RENCANA TINDAK LANJUT DAN PROYEKSI HILIRISASI
Setelah penelitian ini selesai, maka rencana selanjutnya peneliti akan melakukan penelitian multiple representasi untuk keterampilan yang lain. Selain itu peneliti juga akan memperkuat penelitian ini dengan instrumen yang lebih banyak dan komprehensif.
27
DAFTAR PUSTAKA
Ainsworth, S. (1999). “The Functions of Multiple Representations”. Computers and Education, 33, 131-152.
Etkina, E., et.al. (2006). “Scientific Abilities and Their Assessment”. Physical Review Special Topics- Physics Education Research. 2, 020103
Goldin, G.A. (2002). Representation in Mathematical Learning and Problem Solving. Dalam L.D English (Ed). Handbook of International research in Mathematics Education (IRME). New Jersey: Lawrence Erlbaum Associates.
Izhak and Sherin, M.G. (2003). Exploring the Use of New Representation as a Resource for Teaching Learning. The University of Georgia and North Western University, Journal School Science and Mathematics.103, (1).
Meij, J. V. D., & Jong, T. D. (2001).“The Effects Of Directive Self-Explanation Prompts To Support Active Processing Of Multiple Representations In A Simulation-Based Learning Environment”. Journal of Computer Assisted Learning, 27, 411–423
Murtono, Setiawan, D. & Rusdiana, D. (2014). “Fungsi Representasi dalam Mengakses Penguasaan Konsep Fisika Mahasiswa”. JRKPF UAD. 1 (2)
Kohl, P. B. (2007). Towards An Understanding Of How Students Use Representations In Physics Problem Solving. Dalam Tesis Doktor pada Faculty of the Graduate School of the University of Colorado
Prain, V., and Waldrip, B.G. (2007). “An exploratory study of teachers’ perspectives about using multi-modal representations of concepts to enhance science learning”. Canadian Journal of Science, Mathematics and Technology Education.
Purwanti, A, Sutopo, & Wisodo, H. (2016). Penguasaan Konsep dan Kemampuan Representasi Materi Gerak Lurus Siswa SMA Kelas XII. Prosiding Seminar Pendidikan IPA Pascasarjana UM, 1(1); 53-58
Reif, F. (1995). “Understanding and Teaching Important Scientific Thought Processes”.
American Journal of Physics. 63, (1), 17-32
Rosyid, Jatmiko, B., & Supardi, Z. A. I. (2013). “Meningkatkan Hasil Belajar Fisika Menggunakan Model Orientasi IPA (PBL dan Multi Representasi) pada Konsep Mekanika di SMA”. Pancaran, 2 (3), hlm. 1 – 12
Rosengrant, D. R. (2007a). Multiple Representations and Free-Body Diagrams: Do Students Benefit From Using Them?. Dalam disertasi doktor pada School of Education Rutgers, The State University of New Jersey.
Savinainen, A., dkk. (2013). “Teaching and Evaluating Materials Utilizing Multiple Representations in Mechanics”. IOP Publishing.
28
Setyandaru, T.A., Wahyuni, S., & Putra, P.D.A. (2017). Pengembangan Modul Pembelajaran Berbasis Multirepresentasi pada Pembelajaran Fisika di SMA/MA. Jurnal Pembelajaran Fisika, 6(3): 218-224.
