BAB V PENUTUP
B. Saran
Dari uraian kesimpulan di atas tersebut, maka dapat disampaikan beberapa saran yang sekiranya dapat memberikan manfaat bagi pihak Pendayagunaan ZIS BAZNAS (Bazis) Provinsi DKI Jakarta dan pihak-pihak yang terkait dalam pendayagunaan ini:
1. Kepada lembaga BAZNAS (Bazis) Provinsi DKI Jakarta hendaknya dalam proses penyeleksian peserta program Mahasiswa Cerdas atau para penerima bantuan pendidikan/beasiswa dilakukan dengan sebenar-benarnya agar tidak ada pihak yang dirugikan dan tidak berjalan secara sepihak.
2. Dalam menyampaikan bantuan pendidikan/beasiswa hendaknya BAZNAS (Bazis) Provinsi DKI Jakarta menyediakan kampus sendiri yang dibangun oleh PEMDA DKI Jakarta agar segala fasilitas yang telah diberikan dapat dikembangkan lebih baik dan lebih memadai.
101
Ali, Mohammad Daud, Sistem Ekonomi IslamZakat dan Wakaf, Jakarta: UI- Press, cetakan pertama, 2006
Al-Ba’ly, Abdul Al-Hamid Mahmud, Ekonomi Zakat Sebuah Kajian Moneter dan Keuangan Syariah, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, cet.I, 2006
Badriadi, Lili dkk, Zakat & Wirausaha, Jakarta: CED (Centre for Entrepreneurship Development), cetakan pertama, 2005
Bariyah, Oneng Nurul, Total, Quality Management ZAKAT Prinsip dan Praktik Pemberdayaan Ekonomi, Ciputat: Wahana Kardofa FAI UMJ, cet. I, 2012
Bazis Provinsi DKI Jakarta & Institut Manajemen Zakat, Manajemen ZIS Bazis Provinsi DKI Jakarta, Jakarta: Bazis Provinsi DKI Jakarta, cetakan pertama, 2006
Departemen Agama RI, Pedoman Zakat, Direktorat Pemberdayaan Zakat Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam, 2006
Doa, M. Djamal, Pengelolaan Zakat Oleh Negara Untuk Memerangi Kemiskinan, Jakarta: Nuansa Madani Publisher, cetakan Pertama, 2004
Ghofur, Abdul, Tiga Kunci Fundraising Sukses Membangun Lembaga Nirlaba, Jakarta: PT. Gramedia Pustama Utama, terbitan pertama, 2018
Hamzah, “Pendayagunaan Zakat Pada Badan Amil Zakat Nasional Dalam Meningkatkan Kesejahteraan Umat”, Disertasi Sekolah Pascasarjana Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidatullah Jakarta, 2009 di akses 20 Juli 2019
Harahap, Sumuran, Kajian Zakat Berdasarkan Al-Qur`an, Ciputat, Gaung Persada Press Group, cetakan pertama, 2017
Huda, Nurul dan Mohamad Heykal, Lembaga Keuangan Islam Tinjauan Teoritis dan Praktis, Jakarta: Kencana Prenada Media Group, cetakan Ke-1, 2010
Ikit dkk, Zakat, Infak, Shodaqoh, Wakaf dan Hibah (ZISWAH) (Solusi Dalam Mengatasi Masalah Kemiskinan di Indonesia), Yogyakarta: CV Budi Utama, 2016
Kementrian Agama RI Direktorat Jendral Bimbingan Masyarakat Islam Direktorat Pemberdayaan Zakat, Modul Penyuluhan Zakat, 2012
Kementrian Agama RI, Al-Qur`an Terjemah, Al-Mahira Kompilasi Hukum Islam, Pasal 675 ayat (9)
Mardani, Hukum Islam: Zakat, Infak, Sedekah dan Wakaf, PT Citra Aditya Bakti, cetakan ke-1, 2016
