BAB IV KESIMPULAN
5.2 Saran
Saran untuk penelitian selanjutnya yaitu sebaiknya penelitian analisis radionuklida Cs-137, Co-60, dan I-131 pada sampel air Sungai Cisadane lebih diperbanyak titik lokasi sampling dengan waktu penelitian yang dilakukan sama setiap titiknya agar terlihat apakah ada pengaruh waktu atau tidak.
46 DAFTAR PUSTAKA
Adi Setia Rahman, R., & Fajriati, I. (2021). Penentuan Kualitas Air Saluran Pembuangan Limbah Tahu Di Sungai Pengging Boyolali. Analit:Analytical and Environmental Chemistry, 6(01), 1–11.
Aditya, S., & Irawan, D. E. (2018). Pola Distribusi TDS di Tiga Lokasi Sungai Segmen Cimahi-Bandung Utara dan Perkiraan Sumbernya [Institut Teknologi Bandung].
Agency for Toxic Substances and Disease Registry (ATSDR). (2004).
Toxicological profile for Ammonia. Atlanta : Department of Health and Human Services, Public Health Service.
Agustin, S. (2022). Analisis Kualitas Air Sungai Angke di Kota Jakarta Barat Menggunakan Metode Indeks Pencemar. Universitas Islam Negri Sunan Ampel.
Agustiningsih, D., Sasongko, S. B., & Sudarno. (2012). Analisis Kualitas Air Dan Strategi Pengendalian Pencemaran Air Sungai Blukar Kabupaten Kendal.
Jurnal Presipitasi, 9(2), 64–71.
Akhadi, M. (2000). Dasar-Dasar Proteksi Radiasi. Jakarta : PT Rineka Cipta.
Akhadi, M. (2009). Mengenali dampak lingkungan dalam pemanfaatan sumber- sumber energi. Jakarta : Graha Ilmu.
Alfathia, D. A., Hastiawan, I., & Setiawan, D. (2017). Pembuatan Radioiodida-131 (131I) Bebas Pengemban Berdasarkan Kolom Resin Amberlit. Jurnal Sains Dan Teknologi Nuklir Indonesia, 18(2), 61–72.
Alzahrani, A. S., Bakheet, S., Al Mandil, M., Al-Hajjaj, A., Almahfouz, A., & Al Haj, A. (2001). 123I Isotope as a diagnostic agent in the follow-up of patiens with differentiated thyroid cancer: comparison with post 131I therapy whole body scanning. The Journal of Clinical Endocrinology & Metabolism, 86(11), 5294–5300.
Amiruddin, A. (2005). Kimia Inti dan Radiokimia. Jakarta : BATAN Press.
Anggeraeni, R. W., Rachma, A. J., Ustati, R. T., & Astuti, I. A. D. (2020). Analisis Kualitas Air Sungai Ciliwung ditinjau dari Parameter pH dan Kekeruhan Air Berbasis Logger Pro. Prosiding Seminar Nasional Sains, 2(1), 29–38.
Asmadi, & Suharno. (2012). Dasar – Dasar Teknologi Pengolahan Air Limbah.
Yogyakarta : Gosyen Publishing.
47 Astuti, A. D. (2014). Kualitas Air Irigrasi Ditinjau dari Parameter DHL, TDS, pH pada Lahan Sawah Desa Bulumanis Kidul Kecamatan Margoyoso. Jurnal Litbang, X(1), 35–42.
Aziz, M., Hidayanto, E., & Lestari, D. D. (2015). Penentuan Aktivitas 60Co Dan 137Cs Pada Sampel Unknown Dengan Menggunakan Detektor Hpge.
Youngster Physics Journal, 4(2), 189–196.
Badan Standarisasi Nasional. (2008). SNI 6989.59:2008 Air dan air limbah – Bagian 57: Metoda pengambilan contoh air permukaan. SNI 6989.59:2008, 59(2), 19-23.
BAPETEN. (2013). Peraturan Kepala Badan Pengawas Tenaga Nuklir No. 07 Tahun 2013 Tentang Nilai Batas Radioaktivitas Lingkungan.
BATAN. (2013). Analisis Sampel Radioaktivitas Lingkungan Bagian 2 : Analisis Radionuklida Pemancar Gamma. Jakarta : BATAN Press.
BATAN. (2017). Standar Operasional Prosedur Analisis Radionuklida 137Cs, 134Cs, 131I dan 60Co pada Sampel Air. Jakarta : BATAN Press.
Bestari, M., Irawan, D., Erni, T., Andraeni, R., Muslich, A., & Fidiarini, N. (2001).
Buku Pintar Nuklir. Jakarta : BATAN Press.
Bois. (2011). Estimation of Marine Source-Term Following Fukushima Dai-Ichi Accident. Journal Environ Radioact, 30(1), 1–8.
