BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
F. Pelaksanaan Audit Operasional
Pelaksanaan audit operasional atas aktivitas penjualan jasa ekspedisi pada PT. TIKI JNE Cabang Makassar dilakukan oleh internal auditor, yang biasanya dilakukan oleh seorang auditor yang langsung didatangkan dari kantor pusat Jakarta. Waktu yang digunakan untuk mengaudit kurang lebih 3 (tiga) minggu dimana pelaksanaannya bersifat rutin satu kali setahun dan biasanya dilakukan pada bulan November.
Dalam audit tersebut, internal auditor mengumpulkan jenis-jenis bukti audit tertentu yang diperoleh selama proses pemeriksaan, dimana metode pengumpulan bukti pemeriksaan itu dilakukan melalui kuesioner yang datanya diperoleh dari karyawan/karyawati PT. TIKI JNE Cabang Makassar yang berada di bagian penjualan.
Berikut adalah hasil dari 27 kuesioner yang diberikan penulis kepada karyawan/karyawati PT.TIKI JNE Cabang Makassar pada bagian penjualan :
No Pertanyaan Ya Tidak A
1
perencanaan pemeriksaan
apakah jangka waktu pelaksanaan pemeriksaan pada aktivitas penjualan jasa (pengiriman barang) PT. TIKI JNE Cabang Makassar telah
ditetapkan? 27 0
2 Apakah ada tujuan yang akan dicapai dalam pemeriksan manajemen terhadap aktifitas penjuala jasa pada PT.TIKI JNE Cabang
Makassar? 27 0
3 Apakah telah ditentukan jumlah pemeriksaan yang akan melaksanakan pemeriksaan pada fungsi penjualan jasa PT.TIKI JNE Cabang
Makassar? 27 0
4 Apakah pekerjaan dan tanggung jawab masing- masing fungsi yang telah dilakukan sesuai dengan pembagian tugas dalam struktur
organisasi? 27 0
B.
1
Pengumpulan bukti – bukti ferforma
Apakah setiap barang yang masuk dibuatkan
bukti? 27 0
2 Apakah setiap engiriman barang dibuatkan slip
pengiriman barang? 27 0
3 Apakah setiap penerimaan uang untuk
pengiriman barang dibuatkan bukti? 27 0
4 Apakah dibuatkan laporan pngiriman barang
tiap hari, minggu, dan bulan? 27 0
C.
1
Analisis penyelidikan penyimpangan/deviasi Apakah penetapan harga cukup layak jika di badingkan dengan yang berlaku diperusahaan sejenis?
27 0
2 Apakah setiap pengiriman barang selalu tepat waktu atau tidah pernah mengalami
keterlambatan? 27 0
3 Apakah dalam setiap pengiriman barang pernah
mengalami cacat hingga sampai ditujuan? 27 0 4 Apakah dalam pencatatan pengiriman barang
secara fisik sama dengan yang ada pada bagian
pembukuan? 27 0
5 Apakah telah dilakukan analisa untuk mengetahui penyebab terjadinya selisih antara
anggaran dan realisasi penjualan? 27 0
D.
1 Menentukan tindakan korektif 27 0
Apakah ada ganti rugi dari pihak perusahaan bilamana ada barang yang rusak/cacat?
2 Apakah setiap terjadi kesalahan pencatatn
dilakukan jurnal koreksi? 27 0
3 Apakah manajer pemasaran PT.TIKI JNE Cabang Makassar mengadakan evaluasi kerja
terhadap aktivitas penjualan jasanya? 27 0
4 Apakah manajer penjualan PT.TIKI JNE Cabang Makassar yang mementau dan
membuat penjualan jasa (pengiriman barang)? 27 0 E.
