PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Rumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Urgensi Penelitian
KAJIAN PUSTAKA
- State of The Art
- Multiple Representasi (MR)
- Hasil Belajar
- Road Map Penelitian
Dimyati dan Mudjiono mengungkapkan bahwa hasil belajar merupakan hasil interaksi antara belajar dan mengajar. Sedangkan hasil belajar merupakan gambaran kemampuan yang ditunjukkan oleh perubahan tingkah laku setelah siswa mengikuti proses pembelajaran. Sejalan dengan pengertian di atas, dalam buku Dimyati dan Mujiono, Gagne berpendapat bahwa hasil belajar berupa kemampuan, karena setelah itu.
Hasil belajar karenanya akan terlihat setelah perlakuan diberikan dalam proses pembelajaran yang dianggap sebagai proses pemberian pengalaman belajar. Abdurrahman dalam buku Asep Jihad dan Abdul Haris mengatakan bahwa hasil belajar merupakan kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar. Sementara itu, Nana Sudjana mengatakan hasil belajar dinilai melalui tes, baik tes deskriptif maupun tes objektif.
Dari beberapa pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah hasil yang diperoleh siswa setelah mengalami pembelajaran. Hasil belajar digunakan oleh pendidik untuk mengukur atau mengukur tercapainya suatu tujuan pembelajaran.
METODE PENELITIAN
- Tujuan Penelitian
- Tempat dan Waktu Penelitian
- Metode Penelitian
- Desain Penelitian
- Teknik Pengumpulan Data
- Teknik Analisis Data
Teknik analisis data penilaian multimedia yang digunakan sebagai instrumen dalam penelitian ini adalah validitas isi. Uji kelayakan evaluasi representasi ganda dilakukan dengan uji empiris dengan metode penyebaran angket kepada ahli evaluasi dan ahli materi. Validasi oleh ahli evaluasi bertujuan untuk mengetahui derajat validitas soal berdasarkan beberapa representasi yang dikembangkan ditinjau dari segi kemanfaatan soal sebagai evaluasi pembelajaran.
Hal ini menunjukkan bahwa Instrumen Pertanyaan Berbasis Representasi Ganda dapat diinterpretasikan dengan sangat baik dari aspek isi, struktur dan kebahasaan. Soal penilaian berbasis representasi ganda dikembangkan sebanyak 8 soal, dengan masing-masing 2 soal untuk kemampuan representasi verbal, representasi gambar, representasi matematis, dan representasi grafis. Namun, setelah menerapkan pembelajaran multirepresentasi, perolehan yang sedang tercapai, dan itu sangat mempengaruhi pemahaman siswa tentang format grafis.
Pembelajaran berbasis representasi ganda juga dapat diimplementasikan pada mata kuliah elektronika, khususnya pada perkuliahan yang fokus pada gambar, persamaan matematika dan grafik. Pada penelitian ini produk yang dihasilkan berupa model soal berbasis multirepresentasi sebagai alat asesmen pada mata pelajaran elektronika dasar, sehingga direkomendasikan untuk pengembangan lebih lanjut pada mata pelajaran lain. Pada penelitian ini soal-soal yang dikembangkan masih berupa tes berbasis kertas, kemudian disarankan agar soal-soal tersebut dikembangkan lebih banyak berdasarkan penyajian dalam aplikasi CBT atau seluruhnya berbasis Android.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui keefektifan asesmen berbasis multimedia dalam proses pembelajaran dan evaluasi mata kuliah elektronika. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, peneliti ingin mengimplementasikan pembelajaran berbasis multiple presentation pada perkuliahan elektronika. Setelah pengenalannya, para peneliti juga mengembangkan instrumen berbasis multi-presentasi untuk mengevaluasi kuliah elektronik.
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka akan dilakukan penelitian tentang Penerapan Asesmen Berbasis Representasi Ganda dalam Evaluasi Kuliah Elektronika. Uji kelayakan Evaluasi Berbasis Representasi Berganda dilakukan dengan cara uji empiris menggunakan metode penyebaran angket kepada ahli evaluasi dan ahli materi. Hal ini menunjukkan bahwa Instrumen Soal Berbasis Representasi Ganda ditinjau dari aspek substansi, konstruksi dan kebahasaan memiliki interpretasi yang sangat baik.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pengembangan Assesment Berbasis Multiple Representasi
Secara umum, representasi verbal digunakan untuk membuat dan menyajikan pertanyaan, merumuskan penjelasan pertanyaan, mengembangkan kriteria untuk menilai penjelasan, dan menafsirkan bukti. Pada penelitian ini telah dikembangkan asesmen berupa soal kemampuan representasi verbal pada hasil belajar mata kuliah CP-MK: Mahasiswa dapat memahami rangkaian transistor bipolar. Dalam keterampilan ini, siswa diharapkan mampu menganalisis dan menginterpretasikan data serta menyusun penjelasan matematis.
Izinkan siswa untuk menganalisis data dan menginterpretasikan hasil, memvisualisasikan dan menampilkan temuan ringkas, dan mengatur informasi kuantitatif dan merumuskan penjelasan untuk hasil. Pada penelitian ini telah dikembangkan asesmen berupa soal representasi matematis tentang hasil belajar mata kuliah atau CP-MK: Mahasiswa mampu memahami dan menganalisis rangkaian penguat common base, common emitter dan common collector. Pada penelitian ini dikembangkan asesmen berupa soal kemampuan representasi gambar pada Mata Kuliah Hasil Pembelajaran atau CP-MK : Mahasiswa mampu memahami dan menganalisis rangkaian penguat common base, common emitter dan common collector.