Budianti, A., P, J. E., & Permana, T. (2019). Evaluasi Tingkat Lepasan Zat Radioaktivitas dari Operasi Fasilitas PTLR Tahun 2019. Prosiding Hasil Penelitian Dan Kegiatan PTLR Tahun 2019, 3(1), 1–8.
Bunawas, Iskandar, D., Wahyudi, & U, W. (2000). Pengukuran I-131 di Udara Menggunakan Spektrometer Gamma Portabel. Prosiding Presentasi Ilmiah Keselamatan Radiasi Dan Lingkungan VIII, 3(1), 242–246.
Cahyati, I. D., Amri, G. F., & Hendrawati. (2021). Analysis of Co-60 and I-131 Radionuclide on The Water Samples of East Jakarta Flood Canal by Using Gamma Spectrometer. International Journal of Scientific and Research Publications (IJSRP), 11(9), 1–9.
Candra, H., Wurdiyanto, G., & Holnisar. (2019). Analisis Kurva Kalibrasi Efisiensi Spektrometer Gamma Menggunakan Sumber Standar Eu-152 pada Rentang Energi 121-1408 keV. Prosiding Seminar Nasional Infrastruktur Energi Nuklir, 3(1), 503–507.
Chang, R. (2010). Chemistry 10th edition. New York: McGraw-Hill.
48 Christiana, R., Anggraini, I. M., & Syahwanti, H. (2020). Analisis Kualitas Air dan Status Mutu Serta Beban Pencemaran Sungai Mahap di Kabupaten Sekadau Kalimantan Barat. Jurnal Serambi Engineering, 5(2), 941–950.
Dawud, M., Namara, I., Chayati, N., & Taqwa, F. M. L. (2016). Analisis Sistem Pengendalian Pencemaran Air Sungai Cisadane Kota Tangerang Berbasis Masyarakat. Seminar Nasional Sains Dan Teknologi, 6(1), 1–8.
Didi, A., Dadouch, A., & El Bekkouri, H. (2016). Feasibility study for production of iodine-131 using dioxide of tellurium-130. International Journal of Pharmacy and Pharmaceutical Sciences, 8(11), 327–331.
Djoharam, V., Etty, R., & Yani, M. (2018). Analisis kualitas air dan daya tampung beban pencemaran Sungai Pesanggrahan di wilayah Provinsi DKI Jakarta.
Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Alam Dan Lingkungan, 8(1), 1–9.
Dotzel, M. (2003). Guidance For Industry On Prussian Blue For Treatment Of Internal Contamination With Thalium or Radioactive Cesium Avaibility Food and Drug Administration. Journal of Departement of Health and Human Service, 3(1), 1–19.
Effendi, H. (2003). Telaah Kualitas Air : Bagi Pengelolaan Sumber Daya dan Lingkungan Perairan. Yogyakarta : kanisius.
Fesenko. (2009). Site Characterisation and Measurement Strategies For Remediation Purposes. Remediation of Contaminated Environments Elsevier, 4(1), 1–10.
Harbert, J., & Rocha, A. F. (1984). Textbook of Nuclear Medicine Vol. 1.
Philadelphia : Lea & Febiger.
Haris, A. (2021). Otomasi Penentuan Nilai Radioaktivitas Radioisotop 241Am, 60Co, 137Cs, dan 22Na Menggunakan Multi-Output Machine Learning [Skrpsi]. Jakarta : UIN Syarif Hidayatullah
Hidayanti, H., & Safitri, K. W. (2016). Sintesis dan Karakterisasi Molibdenum- Ftalosianin untuk Bahan Sasaran Radioisotop Molibdenum99 (99Mo) Aktivitas Tinggi [Skripsi]. Bandung : Jurusan Teknik Kimia Politeknik Negeri Bandung
Hindarko, S. (2003). Mengolah Air Limbah : Supaya Tidak Mencemari Orang Lain.
Jakarta : Penerbit ESHA.
Ibisch, R., & Borchardt, D. (2009). Integrated Water Resouces Management (IWRM). Reasearch to Implementation.
49 Imroatushshoolikhah, Purnama, I., & Suprayogi, S. (2014). Kajian Kualitas Air Sungai Code Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Majalah Geografi Indonesia, 28(1), 23–32.
International Atomic Energy Agency (IAEA). (2005). Worldwide Marine Radioactivity Studies (WOMARS) Radionuclide Levels in Oceans and Seas.
Coordinated Research Project. IAEA-TECDOC, 4(1), 1–7.
Islamiaty, R. R., & Halimah, E. (2008). Review: Tinjauan Pustaka Mengenai Karakteristik Radioisotop Yang Digunakan Pada Pembuatan Radiofarmaka.
Farmaka Suplemen.
