• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV PENUTUP

B. Saran

57 BAB II

PAPARAN DATA DAN TEMUAN A. Gambaran Lokasi Penelitian

1. Sejarah dan Letak Geografis SLB Negeri 1 Mataram.85

SLB Negeri 1 Mataram yang awalnya adalah bernama SLB Negeri pembinaan Kota Mataram diresmikan pada tanggal 26 Februari 2005 oleh Bapak Drs. H. B. Thamrin Rayes, dan pada waktu itu kepala sekolah dijabat oleh Bapak Mardiyono, SE.

Kemudian pada tahun 2018 SLB Negeri Pembinaan kota Mataram berubah nama menjadi SLB Negeri 1 Mataram dengan kepala sekolah dijabat oleh Drs. Agung Wijayanto, M. Phil SNE.

Alasan mengapa berdirinya SLB ini, karena pada saat itu di kota Mataram belum memiliki sekolah yang dimana SLB itu sendiri sehingga direktur pembinaan sekolah luar biasa menginisiatif mencari wilayah yang seharusnya SLB didirikan yaitu di wilayah- wilayah tertentu seperti wilayah yang merupakan dominan akan anak-anak berkebutuhan khusus berada.

Demikian pula secara geografis SLB Negeri 1 Mataram terletak di kawasan yang sangat strategis karena dekat dengan akses jalan utama di kota Mataram yaitu sebagai berikut:

Sebelah utara : Perbatasan dengan akses jalan utama Sebelah selatan : Perbatasan dengan Perumahan Griya Cemara

Sebelah barat : Perbatasan dengan SMA 7 Kota Mataram

Sebelah timur : Perbatasan dengan akses Bandara Selaparang

85 PPT Profil SLB Negeri 1 Mataram

58

Dengan kawasan yang cukup strategis ini, membuat SLB Negeri 1 Mataram membuat prospek yang lumayan bagus dan berkembang sehingga SLB Negeri 1 Mataram merupakan sekolah yang cukup banyak diminati anak-anak berkebutuhan khusus.

2. Profil SLB Negeri 1 Mataram86 a. Identitas Lembaga

Lembaga SLB Negeri 1 Mataram bertepatan di jalan Adi Sucipto, No 42 kelurahan pejarakan Karya, Ampenan Utara, Kota Mataram berdiri di tanah seluas 15081 m2 yang merupakan kepemilikan dari lembaga SLB itu sendiri.

Dengan demikian sesuai dengan tingkat sekolah dari TKLB, SDLB, SMPLB dan SMALB dari beberapa tingkat ketunaan yang ada yaitu: Tunagrahita, Tunarungu, Tunadaksa dan AUTIS

b. Visi dan Misi SLB Negeri 1 Mataram 1) Visi

Terwujudnya pelayanan yang optimal, berkarakter, mandiri, dan berperan serta dalam kehidupan bermasyarakat.

2) Misi

a) Memberikan pelayanan yang optimal bagi anak berkebutuhan khusus

b) Meningkatkan mutu pendidikan luar biasa melalui penanaman imtaq

c) Membentuk peserta didik untuk pribadi yang mencintai tanah air dan lingkungan

d) Mewujudkan peserta didik yang dapat menerapkan nilai yang disiplin, komunikatif, cinta lingkungan dalam kehidupan sehari-hari di sekolah, keluarga maupun masyarakat

e) Mempersiapkan peserta didik agar berpengetahuan, berkepribadian serta mempunyai keterampilan untuk

86 Profil SLB N 1 Mataram

59

hidup mandiri dalam menghadapi perkembangan teknologi dalam era globalisasi

f) Membentuk peserta didik memiliki etos kerja dan daya juang yang profesional dan bertanggung jawab g) Membentuk pribadi peserta didik yang mampu

bekerja sama, solidaritas dan anti kekerasan.

