• Tidak ada hasil yang ditemukan

Relevansi nilai-nilai pendidikan ro’an dalam tradisi pembinaan karakter santri. Secara bahasa, karakter berarti sifat-sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang membedakan seseorang dari yang lain.

Karakter dimaknai sebagai cara berpikir dan berperilaku yang khas setiap individu untuk hidup dan bekerja sama, baik dalam lingkup keluarga, masyarakat, bangsa, dan negara. Lebih jaunya karakter dapat dimaknai sebagai nilai dasar yang membangun pribadi seseorang, terbentuk baik karena pengaruh hereditas maupun pengaruh lingkungan, yang membedakannya dengan orang lain, serta wujudkan dalam sikap perilakunya dalam kehidupan sehari-hari. Santri yang telah melaksanakan belajar mengajar di pesantren yaitu lembaga tradisional yang tidak diragukan lagi peranannya sebagai pusat transmisi ilmu Agama seharusnya dapat mencapai prestasi yang lebih tinggi dari pada siswa yang tidak melaksanakan belajar mengajar di pesantren. Masyarakat melihat keberhasilan siswa/santri terletak pada prestasi yang diperoleh siswa yang berbentuk nilai moral yang diterima masyarakat secara luas dan yang diperoleh siswa dianggap mencerminkan potensi peserta didik, dan hasil belajar yang dilaksanakan di pesantren seharusnya dapat menunjukkan keberhasilan dalam mendidik santri dengan berbagai kegiatan Keberhasilan dalam pelaksanaan pendidikan Islam di pondok pesantren dipegang oleh kiyai, ustad, dan para pengurus, jadi kesuksesan santri terletak pada mereka. Untuk itu para pembimbing pelaksana pendidikan Islam di pondok pesantren harus berwawasan luas, dan mengerti perkembangan pendidikan, sehingga menghasilkan santri yang berprestasi.

1. Bagi pengasuh, pengasuh selalu memberikan arahan atau motovasi kepada pengurus dan santri agar kegiatan di Pondok berjalan dengan baik tidak akan pernah pudar.

2. Bagi pengurus, pengurus jangan pernah melalaikan kegiatan santri ketika ada kegiatan ro’an dan selalu mengontrol agar tahu santri yang tidak mengikuti ro’an, selalu mengontrol tempat yang sudah di bersihkam jika belum bersih maka santri suruh mengulangi lagi sampai bersih.

3. Bagi santri, ketika ada kegiatan ro’an maka santri tidak boleh mengolor- ngolor waktu maka langsung lah berangkat di tempat yang sudah di jadwalkan agar ro’an cepat selesai.

61

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah Taufik & Van Der Leeden A. C. 1986. Durkheim dan Pengantar Sosiologi Moralitas. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Adisusilo Sutarjo. 2012. Pembelajaran Nilai Karakter: Kontruktivisme dan VCT sebagai Inovasi Pendekatan Pembelajaran Afektif. Jakarta: Rajawali Press.

Alwi Hasan. 2005. kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis.

Jakarta: PT Rineka Cipta.

Creswell, W Jhon. 2010. Research Desigh. Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Depak RI. 2004. Al-Qur’an dan Terjemahnya. Surabaya: Mekar Surabaya.

Departemen Agama RI. 2006. Al-Qur’an dan Terjemahnya. Bandung: Gema Risalah Press.

Depdiknas, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta: Gramedia Pustakatama, 2008), 623.

Depdiknas. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Gramedia Pustakatama.

Dhofier, Zamakhsyari. 1981. Tradisi Pesantren: Studi tentang Pandangan Hidup Kyai. Jakarat: LP3ES.

Haedari, Amin dkk. 2006. Pesantren dan Madrasah Diniah. Jakarta: Diva Pustaka.

Haedari, dkk. 2004. Panorama Pesantren Dalam Cakrawala Modern. Jakarata:

Diva Pustaka.

Haryanto Sugeng. 2012. Persepsi Santri Terhadap Perilaku Kepemimpinan Kiai Di Pondok Pesantren. Pasuruan: Kementrian Agama.

Hasbullah. 1996. Kapita Selekta Pendidikan Islam di Indonesia. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Hasbullah. 1996. Kapita Selekta Pendidikan Islam di Indonesia. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

http://antoksoesanto.blogspot.co.id/2017/26/kerja bakti merupakan warisan leluhur yang harus dilestarikan, 16.00.

http://daraltauhid.co/ro’anbenih-dari-tanggung-jawab-terhadap-lingkungan- danimplikasi-moral/22-03-2017,09.55

Koesoema, Albertos Doni. 2010. Pendidikan Karakter, Strategi Mendidi Anak di Zaman Global. Jakarta: Grasindo.

Kurikulum Pusat. 2009. Pengembangan dan Pendidikan Budaya & Karakter Bangsa: Pedoman Sekolah.

Malik, Jamaludin. 2002. Peberdayaan Pesantren. Yogyakarta: Tiara Wacana.

Malik, Mulkhan Jamaludin. 2002. Nalar Spiritual Pendidikan. Jogyakarta: Tiara Wacana.

Masyhud Shulton. 2005. Manajemen Pondok Pesantren. Jakarta: Diva Pustaka.

Megawangi Ratna. 2007. Pendidikan Karakter Solusi yang Tepat untuk Membangun Bangsa. Bogor: Indonesia Heritage Foundation.

Meleong Lexy. 2010. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Muhaimin, dan Mujid Abdul. 1993. Pemikiran Pendidikan Islam. Bandung:

Trigenda Karya.