1
Melaporkan hasil manajemen audit
Apakah hasil pemeriksaan pada aktivitas penjualan jasa (pengiriman barang) PT.TIKI JNE Cabang Makassar dilaporkan dalam
bentuk tertulis atau lisan? 27 0
2 Apakah hasil pemeriksaan manajemen pada aktifitas penjualan jasa (pengiriman barang) PT.TIKI JNE Cabang Makassar dibandingkan
dengan hasil sebelumnya? 27 0
3 Apakah laporan kinerja penjualan cabang diperiksa oleh manajer pemasaran dan
pimpinan regional? 27 0
Melihat hasil dari 27 kuesioner yang diberikan penulis kepada karyawan/karyawati PT.TIKI JNE Cabang Makassar pada bagian penjualan di atas maka dapat disimpulkan bahwa :
a. Perencanaan pemeriksaan
1. Jangka waktu pelaksanaan pemeriksaan pada aktifitas penjualan jasa (pengeriman barang) PT. TIKI JNE Cabang Makassar telah ditetapkan 2. Ada tujuan yang akan dicapai dalam pemeriksaan manajemn terhadap
aktifitas penjualan jasa pada PT.TIKI JNE Cabang Makassar
3. Telah ditentukan jumlah pemeriksaan yang akan melaksanakan pemeriksaan pada fungsi penjualan jasa PT.TIKI JNE Cabang Makassar
4. Pekerjaan dan tanggung jawab masing – masing fungsi yang telah dilakukan sesuai dengan pembagian tugas dalam struktur organisasi b. Pengumpulan bukti – bukti ferforma
1. Setiap barang yang masuk dibuatkan bukti
2. Setiap pengiriman barang di buatkan slip pengiriman barang 3. Setiap penerimaan uang untuk pengiriman barang dibuatkan bukti 4. Dibuatkan laporan pengiriman barang tiap hari, minggu, dan bulan c. Analisi penyelidikan penyimpangan/deviasi
1. Penetapan harga cukup layak jika dibandingkan dengan yang berlaku diperusahaan sejenis
2. Setiap pengiriman barang selalu tepat waktu atau tidak pernah mengalami keterlambatan
3. Dalam setiap pengeriman barang pernah mengalami cacat hingga sampai tujuan
4. Dalam pencatatan pengiriman barang secaraa fisik sama dengan yang ada pada bagian pembukuan
5. Telah dilakukan analisa untuk mengetahui penyebab terjadinya selisih antara anggaran dan realisasi penjualan
d. Menentukan tindakan korektif
1. Ada ganti rugi dari pihak perusahaan bilaman mana ada barang yang rusak/cacat.
2. Setiap terjadi kesalahan pencatatan dilakukan jurnal koreksi
3. Manajer pemasaran PT. TIKI JNE Cabang Makassar mengedakan evaluasi kerja terhadap aktifitas penjualan jasanya
4. Manajer penjualan PT. TIKI JNE Cabang Makassar yang memntau dan membuat penjualan jasa (pengiriman barang)
e. Melaporkan hasil manajemen audit
1. Hasil pemeriksaan pada aktifitas penjualan jasa (pengiriman barang) PT.TIKI JNE Cabang Makassar dilaporkan dalam bentuk tertilis dan lisan 2. Hasil pemeriksaan manajemen pada aktivitas penjualan jasa (pengiriman barang) PT.TIKI JNE Cabang Makassar dibandingkan dengan hasil sebelumnya
3. Laporan kinerja penjualan cabang diperiksa oleh manajer pemasaran dan pimpinan regional.
Sedangkan pelaksanaan serangkaian audit operasional atas aktivitas penjualan jasa ekspedisi pada PT. TIKI JNE Cabang Makassar yang dilakukan oleh internal auditor, mencakup tahapan-tahapan sebagai berikut :
1. Survey Pendahuluan
Tahap survey pendahuluan merupakan tahap awal dalam melakukan audit operasional. Berdasarkan pengamatan dan langkah awal yang telah dilakukan, penulis melakukan pemberian kuesioner sebanyak 27 rangkap kepada karyawan yang ada di unit kerja penjualan. Hal itu dilakukan agar diperoleh data – data mengenai objek yang akan diperiksa
2. Pengujian atas system pengendalian manajemen
Sebelum memasuki tahap pemeriksaan lanjutan, auditor harus terlebih dahulu mengumpulkan informasi praktis mengenai sitem pengendalian terhadap kegiatan – kegiatan yang sedang diperiksa. Berdasarkan pengujian atas system pengendalian manajemen dapat penulis simpulkan bahwa:
a. Mengenai system – system dan prosedur – prosedur telah dilakukan secara efektif dan efesien yaitu dalam usaha mencapai tujuan yang dimaksud
b. Telah dulakukannya evaluasi kerja terhadap aktifitas penjualan jasa yang dilakuan oleh manajer pemasaran PT. TIKI JNE Cabang Makassar.
3. Pengujian Terinci
Pelaksanaan pengujian terinci dilakukan untuk mengidentifikasi masalah yang temukan oleh auditor.
Dalam pengujian terinci ada beberapa sasaran yang telah dicapai sasaran tersebut mencakup hal – hal sebagai berikut :
a. Adanya ketaatan pada kebijaksanaan – kebijaksanaan yang sudah ditetapkan
b. Adanya pencapaian tujuan yang tetah ditetapkan c. Adanya efesiensi dalam beroperasi
d. Adanya efesiensi dan kehematan dalam mengguanakan sumber dana dan daya.
