• Tidak ada hasil yang ditemukan

hubungan antara keterampilan mengukur menggunakan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "hubungan antara keterampilan mengukur menggunakan"

Copied!
113
0
0

Teks penuh

Judul Skripsi: Hubungan Keterampilan Mengukur Menggunakan Kaliper Vernier Pada Materi Ukur Dengan Hasil Belajar Fisika Siswa Kelas X.B SMA Negeri 18 Pangkep. Hubungan keterampilan pengukuran dengan penggunaan jangka sorong terhadap hasil belajar materi pengukuran dan fisika siswa kelas X.B di SMA Negeri 18 Pangkep. Penulis memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi penelitian yang berjudul “Hubungan Keterampilan Mengukur Menggunakan Jangka Sorong Dengan Hasil Belajar Fisika Siswa Kelas X.B Secara Acak Di SMA Negeri 18 Pangkep” pada waktunya.

Latar Belakang

Praktek alat ukur di sekolah merupakan pelaksanaan praktek bahan ukur yang harus diikuti oleh siswa. Kegiatan pembelajaran dengan melakukan eksperimen sederhana menggunakan alat ukur pada siswa dapat meningkatkan keterampilan proses sains dalam pembelajaran fisika. Materi pengukuran merupakan salah satu materi Fisika yang mendasar dan sangat penting untuk dipelajari siswa.

Rumusan Masalah

Berdasarkan hasil wawancara dengan guru Fisika di kelas tersebut Hal ini dibuktikan dengan hasil observasi yang dilakukan di kelas Berdasarkan uraian di atas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian lebih lanjut melalui judul “Hubungan Antara Keterampilan Mengukur Penggunaan Kaliper Vernier pada Materi Pengukuran dan Hasil Belajar Fisika Siswa Kelas X.B Ganjil SMA Negeri 18 Pangkep".

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Manfaat Teoritis

Manfaat Praktis

Kajian Pustaka

Hasil Belajar

Hasil belajar siswa pada hakikatnya adalah perubahan tingkah laku akibat belajar yang meliputi ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik. Hasil belajar harus menunjukkan perubahan keadaan ke arah yang lebih baik, sehingga berguna untuk: (a) menambah pengetahuan, (b) memahami sesuatu yang belum dipahami sebelumnya, (c) mengembangkan keterampilan lebih lanjut, (d) memiliki pemahaman baru. pandangan terhadap sesuatu, (e) Menghargai sesuatu lebih dari sebelumnya (Sudjana dan Ibrahim, 2009:3). Tinggi rendahnya hasil belajar siswa dipengaruhi oleh banyak faktor yang ada, baik internal maupun eksternal.

Gambar 2.1 Jangka Sorong
Gambar 2.1 Jangka Sorong

Hubungan Keterampilan Mengukur Dengan Hasil Belajar Fisika Keterampilan mengukur dalam pembelajaran sains khususnya Fisika Keterampilan mengukur dalam pembelajaran sains khususnya Fisika

Skala Utama : Pada skala utama carilah skala yang bertepatan dengan angka nol pada skala non ius, jika tidak ada gunakan skala utama yang berada tepat di sebelah kiri angka nol pada skala non ius. Hubungan Pengukuran Kemampuan Dengan Hasil Belajar Fisika Mengukur kemampuan dalam pembelajaran IPA khususnya fisika. Keterampilan mengukur dalam pembelajaran IPA khususnya fisika. Dengan mengetahui alat ukur yang akan digunakan maka Anda akan mengetahui fungsi dan kegunaan alat tersebut.

Selanjutnya dengan mengetahui jenis dan fungsi alat yang digunakan, siswa dapat menggunakan alat yang bersangkutan termasuk kalibrasi dan pengoperasiannya. Jadi, jika suatu saat siswa diuji/ditanya tentang spesifikasi, cara kerja prinsip, cara kalibrasi, dan/atau bahkan cara membaca hasil pengukuran suatu alat ukur (yang sebenarnya sudah digunakan untuk praktikum) misalnya Siswa akan menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut dengan mudah, sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat. Apa yang telah dijelaskan di atas didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Syafryansyah, dkk. yang menyatakan bahwa keterampilan sains khususnya materi pengukuran berpengaruh terhadap hasil belajar fisika siswa.

