BAB V PENUTUP
B. Saran-saran
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan di Pondok Pesantren Raudhatul Makfufin penyusun memiliki beberapa saran untuk lembaga ini yaitu:
1. Strategi yang digunakan oleh para ustad dan ustadzah dalam mengajar baca tulis Al-Qur’an bagi tunanetra sudah tepat. Penyusun menyarankan kepada para ustadz dan ustadzah untuk dapat mengembangkan strategi dan metode pembelajaran yang sudah ada, agar hasil yang dicapai akan lebih sangat memuaskan.
2. Dari pengamatan penyusun selama penelitian, para santri kurang di dorong untuk mengikuti lomba
baca Al-Qur’an, penyusun menyarakan kepada pihak-pihak YRM untuk merealisasikan santri- santri yang sudah bagus hafalan dan bacaan Al- Qur’annya. Agar mereka dapat mengukir prestasi mereka yang cemerlang, guna membawa kehidupan yang lebih baik bagi para santri tunanetra.
3. Di pondok pesantren Raudhatul Makfufin terdapat permasalahan yang menghambat proses kegiatan pembelajaran baca tulis Al-Qur’an seperti masih minimnya media pembelajaran yang tersedia dan kedisiplinan para santri yang masih kurang dalam mengikuti kegiatan baca tulis Al-Qur’an.
Penyusun menyarankan agar dari pihak YRM lebih memperhatikan hal-hal tersebut.
135
Al-Qur’an Al Karim dan Terjemahnya, Tangerang: Forum Pelayanan Al-Qur’an, 2012.
Al Barry, Dahlan, Kamus Ilmiah Populer, Surbaya: Arkola, 1994.
Abidin, Zainal, Seluk Beluk Al-Qur’an, Jakarta: PT Rineka Cipta, 1992.
Agustyawati dan Solicha, Psikolgi Anak Berkebutuhan Khusus, Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta, 2009.
Annuri, Ahmad, Panduan Tahsin Tilawah Al-Qur’an &
Pembahasan Ilmu Tajwid, Jakarta: Pustaka Al-Kautsar, 2010.
Arifin, Gus, Membuka Pintu Rahmad dengan Membaca Al- Qur’an, Jakarta: Zikrul Hakim, 2009.
Bahri Djamarah, Syaiful, Prestasi Belajar dan Kompetensi Guru, Surabaya: Usaha Nasional, 1994.
Darajat, Zakiyah dkk, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Bumi Aksara, 1996.
_____, Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam, Jakarta:
Bumi Aksara, 2008.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: 1999.
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2008.
______, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: PT.
Gramedia Pustaka Utama, 2008.
Drever, James, Kamus Psikologi, Jakarta: Bina Aksara, 1988.
Efendi, Mohammad, Pengantar Psikopedagogik Anak Berkelainan, Jakarta: Bumi Aksara, 2009.
Ellis Ormrod, Jeanne, Psikologi Pendidikan Membantu Siswa Tumbuh dan Berkembang, judul asli: Educational Psychology Developing Learners, alih bahasa: Dra.
Wahyu Indianti, M.Si. dkk, Jakarta: Erlangga, 2008.
E. Mulyasa, Menjadi Guru Profesional, Menciptakan Pembeelajaran Kreatif dan Menyenangkan, Bandung:
Remaja Rosdakarya, 2006.
Fathoni, Ahmad, Petunjuk Praktis Tahsin Tartil Al-Qur’an Metode Maisura, Jakarta: Institut PTIQ Jakarta &
Pesantren Takhasus IIQ Jakarta, 2014.
Guza, Afnil, UU Sisdiknas dan UU Guru dan Dosen, Jakarta:
Asa Mandiri, 2009.
Habeyb, Kamus Populer, Jakarta: Center, 1979.
Hamzah B.Uno, Model Pembelajaran, Jakarta: Bumi Aksara, 2008.
Ibn ‘Alawi Al-Maliki al-Hasani, Muhammad, Samudra Ilmu Al-Qur’an, Bandung: Mizan Media Utama, 2001.
J.P.Chaplin, Kamus Lengkap Psikologi, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2011.
Mahmud, Psikologi Pendidikan, Bandung: CV Pustaka Setia, 2010.
