• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sebaiknya perlu dilakukan pengkajian dan perbaikan mengenai Siklus dan pengulangan menu makan yang harapannya dapat mengurangi rasa bosan pasien serta memperbaiki waktu distribusi makanan sehingga menghindari penurunan suhu pada sayur yang harapannya dapat mempengaruhi estimasi asupan makan pasien.

DAFTAR PUSTAKA

Adeliasani. (2019). GAMBARAN PENILAIAN LANSIA TERHADAP UNSUR MUTU HIDANGAN PADA PENYELENGGARAAN MAKANAN DI UPT PANTI SOSIAL REHABILITASI LANJUT USIA MULIA DHARMA. Fakultas Ilmu Kesehatan.

ADLISMAN, A. (1996). FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA SISA MAKANAN BIASA PADA PASIEN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT TINGKAT II DR AK GANI PALEMBANG. Diponegoro University.

Almatsier, S. (1992). Pelayanan Gizi Rumah Sakit dan Perkembangan Ilmu serta Teknologi. Gizi Indonesia, 17(1–2), 87–96.

Almatsier, S. (2006). Prinsip Dasar Ilmu Gizi, edisi ke-6. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Almatsier, Sunita. (2005). Prinsip Dasar Gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Andhika Eka Putra, A. E. P. (2010). GAMBARAN KEBIASAAN JAJAN SISWA DI SEKOLAH (Studi di Sekolah Dasar Hj. Isriati Semarang). Program Studi Ilmu Gizi.

Anwar, I., Herianandita, E., & Ruslita, I. (2012). Evaluasi sistem penyelenggaraan makanan lunak dan analisis sisa makanan lunak di beberapa rumah sakit di DKI Jakarta, tahun 2011. Gizi Indonesia, 35(2).

Arisman, J. M. (2002). Dance for the People: A Personal and Historical Vision for a New Folkist Direction in Modern Dance. Smith College, Northampton, Mass.

Buzby, J. C., Unnevehr, L. J., & Roberts, D. (2008). Food safety and imports: an analysis of FDA food-related import refusal reports.

Caninsti, R. (2007). Gambaran kecemasan dan depresi pada penderita gagal ginjal kronis yang menjalani terapi hemodialisa.

Carr, A. J., & Higginson, I. J. (2001). Are quality of life measures patient centred?

Bmj, 322(7298), 1357–1360.

Depkes, R. I. (1991). Petunjuk Teknis Penyelenggaraan Rekam Medis/Medical Record Rumah Sakit. Jakarta: Direktorat Jendral Pelayanan Medik.

Dewi, L. S. (2015). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Sisa Makanan Pada Pasien Rawat Inap di Rumah Sakit Djatiroto Lumajang.

Dietisien Asosiasi. (2005). Cabang Jawa Barat. Panduan Pemberian Makanan Enteral.

Djamaluddin, M., Prawirohartono, E. P., & Paramastri, I. (2005). Analisis zat gizi dan biaya sisa makanan pada pasien dengan makanan biasa. Jurnal Gizi Klinik Indonesia, 1(3), 108–112.

Dwiyanti, D., Hadi, H., & Susetyowati, S. (2004). Pengaruh Asupan Makanan terhadap Kejadian Malnutrisi di Rumah Sakit. Jurnal Gizi Klinik Indonesia, 1(1), 1. https://doi.org/10.22146/ijcn.15354

Habiba, R. A., & Adriani, M. (2017). Hubungan Depresi, Asupan, dan Penampilan Makanan dengan Sisa Makan Pagi Pasien Rawat Inap (Studi di Rumah Sakit Islam Jemursari Surabaya). Amerta Nutrition, 1(3), 198.

https://doi.org/10.20473/amnt.v1i3.2017.198-208

Haq, A. B., & Murbawani, E. A. (2014). Status gizi, asupan makan remaja akhir yang berprofesi sebagai model. Diponegoro University.

KemenKes, R. I. (2013). Riset kesehatan dasar (Riskesdas) 2013. Jakarta: Badan Penelitian Dan Pengembangan Kesehatan Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.

