• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V PENUTUP

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian ini, maka penulis berinisiatif untuk memberikan saran dan masukan atas hasil penelitian ini sebagia berikut : 1. Dalam Undang-undang No. 1 tahun 1974 Tentang Perkawinan maupun

KHI ini perlu disempurnakan lagi karena masih ada kekosongan hukum mengenai tidak adanya peraturan yang mengatur bagaimana proses perceraian beda agama secara tertulis, jadi bagi pasangan yang menikah secara Islam kemudian murtad dari agama Islam dan mereka bingung bagaimana prosedur perceraian, bagi pasangan yang bercerai karena salah satu pihak keluar dari agama Islam (Murtad).

2. Hak asuh anak (hadhanah) pasca perceraian beda agama harus diatur secara tegas dan terperinci dalam Undang-undang. Namun dalam Kompilasi Hukum Islam secara jelas membahas tentang bagaimana hak

asuh anak setelah adanya perceraian akibat murtad tersebut. Dimana kita bisa melihat didalam kehidupan masyarakat perceraian bukan hanya pasangan yang selaras atau yang seagama saja, tetapi perceraian juga dapat terjadi akibat salah satu pihak memeluk agama lain (murtad) sehingga harus diperlukan peraturan yang akan menjelaskan siapa yuang berhak memegang hak asuh anak tersebut.

DAFTAR PUSTAKA

Buku :

A’an Efendi, Dyah Ochtorina Susanti. 2015. “Penelitian Hukum (Legal Research)”, Jakarta: Sinar Grafika.

Abu bakar, Zainal Abidin. 1993. “Kumpulan Peraturan PerundangUndangan dalam Lingkungan Peradilan Agama”, Jakarta: Yayasan al-Hikmah.

Al Jaziri, Abbdurrahman. 2003. ”Kitabul Fiqh ala Madzahibil Arb‟ah, Juz IV”

Beirut: Darul Kutub Al Ilmiah.

al-Asqolani, Hafidz. 1985. “Terjemahan Bulugul al-Maram”, Semarang: CV Toha Putra.

Al-Harori, Syekh Abdullah. 1996. “Bughyatul Talib”, Beirut: Darul Masyarih Ali, Abdullah. 2007. “Agama dalam Ilmu Perbandingan”, Bandung: Nuansa

Aulia.

Al-Qur’an Al-Karim

Annalisa Yahanan, Muhammad Syaifuddin, Sri Turatmiyah. 2016. “Hukum Perceraian”, Jakarta: Sinar Grafika.

An-Nawawi, Abu Zakariya Muhyiddin Yahya. 2005. “Minhaju at-Talibin”, Beirut: Darul Fikri.

Arto, A. Mukti. 2012. “Peradilan Agama dalam Sistem Ketatanegaraan Indonesia”, Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

as-Sijistani, Abu Dawud Sulaiman ibn asy’az al-Azdii. 1992. Sunan Nabi Dawud.

Asy-Syafa’.

As-Syamma’, Muhammad. “al-Muqayyam minal Ibahas fi Ahkami az-Zawaf wat Talaq wal Miras”.

Aunur Rahim Faqih, Umar Haris Sanjaya. 2017. “Hukum Perkawinan Islam”, Yogyakarta: Gama Media.

Az-Zuhaili, Wahbah. 1985. ”Al-Fiqh Al-Islami wa Adilatuh”, Damaskus: Darul Fikr.

Bachtiar. 2018. “Metode Penelitian Hukum”, Banten : UNPAM PRESS.

Dahlan, Abdul Azis. 1998. “Eksiklopedi Hukum Islam”, Jakarta: Rajawali Pers.

Diantha, I Made Pasek. 2016. “Metodologi Penelitian Hukum Normatif Dalam Justifikasi Teori Hukum”, Jakarta: Prenada Media Group.

Eoh , O.S. 2001. “Perkawinan Antar Agama Dalam Teori dan Praktek”, jakarta:

Raja Grafindo Persada.

Harahap, M. Yahya. 1997. “Kedudukan Kewenangan dan Acara Peradilan Agama” (Undang-Undang No. 7 Tahun 1989), Jakarta: Pustaka Kartini.

Hasabillah, Ali. “al-Furqoh Baina Zaujani, (wa ma yata‟allaqu biha min iddatin wa nasabin)”, Beirut: Darul Fikr al-Arabi.

