• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

B. Saran

Berdasarkan temuan yang berkaitan penelitian penerapan metode menceritakan ulang (Story Telling) yang mempengaruhi keterampilan berbicara pada pembelajaran bahsa Indonesia murid kelas V SD Inpres Cambaya, maka ditemukan beberapa saran sebagai berikut:

1. Kepada para pendidik khususnya guru SD Inpres Cambaya, disarankan menerapkan metode menceritakan ulang (Story Telling) untuk meningkatkan minat dan motivasi siswa untuk belajar.

2. Kepada peneliti, diharapkan mampu mengembangkan metode menceritakan ulang (Story Telling) ini dengan menerapkan pada materi lain untuk mengetahui apakah ada materi lain yang cocok dengan metode pembelajaran ini demi tecapainya tujuan yang diharapkan.

3. Kepada calon peneliti, akan dapat mengembangkan dan memperkuat model pembelajaran ini serta memperkuat hasil penelitian ini dengan cara mengkaji terlebih dahulu dan mampu mengadakan penelitian yang lebih sukses.

LAMPIRAN 1

LAMPIRAN 1 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN PERTEMUAN 1

Nama Sekolah : SD Inpres Cambaya Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Kelas / Semester : V/1

Materi : Cerita Anak

Alokasi Waktu : 2 x 35 Menit ( 1 x Pertemuan)

A. Standar Kompotensi

- Memahami cerit tentang suatu peristiwa dan cerita pendek anak yang disampaikan secara lisan

B. Kompotensi Dasar

- Menyimpulkan isi cerita anak dalam beberapa kalimat C. Indikator Pencapaian Kompotensi

Kognitif : Produk

- Menjelaskan unsur – unsur yang terdapat dalam suatu cerita ( tema, latar, tokoh, dan amanat)

Kognitif : Proses

- Mengidentifikasi unsur – unsur yang terdapat dalam cerita yang telah dibacakan

- Menulis isi pokok cerita

Psikomotorik

- Menceritakan kembali isi cerita yang telah dibaca dengan menggunakan kata – kata sendiri

Afektif

- Melakukan komunikasi, bertanya, dan memberikan pendapat tanggapan D. Tujuan Pembelajaran

Kognitif : Produk

- Dengan tanpa membaca buku, murid dapat menjelaskan unsur – unsure yang terdapat dalam suatu cerita ( tema, latar, tokoh, dan amanat)

Kognitif : Proses

- Setelah membaca suatu cerita, murid dapat mengidentifkasi unsur – unsur yang terdapat dalam cerita yang telah dibaca

- Setelah membaca suatu cerita, murid dapat menuliskan isi pokok cerita Psikomotorik

- Setelah membeca suatu cerita, murid dapat menceritakan kembali isi cerita yang telah dibaca dengan menggunakan kata – kata sendiri

Afektif

- Dengan terlibat aktif dalam pembelajaran, mrid dapat melakukan komunikasi, bertanya dan memberikan pendapat/tanggapan

- Dengan terlibat aktif dalam pembelajaran, murid dapat belajar menghargai pendapat orang lain

E. Materi Pembelajaran

Cerita dongeng yang berjudul “Koala Yang Menggemaskan”

F. Model dan Metode Pembelajaran

- Metode Meceritakan ulang (Sroty Telling) G. Kegiatan Pembelajaran

a. Kegiatan Awal

 Mengecek kesiapan murid, memberikan salam, berdoa dan absensi

 Apersepsi

 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

 Guru menyampaikan kriteria ketuntasan minimal pembelajaran b. Kegiatan Inti

 Guru menyampaikan materi yang akan disajikan

 Membagikan bahan bacaan kepada murid

 Meminta murid membaca bacaan dengan seksama

 Meminta murid menanyakan hal – hal yang kurang dipahami

 Mencatat hal – hal penting dalam cerita

 Murid menjawab pertanyaan sesuai teks pada lembar kerja yang telah dibagikan oleh guru

c. Kegiatan Akhir

 Membimbing murid untuk membuat kesimpulan tentang pembelajaran

 Guru memberikan tugas rumah kepada murid untuk membuat ringkasan cerita dan berlatih untuk menceritakan kembali cerita