Kluin-Nelemans, H. C., Hoster, E., Hermine, O., Walewski, J., Trneny, M., Geisler, C. H., Stilgenbauer, S., Thieblemont, C., Vehling-Kaiser, U., & Doorduijn, J.

K. (2012). Treatment of older patients with mantle-cell lymphoma. New England Journal of Medicine, 367(6), 520–531.

Kurniah, I. (2010). Faktor-faktor yang berhubungan dengan daya terima makan siang karyawan di RS BrawijayaWwoman and Children Kebayoran Baru Jakarta Selatan 2009.

Kusumayanti, I. G. A., Hadi, H., & Susetyowati, S. (2004). Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kejadian Malnutrisi Pasien Dewasa di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit. Jurnal Gizi Klinik Indonesia, 1(1), 9–17.

Lumbantoruan, D. B. S. (2012). Hubungan Penampilan Makanan Dan Faktor Lainnya Dengan Sisa Makanan Biasa Pasien Kelas 3 Seruni RS Puri Cinere Depok Bulan April-Mei 2012. Skripsi. Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia.

Madanijah, S., Khomsan, A., Martianto, D., Djamaludin, M. D., & Briawan, D.

(2004). Kajian Rekayasa Sosial dan Teknik Edukasi dalam Dlverslflkasl Konsumsi Pangan Pokok.

Moehyi, S. (1992). Penyelenggara Makanan dan Jasa Boga. Bharata. Jakarta.

Muhir, H. (1998). Tinjauan Faktor-faktor penyebab sisa makanan penderita rawat inap di rumah sakit Moh. Ridwan Meuraksa Kesdam Jaya. Skripsi. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia.

MURWANI, R. (2001). Penentuan sisa makanan pasien rawat inap dengan metode taksiran visual comstock di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta. Universitas Gadjah Mada.

Nuryanti, B. L., & Rahman, A. Y. (2008). Pengaruh variasi dan kemasan produk terhadap keputusan pembelian teh kotak ultrajaya (Survei pada Mahasiswa FPIPS Universitas Pendidikan Indonesia). Strategic: Jurnal Pendidikan Manajemen Bisnis, 8(2), 31–43.

Palupi, J. K. N., Wardhani, V., & Andarini, S. (2016). Determinan Pilihan Naik Kelas Perawatan Rumah Sakit dari Kelas I ke Kelas VIP. Jurnal Kebijakan Kesehatan Indonesia: JKKI, 5(4), 176–183.

Poedjiadi, A., & Supriyanti, F. M. T. (2006). Dasar-Dasar Biokimia Edisi Revisi.

UI-Press. Jakarta.

Priyanto, O. H. (2009). (ABSTRAK) FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TERJADINYA SISA MAKANAN PADA PASIEN RAWAT INAP KELAS III DI RSUD KOTA SEMARANG. Universitas Negeri Semarang.

Renaningtyas, D., & Endy Paryanto Prawirohartono, S. (2004). Pengaruh Penggunaan Modifikasi Standar Resep Lauk Nabati Tempe terhadap Daya Terima dan Persepsi Pasien Rawat Inap. Jurnal Gizi Klinik Indonesia, 1(2004).

Retnaningrum. (2005). The implementation of the community-based cancer control in Indonesia. CANCER STRATEGY, 1, 89–91.

Sari, L. P., Suryoko, S., & Widiartanto, W. (2016). Pengaruh Store Image, Store Atmospherics, dan Store Theatrics Terhadap Keputusan Pembelian pada Kedai Amarta Semarang. Jurnal Ilmu Administrasi Bisnis, 5(2), 18–28.

Shanon, E., Cohn, D., Streifler, M., & Rapoport, Y. (1972). Penetrating injuries of the parapharyngeal space. Archives of Otolaryngology, 96(3), 256–259.

Suhardjo, C. M. K. (1992). Prinsip-Prinsip Ilmu Gizi. Yogyakarta: Kanisius, 73.