M. Dalyono, Psikologi Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta, 1997.
Munadhi, Yudhi, Media Pembelajaran, Jakarta: Gaung Persada Press, 2013.
Martinus, Surawan, Kamus Kata Serapan, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2008.
Munji Nasih, Ahmad dan Lilik Nur Kholidah, Metode dan Teknik Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, Bandung: PT Refika Aditama,2009.
Muhammad Abdul Ghaffar, Ahmad, Pedoman Ilmu Tajwid, Jakarta: t.p, t.t
Nasution, Noeh, dkk, Pendidikan IPA di SD, Jakarta:
Universitas Terbuka,1998.
Nani M, Euis, Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus, Bandung: CV. Catur Karya Mandiri, 2010.
Nur’aini, Intervensi Dini bagi Anak Bermasalah, Jakarta: PT.
Rineka Cipta, 2004.
Rostiyan N.K, Masalah-masalah Ilmu Keguruan, Jakarta: Bina Aksara, 1989.
Riyanto, Yatim, Metode Penelitian Pendidikan, Suatu Tinjauan Dasar, Surabaya : SIC, 1996.
Syah, Muhibbin, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2011.
Supian, Ilmu-ilmu Al-Qur’an Praktis, Jakarta: Gaung Persada Press, 2012.
Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2010.
Soeparno, Alat Peraga Pendidikan, Jakarta: CV. Karya Mandiri, 1987.
Somantri, Sutjihati, Psikologi Anak Luar Biasa, Bandung: PT.
Refika Aditama, 2006.
Tim Penyusun, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi III, Jakarta: Balai Pustaka,
2005.
T.Yanggo, Huzaemah, MA dan dkk, Pedoman Penulisan Skripsi, Tesis dan Disertasi Institut Ilmu Al-Qur’an (IIQ) Jakarta, Jakarta: IIQ Press, 2011.
Undang – undang dan Peraturan Pemerintah RI No. 20 tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional Bab 2 Pasal 3.
SUMBER INTERNET
Http://makfufinonline.blogspot.com/2012/05/sejarah-singkat- al-quranbraille.html. Diakses Tanggal 15 Mei 2015 Pukul 20.00 Wib.
Http://www.Pengertianku.net/2014/12/inilah-pengertian-alat- peraga-dan-menurut-para-ahli.html. Diaskes Tanggal 1 Juni 2015 Pukul 14.00 Wib.
165
Afifuddin, “Kamus Ilmiyah Populer”
http://www.cybersastra.net, 2011
Ardani, Mohammad, Akhlak Tasawuf; Nilai-Nilai Akhlak/Budupekerti dalam Ibadah dan Tasawuf, Jakarta: CV. Karya Mulia, 2005. Cet. II
Arief, Armai, Reformasi Pendidikan Islam, Jakarta: CRSD Press, 2005.
Ahmad, Abu, Ilmu Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta, 1991.
Forum Lingkar Pena, Anggaran Dasar Forum Lingkar Pena, Musyawarah Nasional II,
Al-Abrasy, Athiyah, Dasar-dasar Pokok Pendidikan Islam.
Al-Ghazali, Risalah-risalah al-Ghazali, terj. Irwan Kurniawan; Majmu’ah Rasail al-Imam al-Ghazali, Pustaka Hidayah, Bandung: 1997.
Al Ghazali, Imam Abu Hamid Muhammad bin Muhammad, (w. 505 H), Ihyâ’ ‘Ulûmiddîn, Murâja’ah : Shidqi Muhammad Jamil al ‘Aththar, 1428-1429 H/2008, Darul Fikr, Beirut, Juz III, hlm.57.
Al-Wahidi, Imam Abi Al-Hasan Ali bin Ahmad, Tafsir Munir, Indonesia: Darr Ihya al-Kutub al-Arabiyyah.
Al-Attas, Syed Muhammad Al-Naquib, Konsep Pendidikan Islam, Suatu Rangka Pikir Pembinaan Filsafat Pendidikan Islam, terj. Haidar Bagir, dari judul asli:
The Concept Of Education In Islam: Framework For AnIslamic Philosophy Of Education, Bandung: Mizan, 1994.
Atmosuwito, Subijantoro, Perihal Sastra dan Religiusitas Dalam Sastra, (Bandung: CV Sinar Baru, 1989).