 Guru memberikan pesan – pesan moral dan motivasi belajar kepada murid

 Guru menutup pembelajaran

H. Media dan Sumber

Buku Paket Bahasa Indonesia Kelas v Cerita Dongeng “

I. Penilaian

1. Penilaian proses : Lembar observasi 2. Penilaian hasil

a. Tes tulis : menjawab pertanyaan tentang isi cerita

b. Tes lisan : menceritakan kembali isi cerita dengan menggunakan kata – kata sendiri

Gowa, Juli 2018 Mengetahui

Guru kelas V SD Inpres Cambaya Peneliti

(Dra. Hj. Jumariah) ( Anggreni)

Nip: 19650610 198803 2 013 Nim: 10540940514 Menyetujui

Kepala Sekolah SDI Cambaya

(Muslimin, S.Pd)

Nip: 19700217 199703 1 007

LAMPIRAN 1 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN PERTEMUAN 2

Nama Sekolah : SD Inpres Cambaya Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Kelas / Semester : V/1

Materi : Cerita Anak Alokasi Waktu : 3 x 35 Menit

A. Standar Kompotensi

- Memahami cerit tentang suatu peristiwa dan cerita pendek anak yang disampaikan secara lisan

B. Kompotensi Dasar

- Menyimpulkan isi cerita anak dalam beberapa kalimat C. Indikator Pencapaian Kompotensi

Kognitif : Produk

- Menjelaskan unsur – unsur yang terdapat dalam suatu cerita ( tema, latar, tokoh, dan amanat)

Kognitif : Proses

- Mengidentifikasi unsur – unsur yang terdapat dalam cerita yang telah dibacakan

- Menulis isi pokok cerita Psikomotorik

- Menceritakan kembali isi cerita yang telah dibaca dengan menggunakan kata – kata sendiri

Afektif

- Melakukan komunikasi, bertanya, dan memberikan pendapat tanggapan D. Tujuan Pembelajaran

Kognitif : Produk

- Dengan tanpa membaca buku, murid dapat menjelaskan unsur – unsure yang terdapat dalam suatu cerita ( tema, latar, tokoh, dan amanat)

Kognitif : Proses

- Setelah membaca suatu cerita, murid dapat mengidentifkasi unsur – unsur yang terdapat dalam cerita yang telah dibaca

- Setelah membaca suatu cerita, murid dapat menuliskan isi pokok cerita Psikomotorik

- Setelah membeca suatu cerita, murid dapat menceritakan kembali isi cerita yang telah dibaca dengan menggunakan kata – kata sendiri

Afektif

- Dengan terlibat aktif dalam pembelajaran, mrid dapat melakukan komunikasi, bertanya dan memberikan pendapat/tanggapan

- Dengan terlibat aktif dalam pembelajaran, murid dapat belajar menghargai pendapat orang lain

E. Materi Pembelajaran

Cerita dongeng yang berjudul “Koala Yang Menggemaskan”

F. Model dan Metode Pembelajaran

- Metode Meceritakan ulang (Sroty Telling)

G. Kegiatan Pembelajaran a. Kegiatan Awal

 Mengecek kesiapan murid, memberikan salam, berdoa dan absensi

 Apersepsi

 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

 Guru menyampaikan kriteria ketuntasan minimal pembelajaran b. Kegiatan Inti

 Meminta murid untuk melihat kembali cerita “” yang telah dipelajari pada pertemuan sebelumnya

 Meminta murid untuk membaca kembali bacaan dengan seksama

 Meminta murid untuk menanyakan kembali kata – kata sulit atau hal – hal penting yang kurang dipahami

 Murid mencata hal – hal penting dalam cerita

 Murid menyebutkan unsur – unsur cerita ( tema, latar, tokoh, dan amanat)

 Guru menjelaskan teknik – teknik bercerita dan memberikan contoh cara bercerita dengan menggunakan Story Telling

 Meminta murid maju ke depan kemudian menceritakan kembali cerita dengan menggunakan kata – kata sendiri

 Meminta murid lain untuk berkomentar terhadap penampilan murid yang tampil

 Memberikan bimbingan kepada murid yang mengalami kesulitan bercerita

c. Kegiatan Akhir

 Membimbing murid untuk membuat kesimpulan tentang pembelajaran

 Guru memberikan tugas rumah kepada murid untuk membuat ringkasan cerita dan berlatih untuk menceritakan kembali cerita

