• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penulis memberikan saran dalam melakukan asuhan keperawatan risiko pertumbuhan tidak proporsional pada anak dengan gizi kurang, antara lain:

1. Orang tua dari kedua klien sebaiknya lebih ditingkatkan lagi dalam pola asuh An. K dan An. H khususnya dalam meningkatkan nafsu makan anak sehingga nutrisi yang dibutuhkan dapat terpenuhi dengan baik.

2. Kader kesehatan Posyandu disarankan lebih sering memberikan edukasi tentang gizi seimbang kepada ibu-ibu anak balita.

3. Puskesmas sebaiknya dapat menjadwalkan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) pemulihan yang dibiayai dengan dana Bantuan Operasional Kesehatan.

4. Bagi institusi diharapkan karya ini bisa dijadikan literatur menambah khasanah bagi mata kuliah keperawatan anak.

5. Bagi penulis lain disarankan dapat melakukan asuhan keperawatan pada anak balita di wilayah lain dengan karakteristik subjek yang berbeda untuk memperkaya data dan memantau perkembangan pada anak balita dengan gizi kurang untuk mencegah terjadi gizi buruk di masyarakat.

Lampiran 1

ASUHAN KEPERAWATAN

RISIKO PERTUMBUHAN TIDAK PROPORSIONAL PADA AN. K DENGAN GIZI KURANG DI PUSKESMAS 1 SUMBANG

Disusun untuk memenuhi sebagai syarat mata kuliah Tugas Akhir Pada Program Studi D III Keperawatan Purwokerto

SITI KOMARIYAH NIM. P1337420215044

PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN PURWOKERTO JURUSAN KEPERAWATAN POLITEKNIK KESEHATAN

KEMENKES SEMARANG 2018

ASUHAN KEPERAWATAN

RISIKO PERTUMBUHAN TIDAK PROPORSIONAL PADA AN. K DENGAN GIZI KURANG DI PUSKESMAS 1 SUMBANG Nama Mahasiswa : Siti Komariyah

Tempat Praktek : Puskesmas 1 Sumbang Tanggal Pengkajian : Selasa, 20 Februari 2018 A. Pengkajian

1. Data Demografi Anak

Nama : An. K

Jenis Kelamin : Perempuan

Tempat, tanggal lahir : Banyumas, 21 September 2014

Usia : 3 tahun 5 bulan

Alamat : Karangcegak, RT 07 / RW 01

Agama : Islam

Ras atau suku : Jawa

Bahasa yang digunakan sehari-hari : Jawa 2. Data Demografi Orang Tua

Nama ayah : Tn. G

Nama ibu : Ny. S

Pekerjaan ayah : Buruh

Penghasilan ayah : Rp. 300.000,00/bulan Pekerjaan ibu : Ibu Rumah Tangga (IRT)

Penghasilan ibu : -

Pendidikan ayah : SMP

Pendidikan ibu : SD

Alamat : Karangcegak, RT 07 / RW 01

Suku/bangsa : Jawa/Indonesia

Agama : Islam

3. Keluhan Utama

Ny. S mengatakan bahwa An. K berusia 3 tahun 5 bulan mengalami masalah dalam nafsu makannya dari kecil.

4. Keluhan Tambahan

Ny. S mengatakan An. K mengalami masalah dalam pertumbuhan berat badan yang tidak sesuai dengan usianya, pertumbuhan An. K sempat mengalami naik turun pada usia 8 bulan pada garis kuning dan tidak sesuai dengan usianya.

5. Riwayat Penyakit Sekarang

Saat ini An. K berusia 3 tahun 5 bulan mengalami masalah nafsu makan dan dalam pertumbuhan berat badan mengalami keterlambatan, yaitu berat badan 10 kg dan tinggi badan 90 cm. Sejak usia 8 bulan nafsu makan An. K mengalami masalah dan berat badan An K mengalami naik turun dibawah garis kuning dan tidak sesuai dengan usianya yang seharusnya berat badan An. K dengan usia 3 tahun 5 bulan adalah 14, 8 kg dan tinggi badan normal adalah 96, 4 cm.