Muhaimin. 2006. Nuansa Baru Pendidikan Islam Mengurai Benang Kusut Dunia Pendidikan. Jakarta: Grafindo Persada.

Muin Indianto. 2015. Sosiologi. Kurikulum: Erlangga.

Mustajab. 2015. Masa Depan Pesantren. Yogyajakta: LKiS.

Muwafik Akk. 2012. Membangun Karakter dengan Hati Nurani. Jakarta:

Erlangga.

Paul D, Johnson. 1994. Teori Sosiologi: Klasik dan Modern. Jakarta: Gramedia.

Priyono Titi dan Widiyatmoko Sugito. 2013. Sosiologi. Sidoarjo: PT Masmedia Buana Pustaka.

Purwadarmita W. Js. 1999. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Rusli Amin. 2005. Menjadi Pribadi Simpatik Indahnya Hidup Dengan Akhlak Mulia. Jakarta: Al-Mawardi Prima.

Rusli, Amin. 2005. Menjadi Pribadi Simpatik Indahnya Hidup Dengan Akhlak Mulia. Jakarta: Al-mawardi Prima.

Sadad Anwar. 2008. Pemikiran Kamrani Buseri Tentang Pendidikan Islam.

Banjarmasin: Antasari Press.

Samani Muchlas, dan Hanriyanto. 2011. Konsep dan Model Pendidikan.

Bandung: Remaja RosdaKarya.

Samani Muchlas, dan Hanriyanto2011. Konep dan Model Pendidikan. Bandung:

Remaja Rosdakarya.

Sapto. 2011. Dimensi-dimensi Pendidikan Karakter. Jakarta: Erlangga.

Sauri Sofyan. Peran Pesantren dalam Pendidikan Karakter, 3.Burhan Nurgiyantoro, Dasar-dasar Pengembangan Kurikulim Sekolah. Yogyakarta:

Cet Pertama.

Soerjani Moh. Dkk. 2008. Lingkungan: Sumber Daya Alam dan Kependudukan Dalam Pembangunan. Jakarat: UI-Press.

Sugiono. 2014. Metode Penelitian Kualitatif Kuantitatif, dan R&D. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Suhaeto Babun. 2011. dari pesantren untuk umat (Reinventing Ekistensi Pesantren di era Globalisasi, Surabaya: imtiyas.

Suparno dkk. 1998. Dimensi-dimensi Mengajar. Bandung: Sinar Baru.

Sutarjo Adisusilo. Pembelajaran Nilai Karakter.

Tim Penyusun. 2006. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 SISDIKNAS (Sistem Pendidikan Nasional. Fokusmedia.

Tim Penyusun. 2015. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Jember: IAIN Jember Press.

Yusuf Syamsu, dan Nurihsa A Juntika. 2009. Landasan Bimbingan dan Konseling. Bandung: PT Rosdakarya

Zohar Danah dan Marshall Ian. 2007. SQ, Kecerdasan Spriritual, Penerjemah:

Rahma Astuti dkk. Bandung: Mirzan.

Zuhairina. 2012. Filsafat Pendidikan Islam. Jakarta: Bumi Aksara.

Ro’an membangun madrasah

Membersihkan samping masjid

pendidikan pesantren melalui tradisi ro’an di Pondok Pesantren Darussalam Blokagung Banyuwangi

pendidikan pesantren

2. Melalui tradisi ro’an

pendidikan pesantren

2. Tujuan

pengembangan tradisi

pesantren

3. Relevansi nilai- nilai pendidikan ro’an dalam tradisi pembinaan karakter santri

1. pengertian Tradisi Ro’an

pendidikan pesantren b. Nilai-nilai

pendidikan dalam tradisi ro’an

a. Proses

pengembangan tradisi ro’an b. Hasil yang

dicapai dalam pengembangan tradisi ro’an a. Relevansi

pendidikan ro’an b. Nilai-nilai

pendidikan ro’an dalam

pembinaan karakter a. Sejarah tradisi

ro’an b. Kerja sama

a. Pengasuh b. Pengurus c. Santri 2. Sekunder:

a. Buku b. Jurnal c. Artikel d. Internet

penelitian kualitatif 2. Jenis penelitian deskriptif kualitatif 3. Lokasi penelitian:

Pondok Pesantren Darussalam

Blokagung Banyuwangi

4. Teknik penentuan subjek: purposive sampling

5. Metode

pengumpulan data:

a. Wawancara b. Observasi c. Dokumentasi 6. Metode analisis

data:

Interaktif model analisis yaitu model analisis menurut Bogdan dan Biklen

nilai-nilai pendidikan tradisi ro’an di Pesantren Pesantren Darussalam Blokagung Banyuwangi?

2. Bagaimana tujuan yang ingin dicapai dalam pengembangan tradisi ro’an di Pondok Pesantren Darussalam Blokagung Banyuwangi?

3. Bagaimana relevansi nilai- nilai pendidikan ro’an dalam tradisi pembinaan karakter santri di Pondok Pesantren Darussalam Blokagung Banyuwangi?

Lampiran 3

PEDOMAN PENELITIAN A. Pedoman Observasi

1. LetakGeografisPondokPesantren Darussalam Blokagung

2. Nilai-nilai pendidikan pesantren di Pondok Pesantren Darussalam Blokagung Banyuwangi

3. Tujuan pengembangan tradisi ro’an di Pondok Pesantren Darussalam Blokagung Banyuwangi

4. Relevansi nilai-nilai pendidikan ro’an dalam tradisi pembinaan karakter santri di Pondok Pesantren Darussalam Blokagung Banyuwangi