Junaidi, F. F. (2014). Analisis Distribusi Kecepatan Aliran Sungai Musi (Ruas Jembatan Ampera Sampai Dengan Pulau Kemaro). Jurnal Teknik Sipil Dan Lingkungan, 2(3), 542–552.
Karo, R. M. (2018). Penentuan Aktivitas Radionuklida Alam (Ra-226, Th-232, &
K-40) Dalam Debu Vulkanik Gunung Sinabung, Pupuk Fosfat Dan Tanah Pertanian Dengan Metode Spektrometri Gamma Serta Perkiraan Dampaknya Pada Lingkungan [Skripsi]. Sumatera : Universitas Sumatera Utara.
Kementerian Agama Republik Indonesia. (2021). Al-Quran dan Terjemahan.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes). (2014). Profil Kesehatan Indonesia. In Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
Kholili. (2015). Kondisi Radioekologi Kelautan Di Perairan Pesisir Sumenep Pulau Madura : Status Konsentrasi 137Cs Dan 239/240Pu [Skripsi]. Jakarta : UIN Syarif Hidayatullah.
Krane, K. (1992). Fisika Modern. Jakarta : UI Press.
Kurniawati, M., Muslim, & Susento, H. (2013). Aktivitas Radionuklida Antropogenik 137Cs Di Perairan Semarang Berdasarkan Sirkulasi Arus Global. Journal of Oceanography, 2(1), 73–78.
Kurniawati, S., Lestiani, D. D., & Kusmartini, I. (2011). Penentuan aktivitas I-131 dan Co-60 di laboratorium PTNBR. Prosiding Seminar Nasional Sains Dan Teknologi Nuklir, 6(2), 205–212.
Kusmartini, I., Prakoso, D., Atmodjo, D., Kurniawati, S., Dwiana, D., Aktivitas, P., Radioaktif, S., & Gamma, P. (2013). Penentuan Aktivitas Sumber Radioaktif Pemancar Gamma Eu-152 di laboratorium PTNBR. Prosiding Seminar Nasional Sains Dan Teknologi Nuklir, 3(1), 121–127.
Kusuma, H., Yahya, M. N., & Wulandari, S. Y. (2016). Distribusi Radionuklida 137Cs di Air dan Sedimen Pulau Pari Kepulauan Seribu Jakarta. Jurnal Keselamatan Radiasi Dan Lingkungan, 1(2), 17–21.
50 Le Gall, B., Taran, F., Renault, D., Wilk, J., & Ansoborlo, E. (2006). Comparison of Prussion Blue and Apple Pectin Efficacy On Cs-137 Decorporation In Rat.
Biochimie, 88(11), 1837–1841.
Lombardi, M. (2007). Radiation Safety In Nuclear Medicine 2nd edition. London : Taylor & francis Group.
Luhur, N., Kadarusmanto, & Subiharto. (2013). Uji Banding Sistem Spektrofotometer Gamma dengan Metoda Analisis Sumber Eu-152. Buletin Pengelolaan Reaktor Nuklir, x(1), 22–30.
Makmur, M., Prihatiningsih, W. R., & Yahya, M. N. (2019). Penilaian Dampak Bahaya Radiologis terhadap Radionuklida Natural di Pesisir Pulau Bengkalis.
Jurnal Kesehatan Lingkungan Indonesia, 18(2), 113.
Marlina, N., Hudori, & Hafidh, R. (2017). Pengaruh Kekasaran Saluran dan Suhu Air Sungai pada Parameter Kualitas Air COD, TSS di Sungai Winongo Menggunakan Software Qual2Kw. Jurnal Sains Dan Teknologi Lingkungan, 9(2), 122–133.
Maulianawati, D., Herman, M. I., Ismail, M., Fiandaka, M. O. A., Sadrianto, Tarfin,
& Irawati, H. (2018). Asesmen Kualitas Air Permukaan di Sungai Pamusian Kota Tarakan. Jurnal Harpodon Borneo, 11(2), 97–103.
Mukarromah, R. (2016). Analisis Sifat Fisis Kualitas Air Di Mata Air Sumber Asem Dusun Kalijeruk, Desa Siwuran, Kecamatan Garung, Kabupaten Wonosobo. Unnes Physics Journal, 5(1), 40–45.
Namara, I., Kurniati, K., & Jaelani, R. (2016). Klasifikasi Kualitas Air Sungai Cisadane Kota Tangerang. Prosiding SENTRA (Seminar Teknologi Dan Rekayasa).
Ohrel, R. L., & Register, K. M. (2006). Volunteer estuary monitoring: a methods manual. USA: The Ocean Conservancy and U.S. Environmental Protection Agency.
Oktavia, S. R., Effendi, H., & Hariyadi, S. (2018). Status Mutu Air Kali Angke di Bogor, Tangerang, dan Jakarta. Jurnal Pengelolaan Lingkungan Berkelanjutan, 2(3), 220–234.