Adapun keterkaitan antara judul penelitian dan visi misi dapat dijabarkan bahwa subjektif well being dan kesabaran guru SLB dalam menangani anak tunagrahita kategori sedang di SLB negeri 1 Mataram dapat berkesinambungan dengan visi dan misi yang ada di sekolah tersebut. Hal ini dapat terlihat dari terwujudnya pelayanan yang optimal, berkarakter, mandiri di dalam lingkungan bermasyarakat. Dengan demikian, hubungan antara judul penelitan dan visi misi adalah sama-sama menjadikan subsektif well being dan kesabaran guru SLB dalam Menangani anak tungrahita kategori sedang di SLB Negeri Mataram adalah menjadikan subjektif well being dan kesabaran sebagai pedoman untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan bersama.

3. Sarana dan Prasarana SLB Negeri 1 Mataram87

Sarana dan prasarana adalah komponen yang sangat penting dalam menentukan kelancaran proses belajar mengajar.

Sebagai lembaga pendidikan formal, SLB Negeri 1 Mataram memiliki sarana dan prasarana yang cukup memadai. Berikut adalah sarana dan prasarana SLB Negeri 1 Mataram.

87 Data profil SLB Negeri 1 mataram

60 a. Sarana

Table 2. Sarana SLB Negeri 1 Mataram88

88 Ibid, Profil SLB Negeri 1 Mataram

No Jenis sarana Keterangan

1. Pembelajaran a. Secara umum mempunyai sarana pembelajaran IPA, Matematika, IPS, Penjaskes, buku pelajaran,dan sarana pembelajaran mata pelajaran lainnya

b. Memiliki saran 6 jenis keterampilan

2. Aksesibilitas Aksesibilitas sepanjang jalan untuk tunanetra dan 6 buah railing untuk tunadaksa akan tetapi masih kurang 3. Komunikasi a. Memiliki jaringan telepon/Fax

b. Memiliki jaringan hotspot c. Memiliki Email

d. Memiliki Blog e. Memiliki Website

f. Memiliki media sosial (FB, instagram dan youtube)

4. Listrik 5 500

5. Air bersih PDAM dan Sumur 3 buah

6. Bermain Sarana bermain ada tetapi masih kurang

7. ICT Memiliki 4 komputer dan 15 laptop tetapi masih kurang

61 b. Prasarana

Table 3. Prasarana SLB Negeri 1 Mataram89

No Jenis prasaran Jumlah

1. Luas tanah 15085 m2

2. Luas bangunan

A Ruang guru/ teori 17

B Ruang kepala sekolah

1

C Ruang guru 1

D Ruang tata usaha 1

E Ruang perpustakaan 1

F Ruang UKS 1

G Ruang keterampilan 2

H Ruang penjaga 1

I Mushola 1

J Lapangan 2

K Parkiran 2

L Kantin 1

M Kamar mandi 25

Dilihat dari tabel diatas, sarana dan prasarana SLB Negeri 1 Mataram cukup memadai. Akan tetapi, ada beberapa jenis sarana yaitu, aksesibilitas berupa aksesibilitas jalan untuk

89 Ibid, profil SLB Negeri 1 Mataram

62

tunanetra dan rileng untuk tunadaksa, tempat bermain dan ICT terbilang masih kurang.

4. Keadaan Pegawai SLB Negeri 1 Mataram

a. Daftar Nama-nama Guru SLB Negeri 1 Mataram90

Dalam sebuah lembaga pendidikan, guru merupakan komponen yang paling utama dalam menjalankan pendidikan karena guru sangat berperan penting dalam menjalankan pengajaran dan pembinaan kepada siswa-siswanya. Adapun keadaan guru dan pegawai SLB Negeri 1 Mataram sebagai berikut:

Table 4. Jumlah Guru SLB Negeri 1 Mataram

No Nama

guru/pegawai

NUPTK J/K Pendidi kan

Jabat an 1. Drs. Agung

Wijayanto, M.

