• Tidak ada hasil yang ditemukan

55 PENUTUP

3. Bagi Peneliti Selanjutnya: Penelitian ini hanya meneliti hubungan antara keterampilan menggunakan jangka sorong dengan hasil belajar Fisika peserta didik. Peneliti selanjutnya diharapkan untuk meneliti faktor-faktor keterampilan lainnya yang berhubungan dengan hasil belajar Fisika peserta didik.

57

Astuti, Nuzula Dwi. 2017. Perbedaan Hasil Belajar Fisika Siswa Yang Menggunakan Model Course Review Horay dan Model Direct Instruction. Skripsi Universitas Negeri

Yogyakarta. Online. Tersedia Pada:

https://eprints.uny.ac.id/47967/1/SKRIPSI_NUZULA%20DWI%20ASTUTI_133 02241053.pdf. Diakses Pada Tanggal 20 Maret 2020.

Hernawati, Eneng. 2018. Meningkatkan Hasil Belajar Fisika Melalui Penggunaan Metode Demonstrasi dan Media Audiovisual Pada Siswa Kelas X MAN 4 Jakarta.

Andragogi Jurnal Diklat Teknis. Vol. 6 No. 2 : 118-131.

Kasmawati, dkk. 2017. Pengaruh Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) Terhadap Hasil Belajar. Jurnal Pendidikan Fisika. Vol 5 No. 2, 70-75.

Lumbu, Albert dan Panda, M. Florentina. 2018. Peningkatan Keterampilan Proses Sains Dasar Dalam Menggunakan Alat Ukur Pada Pembelajaran Fisika di SMA Negeri 6 Skouw Jayapura. Jurnal Pengabdian Papua. Vol. 2 No. 2; 39-42.

Markawi, Napis. 2013. Pengaruh Keterampilan Proses Sains, Penalaran, dan Pemecahan Masalah Terhadap Hasil Belajar Fisika. Jurnal Formatif. Vol. 3 No. 1 : 11-25.

Nasution. 2010. Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar dan Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.

Nurafini. 2018. Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Terhadap Keterampilan Proses Sains Peserta Didik Pada Materi Pengukuran di Kelas X SMAN 1 Baitussalam Aceh Besar. Online. Tersedia Pada: http://docplayer.info/89715827- Skripsi-diajukan-oleh-nur-afni-nim-mahasiswi-fakultas-tarbiyah-dan-keguruan- program-studi-pendidikan-fisika.html. Diakses Pada Tanggal 20 Maret 2020.

Riduwan. 2012. Belajar Mudah Penelitian untuk Guru-Karyawan dan Peneliti Pemula.

Bandung: Alfabeta.

Riskawati, dkk. 2019. Alat Ukur dan Pengukuran. Makassar: LPP Unismuh Makassar.

Rusman. 2011. Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi:

Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta: Rajawali Pers.

Sabri, M. Alisuf. 2010. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya.

Sanjaya, Wina. 2008. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan.

Jakarta: Kencana Prenada Media Grouf.

Saputra, Dimas. 2019. Pengembangan Modul Praktikum Alat Ukur Fisika Berbasis Multimedia Interaktif Untuk Meningkatkan Kemandirian Belajar. Skripsi Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung, Bandar Lampung. Online.

Tersedia Pada:

http://repository.radenintan.ac.id/7768/1/skripsi%20dimas%20fiks.pdfDiakses Pada Tanggal 20 Maret 2020.

Sari, Widia. 2019. Tinjauan Keterampilan Proses Sains Peserta Didik Pada Program Lintas Minat Fisika Kelas X IPS di MAN 4 Aceh Besar. Skripsi Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Darussalam, Banda Aceh. Online. Tersedia Pada:

https://repository.ar-

raniry.ac.id/id/eprint/7780/3/Full%20Skripsi_Widia%20Sari_140204021_FTK%

20PFS.pdf. Diakses Pada Tanggal 20 Maret 2020.

Shabrina, Annisa. 2018. Pengembangan Media Pembelajaran Fisika Berbasis Web Enhanced Course Dengan Model Inkuiri Terbimbing Pada Materi Pengukuran Sma Kelas X. Skripsi Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan Lampung. Online.

Tersedia Pada: http://repository.radenintan.ac.id/4950/1/SKRIPSI.pdf. Diakses Pada Tanggal 20 Maret 2020.

Sinuraya, Jurubahasa., dkk. 2019. Analisis Hubungan Keterampilan Proses Sains dan Kreatifitas Dengan Hasil Belajar Kognitif Melalui Penggunaan LKM Berorientasi Icare Pada Pembelajaran Matakuliah Fisika SMA. Jurnal Pendidikan Fisika. Vol.

8 No. 2 : 91-96.

Sudjana, Nana dan Ibrahim. 2009. Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung: Sinar Baru Algesindo.

Sudjana, Nana. 2011. Penilaian Hasil dan Proses Belajar Mengajar. Bandung: Rosda Karya.

Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif Kuliatatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Susanto, Ahmad. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta:

Prenadamedia Group.