Ardani, Muhammad Akhlak Tasawuf; Nilai-Nilai Akhlak/Budupekerti dalam Ibadah dan Tasawuf, Al-Taomy al-Syaibany, Oemar, Falsafah Pendidikan Islam
(terj) Hasan Langgulung, Jakarta: Bulan Bintang, 1992.
Amin, Ahmad, Kitab Al-Akhlak, Mesir: Dar al-Kutub al- Mishriyah.
Azra, Azyumardi, Esai-esai Intelektual Muslim dan Pendidikan Islam, Jakarta: Logos, 1999.
Daradjat, Zakiyah, cet all, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta:
Bumi aksara, 1992.
Daradjat, Zakiyah, Ilmu Jiwa Agama, Jakarta: Bulan Bintang, 2003.
Daradjat, Zakiyah, Pendidikan Islam dalam Keluarga dan Sekolah,Jakarta: CV Ruhama, 1993
Daud Ali, Muhammad, Pendidikan Agama Islam, Jakarta:
PT Rajagrafindo Persada, 1998.
Depdiknas RI. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta:
Balai Pustaka, 1995.
Departement Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1998.
Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam, 1975.
Direktorat Pendidikan Agama Islam, Kurikulum Madrasah Tsanawiyah, Jakarta: Direktorat Jendral Bimbingan Masyarakat Islam, 1975.
Drukheim, Emile, Pendidikan Moral, Studi Teori dan Aplikasi Sosiologi Pendidikan, terj, Jakarta: Erlangga, 1990.
Hafidhuddin, Didin, Membentuk Pribadi Qur’ani Di Bawah Bimbingan Syari’at, Jakarta: Harakah, 2002.
Hawa, Said, Al-Islam, Penerbit Gema Insani Press, Jakarta- 2004
http://www.Akhlakulkarimah.com, diakses pada hari sabtu, 31 February 2015. Pkl. 10.40.
http://www.Akhlakulkarimah.com, diakses pada hari sabtu, 31 February 2015, Pkl. 10:40
Http://teguhwirwan.blogdetik.com/2009/07/19/kajian-unsur- novel-%2%80%9Colenka%E2%80%9D-karya-budi-
darma-dan-rencana-pembelajarannya-di-sma/,Teguh Wirwan, Proses Aktualisasi Diri Tokoh Amid dalam Novel Lingkar Tanah Air Karya Ahmad Tohari;
sebuah Pendekatan Psikologi Sastra, diakses pada hari sabtu, 07/02/2015
http://elzeyada.blogspot.com/2012/07/sastra-islam-sastra- dalam-islam-arab.html, 16/02/2015
http.//www. Depdiknas.go.id/inlink. Uusisdiknas, 21/02/2015
http://www.depdiknas.go.id/ inlink.uusisdiknas, 21/02/2015 http://www.depdiknas.go.id/inlink.uusisdiknas, 21/02/2015 Ibn Hanbal, Imam Ahmad, Musnad Imam Ahmad, Juz II,
Beirut: Dar al-Kutub al-Ilmiyah, t.t.
Ismail, Taufiq, Dalam Sambutan Novel, Area X, Bandung:
Mizan, 2003.
Jalaluddin. Teologi Pendidikan, Jakarta: PT rajagrafindo Persada,2002.
Joko Pradopo, Rahcmat Pengkajian Puisi, Yogyakarta:
Gajah Mada University Press. 1995.
Kementerian Agama RI, Mushaf Al-Qur’an Terjemah, Jakarta: Pena Pundi Aksara, 2009.
Laporan Survei Problematika Pendidikan, Media Indonesia, edisi Minggu 4 Mei 2007
Layun Rampan, Korrie, Suara Pancaran Sastra, Jakarta:
Garuda Metropolitan, 1988.
Lihat Tafsir, Moralitas al-Qur’an dan Tantangan Modernitas; KH Muslim Nurdin, Moral dan Kognisi Islam; H. De Nos, Pengantar Etika; Achmad Charris Zubair, Kuliah Etika; Rahmat Djatmika, Sistem Etika Islam.
Madjid, Nurcholis, dalam pengantar buku Reorientasi Pendidikan Islam karya A. Malik Fadjar, Jakarta:
Rajawalipress, 1999.