Palupi, K. (2011). Pengaruh Penggunaan Fly Ash (Debu Batubara) Sebagai Agregat Beton Normal Untuk Perisai Radiasi Sinar γ.
Pandiangan, P., & Arkundato, A. (2007). Ketidakpastian dan Pengukuran. In Alat Ukur dan Metode Pengukuran (pp. 67–70). Jakarta : Universitas Terbuka.
51 Pemerintah Republik Indonesia. (2021). Lampiran VI tentang Baku Mutu Air Nasional - PP Nomor 22 Tahun 2021 Tentang Penyelenggaraan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. Sekretariat Negara Republik Indonesia, 1(1), 483-486.
Peterson, J., MacDonell, M., Haroun, L., & Monette, F. (2007). Radiological and Chemical Fact Sheets to Support Health Risk Analyses for Contaminated Areas. Argonne National Laboratory (EVS), 3(1), 1–133.
Pradana, H. A., Wahyuningsih, S., Novita, E., Humayro, A., & Purnomo, B. H.
(2019). Identifikasi Kualitas Air dan Beban Pencemaran Sungai Bedadung di Intake Instalasi Pengolahan Air PDAM Kabupaten Jember. Jurnal Kesehatan Lingkungan Indonesia, 18(2), 135-141.
Prihatiningsih. (2011). Radioekologi Kelautan di Semenanjung Muria : Studi Distribusi dan Perilaku Radionuklida di Perairan Pesisir. Jakarta : Universitas Indonesia.
Purwanto, A. T., & Elin, N. (2013). Optimasi Parameter Spektroskopi Gamma dengan Detektor HpGe. Prosiding Seminar Penelitian Dan Pengelolaan Perangkat Nuklir, 3(1), 1–6.
Putri, R. D., Taufiq, I., & Nurokhim. (2019). Analisis Radionuklida pada Fly Ash dan Bottom Ash PLTU Teluk Sirih Menggunakan Spektrometer Gamma.
Jurnal Fisika Unand, 8(4), 387–393.
Rafsani, F., Muslim, M., & Suseno, H. (2014). Arus Permukaan Yang Berpengaruh Terhadap Distribusi 137Cs (Cesium-137) di Perairan Gresik. Jurnal Oseanografi, 3(4), 33-42.
Rahayu, D. S., & Aji, D. (2016). Uji Integritas Kelongsong Bahan Bakar Nuklir Bekas Reaktor dengan Metode Uji Cicip. Prosiding Seminar Nasional Teknologi Pengelolaan Limbah XIV, 5(1), 186–193.
Rasito, Zulfahri, Sofyan, S., Fitriah, F., & Widanda. (2015). Karakterisasi Limbah Radioaktif Cair Dengan Spektrometer Gamma Dengan Spektrometer Gamma Portabel Dan Teknik Monte Carlo. Prosiding Seminar Nasional Teknologi Pengelolaan Limbah VIII, BATAN, 3(1), 47–56.
Ratnaningsih, D., Nasution, E. L., Wardhani, N. T., Pitalokasari, O. D., & Fauzi, R.
(2019). Water pollution trends in Ciliwung River based on water quality parameters. IOP Conference Series: Earth and Environmental Science, 3(1), 1–14.
Ratnawati, E., & Imam, J. (2015). Uji Akurasi Alat Pencacah Spektrometer Gamma dengan Menggunakan Sumber Standar. In Prosiding Seminar Nasional Teknologi dan Aplikasi Reaktor Nuklir.
52 Rukminasari, N., Nadiarti, & Awaluddin, K. (2014). Pengaruh Derajat Keasaman (pH) Air Laut Terhadap Konsentrasi Kalsium dan Laju Pertumbuhan Halimeda SP. Jurnal Ilmu Kelautan, 24(1), 28–34.
Russell BC, Croudace IW, W. P. (2015). Determination of 135Cs and 137Cs in Environmental Samples: A Review. Analytica Chimica Acta, 890(3), 7–20.
Sari, H. L., & Budi, W. S. (2017). Penentuan karakteristik cacahan pada counter dengan menggunakan sumber standar 152Eu, 60Co dan 137Cs. Youngster Physics Journal, 6(2), 151–156.
Sari, M., & Huljana, M. (2019). Analisis Bau, Warna, TDS, pH, dan Salinitas Air Sumur Gali di Tempat Pembuangan Akhir. ALKIMIA: Jurnal Ilmu Kimia Dan Terapan, 3(1), 1–5.
Setiawan, D., Aziz, A., Febrian, M. B., Setiadi, Y., & Hastiawan, I. (2017).