Syah, Muhibbin. 2011. Psikologi Belajar. Jakarta: Bumi Aksara.

Syafriyansyah, dkk. 2013. Pengaruh Keterampilan Proses Sains (KPS) Terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa Melalui Metode Eksperimen Dengan Pendekatan Inkuiri Terbimbing. Jurnal Pembelajaran Fisika. Vol. 1 No. 1 : 433-443.

Wahidmurni, dkk. 2010. Evaluasi Pembelajaran (Kompetensi dan Praktik).Yogyakarta:

Nuha Litera.

Warigan. 2013. Penggunaan Alat-Alat Ukur Metrologi Industri. Yogyakarta: Penerbit Deepublish (Grub Penerbitan CV. Budi Utama).

Yuberti. 2014. Teori Pembelajaran dan Pengembangan Bahan Ajar dalam Pendidikan.

Lampung: Anugrah Utama Raharja (AURA).

Lampiran A.1

LEMBAR OBSERVASI KETERAMPILAN MENGUKUR Nama Sekolah :

Nama Siswa : Kelas/Semester :

Materi :

Hari/Tanggal : Petunjuk Pengisian :

Belilah tanda checklist (√) pada kolom yang sesuai dengan hasil pengamatan menyangkut keterampilan mengukur peserta didik berdasarkan skala sebagai berikut:

1. Kurang 2. Cukup 3. Baik

No. Aspek Yang Dinilai Skor Penilaian

3 2 1 1. Mengetahui bagian-bagian jangka sorong.

2. Mengetahui fungsi bagian-bagian jangka sorong.

3. Mengetahui cara mengukur ketebalan suatu benda dengan menggunakan jangka sorong.

4. Mengetahui cara mengukur diameter luar suatu benda dengan menggunakan jangka sorong.

5. Mengetahui cara mengukur diameter dalam suatu benda dengan menggunakan jangka sorong.

6. Mengetahui cara mengukur kedalaman suatu benda dengan menggunakan jangka sorong.

7. Mengetahui batas ukur jangka sorong yang digunakan.

8. Mengetahui NST jangka sorong yang digunakan.

9. Mengetahui cara membaca hasil pengukuran skala nonius jangka sorong.

10. Mengetahui cara membaca hasil pengukuran skala utama jangka sorong.

11. Mengetahui cara menentukan hasil pengukuran.

12. Mengetahui besaran dan satuan hasil pengukuran.

13. Mengetahui jumlah angka penting hasil pengukuran jangka sorong.

Total Skor

Lampiran A.2

LEMBARAN SOAL TES HASIL BELAJAR Satuan Pendidikan : SMA Negeri 18 Pangkep

Kelas/Semester : X.B

Pokok Bahasan : Pengukuran

Waktu : 90 Menit

Jawablah soal-soal berikut dengan benar !

1. Tuliskan dan jelaskan bagian-bagian dari alat ukur jangka sorong !

2. Sebuah balok diukur ketebalannya menggunakan jangka sorong dengan hasil pengukuran seperti pada gambar di bawah ini. Hitunglah berapa besar hasil pengukurannya !

3. Sebuah gelas diukur diameternya menggunakan jangka sorong dengan hasil pengukur seperti pada gambar dibawah ini. Hitunglah besar hasil pengukurannya !

4. Sebuah balok diukur ketebalannya dengan jangka sorong. Skala yang ditunjukan dari hasil pengukuran tampak pada gambar dibawah ini. Tentukan besarnya hasil pengukuran balok tersebut !

5. Tentukan ketidakpastian pengukuran dengan menggunakan jangka sorong ! 6. Tuliskan cara mengukur diameter dalam sebuah cincin menggunakan jangka

sorong !

7. Dari hasil pengamatan mengukur ketebalan dengan menggunakan jangka sorong (ketelitiannya 0,025 mm) dari suatu bahan secara berulang-ulang di dapat hasil pengukurannya sebagai berikut:

No. Skala Utama Skala Nonius Hasil Pengukuran

1. 1,2 cm 3 ...

2. 1,4 cm 5 ...

3. 1,6 cm 7 ...

Tentukan hasil pengukuran berdasarkan tabel tersebut di atas !

Lampiran A.3

KISI- KISI INSTRUMENT HASIL BELAJAR

indikator Soal Jawaban Ranah

Kognitif

Skor 3.2.5

Menjelaskan cara penggunaan alat ukur beserta ketelitiannya.

