BAB V PENUTUP
B. Saran
Berdasarkan hasil kesimpulan tersebut di atas, bagi peneliti yang berminat pada bidang yang sama, hasil Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dapat dijadikan sebagai acuan untuk penelitian berikutnya. Dengan segala kendala dan
147
keterbatasannya, hasil penelitian ini merupakan informasi awal yang dapat dijadikan referensi untuk penelitian selanjutnya. Keberhasilan penerapan strategi mind map dan crossword puzzle sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan antusiasme belajar siswa dapat digunakan menjadi dasar bagi peneliti untuk memberikan saran-saran sebagai berikut:
1. Bagi guru
Bagi guru di Madrasah Aliyah atau sederajad, hendaknya selalu menerapkan strategi pembelajaran yang menyenangkan, yang mampu mengundang antusiasme siswa sekaligus mampu mendorong keaktifan siswa baik melalui strategi mind map dan crossword puzzle maupun strategi yang lainnya, agar pembelajaran lebih berkualitas dan mampu meningkatkan hasil belajar peserta didik itu sendiri. Penggunaan strategi yang tepat pada materi yang tepat khususnya dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam dapat meningkatkan antusiasme dan keaktifan peserta didik serta meningkatkan perolehan hasil belajar siswa.
2. Bagi Kepala Sekolah
Memberikan pembinaan bagi para guru untuk menggunakan strategi yang variatif dalam pelaksanan kegiatan belajar mengajar di dalam kelas misalnya strategi mind map dan crossword puzzle, sehingga akan menciptrakan pembelajaran aktif dan menyenangkan guna mencapai tujuan pembelajaran yang maksimal.
DAFTAR PUSTAKA
Al-Kaaf, Abdullah Zaky. Terjemahan Kitab Syarah Asma Allah Al-Husna. Bandung:
CV Pustaka Setia, 2002.
Anwar, Rosihon. Akidah Akhlak. Bandung: Pustaka Setia, 2008.
Arikunto, Suharsimi.Prosedur penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineke Cipta, 2010.
As’adi, Basuki. Desain Pembelajaran Berbasis PTK. Ponorogo: STAIN Ponorogo Press, 2009.
Dananjaya, Utomo. Media Pembelajaran Aktif. Bandung: Nuansa Cendekia, 2013.
Danim, Sudarwan. Psikologi Pendidikan. Bandung: Alfabeta, 2011.
Departemen Pendidikan Nasional. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka, 2002.
Diana, Rose.Tanda Siswa Menaruh minat dan antusias pada Pelajaran. (Online).
.http://www.rosediana.net/2015/11/15-tanda-kalau-siswa-menaruh-minat-dan- antusias-pada-pelajaran-kita/diakses tanggal 28 Maret 2017.
Dimyati dan Mudjiono. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta, 2009.
Djamarah, Syaiful Bahri. Guru dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif (Jakarta:
Rineka Cipta, 2000.
Fadil, Mutazim. Akidah Akhlak Kelas X MA. Ponorogo, 2014.
Karwati, Euis dan Donni Juni Priansa. Manajemen Kelas (Classroom Management).
Bandung: Alfabeta, 2014.
Karwati, Euis. Menejemen Kelas (Classroom Management). Bandung: Alfabeta, 2014.
LKS Akidah Akhlak MA Kelas X. Modul Hikmah Membina Kreatifitas dan Prestasi. Akik Pusaka, 2010.
Majid, Abdul dan Dian Andayani. Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi. Bandung: Remaja Rosda Karya, 2005.
Majid, Abdul. Strategi Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2014.
2
Munthe, Bermawy. Desain Pembelajaran. Yogyakarta: PT Pustaka Insan Madani, 2009.
Mustaqim, Abdul. Akhlak Tasawuf. Yogyakarta: Kaukaba, 2013.
Nurdin, Safruddin. Guru Profesional&Implementasi Kurikulum. Jakarta: Ciputat Pers, 2002.
Purwanto, Ngalim. Psikologi Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 1992.
Rohmah, Noer. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: Teras, 2012.
Saefuddin, Asis dan Ika Berdiati. Pembelajaran Efektif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2014.