 Guru memberikan pesan – pesan moral dan motivasi belajar kepada murid

 Guru menutup pembelajaran H. Media dan Sumber

Buku Paket Bahasa Indonesia Kelas v Cerita Dongeng “

I. Penilaian

Penilaian proses : Lembar observasi Penilaian hasil

1. Tes tulis : menjawab pertanyaan tentang isi cerita

2. Tes lisan : menceritakan kembali isi cerita dengan menggunakan kata – kata sendiri

Gowa, Juli 2018 Mengetahui

Guru kelas V SD Inpres Cambaya Peneliti

(Dra. Hj. Jumariah) ( Anggreni)

Nip: 19650610 198803 2 013 Nim: 10540940514 Menyetujui

Kepala Sekolah SDI Cambaya

(Muslimin, S.Pd)

Nip: 19700217 199703 1 007

LAMPIRAN 2 Cerita Dongeng

KOALA YANG MENGGEMASKAN

Koala adalah binatang yang sangat unik. Dia punya tubuh kecil, tetapi matanya bulat dan besar. Siapa pun yang melihatnya pasti gemas pada koala.Koala yang hidup di sebuah kebun binatang ternama di kota. Setiap kali manusia datang, maka para manusia itu pasti akan rnengelus-ngelus koala dengan penuh kasih sayang. Sikap manusia membuat penghuni kebun binatang lain merasa iri kepada koala.

Mereka mencoba berbagai cara untuk menyingkirkan koala. Tetapi selalu gagal. Penjagaan untuk koala memang diperketat.Tapi setiap kali penjaga lengah, binatang-binatang itu akan coba menyakiti koala."Hai badut! Kamu bangga ya sudah jadi kesayangan manusia?! Kamu itu masih kecil, Koala!" ucap Ular sambil mendesis.

Dongeng Fabel Singkat Anak : Koala

"Aku... aku salah apa? Mereka yang mau sama aku, kenapa kalian marah?" tanya Koala, ketakutan.

“Kami marah, karena kamu tidak seharusnya menjadi pusat perhatian! Hanya karena wajahmu yang sendu, kamu jadi disayang dan diistimewakan," ucap Kura- kura.

Mereka terus-terusan mengancam Koala agar tidak dekat dengan manusia.

Jika mereka melihat Koala masih mau bermain dengan manusia, maka ketika manusia sudah pulang semua,para binatang itu akan mendatangi Koala. Ular mempertegas ancamannya dengan melilit tubuh Koala. Koala jadi sangat ketakutan. Tak seharusnya Ular dan teman-temannya melakukan itu.

Sejak saat itulah setiap kali ada manusia yang menyentuhnya, Koala langsung menjauh. Jadi, sekarang Koala hanya bisa dilihat saja dan tidak boleh disentuh.Tetapi nyatanya koala tetap diminati. Bahkan anak-anak sering membawa boneka koala saat berkunjung ke kebun binatang. Oh, kasihan koala yang menggemaskan.Sejak saat itu pula para binatang dipisahkan kandangnya.Tetapi, hal itu tetap saja tak membuat koala menjadi dekat lagi dengan manusia.

Pesan moral dari Dongeng Fabel Singkat Anak : Koala Yang Menggemaskan adalah menjaga ketenangan orang lain itu harus. Teman-teman jangan suka mengerjai teman, ya. Jika bermain bersama, berbagilah kasih sayang agar temanmu nyaman berada bersamamu.

(Diolah dari Kumpulan cerita dongeng pendek 2017 jam 10:30) Sumber:https://dongengceritarakyat.com/kumpulan- cerita-dongeng-pendek-untuk-anak/

LAMPIRAN 3 Cerita Rakyat

SEBUAH KEJUJURAN

Seperti biasanya mL itu (sekita pkl 21.30 wib) saya dan dua orang tetangga kompleksku ngobrol di gardu siskamling samping rumahku. Sedang asyik kami mengobrol – ngobrol, dari soal politik, olarhraga samai masalah warga kompleks dibahas dengan lugas layaknya talk show di TV – TV yang sedang marak, lewatlah seorang tukang pisang dengan ditemani seorang bocah seumuran anak SD, menjajakan dagangannya.

“pisang …pisang.., “begitu teriaknya. Terhenti sejenak obrolan kami mengamati si tukang pisang tersebut, muncuk beberapa pertanyaan diantara kami,”Mengapa sudah malam begini masih ada saja tukang pisang keliling?”

celetuk salah satu tetangga sebut saja Dedi.”Kenapa bawa anak kecil segala?”tandas Eri tetangaku denga kritisnya.”Ada apa keranjang pisangnya dipegangi anaknya itu?”Tanya dengan penuh selidik. Akhirnya kami mencoba menegurnya,”wah \, malam – malam masih ada pisang ya mang?”tanyaku.