1. Tuliskan dan jelaskan bagian-bagian dari alat ukur jangka sorong.

a. rahang dalam

terdiri atas rahang geser dan rahang tetap. Rahang dalam berfungsi untuk mengukur dimensi luar atau sisi bagian luar sebuah benda misalnya tebal, lebar sebuah benda kerja.

b. Rahang luar

Terdiri atas rahang geser dan rahang tetap. Rahang luar berpungsi untuk mengukur diameter dalam atau sisi bagian dalam sebuah benda.

c. Pengukur ke dalam ( depth probe )

Fungsinya untuk mengukur kedalaman sebuah benda.

d. Skala utama dalam centimeter (cm)

Untuk menyatakan ukuran utama dalam bentuk centimeter.

e. Skala utama dalam inchi

Untuk menyatakan ukuran utama dalam bentuk inchi.

f. Skala nonius dalam milimeter

Skala nonius dalam bentuk milimeter berpungsi sebagai skala pengukuran praksi dalam bentuk millimeter

g. Skala nonius dalam inchi

Skala nonius dalam bentuk inchi berpungsi sebagai skala pengukuran praksi dalam bentuk inchi.

h. pengunci

C2

15

pungsinya untuk menahan bagian-bagian yang bergeser saat berlangsungnya proses pengukuran missal rahamg dan depth probe.

4.2.3 Melakukan pengukuran besaran panjang dan mengelola hasil percobaan pengukuran besaran panjang dengan

menggunakan jangka sorong.

4.2.4 Mengelola data hasil percobaan pengukuran.

2. Sebuah balok diukur ketebalannya menggunakan jangka sorong dengan hasil pengukuran seperti pada gambar di bawah ini. Hitunglah berapa Besar hasil pengukurannya?

Skala utama = 5,7 cm

Skala nonius = 5 x 0,1 x 0,1 = 0,05 cm Hasil pengukuran = (5,7 + 0,05) cm = 5,75 cm

C4 15

4.2.3 Melakukan pengukuran besaran panjang dan mengelola hasil percobaan pengukuran besaran panjang dengan

menggunakan jangka sorong.

4.2.4 Mengelola

3. Sebuah gelas diukur diameternya

menggunakan jangka sorong dengan hasil pengukuran seperti pada gambar.

Hitunglah besar hasil pengukurannya. Skala utama = 0,8 cm

Skala nonius = 3 x 0,01 cm = 0,03 cm

Diameter dalam gelas = 0,8 cm + 0,03 cm = 0,83 cm C4 15

data hasil percobaan pengukuran.

4.2.3 Melakukan pengukuran besaran panjang dan mengelola hasil percobaan pengukuran besaran panjang dengan

menggunakan jangka sorong.

4.2.4 Mengelola data hasil percobaan pengukuran.

4. Sebuah balok diukur ketebalannya dengan jangka sorong. Skala yang ditunjukkan dari hasil pengukuran tampak pada gambar. Tentukan besarnya hasil pengukuran balok tersebut.

Skala utama = 3,1 cm

Skala nonius = 9 x 0,01 = 0,09 cm

Tebal balok = 3,1 cm + 0,09 cm = 3,19 cm

C4 15

3.2.7 Menuliskan hasil pengukuran dengan

ketidakpastianny a berdasarkan aturan angka penting.

5. Tentukan ketidakpastian pengukuran dengan menggunakan jangka sorong.

Nilai ketidakpastian jangka sorong ini adalah setengah dari skala terkecil sehingga jika dituliskan secara matematis, diperoleh :

∆𝑥 =1

2× 0,05 𝑚𝑚 = 0,025 𝑚𝑚 C3 15

3.2.5

Menjelaskan cara penggunaan alat ukur beserta ketelitiannya.

6. Tuliskan cara mengukur diameter dalam sebuah cincin menggunakan jangka sorong

Cara mengukur diameter dalam : a. Putarlah pengunci kekiri

b. Masukkan rahang bagian atas kedalam benda yang akan diukur.

c. Geser rahang tetap pada benda dan putar pengunci kekanan.

d. Bacalah skala utama dan skala noniusnya.

C2 10

3.2.7 Menuliskan hasil pengukuran dengan

ketidakpastianny a berdasarkan aturan angka penting.

7. Dari hasil pengamatan mengukur ketebalan dengan menggunakan jangka sorong (keteliannya 0,025 mm) dari suatu bahan secara berulang-ulang di dapat hasil pengukurannya sebagai berikut.

no Skala utama

Skala nonius

Hasil pengukuran 1

2 3

1,2 cm 1,4 cm 1,6 cm

3 5 7

……..

……..

……..

Tentukan hasil pengukuran dengan

ketidakpastiannya berdasarkan aturan angka penting pada tabel diatas!

Ketelitian jangka sorong menjadi = 0,0025 cm no Skala

utama

Skala nonius

Hasil pengukuran 1

2 3

1,2 cm 1,4 cm 1,6 cm

3 5 7

=1,2 cm + (3 x 0,005)cm

= (1,2150 ± 0,0025)cm

=1,4 cm + (5 x 0,005)cm

= (1,4250 ± 0,0025 )cm

=1,6 cm + (7 x 0,005)cm

= (1,6350 ± 0,0025)cm

C3 15

Total Skor 100

Validator 2

Kuat (3-4) Lemah (1-2) Lampiran B

UJI GREGORY

Ada dua validator yang dilibatkan dalam proses validasi yaitu dosen dari Universitas Negeri Makassar. Penilaian yang diberikan yakni penilaian terhadap instrumen keterampilan mengukur dan instrumen tes hasil belajar.

Validator 1

Dokumen terkait