Pengembangan Teknologi Proses Radioisotop Medis 131I Menggunakan Metode Kolom Resin Penukar Ion Untuk Aplikasi Kedokteran Nuklir. Jurnal Sains Dan Teknologi Nuklir Indonesia, 18(1), 15–24.
Setiawan, & Widiyawati. (2015). Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Produksi Padi dan Jagung di Kabupaten Lamongan. Sains Dan Seni ITS, 4(1), 103–108.
Setiawati, E., Arif, I., & Intan, P. T. (2004). Studi Distribusi Radionuklida Cs-134 pada Sistem Perairan Tawar. Berkala Fisika, 7(2), 35–39.
Setyahandani N, Sri V, M. M. (2016). Studi Plotonium 239/240 (239/240 Pu) Dalam Sedimen Perairan Sluke, Rembang. Journal of Oceanography, 5(1), 40–44.
Siahaan, R., Indrawan, A., Soedharma, D., & Prasetyo, L. B. (2011). Kualitas Air Sungai Cisadane, Jawa Barat-Banten. Jurnal Ilmiah Sains, 11(2), 268–273.
Silalahi, C. M., & Suseno, H. (2014). Aktivitas Cesium-137 di Perairan Bangka Selatan Sebagai Baseline Data Radionuklida di Perairan Indonesia. Jurnal Oseanografi, 3(1), 36–42.
Sinaga, A., Muslim, & Suseno, H. (2015). Pemodelan Distribusi Radionuklida 137cs Di Muara Sungai Cisadane Perairan Teluk Jakarta Berdasarkan Data Radiologi Dan Oseanografi. Oseanografi, 4(4), 713–717.
Sofyan, H., & Akhadi, M. (2004). Radionuklida Primordial Untuk Penanggalan Geologi Dan Arkeologi. Iptek Ilmiah Populer, 6(2), 85–96.
Sukarna, I. M., Latif, A., Hartinawati, H., & Afnidar, A. (2018). Radiokimia.
Jakarta : Universitas Terbuka.
53 Sukirno, Muzakky, & Taftazani, A. (2003). Identifikasi Radionuklida Pemancar Gamma Di Daerah Pantai Lemahabang Muria Dengan Spektrometri Gamma.
GANENDRA Majalah IPTEK Nuklir, 6(2), 21–27.
Sukmabuana, P., & Tursinah, R. (2016). Efisiensi Detektor HPGe untuk Sampel Air dalam Variasi Volume Marinelli. Prosiding Seminar Nasional Teknologi Energi Nuklir, 2(1), 65–71.
Supriatna, M. (2020). Hubungan pH Dengan Parameter Kualitas Air PAda Tambak Intensif Udang Vannamei (Litopenaeus vannamei). JFMR-Journal of Fisheries and Marine Research, 4(3), 368–374.
Susanti, & Dachriyanus. (2017). Kromatografi Cair Kinerja Tinggi. LPTIK UNAND.
Susetyo, W. (1988). Spektrometri Gamma. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press.
Syahria, E., Setiawati, & Firdausi, K. S. (2012). Pembuatan Kurva Isodosis Paparan Radiasi di Ruang Pemeriksaan Instalasi Radiologi RSUD Kabupaten Kolaka Sulawesi Tenggara. Berkala Fisika, 15(4), 123–132.
Syarip. (2002). Eksperimen Pembuatan Sistem Penganalisis Unsur dengan Metode Gamma Serentak Menggunakan Sumber Neutron Pu-Be. Ganendra, V(1), 23–
30.
Tarigan, C. (2003). Analisis I-131 dalam Contoh Air di Sekitar Pusat Penelitian Tenaga Nuklir Serpong. Seminar Tahunan Pengawasan Pemanfaatan Tenaga Nuklir, 4(1), 230–235.
Tsoulfsnidis, N. (1995). Measurement and Detection of Radiation. University of Missouri-Rolla, Hemisphere Publishing Corporation.
Tusiro, Z., Koenawan, C., & Willian, N. (2012). Analisa Kandungan Radionuklida 137Cs Pada Sedimen di Perairan Batam. Jurusan Ilmu Kelautan Fakultas Ilmu Kelautan Dan Perikanan, 1(1), 1–7.
Wahyudi, Iskandar, D., & Marjanto, D. (2007). Pengaruh Matriks Terhadap Pencacahan Sampel Menggunakan Spektrometer Gamma. Jurnal Forum Nuklir, 1(1), 65–78.
Walid, A., Turahmah, F., & Ismarliana, P. (2020). Analisis Kualitas Air Sungai Kikim Di Kecamatan Kikim Timur Kabupaten Lahat. Ekologia, 20(2), 52–57.