Wu, H. K., & Puntambekar, S. (2012). “Pedagogical Affordances of Multiple External Representations in Scientific Processes”. J Sci Educ Technol. 21:754-767
Wong, D. dkk. (2011). “Learning with multiple representations: an example of a revision lesson in mechanics”. Phys. Educ. 46 178
29 LAMPIRAN 1
Susunan Organisasi Tim Peneliti / Pelaksana Dan Pembagian
No Nama / NIDN Instansi Asal
Bidang
Ilmu Uraian Tugas 1 Tri Isti Hartini, M.Pd /
0313097506
UHAMKA Fisika
Penanggung Jawab dalam penelitian dan pembuat instrumen validasi ahli
2 Martin S.Pd., M.Pd
UHAMKA Fisika
Pengembang instrument berbasis MR dan
pengimplementasian di kelas
30 LAMPIRAN 2
Biodata Ketua Peneliti
31 Anggota Peneliti
32 1. Nama Lengkap : Martin, S.Pd., M.Pd 2. Tempat tgl Lahir : Manggar, 07 Maret 1991 3. Jenis Kelamin : Laki-laki
4. Nomor Pokok Dosen : D.19.1376
5. Pangkat/Gol : Penata Muda Tingkat I, III/B 6. Bidang Keahlian : Pendidikan Fisika
7. Kantor/unit kerja : FKIP / Pendidikan Fisika UHAMKA 8. Alamat kantor : Jl Tanah Merdeka Jak-Tim
9. Telepon : -
10. Alamat Rumah : Jl. Asmat Ari, No. 57, RT/RW: 009/01, Kel. Tugu Selatan, Kec. Koja, Jakarta Utara
11. No Hp : 087870878677
12. Email : [email protected] 13.Riwayat Pendidikan :
No Jenjang Tahun Lulus Asal PT Prodi/Jurusan
Bidang Keahlian (peminatan)
1 S.1 2013 UHAMKA Pend. Fisika Pend. Fisika
2 S.2 2018 Universitas
Negeri Jakarta
Pend. Fisika Pend. Fisika
3 S.3 --- --- --- ---
4 Lainnya --- --- --- ---
Demikian biodata ini dibuat dengan sebenarnya.
Jakarta, 15 Januari 2018
Martin, S.Pd., M.Pd.
33 LAMPIRAN 3
34 LAMPIRAN 4
THE IMPLEMENTATION OF MULTIPLE REPRESENTATION BASED ASSESSMENT IN THE EVALUATION OF
ELECTRONICS COURSE
Tri Isti Hartini1), Martin
Program Studi Pendidikan Fisika, Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA1) Email: [email protected]
Abstract. A research about implementation of Multiple Representation based assessment has been conducted in electronic lectures evaluation. The purpose of this research is to find put effectiveness of Multiple Representation based assessment in lecture process and evaluation of electronic lecture. The research method used is pre- experimental design (nondesigns). The research stages include initial study including field survey and literature study. Development stage of multiple representation (MR) based assessment. Based on result of validation by evaluation experts, assessment percentage average of all aspects obtained is 86,11 %, validation result by material experts, assessment percentage average of all aspects obtained is 87,5 %. Based on field testing result, the assessment percentage average of all aspect is 82,25 %. From those results, show that the assessment that is being developed is appropriate to be used as evaluation tool in electronic lecture. After multiple representation- based learning is implemented, MR based assessment is then used as evaluation tool to conduct pretest and postest. From result of pretest and postest, representation ability of student in transistor material through verbal format is categorized as medium with gain 44, medium mathematical format with gain 48, medium graphical format with gain 64,23, figure format is also medium with N=gain 54,9.
Keywords: Multiple Representation (MR), Electronic learning outcomes
Abstrak. Telah dilakukan penelitian mengenai implementasi assesmen berbasis Multiple Representasi dalam evaluasi perkuliahan elektronika. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektifitas assesmen berbasis Multiple Representasi dalam proses perkuliahan dan evaluasi mata kuliah elektronika. Metodologi penelitian yang digunakan pre-experimental design (nondesigns). Adapun tahap penelitian ini meliputi studi pendahuluan, meliputi survey lapangan dan studi literatur. Tahap pengembangan assesmen berbasis multiple representasi (MR). Berdasarkan hasil validasi oleh ahli evaluasi diperoleh rata-rata persentase penilaian keseluruhan aspek adalah 86,11 %, hasil validasi oleh ahli materi diperoleh rata-rata persentase penilaian keseluruhan aspek adalah 87,5 %. Berdasarkan hasil uji coba lapangan, diperoleh rata-rata persentase penilaian keseluruhan aspek adalah 82,25 %. Dari hasil tersebut menunjukkan bahwa assesmen yang dikembangkan layak digunakan sebagai alat evaluasi pada perkuliahan elektronika. Setelah diterapkan pembelajaran berbasis multiple representasi, assesmen berbasis MR kemudian dijadikan alat evaluasi untuk melakukan pretest dan postest. Dari hasil pretest dan postest, kemampuan representasi mahasiswa pada materi transistor melalui format verbal tergolong sedang dengan gain 44, format matematik sedang dengan gain 48, format grafik sedang dengan gain 64,23, format gambar juga sedang dengan N=gain 54,9.
