• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB VI. PENUTUP

6.2 Saran

Dalam proses pembuatan body lotion pada saat proses pencampuran harus diperhatikan, karena merupakan titik kritis dalam pembuatan body lotion.

Apabila terdapat gumpalan pada sediaan lotion akan mempengaruhi tingkat homogenitas pada sediaan lotion tersebut. Pada proses pembuatan alginat jalur HCl dan jalur CaCl2 memerlukan biaya yang tinggi apabila menggunakan alkohol sebagai bahan presipitasi. Oleh karena itu diharapkan dapat dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mencari bahan presipitasi yang lebih ekonomis selain alkohol.

Untuk produksi agar di PT. Kappa Carrageenan Nusantara disarankan untuk lebih memperhatikan aspek sanitasi dan hygine pada pekerja dan selama proses produksi berlangsung.

DAFTAR PUSTAKA

Abbas, B., Susilowati, A., & Putri, T. W. (2022). Analisis kandungan senyawa bioaktif lotion rumput laut Kappaphycus alvarezii. Jurnal Perikanan Unram, 12(4), 623-631.

Achmadi, R., & Arisandi, A. (2021). Perbedaan distribusi alga coklat (Sargassum sp.) di perairan Pantai Srau dan Pidakan Kabupaten Pacitan. Juvenil:

Jurnal Ilmiah Kelautan dan Perikanan, 2(1), 25-31.

Andini, T., Yusriadi, Y., & Yuliet, Y. (2017). Optimasi pembentuk film polivinil alkohol dan humektan propilen glikol pada formula masker gel peel off sari buah labu kuning (Cucurbita moschata duchesne) sebagai antioksidan.

Jurnal Farmasi Galenika, 3(2), 165-173.

Anwar, F., Djunaedi, A., & Santosa, G. W. (2013). Pengaruh konsentrasi KOH yang berbeda terhadap kualitas alginat rumput laut coklat Sargassum duplicatum JG Agardh. Journal Of Marine Research, 2(1), 7-14.

Azmi, H. D., Subaidah, W. A., & Juliantoni, Y. (2021). Optimasi formula sediaan lotion ekstrak daun jambu biji (Psidium guajava L.) dengan variasi konsentrasi setil alkohol dan gliserin. Acta Pharmaciae Indonesia, 9(1), 11- 20.

Basmal, J., B. S. B. Utomo, Tazwir, Murdinah, T. Wikanta, E. Maraskurranto, dan R. Kusumawati. 2013. Membuat alginat dari rumput laut Sargassum.

Jakarta. Panebar Swadaya.

Dharmayanti, N. (2021). Penambahan konsentrasi alginat dari Sargassum polycystum untuk formulasi krim lulur. Jurnal Akuatek, 2(2), 81-94.

Febrianto, Y., Santari, N. P., & Setiyaningsih, W. (2021). Formulasi dan evaluasi handbody lotion ekstrak daun bayam merah (Amaranthus tricolor L.) dengan variasi konsentrasi trietanolamin dan asam stearat sebagai emulgator. Jurnal Farmasi & Sains Indonesia, 4(1), 29-35.

Husni, A., Subaryono, S., Pranoto, Y., Taswir, T., & Ustadi, U. (2012).

Pengembangan metode ekstraksi alginat dari rumput laut Sargassum sp.

sebagai bahan pengental. Agritech, 32(1), 1-8.

Kamisyah, S., Sapar, A., Brilliantoro, R., & Sayekti, E. (2020). Isolasi dan karakterisasi alginat dari rumput laut (Sargassum polycystum) asal perairan Singkawang Kalimantan Barat. Jurnal Kimia Khatulistiwa, 8(3), 62- 71.

Luhur, E. S., Witomo, C. M., & Firdaus, M. (2017). Analisa daya saing rumput laut di Indonesia (studi kasus: Kabupaten Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara). Jurnal Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan, 7(1), 55-66.