Majalah Annida, Rubrik Muda, Edisi Februari 2002, nomor 10, hal. 54
Malaky, Ekk “Tentang Mewabahnya Sastra Islami” (1), http://www. Cybersastra.net , 2011
Mangunwijaya, Sastra dan Religiositas, Yogyakarta:
Kanisius. 1994.
Mustofa al-Gulayani, Syekh, ‘Izatun Nasyi’in, Pekalongan:
Raja Murah.
Nata, Abudin, Akhlak Tasawuf, Jakarta: Raja Grafindo, 1996.
Nurgiantoro, Burhan, Teori Pengkajian Fiksi, Jogya: Gajah Mada University press, 2005.
Poesporedjo, Filsafat Moral, Kesusilaan dalam Teori dan Praktek, Bandung: Remaja Rosdakarya, tt
Shirazy, Habiburrahman, Ayat-ayat Cinta, Jakarta:
Republika Press, 2004
Shirazy, Habiburrahman, Bercinta Untuk Surga, Jakarta:
Grenada Busur Budaya, 2003.
Stanton, Robert, Sebuah Pengantar Fiksi, (terj). An Introduction to Fiction, New York: Holit, 1965.
Sumardjo, Jacob , Memahami kesusastraan, Bandung:
Alumni, 1984.
Suwarno, Pengantar Umum Pendidikan, Jakarta: Aksara Baru, 185.
Tauhid (ed), Karya KI Hajar Dewantara, Bagian Pertama Pendidikan, Yogyakarta: Majelis Luhur Taman Siswa, 1962.
Tiana Rosa, Helvi, Segenggam Gumam, Esai-esai tentang Sastra dan Kepenulisan, Bandung: Syamil, 2003.
Tatapangarsa, Humaidi, Akhlak Yang Mulia, Surabaya: Pt.
Bina Jaya.
Tim Dosen FIP-IKIP Malang, pengantar Dasar-dasar Pendidikan, Surabaya: Usaha Nasional, 1998.
Ritonga Zainuddin, Rahman, Fiqh Ibadah, Jakarta: Gaya Media Pratama, 1997.
Undang-undang RI tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional, Bandung: Citra Umbara, 2003.
Wijaya, Mangun, Sastra dan Religiositas , (Yogyakarta:
Kanisius, 1998).
Yunus, Mahmud, Pokok-pokok Pendidikan dan Pengajaran, Jakarta: Hida Karya Agung, 1978.
Zainuddin, Seluk Beluk Pendidikan dari al-Ghazali, Jakarta:
Bumi Aksara, 1991.
Zahruddin, Pengantar Studi Akhlak, Rajawali Press, Jakarta:
2004.
Zaitunah dan Artani Hasbi, membentuk pribadi muslim, Surabaya: PT. Bina Ilmu, 1987.
Gambar Bangunan Pondok Pesentren Raudhatul Makfufin Serpong Tangerang
Selatan.
Angket.
Lampiran 5
ANGKET Penelitian mengenai :
Pembelajaran Al-Qur’an Braille A. Petunjuk Pengisian
1. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasih yang objektif dan akurat tentang korelasi Al-Qur’an Braille terhadap prestasi baca tulis Al-Qur’an pada anak tunanetra di Pondok Pesantren Raudhatul Makfufin Serpong Tangerang Selatan.
2. Adik-adik cukup mendengarkan pernyataan-pernyataan yang akan dibacakan oleh kakak atau ustad/ustadzah.
3. Adik-adik cukup memberikan jawaban : setuju (S), sangat setuju (SS), tidak setuju (TS), dan sangat tidak setuju (STS).
4. Jawablah pernyataan di bawah ini sesuai dengan pengalaman adik-adik dengan memberikan keterangan kepada saya atau ustad/ustadzah.
