• Tidak ada hasil yang ditemukan

YAYA SA}Y PAKUAN SILIWAiT GI Wm&wffitrw&€mm ffimk&Kffiffi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "YAYA SA}Y PAKUAN SILIWAiT GI Wm&wffitrw&€mm ffimk&Kffiffi"

Copied!
62
0
0

Teks penuh

Mengetahui efektivitas penggunaan masker berbahan dasar tepung kulit dan bonggol pisang dalam memperbaiki kondisi kulit wajah. Terdapat karakteristik mutu masker bubuk berbahan dasar tepung kulit dan bonggol pisang yang memenuhi persyaratan. Terdapat efektivitas penggunaan masker berbahan dasar tepung kulit dan bonggol pisang dalam memperbaiki kondisi kulit wajah.

Masker

Manfaat masker gel antara lain mampu mengangkat kotoran dan sel kulit mati sehingga kulit menjadi bersih dan terasa segar. Masker lembaran atau kain biasanya mengandung bahan alami yang mampu mengelupas sel kulit mati, membantu menutupi noda atau flek hitam, mengecilkan pori-pori, dan menghaluskan kerutan wajah. Selain itu, masker ini mampu merangsang pertumbuhan sel kulit baru dan menjadikan kulit lebih bercahaya.

Pisang

Selain enak dimakan langsung, pisang juga bisa dijadikan selai pisang yang umur simpannya lama dan bisa mendatangkan uang lebih banyak, dan tepung pisang juga bisa dibuat dari buah yang sudah tua dan masih mentah. Kulit pisang juga dapat dimanfaatkan untuk pakan ternak, dan juga dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan alkohol yaitu etanol, karena mengandung gula yang mempunyai aroma yang menarik (Munadjim, 1988). Pati tepung pisang juga dapat digunakan sebagai bahan baku pembuatan bioetanol karena memiliki kandungan gula yang cukup tinggi.

Tabel 1. Nilai Gizi Buah Pisang dalam 100 g  No   KandunganGizi  Banyaknya  1.  Energi   90  kkal  2
Tabel 1. Nilai Gizi Buah Pisang dalam 100 g No KandunganGizi Banyaknya 1. Energi 90 kkal 2

Kandungan kulit pisang

Pisang Ambon

Astuti (1989) menyatakan bahwa pisang ambon dapat melembabkan dan menghaluskan kulit wajah yang kering karena mengandung zat-zat yang bermanfaat menghaluskan kulit wajah kering yaitu protein, lemak, karbohidrat, vitamin B dan vitamin C.

Pisang Kepok

Kulit pisang kepok juga mengandung komponen biokimia berupa selulosa, hemiselulosa, pigmen klorofil dan zat pektin yang mengandung asam galakturonat, arabinosa, galaktosa. Kandungan komponen biokimia pada kulit pisang kepok diketahui mampu menyerap logam berat (Abdi et al., 2015). Penelitian lain yang dilakukan oleh Supriyanti et al., (2015), menunjukkan bahwa kulit pisang kepok juga mengandung beberapa metabolit lain seperti terpenoid dan tanin.

Bonggol Pisang

Berdasarkan penelitian Akpabia et al., (2012), aktivitas antioksidan tertinggi terdapat pada kulit pisang kepok, dimana jumlah taninnya mencapai 11,26 mg/g kulit pisang, dibandingkan dengan kulit pisang Ambon dan Groho. Tingginya potensi kandungan pati kulit pisang dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar alternatif yaitu bioetanol. Kulit kering adalah kulit yang kandungan airnya lebih rendah, sedangkan kulit normal adalah kulit yang kandungan air dan minyaknya tinggi.

Gambar 3. Bonggol Pisang
Gambar 3. Bonggol Pisang

Kulit Kering pada Wajah

Ciri-ciri kulit kering yang terlihat adalah kulit kusam, bersisik, kerutan mulai muncul, pori-pori tidak terlihat. Ciri-ciri yang terlihat pada kulit normal adalah kulit terlihat segar dan cerah, cukup kencang dan teksturnya halus, pori-pori terlihat namun tidak terlalu besar, terkadang terlihat berminyak di area dahi, dagu dan hidung. Ciri-ciri kulit berminyak yang terlihat adalah tekstur kulit kasar dan berminyak, pori-pori besar, mudah kotor dan berjerawat.

