• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

.

DAFTAR PUSTAKA

Abdi C, Khair RM, Saputra MW. 2015. pemanfaatan limbah kulit buah pisang kepok (musa acuminate L). Sebagai karbon aktif untuk pengolahan air sumur kota BanjarBaru : Fe dan Mn. Jukung Jurnal Teknik Lingkungan 1(1): 8-15

Achroni, K. 2012. Semua Rahasia Kulit Cantik dan Sehat. Jakarta: Buku Kita Akpabio, D. Udiong, D. and Akpakpan, A. 2012. The Physicochemical

Characteristics Of Plantain (Musa Paradisiaca) And Banana (Musa Sapientum) Pseudostem Wastes. Advances in Natural and Applied Sciences,Vol. 6. No.2: 167-172

Ambarita M.D.Y, Bayu E.S, Setiado H. 2015. Identification of morphological characteristic of banana (Musa spp.) in Deli Serdangdistrict . Jurnal Agroteknologi 4(1) :1911-1924.

Aramo. 2012. Skin and Hair Diagnosis System. Sungnam: Aram Huvis Korea Ltd.

Ardhie.M.A, 2011. Radikal Bebas dan Peran Antioksidan dalam Mencegah Penuaan. Medicus 24 (1): 4-9

Astuti S. 1989. Manfaat Buah Pisang. Bandung. Sinar Tani

BPOM RI. 2014. Peraturan Kepala Badan Pengawasan Obat dan Makanan RI Nomor 12 Tahun 2014 tentang Persyaratan Mutu Obat Tradisional.

Jakarta : BPOM RI

Badan Standarisasi Nasional. 1996. Sediaan Tabir Surya. Standar Nasional Indonesia 16-4399

Badan Standarisasi Nasional. 1995. Tepung Pisang. Standar Nasional Indonesia 01-3841

Badan Standarisasi Nasional. 2009. Tepung Beras. Standar Nasional Indonesia 3549

Badan Standarisasi Nasional. 2009. Tepung Terigu sebagai Bahan Makanan. Standar Nasional Indonesia 3751

Badan Pusat Statistik (BPS). 2017. Produksi pisang Indonesia. Jakarta

Cahyono, B .2016. Sukses budidaya pisang di pekarangan dan perkebunan.

Yogyakarta: Lily Publisher

Departemen Kesehatan RI. 1997. Kodeks Kosmetik Indonesia. Ed. II Vol. I.

Jakarta: Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan.

. 1979. Farmakope Indonesia. Edisi III. Jakarta: Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan

. 1985. Formularium Kosmetika Indonesia. Jakarta: Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan.

1986. Sediaan Galenik. Jakarta: Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan.

. 2000. Parameter Standar Umum Ekstrak Tumbuhan Obat.

Cetakan I. Jakarta : Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan , Direktorat Pengawas Obat Tradisional.

Emaga, T. H., R. Andrianaivo, H, B. Wathelet, T. Tchango, J. dan M. Paquot.

2007. Effects of the stage of maturation and varieties on the chemical composition of banana and plantain peels, Journal Food Chemistry, Volume 103 (2) : 590- 600.

Fatemeh, S. 2012. Total phenolis, flavonoid andantioxidant activity of banana pulp and peel flours Influence of variety and stage of ripenes.

International Food Research Journal, 88 (20) : 587-605.

Fauzi, A, R. Nurmalina, R. 2012. Merawat Kulit dan Wajah. Jakarta : Kompas Gramedia.

Jalani, F. F., M. Mohamad, S.Shahidan, W. N., S. 2014. Antibacterial effect of banana pulp extracts based on different extracsio methods against selected microorganism. Asian Journal of Biomedical and Pharmaceutical sciences. 4 (36) 14-19

Kusantati H, Prihatin PT, Wiana W. 2008. Tata kecantikan kulit. Jakarta:

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan

Muliyawan, D. dan Suriana, N. 2013. A-Z tentang Kosmetik. Jakarta: Penerbit PT Elex Media Komputindo.

Munadjim. 1988. Teknologi Pengolahan Pisang. Jakarta: PT. Gramedia.

Prihatin, P., T. 2010. Modul Merawat Kulit Wajah. Bandung: Upi.