“iya pak, ada pisang raja dan ambon, masih segar dan masak dipohon pak,sahut si tukang pisang,” ini anak mamang?”Tanya Dedi.” Iya pak, anak saya yang kedua,”ahutnya.

“kok malam – malam ikut jualan apa tidak belajar?” Tanya Eri penasaran.”sudah belajar pak tadi sore sebelum ngantar bspsk jualan” jawab anak itu.”kok bapak malam – malam masih jualan bawa anak lagi, apa gak kasian anak bapak kan besok pagi – pagi harus kesekolah”tanyaku.

“Bapak saya buta,jadi terpaksa harus diantar kalau mau jualan keliling pak”sahut anak itu menjelaskan. Kami begitu kaget mendengar penjelasan seorang bocah ingusan yang begitu berbakti kepada orang tuanya yang sedang berusaha itu.

Bagaimana tidak, seorang penjual pisang sampai malam begitu dia keliling kompleks ditemani anaknya yang seusia SD itu,”Bapak kalau pagi mangkal di dekaj pasar, selepas Ashar beliau keliling kompleks pak,untuk menjual sisa dagangannya,”timpal anak itu. Itu semua dilakukan untuk menghidupi dua anak dan sang istri. Dengan rasa simpati kami saling bisik – bisik untuk membelinya.

Karena begitu terharu saya dan dua orang tetanggaku membeli pisang dengan melebihkan pembayaran dari harga yang ditawarkannya. Tapi apa yang kami lakukan rupanya mendapat tanggapan yang berbeda dari si tukang pisang”ini pak, kembaliannya seribu rupiah,” tukas si tukang pisang,”sudah buat bapak dan anak bapak saja,”jawab kami serempak tanpa sadar.

“Maaf pak saya jualan bukan pengemis,”sahutnya. Dia mengembalikan semua kelebihan uang kai yang sebenarnya sengaja kami berikan. Kemudian si tukang pisang permisi dan pergi bersama anaknya menjajaknan dagangannya sembaru menuju pulan kekampungnya. Terbetik dalam sanubasri kami masing – masing, masih ada orang jujur dan mulia didunia ini. Uang lebih seribu pun tidak dia terima (karena bukan hanknya) demi harga diri dan prinsip yang begitu luhur.

„saya jualan bukan pengemis pak,”dinyatakan oleh seorang tukang pisang yang buta. Ada dua pelajaran berharga yang bias kita petik dari kisah tersebut.

Pertama seandainya mental itu ( tidak rakus pada harta yang bukan haknya) ada di sanubari semua pejabat kita tentu triliunan rupiah unag Negara (rakyat) yang bias diselamatkan di negeri ini untuk mensejahterakan umat, tidak terkecuali kita juga tentunya.

Kedua betapa optimisnya si tukang pisang, dengan kondisi yang buta dia keliling kompleks sampai larut malam mencari rejeki, semetara kita orang yang lebih beruntung ( mata normal ) mungkin sudah santai nonton TV atau beranjak tidur. Semoga kita n=bias lebih mensyukuri nikmat dan anugrah Tuhan kepada kita semua.

(Ditulis & Dikirim oleh : Monang Butar Butar, 26 Juli 11.05 ) Sumber:http://rajawalinews.com/1175kisah-penjual-pisang-keliling-nan-jujur/

LAMPIRAN 4 Instrumen Tes 1

KOALA YANG MENGGEMASKAN

Koala adalah binatang yang sangat unik. Dia punya tubuh kecil, tetapi matanya bulat dan besar. Siapa pun yang melihatnya pasti gemas pada koala.Koala yang hidup di sebuah kebun binatang ternama di kota. Setiap kali manusia datang, maka para manusia itu pasti akan rnengelus-ngelus koala dengan penuh kasih sayang. Sikap manusia membuat penghuni kebun binatang lain merasa iri kepada koala.

Mereka mencoba berbagai cara untuk menyingkirkan koala. Tetapi selalu gagal. Penjagaan untuk koala memang diperketat.Tapi setiap kali penjaga lengah, binatang-binatang itu akan coba menyakiti koala."Hai badut! Kamu bangga ya sudah jadi kesayangan manusia?! Kamu itu masih kecil, Koala!" ucap Ular sambil mendesis.