Sani, Ridwan Abdullah. Inovasi Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara, 2013.
Shalut, Syeikh Mahmud. Akidah dan Syariah Islam. Jakarta: Bumi Aksara, 1984.
Shihab, M. Quraish. Al-Asma Al-Husna. Jakarta: Lentera Hati, 2008.
Silberman, Melvin L. Active Learning 101 Cara Belajar Siswa Akti. Bandung:
Nusamedia, 2006.
Suparlan. Menjadi Guru Efektif. Yogyakarta: Hikayat Publishing, 2005.
Susanto, Ahmad. Teori Belajar dan Pembelajaran di SD. Jakarta: Kencana, 2013.
Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: Kencana, 2009.
Uno, Hamzah B dan Nurdin Muhammad. Belajar dengan Menggunakan PAILKEM.
Jakarta: PT Bumi Aksara, 2014.
Uno, Hamzah B. Model Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara, 2009.
Zaini, Hisyam et all. Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta: Pustaka Insan Madani, 2008.
3
LAMPIRAN
LAMPIRAN
4
MA YPIP PANJENG JENANGAN PONOROGO
5 Lampiran 1
RPP SIKLUS 1
1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kurikulum 2013
2. Materi Pokok tentang Asmaul Husna (Pengertian, Dalil naqli dan Makna ke- 10 Asmaul Husna (Al-Kariim, Al-Mu’min, Al-Wakiil, Al-Matiin, Al-Jami’, Al-
‘Adl, An-Nafi’, Al-Basith, Al-Hafidz dan al-Akhiir) 3. Lembar soal teka-teki silang
4. Instrumen Penilaian KI.1 dan KI.3 5. Instrumen observasi
6. Lembar KKM
7. Dokumentasi kegiatan pembelajaran.
6
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Kurikulum 2013
Judul PTK : Upaya Meningkatkan Antusiasme Belajar Siswa melalui Strategi Mind Map dan Crossword Puzzle dalam Mata Pelajaran Aqidah Akhlak Pokok Bahasan Asmaul Husna Kelas X di MA YPIP Panjeng Jenangan Ponorogo
Nama sekolah : MA YPIP Panjeng Jenangan Ponorogo Mata pelajaran : Aqidah Akhlak
Kelas/semester : X/2
Siklus : 1
Materi pokok : Asmaul Husna Alokasi waktu : 2x45 JP
A. Kompetensi Inti
KI-1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI-2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
7
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI-3 : Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI-4 : Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi No.
KD
Kompetensi dasar No.
Indikator Indikator 1.2 Menghayati nilai-nilai
yang terkandung dalam
1.2.1 Siswa mampu menjawab salam yang diucapkan oleh
8 10 Asmaul Husna (Al- Kariim, Al-Mu’min, Al- Wakiil, Al-Matiin, Al- Jami’, Al-‘Adl, An-Nafi’, Al-Basith, Al-Hafidz dan al-Akhiir)
1.2.2
1.2.3
1.2.4
guru.
Siswa mampu mengucapkan basmalah sebelum
melakukan pembelajaran di dalam kelas.
Siswa mampu mengucapkan istighfar ketika melakukan kesalahan dalam kegiatan pembelajaran.
Siswa mampu mengucapkan hamdalah setelah melakukan kegiatan pembelajaran di kelas.
2.2 Membiasakan diri untuk meneladani sifat Asmaul Husna : (Al-Kariim, Al- Mu’min, Al-Wakiil, Al- Matiin, Al-Jami’, Al-
‘Adl, An-Nafi’, Al- Basith, Al-Hafidz dan al- Akhiir)
2.2.1
2.2.2
2.2.3
Siswa dapat menunjukkan sikap sopan santun ketika di dalam kelas.
Siswa dapat menunjukkan sikap bertanggung jawab ketika di dalam kelas.
Siswa dapat menunjukkan perilaku jujur ketika
9
pembelajaran di dalam kelas.