Rosdiana, R. 2009. Pemanfaatan Limbah dari Tanaman Pisang. Bharatara Karya Aksara, Jakarta.

Santoso, S. 2012. Panduan Lengkap SPSS Versi 20. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.

Seragih, B. 2015. Analisis Mutu Tepung Bonggol Pisang dari Berbagai Vaerietas dan Umur Panen Berbeda. Jurnal TIBBS Teknologi Industri Boga dan Busana. Vol 9 (1): 22-29

Shofiani, A. Pengaruh Penggunaan Masker Kulit Pisang Ambon Terhadap Kulit Wajah Kering Orang Dewasa. 2015. Skripsi. Uneversitas Negeri Semarang

Sinambela, L., Studi Pemakaian Tepung Pisang Ambon Musa acuminata AAA Sebagai Anti-Aging Dalam Sediaan Masker. 2016. Skripsi.

Universitas Sumatera Utara

Supriyanti, F.M.,T. Suanda, H. Rosdiana, R. 2015. Pemanfaatan Ekstrak Kulit Pisang Kepok (Musa bluggoe) Sebagai Sumber Antioksidan pada Produksi Tahu. Bandung: Departemen pendidikan kimia.

Telang, P. S., 2013. Vitamin C in dermatology. Indian dermatology online journal volume 4: 143-146

Tranggono, R., I. Latifah, F. 2007. Buku pegangan ilmu pengetahuan kosmetik.

Jakarta: PT. Gramedia Pustaka.

Wardhany, K., H. 2014. Khasiat Ajaib Pisang Khasiatnya A to Z dari Akar hingga Kulit Buah. Yogyakarta: Rapha Publishing

Wasitaatmadja, S.M. 1997. Penuntun Ilmu Kosmetik Medik. Jakarta: Universitas Indonesia

2007. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Jakarta:

Universitas Indonesia

Widyaningrum, K., T. 2016. Rahasia Cantik Awet Muda. Yogyakarta:

HEALTTHY

Winarno, F.G. 2004. Kimia Pangan dan Gizi. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Yuanita. 2008. Pabrik Sorbitol dari Bonggol Pisang (Musa Paradisiaca) dengan Proses Hidrogenasi Katalitik. Jurnal Ilmiah Teknik Kimia.surabaya. ITS

LAMPIRAN

Lampiran 1. Skema Alur Penelitian

Kulit serta bonggol pisang kepok dan ambon Pembuatan Simplisia 1. Pengambilan Bahan 2. Sortasi Basah 3. Pencucian 4.Perajangan 5. Pengeringan 6. Sortasi Kering 7. Penyimpanan Simplisia

Digiling

Tepung kulit dan bonggol pisang ambon serta kepok Karakteristik tepung 1. Organoleptik 2. Kehalusan 3. Kadar Air 4. Kadar Abu

Pembuatan Masker

Masker Serbuk Kulit serta Bonggol Pisang Ambon dan Kepok

Karakteristik masker : 1. Uji Homogenitas 5. Uji Lama Pengeringan 2. Uji Iritasi 6. Uji Organoleptis

3. Uji Kadar Air 7. Uji Efektivitas Masker Serbuk 4. Uji pH (Kadar Air, Noda, Pori, Kerutan)

Lampiran 2. Surat Pernyataan Persetujuan (Informed Consent) SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN

(INFORMED CONSENT) Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Usia : Jenis kelamin : Alamat :

Dengan ini menyatakan bahwa bersedia untuk menjadi probandus/naracoba pada penelitian ini dalam kurun waktu 4 minggu, yang dilakukan oleh mahasiswa di bawah ini :

Nama : Nasma Mardiah NPM : 0661 16 271

Fakultas : Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Pakuan Prodi : Farmasi

Dengan judul penelitian “Pembuatan Masker Wajah Berbahan Dasar Tepung Kulit Pisang dan Bonggol Pisang ( Musa paradisiacal L)

Demikian pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran tanpa ada dorongan atau paksaan dari pihak manapun

Bogor, 2020

( ……… )

Lampiran 3. Hasil Determinasi Bonggol dan Kulit Pisang

Lampiran 4. Perhitungan Uji Kehalusan Tepung

Sampel Bobot sampel (W0)

Bobot tertinggal (W1)