Presentasi grafis adalah keterampilan yang dapat digambarkan dalam bentuk animasi, simulasi, diagram, grafik dan tabel. Beri siswa kesempatan untuk menyelidiki dengan mengubah variabel yang sulit atau tidak mungkin dimanipulasi di dunia fisik, mengidentifikasi kesalahan pengukuran, menginterpretasikan data menggunakan grafik, bagan, dan vektor, serta memvisualisasikan hubungan antar variabel. Pada penelitian ini telah dikembangkan asesmen berupa keterampilan grafik pada mata kuliah hasil belajar atau CP-MK: Mahasiswa mampu memahami dan menganalisis rangkaian penguat basis-bersama, emitor-bersama dan kolektor-bersama.
Uji Kelayakan Assesment Berbasis Multiple Representasi
- Validasi Ahli Evaluasi
- Validasi Ahli Materi
- Uji Coba Kelompok Kecil
Berdasarkan hasil analisis data, kemampuan pemahaman siswa dalam format soal verbal, dari rata-rata nilai pretest dan posttest meningkat dari 10,625 menjadi 14,75 dengan gain 0,44. Siswa masih belum mampu memberikan kesimpulan yang benar. di atas rata-rata nilai posttest siswa mengalami peningkatan gain format verbal pada kategori sedang. Berdasarkan hasil analisis data, pemahaman siswa terhadap format soal gambar dari rerata skor pretest dan posttest meningkat dari 9,3 menjadi 15,175 dengan gain 0,549.
Berdasarkan data tersebut rata-rata skor posttest siswa mengalami peningkatan gain ukuran gambar pada kategori sedang. Berdasarkan hasil analisis data kemampuan pemahaman siswa dalam bentuk soal matematika, rata-rata nilai pretest dan posttest meningkat dari 9,175 menjadi 14,375 dengan gain 0,48. Jika hasil pre-test dan post-test menunjukkan adanya peningkatan rata-rata skor cukup baik dengan gain sedang.
Berdasarkan hasil analisis data, kemampuan pemahaman siswa dalam format soal verbal meningkat dari rata-rata skor pretest dan posttest 5,6 menjadi 14,85 dengan gain 0,642. Hal ini terlihat dari hasil uji tuntas pada evaluator dan ahli materi yaitu 86,8 dengan interpretasi sangat baik, sedangkan respon siswa kelompok kecil mencapai persentase rata-rata keseluruhan sebesar 82,25% dengan interpretasi baik. Nilai posttest rata-rata tertinggi pada format gambar, sedangkan tiga format lainnya masih rendah, namun selisihnya tidak terlalu besar.
Nilai rata-rata pretest format grafis masih sangat rendah, hal ini disebabkan kemampuan awal dalam format grafis dan mata pelajaran lainnya masih kurang maksimal dan rendah. Soal essay representasi ganda juga dapat digunakan dalam penilaian formatif dan penilaian sumatif seperti Ujian Tengah Semester (UTS) dan Ujian Akhir Semester (UAS). Setelah menyelesaikan penelitian ini, rencana selanjutnya adalah peneliti akan melakukan penelitian multi representasi untuk keterampilan lainnya.
Berdasarkan hasil validasi ahli evaluasi diperoleh rata-rata persentase penilaian seluruh aspek sebesar 86,11%, hasil validasi oleh ahli materi mencapai rata-rata persentase penilaian seluruh aspek sebesar 87,5 . Setelah menerapkan pembelajaran berbasis representasi ganda, penilaian berbasis MR digunakan sebagai alat evaluasi untuk pre-test dan post-test. Berdasarkan data tersebut, rata-rata nilai posttest siswa mengalami peningkatan pada perolehan format verbal pada kategori sedang.
KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
Kesimpulan
Hal ini ditunjukkan dengan hasil analisis kualitatif yang dilakukan oleh ahli dan uji coba kelompok kecil. Soal-soal yang dikembangkan cocok digunakan sebagai alat evaluasi untuk mata kuliah elektronika dasar khususnya pada materi transistor. Kemampuan representasi siswa pada materi transistor melalui format verbal sedang dengan gain 44, format matematika sedang dengan gain 48, format grafik sedang dengan gain 64,23, format visual sedang dengan N=gain 54,9.
Implikasi
Saran
Hasil tersebut menunjukkan bahwa asesmen yang dikembangkan layak digunakan sebagai alat evaluasi pada perkuliahan elektronika. Hasil pre-test dan post-test menunjukkan kemampuan representasi siswa pada materi transistor melalui format verbal sedang dengan gain 44, format matematika sedang dengan gain 48, format grafis sedang dengan gain 64,23, gambar sedang format dengan N = dapatkan 54.9. Oleh karena itu, hasil wawancara dengan beberapa siswa menunjukkan bahwa siswa mengalami kesulitan dalam memahami konsep elektronika.
Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa instrumen evaluasi pembelajaran yang dikembangkan layak digunakan dalam evaluasi mata kuliah elektronika dasar. Hal ini menunjukkan bahwa pertanyaan mengenai kesesuaian, ketepatan dan bahasa dapat diinterpretasikan dengan sangat baik. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa instrumen penilaian pembelajaran yang dikembangkan layak digunakan untuk evaluasi mata kuliah elektronika dasar.
Hasil validasi dan pengujian menunjukkan bahwa soal layak untuk diimplementasikan sebagai alat evaluasi perkuliahan elektronika dasar pada materi transistor.
LUARAN YANG DICAPAI
RENCANA TINDAK LANJUT DAN PROYEKSI HILIRISASI