3.2 Menganalisis makna 10 Asmaul Husna: (Al- Kariim, Al-Mu’min, Al- Wakiil, Al-Matiin, Al- Jami’, Al-‘Adl, An-Nafi’, Al-Basith, Al-Hafidz dan al-Akhiir)
3.2.1
3.2.2
3.2.3
3.2.4
Siswa mampu menjelaskan pengertian Asmaul Husna Siswa mampu menunjukkan dalil naqli tentang Asmaul Husna.
Siswa mampu mnyebutkan 10 Asmaul Husna (Al- Kariim, Al-Mu’min, Al- Wakiil, Al-Matiin, Al-Jami’, Al-‘Adl, An-Nafi’, Al-Basith, Al-Hafidz dan al-Akhiir) beserta makna dari dari masing-masing Asmaul Husna
Siswa mampu menjelaskan nilai-nilai yang terkandung dari penerapan ke-10 Asmaul Husna (Al-Kariim, Al-
Mu’min, Al-Wakiil, Al- Matiin, Al-Jami’, Al-‘Adl,
10 3.2.5
3.2.6
An-Nafi’, Al-Basith, Al- Hafidz dan al-Akhiir) Siswa mampu menyebutkan fungsi dari Asmaul Husna Siswa mampu menjelaskan hikmah yang terkandung dalam Asmaul Husna
4.2 Menghafalkan lafal-lafal Asmaul Husna
4.2.1
4.2.2
Siswa mampu menerapkan perilaku perwujudan dari Asmaul Husna dalam kehidupan sehari-hari.
Siswa mampu menghafalkan lafal Asmaul Husna dengan baik dan benar.
11 C. Tujuan Pembelajaran
Setelah melakukan pembelajaran melalui mind map dan crossword puzzledan membaca buku siswa halaman 14, serta mengamati slide power point yang telah ditayangkan, peserta didik dapat :
1. Menjelaskan pengertian Asmaul Husna
2. Menunjukkan dalil naqli tentang Asmaul Husna.
3. Menyebutkan 10 Asmaul Husna (Al-Kariim, Al-Mu’min, Al-Wakiil, Al-Matiin, Al-Jami’, Al-‘Adl, An-Nafi’, Al-Basith, Al-Hafidz dan al-Akhiir) serta menjelaskanmakna dari masing-masing Asmaul Husna.
D. Materi Pembelajaran 1. Pengertian Asma’ul Husna 2. Dalil Naqli Asmaul Husna
3. 10 Asmaul Husna (Al-Kariim, Al-Mu’min, Al-Wakiil, Al-Matiin, Al-Jami’, Al-
‘Adl, An-Nafi’, Al-Basith, Al-Hafidz dan al-Akhiir) dan maknanya.
E. Metode Pembelajaran
1. Pendekatan : Saintifik
2. Metode/Strategi : Tanya jawab, diskusi, mind map, crossword puzzle
12 F. Media, Alat Dan Sumber Belajar
1. Media
a. Slide power point tentang Asmaul Husna b. Video tentangAsmaul Husna
2. Alat a. Laptop
b. LCD proyektor c. Speaker
d. Kertas HVS e. Spidol f. Papan tulis g. Buku Kehadiran 3. Sumber Belajar
a. Buku LKS Akidah Akhlak kelas X
G. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran 1. Pendahuluan (15 menit)
Alokasi Waktu
Kegiatan Pembelajaran Berbasis PTK
Metode/
Strategi
Sumber/
Bahan/ Alat Tindakan Pengamatan
1 menit Guru membuka
13 pembelajaran dengan mengucapkan salam.
1 menit Guru mengajak peserta didik untuk mengucapkan basmalah sebelum memulai pelajaran.
1 menit Guru meminta ketua kelas untuk
memimpin berdoa bersama.
2 menit Guru melakukan absensi untuk mengecek kehadiran siswa
Buku Kehadiran/B uku Absen
1 menit Guru meminta peserta didik untuk mengondisikan tempat duduk sebelum memulai pelajaran.
