Puji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya sehingga saya dapat menyampaikan laporan praktek kerja lapangan yang berjudul “Pembuatan Body Lotion dari Agar Gracilaria sp. Laporan PKL ini disusun untuk memberikan gambaran singkat mengenai perusahaan yang mengolah Gracilaria sp tang.
PENDAHULUAN
- Latar Belakang
- Tujuan
- Manfaat
- Bagi Mahasiswa
- Bagi Perusahaan
- Tempat dan Waktu Pelaksanaan
2 Seiring berjalannya waktu, body lotion telah berkembang menjadi berbagai produk yang memenuhi kebutuhan dan permintaan konsumen, tidak hanya untuk melembabkan, tetapi juga untuk memutihkan dan melindungi dari sinar matahari. Body lotion memiliki beberapa khasiat yaitu sebagai sumber kelembapan kulit, menjadikan tangan dan badan lembut namun tidak berminyak serta mudah meresap ke dalam kulit.
METODE PRAKTIK KERJA LAPANG
Metode Pelaksanaan
Metode Pengambilan Data
- Data primer
- Observasi
- Interview / Wawancara Proses
- Partisipasi Aktif
- Data Sekunder
- Dokumentasi
- Studi Literatur
Kappa Karagenan Nusantara diproduksi dengan mengikuti proses ekstraksi rumput laut langsung setelah tepung agar dan alginat. Studi literatur ini dilakukan dengan membaca sumber-sumber yang relevan untuk memperoleh data-data yang diperlukan.
KEADAAN UMUM PT. KAPPA CARRAGEENAN NUSANTARA
Keadaan Umum Lokasi Praktik Kerja Lapang
- Kondisi dan Letak Geografis
Keadaan Umum Lokasi Usaha
- Sejarah Perusahaan
- Tata Letak Pabrik
- Tenaga Kerja dan Kesejahteraan
Pekerja di perusahaan ini terbagi menjadi dua kelompok, yaitu pekerja harian dan pekerja bulanan. KCN dibagi menjadi dua berdasarkan jenis pekerjanya, yaitu pekerja harian dan pekerja bulanan.
Kondisi Umum Perusahaan
- Visi dan Misi Perusahaan
- Struktur Organisasi Unit Usaha
KCN ditempati oleh Bpk. Hasan untuk pembelian bahan baku dan Bpk. Hadi untuk pembelian cairan kimia. Di PT Kappa Carrageenan Nusantara terdapat dua posisi yaitu kepala departemen kendali mutu yang terkait dengan proses produksi yaitu Bapak. Ivan dan Ny. Lena untuk hasil produksi.
HASIL PRAKTIK KERJA LAPANG
Produksi Agar
- Bahan Baku
- Bahan Tambahan
- Bahan Pengemas
- Produksi Agar
- Penanganan Limbah
- Pengujian Gel Strength
Dengan menghantarkan panas, air berperan penting dalam proses ekstraksi (hidroekstraksi) yang digunakan untuk memisahkan agar-agar dari rumput laut pada suhu tinggi. Air yang digunakan dalam proses pencucian digunakan setelah penambahan asam klorida, natrium hidroksida dan klorin. Bahan baku yang digunakan dalam produksi agar-agar di PT Kappa Carrageeenan Nusantara adalah Gracilaria sp.
Hal ini dikarenakan pencucian agar-agar sebelum ekstraksi akan menyebabkan kerusakan pada rumput laut, hal ini disebabkan rumput laut menyerap air pencucian sebelum proses ekstraksi berlangsung. Tujuan dari pengawetan adalah untuk menciptakan struktur rumput laut yang lebih lembut sehingga memudahkan proses ekstraksi pada saat proses hidroekstraksi dilakukan. Proses pengawetan dilakukan dengan melarutkan 30 L asam sulfat dalam 6.000 L air kemudian merendam rumput laut dalam larutan asam tersebut selama 30-45 menit.