_______, Fiqh Ekonomi Syariah, Jakarta: Kencana, cetakan ke-1, 2012 Mas’udi, Masdar F, dkk Reinterpretasi Pendayagunaan ZIS Menuju
Efektivitas Pemanfaatan Zakat, Infak dan Sedekah, Jakarta:
Piramedia, Cet. Pertama, 2004
Mufraini, M. Arief, Metodologi Penelitian Bidang Studi Ekonomi Islam, Ciputat, UIN Jakarta Press, cet.pertama. 2013
Noor, Juliansyah, Metodologi Penelitian Skripsi, Tesis, Disertasi dan Karya Ilmiah, Jakarta, PT.Fajar Interpratama Mandiri, Cet. Ke-7, 2017 Pedoman Zakat 9 seri, Direktorat Pemberdayaan Zakat Direktorat Jenderal
Bimbingan Masyarakat Islam Departemen Agama RI, 2006
Prihatini, Farida, dkk, Hukum Islam Zakat & Wakaf Teori dan Prakteknya di Indonesia, Jakarta: Anggota Ikapi Fakultas Hukum Universitas Indonesia, cetakan pertama, 2005
Ramly, Arroyyan dan Ikhsan Fajri “Peran Baitu Maal Dalam Pendayagunaan Zakat Produktif Terhadap Mustahik Zakat” Jurnal di akses 19 Juli 2019 00.46
Ridha, Ahmad, Peranan Pengelolaan Zakat Dalam Meningkatkan Kualitas Pendidikan Mutahiq, Skripsi S1, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung, 2018 di akses 5 Juli 2019
Ridwan, Muhammad, Manajemen Baitul Maal Wa Tamwil (BMT), Yogyakarta: UII Press Yogyakarta, cetakan ketiga, 2011
Rochim, Abdul, Panduan ZISWAF (Zakat, Infak, Sedekah dan Wakaf) Praktis, Jakarta: Yayasan Dompet Dhuafa Republika, cetakan 3, 2011 Romdhoni, Ahcmad, Pemberdayaan Mustahik Zakat Melalui Program Pekan
Pada Yayasan Griya Yatim dan Dhuafa, (Skripsi S1 Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta), 2015
Oni Sahroni dkk, Fikih Zakat Kontemporer, Depok: PT Rajagrafindo Persada, cetakan pertama, 2018
Qardawu, Yusuf, Hukum Zakat Studi Komparatif Mengenai Status dan Filsafat Zakat Berdasarkan Qur`an dan Hadits, Terj. Salman Harun, dkk (Jakarta, T. Mitra Kerjaya Indonesia),Cet. Kesepuluh, 2007
Sari, Elsi Kartika, Pengantar Hukum Zakat dan Wakaf, Jakarta: PT.
Grasindo, Cet.1, 2007
Semiawan, Conny R, Metode Penelitian Kualitatif Jenis, Karakteristik dan Keunggulannya, Jakarta, PT. Grasindo, Cet. Pertama, 2010
Soemitra, Andri, Bank Dan Lembaga Keuangan Syariah, Jakarta: Kencana, edisi kedua, 2009
Suma, M uhammad Amin, Sinergi Fikih & Hukum Zakat Dari Zaman Klasik Hingga Kontemporer, Ciputat: Kholam Publishing, Cetakan Pertama, 2019 Thoi’in, Muhammad, Pembiayaan Pendidikan Melalui Sektor Zakat, Jurnal
Al-Anwal, vol.9 No. 2 Tahun 2017
Umar, Pendayagunaan Zakat Untuk Usaha Produktif Praktek Pendayagunaan Zakat di Jambi, Jakarta: Gaung Persada Press, cetakan pertama, 2008
Undang-Undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 49 ayat 1
Undang-Undang No. 23 Tahun 2011 Tentang Pengelolaan Zakat, Bab III (Pendayagunaan Zakat), pasal 27
Al-Utsaimin, Muhammad bin Shalih, Fikih Zakat Kontemporer Soal Jawab Ihwal Zakat Dari Yang Klasik Hingga Yang Terkini, Surakarta: Al- Qowam, cetakan I, 2011
Widisatuti, Tika “Model Pendayagunaan Zakat Produktif Oleh Lembaga Zakat Dalam Meningkatkan Pendapatan Mustahik” Jebis Vol. 1, No.