Tanda Penuaan Kulit

Kulit kendur, kulit kendur sebagian besar disebabkan oleh radikal bebas yang menyebabkan berkurangnya kolagen sehingga mempengaruhi tingkat elastisitas kulit dan menyebabkan kulit menjadi kering dan kasar. Pori-pori yang membesar, sel-sel kulit mati yang menumpuk menyebabkan pori-pori pada kulit membesar, hal ini terjadi karena kulit setiap hari melakukan regenerasi sendiri sehingga menyisakan banyak kulit mati. Hal ini mengakibatkan penumpukan lemak di bagian tubuh tertentu, seperti perut, lengan, paha, dan bokong.

Skin Analyzer

Perubahan warna kulit, perubahan warna kulit menjadi pucat, pucat, hitam dan muncul flek hitam akibat bertambahnya usia. Flek hitam, munculnya flek atau flek hitam di wajah akibat polusi udara dan paparan sinar matahari langsung. Lingkaran hitam di bawah mata, lingkaran hitam di bawah mata terbagi menjadi dua yaitu kantung mata dan lingkaran hitam di bawah mata (mata panda) keduanya disebabkan oleh beberapa faktor mulai dari kelelahan, kurang tidur, hingga dehidrasi.

Tabel 4. Parameter skin analyzer Aramo
Tabel 4. Parameter skin analyzer Aramo

Waktu dan Tempat Penelitian

Alat dan Bahan

Metode Penelitian

Pengumpulan Bahan Baku dan Determinasi

Pembuatan Tepung Bonggol Pisang

Pembuatan Tepung Kulit Pisang

Uji kadar abu dilakukan dengan cara menimbang 2 g sampel dan memasukkannya ke dalam cawan porselen yang telah dibakar dan diberi aspal.

Formula dan Proses Pembuatan Masker Wajah

Cara yang sama juga digunakan untuk membuat bubuk kulit pisang kepok, jamur pisang ambon, dan masker kulit pisang kepok.

Evaluasi Masker Serbuk .1 Organoleptik .1 Organoleptik

  • Uji Kadar Air
  • Uji Homogenitas
  • Uji pH
  • Uji Lama Pengeringan Masker
  • Uji Iritasi
  • Uji Efektifitas Masker

Uji waktu pengeringan dilakukan dengan cara mengoleskan 2 gram masker ke dalam 2 ml air dengan formula berbeda pada kulit wajah berukuran 5 x 5 cm dan mengamati waktu pengeringan yaitu waktu dari pemakaian masker hingga lapisan yang benar-benar kering terbentuk. Uji iritasi dilakukan terhadap sediaan masker bubuk dengan tujuan untuk mengetahui apakah masker bubuk yang diproduksi dapat menyebabkan iritasi kulit atau tidak. Iritasi dibedakan menjadi dua kategori, yaitu iritasi primer yang terjadi segera setelah menempel atau menyentuh kulit, dan iritasi sekunder yang hanya terjadi beberapa jam setelah menyentuh atau menempel pada kulit (Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 1985). .

Relawan yang akan menggunakan kosmetik baru tersebut dapat melakukan uji tempel preventif dengan melarutkan 1 gram masker dalam 1 ml air dan mengoleskannya pada bagian belakang daun telinga berukuran 3 x 3 cm. Tidak terjadi reaksi kulit seperti kemerahan, gatal dan bengkak selama 24 jam, maka kosmetik ini dapat digunakan (Wasitaatmadja, 1997). Sebelum dilakukan uji efektivitas masker, panelis diminta mengisi informed consent sebagaimana tercantum pada Lampiran 2. Selanjutnya panelis diberikan perlakuan yaitu Masker Tepung Kulit Pisang Ambon (FI), Tepung Kulit Pisang Kepok (FII), Masker Tepung Kulit Pisang Ambon (FI), Tepung Kulit Pisang Kepok (FII), Ambon. tepung pengupas pisang (FIII). ), tepung kepok dari bonggol pisang (FIV), masker tanpa tepung dan kulit bonggol pisang (FV), masker yang beredar di pasaran dilarutkan sebanyak 2 gr dalam 3 ml air.