Proses ini memerlukan jumlah air dengan perbandingan rumput laut 20:1, dimana jumlah bahan baku rumput laut sebanyak 600 kg, sehingga jumlah air yang digunakan sebanyak 3600L. Hidroekstraksi akan menghasilkan output berupa 12.540 L rumput laut dalam bentuk sludge dan 1.470 L uap air. Proses filtrasi berfungsi untuk memisahkan limbah dan filtrat yang terkandung dalam lumpur rumput laut.
Produksi Alginat
- Bahan Baku
- Bahan Tambahan
- Bahan Presipitasi
- Produksi Alginat
- Hasil Percobaan
- Penanganan Limbah
Penggunaan rumput laut coklat yang mengandung alginat mempunyai mutu yang terbagi menjadi 3 kelompok mutu yaitu industrial grade, food grade dan farmasi grade, yang mana dalam proses ekstraksinya memerlukan kualitas bahan baku yang berbeda-beda dan prosesnya sesuai dengan mutu alginat yang diinginkan. Kalium hidroksida (KOH) pada proses pembentukan alginat digunakan untuk mereduksi kandungan unsur lain seperti garam dan selulosa yang terdapat pada rumput laut. Selain itu air juga digunakan untuk proses pencucian agar kotoran yang masih menempel pada rumput laut hilang.
Konsentrasi ideal larutan natrium karbonat (Na2CO3) untuk proses ekstraksi alginat adalah antara 60 – 70oC, waktu 2 jam, dan perbandingan ideal antara berat rumput laut Sargassum dengan volume larutan Na2CO3 berada pada kisaran Basmal, 2013). Kalsium klorida pada proses ekstraksi alginat berperan dalam pembentukan gel alginat pada jalur CaCl2. Kappa Karagenan Nusantara ingin mengetahui bahan pengendapan yang digunakan dalam produksi Na-alginat.
Hal ini dilakukan karena filtrat yang diperoleh berwarna hitam kecoklatan karena rumput laut Sargassum mengandung pigmen karotenoid yang telah terlarut dalam filtrat sehingga tidak dapat dihilangkan pada proses selanjutnya. Pembentukan asam alginat melalui jalur CaCl2 dilakukan dengan menambahkan filtrat menggunakan larutan kalsium klorida dan larutan HCl. Upaya untuk menghasilkan alginat dalam proses pengendapan dengan kalsium klorida dan alkohol diuji dengan melarutkannya dalam air.
Pembuatan Body Lotion dengan Penambahan Tepung Agar
- Produk Body Lotion
- Pembuatan Body Lotion
- Bahan Baku
- Bahan Tambahan
- Pembuatan Sediaan Fase Minyak
- Pembuatan sediaan Fase Air
- Pencampuran
- Pengadukan
- Pengemasan
- Pemasaran
- Hasil
- Kenampakan
- Nilai pH
- Daya Sebar
- Viskositas
Bahan tambahan adalah bahan-bahan yang sengaja ditambahkan dalam pembuatan body lotion dalam jumlah (kadar) yang telah ditentukan untuk memaksimalkan dan mempengaruhi khasiat produk yang dihasilkan. Pada pembuatan body lotion ini ditambahkan TEA 1% ke dalam 100 ml produk (Nurjanah dkk., 2020). Dalam pembuatan body lotion digunakan TEA yang menurunkan pH atau keasaman asam stearat pada produk dengan batas konsentrasi 1-20%.
Dalam pembuatan body lotion, bubuk agar-agar digunakan sebagai pengganti setil alkohol yang berfungsi sebagai pengental, penstabil, dan pengemulsi. 55 Pada pembuatan body lotion ini ditambahkan niacinamide pada saat sediaan mempunyai suhu 35oC dengan konsentrasi 3% dalam 100 ml produk. Fase air pada pembuatan body lotion terdiri dari berbagai bahan seperti penggunaan aquades 76 ml (76%), gliserin 5 ml (5%), propilen glikol 2 ml (2%) dan TEA 1%.