Nurjanah, N., Jacoeb, A. M., Bestari, E., & Seulalae, A. V. (2020). Karakteristik bubur rumput laut Gracilaria verrucosa dan Turbinaria conoides sebagai bahan baku body lotion. Jurnal Akuatek, 1(2), 73-83.

Oktavia, A. D., Desnita, R., & Anastasia, D. S. (2021). Potensi penggunaan minyak zaitun (olive oil) sebagai pelembab. Jurnal Mahasiswa Farmasi Fakultas Kedokteran UNTAN, 5(1), 1-9.

76 Prayoga, A., & Maulana, H. (2023). Pertanian rumput laut sebagai bisnis yang

berkelanjutan. Jurnal Manajamen Informatika Jayakarta, 3(1), 27-31.

Pujiastuti, A., & Kristiani, M. (2019). Formulasi dan uji stabilitas mekanik hand and body lotion sari buah tomat (Licopersicon esculentum Mill) sebagai antioksidan. Jurnal Farmasi Indonesia, 16(1), 42-55.

Rasyid, N. Q., Muawanah, M., & Rahmawati, R. (2017). Konsentrasi pengawet paraben pada produk perawatan tubuh. In Seminar Nasional Hasil Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat, 2(1), 83-89.

Sedjati, S., Supriyantini, E., Ridlo, A., Soenardjo, N., & Santi, V. Y. (2018).

Kandungan pigmen, total fenolik dan aktivitas antioksidan Sargassum sp.

Jurnal Kelautan Tropis, 21(2), 137-144.

Siskayanti, R., Kosim, M. E., & Saputra, D, A. (2021). Analisis konsentrasi minyak atsiri dari sereh sebagai aditif dalam pembuatan lotion anti nyamuk. Jurnal Redoks, 6(1), 26-34.

Sudariastuty, E. (2011). Pengolahan rumput laut. Jakarta: Pusat Penyuluhan dan Perikanan.

Sukardjono, M. A., Subagio, V. M., & Astuti, S. (2022). Perancangan produk handbody lotion jeruk nipis. Jurnal Atmosphere, 3(1), 21-31.

Soelistyowati, D. T., Murni, I. A. A. D., dan Wiyoto. (2014). Morfologi Gracilaria sp.

yang dibudidayakan di tambak desa pantai sederhana muara gembong.

Jurnal Akuakultur Indonesia, 13(1): 94-104.

Utami, T. P., & Sayogo, B. H. (2021). Studi literatur potensi pemanfaatan dan pengolahan alga genus Sargassum yang terdapat di Kepulauan Seribu sebagai bahan obat. Journal Archives Pharmacia, 3(1), 41-48.

Wicaksono, A. N., Firdaus, M., & Setijawati, D. (2019). Pengaruh lama waktu perendaman yang berbeda terhadap kualitas agar-agar Gracilaria verrucosa. Jurnal Techno-Fish, 3(1), 46-59.

Yolanda, N.T., & Agustono. (2018). Proses ekstraksi dan karakterisasi fisika kimia bubuk agar Gracilaria sp. skala laboratorium di PT. Java Biocolloid Surabaya. Journal of Marine and Coastal Science, 7(3), 1-11.

Yuliani, N., Maulinda, N., & Sutamihardja, R.T. M. (2012). Analisis proksimat dan kekuatan gel agar-agar dari rumput laut kering pada beberapa pasar tradisional. Jurnal Sains Natural, 2(2), 101-115.