5. Atas bantuan, partisipasi, dan kerjasama anda semua, saya ucapkan terimakasih.
IDENTITAS RESPONDEN
NAMA :
JENIS KELAMIN :
UMUR :
No Pernyataan Pilihan Jawaban
S SS TS STS
1 Saya mudah menyerap pelajaran baca tulis Al-Qur’an, jika belajar menggunakan Al-Qur’an Braille 2 Menurut saya Al-Qur’an Braille
merupakan metode yang paling afektif, untuk belajar baca tulis Al-Qur’an
3 Saya bosan belajar mengaji dengan Al-Qur’an Braille
4 Dengan menggunakan Metode Braille saya mampu belajar apapun dengan baik
5 Saya belajar mengaji, dengan menggunakan Al-Qu’an Braille hanya 2 bulan
6 Saya tidak bisa menulis Al- Qur’an Braille dengan baik dan benar
7 Saya sangat berminat menghafal Al-Qur’an dengan Al-Qur’an Braille
8 Saya sangat berminat mengikuti
lomba baca tulis Al-Qur’an Braille
9 Saya sangat suka belajar dengan Al-Qu’an Braille
10 Saya tidak rajin mengikuti pelajaran Al-Qur’an Braille 11 Belajar Al-Qur’an Braille,
banyak memberikan saya wawasan baru
12 Saya sangat sabar mengikuti pelajaran Al-Qur’an Braille 13 Saya selalu ingin meningkatkan
bacaan Al-Qur’an Braille saya setiap hari
14 Saya kurang memahami tekhnik menulis huruf Al-Qur’an Braille 15 Saya sudah pandai belajar,
menggunakan Al-Qur’an Braille 16 Pihak Pondok Pesantren tidak
menyediakan pustaka, dan bahan pembelajaran, guna untuk meningkatkan baca tulis santri 17 Saya mudah menghafal huruf
hijaiyah dengan menggunakan Metode Braille
18 Saya tidak suka belajar Al- Qur’an, dengan cara meraba atau memegang
19 Ustad/Ustadzah saya, mengajarkan cara menulis ayat-
ayat Al-Qur’an Braille
20 Saya senang belajar tajwid Al- Qur’an Braille
Lampiran 6
ANGKET Penelitian mengenai :
Prestasi Baca Tulis Al-Qur’an pada Anak Tunanetra A. Petunjuk Pengisian
1. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi yang objektif dan akurat tentang korelasi Metode Al-Qur’an Braille terhadap prestasi baca tulis Al-Qur’an pada anak tunanetra di Pondok Pesantren Raudhatul Makfufin Serpong Tangerang Selatan.
2. Adik-adik cukup mendengarkan pernyataan- pernyataan yang akan dibacakan oleh kakak.
3. Adik-adik cukup memberikan jawaban : setuju (S), sangat setuju (SS), tidak setuju (TS), dan sangat tidak setuju (STS).
4. Jawablah pernyataan di bawah ini sesuai dengan pengalaman adik-adik dengan memberikan keterangan kepada saya atau ustad/ustadzah.
5. Atas bantuan, partisipasi, dan kerjasama anda semua, saya ucapkan terimakasih.
IDENTITAS RESPONDEN
NAMA :
JENIS KELAMIN :
UMUR :
No Pernyataan
Pilihan Jawaban S SS TS STS 1 Saya berani membaca Al-Qur’an
dihadapanorang banyak
2 Saya ingin meningkatkan baca tulis Al-Qur’an saya setiap hari 3 Saya selalu mengikuti
Pembelajaran Al-Qur’an sampai selesai
4 Saya sudah bisa memahami tajwid Al-Qur’an
5 Saya selalu mengikuti pelajaran baca tulis Al-Qur’an dengan semangat
6 Baca tulis Al-Qur’an saya sudah lancar
7 Saya menyenangi pelajaran baca
tulis Al-Qur’an
8 Saya masih bermain-main saat pembelajaran baca tulis Al- Qur’an berlangsung
9 Guru pilih kasih dalam memberikan pembelajaran kepada anak didik atau santri 10 Saya pernah tidak mengerjakan
tugas dari ustad atau guru
11 Saya pernah mengikuti lomba membaca atau menghafal Al- Qur’an
12 Saya tidak suka mengikuti kegiatan-kegiatan baca tulis Al- Qur’an, baik didalam maupun diluar pondok
13 Saya selalu membaca Al-Qur’an dimanapun saya berada
14 Ustad/Ustadzah dan teman- teman selalu memberikan semangat pada saya
15 Saya malu bertanya kepada
Ustadz/Ustadzah, saat saya kurang paham dengan baca tulis Al-Qur’an
16 Saya sudah hafal huruf hijaiyah 17 Saya selalu mengingatkan
teman-teman saya untuk rajin belajar baca tulis Al-Qur’an 18 Saya kurang percaya diri dan
minder untuk membaca Al- Qur’an dengan suara keras 19 Saya mampu meningkatkan
prestasi baca tulis Al-Qur’an saya setiap hari
20 Saya pernah mengajari teman saya baca tulis Al-Qur’an
Lampiran 3
HASIL WAWANCARA
WAWANCARA DENGAN SANTRI PONDOK PESANTREN RAUDHATUL MAKFUFIN SERPONG
TANGERANG SELATAN Hari dan Tanggal : Minggu, 3 Mei 2015 Tempat : Ruang Pembelajaran