Phil. SNE

196391019 90031012

Lk S2-PLB Kepala Sekola h 2. Asniati, S. Pd 196509291

993032006

P S1- MIFA

Guru Kelas 10 C 3. Arifin, S. Pd 167041619

93031019

Lk S1-PKN Guru Kelas 10 C 4. Endang supriyati,

S. Sos

196311271 993032005

P S1-PKN Guru Kelas 4 C 5. Kamtono, S. Pd 196609152

005011006

Lk S1-BK Guru Kelas 8,9 B

90 File Data Guru dan Pegawai SLB Negeri 1 Mataram

63 6. Ahyad Rohman,

S. Pd

198407242 009011009

Lk S1-PLB Guru Kelas 2,3 B 7. Muhlis, S. Pd 197007092

0431005

Lk S1-PLB Guru kelas 3 A 8. Arifah Sucining

Wulan, S. Pd

198306132 0012011

P S1-PLB Guru kelas 6 C 9. Rihanna, S. Pd 198507172

010012016

P S1-PLB Guru Kelas 11 C 10. Bq. Leny

Andriani Asmara, Spd

198606092 010012012

P S1-PLB Guru Kelas 8 11. Bq. Roslina

Junindinionika, S.pd

198606182 010012009

P S1-PLB Guru Kelas 9 12. Lalu Rudy

Hidayat, M.pd

198509012 010011007

Lk S2-PLB Guru Kelas AUTI S 13. Rochman

Ardiansyah, S.pd

199508182 019031005

P S1-PLB Guru Kelas 10,11, 12 B 13. Puspita Rezki

Permata Sari, S.pd

198710242 019003200 2

P S1- Agama Islam

Guru PAI SDLB dan SMAL B 14. Cicik Wulandari,

S.pd

199390805 201903200 8

P S1-PLB Guru Kelas AUTI S 15. Bq. Rina Sunanti, 198311208 P S1- Buru

64

S.pd 201903200

1

Bahasa Inggris

Bahas a Inggris SMPL B dan SMAL B 16. Saventyanova

Yulida Putri, S,pd

199710720 20122015

P S1-PLB Guru AUTI S 17. Gigih Adhitya,

S.pd

199401072 020121006

Lk S1-PLB Guru AUTI S 18. I Gusti Ayu

Saraswati Dauh, S.pd.h

- P S1-

Agama Hindu

GTT 6 C Agam a Hindu 19 Haerudin, S.pd - Lk S1-Seni

Rupa

GTT 12 C Memb atik 20. Laksmi Santri,

S.pd

- P PG-

PAUD MPR

GTT TK Tunag rahita C 1 Tatabo ga 21 M. Riza Nur

Syamsi, S. Ds

- Lk S1-

DKV

GTT 5 B Desain Grafis 22. Muhammad

Haidr, Spd

- Lk S1-

Penjask es

Guru Olahra ga 23. Walimatul

hidayati, S. Ag

- P S1-PAI GTT

Agam a

65

Islam SMPL B 24. Bq. Lulu ayu

Widya Wijaya, S.pd

- P S1-PLB GTT 5 C Souve nir 25. Vani Sakina, Spd - P S1-PLB GTT 7

C souven ir 26. Linda Sari, Spd - P S1-PLB TKLB

1 C 27. Irham Najid

Fathoni, Mpd

- Lk S1-PLB 1 AUTI S Memb atik 28. Ida Farida, Spd - P S1-

PAUD

TKLB 1 C 29. Dewi Kumala

fadilatussiam, Spd

- P S1-

PGSD

IV C

30. Nia Inka

Khairunisa, S.Ds

- P S1-

DKV

SMAL B X B

Dari tabel diatas dapat dilihat SLB Negeri 1 Mataram kurang lebih memiliki tenaga pengajar sebanyak 30 orang yang memiliki bidang keahliannya masing-masing. Adapun guru yang berugas sebagai guru kelas sebanyak 15 orang dan 8 orang guru sebagai guru mata pelajaran. Ada beberapa guru yang merupakan guru PNS yaitu sejumlah 17 orang dan 12 guru honor dan menjadi pengajar tetap di SLB Negeri 1 mataram. Selain itu, SLB Negeri 1 Mataram tidak hanya