Wijono, & Rosdiani. (2006). Kalibrasi ebergi dan Efisiensi Detektor HPGe Model GC1018 pada Rentang Energi 121 sampai 1408 keV dengan Sumber Standar Eu-152 LMRI. Prosiding Pertemuan Dan Presentasi Ilmiah Fungsional Teknis Non Poneliti, 237–248.
54 Windriani, R., Yusibani, E., & Safitri, R. (2014). Study of Deposit Cesium-137 (137Cs) Activity as a Result of Fission Product from The Fukushima Daiichi Nuclear Power Plant at Japan after Earthquake and Tsunami in 2011. Journal of Aceh Physics Society, 3(1), 3–4.
Wiyono, M., Pudjadi, E., Nirwani, L., Wahyudi, & Kusdiana. (2018). Tingkat Radioaktivitas Beta Total dan 137Cs dalam Air Hujan di Wilayah Indonesia.
Kimia Dalam Industri Dan Lingkungan, 4(1), 179–186.
Wulandari, Y., Hartoyo, P., Anita, F., & Purwantiningsih. (2014). Analisis Jumlah Kadar Hemoglobin dan Sel Darah Putih (Leukosit) Pada Mencit (Mus Musculus) Sebelum dan Sesudah Radiasi Gamma Co-60 dengan Berbagai Variasi Dosis. Jurnal Ilmiah GIGA, 17(1), 9–18.
Wurdiyanto, G., & Budiantari, C. (2005). Optimasi Aspek Keselamatan Pada Kalibrasi Pesawat Radioterapi. Buletin Alara, 7, 11–16.
Yamasaki, S., Imoto, J., Furuki, G., Ochiai, A., Ohnuki, T., Sueki, K., Nanba, K., Ewing, R. C., & Utsunomiya, S. (2016). Radioactive Cs in the Estuary Sediments Near Fukushima Daiichi Nuclear Power Plant. Science of the Total Environment, 4(1), 1–10.
Yogafanny, E. (2015). Pengaruh Aktifitas Warga di Sempadan Sungai terhadap Kualitas Air Sungai Winongo. Jurnal Sains &Teknologi Lingkungan, 7(1), 29–40.
55 LAMPIRAN
Lampiran 1. Hasil spektrum sampel
I-131 Cs-137 Co-60 Co-60
I-131 Cs-137 Co-60 Co-60
56
I-131I-131I-131 Cs-137Cs-137Cs-137 Co-60 Co-60
Co-60 Co-60
Co-60 Co-60
57
I-131I-131I-131 Cs-137Cs-137Cs-137 Co-60 Co-60
Co-60 Co-60
Co-60 Co-60
58 Lampiran 2. Data cacahan detektor sampel air Sungai Cisadane di Daerah Tangerang
59 Lampiran 3. Perhitungan peluruhan standar
Berdasarkan sertifikat sumber standar :
A0 Cs-137 = 1806,6 Bq (10 Juni 2020) A0 Co-60 = 142,9 Bq (10 Juni 2020)
t tunda = 555 hari (10 Juni 2020 – 17 Des 2021) T1/2 Cs-137 (Waktu paruh) = 10958 hari
T1/2 Co-60 (Waktu paruh) = 1925 hari
At Cs-137
At Cs-137 =
A
0e
-0,693t/T1/2=
1806,6 Bq e-0,693(555 hari)/10958 hari=
1744,29 Bq At Co-60
At Co-60 =
A
0e
-0,693t/T1/2= 142,9 Bq e-0,693(555 hari)/1925 hari
= 117,02 Bq
60 Lampiran 4. Perhitungan kalibrasi efisiensi
a.
ε
γ Cs-137 = 𝑁𝑠/𝑡𝑠 − 𝑁𝐵𝐺/𝑡𝐵𝐺𝐴𝑡 . 𝑃𝛾
=
32607 cacah 3600 𝑠
⁄ − 25 cacah 3600 𝑠⁄ 1744,29 Bq x 0,85
= 9,050555556 𝑐𝑝𝑠
1482,6465 = 0.00610%
b.
ε
γ Co-60 (1173,228 keV) = 𝑁𝑠/𝑡𝑠 − 𝑁𝐵𝐺/𝑡𝐵𝐺𝐴𝑡 . 𝑃𝛾
=
1683 cacah
3600 𝑠
⁄ − 9 cacah 3600 𝑠⁄ 117,02 Bq x 0,999
= 0,465 𝑐𝑝𝑠
116,90298 =0,00397%
c.
ε
γ Co-60 (1332,492 keV) = 𝑁𝑠/𝑡𝑠 − 𝑁𝐵𝐺/𝑡𝐵𝐺𝐴𝑡 . 𝑃𝛾
=
1356 cacah
3600 𝑠
⁄ − 10 cacah 3600 𝑠⁄ 117,02 Bq x 0,9998
= 0,373888889 𝑐𝑝𝑠
116.9966 = 0,00319%
d. Nilai efisiensi I-131 dihitung dengan menggunakan persamaan linear kalibrasi efisiensi, dimana y adalah nilai efisiensi dan x adalah energi dari I-131 yaitu 364,49 keV.