6. Riwayat Masa Lampau a. Prenatal

Ny. S hamil An. K pada usia 20 tahun, merupakan kehamilan pertama. Selama hamil nafsu makan Ny. S baik dan tidak pernah sakit yang dapat mempengaruhi kehamilannya. Antenatal Care (ANC) dilakukan dibidan secara rutin. Trimester 1 dilakukan 1 bulan sekali, trimester 2 pemeriksaan dilakukan 1 bulan sekali dan trimester 3 pemeriksaan dilakukan 2 minggu sekali.

b. Natal

Ny. S mengatakan An. K lahir secara normal dengan usia kehamilan 39 minggu di Rumah Sakit Umum Daerah Margono Soekarjo Purwokerto pada tanggal 21 Semptember 2014 dengan berat badan 2 kg dan An. K mengalami sakit kuning sehingga An. K harus di terapi sinar selama 1 minggu.

c. Postnatal

Ny. S mengatakan setelah dilahirkan An. K langsung menangis.

Ny. S mengatakan dirinya tidak mengetahui kalau An. K memiliki perbedaan dalam pertumbuhan dari pada anak yang lainnya.

d. Penyakit Waktu Kecil

Ny. S mengatakan dahulu An. K sering mengalami demam, batuk, dan pilek.

e. Riwayat Dirawat di Rumah Sakit

Ny. S mengatakan An. K pernah dirawat 1 kali di Rumah Sakit

Umum Daerah Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto pada saat setelah dilahirkan karena berat badan An. K kurang dari normal dan mengalami penyakit kuning sehingga dirawat selama 1 minggu untuk dilakukan terapi sinar.

f. Obat-Obat yang Dikonsumsi

Ny. S mengatakan An. K tidak mengkonsumsi obat-obatan apapun saat ini.

g. Alergi

Ny. S mengatakan An. K memiliki alergi terhadap baso dan telor, apabila An. K memakan baso atau telor akan muncul bintik- bintik putih berisi cairan yang bisa becah.

h. Kecelakaan

Ny. S mengatakan An. K pernah terjatuh saat berlari dan tidak menimbulkan luka yang serius.

i. Imunisasi

Ny. S mengatakan An. K telah mendapatkan imunisasi lengkap.

Pada umur 1 hari dilakukan imunisasi hepatitis B0. Usia 1 bulan dilakukan imunisasi Bacilus Calmette Guerin (BCG) dan polio 1.

Pada usia 2 bulan dilakukan imunisasi hepatitis B1, Diptheria Pertusis Tetanus (DPT), dan polio 2. Usia 3 bulan dilakukan imunisasi hepatitis B2, DPT 2 dan polio 3. Usia 4 bulan dilakukan imunisasi hepatitis B3, DPT 3, dan polio 4. Pada usia 9 bulan dilakukan imunisasi campak.

7. Riwayat Keluarga

An. K tinggal bersama Ny. S dan Tn. G serta nenek dan kakek orang tua dari Ny. S. Ny. S ibu dari An. K mengatakan Ny. S anak ke-2 dari 2 bersaudara, kakak Ny. S laki-laki, dan dalam kondisi sehat.

Keluarga Ny. S tidak memiliki penyakit menurun seperti Diabetes Mellitus (DM) dan hipertensi, serta tidak ada yang menderita gizi kurang.

Ayah dan ibu Ny. S masih dalam kondisi sehat. Tn. G ayah dari An. K anak pertama dari 3 bersaudara, adik pertama Tn. G perempuan, adik kedua laki-laki, semua dalam kondisi sehat. Ayah dan ibu Tn. G masih dalam kondisi sehat tidak ada yang mengalami hipertensi, Diabetes Mellitus (DM) dan tidak ada yang menderita gizi kurang sebelumnya.

Genogram

Keterangan:

= Laki – laki = Menikah

= Perempuan = Dalam satu rumah

= Meninggal

= Klien

8. Komposisi Keluarga, Sumber Daya, dan Lingkungan Rumah a. Status pernikahan orang tua

Ny. S mengatakan sudah 5 tahun menikah dengan Tn. G lalu dikaruniai anak pertama An. K setelah satu tahun menikah.

b. Status tinggal anak

Ny. S mengatakan An. K tinggal bersama Ny. S dan Tn. G, serta kakek dan nenek orang tua dari Ny. S

c. Pengasuh anak

Ny. S mengatakan An. K diasuh oleh Ny. S dan Tn. G.

d. Status dan jabatan orang tua

Ny. S mengatakan suaminya hanya seorang buruh dan dirinya ibu rumah tangga, tidak ada jabatan khusus di lingkungan rumah.

e. Kondisi lingkungan rumah

An. K sekeluarga tinggal di desa dengan suasana lingkungan rumah tidak terlalu ramai dengan kendaraan, jalan desa sudah di aspal, jarak tetangga cukup dekat, samping kanan rumah dikelilingi dengan sawah.