Kata Kunci: Multiple Representasi (MR), Hasil belajar Elektronika
PENDAHULUAN
26
Elektronika merupakan bagian dari ilmu fiiska yang mempelajari mengenai semikonduktor dan rangkaian-rangkaian terkait seperti OP-Amp. Jika mahasiswa memahami konsep-konsep listrik dan magnet dengan baik, maka dengan mudah dapat mempelajari cabang fisika lainnya, seperti elektronika. Oleh karena itu, dari hasil wawancara yang telah dilakukan kepada beberapa mahasiswa mengungkapkan mahasiswa mengalami kesulitan dalam memahami konsep tentang elektronika.
Dari paparan tersebut, dapat diketahui bahwa pembelajaran elektronika perlu memperoleh perhatian, bagaimana mengantar mahasiswa memahami konsep-konsep elektronika secara komprehensif. Dalam konteks ini, seorang dosen perlu menghadirkannya dalam berbagai format representasi. Beberapa upaya telah dilakukan untuk mengatasi kesulitan mahasiswa dalam memahami persoalan elektronika dengan berbagai representasi. Misalnya dengan cara memberikan tugas dan kuis dengan representasi matematis, gambar, grafik, dan verbal.
Oleh karena itu diperlukan suatu pembelajaran yang dapat mengantar mahasiswa memahami konsep-konsep elektronika dengan baik. Pembelajaran tersebut adalah pembelajaran multi representasi yang dapat melatih kemampuan mahasiswa memahami dan menjelaskan konsep secara verbal, grafik, diagram, dan matematis. Fredlund, et.al (2015) melalui penelitiannya memperoleh hasil bahwa ketika mahasiswa bekerja dengan menggunakan pendekatan multi representasi, hal ini dapat meningkatkan pembelajarannya. Dari beberapa penelitian yang lain seperti Abdurrahman, Liliasari, A. Rusli, dan Bruce Waldrip (2011), Rosita Fitri Herawati , Sri Mulyani, Tri Redjeki (2013) dan Laras Widianingtiyas, Siswoyo, Fauzi Bakri (2015) juga mengungkapkan bahwa pembelajaran multi representasi telah mengatasi kesulitan mahasiswa memahami konsep.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut, maka peneliti ingin mengimplementasikan pembelajaran berbasis Multiple Representasi pada perkuliahan Elektronika. Setelah diimplementasikan, maka peneliti juga mengembangkan instrumen berbasis Multiple Representasi untuk mengevaluasi perkuliahan elektronika tersebut. Diduga dengan pembelajaran Multiple Representasi akan ada pengaruh positif terhadap hasil belajar mahasiswa.
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka akan dilakukan penelitian mengenai Implementasi Assesmen Berbasis Multiple Representasi Dalam Evaluasi Perkuliahan Elektronika.
METODE PENELITIAN
27 87.5
83.33 87.5
80 82 84 86 88
Persentase (%)
Hasil Validasi Ahli Evaluasi
Konstruksi Substansi Bahasa
Metode penelitian ini menggunakan pre-experimental design (nondesigns), menggunakan desain penelitian one group pretest-posttest design. Adapun sampel melibatkan 20 mahasiswa yang dipilih secara random. Sedangkan analisis data mengacu pada persamaan N-gain.