14 4 menit Guru melakukan
apersepsi dengan mengaitkan materi minggu lalu tentang Syirik dengan materi yang akan dibahas yakni tentang Asmaul Husna
Tanya jawab, ceramah
4 menit Guru menuliskan peta konsep tentang materi Asmaul Husna di papan tulis yang mencakup :
1. Pengertian Asmaul Husna 2. Dalil Naqli
Asmaul Husna 3. Makna dari 10 Asmaul Husna (Al-Kariim, Al- Mu’min, Al-
Ceramah Spidol dan papan tulis
15 Wakiil, Al-
Matiin, Al-Jami’, Al-‘Adl, An- Nafi’, Al-Basith, Al-Hafidz dan al- Akhiir).
1 menit Guru menyampaikan Tujuan Pembelajaran yang ingin dicapai.
2. Kegiatan Inti (45 menit)
Alokasi Waktu
Kegiatan Pembelajaran Berbasis
PTK Metode/
Strategi
Sumber/
Bahan/
Alat Tindakan Pengamatan
2 menit Mengamati Meminta siswa untuk melihat video yang telah ditampilkan di depan.
5 menit Menanya Mengamati
16 1. Meminta siswa
untuk bertanya atau
menanggapi video yang telah ditampilkan.
2. Melakukan aktivitas tanya jawab dengan peserta didik berkaitan dengan materi yang akan dibahas yakni Asmaul Husna.
antusiasme dan
keaktifan belajar siswa dengan memberika n tanda centang (√) pada lembar observasi terstruktur.
Mengamati antusiasme belajar peserta didik yang meliputi:
4. Antusias me
1. LCD proyekto r
2. Laptop 3. Speaker 4. Papan
tulis 5. spidol 6. Buku
LKS Aqidah 15
menit
Eksplorasi 1. Guru
menjelaskan materi secara singkat tentang Asmaul Husna
Ceramah
17 yang mencakup pengertian, dalil, dan ke-10 Asmaul Husna beserta
maknanya.
2. Meminta siswa untuk
berpasangan dengan teman sebangkunya 3. Menugaskan
salah satu siswa dari pasangan itu
menceritakan materi yang baru diterima dari guru dan pasangannya mendengar
peserta didik dalam memper hatikan penjelas an dari guru.
5. Antusias me peserta didik dalam bekerja sama.
6. Antusias me peserta didik dalam merespo
Mind map
Akhlak 7. Lembar
soal teka-teki silang 8. Lembar
instrume n
pengama tan
18 sambil
membuat catatan-catatan kecil, kemudian berganti peran begitu juga kelompok lainnya.
4. Membagi siswa ke dalam 6 kelompok.
5. Masing-masing kelompok mendapat satu lembar kertas yang berisi soal teka-teki silang berkaitan materi yang telah dibahas.
6. Meminta
n
aktivitas pembelaj aran
Mengamati keaktifan belajar peserta didik yang meliputi:
4. Keaktifa n peserta didik dalam memeca hkan masalah.
5. Keaktifa n peserta didik
Crossword puzzle
19 masing-masing kelompok untuk berlomba menyelesaikan soal teka-teki silang dengan cepat dan benar.
dalam berdisku si.
6. Keaktifa n peserta didik dalam mempres entasika n hasil temuan di depan kelas.
15 menit
Asosiasi 1. Setiap
kelompok menganalisis serta
mendiskusika n materi yang telah
diberikan oleh guru.
2. Setiap kelompok menulis
20 temuan hasil
diskusi materi di lembar kertas yang disediakan oleh Guru.
8 menit Mengkomunikas ikan
1. Mempresentasi kan hasil diskusi dari masing-masing kelompok.
2. Kelompok lain diminta
mendengarkan dan
menyimpulkan materi
21 presentasi.
3. Penutup (30 menit)
Alokasi Waktu
Kegiatan Pembelajaran Berbasis
PTK Metode/
Strategi
Sumber/
Bahan/
Alat Tindakan Pengamatan
5 menit Guru memberikan klarifikasi terkait materi yang telah dibahas tentang Asmaul Husna.
Ceramah LCD proyektor, laptop, speaker
22 menit
Memberikan lembar soal evaluasi untuk mengetahui kemampuan siswa berdasarkan materi yang telah dibahas.
Mencatat hasil perolehan nilai dari masing- masing siswa.