9. Pengkajian Pola Fungsional Gordon

a. Persepsi kesehatan dan pola manajemen kesehatan

3) Data Subyektif (DS): Ny. S mengatakan kurang mengetahui nutrisi yang dibutuhkan An. K, apabila sakit An. K hanya dirawat di rumah, apabila tidak membaik dipriksakan ke bidan terdekat.

4) Data Obyektif (DO): An. K diimunisasi lengkap di PKD.

b. Pola Metabolik Nutrisi

1) DS: Ny. S mengatakan An. K makan 3 kali sehari. Makanan sehari-hari An. K berupa nasi, dan lauk pauk, An. K tidak menyukai sayur mayur, dan hanya menghabiskan 4 - 5 sendok dalam sekali makan. Ny. S mengatakan An. K minum air putih sampai 4 gelas kecil (1.200 ml) dan 2 gelas kecil susu kaleng kental manis (600 ml). Ny. S mengatakan An. K diberikan ASI hingga usia 2 tahun namun, sebelum usia 6 bulan An. N sudah diberikan makanan pendamping ASI.

2) DO: Berat badan An. K 3 tahun 5 bulan dengan berat badan 10 kg, tinggi badan 90 cm, nampak kurus, rambut tipis kemerahan. Untuk usia 3 tahun 5 bulan berat badan normal An. K adalah 14, 8 kg dan tinggi badan normal adalah 96, 4 cm.

c. Pola Eliminasi

1) DS: Ny. S mengatakan An. K BAB sehari sekali berwarna kuning dan BAK lancar 4-5 kali sehari berwarna kuning bening

2) DO: An. K tidak menggunakan popok d. Pola Aktivitas dan Latihan

3) DS: Ny. S mengatakan An. K sangat aktif, sering berlari-lari, dan meniru semua kegiatan yang Ny. S lakukan. Aktivitas makan, mandi, toiletting, dan berpakaian dibantu oleh Ny. S.

4) DO: An. K terlihat bermain dan berlari-lari di ruang tamu ke kamar dengan membawa buku dan pensil.

Tabel 1.1

Activity Of Daily Living (ADL)

Aktivitas Skoring

0 1 2 3 4

Makan dan minum 

Mandi 

Toileting 

Berpakaian/berhias 

Keterangan Skor:

0 = Mandiri 1 = Dibantu alat 2 = Dibantu orang lain

3 = Dibantu alat dan orang lain 4 = Dibantu total

e. Pola Istirahat dan Tidur

1) DS: Ny. S mengatakan An. K tidur setelah jam 9 malam dan bangun jam 6 pagi kurang lebih tidur 9 jam/hari.

2) DO: An. K terlihat segar, aktif, dan tidak ada lingkar hitam di bawah mata.

f. Pola Persepsi dan Kognitif

3) DS: Ny. S mengatakan An. K bisa berbicara beberapa kata dengan jelas. Penglihatan dan pendengaran tidak memiliki masalah.

4) DO: Pada pemeriksaan DDST menunjukkan normal, An. K bisa berbicara beberapa kata dengan jelas.

g. Pola Konsep Diri dan Persepsi Diri

1) DS: Ny. S mengatakan An. K menyukai berlari, bermain boneka

dengan teman-teman.

2) DO: An. K terlihat aktif dan sering memegangi boneka kesayangannya.

h. Pola Peran dan Hubungan

1) DS: Ny. S mengatakan An. K merupakan anak pertama, hubungan dengan kakek, nenek dan teman-temannya di lingkungan rumah cukup baik. An. K setiap hari bermain dengan teman-temannya.

2) DO: Keluarga An. K terlihat sangat menyayangi An. K.

i. Pola Sekualitas

1) DS: Ny. S mengatakan An. K berjenis kelamin perempuan.

2) DO: Tampak di Kartu Keluarga (KK), An. K berjenis kelamin perempuan, genital An. K bersih dan tidak ada iritasi.

j. Pola Koping dan Toleransi Stres

1) DS: Ny. S mengatakan An. K akan marah dan menangis jika keinginannya tidak dituruti atau merasa sedang sakit.

