BAB IV PENUTUP
B. Saran
1. Untuk meningkatkan sumber dana, hendaknya pengelola lebih proaktif dalam menjaring wajib zakat. Oleh karena itu, amil perlu mensosialisasikan progam-progamnya, serta melakukan transparansi manajemen dalam pengelolaan maupun sirkulasi keuangan, sehingga masyarakat akan menaruh kepercayaannya kepada BAZNAS Kabupaten Kulonprogo.
2. Sebaiknya BAZNAS harus lebih mensosialisasikn kepada masyarakat, bahwa pemberin dana zakat yang terkoordinai dengan baik melalui suatu lembaga (BAZNAS) akan dapat meratakan zakat secara baik, sehingga mustahiq tidak merasa rendah diri deengan dana yang diterima, tidak terjadi penumpukan pemberian bantuan pada satu pihak.
3. Dalam melakukan pendataan seharusnya BAZNAS harus sering-sering terjun kelapangan sehingga tidak ada fakir miskin yang terlewatkan untuk mendapat bantuan dana zakat dari BAZNAS.
4. Amil merupakan bagian terpenting dari suatu BAZNAS, karena dibutuhkan pribadi-pribadi yang dapat bekerja atas dasar hajat umat
yang penuuh dedikasi, aktif, inovatif dan dapat bekerja secara purna waktu dan tidak terganggu oleh tugas-tugas lainnya, sehingga BAZNAS dapat bermanfaat sebagai wadah pengelola zakat secara optimal.
5. Perlunya peningkatan pengadministrasian kegiatan BAZNAS.
Tujuannya adalah tidak lain untuk mempermudah dan merapikan dokumen-dokumen penting.
6. Pendayagunaan zakat secara produktif, hendaknya ditindaklanjutkan dengan progam-progam pengawasan dan pendampingan, sehingga dana yang diberikan benar-benar bermanfaat untuk usaha produktif,, penyelengan dana untuk konsumtif dapat ditekan, akhirnya dana zakat dapat dimanfaatkan mustahiq secara optimal.
7. Pengelolaan zakat yang modern dan profsional seharunya diterapkan, sehingga nantinya akan terwujud BAZNAS Kabupaten Kulonprogo dengan pengelolaan yang efektif.
80
DAFTAR PUSTAKA
A. Al-Qu’ran
Departemen Agama R.I Yayasan Penyelenggara Penterjemah Al-Qur‟an Jakarta, Al-Qur’an dan Terjemahnya, Jakarta: CV. Toha Putra Semarang, 1989.
B. Al-Hadis
Bukhari, Abi Abdillah Muhammad ibn Ismai‟il-, Sahih al-Bukhari, 4 Juz, tt.: Dar al-Fikr, 1981.
C. Kelompok Fiqh dan Usul Fiqh
Ali, M. Daud, Sistem Ekonomi Islam Zakat dan Wakaf, Jakarta: UI Press, 1998.
Darajat, Zakiah, Ilmu Fiqh, Jakarta: Dana Bhakti Wakaf, 1995.
Hafiduddin, Didin, Panduan Praktis tentang ZIS, Jakarta: Gema Insani Press, 1998.
___, Zakat dalam Perekonomian Modern, Jakarta: Gema Insani Press, 2002.
Hasbi AR dkk, Penerbitan dan Pendayagunaan Harta Agama untuk Pembangunan, disusun dalam rangka Dies Natalis I IAIN Sumatera Utara, 7 Februari 1975.
Mahfudh, Sahal, Nuansa Fiqih Sosial, Yogyakarta: LKIS, 1994.
Qardawi, Yusuf, Falsafah Ibadah dalam Islam, alih bahasa A.A. Basyir, Yogyakarta: UII Press, 1978.
__, Hukum Zakat, alih bahasa Salman Harun dkk., Jakarta: Litera Antar Nusa, 2002.
Qadir, Abdurrahman, Zakat dalam Dimensi Madhah dan Sosial, Jakarta:
Raja Grafindo Persada, 1998.
Sabiq, Sayyid as-, Fiqh as-Sunnnah, 11 jilid, tt.: Dar al-Fikr, 1983.
__, Fikih Sunnah, alih bahasa Mahyuddin Syaf, Bandung: al-Ma‟arif, 1997.
Syaukany, asy-, Nail al-Authar, Mesir: Mustafa al-Baby al-Halaby, t.t.
Zuhaily, Wahbah al-, al-Fiqh al-Islamy wa Adillatuh, cet. Ke-3, Damsiq:
Dar al-Fikr, 1984.