66

memberikan pendidikan yang berbasis umum saja akan tetapi mereka juga turut memberikan pendidikan berbasis keagamaan.

b. Keadaan Siswa Peserta Didik di SLB Negeri 1 Mataram91 Jenis Anak Berkebutuhan Khusus yang ada di SLB Negeri 1 Mataram adalah :

1) Tunanetra

2) Tunarungu/wicara 3) Tunagrahita 4) Tunadaksa 5) Autis

Jenjang pendidikan

1) TKLB : Taman Kanak Luar Biasa 2) SDLB : Sekolah Dasar Luar Biasa

3) SMPLB : Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa 4) SMLB : Sekolah Menengah Luar Biasa

Table 5 Daftar Jumlah Siswa Tunagrahita Sedang Tahun Ajaran 2021-2022

Jenis Kelain an

TKLB SDLB SMPLB SMAL

B

Jum lah

Jk Jk Jk Jk

91 Data Pegawai dan Siswa SLB Negeri 1 Mataram

67 Tunagr

ahita

P Lk P Lk P Lk P Lk - - 21 33 14 11 8 10 97

Dilihat dari tabel di atas, SLB Negeri 1 Mataram memiliki siswa tunagrahita sebanyak 97 orang dari jumlah keseluruhan SDLB, SMPLB dan SMALB pada tahun ajaran 2021/2022. Yang dimana tingkat SDLB berjumlah 54 siswa dari kelas I-VI, SMPLB berjumlah 26 siswa dari jumlah keseluruhan kelas VII-IX dan untuk SMALB berjumlah 18 siswa dari jumlah keseluruhan kelas X-XII.

B. Profil Informan

Berdasarkan wawancara yang telah dilakukan, peneliti memperoleh data dari setiap informan. Data yang diperoleh lantas dianalisis oleh peneliti melalui tiga tahapan yang telah dipaparkan dalam bab sebelumnya untuk menemukan judul yang akan dibahas.

Judul tersebut, kemudian digambarkan melalui narasi dari pengalaman setiap informen.

1. Informan I (LS)

LS bekerja sebagai pengajar di SLB Negeri 1 Mataram dengan status sebagai tenaga pengajar honorer. LS bertempat tinggal di Lingsar, Lombok Barat dan saat ini telah berusia 26 tahun. LS memiliki latar belakang pendidikan sebagai S1- PLB, sehingga LS telah mendapat pengetahuan mengenai anak berkebutuhan khusus. LS juga memiliki keluarga yang memiliki gangguan ketunaan, sehingga LS merasa tidak asing dengan SLB.

LS menganggap bahwa anak-anak di SLB adalah anak yang menyenangkan dan sama dengan anak normal pada umumnya. LS juga mengatakan bahwa dirinya sangat dekat dengan anak-anak tersebut dan sering bertukar cerita. LS mengaku bahwa kedekatan dengan suasana anak yang mengalami gangguan ketunaan sejak kecil membuatnya merasa mengenal anak berkebutuhan khusus dan tertarik dengan dunia mereka.

68 2. Informan II (BL)

BL bekerja sebagai tenaga pengajar di SLB Negeri 1 Mataram, BL bertempat tinggal di Suradadi Barat dan saat ini berusia 26 tahun. BL memiliki latar belakang pendidikan sebagai S1-PLB, dimana beliau pernah mendapatkan pengetahuan mengenai anak berkebutuhan khusus. BL mendapatkan pelatihan khusus selama kuliah di sekolah luar biasa sebagai tenaga pengajar magang di SLB. Dimana, pelatihan tersebut berupa dasar-dasar dalam mengajar anak berkebutuhan khusus.