Body lotion merupakan salah satu produk yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat sehingga target pasarnya sangat luas. Karakteristik body lotion dengan penambahan tepung agar-agar dapat diuji dengan menggunakan parameter homogenitas, pH, daya sebar dan viskositas sediaan lotion. Nilai pH sediaan body lotion dengan pH fisiologis kulit, semakin besar pula dampak negatifnya.
ANALISIS USAHA
Analisis Usaha Agar
- Modal
- Biaya Produksi
- Keuntungan
- Rasio Penerimaan dan Biaya
- Titik Impas
65 memperhitungkan seluruh unsur biaya produksi dalam biaya produksi, yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, biaya pabrik. Sedangkan metode penetapan biaya variabel merupakan metode penentuan biaya produksi yang hanya memperhitungkan biaya produksi yang berperilaku pada variabel-variabel dalam biaya produksi tersebut. Total biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi barang pada perusahaan biaya tetap adalah Rp per tahun.
KCN mampu memproduksi tepung agar-agar sebanyak 150 kg yang dikemas dengan berat bersih 25 kg, sehingga mampu menghasilkan 6 karton dalam 1 hari. Analisis rasio pendapatan-biaya digunakan untuk mengetahui sejauh mana setiap nilai rupiah biaya yang dikeluarkan dapat memberikan sejumlah nilai pendapatan tertentu sebagai manfaat. Titik impas menurut Prayoga dan Maulana, (2023) merupakan analisis terkait penjualan produk dimana pendapatan dan biaya perusahaan sama dan hasilnya nol.
Titik impas digunakan untuk mempelajari hubungan antara penjualan, produksi, harga jual, biaya dan kerugian serta keuntungan. Sedangkan titik impas unit yang ingin dicapai dalam produksi tepung agar-agar adalah sebanyak 259 unit karton, artinya perusahaan tidak akan memperoleh untung atau rugi (titik impas) apabila mampu menjual produk sebanyak 259 karton. per tahun. KCN per tahun sebanyak 1.902 karton, sehingga dapat disimpulkan volume produksi lebih besar dari titik impas produksi, sehingga memungkinkan untuk dijalankan.
Analisis Usaha Produksi Alginat
- Modal
- Biaya Produksi
- Keuntungan
- Rasio Penerimaan dan Biaya
- Titik Impas
Modal usaha dapat diperoleh dari dua sumber yaitu dari modal sendiri dan dari modal luar yaitu dari lembaga perkreditan. Besarnya modal yang dibutuhkan untuk produksi tepung Na-alginat jalur CaCl2 sebesar Rp 131.475.940 untuk jalur HCl. Produksi dapat dikatakan efisien apabila tidak terjadi pemborosan dalam konsumsi biaya-biaya tersebut dan mampu menghasilkan suatu produk dengan kuantitas dan kualitas yang baik, oleh karena itu diperlukan upaya yang sistematis dalam perusahaan dengan membandingkan prestasi kerja dengan rencana dan mengambil tindakan yang tepat terhadap perbedaan tersebut.
Bahan pernah digunakan untuk memproduksi alginat. 50 g dan 100 g menghasilkan 15 g tepung alginat untuk jalur CaCl2 dan 10 g untuk jalur HCl. Hal ini dikarenakan biaya variabel pada lini produksi CaCl2 memerlukan alkohol yang lebih banyak sehingga biaya yang dibutuhkan pun lebih tinggi. Perhitungan analisis keuntungan pada Lampiran 9 dan Lampiran 11. Analisis rasio pendapatan-biaya merupakan perbandingan antara pendapatan dengan total biaya.
Titik puncaknya menurut Luhur dkk. 2012), adalah keadaan suatu perusahaan ketika tidak memperoleh keuntungan atau kerugian dalam operasionalnya. Analisis perhitungan ambang batas keuntungan harga produksi tepung alginat dengan jalur HCl sebesar Rp 257.221 yang berarti usaha ini tidak memperoleh keuntungan dan juga tidak merugi bila dijual dengan harga Rp. . 257.221. Sedangkan titik impas yang ingin dicapai dalam produksi tepung alginat adalah sebesar 40,93 kg, dimana perusahaan tidak memperoleh untung atau rugi jika dapat menjual tepung alginat sebanyak 40,93 kg per tahun.