Lembar Soal
evaluasi tes tulis (soal pilihan ganda dan soal uraian) 1 menit Guru meminta siswa
untuk mempelajari
22 kelanjutan materi
dari Asmaul Husna 1 menit Guru mengakhiri
pembelajaran dengan mengucap hamdalah 1 menit Guru mengucapkan
salam dan kemudian meninggalkan ruang kelas.
23 H. Penilaian
1. Jenis dan Teknik Penilaian
a. Penilaian KI. 1 : Penilaian Observasi
Instrumen Penilaian Observasi
Pedoman Penskoran
b. Penilaian KI. 3 : Penilaian Tes tulis
Instrumen Soal Pilihan Ganda dan Uraian
Kunci Jawaban
Pedoman Penskoran
Mengetahui Guru Mata Pelajaran
Warianto, S.Pd.I
Ponorogo, 29 Maret 2017 Peneliti
Ani Ristiana
24
Materi Pokok “Asmaul Husna” (Siklus 1)
1. Pengertian Asma’ul Husna
Asmaul Husna terdiri atas dua kata, yaitu Asma yang berarti nama nama, dan Husna yang berarti baik atau indah. Jadi, Asmaul Husn dapat diartikan sebagai nama-nama yang baik lagi indah yang hanya dimiliki oleh Allah SWT sebagai bukti keagungan-Nya.
2. Dalil Naqli Asmaul Husna
Kata Asmaul Husna diambil dari Q.S.Taha ayat 8 :
Artinya : “Allah SWT tidak ada Tuhan melainkan Dia. Dia memiliki Asmaul Husna (nama-nama baik)” (QS. Taha 8).
Dalil Naqli tentang Asmaul Husna telah diterangkan di dalam Firman Allah QS. Al-A’raf ayat 180 :
Artinya : “Hanya milik Allah Asma-ul Husna. Maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut Asma-ul Husna itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyimpang dari kebenaran dalam (menyebut) nama-nama-Nya.
nanti mereka akan mendapat Balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan”. (QS. Al-A’raf 180)
3. Asmaul Husna dan maknanya
25 a. Al-Karim
Secara bahasa, al-Karim mempunyai arti Yang Maha mulia,yang Maha Dermawan atau YangMaha Pemurah. Secara istilah, al-Karim diartikan bahwa AllahSWT Yang Maha mulia lagi MahaPemurah yang memberi anugerahatau rezeki kepada semua makhluk-Nya. Dapat pula dimaknai sebagaiZat yang sangat banyak memilikikebaikan, Maha Pemurah, PemberiNikmat dan keutamaan, baik ketikadiminta maupun tidak.
Al-Karim dimaknai Maha Pemberi karena Allah SWT senantiasa memberi, tidak pernah terhenti pemberian-Nya. Manusia tidak boleh berputus asa dari kedermawanan Allah SWT jika miskin dalam harta, karena kedermawanan-Nya tidak hanya dari harta yang dititipkan melainkan meliputi segala hal. Manusia yang berharta dan dermawan hendaklah tidak sombong jika telah memiliki sifat dermawan karena Allah SWT tidak menyukai kesombongan. Dengan demikian, bagi orang yang diberikan harta melimpah maupun tidak dianugerahi harta oleh Allah SWT, keduanya harus bersyukur kepada-Nya karena orang yang miskin pun telah diberikan nikmat selain harta.
Al-Karim juga dimaknai Yang Maha Pemberi Maaf karena Allah SWT memaafkan dosa para hamba yang lalai dalam menunaikan kewajiban kepada Allah SWT, kemudian hamba itu mau bertaubat kepada Allah SWT Bagi hamba yang berdosa, Allah SWT adalah Yang Maha Pengampun. Dia akan mengampuni seberapa pun besar dosa hamba-Nya selama ia tidak meragukan kasih sayang dan kemurahan-Nya.