Dongeng Fabel Singkat Anak : Koala

"Aku... aku salah apa? Mereka yang mau sama aku, kenapa kalian marah?" tanya Koala, ketakutan.

“Kami marah, karena kamu tidak seharusnya menjadi pusat perhatian! Hanya karena wajahmu yang sendu, kamu jadi disayang dan diistimewakan," ucap Kura- kura.

Mereka terus-terusan mengancam Koala agar tidak dekat dengan manusia.

Jika mereka melihat Koala masih mau bermain dengan manusia, maka ketika manusia sudah pulang semua,para binatang itu akan mendatangi Koala. Ular mempertegas ancamannya dengan melilit tubuh Koala. Koala jadi sangat ketakutan. Tak seharusnya Ular dan teman-temannya melakukan itu.

Sejak saat itulah setiap kali ada manusia yang menyentuhnya, Koala langsung menjauh. Jadi, sekarang Koala hanya bisa dilihat saja dan tidak boleh disentuh.Tetapi nyatanya koala tetap diminati. Bahkan anak-anak sering membawa boneka koala saat berkunjung ke kebun binatang. Oh, kasihan koala yang menggemaskan.Sejak saat itu pula para binatang dipisahkan kandangnya.Tetapi, hal itu tetap saja tak membuat koala menjadi dekat lagi dengan manusia.

Pesan moral dari Dongeng Fabel Singkat Anak : Koala Yang Menggemaskan adalah menjaga ketenangan orang lain itu harus. Teman-teman jangan suka mengerjai teman, ya. Jika bermain bersama, berbagilah kasih sayang agar temanmu nyaman berada bersamamu.

(Diolah dari Kumpulan cerita dongeng pendek 2017 jam 10:30) Sumber:https://dongengceritarakyat.com/kumpulan- cerita-dongeng-pendek-untuk-anak/

1. Bacalah cerita siatas dengan seksama!

2. Catatlah hal –hal penting dari cerita tersebut!

3. Ceritakan kembali cerita tersebut dengan kata – katamu sendiri ingat, jangan sampai mengbah jalan cerita aslinya!

Tes II

SEBUAH KEJUJURAN

Seperti biasanya mL itu (sekita pkl 21.30 wib) saya dan dua orang tetangga kompleksku ngobrol di gardu siskamling samping rumahku. Sedang asyik kami mengobrol – ngobrol, dari soal politik, olarhraga samai masalah warga kompleks dibahas dengan lugas layaknya talk show di TV – TV yang sedang marak, lewatlah seorang tukang pisang dengan ditemani seorang bocah seumuran anak SD, menjajakan dagangannya.

“pisang …pisang.., “begitu teriaknya. Terhenti sejenak obrolan kami mengamati si tukang pisang tersebut, muncuk beberapa pertanyaan diantara kami,”Mengapa sudah malam begini masih ada saja tukang pisang keliling?”

celetuk salah satu tetangga sebut saja Dedi.”Kenapa bawa anak kecil segala?”tandas Eri tetangaku denga kritisnya.”Ada apa keranjang pisangnya dipegangi anaknya itu?”Tanya dengan penuh selidik. Akhirnya kami mencoba menegurnya,”wah \, malam – malam masih ada pisang ya mang?”tanyaku.

“iya pak, ada pisang raja dan ambon, masih segar dan masak dipohon pak,sahut si tukang pisang,” ini anak mamang?”Tanya Dedi.” Iya pak, anak saya yang kedua,”ahutnya.

“kok malam – malam ikut jualan apa tidak belajar?” Tanya Eri penasaran.”sudah belajar pak tadi sore sebelum ngantar bspsk jualan” jawab anak itu.”kok bapak malam – malam masih jualan bawa anak lagi, apa gak kasian anak bapak kan besok pagi – pagi harus kesekolah”tanyaku.

“Bapak saya buta,jadi terpaksa harus diantar kalau mau jualan keliling pak”sahut anak itu menjelaskan. Kami begitu kaget mendengar penjelasan

seorang bocah ingusan yang begitu berbakti kepada orang tuanya yang sedang berusaha itu.