1, 2015, h. 93 di akses 21 Juli 2019 21.16
Wrihatnolo, Randy R dan Riant Nugroho Dwidjowijoto, Manajemen Pemberdayaan Sebuah Pengantar Dan Panduan Untuk PerberdayaanMasyarakat, Jakarta, PT. Elex Media Komputindo, cet.
1, 2007
Zakat untuk pendidikan, https://www.nu.or.id/post/read/9067/hukum- menyalurkan-zakat-untuk-lembaga-sosial-atau-lembaga-pendidikan di akses Senin, 8 Juli 2019, 14.38
Anggaran Pajak Untuk Pendidikan http://www.kemenkeu.go.id di akses 10 Juli 2019 07.34
Hukum Zakat Untuk Operasional Sekolah, lihat https://zakat.or.id/hukum- dana-zakat-untuk-operasional-sekolah/ di akses 30 Juli 2019 22.46
Nama Pewawancara : Febriani Eka Maulida Nama Narasumber : Bapak Zaki Mufti Divisi : Bagian Pendayagunaan
Tempat Wawancara : Kantor BAZNAS (Bazis) Prov. DKI Jakarta
Jl. Awaluddin II, Kebon Melati, Tanah Abang, Jakarta Pusat
Waktu : 10.00
Program Mahasiswa Cerdas
1. Apa status kepemilikan BAZNAS (Bazis) Prov. DKI Jakarta, milik pemerintah prov.
DKI Jakarta atau pemerintah pusat?
BAZNAS (Bazis) Prov. DKI Jakarta adalah milik Pemda DKI Jakarta dibentuk oleh Gubernur Ali Sadikin dengan Surat Keputusan No. Cb. 14/3/18/68 tanggal 5 Desembar 1968 tentang pembentukan Badan Amil Zakat sesuai syariat Islam dalam wilayah DKI Jakarta dan disempurnakan dengan Surat Keoutusan Gubernur Bo. D.III/B/14/6/73 tanggal 22 Desember 1973 tentang penyempurnaan Badan Amil Zakat (BAZ) menjadi Badan Amil Zakat, Infaq dan Shadaqah (BAZIS).
2. Apa itu program Mahasiswa Cerdas yang dilakukan BAZNAS (Bazis) Prov. DKI Jakarta?
Program Mahasiswa Cerdas adalah program bantuan dana pendidikan yang diperuntukkan bagi masyarakat kalangan menengah ke bawah di DKI Jakarta yang sedang menempuh pendidikan program sarjana (S1) dan diploma (D3) di kampus negeri unggulan yang dilakukan oleh Provinsi.
3. Apa yang melatarbelakangi adanya program Mahasiswa Cerdas BAZNAS (Bazis) Prov.
DKI Jakarta?
Yang melatarbelakangi program ini adalah melihat keadaan Indonesia dimana masih banyaknya kemiskinan. adanya program Mahasiswa Cerdas yaitu kita berupaya untuk
sosialnya. Nah, untuk pendidikan kita melakukan Program Mahasiswa Cerdas, untuk berupaya memajukan ummat dan membahagiakannya. Dibentuklah Jakarta Cerdas untuk menaungi Jakarta khususnya bidang pendidikan. Melihat banyaknya keinginan anak bangsa ingin terus meneruskan pendidikan hingga ke jenjang yang lebih tinggi terutama anak-anak yang tergolong cerdas dan mempunyai hafalan Al-Qur`an.
4. Apa tujuan dari adanya pelaksanaan program Mahasiswa Cerdas?
Tujuan dari program Mahasiswa Cerdas adalah untuk membentuk calon pemimpin masa depan Indonesia yang berkarakter CERDAS dan siap berkolaborasi untuk ummat.
Berupaya mengentaskankemiskinan melalui bidang pendidikan, untuk kesejahteraan pendidikan, dan untuk meningkatkan kualitas umat. Kemudian dana zakat berbeda dengan dana soial lainnya, karena zakat titik point nya ada di asnaf, misalnya siswa tersebut tidak mampu atau dikategorikan miskin jadi dimasukkan pada golongan asnaf miskin. Walaupun BAZNAS (Bazis) berupaya tidak berbenturan dengan pemerintah terutama bagi masyarakat kurang mampu yang tidak mendapatkan Program Kartu Jakarta Pintar (KJP). Intinya BAZNAS (Bazis) ingin membantu pemerintah dalam hal pendidikannya, dalam menangani masyarakat seperti bantuan pendidikan/beasiswa 5. Dari dana ZIS yang disalurkan BAZNAS (Bazis) Prov. DKI Jakarta untuk program
Mahasiswa Cerdas yang mana peruntukannya lebih banyak digunakan?