𝑦 = −0.000004𝑥 + 0.009
= −0.000004 (364.49 𝑘𝑒𝑉) + 0.009
= 0.007542
61 Lampiran 5. Perhitungan konsentrasi radionuklida Cs-137 pada sampel
Misalnya dalam perhitungan konsentrasi radionuklida Cs-137 pada sampel air sungai Cisadane di daerah Tangerang pada titik 1 menggunakan Persamaan:
𝐶𝑎𝑣𝑔 = (
𝑁𝑆𝑃 𝑡𝑆𝑃
⁄ − 𝑁𝐵𝐺 𝑡𝐵𝐺
⁄ )
𝜀𝛾 𝑥 𝑃𝛾 𝑥 𝑉
=
(34 3600⁄ − 25 3600⁄ )0.00610 𝑥 85,1% 𝑥 1
=
0,0048 Bq/LPerhitungan konsentrasi radionuklida Cs-137 pada Sampel air Sungai Cisadane di daerah Tangerang untuk titik 2 sampai titik 4 menggunakan persamaan yang sama dengan perhitungan pada sampel titik 1 dengan cara mengganti nilai net area sampel dengan hasil pengukuran yang sesuai
Lampiran 6. Perhitungan ketidakpastian pengukuran radionuklida Cs-137 pada sampel
𝑈
𝑇 = C√(
𝜎𝑁𝑠𝑝 + 𝜎𝑁𝑏𝑔𝑁𝑠𝑝 − 𝑁𝑏𝑔
)
2+ (
𝜎𝜀𝛾𝜀𝛾
)
2+ (
𝜎𝑃𝛾𝑃𝛾
)
2+ (
𝜎𝑉𝑉
)
2= 0,0048 Bq/L √(0,3
9)2+ (0,000061
0,00610)2+ (0,0085
85,1%)2 + (0,01
1 )2
= 0,00018
Perhitungan ketidakpastian pengukuran radionuklida Cs-137 pada sampel air sungai Cisadane di daerah Tangerang untuk titik 2 sampai titik 4 menggunakan perhitungan yang sama dengan sampel titik 1, dengan cara mengubah nilai konsentrasi sampel dan laju cacah sampel serta nilai deviasi laju cacah sampel yang sesuai dengan hasil pengukuran.
62 Lampiran 7. Perhitungan MDC radionuklida Cs-137 pada sampel
MDC = 4,66
√𝑁𝐵𝐺 𝑡𝐵𝐺2
⁄ 𝜀𝛾 𝑥 𝑃𝛾 𝑥 𝐹𝑘 𝑥 𝑉
MDC = 4,66 √25 cacah (3600 𝑠)⁄ 2 0,00610 𝑥 85% 𝑥 1 𝑥 1 𝐿
MDC = 4,66 0,00138
0,5196
MDC = 0,01245 Bq/L
Lampiran 8. Perhitungan konsentrasi radionuklida Co-60 pada sampel
Perhitungan konsentrasi radionuklida Co-60 menggunakan persamaan yang sama dengan perhitungan konsentrasi radionuklida Cs-137 yang terdapat pada Lampiran 5. Konsentrasi radionuklida Co-60 Total pada sampel titik 1 sebagai berikut:
Radionuklida Co-6- Energi 1173,228 keV
𝐶𝑎𝑣𝑔 = (
𝑁𝑆𝑃 𝑡𝑆𝑃
⁄ − 𝑁𝐵𝐺 𝑡𝐵𝐺
⁄ )
𝜀𝛾 𝑥 𝑃𝛾 𝑥 𝑉
=
(−1 3600⁄ − 9 3600⁄ )0.00397 𝑥 99,9% 𝑥 1
=
0,0069 Bq/L Radionuklida Co-60 Energi 1332,492 keV
𝐶𝑎𝑣𝑔 =(
𝑁𝑆𝑃 𝑡𝑆𝑃
⁄ − 𝑁𝐵𝐺 𝑡𝐵𝐺
⁄ )
𝜀𝛾 𝑥 𝑃𝛾 𝑥 𝑉
=
(−6 3600⁄ − 10 3600⁄ )0.00319 𝑥 99,98% 𝑥 1
=
0,0139 Bq/LCavg Co-60 Total = Cavg Co-60 Co-60 1173,228 keV + Cavg Co-60 1332,492 keV = 0,0069 Bq/L + 0,0139 Bq/L