__, Zakat Kajian Berbagai Mahzab, alih bahasa Agus Effendi dan Bahruddin Fannany, Bandung: Rosda Karya, 1995.
D. Kelompok Lain-lain
Ali, M. Daud, Lembaga-lembaga Islam di Indonesia, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1995.
Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, edisi revisi V, cet. Ke-12, Jakarta: Bina Aksara, 2002
Bachri, Efri Syamsul, “Sejumlah Masalah Pengelolaan Zakat,” Republika (28 Juli 2003).
“Prinsip-prinsip Manajemen dan Operasionalisasi Organisasi Pengelola Zakat,” http://www.yahoo.com/, akses 2 Januari 2005.
Thamrin, Rully Barlian, “Memberi Memang Pilih-pilih,”
http://www.yahoo.com/, akses 5 Januari 2005.
Qardawi, Yususf, Konsepsi Islami dalam Mengentas Kemiskinan, alih bahasa Umar Fanany, cet. Ke-3, Surabaya: Bina Ilmu, 1996.
Rahardjo, M. Dawam, “Zakat dalam Perspektif Sosial Ekonomi,” dalam Pesantren, No.2/Vol. III/1986.
Thawil, Nabil Subhi ath-, Kemiskinan dan Keterbelakangan di Negara- negara Muslim, alih bahasa Muhammad Bagir, cet. Ke-3, Bandung:
Mizan, 1993.
Djufandi, Arif, Organisasi dan Administrasi Zakat, disampaian pada Penyuluhan Rintisan Binaan Zakat kota Yogyakarta, 9 September 2002, DEPAG RI KANWIL Propinsi DIY, 2002.
Idris, Handi Risza, “Quos Vadis Potensi Zakat,” http://www.yahoo.com/, akses 2 Januari 2005.
Fatawi, Marsekan, “Fiqh Zakat, Suatu Tinjauan Analitis,” dalam Pesantren, No. 2/Vol. III/1986.
2. Apa latar belakang visi, misi didirikannya BAZNA Kab. Kulonprogo sebagai lembaga pengelola zakat ?
3. Bagaimana perkembangan BAZNAS Kab. Kulonprogo sebagai pengelola zakat?
4. Progam apa saja yang telah direncanakan dan telah dijalankan?
5. Bagaimana pelaksanaan progam tersebut?
6. Bagaimana cara pensosialisasian progam kepada masyarakat?
7. Dari mana sumber dana diperoleh?
8. Bagaimana alokasi dana tersebut?
9. Asnaf manakah yang menjadi prioritas?
10. Bagaimana sistem pendataan mustahiq?
11. Standart kriteria apa yang dikenakan bagi mustahiq?
12. Bagaimana prosedur mustahiq untuk mendapatkan zakat? Adakah syarat- syaratnya?
13. Langkah apa saja yang ditempuh dalam pendayagunaan zakat?
14. Apakah upaya BAZNAS dalam mensejahterakan masyarakat?
15. Apa wujud dukungan yang diberikan BAZNAS Kab. Kulonprogo pada mustahiq?
16. Bagaimana persentase pembagian zakat produktif dengan konsumtif?
17. Kendala apa saja yang dihadapi dalam mengelola zakat? Bagaimana cara mengatasinya?
18. Bagaimana keberhasilan pelaksanaan pengelolaan zakat selama ini?
19. Adakah peredaan kondisi pada masyarakat sebelum dan seteah didirikan BAZNAS Kab. Kulonprogo?
20. Bagaimana tanggapan masyarakat dengan keberadaan BAZNAS?
Kulonprogo) mengenai Instruksi MA No. 1 Th. 2004 yang berlaku bagai pegawai Depag untuk membayar zakatdi lingkungan DEPAG Kab.
Kulonprogo? Bagaimana tanggapan anda?
2. Bagaiman menurut anda mengenai pengelolaan zakat oleh BAZNAS selama ini?
dana zakat dari BAZNAS Kab. Kulonprogo?
2. Adakah syarat-syarat yang harus disetujui Bapak/Ibu untuk mendapatkan bantuan dana zakat?
3. Bagaimana pendapat Bapak/Ibu dengan syarat-syarat tersebut?
4. Berapa besar bantuan yang anda dapatkan?
5. Bagaimana pandangan anda dengan adanya pemberian bantuan dana zakat tersebut?
6. Bagaimana perasaan anda dengan bantuan teersebut?
7. Bagaimana kehidupan ekonomi anda dengan bantuan tersebut?