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Uji Kelayakan Assesment Berbasis Multiple Representasi
Uji kelayakan Assesment Berbasis Multiple Representasi dilakukan dengan uji empiris menggunakan metode penyebaran angket kepada ahli evaluasi dan ahli materi. Kemudian setelah itu dilanjutkan dengan uji coba kelompok kecil untuk memperoleh tanggapan pada mahasiswa.
Validasi Ahli Evaluasi
Gambar 1 Diagram Batang Hasil Validasi soal oleh Ahli Evaluasi
Berdasarkan hasil validasi oleh ahli evaluasi diperoleh rata-rata persentase penilaian keseluruhan aspek adalah 86,11 %. Hal ini menunjukkan bahwa instrumen soal Berbasis Multiple Representasi ditinjau dari aspek substansi, konstruksi, dan bahasa memiliki interpretasi sangat baik. Dari hasil ini dapat dinyatakan bahwa alat penilaian pembelajaran yang dikembangkan layak digunakan dalam evaluasi perkuliahan elektronika dasar.
28 85 87.5 90 80
85 90 95
Persentase (%)
Hasil Validasi Ahli Materi
Ketepatan Kesesuaia n
Bahasa
86.25 81.25
79.25 75
80 85 90
Persentase (%)
Hasil Uji Coba Kelompok Kecil
Ketertarikan Materi Bahasa Validasi Ahli Materi
Gambar 2 Diagram Batang Hasil Validasi soal oleh Ahli Materi
Berdasarkan hasil validasi oleh ahli materi diperoleh rata-rata persentase penilaian keseluruhan aspek adalah 87,5%. Hal ini menunjukkan bahwa soal ditinjau dari aspek kesesuaian, ketepatan, dan bahasa memiliki interpretasi sangat baik. Dari hasil ini dapat dinyatakan bahwa alat penilaian pembelajaran yang dikembangkan layak digunakan untuk evaluasi perkuliahan elektronika dasar.
Uji Coba Kelompok Kecil
Gambar 3 Diagram Batang Hasil Uji Kelompok Kecil
Hasil uji coba lapangan, diperoleh rata-rata persentase penilaian keseluruhan aspek adalah 82,25 %. Hal ini menunjukkan bahwa soal yang dikembangkan memiliki interpretasi baik.
Dari hasil validasi dan uji coba menunjukkan bahwa soal layak untuk diimplementasikan sebagai alat evaluasi perkuliahan eektronika dasar pada materi transistor. Sebelum digunakan sebagai alat penilaian pembelajaran, soal terlebih
29
dahulu direvisi sesuai dengan saran ahli materi, ahli evaluasi, guru fisika, dan mahasiswa pada uji coba kelompok kecil.
Implementasi Assesment Berbasis Multiple Representasi dalam Evaluasi Perkuliahan Elektronika
Gambar 4 Diagram Batang Kemampuan Representasi Mahasiswa
5. Kemampuan Pemahaman Representasi Verbal
Berdasarkan hasil analisis data, kemampuan pemahaman siswa pada format soal verbal, dari nilai rata-rata skor pretest dan postest mengalami kenaikan dari 10,625 menjadi 14,75 dengan gain 0,44. Kemampuan pemahaman mahasiswa pada format soal verbal terjadi pada keterampilan mengklasifikasi dan menarik kesimpulan. Dalam representasi verbal, mahasiswa sedikit mengalami permasalahan dalam memberikan alasan dalam setiap pertanyaan. Mahasiswa masih belum mampu memberikan kesimpulan dengan baik. Berdasarkan data tersebut, rata-rata skor posttest mahasiswa mengalami kenaikan gain format verbal pada kategori sedang.