BL tidak memiliki keluarga penyandang tunagrahita, akan tetapi BL menganggap bahwa anak-anak yang berkebutuhan khusus adalah orang menyenangkan dan sama dengan manusia normal pada umumnya. BL mengatakan bahwa belajar dengan anak-anak istimewah itu membuat kita lebih mensyukuri kehidupan ini.

2. Informan III (AS)

AS bekerja sebagai pengajar di SLB Negeri 1 Mataram dengan status pegawai Negeri Sipil (PNS), AS bertempat tinggal di Monjok, Selaparang kota Mataram. Dan saat ini AS berusia 39.

AS memiliki latar belakang pendidikan sebagai S1- PLB, dimana dirinya pernah mendapatkan pengetahuan mengenai anak berkebutuhan khusus selama dibangku kuliah. Selain itu, AS juga mendapatkan pelatihan berupa keterampilan dalam mengajari anak berkebutuhan khusus dalam pembuatan batik.

AS mengaku bahwa dirinya merasa tertarik dengan anak berkebutuhan khusus karena anak berkebutuhan khusus adalah anak-anak yang jujur dan apa adanya. Selain itu anak berkebutuhan khusus juga sama dengan anak normal pada umumnya sehingga harusnya bisa dibantu dan diajari dengan baik. AS mengaku bahwa dirinya memiliki ketertarikan hati untuk mengajari anak-anak tersebut karena kejujuran mereka yang membuat AS kagum.

69

3. Informan IV BR (Significant Others)

BR bekerja sebagai tenaga pengajar berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS) di SLB Negeri 1 Mataram. BR bertempat tinggal di Kota Mataram dan sekarang berusia 36 tahun. BR tidak memiliki keluarga yang gangguan ketunaan namun BR menganggap bahwa anak-anak istimewah adalah anak-anak yang luar biasa seperti anak normal lainnya. BR memiliki latar belakang pendidikan S1-PLB sehingga BR pengetahuan mengenai penanganan terhadap anak berkebutuhan khusus. BR juga mengatakan bahwa dirinya sangat dekat dengan anak-anak istimewah karena anak-anak tersebut adalah anak-anak yang terlihat penuh kejujuran dan BR merasa tertarik dengan hal itu.

4. Informan V AW (Significant others)

AW bekerja sebagai kepala sekolah SLB Negeri 1 Mataram dengan status pegawai negeri sipil. AW bertempat tinggal di Perempuan kemudian saat ini berusia 59 tahun. AW bekerja di SLB sudah menjabat menjadi kepala sekolah selama 4 tahun. AW memiliki Latar belakang pendidikan S1-PLB dan Pascasarjana PLB, pendidikan dan sehingga AW telah mendapat pengetahuan mengenai pelatihan anak berkebutuhan khusus. AW mengatakan bahwa anak-anak berkebutuhan khusus harus.

C. Subjektif Well Being Guru SLB dalam Menangani Anak Tunagrahita Sedang di SLB Negeri 1 Mataram

1. Aspek Dukungan Sosial

Pada aspek dukungan sosial, rata-tata guru mendapatkan dukungan yang terbaik dari rekan kerjanya sehingga dukungan tersebut dapat membangkitkan semangat dari para guru dalam membimbing dan mengajar anak-anak tunagrahita sedang di SLB Negeri 1 Mataram. Hal ini berdasarkan dari hasil wawancara yang dilakukan kepada tiga informan, informan pertama menyatakan bahwa:

70

“Lebih tepatnya orang tua sih, mereka tuh kaya selalu ngasih, memberi dukungan, support misalkan ngajar ya.