2) DO: An. K tampak sedang digendong dan terlihat dekat dengan ibunya serta disayang oleh keluarganya.

k. Pola Nilai dan Keyakinan

1) DO: Ny. S mengatakan An. K beragama Islam, belum memahami ajaran Islam, belum dapat melafalkan doa-doa, tetapi Ny. S berusaha tetap mengajari An. K tentang agama Islam.

2) DO: Ny. S terlihat menuntun An. K untuk membaca doa sebelum makan.

10. Pemeriksaan Fisik

a. Kesadaran umum : Baik, composmentis, GCS 15 (E4 M6 V5) b. Tanda-tanda vital :

Nadi : 100 x/menit

Suhu : 36,4° C

Respirasi : 28 x/menit

c. TB : 90 cm

d. BB : 10 kg

e. Kepala : Mesochepal, rambut kemerahan tipis, tidak ada luka dan kebersihan cukup.

f. Mata : Sipit, pupil isokhor, sklera tidak ikterik, konjungtiva tidak anemis, alis tipis.

g. Hidung : Bersih, tidak ada gangguan penciuman, tidak ada polip dan sekret, bentuk hidung kecil.

h. Mulut : Mukosa bibir lembab, tidak ada stomatitis.

i. Gigi : Klien tidak mengalami keterlambatan pertumbuhan, terdapat karies gigi.

j. Telinga : Kecil, daun telinga pendek, tampak ada serumen, tidak ada gangguan pendengaran, tidak mengeluarkan cairan k. Tengkuk : Tidak ada kaku kuduk, tidak ada

pembesaran vena jugularis pada lehernya, tidak ditemukan pembesaran kelenjar tyroid.

l. Dada : Dinding dada simetris

m. Jantung :

Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat Palpasi : Teraba ictus corsis didada

Perkusi : Redup

Auskutasi : Reguler, tidak ada bunyi tambahan n. Paru-paru

Inspeksi : Pengembangan paru kanan dan kiri simetris Palpasi : Gerakan dada kanan dan kiri terasa sama, tidak ada nyeri tekan

Perkusi : Sonor

Auskultasi : Suara napas vesikuler

o. Perut : Perut normal, tidak ada nyeri tekan, dan peristaltik 5 x/menit.

p. Punggung : Tidak ada kelainan tulang belakang

q. Genetalia : Pasien berjenis kelamin perempuan tidak ada kelainan.

r. Ekstremitas : Jari-jari tangan dan kaki kecil dan panjang, serta nilai kekuatan otot 5.

s. Kulit : Turgor kulit kurang dan kulit kering

B. Analisa Data Tabel 1.2

Analisa Data Asuhan Keperawatan pada An. K dengan Gizi Kurang di Puskesmas I Sumbang.

No. Data Fokus

(Symptom and sign)

Penyebab (Etiologi)

Masalah (Problem) 1 DS : Ny. S mengatakan bahwa

An. K berusia 3 tahun 5 bulan mengalami masalah dalam nafsu makannya dari kecil.

DO : BB 10 kg, TB 90 cm.

Dilihat dari porsi makan yang sedikit hanya 4 - 5 sendok dalam sekali makan.

Kurang asupan makanan

Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh

2 DS : Ny. S mengatakan An. K mengalami masalah dalam pertumbuhan berat badan yang tidak sesuai dengan usianya.

DO : BB 10 kg, TB 90 cm, Buku KMS menunjukkan pertumbuhannya naik turun di bawah garis kuning sejak usia 8 bulan, susu yang diberikan berupa susu kaleng kental manis.

Malnutrisi Risiko

pertumbuhan tidak proporsional

C. Diagnosa Keperawatan

Berdasarkan analisa data yang telah dibuat, maka muncul beberapa masalah keperawatan dan diurutkan berdasarkan prioritas sebagai berikut:

1. Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh

2. Risiko pertumbuhan tidak proporsional berhubungan dengan malnutrisi D. Intervensi Keperawatan

1. Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh

Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 4 kali

kunjungan diharapkan ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh dapat teratasi

NOC : Nafsu makan Tabel 1.3

Indikator dan Skala dalam Perencanaan Keperawatan Ketidakseimbangan Nutrisi: Kurang dari Kebutuhan Tubuh pada Anak dengan Gizi Kurang

No Indikator Skala

Awal Tujuan

a. Keinginan untuk makan 2 5

b. Mencari makanan 2 5

c. Menyenangi makanan 2 5

d. Merasakan makanan 2 5

e. Energi untuk makan 2 5

f. Intake makanan 2 5

g. Intake nutrisi 2 5

h. Intake cairan 2 5

i. Rangsangan untuk makan 2 5

Keterangan Skala:

1 = Sangat terganggu 2 = Banyak terganggu 3 = Cukup terganggu 4 = Sedikit terganggu 5 = Tidak terganggu NIC :

a. Pengajaran: peresapan diet

1) Kaji tingkat pengetahuan pasien mengenai diet yang disarankan 2) Observasi bagaimana pasien memilih makanan.