Jam : 13. 20 Wib
Narasumber : Ahmad Muttaqim Butir Pertanyaan Dan Jawaban
1. Alamat asal Ahmad dari mana?
Jawaban: Indramayu
2. Untuk belajar Al-Qur’an Braille dari dasar, itu berapa lama?
Jawaban: Saya belajar membaca Al-Qur’an itu sekitar 1 bulanan
3. Apakah Ahmad pernah mengikuti lomba baca tulis?
Jawaban: Pernah, di Cilegon. Alhamdulilah dapat juara 1
4. Apakah Ahmad sudah mempunyai hafalan?
Jawaban: Alhamdulilah sekarang sudah jalan 12 Juz
5. Bagaimana cara Ahmad menghafalkan Al-Qur’an?
Jawaban: Kalau cara saya menghafal, saya targetkan setiap habis shalat itu harus dapat 2 ayat.
Dan Alhamdulilah dalam waktu 6 bulan saya sudah dapat 12 juz. Sebenarnya menghafal itu dari keistiqamahan diri kita, kalau kita istiqamah insyallah menghafal tidak membutuhkan waktu yang lama.
Lampiran 1
HASIL WAWANCARA
WAWANCARA DENGAN KEPALA PENGURUS PONDOK PESANTREN RAUDHATUL MAKFUFIN SERPONG
TANGERANG SELATAN Hari dan Tanggal : Minggu, 25 Mei 2015 Tempat : Ruang Kepala Pengurus
Jam : 11.00 Wib
Narasumber : Ade Ismail S. Pd Butir Pertanyaan Dan Jawaban
1. Sudah berapa lama bapak menjabat sebagai kepala pengurus di Pondok Pesantren Raudhatul Makfufin?
Jawaban: Saya menjabat di Raudhatul Makfufin ini, sejak awal berdirinya pondok ini, yakni 26 November 1983.
2. Ada berapa jumlah pengajar Al-Qur’an Braille di sini?
Jawaban: Jumlah pengajar Al-Qur’an di sini, ada 5 orang.
Yang terdiri dari 1 cewek dan 4 cowok.
3. Nama-nama guru pengajar Al-Qur’annya pak?
Jawaban: Budi Santoso, Sapto Wibowo, Rafik Akbar, Abdul Hayyi dan Diah Rahmawati.
4. Bagaimana keadaaan santri dan sarana prasarananya ?
Jawaban: Santri-santri Alhamdulilah sehat, keperluannya lumayan terpenuhi untuk sehari-hari. Kalau Sarana Prasarana yah Alhmdulilah walaupun masih ada dalam keterbatasan tempat menginap, materi-materi pembelajaran juga sudah kita buat dengan Braille, buku-buku pembelajarn juga walaupun kadang-kadang bergantian antara satu dengan yang lain, karena memang masih kurang.
5. Apakah ada kerjasama dengan instansi atau individu lain dalam hal bimbingan belajar baca tulis Al-Qur’an Braille ? Jawaban: Ada,kami bekerjasama dengan PPTQ (Terjemah
Qur’an)
6.Berapakah jumlah pegawai di pondok ini?
Jawaban: Jumlah pegawai di sini, ada 3 orang.
7. Selain Metode Braille apakah ada metode lain di pondok ini, yang digunakan untuk mengajar anak-anak tunanetra ? Jawaban: Untuk mengajarkan Al-Qur’an Braille kita
juga memakai metode Bagdadiah, metode Sorogan, metode diskusi dan lain-lain.