26
Menurut imam al-Gazali, al-Karim adalah Dia yang apabila berjanji, menepati janjinya, bila memberi, melampaui batas harapan, tidak peduli berapa dan kepada siapa Dia memberi dan tidak rela bila ada kebutuhan dia memohon kepada selain-Nya, meminta pada orang lain. Dia yang bila kecil hati menegur tanpa berlebih, tidak mengabaikan siapa yang menuju dan berlindung kepada- Nya, dan tidak membutuhkan sarana atau perantara.
b. Al-Mu’min
Al-Mu’min secara bahasa berasal dari kata amina yang berarti pembenaran, ketenangan hati, dan aman. Allah SWT al-Mu’min artinya Dia Maha Pemberi rasa aman kepada semua makhluk-Nya, terutama kepada manusia. Dengan begitu, hati manusia menjadi tenang. Kehidupan ini penuh dengan berbagai permasalahan, tantangan, dan cobaan. Jika bukan karena Allah yang memberikan rasa aman dalam hati, niscaya kita akan senantiasa gelisah, takut, dan cemas. Ketika kita akan menyeru dan berdoa kepada Allah dengan nama-Nya al-Mu’min, berarti kita memohon diberikan keamanan, dihindarkan dari fitnah, bencana dan siksa. Karena Dialah Yang Maha Memberikan keamanan, Dia yang Maha Pengaman.
Dalam nama al-Mu’min terdapat kekuatan yang dahsyat dan luar biasa.
Ada pertolongan dan perlindungan, ada jaminan (insurense), dan ada bala bantuan. Berżikir dengan nama Allah Swt al-Mu’min di samping menumbuhkan dan memperkuat keyakinan dan keimanan kita, bahwa
27
keamanan dan rasa aman yang dirasakan manusia sebagai makhluk adalah suatu rahmat dan karunia yang diberikan dari sisi Allah SWT.
c. Al-Wakil
Kata “al-Wakil” mengandung arti Maha Mewakili atau Pemelihara. Al- Wakil (Yang Maha Mewakili atau Pemelihara), yaitu Allah SWT yang memelihara dan mengurusi segala kebutuhan makhluk-Nya, baik itu dalam urusan dunia maupun urusan akhirat. Dia menyelesaikan segala sesuatu yang diserahkan hambanya tanpa membiarkan apa pun terbengkalai.
Dengan demikian, orang yang mempercayakan segala urusannya kepada Allah SWT, akan memiliki kepastian bahwa semua akan diselesaikan dengan sebaik-baiknya. Hal itu hanya dapat dilakukan oleh hamba yang mengetahui bahwa Allah SWT yang Mahakuasa, Maha Pengasih adalah satu-satunya yang dapat dipercaya oleh para hamba-Nya. Seseorang yang melakukan urusannya dengan sebaik-baiknya dan kemudian akan menyerahkan segala urusan kepada Allah SWT untuk menentukan karunia-Nya. Menyerahkan segala urusan hanya kepada Allah SWT melahirkan sikap tawakkal. Karena Allah-lah yang telah memelihara kehidupan manusia.
d. Al-Mattin
Al-Matin artinya Maha kukuh. Allah SWT adalah Maha sempurna dalam kekuatan dan kekukuhan-Nya. Kekukuhan dalam prinsip sifat-sifat-Nya. Allah SWT juga Mahakukuh dalam kekuatan-kekuatan-Nya. Oleh karena itu, sifat al-
28
Matin adalah kehebatan perbuatan yang sangat kokoh dari kekuatan yang tidak ada taranya. Dengan begitu, kekukuhan Allah SWT yang memiliki rahmat dan azab terbukti ketika Allah SWT memberikan rahmat kepada hamba hamba- Nya. Tidak ada apa pun yang dapat menghalangi rahmat ini untuk tiba kepada sasarannya.
Demikian juga tidak ada kekuatan yang dapat mencegah pembalasan- Nya. Hanya Allah SWT yang Maha Menilai. Oleh karena itu, Allah melarang manusia bersikap atau merasa lebih dari saudaranya. Karena hanya Allah SWT yang Maha Mengetahui baik buruknya seorang hamba. Allah juga menganjurkan manusia bersabar. Karena Allah Maha tahu apa yang terbaik untuk hamba-Nya. Kekuatan dan kekukuhan-Nya tidak terhingga dan tidak terbayangkan. Jadi, karena kekukuhan-Nya, Allah tidak terkalahkan dan tidak tergoyahkan. Siapakah yang paling kuat dan kukuh selain Allah SWT ? Tidak ada satu makhluk pun yang dapat menundukkan Allah SWT meskipun seluruh makhluk di bumi ini bekerja sama.