Artinya siswa yang mempunyai nilai keterampilan sains mencapai hasil belajar yang tinggi, dan sebaliknya siswa yang memiliki nilai keterampilan sains rendah mencapai hasil belajar yang relatif rendah. Pada saat pelaksanaan pembelajaran Fisika, terjadi perubahan pada keterampilan proses sains khususnya keterampilan pengukuran. Melaksanakan pembelajaran yang melibatkan siswa aktif dalam proses yang dilakukan dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam menggunakan keterampilan proses sains dengan merumuskan pertanyaan-pertanyaan yang mengarah pada kegiatan investigasi, merumuskan hipotesis, melakukan percobaan, mengumpulkan dan mengolah data, serta mengkomunikasikan hasil temuannya dalam proses pembelajaran (Rizal dalam Suryanu, dkk 2019:94).

Kerangka Pikir

Melalui kegiatan praktik, mahasiswa dapat secara mandiri membuktikan kebenaran suatu kajian Fisika tertentu sehingga mampu menemukan pengalaman langsung yang lebih nyata dalam pembelajaran Fisika. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Syafryansyah, dkk, keterampilan sains khususnya materi ukur berpengaruh terhadap hasil belajar fisika siswa. Artinya siswa yang mempunyai nilai keterampilan sains pada materi pengukuran mencapai hasil belajar yang tinggi dan sebaliknya, siswa yang memiliki nilai keterampilan sains rendah pada materi pengukuran mencapai hasil belajar yang relatif rendah.

Gambar 2.7 Kerangka Pikir Penelitian Keterampilan mengukuran
Gambar 2.7 Kerangka Pikir Penelitian Keterampilan mengukuran

Hipotesis

Jenis Penelitian

Lokasi Penelitian

Desain Penelitian

Populasi

Sampel

Definisi Operasional Variabel

Prosedur Penelitian

Instrumen Penelitian

Teknik Pengumpulan Data

Teknik Analisis Data

  • Analisis Statistik Deskripsi

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis data statistik deskriptif dan analisis data statistik inferensial. Analisis statistik deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan keterampilan pengukuran menggunakan jangka sorong dan hasil belajar fisika siswa kelas X.b SMA Negeri 18 Pangkep. Analisis statistik deskriptif digunakan dalam penelitian ini untuk mengetahui bagaimana keterampilan diukur menggunakan jangka sorong dan hasil belajar fisika di kelas.

Uji normalitas pada penelitian ini menggunakan uji non parametrik One-sample Kolmogorov-Smirnov (1-sample K-S). Uji normalitas dalam penelitian ini akan dilakukan dengan menggunakan aplikasi program Statistical Package for Social Science (SPSS) versi 21. Uji linieritas dilakukan untuk mengetahui apakah dua variabel mempunyai hubungan linier atau tidak signifikan yaitu kemampuan menggunakan jangka sorong dengan hasil belajar fisika.

Uji linearitas dalam penelitian ini akan dilakukan dengan menggunakan aplikasi software Statistical Package for Social Science (SPSS) versi 21. Untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini yaitu hipotesis hubungan, peneliti dalam penelitian ini menghitung korelasi product moment. Analisis korelasi parsial digunakan untuk mengetahui kekuatan hubungan atau korelasi antara variabel bebas dan variabel terikat.

Ha : Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara pengukuran kemampuan menggunakan jangka sorong dengan hasil belajar fisika siswa kelas X.B semester satu SMA Negeri 18 Pangkep.

Tabel 3.1  Kategorisasi
Tabel 3.1 Kategorisasi

Hasil Penelitian

Analisis Statistik Inferensial

Uji normalitas pada penelitian ini menggunakan uji statistik Nonparametrik One-Sample Kolmogorov-Smirnov (1-Sample K-S). Sedangkan jika hasil Kolmogorov-Smirnov menunjukkan nilai signifikan dibawah 0,05 maka sisa datanya tidak terdistribusi normal. Berdasarkan data pada tabel di atas menunjukkan bahwa nilai Kolmogorov-Smirnov Z yang diperoleh sebesar 0,636 dan tingkat signifikansi sebesar 0,814 lebih besar dari tingkat signifikansi 0,05.

Berdasarkan hasil uji linearitas antara keterampilan pengukuran jangka sorong diperoleh nilai sig linearitas sebesar 0,045 < 0,05, dan simpangan sig terhadap nilai linearitas sebesar 0,473. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hubungan antara variabel keterampilan pengukuran menggunakan kaliper dengan hasil belajar fisika siswa kelas X.B SMA Negeri 18 Pangkep adalah linier. Ha : Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara keterampilan pengukuran jangka sorong dengan hasil belajar fisika siswa kelas X.B SMA Negeri 18 Pangkep.