8. Apa Tujuan dalam pelaksanaan pembelajaran baca tulis Al- Qur’an Braille ini?
Jawaban: Tujuan dalam pembelajaran Al-Qur’an ini yakni, pertama : memang Al-Qur’an itu kewajiban umat Islam, kedua : memang Al- Qur’an itu bagian terpenting dalam hidup, karena memang sumber utama yang harus dipelajari.
9. Yang menjadi faktor penghambat dalam pembelajaran Al- Qur’an Braille itu apa saja pak?
Jawaban: Kalau faktor penghambat itu, kalau santri baru dia biasanya pada perabaan untuk membaca Al-Qur’an Braille
10.Apakah ada syarat untuk penerimaan santri tunanetra di sini?
Jawaban: Tidak ada syarat untuk masuk ke sini, karena jika diberi syarat mereka tidak ada pilihan.
dikarenakan yayasan tunanetra sangat jarang adanya.
Lampiran 4
HASIL WAWANCARA
WAWANCARA DENGAN SANTRI PONDOK PESANTREN RAUDHATUL MAKFUFIN SERPONG
TANGERANG SELATAN Hari dan Tanggal : Minggu, 3 Mei 2015 Tempat : Ruang Pembelajaran
Jam : 13. 45 Wib
Narasumber : Sena Rusli Butir Pertanyaan Dan Jawaban
1. Alamat asal Sena dari mana?
Jawaban: Jakarta
2. Kendala-kendala dalam mempelajari Al-Qur’an Braille?
Jawaban: Kalau kendala saya pribadi, itu faktor dari dalam diri sendiri, yaitu malas biasanya 3. Untuk belajar Al-Qur’an Braille dari dasar, itu berapa
lama?
Jawaban: Kalau belajar membaca Al-Qur’an, sekitar 1 bulanan
4. Sudah mempunyai hafalan berapa juz?
Jawaban : Hafalan saya baru juz 30 dan 29
5. Apa yang memotivasi Sena dalam menghafal Al- Qur’an?
Jawaban : Kalau dari diri saya pribadi, Al-Qur’an itu buat pegangan hidup, supaya bisa selamat di dunia dan akhirat.
Lampiran 2
HASIL WAWANCARA
WAWANCARA DENGAN GURU AL-QUR’AN BRAILLE PONDOK PESANTREN RAUDHATUL MAKFUFIN
SERPONG TANGERANG SELATAN Hari dan Tanggal : Minggu, 3 Mei 2015
Tempat : Ruang Pembelajaran
Jam : 12.40 Wib
Narasumber : Sapto Wibowo Sos.I Butir pertanyaan dan jawaban
1. Sejak kapan bapak menjadi pengajar Al-Qur’an di Pondok Pesantren Raudhatul Makfufin ini?
Jawaban : Saya mengajar di sini sejak tahun 2001 2. Upaya apa yang bapak lakukan agar santri-santri mau
belajar Al-Qur’an Braille?
Jawaban: Agar mereka semangat mengikuti pembelajaran, ya kita selalu memotivasi mereka, menerangkan pentingnya Al- Qur’an untuk kehidupan dan manfaatnya
juga bukan hanya di dunia, melainkan juga untuk di akhirat.
3. Bagaimana langakah-langkah pembelajaran Al-Qur’an Braille?
Jawaban: Cara kita mengajarakan Al-Qur’an Braille yakni: Pertama, kita mengenalkan huruf Braille kepada anak-anak tampa disertai harakat. Kedua: anak-anak disuruh menghafalnya terlebih dahulu. Ketiga: kalau mereka sudah hafal lalu kita kenalkan dengan harakat dan tajwid. Keempat: jika mereka sudah menguasai semua nya, baru nanti kita bimbing dalam membaca Al- Qur’an Braille.
4. Bagaimana cara membaca Al-Qur’an Braille pak?
Jawaban: Cara membaca Al-Qur’an Braille, tentu tidak sama dengan orang awas, karena Braile menggunakan perabaan, caranya kalau Al-Qur’an Braille itu huruf dulu nanti baru harakatnya di samping. Jadi kita membaca huruf namun tangan kanan dengan cepat menyentuh ke sebelahnya