LAMPIRAN

Lampiran 1. Logbook PKL

78

79

80 Lampiran 2. Nilai PKL Instansi

81 Lampiran 3. Tata Letak dan Denah Pabrik PT.KCN

82 Lampiran 4. Layout Produksi Agar PT. KCN

83 Lampiran 5. Perhitungan Rendemen Tepung Na-Alginat

 Jalur asam (HCl)

Rendemen = berat akhir / berat awal x 100%

= 10 / 100 x 100%

= 10%

 Jalur Kalsium Klorida (CaCl2)

Rendemen = berat akhir / berat awal x 100%

= 15 / 50 x 100%

= 30%

84 Lampiran 6. Perincian Modal Usaha Tepung Agar

 Biaya Investasi

 Biaya Tetap

 Biaya Tidak Tetap

85 Lampiran 7. Perhitungan Analisis Usaha Produksi Agar

Produksi agar dalam sekali produksi per hari dapat menghasilkan 150 kg, dimana 1 kemasannya beratnya 25 kg. Adapun rincian produksi dalam 1 tahun sebagai berikut,

Produksi per hari ( 1 Hari x 6 karton) = 6 Karton Produksi per minggu (6 hari x 6 karton) = 36 karton Produksi Per tahun (317 x 6 karton) = 1.902 karton

Harga per karton = Rp5.000.000

Analisis total pendapatan, total biaya dan keuntungan dari pembuatan tepung agar

 Total Pendapatan

Total Pendapatan = Banyak produk pertahun x harga produk

= 1902 x Rp5.000.000

= Rp9.510.000.000

 Total Biaya

Total Biaya = Biaya tetap + Biaya Tidak Tetap

= Rp911.700.000 + Rp2.816.064.000

= Rp3.727.234.000

 Keuntungan (Laba)

Keuntungan = Total Pendapatan – Total Biaya

= Rp9.510.000.000 – Rp3.727.234.000

= Rp5.782.766.000

 Ratio Pendapatan Biaya

Rasio Pendapatan Biaya = Total Pendapatan / Total Biaya

= Rp9.510.000.000 / Rp3.727.234.000

= 2,5

86

 Titik Impas Harga

Titik impas harga = Biaya Tidak tetap / Jumlah unit

= Rp2.816.064.000 / 1902

= Rp1.480.580

 Titik Impas Unit

Titik impas unit = Biaya Tetap / (Harga – Titik Impas Unit)

=Rp911.700.000/(Rp5.000.000- Rp1.480.580)

= 259 karton

87 Lampiran 8. Perincian Modal Usaha Produksi Na-Alginat Jalur CaCl2

 Biaya Investasi

 Biaya Tetap

 Biaya Variable

88 Lampiran 9. Perhitungan Analisis Usaha tepung Na-Alginat Jalur CaCl2

Pada produksi tepung Na-alginat dalam satu kali produksi dengan jumlah bahan baku 50 gram Sargassum sp. menghasilkan 15 g tepung Na-alginat. Dalam satu hari, jumlah bahan baku yang digunakan yaitu 5 kg dengan hasil 1,5 kg tepung alginat, sehingga jika dikalkulkalisakan selama setahun sebagai berikut,

a. Produksi 1 hari = 1,5 kg tepung alginat

b. Produksi 1 minggu (6 hari)= 9 kg tepung alginat c. Produksi 1 bulan (24 hari) = 36 kg tepung alginat d. Produksi 1 tahun (288 hari) = 432 kg tepung alginat

Analisis total pendapatan, total biaya dan keuntungan dari pembuatan tepung Na- alginat.

 Total pendapatan

Total Pendapatan = Banyak Produk Pertahun x Harga Produk = 432 kg x Rp640.000/kg

= Rp276.480.000

 Total Biaya

Total Biaya = Biaya Tetap + Biaya Tidak Tetap

= Rp15.669.270 + Rp556.597.080

= Rp572.266.350

 Keuntungan (Laba)

Keuntungan = Total Pendapatan – Total Biaya

= Rp276.480.000 - Rp572.266.350

= -Rp295.786.350

 Rasio Pendapatan dan Biaya

Rasio Pendapatan dan Biaya = Total pendapatan/Total Biaya = Rp276.480.000/ Rp572.266.350.00