e. Al-Jami’
Al-J mi’ secara bahasa artinya Yang Maha Mengumpulkan atau Menghimpun, yaitu bahwa Allah SWT MahaMengumpulkan atau Menghimpun segala sesuatu yang tersebar atau terserak. Allah SWT Maha Mengumpulkan
29
apa yang dikehendaki-Nya dan di mana pun Allah berkehendak. Penghimpunan ini ada berbagai macam bentuknya, di antaranya adalah mengumpulkan seluruh makhluk yang beraneka ragam, termasuk manusia dan lain-lainnya, di permukaan bumi ini dan kemudian mengumpulkan mereka di padang mahsyar pada hari kiamat.
Allah SWT akan menghimpun manusia di akhirat kelak sama dengan orang orang yang satu golongan di dunia. Hal ini bisa dijadikan sebagai barometer, kepada siapa kita berkumpul di dunia itulah yang akan menjadi teman kita di akhirat. Walaupun kita berjauhan secara fisik, akan tetapi hati kita terhimpun, di akhirat kelak kita juga akan terhimpun dengan mereka. Begitupun sebaliknya walaupun kita berdekatan secara fisik akan tetapi hati kita jauh, maka kita juga tidak akan berkumpul dengan mereka.
Oleh sebab itu, apabila di dunia hati kita terhimpun dengan orang orang yang selalu memperturutkan hawa nafsunya, di akhirat kelak kita akan berkumpul dengan mereka di dalam neraka. Karena orang-orang yang selalu memperturutkan hawa nafsunya, tempatnya adalah di neraka. Begitupun sebaliknya, apabila kecenderungan hati kita terhimpun dengan orang-orang yang beriman, bertakwa dan orang-orang saleh, di akhirat kelak kita juga akan terhimpun dengan mereka. Karena tidaklah mungkin orang-orang beriman hatinya terhimpun dengan orang orang kafir dan orang-orang kafir juga tidak mungkin terhimpun dengan orang-orang beriman.
30 f. Al-Adl
Al-‘Adl artinya Maha adil. Keadilan Allah SWT bersifat mutlak, tidak dipengaruhi oleh apa pun dan oleh siapa pun. Keadilan Allah juga didasari dengan ilmu Allah yang Maha Luas. Sehingga tidak mungkin keputusan-Nya itu salah.Al-‘Adl berasal dari kata ‘adala yang berarti lurus dan sama. Orang yang adil adalah orang yang berjalan lurus dan sikapnya selalu menggunakan ukuran yang sama, bukan ukuran ganda. Persamaan inilah yang menunjukkan orang yang adil tidak berpihak kepada salah seorang yang berselisih. Adil juga dimaknai sebagai penempatan sesuatu pada tempat yang semestinya.
Allah SWT dinamai al-‘Adl karena keadilan Allah adalah sempurna.
Dengan demikian semua yang diciptakan dan ditentukan oleh Allah sudah menunjukkan keadilan yang sempurna. Hanya saja, banyak di antara kita yang tidak menyadari atau tidak mampu menangkap keadilan Allah terhadap apa yang menimpa makhluk-Nya.Allah SWT Maha adil. Dia menempatkan semua manusia pada posisi yang sama dan sederajat. Tidak ada yang ditinggikan hanya karena keturunan, kekayaan, atau karena jabatan. Dekat jauhnya posisi seseorang dengan Allah Swt. hanya diukur dari seberapa besar mereka berusaha meningkatkan takwanya. Makin tinggi takwa seseorang, makin tinggi pula posisinya, makin mulia dan dimuliakan oleh Allah SWT, begitupun sebaliknya.
Sebagian dari keadilan-Nya, Dia hanya menghukum dan memberi sanksi kepada mereka yang terlibat langsung dalam perbuatan maksiat atau dosa.
Istilah dosa turunan, hukum karma, dan lain semisalnya tidak dikenal dalam