= 0,0208 Bq/L
63 Lampiran 9. Perhitungan ketidakpastian pengukuran radionuklida Co-60 pada sampel
Persamaan untuk menghitung ketidakpastian pengukuran radionuklida Co- 60 sama dengan persamaan yang digunakan dalam perhitungan ketidakpastian pengukuran radionuklida Cs-137 yang terdapat pada Lampiran 6. Perhitungan ketidakpastian pengukuran radionuklida Co-60 total pada sampel air Sungai Cisadane di daerah Tangerang pada titik 1 sebagai berikut:
Co-60 1173,228 keV
𝑈
𝑇= C
√(
𝜎𝑁𝑠𝑝 + 𝜎𝑁𝑏𝑔𝑁𝑠𝑝−𝑁𝑏𝑔
)
2+ (
𝜎𝜀𝛾𝜀𝛾
)
2+ (
𝜎𝑃𝛾𝑃𝛾
)
2+ (
𝜎𝑉𝑉
)
2= 0,0069 Bq/L √(0,17
−10)2+ (0,0000397
0,00397 )2+ (0,00999
99,9%)2+ (0,01
1 )2
= 0,00016
Co-60 1332,492 keV
𝑈
𝑇= C
√(
𝜎𝑁𝑁𝑠𝑝
)
2+ (
𝜎𝜀𝛾𝜀𝛾
)
2+ (
𝜎𝑃𝛾𝑃𝛾
)
2+ (
𝜎𝑉𝑉
)
2= 0,0139 √( 0
−0,00166)2+ (0,0000319
0,00319 )2+ (0,009998
99,98%)2+ (0,01
1 )2
= 0,00028
UT Total = UT Co-60 1173,228 keV + UT Co-60 1332,492 keV UT Total = 0.00016 Bq/L + 0.00028 Bq/L
= 0,00044
64 Lampiran 10. Perhitungan MDC radionuklida Co-60 pada sampel
Co-60 1173,228 keV
MDC = 4,66
√𝑁𝐵𝐺 𝑡𝐵𝐺2
⁄ 𝜀𝛾 𝑥 𝑃𝛾 𝑥 𝐹𝑘 𝑥 𝑉
MDC = 4,66 √9 cacah (3600 𝑠)⁄ 2 0,00397 𝑥 99,9% 𝑥 1 𝑥 1 𝐿
MDC = 0,00977 Bq/L
Co-60 1332,492 keV
MDC = 4,66
√𝑁𝐵𝐺 𝑡𝐵𝐺2
⁄ 𝜀𝛾 𝑥 𝑃𝛾 𝑥 𝐹𝑘 𝑥 𝑉
MDC = 4,66 √10 cacah (3600 𝑠)⁄ 2 0,00319 𝑥 99,98% 𝑥 1 𝑥 1 𝐿
MDC = 0,01281 Bq/L
MDC Total = MDC Co-60 1173,228 keV + MDC Co-60 1332,492 keV
= 0,00977 + 0,01281
= 0,02258
Lampiran 11. Perhitungan konsentrasi radionuklida I-131 pada sampel
Untuk menghitung konsentrasi selanjutnya pada titik 2 sampai 4 mengikuti persamaan konsentrasi radionuklida I-131 pada sampel titik 1 sebagai berikut:
𝐶𝑎𝑣𝑔 = (
𝑁𝑆𝑃 𝑡𝑆𝑃
⁄ − 𝑁𝐵𝐺 𝑡𝐵𝐺
⁄ )
𝜀𝛾 𝑥 𝑃𝛾 𝑥 𝑉
=
(−2 3600⁄ − 9 3600⁄ )0.00754 𝑥 81% 𝑥 1
=
0,0109 Bq/L65 Lampiran 12. Perhitungan ketidakpastian pengukuran radionuklida I-131 pada sampel
𝑈
𝑇 = C√(
𝜎𝑁𝑠𝑝 + 𝜎𝑁𝑏𝑔𝑁𝑠𝑝−𝑁𝑏𝑔
)
2+ (
𝜎𝜀𝛾𝜀𝛾
)
2+ (
𝜎𝑃𝛾𝑃𝛾
)
2+ (
𝜎𝑉𝑉
)
2= 0,0109 Bq/L √(0.32
−24)2+ (0,0000754
0,00754 )2 + (0,0081
81% )2+ (0,01
1 )2
= 0,00023
Lampiran 13. Perhitungan MDC radionuklida I-131 pada sampel
MDC = 4,66
√𝑁𝐵𝐺 𝑡𝐵𝐺2
⁄ 𝜀𝛾 𝑥 𝑃𝛾 𝑥 𝐹𝑘 𝑥 𝑉
MDC = 4,66 √22 cacah (3600 𝑠)⁄ 2 0,00754 𝑥 81% 𝑥 1 𝑥 1 𝐿
MDC = 0,00993 Bq/L
66 Lampiran 14. Sertifikat standarisasi radionuklida sumber standar EW-679