Jehani, Libertus. 2012. “Tanya Jawab Hukum Perkawinan Pedoman Bagi”

(calon) Suami Istri. Jakarta : Rana Pustaka.

Lubis et. Al, Sulaikin. 2005. “Hukum Acara Perdata Peradilan Agama di Indonesia”. Jakarta : Kencan.

Malik, Rusli. 2010. “Peran Agama Dalam Hukum Perkawinan di Indonesia”, Jakarta; Universitas Trisakti.

Manan , Abdul. 2005. “Penerapan Hukum Acara Perdata Di Lingkungan Pradilan Agama”, Jakarta: Prenada Media.

Marzuki, Peter M. 2021. “Penelitian Hukum: Edisi Revisi”, Jakarta: Kencana Perdana Media Group.

Mughniyah, Muhammad Jawad. 2011. “Fiqih Lima Madzhab”, Jakarta:Penerbit Lentera.

Muhdlor, A.Zuhdi Muhdlor. 1995. “Memahami Hukum Perkawinan: Nikah, talak, Cerai, dan Rujuk, Cet.ke-2”, Bandung; al-bayan.

Munawwir, Ahmad Warson. 1997. “Kamus Al-Munawwir”, Surabaya: Pustaka Progresif.

Nuroniyah, Wardah. 2016. “Konstruksi Ushul Fikih Kompilasi Hukum Islam”, Tangerang: Cinta Buku Media.

Pugung, Solahudin. 2011. “Mendapatkan Hak Asuh Anak dan Harta Bersama di Pengadilan Agama”, Jakarta: Indonesia Legal Center Publihing.

Raharjo, Periksa dan Satjipto. 1986. “Ilmu Hukum”, Bandung: Alumni.

Sabiq, Sayyid. 1992. “Fiqih As-sunnah, jilid II”, Beirut : Dar Al-Fikr.

Sabiq, Sayyid. 1997. “Fikih Sunnah Jilid VIII”, Bandung: Al-Ma’arif.

Sabiq, Sayyid. 2008. “Fiqih Sunnah Jilid IV”, Jakarta: Cakrawala.

Saqar, Atiyah. 2004. “Mawsu‟atul Usrah Tahtah Ria‟atil Islam”, Kairo:

Makatabah Wahbah.

Semiawan, Conni R. 2010. “Metode penelitian”, Jakarta: Grasindo.

Sri Mamudji, Soerjono Soekamto, 2003. “Penelitian Hukum Normatif : Suatu Tujuan Singkat”, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Subekti. 1985. “Pokok-Pokok Hukum Perdata”, Jakarta : Intermasa.

Sugiono. 2016. “Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif”, Bandung: CV Alfa Beta.

Sunggono, Bambang. 2016. “Metodologi Penelitian Hukum”, Jakarta: PT. Raja Grafindo Perkasa.

Syaifudin, Muhammad. 2012. “Hukum Perceraian”, Palembang: Sinar Gravuka.

Syarifah Lisa Andriati, Tan Kamello. 2008. “Hukum Peredata: Hukum orang &

keluarga edisi 3”, Medan: USU PRES.

Tim Penyusun. 2020. “Pedoman Penulisan Karya Ilmah IAIN Jember”, Jember:

IAIN Jember.

Wafa, Moh. Ali. 2018. “Hukum Perkawinan Di Indonesia Sebuah Kajian Dalam Hukum Islam Dan Hukum Materil”, Jakarta: Yasmi.

Yunus, Muhammad. 1996. “Hukum Perkawinan Islam”, Jakarta : Hidakarya Agung.

Yusuf, Ahmad muhammad. 2009. “Ensiklopedia Tematis Ayat Al-Qur‟an &

Hadist Jilid 7”, Jakarta: Widya Cahya.

Jurnal :

Abdul Halim dan Husnul Pitalokan, “Pemeliharaan Anak Dari Perceraian Beda Agama Dalam Sistem Hukum Indonesia”, Jurnal Ilmu Hukum dan Humaniora. Vol.8, No/3 (2021).

Andang Sari dan Anggreany Haryani Putri, “Akibat Hukum Perceraian Terhadap Anak dari Perkawinan Beda Agama”, Jurnal Hukum Kenotariatan. Vol.

1, No/2 (2019).

I Putu Wina Wirawan, “Putusan Pengadilan Agama Badung Nomor : 0166/Pdt.G/2017/PA.Bdg Tentang Cerai Gugat Karena Salah Satu Pihak Berbeda Agama”, Jurnal Prefensi Hukum. Vol. 1, No 2 (2020).