Bagaimana tidak, seorang penjual pisang sampai malam begitu dia keliling kompleks ditemani anaknya yang seusia SD itu,”Bapak kalau pagi mangkal di dekaj pasar, selepas Ashar beliau keliling kompleks pak,untuk menjual sisa dagangannya,”timpal anak itu. Itu semua dilakukan untuk menghidupi dua anak dan sang istri. Dengan rasa simpati kami saling bisik – bisik untuk membelinya.

Karena begitu terharu saya dan dua orang tetanggaku membeli pisang dengan melebihkan pembayaran dari harga yang ditawarkannya. Tapi apa yang kami lakukan rupanya mendapat tanggapan yang berbeda dari si tukang pisang”ini pak, kembaliannya seribu rupiah,” tukas si tukang pisang,”sudah buat bapak dan anak bapak saja,”jawab kami serempak tanpa sadar.

“Maaf pak saya jualan bukan pengemis,”sahutnya. Dia mengembalikan semua kelebihan uang kai yang sebenarnya sengaja kami berikan. Kemudian si tukang pisang permisi dan pergi bersama anaknya menjajaknan dagangannya sembaru menuju pulan kekampungnya. Terbetik dalam sanubasri kami masing – masing, masih ada orang jujur dan mulia didunia ini. Uang lebih seribu pun tidak dia terima (karena bukan hanknya) demi harga diri dan prinsip yang begitu luhur.

„saya jualan bukan pengemis pak,”dinyatakan oleh seorang tukang pisang yang buta. Ada dua pelajaran berharga yang bias kita petik dari kisah tersebut.

Pertama seandainya mental itu ( tidak rakus pada harta yang bukan haknya) ada di sanubari semua pejabat kita tentu triliunan rupiah unag Negara

(rakyat) yang bias diselamatkan di negeri ini untuk mensejahterakan umat, tidak terkecuali kita juga tentunya.

Kedua betapa optimisnya si tukang pisang, dengan kondisi yang buta dia keliling kompleks sampai larut malam mencari rejeki, semetara kita orang yang lebih beruntung ( mata normal ) mungkin sudah santai nonton TV atau beranjak tidur. Semoga kita n=bias lebih mensyukuri nikmat dan anugrah Tuhan kepada kita semua.

(Ditulis & Dikirim oleh : Monang Butar Butar, 26 Juli 11.05 ) Sumber:http://rajawalinews.com/1175kisah-penjual-pisang-keliling-nan-jujur/

4. Bacalah cerita siatas dengan seksama!

5. Catatlah hal –hal penting dari cerita tersebut!

6. Ceritakan kembali cerita tersebut dengan kata – katamu sendiri ingat, jangan sampai mengbah jalan cerita aslinya!

LAMPIRAN 5

Daftar Nilai Kemampuan Berbicara Murid Pretest

No Nama Murid Aspek yang Dinilai Nilai

Perform ance (0–

20)

Lafal dan Intonasi

( 0–20 )

Bahasa ( 0-20)

Volume Suara (0-

20)

Keteratur an (0 -20 )

1 Aco 10 10 10 10 15 55

2 Wahyu Ramadhani 10 10 10 10 15 55

3 Putri Aprilia 15 10 15 20 20 80

4 Zalsa Fauziah 10 10 15 15 15 65

5 Febri Oktaviani 15 10 10 10 15 60

6 Gilang Ramadhan 15 10 15 20 20 80

7 SindiZahra Muthia 15 10 15 15 20 75

8 Mirnawati 10 5 10 10 10 45

9 St.Salmah 10 10 15 10 15 60

10 Syahrul Khan 10 5 10 15 10 50

11 M.Irsan Alamsyah 10 10 10 15 15 60

12 Nur Aditya 10 10 15 15 15 65

13 Afisah Mugirah 10 10 10 10 15 55

14 Salsabilah 10 5 10 15 15 55

15 Firman wahyudi 15 15 15 15 20 80

16 Muh. Fajrin 15 15 15 15 20 80

17 Fahira Ramadhan 15 10 15 15 20 75

18 Muh. Haerul 10 5 10 10 15 50

19 Nurwahyuni Awil 10 5 10 10 15 50

20 Muh. Wisnu 10 10 10 15 15 60

21 Muh. Fahrul Jusro 10 10 10 10 15 55

22 Muh.Afdal Ahriza 10 5 10 10 5 40

Jumlah Nilai 1350

Rata – rata 61,36

LAMPIRAN 6

Daftar Nilai Kemampuan Berbicara Murid Posttest

No Nama Murid Aspek yang Dinilai Nilai

Perform ance (0–

20)