= 0,48

89 Lampiran 10. Perincian Modal Usaha produksi Na-Alginat Jalur HCl

 Biaya Investasi

 Biaya Tetap

 Biaya Variabel

90 Lampiran 11. Perhitungan Analisis Usaha Tepung Na-Alginat Jalur HCl

Pada produksi tepung Na-alginat dalam satu kali produksi dengan jumlah bahan baku 100 g Sargassum sp. menghasilkan 10 g tepung Na-alginat. Dalam satu hari, jumlah bahan baku yang digunakan yaitu 5 kg dengan hasil 1,5 kg tepung alginat, sehingga jika dikalkulkalisakan selama setahun sebagai berikut,

e. Produksi 1 hari = 1,5 kg tepung alginat

f. Produksi 1 minggu (6 hari)= 9 kg tepung alginat g. Produksi 1 bulan (24 hari) = 36 kg tepung alginat h. Produksi 1 tahun (288 hari) = 432 kg tepung alginat

Analisis total pendaptan, total biaya dan keuntungan dari pembuatan tepung Na- Alginat.

 Total Pendapatan

Total Pendapatan = Banyak Produk Pertahun x Harga Produk

= 432 kg x Rp640.000/kg

= Rp276.480.000

 Total Biaya

Total Biaya = Biaya tetap + Biaya Tidak Tetap

= Rp15.669.270 + Rp111.119.670

= Rp126.788.940

 Keuntungan (Laba)

Keuntungan = Total Pendapatan – Total Biaya

= Rp276.480.000 - Rp126.788.940

= Rp149.691.060

91

 Rasio Pendapatan dan Biaya

Rasio Pendapatan dan Biaya = TR/TC

= Rp276.480.000 / Rp126.788.940

= 2,18

 Titik Impas Harga

Titik Impas Harga = Biaya Tidak Tetap / Jumlah Unit

= Rp111.119.670 / 432 kg

= Rp257.221/kg

 Titik Impas Unit

Titik Impas Unit = Biaya tetap / (Harga-Titik Impas Unit)

= Rp15.669.270 / (Rp640.000-Rp257.221)

= 40,93 kg

92 Lampiran 12. Perincian Modal Usaha Produksi Body Lotion

 Biaya Investasi

 Biaya Tetap

 Biaya Tidak Tetap

93 Lampiran 13. Perhitungan Analisis Usaha Produksi Body Lotion

Pada satu kali produksi body lotion perhari menghasilkan 800 mL produk dalam 8 kemasan berisi 100 mL dan selama 1 tahun produksi adalah sebagai berikut :

- Produksi per hari (1 hari x 8 botol) = 8 botol - Produksi per minggu (5 hari x 8 botol) = 40 botol - Produksi per bulan (20 hari x 8 botol) = 160 botol - Produksi per tahun (260 hari x 8 botol) = 2.080 botol

Sedangkan analisis total pendapatan, total biaya dan keuntungan dari produk agar adalah sebagai berikut :

 Total Pendapatan

Total pendapatn = Produksi Pertahun x Harga Produk

= 2.080 x Rp.30.000

= Rp64.480.000

 Total Biaya

Total Biaya = Biaya Tetap + Biaya Tidak Tetap

= Rp1.091.108 + Rp53.256.000

= Rp54.347.108

 Keuntungan (Laba)

Keuntungan = Total Pendapatan – Total Biaya

= Rp64.480.000 – Rp54.347.108

= Rp10.132.892

 Rasio Pendapatan dan Biaya

Rasio Pendapatan dan Biaya = Total Pendapatan / Total Biaya

= Rp64.480.000 / Rp54.347.108

= 1,18

94

 Titik Impas Harga

Titik Impas Harga = Biaya Tidak Tetap / Jumlah Unit

= Rp53.256.000 / 2.080

= Rp25.603

 Tirik Impas Unit

Titik Impas Unit = Biaya Tetap / (Harga-Titik Impas Harga)

= Rp1.091.108 / (Rp31.000 – Rp25.603)

= Rp1.091.108 / Rp5.397

= 202 botol

95 Lampiran 14. Hasil Uji Laboratorium Body Lotion

Dokumen terkait