Suharyati, S. (2006). PENGARUH PENAMBAHAN VITAMIN E DAN MINERAL Zn TERHADAP KUALITAS SEMEN SERTA FERTILITAS DAN DAYA TETAS TELUR KALKUN LOKAL [The Effect of Vitamin E and Zinc Suplementation on the Quality of Semen, Egg Fertility and Hatchability of Local Turkey]. Journal of the Indonesian Tropical Animal Agriculture, 31(3), 179–183.

SUMIYATI, S. (2008). PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP PRAKTIK PERATAAN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA. Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Supariasa, I., Fajar, I., & Bakri, I. (2001). Penilaian status gizi.

Tarmizi, A., & Asmas, D. (2012). Variabel-variabel yang Mempengaruhi Kualitas Pelayanan Rawat Inap terhadap Kepuasan Pasien pada RSUD Raden Mattaher Jambi. Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi.

Thompson, P. W., & Lambdin, D. (1994). Research into practice: Concrete materials and teaching for mathematical understanding. The Arithmetic Teacher, 41(9), 556–558.

Utari, R. (2009). Evaluasi Pelayanan Makanan Pasien Rawat Inap di Puskesmas Gondangrejo Karanganyar. Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Widi, A. L., Dewi, A. C., Sofiyatin, R., & Suranadi, L. (2020). Pengaruh Suhu Makanan Terhadap Daya Terima Makanan Di Rumah Sakit. Jurnal Gizi Prima (Prime Nutrition Journal), 5(2), 119–124.

Widyastuti, N., & Pramono, A. (2014). Manajemen jasa boga. Yogyakarta: Graha Ilmu.

LAMPIRAN Lampiran 1 formulir comstok

Lampiran 2 contoh Hasil Formulir Comstok

Hari Ke-1 Jenis

makanan

Standar

Porsi Waktu

% Sisa Makanan

Keterangan 0 %

(0)

25 % (1)

50 % (2)

75 % (3)

95 % (4)

100 % (5)

Nasi P 06.45 Ö

S 12.00 Ö

M 17.30 Ö

Lauk Hewani

P 06.45 Ö

S 12.00 Ö

M 17.30 Ö

Lauk Nabati

P 06.45 Ö

S 12.00 Ö

M 17.30 Ö

Sayur P 06.45 Ö

S 12.00 Ö

M 17.30 Ö

Keterangan :

Sisa makanan 0% : Makanan Habis Sisa makanan 25% : sisa makanan ¼ Porsi Sisa makanan 50% : Sisa makanan ½ Porsi Sisa Makanan 75% : Sisa makanan ¾ Porsi

Sisa Makanan 95% : Sisa makanan hamper utuh ( ± 1 sendok makan) Sisa Makanan 100% : Makanan Utuh

Hari Ke 2 Jenis

makanan

Standar

Porsi Waktu

% Sisa Makanan

Keterangan 0 %

(0)

25 % (1)

50 % (2)

75 % (3)

95 % (4)

100 % (5)

Nasi P 06.45 Ö

S 12.00 Ö

M 17.30 Ö Ö

Lauk Hewani

P 06.45 Ö

S 12.00 Ö

M 17.30 Ö

Lauk Nabati

P 06.45 Ö

S 12.00 Ö

M 17.30 Ö

Sayur P 06.45 Ö

S 12.00 Ö

M 17.30 Ö

Keterangan :

Sisa makanan 0% : Makanan Habis Sisa makanan 25% : sisa makanan ¼ Porsi Sisa makanan 50% : Sisa makanan ½ Porsi Sisa Makanan 75% : Sisa makanan ¾ Porsi

Sisa Makanan 95% : Sisa makanan hamper utuh ( ± 1 sendok makan) Sisa Makanan 100% : Makanan Utuh

Hari ke-3 Jenis

makanan

Standar

Porsi Waktu

% Sisa Makanan

Keterangan 0 %

(0)

25 % (1)

50 % (2)

75 % (3)

95 % (4)

100 % (5)