Zakatlah yang lebih banyak digunakan peruntukannya dalam program ini yaitu memberikannya langsung kepada orang yang bersangkutan yang dikemas dalam bentuk program, sedangkan untuk infaq dan shadaqah lebih berperan ke pembangunan.
6. Apakah terdapat peraturan khusus pada program Jakarta Cerdas?
Dalam penyaluran ZIS pasti dari apa yang kita kumpulkan itu yang disalurkan, jadi dalam bentuk Rencana Kerja Anggaran Rumah Tangga (RKART). Dalam penyaluran Dana ZIS ini di pos-poskan ada dana zakat, infak dan sedekah. Ketika dana zakat itu kita kelola maka dana ini akan disalurkan kepada depalan asnaf yang kemudian dikemas dalam 5 Program, yaitu; Jakarta Bertaqwa, Jakarta Cerdas, Jakarta Peduli, Jakarta Mandiri dan Jakarta Sadar Zakat.
Tentu kita melakukan program dana ZIS ini lagi-lagi kedalam bentuk program pendayagunaan dan pendistribusian. Dana-dana yang disalurkan untuk pendidikan.
Setiap tahun kita mengganggarkan yaitu sesuai dengan RKART, yaitu yang kita anggarkan dan dikemas dalam bentuk program.
8. Bagaimana zakat, infak dan shodaqoh dipahami dan dikembangkan di BAZNAS (Bazis) Prov. DKI Jakarta? tentang penggunaan dana ZIS yang disalurkan BAZNAS (Bazis) Prov. DKI Jakarta?
Dalam memahami zakat, infak dan sedekah tentu harus ada gerakan mensosialisasikan program-program pendayagunaan terutama kita pengumpulan dari ASN atau PNS di DKI Jakarta yang kita sosialisaskan kepada beberapa SDKP. Sedangkan untuk pengembangannya yaitu dalam bentuk program dan berupaya agar dana zakat ini agar produktif, seperti dikemas dalam bentuk edukatif. Ada juga di wilayah yang mengadakan kampung kue, yaitu kegiatan yang dilakukan dengan bekerjasama PKK Walikota untuk melakukan kegiatan di komunitas ibu-ibu PKK di daerah Jakarta Utara. Sehingga lahirlah lapangan pekerjaan dan kegiatan untuk masyarakat yang dikemas dengan sangat menarik.
9. Apakah faktor yang lebih dominan dalam penggunaan dana ZIS terhadap pengembangan Program Mahasiswa Cerdas?
Faktor yang lebih diunggulkan atau lebih dominan yaitu melihat dari sasaran utama yaitu berada di ranah pendidikan.membangkitkan fungsi zakat dibidang pendidikan agar lebih bermanfaat
10. Apa sasaran utama dari program Mahasiswa Cerdas?
Sasaran program yaitu;
a. Ber KTP Jakarta
b. Berasal dari keluarga tidak mampu c. Berperestasi secara akademis
d. Lulusan SMA/sederajat untuk pendaftar Poltek, dan mahasiswa semester 3 untuk pendaftar universitas
11. Kegiatan apa yang dilakukan dalam Program Mahasiswa Cerdas?
Kegiatan yang dilakukan dalam Program Mahasiswa Cerdas lebih menekankan pada kegiatan keagamaan, tahfidz dan tahsinul Qur`an, yang berjalan dari sebelum subuh dimulai dengan sholat tahajjud, kajian-kajian keagamaan dan berjalan disetiap harinya sebelum waktu berangkat kuliah.