Oleskan pada kulit pipi bagian atas berukuran 5 x 5 cm dan keringkan selama kurang lebih lima belas menit kemudian bilas dengan air dan ukur kembali. Perubahan kondisi kulit diukur sebelum pemberian masker bedak dan kemudian seminggu dua kali dengan total waktu penggunaan 4 minggu.

Hasil Tepung Kulit dan Bonggol Pisang

Hasil uji kehalusan tepung kulit pisang kepok dan ambon serta tepung tongkol jagung, serta kehalusan tepung beras yang diperoleh dapat dilihat pada Tabel 7, dan perhitungan uji kehalusan tepung dapat dilihat pada Lampiran 4. Tepung kupas dan tepung tongkol pisang ambon dan kepok, serta tepung beras, kadar kehalusan yang dihasilkan memenuhi syarat SNI yang menetapkan syarat uji kehalusan minimal 90%. Penentuan kadar air dilakukan untuk mengetahui banyaknya kandungan air pada suatu bahan, karena dengan adanya kadar air yang tinggi akan menjadi media tumbuhnya mikroorganisme sehingga menyebabkan terjadinya perubahan kimia pada senyawa aktif (Departemen Kesehatan, 1986).

Penentuan abu dimaksudkan untuk mengetahui kandungan mineral luar dan dalam tanaman (Departemen Kesehatan RI, 2000). Menurut Winarn (2004), kadar abu merupakan unsur mineral atau zat organik yang terbakar pada saat pembakaran. Winarno (2004) melaporkan bahwa semakin tinggi kadar abu suatu bahan pangan maka semakin tinggi pula kandungan mineral bahan tersebut.

Kadar abu kulit pisang ambon dan tepung bongkahan serta kepok belum mempunyai baku mutu tertentu karena merupakan produk baru.

Gambar 4. Gambar Tepung Beras, Bonggol dan Kulit Pisang.
Gambar 4. Gambar Tepung Beras, Bonggol dan Kulit Pisang.

Evaluasi Masker Serbuk Wajah

  • Organoleptik
  • Uji Homogenitas
  • Uji pH
  • Uji Lama Pengeringan Masker
  • Uji Iritasi

Tujuan pengujian kadar air adalah untuk mengetahui kadar air pada bubuk, karena air dapat mempengaruhi umur simpan sediaan masker wajah. Pada tabel diatas kadar air masker kulit dan bungkus pisang memenuhi syarat karena nilai kadar air yang diperoleh >10% (BPOM, 2014). Hasil penelitian homogenitas sediaan serbuk masker kulit pisang kepok dan pembungkus pisang menunjukkan bahwa seluruh sediaan tidak memperlihatkan butiran kasar pada saat sediaan dioleskan pada kaca transparan, hal ini menunjukkan komposisi sediaan yang dibuat homogen.

Sediaan yang homogen menyebabkan distribusi senyawa aktif pada sediaan masker merata sehingga pelepasan senyawa aktif akan lebih maksimal. Hasil pengukuran pH sediaan masker menunjukkan bahwa untuk sediaan masker kulit pisang kepok sebesar 5,65, sedangkan untuk masker kulit pisang ambon sebesar 5,23, sedangkan untuk masker kulit pisang kepok sebesar 5,82, sedangkan untuk pisang ambon. kupas masker itu tadi cuci. kupas itu 5,74. Masker kalender kepok 8 menit 52 detik Masker lembar kepok 8 menit 21 detik Masker kalender ambon 8 menit 38 detik Masker lembar ambon 8 menit 13 detik Masker tepung beras 8 menit 40 detik Masker produk inovator 10 menit 2 detik.

Hasil tersebut menunjukkan bahwa masker kulit kumbang dan pisang ambon serta masker kepok dan tepung beras mempunyai waktu pengeringan yang lebih cepat dibandingkan produk inovator. Percobaan ini dilakukan pada 11 panelis yang mengaplikasikan sediaan masker di belakang daun telinga kemudian didiamkan selama 24 jam. Berdasarkan hasil uji iritasi pada panelis, tidak terlihat adanya reaksi seperti kemerahan, gatal dan bengkak dari setiap formula, hal ini menunjukkan bahwa keseluruhan sediaan aman digunakan.