3) Kaji pola makan pasien saat ini dan sebelumnya, termasuk

makanan yang disukai dan pola makan saat ini

4) Kaji pasien dan keluarga mengenai pandangan, kebudayaan, dan faktor lain yang mempengaruhi kemauan pasien dalam mengikuti diet yang disarankan.

5) Kaji adanya keterbatasan finansial yang dapat mempengaruhi pembelian makanan yang disarankan.

6) Ajarkan pasien nama-nama makanan yang sesuai dengan diet yang disarankan.

7) Jelaskan pada pasien dan keluarga mengenai tujuan kepatuhan terhadap diet yang disarankan terkait dengan kesehatan.

8) Informasikan kepada keluarga pasien jangka waktu pasien harus mengikuti diet yang disarankan.

9) Ajarkan pasien untuk membuat diary makanan yang dikonsumsi, jika diperlukan.

10) Instruksikan pasien untuk menghindari makanan yang dipantang dan mengkonsumsi makanan yang diperbolehkan

11) Informasikan pada pasien kemungkinan interaksi obat dan makanan yang akan tersaji.

12) Bantu pasien untuk mengganti bumbu masakan yang pasien suka ke dalam diet yang disarankan.

13) Instruksikan pasien untuk membaca label dan memilih makanan yang sesuai.

14) Instruksikan kepada pasien untuk merencanakan diet yang sesuai.

15) Sediakan contoh menu makanan yang sesuai

16) Dukung informasikan yang disampaikan tenaga kesehatan lain.

17) Tekankan pentingnya pemantauan yang berkelanjutan.

18) Rujuk pasien ke ahli gizi jika diperlukan

19) Bantu pasien untuk memilih makanan kesukaan yang sesuai dengan diet yang disarankan.

2. Risiko pertumbuhan tidak proporsional berhubungan dengan malnutrisi Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 4 kali kunjungan diharapkan risiko pertumbuhan tidak proporsional dapat teratasi .

NOC : Perilaku patuh: diet yang sehat.

Tabel 1.4

Indikator dan Skala dalam Perencanaan Keperawatan Risiko Pertumbuhan Tidak Proporsioanal pada Anak dengan Gizi Kurang .

No Indikator Skala

Awal Tujuan

a. Menyusun target capaian diet 2 5

b. Manyeimbangkan intake kalori dan kebutuhan kalori

2 5

c. Mencari informasi tentang panduan nutrisi baku

2 5

d. Menggunakan panduan nutrisi yang direkomendasikan untuk merencanakan menu makanan

2 5

e. Memilih makanan sesuai dengan panduan nutrisi yang direkomendasikan

2 5

f. Memilih makanan sesuai dengan panduan nutrisi yang direkomendasikan

2 5

Tabel 1.4 (Lanjutan)

No Indikator Skala

Awal Tujuan a. Memilih porsi sesuai dengan panduan

nutrisi yang direkomendasikan

2 5

b. Memilih makanan berdasarkan informasi nutrisi pada tabel kemasan makanan

2 5

c. Mencuci buah dan sayuran segar sebelum dimakan

2 5

d. Menyiapkan makanan sesuai dengan rekomendasi diet untuk lemak, sodium (garam), dan karbohidrat

2 5

e. Memasak daging, unggas, ikan, dan telur berdasarkan rekomendasi keamanan konsumsi