Bangun pagi tuh selalu menyiapkan bekal, yah bekal juga kadang nyiapin. Menurut saya sih itu merupakan salah satu dukungan orang tua saya agar saya semangat mengajar mbak”.92

Dari pernyataan tersebut dapat didukung dari data yang didapatkan dari significant others, yang dimana significant others merupakan teman dari LS (informen pertama) beliau menyatakan bahwa:

“Tentunya saling memberi dukungan kaya semangat kerja, semangat ya demi anak-anak , gitu”.93

Selanjutnya, berdasarkan hasil wawancara dari informan kedua menyatakan bahwa:

“Untuk dukungan si ya tentunya di lingkungan sekolah adalah kepala sekolah seperti, membimbing, memotivasi kita buat tetap semangat seperti misalnya “ayo semangat sekolah, semangat mengajar” buat membimbing anak- anak di setiap apel atau pun ada kesempatan lain pak kepala sekolah memberikan dukungan kepada guru-guru semua. Kalau untuk di lingkungan rumah ya tentunya ibu, suami”.94

Dari pernyataan tersebut dapat didukung dari data yang didapatkan dari significant others, yang dimana significant others merupakan teman dari BL (informan kedua) beliau menyatakan bahwa:

92 LS, Wawancara Guru Kelas 2 Tunagrahita SDLB,SLB N 1 Mataram, Senin, 21 Maret 2022, (B 7-13)

93 BL, Wawancara Significant Others LS, SLB N 1 Mataram, Selasa, 22 Maret 2022 (B. 11- 14)

94 BL, Wawancara Guru Kelas 3 Tunagrahita SDLB, SLB N 1 Mataram, Selasa, 22 Maret (B.1-11)

71

“Oh iya, kadang kalau kita selesai ngajar itu saling sering juga kaya “tadi ngajar apa, terus kegiatannya apa”.

Kadang kita juga kalau muridnya lagi sedikit tu kadang kita gabung dan ngajar bareng”.95

Sedangkan berdasarkan hasil wawancara informan ketiga, menyatakan bahwa:

“Gini Mbak, kalau dukungan (dukungan menjadi guru) si tidak ada pihak yang mendukung ini sudah termasuk cita- cita saya sendiri gitu mbak. Jadi kalau mbak nanya ada pihak lain yang mendukung, sebelum saya menikah saya sudah menjadi guru, saya sudah mengajar mbak”.96

Dari pernyataan tersebut dapat didukung dari data yang didapatkan dari significant others, yang dimana significant others merupakan teman dari BR (informan ketiga) beliau menyatakan bahwa:

“Tentunya saking support satu sama lain.”97

Dengan demikian terkait aspek dukungan sosial berdasarkan pernyataan ketiga subjek diatas, dapat disimpulkan bahwa dukungan sosial yang diterima sebagai guru atau tenaga pengajar di SLB Negeri 1 Mataram yaitu informan pertama dan kedua sama-sama dari keluarga (orangtua, suami dan kerabat dekat lainnya) sedangkan informan ketiga berupa dukungan diri sendiri. Hal ini juga dapat diperoleh dari subjek pendukung atau significant others yang menyatakan bahwa mereka saling mendukung satu sama lain sehingga membangkitkan rasa semangat untuk mengajar anak tunagrahita sedang. Terkait dengan hal tersebut aspek dukungan sosial yang diberikan oleh keluarga (orangtua,suami, dan kerabat lainnya) dan rekan kerja

95 LS, Wawancara Significan Others BL, SLB N 1 Mataram, Selasa, 22 Maret 2022(B.1-6)

96 AS, Wawancara Guru Kelas 6 Tunagrahita SDLB, SLB N 1 Mataram, Selasa, 22 Maret 2022, (B. 1-10)

97 BR, Wawancara Significant Others AS, Senin, 28 Maret 2022 (B.15-17)

72

memberikan kontribusi yang positif terhadap guru SLB di SLB Negeri 1 Mataram.

2. Aspek Mekanisme Perbandingan Sosial

Pada aspek mekanisme perbandingan sosial dilihat dari kinerjanya rata-rata guru SLB, masih saling membanding- bandingkan satu sama lain dalam mendidik dan mengajar anak- anak tunagrahita kategori sedang di SLB Negeri 1 Mataram. Hal ini berdasarkan dari hasil wawancara yang dilakukan kepada tiga informan, informan pertama menyatakan bahwa:

“Pasti ya, kadang kaya biasa aku apa namanya?