Kehalusan (%)

Tepung beras 50,0096 0,3967 99,2067

Bonggol kepok 50,0061 0,4263 99,1457

Bnggol ambon 50,0012 0,9811 98,0378

Kulit kepok 50,0022 2,1960 95,6082

Kulit ambon 50,0031 1,8521 96,2960

a. Tepung beras

% kehalusan

99,2067%

b. Tepung Bonggol kepok

% kehalusan

99,1457%

c. TepungBonggolambon

% kehalusan

98,0378%

d. Tepung Kulit kepok

% kehalusan

95,6082%

e. Tepung Kulit ambon

% kehalusan

96,2960%

Lampiran 5. Perhitungan Kadar Air Pada Tepung

% kadar air

a. Bonggol kepok 1

% kadar air

b. Bonggol kepok 2

% kadar air

c. Kulit kepok 1

% kadar air Sampel Bobot

awal (g)

Cawan kosong

(g)

Bobot cawan+

sampel (g)

Pemanas an 1(g)

Pemanas an 2 (g)

Kadar air (%)

Rata- rata (%)

SD (%)

Bonggol kepok

2,0059 55,3438 57,3497 57,2216 57,2198 6,4450 6,44 0,04 2,0018 74,7491 76,7509 76,6235 76,6225 6,4142

Kulit kepok

2,0046 63,8134 65,8180 65,6942 65,6923 6,2705 6,51 0,34 2,0052 54,8458 56,8510 56,7163 56,7157 6,7474

Bonggol ambon

2,0062 55,6771 57,6833 57,5409 57,5389 7,1976 7,12 0,11 2,0014 53,2572 55,2586 55,1196 55,1178 7,0350

Kulit ambon

2,0014 67,6340 69,6354 69,5030 69,5017 6,6803 6,67 0,02 2.0053 54,6072 56,4801 56,4801 56,5791 6,6523

Tepung beras

2,0031 55,5580 57,5611 57,3324 57,3299 11,5421 11,77 0,32 2,0092 53,1388 55,148 54,9091 54,9070 11,9948

d. Kulit kepok 2

% kadar air

e. Bonggol ambon 1

% kadar air

f. Bonggol ambon 2

% kadar air

g. Kulit ambon 1

% kadar air

h. Kulit ambon 2

% kadar air

i. Tepung beras 1

% kadar air

j. Tepung beras 2

% kadar air

Lampiran 6. Perhitungan rendemen bonggol dan kulit pisang ambon dan kepok

No Sampel Bobot awal (kg) Bobot akhir( kg) Rendemen (%)

1. Bonggol ambon 27 2,7 10

2. Kulit ambon 28,6 2,8 9,8

3. Bonggol kepok 77 6,3 8,2

4. Kulit kepok 31,5 3,7 11,7

a. Bonggol kepok

% Rendemen

b. Bonggol ambon

% Rendemen

c. Kulitk epok

% Rendemen

d. Kulit ambon

% Rendemen

Lampiran 7. Perhitungan Kadar Abu pada Tepung Sampel Bobot

Awal (g)

Krus Kosong

(g)

Bobot Krus + sampel

(g)

Setelah pemijaran

Kadar abu (%)

Rata- rata (%)

SD (%)

Bonggol ambon

2,0058 43,9873 45,9931 44,0911 5,1749 5,25 0,10 2,0032 39,7730 41,7762 39,8796 5,3214

Kulit ambon

2,0050 40,0390 42,044 40,1663 6,3491 6,24 0,15 2,0049 39,3474 41,3523 39,4703 6,1299

Bonggol kepok

2,0019 35,7430 37,7449 35,8517 5,4298 5,54 0,15 2,0013 43,0587 45,06 43,1717 5,6463

Kulit kepok

2,0031 35,0039 37,007 35,1376 6,6746 6,60 0,10 2,0011 35,9157 37,9168 36,0463 6,5264

Tepung beras

2,0057 35,9084 37,9141 35,9147 0,3141 0,30 0,02 2,0077 35,0012 37,0089 35,0069 0,2839