6. Kemampuan Pemahaman Representasi Gambar
Berdasarkan hasil analisis data, kemampuan pemahaman siswa pada format soal gambar, dari skor rata-rata pretest dan postest menangalami kenaikan dari 9,3 menjadi 15,175 dengan gain 0,549. Berdasarkan data tersebut, rata-rata skor posttest mahasiswa mengalami kenaikan gain format gambar pada kategori sedang. Pada kemampuan representasi verbal, beberapa mahasiswa sedikit mengalami kesulitan dalam menganalisis gambar rangkaian bipolar junction transistor pada soal. Hal ini disebabkan mahasiswa belum mampu dalam ketrampilan mengklasifikasikan gambar sehingga tidak mampu merepresentasi ke
10.625 9.3 9.175
5.6
14.75 15.175 14.375 14.85
44
54.9
48
64.23
0 10 20 30 40 50 60 70
Verbal Gambar Matematik Grafik
Skor Rata-rata
Kemampuan Representasi Mahasiswa
Pretes Posttes Gain
30
dalam bentuk matematis. Sejalan dengan penemuan Setyandaru dkk. (2017) mengatakan rendahnya representasi gambar disebabkan siswa terlalu fokus dalam mengerjakan soal matematis, verbal dan grafik.
7. Kemampuan Pemahaman Representasi Matematik
Berdasarkan hasil analisis data, kemampuan pemahaman siswa pada format soal matematik, dari rata-rata skor pretest dan postest mengalami kenaikan dari 9,175 menjadi 14,375 dengan gain 0,48. Dalam kemampuan matematik, mahasiswa sepertinya sudah terbiasa dalam menghapal persamaan atau rumus dan simbol-simbol untuk suatu besaran tertentu. Seperti mata kuliah yang lain, mereka menganggap elektronika juga masih berliterasi dengan rumus. Jika dari hasil pretes dan posttes, terdapat peningkatan skor rata-rata yang cukup baik, dengan gain yang sedang.
8. Kemampuan Pemahaman Representasi Grafik
Berdasarkan hasil analisis data, kemampuan pemahaman siswa pada format soal verbal, dari nilai rata-rata skor pretest dan postest mengalami kenaikan dari 5,6 menjadi 14,85 dengan gain 0,642. Dari data tersebut, kita dapat melihat bahwa kemampuan awal mahasiswa dalam kemampuan grafik sangat rendah. Dari skor maksismum 20, hasil pretes hanya mendapat skor rata-rata 5,6. Rendahnya kemampuan mahasiswa dalam merepresentasi grafik dapat diimplikasikan bahwa kemampuan awal siswa masih lemah sehingga dapat memungkinkan mereka kurang menerima informasi grafik dalam pembelajaran sebelumnya. Materi tentang transistor salah satu materi yang informasinya banyak mengandung grafik.
Hal ini sejalan dengan apa yang diungkapkan oleh Purwanti dkk. (2016) bahwa kesalahan dalam mengambil informasi grafik berdampak sangat fatal. Oleh karena itu pemahaman grafik siswa dengan multi representasi dalam pembelajaran khususnya materi transistor menjadi penting sebagaimana fungsi multi representasi yaitu untuk membangun pemahaman siswa yang lebih dalam (Ainsworth, 2006).
KESIMPULAN
5. Assesmen soal berbasis multiple representasi yang dikembangkan berjumlah 8 soal, dengan masing-masing 2 soal untuk kemampuan representasi verbal, representasi gambar, representasi matematik dan representasi grafik.
6. Soal yang dikembangkan memiliki kualitas yang baik. Hal ini ditunjukkan dengan hasil analisis kualitatif yang dilakukan oleh ahli dan uji coba kelompok kecil. Soal yang dikembangkan layak digunakan sebagai alat evaluasi perkuliahan elektronika dasar khususnya pada materi transistor. Hal
31
ini ditunjukkan dari hasil uji kelayakan kepada ahli evaluasi dan ahli materi adalah 86,8 dengan interpretasi sangat baik, sedangkan respon mahasiswa kelompok kecil didapatkan rata-rata persentase secara keseluruhan adalah 82,25 % dengan intepretasi baik.