Ngajarnya kaya gimana sih. Apakah lebih ini gak sih sama dia. Kadang rasa kurang, kok teman-teman ngajarnya kaya gini dan kadang suka ngikutin sih cara mengajar mereka. Kita juga belajar dari cara mengajar mereka tuh seperti apa gitu mbak”.98

Dari pernyataan tersebut dapat didukung dari data yang didapatkan dari significant others, yang dimana significant others merupakan teman dari LS (informan pertama) beliau menyatakan bahwa:

“Gak pernah sih, LS menceritakan hal itu atau membandingkan dirinya dengan sesama guru disini atau pun dengan saya sendiri”.99

Selanjutnya, berdasarkan hasil wawancara dari informan kedua menyatakan bahwa:

”Ndak pernah si, heheheheheh. Mungkin tidak pernah lihat langsung cara mengajar kami di kelas gitu jadi untuk hal saling membanding-bandingkan itu nggak pernah. Yah jadinya sendiri-sendiri aja”.100

98 LS, Wawancara Guru Kelas 2 Tunagrahita SDLB, SLB N 1 Mataram, Senin, 21-03-2022, (B. 35-42)

99 BL, Wawancara Significant Others LS, Selasa, 22 Maret 2022, (B. 20-25)

100 BL, Wawancara Guru Kelas 3 Tunagrahita SDLB, SLB N 1 Mataram, Selasa, 22-03- 2022, (B.30-34)

73

Dari pernyataan tersebut dapat didukung dari data yang didapatkan dari significant others, yang dimana significant others merupakan teman dari BL (informan kedua) beliau menyatakan bahwa:

“Kalau sejauh ini si nggak pernah.”101

Sedangkan berdasarkan hasil wawancara informan ketiga menyatakan bahwa:

“Nggak pernah si, tapi kalau lihat yang rajin sekali ya saya kasih sanjungan”.102

Dari pernyataan tersebut dapat didukung dari data yang didapatkan dari significant others, yang dimana significant others merupakan teman dari BL (informan kedua) beliau menyatakan bahwa:

“Dalam hal ini ya terkait dengan pembelajaran tentuya saling mendukung. Tidak untuk saling membanding- bandingkan”.103

Dengan demikian berdasarkan pernyataan ketiga informan terkait aspek mekanisme perbandingan sosial diatas, dapat disimpulkan menjadi seorang guru atau tenaga pengajar di SLB memiliki tantangan tersendiri antara harus memiliki kepercayaan diri yang baik serta semangat dalam mengembangkan potensi diri.

Namun, seiring berjalannya waktu rasa percaya diri hilang, ketia hasil belajar tidak tercapai dengan baik.

3. Mekanisme Perwujudan Penghargaan

Pada aspek perwujudan penghargaan, guru SLB rata-rata mendapatkan penghargaan dari lingkungan sekolah. Hal ini berdasarkan dari hasil wawancara yang dilakukan kepada tiga informan, informan pertama menyatakan bahwa:

101 LS, Wawancara Significant Others BL, Mataram, 21-03- 2022 (B.26-29)

102 AS, Wawancara Guru Kelas 6 Tunagrahita, SDLB, SLB N 1 Mataram,Selasa 22-03- 2022 (B. 18-21)

103 BR, Wawancara Significant Others AS, Senin, 28-03-2020, ( B. 22-24)

74

“Bentuk penghargaan ya, kalau misalnya dari murid wujud penghargaan bagi kita kaya mereka sudah bisa apa namanya, melihat kemajuan sedikit saja dari mereka kaya misalnya segi bina diri contohnya belum bisa cuci tangan kita udah bisa ngajarin dia untuk cuci tangan yah alhmdulillah bangat gitu melihat meraka udah bisa sendiri. Kalau sesama guru sih gak ada ya paling cuma saling support”.104