% Kadar Abu

a. Bonggol ambon 1

% kadar abu b. Bonggol ambon 2

% kadar abu

c. Kulit ambon 1

% kadar abu

d. Kulit ambon 2

% kadar abu e. Bonggol kepok 1

% kadar abu f. Bonggol kepok 2

% kadar abu g. Kulit kepok 1

% kadar abu h. Kulit kepok 2

% kadar abu i. Tepung beras 1

% kadar abu j. Tepung beras 2

% kadar abu

Lampiran 8. Perhitungan Kadar Air pada Sediaan Masker Wajah

% kadar air

a. Kulit kepok 1

% kadar air

b. Kulit kepok 2

% kadar air

c. Kulit ambon 1

% kadar air Sampel Bobot

awal (g)

Kurs kosong

(g)

Bobot kurs + sampel

(g)

Pemanas an 1(g)

Pemanas an 2 (g)

Kadar air (%)

Rata- rata (%)

SD (%)

Kulit kepok

2,0006 35,0204 37,021 36,8585 36,8564 8,2275 8,16 0,09 2,0011 39,7876 41,7887 41,6286 41,6267 8,0955

Bonggol ambon

2,0049 44,0776 46,0825 45,9136 45,9112 8,5440 8,49 0,07 2,0031 39,6909 41,6937 41,5264 41,5247 8,4369

Bonggol kepok

2,0011 42,1263 44,1274 43,962 43,9603 8,3504 8,30 0,06 2,0017 40,1716 42,1733 42,0094 42,0079 8,2629

Kulit ambon

2,0015 35,8638 37,8653 37,7039 37,7021 8,1538 8,13 0,03 2,0018 38,7458 40,7486 40,5883 40,5863 8,1077

Tepung beras

2,0029 40,3816 42,3845 42,215 42,2131 8,5575 8,55 0,01 2,0003 43,2077 45,208 45,0393 45,0372 8,5387

d. Kulit ambon 2

% kadar air

e. Bonggol kepok 1

% kadar air

f. Bonggol kepok 2

% kadar air

g. Bonggol ambon 1

% kadar air

h. Bonggol ambon 2

% kadar air

i. Tepung beras 1

% kadar air

j. Tepung beras 2

% kadar air

Lampiran 9. Data pengamatan spss uji Efektivitas sediaan masker

• Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

noda1 noda2 kadar

1

kadar

2 pori1 pori2

kerutan 1

kerutan 2

N 20 20 20 20 20 20 20 20

Normal Parametersa,

b

Mean 59.48 57.00 32.48 38.67 49.76 46.33 41.57 40.33 Std.

Deviatio n

14.64 1

14.26 9

10.41

0 7.412 11.26 5

10.57

0 13.511 13.614

Most Extreme Differences

Absolute .155 .155 .101 .121 .136 .166 .118 .119 Positive .155 .139 .090 .101 .136 .166 .118 .111 Negative -.141 -.155 -.101 -.121 -.123 -.147 -.115 -.119 Test Statistic .155 .155 .101 .121 .136 .166 .118 .119 Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d .200c,d .200c,d .200c,d .200c,d .136c .200c,d .200c,d a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

c. Lilliefors Significance Correction.

d. This is a lower bound of the true significance.

• Uji Paired t Test

Paired Samples Statistics

Mean N Std. Deviation Std. Error Mean Pair 1 noda1 59.48 20 14.641 3.195

noda2 57.00 20 14.269 3.114

Pair 2 kadar1 32.48 20 10.410 2.272

kadar2 38.67 20 7.412 1.617

Pair 3 pori1 49.76 20 11.265 2.458

pori2 46.33 20 10.570 2.307

Pair 4 kerutan1 41.57 20 13.511 2.948 kerutan2 40.33 20 13.614 2.971

Paired Samples Test Paired Differences

T df

Sig. (2- tailed) Mean

Std.

Deviation

Std.

Error Mean

95% Confidence Interval of the

Difference Lower Upper Pair

1

noda1 -

noda2 2.476 1.327 .290 1.872 3.080 8.549 20 .000

Pair 2

kadar1 - kadar2

-

6.190 3.995 .872 -8.009 -4.372 -

7.101 20 .000 Pair

3

pori1 - pori2

3.429 1.859 .406 2.582 4.275 8.450 20 .000

Pair 4

kerutan1 -

kerutan2 1.238 .831 .181 .860 1.616 6.828 20 .000

Dokumen terkait