2 5

f. Memakan sajian buah yang direkomendasikan per hari

2 5

g. Memakan sajian sayuran yang direkomendasikan per hari

2 5

h. Memakan lebih banyak produk gandum utuh daripada produk gandum olahan

2 5

i. Mengurangi makanan dengan nilai kelori tinggi dan nilai nutrisi kecil

2 5

j. Menyeimbangkan antara intake cairan dan kehilangan cairan

2 5

k. Mempertahankan hidrasi 2 5

l. Memilih makanan yang mengandung kalsium untuk memenuhi kebutuhan tubuh

2 5

m. Mengkonsumsi suplemen vitamin/mineral sesuai panduan yang disarankan

2 5

n. Memilih makanan sesuai dengan budaya dan agama yang diyakini

2 5

o. Mendiskusikan penggunaan obat herbal dengan tenaga kesehatan

2 5

p. Menghindari makanan yang dapat berinteraksi dengan obat-obatan/medikasi

2 5

q. Menghindari makanan yang dapat berinteraksi dengan obat herbal

2 5

r. Menghindari makanan yang memicu alergi 2 5 Keterangan Skala:

1 = Tidak pernah dilakukan 2 = Jarang dilakukan

3 = Kadang-kadang dilakukan 4 = Sering dilakukan

5 = Dilakukan secara konsisten

NIC :

a. Manajement nutrisi

1) Tentukan status gizi pasien dan kemampuan pasien untuk memenuhi kebutuhan gizi.

2) Tentukan apa yang menjadi makanan kesukaan bagi pasien.

3) Identifikasi adanya alergi makanan yang dimiliki pasien.

4) Instruksikan pasien mengenai kebutuhan nutrisi.

5) Bantu pasien dalam menentukan pedoman atau piramida makanan yang paling cocok dalam memenuhi kebutuhan nutrisi.

6) Tentukan jumlah kalori dan jenis nutrisi yang dibutuhkan untuk memenuhi persyaratan gizi.

7) Berikan pilihan makanan sambil menawarkan bimbingan terhadap pilihan makanan yang lebih sehat.

8) Atur diet yang diperlukan yaitu menyediakan makanan protein tinggi; menyarankan menggunakan bumbu dan rempah-rempah sebagai alternatif untuk garam, menambah kalori, vitamin, mineral.

9) Ciptakan lingkungan yang optimal saat mengkonsumsi makanan.

10) Lakukan atau bantu pasien terkait dengan perawatan mulut sebelum makan.

11) Pastikan pasien menggunakan gigi palsu dengan cara yang tepat.

12) Beri obat-obatan sebelum makan.

13) Anjurkan pasien untuk duduk pada posisi tegak di kursi, jika memungkinkan.

14) Pastikan makanan disajikan dengan cara yang menarik dan pada suhu yang paling cocok untuk konsumsi secara optimal.

15) Anjurkan pasien mengenal modifikasi diet yang diperlukan.

16) Anjurkan keluarga untuk membawa makanan favorit pasien, sementara pasien berada di rumah sakit atau fasilitas perawatan yang sesuai.

17) Bantu pasien membuka kemasan makanan, memotong makanan, dan makan jika diperlukan.

18) Anjurkan pasien terkait dengan kebutuhan diet untuk kondisi sakit.

19) Anjurkan pasien terkait dengan kebutuhan makanan tertentu berdasarkan perkembangan dan usia.

20) Tawarkan makanan ringan yang padat gizi.

21) Pastikan diet mencakup makanan tinggi kandungan serat untuk mencegah konstipasi.

22) Monitor kalori dan asupan makanan.

23) Monitor kecenderungan terjadinya penurunan dan kenaikan BB.

24) Anjurkan pasien untuk memantau kalori dan intake makanan.

25) Dorong untuk melakukan bagaimana cara menyiapkan makanan dengan aman dan teknik pengawetan makanan.

26) Bantu pasien untuk mengakses program-program gizi komunitas.

b. Terapi nutrisi

1) Lengkapi pengkajian nutrisi, sesuai kebutuhan.

2) Pilih suplemen nutrisi sesuai kebutuhan.

3) Monitor intake makanan/cairan dan hitung masukan kalori perhari, sesuai kebutuhan.

4) Monitor instruksi diet yang sesuai untuk memenuhi kebutuhan nutrisi pasien perhari, sesuai kebutuhan.

5) Kaji makanan yang sesuai dengan budaya dan agama pasien.

6) Berikan nutrisi enteral, sesuai kebutuhan.

7) Tentukan jumlah kalori dan tipe nutrisi yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi dengan berkolaborasi bersama ahli gizi, sesuai kebutuhan.

8) Dorong pasien untuk memilih makanan setengah lunak, jika pasien mengalami kesulitan menelan karena menurunnya jumlah saliva.

9) Motivasi pasien untuk mengkonsumsi makanan yang tinggi kalsium sesuai kebutuhan.