Menurut Wasitatmadja (1997), uji iritasi kulit dilakukan untuk mengetahui terjadinya efek samping pada kulit dengan cara memakai kosmetik pada bagian bawah lengan atau di belakang telinga selama 24 jam.

Gambar 5. Gambar Sediaan Masker Serbuk Wajah  4.2.2  Uji Kadar Air Sediaan
Gambar 5. Gambar Sediaan Masker Serbuk Wajah 4.2.2 Uji Kadar Air Sediaan

Uji Efektivitas Masker

Kemudian dilakukan uji Paired T-test terhadap kadar air kulit antara sebelum dan sesudah penggunaan masker apapun produk atau formulanya, diperoleh nilai (P<0,05) yang menunjukkan adanya peningkatan kadar air kulit. Perubahan signifikan pada pengecilan ukuran pori wajah pada masker formula II dan produk inovator terjadi pada minggu ke-2 hingga ke-4. Kemudian dilakukan uji Paired T-test pada pori-pori kulit antara sebelum dan sesudah penggunaan masker apapun produk atau formulanya, diperoleh nilai (P<0,05) yang menunjukkan adanya pengecilan ukuran pori-pori. dari kulit.

Perawatan yang dilakukan selama empat minggu menunjukkan bahwa penggunaan masker bedak kulit dan bonggol pisang ambon serta pisang kepok memberikan efek dalam mengurangi jumlah lesi pada kulit wajah. Perubahan signifikan penurunan jumlah lesi pada kulit wajah pada masker formula II dan produk inovator terjadi pada minggu ke-2 hingga minggu ke-4. Sedangkan pada formula III dan IV penurunan jumlah lesi pada kulit wajah terjadi pada minggu ke-3.

Selain itu dilakukan uji Paired T test untuk menurunkan jumlah flek pada kulit antara sebelum dan sesudah penggunaan masker apapun produk atau formulanya, diperoleh nilai (P<0,05) yang menunjukkan adanya penurunan jumlah flek. . pada kulit. Perubahan pengurangan kerut kulit wajah pada formula I, II, III dan IV terjadi pada minggu ke 3 hingga minggu ke 4. Sedangkan produk inovatif mengurangi nilai kerutan pada kulit wajah yang muncul pada minggu ke-2 hingga ke-4.

Selain itu dilakukan uji Paired T test untuk penurunan nilai kerutan pada kulit antara sebelum dan sesudah penggunaan masker apapun produk atau formulanya, diperoleh nilai (P<0,05) yang menunjukkan adanya penurunan. dalam nilai kerutan pada kulit.

Tabel 15. Hasil Pengujian Kelembaban pada Panelis
Tabel 15. Hasil Pengujian Kelembaban pada Panelis

Kesimpulan

Saran

Persyaratan Kepala Badan Pengawasan Obat and Makanan RI Nomor 12 Tahun 2014 tentang Persyaratan Mutu Obat Tradisional. Effects of ripening stage and varieties on the chemical composition of banana and plantain peels, Journal Food Chemistry, Vol. Total phenol, flavonoid and antioxidant activity of banana pulp and peel flours Influence of variety and stage of ripening.

Sinambela, L., Kajian pemanfaatan tepung pisang Ambon Musa acuminata AAA sebagai bahan antipenuaan pada sediaan masker. Surat Persetujuan (Informed Consent) SURAT PERSETUJUAN. PERSETUJUAN PENGAKUAN) Saya yang bertanda tangan di bawah ini. Dengan judul penelitian “Produksi Masker Wajah Berbahan Dasar Tepung Kulit Pisang dan Kulit Pisang (Musa paradisiacal L)”.

Gambar

Tabel 1. Nilai Gizi Buah Pisang dalam 100 g  No   KandunganGizi  Banyaknya  1.  Energi   90  kkal  2
Tabel 2. Zat Gizi Kulit Pisang dalam 100 g
Gambar 1. Pisang Ambon
Gambar 2. Pisang Kepok  Sumber : (https://m.mommyasia.id)
+7

Referensi

Dokumen terkait

Terindeks di ScimagoJR /Thompson Reuter/ISI Knowledge atau di...** Kategori Publikasi Jurnal Ilmiah beri √ pada kategori yang tepat Hasil Penilaian Peer Review Jurnal Ilmiah