Analisis Usaha Produksi Body Lotion
- Modal
- Biaya Produksi
- Keuntungan
- Rasio Penerimaan dan Biaya
- Analisis Titik Impas
Untuk produksi body lotion, total pendapatan yang diperoleh sebesar Rp64.480.000, sedangkan total biaya sebesar Rp54.347.108, sehingga menghasilkan keuntungan sebesar Rp10.132.892 per tahun. Nilai rasio pendapatan dan biaya menunjukkan apakah suatu usaha menguntungkan atau merugi, untuk melihat apakah suatu usaha layak dijalankan atau tidak. Nilai rasio pendapatan dan biaya > 1 maka layak, nilai rasio pendapatan dan biaya < 1 maka dapat dikatakan tidak layak, nilai rasio pendapatan dan biaya = 1 , maka suatu usaha tidak menjamin untung atau rugi (titik impas) karena pendapatan yang diterima akan sama dengan biaya yang dikeluarkan.
Nilai rasio produksi body lotion sebesar 1,18 sehingga dapat disimpulkan bahwa usaha tersebut layak untuk dikembangkan dan memperoleh keuntungan jika ketelitian rasio >1. Titik impas digunakan untuk mengetahui jumlah minimal yang harus terjual agar hasil penjualan sama dengan total biaya yang dikeluarkan, dan untuk mengetahui jumlah minimal pendapatan agar usaha tidak untung dan tidak merugi. . Titik impas produksi body lotion adalah Rp 25.603 yang berarti produsen akan mencapai titik impas ketika setiap botol produknya terjual dengan harga Rp 25.603.
PENUTUP
Kesimpulan
Penambahan agar-agar pada produk body lotion telah memenuhi persyaratan SNI berdasarkan parameter nilai pH 8, namun penampakannya kurang homogen karena masih terdapat gumpalan noda saat diaplikasikan pada kulit, daya sebarnya kecil, dan kekentalannya tidak memenuhi. standar kesesuaian berdasarkan SNI, karena melebihi syarat mutu kebugaran jasmani. Analisis usaha produksi alginat jalur CaCl2 ini meliputi modal tetap sebesar Rp per tahun, total biaya sebesar Rp pada rute CaCl2 mengalami kehilangan rasio R/C Rp sebesar 0,48 sehingga dinyatakan tidak layak.
Saran
Optimalisasi pembentukan film polivinil alkohol dan humektan propilen glikol pada formula masker peeling gel jus labu kuning (Cucurbita moschata duchesne) sebagai antioksidan. Pengaruh konsentrasi KOH yang berbeda terhadap kualitas alginat rumput laut coklat Sargassum duplicatum JG Agardh. Optimasi formula sediaan lotion ekstrak daun jambu biji (Psidium guajava L.) dengan variasi konsentrasi setil alkohol dan gliserin.
Formulasi dan evaluasi hand body cream dengan ekstrak daun bayam merah (Amaranthus tricolor L.) dengan variasi konsentrasi trietanolamin dan asam stearat sebagai pengemulsi. Formulasi dan uji stabilitas mekanik krim tangan dan tubuh dari sari buah tomat (Licopersicon esculentum Mill) sebagai antioksidan. Analisis proksi dan potensi gel gelatin rumput laut kering di berbagai pasar tradisional.
Pada produksi tepung Na-alginat dalam satu kali produksi dengan jumlah bahan baku Sargassum sp. sebanyak 50 gram. Dalam sehari jumlah bahan baku yang digunakan sebanyak 5 kg dengan rendemen tepung alginat sebanyak 1,5 kg, sehingga jika dihitung setahun adalah sebagai berikut. Pada produksi tepung Na-alginat dalam satu kali produksi dengan bahan baku 100 g Sargassum sp.
Satu kali produksi body lotion per hari menghasilkan produk 800 ml dalam 8 kemasan ukuran 100 ml dan selama 1 tahun produksinya adalah sebagai berikut.