Lafal dan Intonasi

( 0–20 )

Bahasa ( 0-20)

Volume Suara (0-

20)

Keteratur an (0 -20 )

1 Aco 15 10 15 15 15 70

2 Wahyu Ramadhani 15 15 15 15 15 75

3 Putri Aprilia 20 15 20 20 20 95

4 Zalsa Fauziah 15 15 15 15 20 80

5 Febri Oktaviani 15 15 15 15 15 75

6 Gilang Ramadhan 20 15 20 20 20 95

7 SindiZahra Muthia 15 15 20 20 20 90

8 Mirnawati 10 10 10 15 10 60

9 St.Salmah 15 15 15 15 20 80

10 Syahrul Khan 15 10 15 15 15 70

11 M.Irsan Alamsyah 15 10 15 15 20 75

12 Nur Aditya 15 15 15 15 20 80

13 Afisah Mugirah 15 10 15 15 20 75

14 Salsabilah 15 10 15 15 15 70

15 Firman wahyudi 20 15 15 20 20 90

16 Muh. Fajrin 20 15 20 20 20 95

17 Fahira Ramadhan 15 15 15 15 20 80

18 Muh. Haerul 15 10 15 15 20 75

19 Nurwahyuni Awil 15 10 10 10 15 60

20 Muh. Wisnu 15 15 15 15 20 80

21 Muh. Fahrul Jusro 15 15 15 15 15 75

22 Muh.Afdal Ahriza 10 10 10 15 15 60

Jumlah Nilai 1705

Rata – rata 77,50

LAMPIRAN 7

Daftar Nilai Keterampilan Berbicara Murid Pretest dan Posttest

No Nama Murid Nilai

Pretest Katergori Posttest Kategori

1 Aco 55 Sedang 70 Tinggi

2 Wahyu Ramadhani

55 Sedang 75 Tinggi

3 Putri Aprilia 80 Tinggi 95 Sangat Tinggi

4 Zalsa Fauziah 65 Tinggi 80 Tinggi

5 Febri Oktaviani 60 Sedang 75 Tinggi

6 Gilang Ramadhan 80 Tinggi 95 Sangat Tinggi 7 SindiZahra Muthia 75 Tiinggi 90 Sangat Tinggi

8 Mirnawati 45 Rendah 60 Sedang

9 St.Salmah 60 Sedang 80 Tinggi

10 Syahrul Khan 50 Rendah 70 Tinggi

11 M.Irsan Alamsyah 60 Sedang 75 Tinggi

12 Nur Aditya 65 Tinggi 80 Tinggi

13 Afisah Mugirah 55 Sedang 75 Tinggi

14 Salsabilah 55 Sedang 70 Tinggi

15 Firman wahyudi 80 Tinggi 90 Sangat Tinggi

16 Muh. Fajrin 80 Tinggi 95 Sangat Tingi

17 Fahira Ramadhan 75 Tinggi 80 Tinggi

18 Muh. Haerul 50 Rendah 75 Tinggi

19 Nurwahyuni Awil 50 Rendah 60 Sedang

20 Muh. Wisnu 60 Sedang 80 Tinggi

21 Muh. Fahrul Jusro 55 Sedang 75 Tinggi

22 Muh.Afdal Ahriza 40 Rendah 60 Sedang

Jumlah Nilai 1350 1705

Rata –rata 61,36 Sedang 77,50 Tinggi

ANALISIS SKOR PRETEST DAN POSTTEST No X1 (Pre-test) X2 (Post-test) d = X2 – X1 d2

1 55 70 12 225

2 55 75 20 400

3 80 95 15 225

4 65 80 15 225

5 60 75 15 225

6 80 95 15 225

7 75 90 15 225

8 45 60 15 225

9 60 80 20 400

10 50 70 20 400

11 60 75 15 225

12 65 80 15 225

13 55 75 20 400

14 55 70 15 225

15 80 90 10 100

16 80 95 15 225

17 75 80 5 25

18 50 75 25 625

19 50 60 10 100

20 60 80 20 400

21 55 75 20 400

22 40 60 20 400

1350 1705 355 6125

LAMPIRAN 8

DOKUMENTASI PEMBELAJARAN

SEKOLAH SD INPRES CAMBAYA KECAMATAN SOMBA OPU KABUPATEN GOWA

Pemberian pretest

Pemberian Posttest

Dokumen terkait