10) Motivasi pasien untuk mengkonsumsi makanan dan minuman yang tinggi kalium sesuai kebutuhan.

11) Pastikan bahwa dalam diet mengandung makanan yang tinggi serat untuk mencegah konstipasi.

12) Sediakan bagi pasien makanan dan minuman bernutrisi yang tinggi protein, tinggi kalori dan mudah dikomsumsi, sesuai kebutuhan.

13) Bantu pasien untuk memilih makanan yang lunak, lembut dan tidak mengandung asam sesuai kebutuhan.

14) Kaji kebutuhan nutrisi parenteral.

15) Hentikan pemberian makan melalui selang makanan begitu pasien mampu mentoleransi asupan makanan melalui oral.

16) Berikan cairan hiperalimentasi sesuai kebutuhan.

17) Pastikan ketersediaan terapi diet progresif.

18) Berikan nutrisi yang dibutuhkan sesuai batas diet yang dianjurkan.

19) Motivasi pasien untuk membawa makanan yang telah dimasak dari rumah sesuai kebutuhan.

20) Anjurkan untuk menghindari makanan yang mengandung laktosa, sesuai kebutuhan.

21) Tawarkan herbal dan rempah sebagai pengganti garam.

22) Ciptakan lingkungan yang membuat suasana yang menyenangkan dan menenangkan.

23) Sajikan makanan dengan menarik, cara yang menyenangkan dengan mempertimbangkan warna, tekstur dan keragaman.

24) Berikan perawatan mulut sebelum makan sesuai kebutuhan.

25) Ajarkan pasien dan keluarga mengenai diet yang dianjurkan.

26) Berikan pasien contoh tertulis mengenai diet yang dianjurkan.

c. Manajemen berat badan

1) Diskusikan dengan keluarga mengenai kebiasaan, budaya, dan faktor herediter yang mungkin mempengaruhi berat badan.

2) Diskusikan dengan pasien mengenai kondisi medis apa saja yang berpengaruh terhadap berat badan.

3) Hitung persentase lemak tubuh ideal pasien.

4) Diskusikan risiko yang mungkin muncul jika terdapat kelebihan berat badan atau berat badan kurang.

5) Anjurkan keluarga memotivasi pasien mengubah pola makan.

6) Hitung berat badan ideal pasien.

7) Informasikan pasien terdapat komunitas manajemen berat badan.

8) Bersama dengan pasien membuat metode yang tepat untuk mencatat asupan makan harian, waktu olahraga, dan atau perubahan berat badan.

9) Dorong pasien untuk membuat target mingguan yang realistik terkait dengan asupan makanan dan olahraga, dan tempel target tersebut ditempat yang mudah dibaca setiap harinya.

10) Dorong pasien untuk membuat grafik mingguan berat badannya.

11) Dorong pasien untuk mengkonsumsi air yang cukup setiap hari.

12) Rencanakan hadiah jika pasien mampu mencapai target jangka pendek dan panjangnya.

13) Bantu pasien membuat perencanaan makan yang seimbang dan konsisten dengan jumlah energi yang dibutuhkan setiap harinya.

d. Pengajaran : nutrisi balita

1) Berikan orang tua materi-materi tertulis yang sesuai dengan kebutuhan pengetahuan yang telah diidentifikasi.

2) Instruksikan orangtua/pengasuh untuk memberikan anak pilihan- pilihan makanan yang sehat.

3) Instruksikan orang tua/pengasuh untuk menawarkan porsi kecil.

4) Instruksikan orangtua/pengasuh untuk memberikan makanan ringan yang sehat di antara waktu makan.

5) Instruksikan orangtua/pengasuh untuk menjadi kreatif dalam persiapan makanan untuk anak yang pemilih makanan.

6) Instruksikan orang tua/pengasuh untuk membatasi kandungan lemak dalam makanan.

7) Instruksikan orang tua/pengasuh untuk mengajak anak berpartisipasi dalam persiapan makanan.

8) Instruksikan orang tua/pengasuh untuk menawarkan sereal yang diperkaya zat besi, hindari sereal tinggi gula.

9) Instruksikan orang tua/pengasuh untuk meningkatkan makanan yang mengandung protein.

10) Instruksikan orang tua/pengasuh untuk mencangkup semua kelompok makanan.

11) Instruksikan orang tua/pengasuh untuk menghindari penggunaan makanan sebagai imbalan.

Dokumen terkait