Selanjutnya, berdasarkan hasil wawancara dari informan kedua menyatakan bahwa:

“Ada rasa senang ya tentunya karena diberikan penghargaan berupa sertifikat jadinya kaya merasa berada disini tuh kaya kinerja kita dihargai, diapresiasi dan dari situlah muncul semangat-semangat baru”.105

Sedangkan berdasarkan hasil wawancara dari informan ketiga menyatakan bahwa:

“Pak kepala sering memberikan piagam penghargaan gitu mbak”.106

Dengan demikian berdasarkan pernyataan ketiga informan terkait aspek mekanisme perwujudan penghargaan diatas adalah bentuk penghargaan yang diberikan oleh siswa hal ini serta apresiasi yang diberikan oleh kepala sekolah sehingga membuat guru bersemangat dalam proses belajar mengajar pada anak didiknya terutama kepada siswa-siswi tunagrahita kategori sedang.

4. Penerimaan Diri terhadap Tingkah Laku

Pada aspek penerimaan diri terhadap tingkah laku, guru SLB mengalami kesulitan dalam mengajar dan mendidik anak

104 LS, Wawancara Guru Kelas 2 Tunagrahita SDLB, SLB N 1 Mataram, Senin, 21 Maret 2022(B.79-89)

105 BL, Wawancara Guru Kelas 3 SDLB Tunagrahita, SLB N 1 Mataram, Selasa, 22 Maret 2022, (B.55-61)

106 AS, Wawancara Guru Kelas 6 SDLB, SLB N 1 Mataram, Selasa, 22 Maret 2022, (B. 49- 52)

75

tunagrahita kategori sedang namun dari kesulitan tersebut guru SLB juga dapat menyikapi kesulitan tersebut. Hal ini berdasarkan dari hasil wawancara yang dilakukan kepada tiga informan, informan pertama menyatakan bahwa:

“Kita sendiri sih kaya belajar dari anaknya kan, kaya apa yang dia suka kita lihat dulu. Misalnya kita bawah satu mainan nih, atau ada yang awalnya kita lembut-lembutin, ada yang gak bisa kan dengan cara lembut-lembutkan, terus kita mencoba cari cara yang lain lagi untuk menghadapi anak-anak tersebut”.107

Selanjutnya, berdasarkan hasil wawancara dari informan kedua menyatakan bahwa:

“Yah mau bagaimana lagi, bersabar sajalah toh jg kan sudah menjadi tanggung jawab kita. Kalau untuk orang tua yah maklumkan saja tetapi di SLB ini kita punya program gitu untuk menyikapi orang yang terbilang cuek dan menyerahkan sepenuhnya tanggung jawab ke kita.

Setiap bulan di hari sabtu itu ada parenting yang melibatkan orang tua gitu jadi menyikapi hal-hal tersebut maslh dipertibangkanlah dan dimaklumkan gitu''.108

Sedangkan berdasarkan hasil wawancara dari informan ketiga menyatakan bahwa:

“Ya saya bilangin ke orang tuanya. Ia kan, anak itu waktunya lebih banyak di rumah”109

Dengan demikian berdasarkan pernyataan ketiga informan terkait aspek penerimaan diri terhadap tingkah laku diatas, dapat disimpulkan bahwa setiap guru memiliki cara

107 LS, Wawancara Guru Kelas 2 Tunagrahita SDLB, SLB N 1 Mataram, Senin, 21-03- 2022, (B. 103-111)

108 BL, Wawancara Guru Kelas 3 Tunagrahita SDLB, SLB N 1 Mataram, Selasa, 22-03- 2022 (B.82-89)

109 AS, Wawancara Guru Kelas 6 Tunagrahita SDLB, SLB N, 1 Mataram, Selasa, 22-03- 2022, (B.77-80)

Dokumen terkait