4. Temuan pemeriksaan
Setelah dilakukan pengujian terinci maka akan diperoleh beberapa temuan
pemeriksaan. Adapun beberapa temuan yang penulis dapatkan antara lain :
Temuan yang bersifat positif
a. Dalam aktifitas penjualan jasa ekspedisi, pelaksanaannya telah sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan oleh perusahaan b. Data realisasi penjualan jasa telah sesuai dengan realisasi penjualan
Temuan yang bersifat negative
a. Tidak semua karyawan pada bagian penjualan jasa mampu melaksanakan tugas yang dibebankan kepada mereka
b. Dalam pengiriman barang pernah mengalami cacat hingga sampai ketempat tujuan
c. Tidak dilakuannya penelitian tentang latar belakang pendidikan serta training untuk meyakinkan bahwa karyawan bagian penjualan yang menangani pengiriman barang berkompoten atau tidak.
Dari temuan diatas dapat dilihat bahwa pada PT. TIKI JNE Cabang Makassar, dalam melaksanakan pemeriksaan secara rinci terhadap pelaksanaan penjualan jasa ekspedisi, auditor melakukan penelahan lebih lanjut dari permasalahan yang terjadi
5. Rekomendasi
Permasalahan–permasalhan yang ditemukan dalam pengujian terinci merupakan landasan bagi auditor dalam pengajuan rekomendasi.
Dari permasalahan yang ditemukan dalam pengujian terinci, penulis mengajukan beberapa rekomendasi perbaikan atas temuan yang bersifat negatif, yaitu :
a. 1) Kondisi
Tidak semua karyawan/karyawi pada bagian penjualan mampu untuk melaksanakan tugas yang dibebankan kepada mereka
2) Kriteria
Karyawan yang terampil, tekun, bertanggung jawab serta memiliki
kemampuan dibidangnya masing-masing, merupakan modal utama untuk melaksanakan tugas atau pekerjaan yang terdapat dalam perusahaan.
3. Akibat
Proses penyelesaian pekerjaan yang berlangsung lama dan berlarut-larut, yang lebih lanjut akan menyebabkan kinerja sumber daya manusia kurang baik, khususnya dalam menganalisa penjualan jasa ekspedisi dalam hal pengiriman barang. Analisa yang kurang tepat dapat menimbulkan sutu masalah.
4. Rekomendasi
Memberikan pelatihan teknis yang bersifat rutin dan berkesinambungan, sehingga karyawan/karyawi baru yang bergabung dalam divisi penjualan bias mendapatkan pengetahuan dari pelatihan tersebut. Selain itu materi yang diberikan hendaknya disesuaikan dengan kemajuan teknologi yang ada.
b. 1) Kondisi
pendidikan serta training untuk meyakinkan bahwa personil bagian penjualan yang menangani pengiriman barang berkompeten atau tidak.
2) Kriteria
Karyawan/karyawati yang memiliki pengetahuan, terampil, tekun, bertanggungjawab serta memiliki kemampuan yang tinggi di bidangnya masing-masing merupakan modal utama untuk melksanakan tugas atau pekerjaan.
3) Akibat
Kurangnya kemampuan dan keahlian yang dimiliki oleh pegawai dalam melaksanakan tugasnya.
4) Rekomendasi
Melakukan penyeleksian untuk menyaring karyawan – karyawan yang berkompeten di bidangnya khususnya di bagian penjualan. Hal ini dilakukan untuk mengetahui kemampuan dan keahlian yang dimiliki oleh pegawai, berkompeten atau tidak dalam melaksanakan tugasnya karena kemampuan dan keahlian yang tinggi merupakan modal yang utama dalam melaksanakan pekerjaannya khususnya mengenai masalah pengiriman barang yang memang membutuhkan penanganan yang serius.
6. Pelaporan
Penyusunan hasil audit merupakan akhir dalam proses audit operasional yang mencerminkan kredibilitas dan profesionalisme pemeriksa.
Berdasarkan analisa data tahap audit operasional di atas maka dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan audit operasional atas aktivitas penjualan jasa ekspedisi pada PT. TIKI JNE Cabang Makassar telah dilaksanakan dengan baik dan sesuai dengan kriteria audit operasional.
Hal ini dapat dilihat dari tahap audit operasional atas aktivitas penjualan jasa pada PT. TIKI JNE Cabang Makassar, yang terdiri dari : tahap survey pendahuluan, pengujian atas system pengendalian manajemen, pengujian terinci, pengembangan temuan-temuan, rekomendasi dan pelaporan. Dimana semua tahap ini dilakukan dengan teliti. Demikian halnya dalam kegiatan penjualan jasa ekspedisi pelaksanaannya telah sesuai dengan kriteria yang ditetapkan perusahaan
Dengan demikian hipotesis yang penulis ajukan sebelumnya dapat diterima kebenarannya, karena dapat dibuktikan
BAB VI