H0 : Tidak terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara keterampilan mengukur menggunakan jangka sorong dengan hasil belajar fisika siswa kelas X.B di SMA Negeri 18 Pangkep. Hal ini menunjukkan terdapat korelasi positif sebesar 0,427 antara keterampilan menggunakan jangka sorong dengan hasil belajar fisika siswa kelas X.B di SMA Negeri 18 Pangkep. Berdasarkan hasil perhitungan tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara keterampilan mengukur menggunakan jangka sorong dengan hasil belajar fisika siswa kelas X.B semester ganjil SMA Negeri 18 Pangkep, maka Ha diterima. dan H0 ditolak.

Dengan menggunakan pedoman interpretasi koefisien korelasi, dapat diketahui bahwa derajat hubungan antara variabel keterampilan menggunakan skala ukur dengan hasil belajar fisika siswa Kelas X.B SMA Negeri 18 Pangkep berada pada rentang interval.

Tabel 4.5 Hasil Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov
Tabel 4.5 Hasil Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov

Pembahasan

Hasil penelitian ini juga mengungkapkan bahwa siswa di kelas Berdasarkan analisis deskriptif, nilai hasil belajar fisika pada 24 siswa di kelas tersebut sebesar 0,7%). Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan bahwa hasil belajar fisika siswa kelas X.B sekolah menengah negeri.

Hasil perhitungan dengan menggunakan teknik korelasi product moment menunjukkan nilai koefisien korelasi (R) variabel pengukuran keterampilan menggunakan jangka sorong dan hasil belajar fisika sebesar 0,427. Dari nilai tersebut terlihat terdapat hubungan positif sebesar 0,427 antara pengukuran kemampuan menggunakan jangka sorong dengan hasil belajar siswa kelas X.B SMA Negeri 18 Pangkep pada semester ganjil. Hubungan yang bersifat positif artinya semakin tinggi kemampuan pengukuran menggunakan jangka sorong siswa maka hasil belajar fisikanya akan semakin baik.

Dan sebaliknya, semakin rendah keterampilan mengukur menggunakan jangka sorong maka semakin rendah pula hasil belajar Fisika yang dicapai siswa kelas X.B di SMA Negeri 18 Pangkep. Hasil tersebut dapat diterima karena hasil belajar Fisika merupakan kemampuan yang dimiliki siswa setelah melalui percobaan. Selanjutnya besarnya hubungan antara variabel keterampilan menggunakan jangka sorong dengan hasil belajar Fisika siswa kelas X.B SMA Negeri 18 Pangkep berada pada rentang interval.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa keterampilan proses ilmiah mempunyai korelasi langsung dengan hasil belajar kognitif.

Kesimpulan

Saran

Bagi peneliti selanjutnya : Penelitian ini hanya mengkaji hubungan keterampilan jangka sorong dengan hasil belajar fisika siswa. Peneliti selanjutnya diharapkan untuk meneliti faktor keterampilan lain yang berhubungan dengan hasil belajar fisika siswa. Perbedaan Hasil Belajar Fisika Siswa yang Menggunakan Model Horay's Course Review dan Model Direct instruction.

Peningkatan Hasil Belajar Fisika Menggunakan Metode Demonstrasi dan Media Audio Visual Siswa Kelas X MAN 4 Jakarta. Menganalisis hubungan keterampilan proses sains dan kreativitas dengan hasil belajar kognitif menggunakan LKM berorientasi Icare pada pembelajaran fisika SMA. Pengaruh keterampilan proses sains (SPS) terhadap hasil belajar fisika siswa menggunakan metode eksperimen dengan pendekatan penelitian terbimbing.

Tebal suatu balok diukur menggunakan jangka sorong dengan hasil pengukuran seperti pada gambar dibawah ini. Diameter kaca diukur menggunakan jangka sorong dengan hasil pengukuran seperti pada gambar dibawah ini. Nilai ketidakpastian jangka sorong ini adalah setengah dari skala terkecil sehingga jika dituliskan secara matematis maka diperoleh.

Berikut hasil pengukuran yang diperoleh dari hasil beberapa kali pengamatan pengukuran ketebalan bahan dengan jangka sorong (ketelitian 0,025 mm).

Tes Hasil Belajar

  • Hasil Uji Linieritas Means
  • Hasil Uji Korelasi Product Moment

PERSURATAN

Gambar

Gambar 2.1 Jangka Sorong
Gambar 2.2 Jangka Sorong Terkalibrasi  e.  Prosedur Pengukuran Jangka Sorong
Gambar 2.3 Mengukur Diameter Luar Benda  2) Mengukur Diameter Dalam Suatu Benda
Gambar 2.4 Mengukur Diameter Dalam Benda  3) Mengukur Kedalaman Suatu Benda
+7

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Bagi Teoritis Peneliti berharap hasil penelitian ini berguna untuk memberikan informasi guna memperkaya pengetahuan hasil penelitian dibidang keperawatan