Nasi P 06.45 Ö

S 12.00 Ö

M 17.30 Ö

Lauk Hewani

P 06.45 Ö

S 12.00 Ö

M 17.30 Ö

Lauk Nabati

P 06.45 Ö

S 12.00 Ö

M 17.30 Ö

Sayur P 06.45 Ö

S 12.00 Ö

M 17.30 Ö

Keterangan :

Sisa makanan 0% : Makanan Habis Sisa makanan 25% : sisa makanan ¼ Porsi Sisa makanan 50% : Sisa makanan ½ Porsi Sisa Makanan 75% : Sisa makanan ¾ Porsi

Sisa Makanan 95% : Sisa makanan hamper utuh ( ± 1 sendok makan) Sisa Makanan 100% : Makanan Utuh

Hari ke-1 Jenis

makanan

Standar

Porsi Waktu

% Sisa Makanan

Keterangan 0 %

(0)

25 % (1)

50 % (2)

75 % (3)

95 % (4)

100 % (5)

Nasi P 06.45 Ö

S 12.00 Ö

M 17.30 Ö

Lauk Hewani

P 06.45 Ö

S 12.00 Ö

M 17.30 Ö

Lauk Nabati

P 06.45 Ö

S 12.00 Ö

M 17.30 Ö

Sayur P 06.45 Ö

S 12.00 Ö

M 17.30 Ö

Keterangan :

Sisa makanan 0% : Makanan Habis Sisa makanan 25% : sisa makanan ¼ Porsi Sisa makanan 50% : Sisa makanan ½ Porsi Sisa Makanan 75% : Sisa makanan ¾ Porsi

Sisa Makanan 95% : Sisa makanan hamper utuh ( ± 1 sendok makan) Sisa Makanan 100% : Makanan Utuh

Hari ke-2 Jenis

makanan

Standar

Porsi Waktu

% Sisa Makanan

Keterangan 0 %

(0)

25 % (1)

50 % (2)

75 % (3)

95 % (4)

100 % (5)

Nasi P 06.45 Ö

S 12.00 Ö

M 17.30 Ö

Lauk Hewani

P 06.45 Ö

S 12.00 Ö

M 17.30 Ö

Lauk Nabati

P 06.45 Ö

S 12.00 Ö

M 17.30 Ö

Sayur P 06.45 Ö

S 12.00 Ö

M 17.30 Ö

Keterangan :

Sisa makanan 0% : Makanan Habis Sisa makanan 25% : sisa makanan ¼ Porsi Sisa makanan 50% : Sisa makanan ½ Porsi Sisa Makanan 75% : Sisa makanan ¾ Porsi

Sisa Makanan 95% : Sisa makanan hamper utuh ( ± 1 sendok makan) Sisa Makanan 100% : Makanan Utuh

Hari Ke-3 Jenis

makanan

Standar

Porsi Waktu

% Sisa Makanan

Keterangan 0 %

(0)

25 % (1)

50 % (2)

75 % (3)

95 % (4)

100 % (5)

Nasi P 06.45 Ö

S 12.00 Ö

M 17.30 Ö

Lauk Hewani

P 06.45 Ö

S 12.00 Ö

M 17.30 Ö

Lauk Nabati

P 06.45 Ö

S 12.00 Ö

M 17.30 Ö

Sayur P 06.45 Ö

S 12.00 Ö

M 17.30 Ö

Keterangan :

Sisa makanan 0% : Makanan Habis Sisa makanan 25% : sisa makanan ¼ Porsi Sisa makanan 50% : Sisa makanan ½ Porsi Sisa Makanan 75% : Sisa makanan ¾ Porsi

Sisa Makanan 95% : Sisa makanan hamper utuh ( ± 1 sendok makan) Sisa Makanan 100% : Makanan Utuh

Lampiran 3 Contoh Dokumentasi sisa makanan

Contoh makanan sayur sisa 50%

Contoh sisa lauk hewani dan nabati 0%

Contoh Nasi Sisa 0%

Contoh Nasi sisa 95%

Nasi sisa 50%

Nasi Sisa 25%

Dokumen terkait