Levi Winanda Putri dan Anis Hidayatul Imtihanah, “ Hak Hadhanah Anak Yang Belum Mumayiz Kepada Ayah Kandung Perspektif Hukum Islam (Studi Desa Kincang Wetan) ”, Jurnal Antologi Hukum 1, No. 2 (Deesember 2021).

Muhammad Idris Nasution, “Disparatis Putusan Mahkamah Agung dan Pengadilan Agama dalam Penerapan Fasakh Terhadap Perceraian atas Dasar Murtad”, Jurnal Hukum Keluarga Vol. 4 No. 2 (2021)

Nasrullah, Legalitas Permohonan Hak Asuh Anak Oleh Selain Pihak Keluarga Melalui Pengadilan Agama ”. Al-Ihkam : Jurnal Hukum Keluarga 12, No. 2 (Juni 2020).

Rizal Darwis, “ Fiqh Anak Indonesia “,Jurnal Al-Ulum 10, No.1 (Juni 2010).

Siti Nursyafiqah Binti Ismail, Arifin Abdullah. “Faktor-Faktor Gugurnya Hak Hadhanah Kepada Ibu”, Jurnal Hukum Keluarga. Vol. 1 No. 1 (2018) Supardi Mursalin, “Hak Hadhanah Setelah Perceraian (Pertimbangan Hak Asuh

bagi Ayah atau Ibu)”, Jurnal Ilmiah MIZANI Vol. 25 No.2 (2015).

Penelitian :

Awwaluddin Hakim Zen, ”Penyelesaian Perkara Perceraian Pasangan Beda Agama” (Skripsi, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2018).

Hidayah Nurul , “Hubungan Anak dan Orang Tua Pasca Perceraian di Tinjau dari Kompilasi Hkum Islam dan Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 Tentang Perlindungan Anak”, (Skripsi, UIN Sumatra Utara Medan, 2021).

Mansari, Pertimbangan Hakim Memberikan Hak Asuh Anak Kepada Ayah Suatu Kajian Empiris Di Mahkamah Syar‟iyah Banda Aceh, (Fak. Syari’ah dan Hukum UIN Ar-raniry banda Aceh, 2018).

Yunita Ulin Nayla Fauziyah, “Permohonan Hak Asuh Dalam Gugatan Perceraian Beda Agama” (Skripsi, Universitas Jember, 2019).

Undang-undang :

Undang-undang Republik Indonesia No. 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan Undang-undang No. 17 tahun 2016 tentang Perubahan Keduaatas Undang-undang

Nomor 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak, pasal 1 ayat [1].

Kompilasi Hukum Islam (KHI).

Majelis Ulama Indonesia, Keputusan Fatwa Majelis Ulama Indonesia Nomor : 4/MUNAS VII/MUI/8/2005 tentang Perkawinan beda agama.

Putusan Pengadilan Agama Badung Nomor. 0166/Pdt.G/2017/PA.Bdg Internet :

https://www.hukumonline.com/klinik/detail/ulasan/It505149bac9cc/hak-asuh- anak-dalam-perceraian-pasangan-beda-agama, diakses tanggal 11 agustus 2022.

Perkawinan”, https://id.wikipedia.org/wiki/Perkawinan, diakses tanggal 13 maret 2022.

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Dwiky Darmansyah

NIM : S20181094

Progam Studi/Jurusan : Hukum Keluarga/Hukum Islam

Fakultas : Syariah

Perguaraun Tinggi : Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember Menyatakan sebenar-benarnya bahwa dalam hasil penelitian ini tidak terdapat unsur-unsur penjiplakan karya penelitian atau karya ilmiah yang pernah dilakukan atau dibuat orang lain, kecuali yang secara tertulis dikutip dalam naskah ini dan disebutkan dalam sumber kutipan atau daftar pustaka.

Apabila dikemudian hari ternyata hasil penelitian ini terbukti terdapat unsur-unsur penjiplakan dan aka nada klaim dari pihak lain, maka saya bersedia untuk diproses sesuai peraturan perundangan-undangan yang berlaku.

Dengan surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan tanpa paksaan dari siapapun.

Jember, 6 Oktober 2022 Saya yang menyatakan

Dwiky Darmansyah NIM. S20181094

Dalam dokumen perceraian karena beralih agama (murtad) (Halaman 92-100)