7. Kemampuan representasi mahasiswa pada materi transistor melalui format verbal tergolong sedang dengan gain 44, format matematik sedang dengan gain 48, format grafik sedang dengan gain 64,23, format gambar juga sedang dengan N=gain 54,9.
8. Nilai rata-rata posttest siswa tertinggi pada format gambar, sedangkan ketiga format lainnya masih rendah, namun tidak terlalu besar selisihnya. Skor rata- rata pretes pada format grafik masih sangat rendah, hal ini disebabkan kemampuan awal pada format grafik dan pada mata kuliah lainnya masih belum maksimal dan rendah. Akan tetapi setelah diterapkan pembelajaran dengan pembelajaran multiple representasi diperoleh gain sedang dan sangat berpengaruh pada kemampuan pemahaman mahasiswa pada format grafik.
DAFTAR PUSTAKA
Ainsworth, S. (1999). “The Functions of Multiple Representations”. Computers and Education, 33, 131-152.
Etkina, E., et.al. (2006). “Scientific Abilities and Their Assessment”. Physical Review Special Topics- Physics Education Research. 2, 020103
Goldin, G.A. (2002). Representation in Mathematical Learning and Problem Solving. Dalam L.D English (Ed). Handbook of International research in Mathematics Education (IRME). New Jersey: Lawrence Erlbaum Associates.
Izhak and Sherin, M.G. (2003). Exploring the Use of New Representation as a Resource for Teaching Learning. The University of Georgia and North Western University, Journal School Science and Mathematics.103, (1).
Meij, J. V. D., & Jong, T. D. (2001).“The Effects Of Directive Self-Explanation Prompts To Support Active Processing Of Multiple Representations In A Simulation-Based Learning Environment”. Journal of Computer Assisted Learning, 27, 411–423
Murtono, Setiawan, D. & Rusdiana, D. (2014). “Fungsi Representasi dalam Mengakses Penguasaan Konsep Fisika Mahasiswa”. JRKPF UAD. 1 (2) Kohl, P. B. (2007). Towards An Understanding Of How Students Use
Representations In Physics Problem Solving. Dalam Tesis Doktor pada Faculty of the Graduate School of the University of Colorado
32
Prain, V., and Waldrip, B.G. (2007). “An exploratory study of teachers’
perspectives about using multi-modal representations of concepts to enhance science learning”. Canadian Journal of Science, Mathematics and Technology Education.
Purwanti, A, Sutopo, & Wisodo, H. (2016). Penguasaan Konsep dan Kemampuan Representasi Materi Gerak Lurus Siswa SMA Kelas XII. Prosiding Seminar Pendidikan IPA Pascasarjana UM, 1(1); 53-58
Reif, F. (1995). “Understanding and Teaching Important Scientific Thought Processes”. American Journal of Physics. 63, (1), 17-32
Rosyid, Jatmiko, B., & Supardi, Z. A. I. (2013). “Meningkatkan Hasil Belajar Fisika Menggunakan Model Orientasi IPA (PBL dan Multi Representasi) pada Konsep Mekanika di SMA”. Pancaran, 2 (3), hlm. 1 – 12
Rosengrant, D. R. (2007a). Multiple Representations and Free-Body Diagrams:
Do Students Benefit From Using Them?. Dalam disertasi doktor pada School of Education Rutgers, The State University of New Jersey.
Savinainen, A., dkk. (2013). “Teaching and Evaluating Materials Utilizing Multiple Representations in Mechanics”. IOP Publishing.
Setyandaru, T.A., Wahyuni, S., & Putra, P.D.A. (2017). Pengembangan Modul Pembelajaran Berbasis Multirepresentasi pada Pembelajaran Fisika di SMA/MA. Jurnal Pembelajaran Fisika, 6(3): 218-224.
Wu, H. K., & Puntambekar, S. (2012). “Pedagogical Affordances of Multiple External Representations in Scientific Processes”. J Sci Educ Technol.
21:754-767
Wong, D. dkk. (2011). “Learning with multiple representations: an example of a revision lesson in mechanics”. Phys. Educ. 46 178
33