12. Bagaimana proses pelaksanaan/pengorganisasian program beasiswa dalam memberikan pelayanan kepada mustahik?
Terdapat beberapa program yang dirancang yaitu program bulanan dan program gabungan, seperti mengadakan pertemuan rutinan per 3 bulan, kunjungan-kunjungan ke beberapa tokoh yang bisa menjadi role-model berkarakter CERDAS hingga mengadakan training kewirausahaan.
13. Bagaimana proses pengarahan dan pengawasan program beasiswa dalam memberikan pelayanan kepada mustahik?
Untuk segi pengerahan dan pengawasan Program Mahasiswa Cerdas sendiri langsung dilakuksanakan oleh pendamping asrama yang sudah ditunjuk pada setiap asrama- asrama.
14. Fasilitas apasaja yang diberikan pada program beasiswa di BAZNAS (Bazis) Prov. DKI Jakarta?
Fasilitas yang diberikan BAZNAS (Bazis) Prov. DKI Jakarta berupa fasilitas asrama (tempat tinggal), uang saku, biaya uang semester.
15. Bagaimana BAZNAS (Bazis) Prov. DKI Jakarta menentukan atau menyeleksi para asnaf yang lebih berhak menerima dana ZIS khususnya untuk menjadi peserta penerima beasiswa?
Untuk seleksi para asnaf pada program ini adalah dari pihak ketiga, yaitu MAXIMA.
MAXIMA adalah sebuah perusahaan yang fokus pada Social Impact, yang merupakan agen konsultan sosial. MAXIMA inilah yang melakukan seleksi kepada para calon-calon penerima beasiswa Program Mahasiswa Cerdas dari proses awal pendaftaran hingga titik akhir penerimaan.
Disini kita melakukan beberapa tahapan seleksi, yaitu:
a. seleksi berkas; biodata diri, CV, Nilai SMA / IPK, Kondisi Rumah, esai b. seleksi tahap kedua; psikotes, FGD, interview, tahsin dan tahfidz c. verifikasi / Home Visit dan terakhir
d. Pengumuman & Tandatangan Kontrak.
17. Apakah selama ini, dana yang disalurkan BAZNAS (Bazis) Prov. DKI Jakarta program Mahasiswa Cerdas cukup?
Belum, bukan cukup tapi kita berusaha mengefektifkan dan mengefisienkan anggaran.
Jika anggaran sekiankita alokasikan utnuk pendidikan jadi agar lebih terarah yang mana bagian pendidikan yang harus didahului. Karena dilihat dari pembukaan pendaftaran sekian banyak, namun yang bertahan hingga akhir pengvalidan data hanya beberapa saja yang masih bertahan. Selain itu adanya seleksi dan beberapa ketentuan seperti hafisz atau orang tersebut termasuk golongan yang tidak mampu.
18. Berapa jumlah bantuan yang disalurkan setiap bulan/tahunnya kepada penerima program Mahasiswa Cerdas? Apakah ada peningkatan dalam 3 tahun terakhir?
Untuk biaya pengrekrutan di awal pada tahun 2018 yaitu biaya orientasi program sebesar Rp. 210.000.000 kepada MAXIMA, kemudian ada pembayaran semester pertama untuk 50 orang yang tersebar di 6 kampus sebesar Rp. 1.290.000.000
19. Berapakah jumlah seluruh Mahasiswa dalam Program Mahasiswa Cerdas dalam 3 tahun terakhir? Apakah ada peningkatan setiap tahunnya?
Jumlah penerima bantuan Program Mahasiswa Cerdas tetap berjumlah 50 orang dari tahun 2018 sampai dengan tahun 2019 satu kali masa pengrekrutan untuk tiga tahun yang terdiri dari 6 kampus yaitu, UNJ, UI, UIN, PNJ, Polimedia Kreatif dan APP
20. Permasalahan atau hambatan apa saja yang terjadi dalam menjalankan Program Mahasiswa Cerdas?
Hambatan yang BAZNAS (Bazis) Provinsi DKI Jakarta alami karena pihak mahasiswanya langsung ditangani oleh MAXIMA secara keseluruhan dari awal masa pengerkrutan, pembinaan dan diasramakan, jadi yang dirasakan BAZNAS (Bazis) Provinsi DKI Jakarta pada saat itu yaitu komunikasi antara petugas BAZNAS (Bazis)