• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN

B. Analisis Hasil Penelitian

3. Pengujian Hipotesis

Penelitian ini dianalisis dengan model regresi berganda untuk melihat seberapa besar pengaruh biaya produksi terhadap laba kotor, dengan model persamaan sebagai berikut :

Y = α + ß1X1 2X2 3X 3 + е

Dimana :

Y = Laba Kotor (LK)

α = Konstanta dari persamaan regresi (harga Y bila X = 0 ) ß1, ß2, ß3 = Koefisien regresi dari variabel X1, X2, X 3

X1 = Biaya Bahan Baku Langsung (BBBL) X2 = Biaya Tenaga Kerja Langsung (BTKL) X 3 = Biaya Overhead Pabrik (BOP)

e = Tingkat kesalahan pengganggu

a. Uji t-statistik

Uji t merupakan suatu pengujian yang bertujuan untuk membuktikan apakah masing–masing koefisien regresi signifikan atau tidak terhadap variable dependen dengan menganggap variable independent lainnya konstan. Uji ini dilakukan dengan membandingkan signifikansi t hitung dengan ketentuan sebagai berikut :

- Jika - t table < t-hitung ˂ t table, maka Ho diterima

- Jika t-hitung < - t table, atau t hitung > t tabel, maka Ha diterima

Selain itu dapat pula dilihat dari nilai signifikansinya, jika nilai signifikansi < 0,05 maka Ha diterima.

Hipotesis Penelitian :BBBL, BTKL dan BOP berpengaruh secara parsial terhadap laba kotor.

Hipotesis Statistik :

- Ho : b1, b2, b3 = 0, artinya BBBL, BTKL, BOP secara parsial tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap LK.

- Ha :b1, b2, b3 ≠0, artinya BBBL, BTKL, BOP secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap LK.

b. Uji F

Uji F statistic digunakan untuk menilai keberartian pengaruh dari seluruh variabel independen secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Uji F dimaksudkan untuk melihat kemampuan menyeluruh dari variabel independen yaitu biaya bahan baku langsung, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik terhadap laba kotor. Uji ini dilakukan dengan ketentuan :

- Jika F hitung < F table, maka Ho diterima - Jika F hitung > F table, maka Ha dterima Pada tingkat kepercayaan 95%.

Selain itu dapat pula dilihat dari nilai signifikansinya, jika nilai signifikansi <

0,05, maka Ha diterima.

Hipotesis Penelitian : BBBL, BTKL dan BOP secara simultan berpengaruh terhadap laba kotor.

Hipotesis Statistik :

- Ho : b1, b2, b3 = 0, artinya BBBL, BTKL, BOP secara simultan tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap laba kotor.

- Ha :b1, b2, b3 ≠0, artinya BBBL, BTKL, BOP secara simultan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap laba kotor.

PT. Gold Coin Indonesia merupakan salah satu anggota dari Gold Coin Group yang merupakan pelopor pabrik pakan ternak di Asia Tenggara dengan merk dagang Gold Coin sejak tahun 1953. PT. Gold Coin Indonesia juga bergerak di bidang pakan unggas, babi, dan tepung ikan. Pada saat ini pabrik dan kantor pemasaran Gold Coin Group terbesar di Singapura, Malaysia, Indonesia, Thailand, Vietnam, China, Philipina, Srilanka, India dan Laos.

Gold Coin Group memiliki teknologi mutakhir yang didukung oleh tenaga kerja ahli yang berpengalaman dalam memproduksi pakan ayam pedaging, petelur, pembibit, ikan , babi, yang berkualitas tinggi dan stabil. Disamping itu Gold Coin Group senantiasa didukung oleh tenaga teknis yang mempunyai pengalaman yang tinggi di lapangan. Tenaga teknis tersebut membantu peternak secara professional dalam hal teori dan praktek.

Setiap pabrik Gold Coin Group didukung dengan sarana dan peralatan laboratorium dan sumber daya manusia yang berpengalaman dalam menghasilkan pakan ternak yang bermutu.

Gold Coin Group adalah perusahaan yang memproduksi makanan ternak, seperti ayam, bebek, babi, dan lain-lain. Di Indonesia, perusahaan ini pertama kali

didirikan di Bekasi pada tahun 1977. Melihat semakin luasnya permintaan konsumen di Indonesia, maka didirikan juga di Surabaya dan Medan.

Pada awalnya PT. Gold Coin Indonesia memiliki nama PT. Subur Rifa Gold Coin, namun pada tahun 1979 saat keluarnya peraturan mengenai Penanaman Modal Asing (PMA), maka PT. Subur Rifa Gold Coin berubah nama menjadi PT. Gold Coin Indonesia Medan, berlangsung pada tahun 1787.

PT. Gold Coin Indonesia terletak di Jl. Pulau Bali No.2 Kawasan Industri Medan (KIM) II Mabar, Kotamadya Medan. Perusahaan ini terdiri dari pabrik dan kantor administrasi yang berdiri di atas tanah 24.150,00 m², sampai saat ini perusahaan terus mengembangkan produksi pemasarannya baik dalam kawasan kota Medan maupun Daerah Tingkat II di Sumatera Utara, bahkan di luar pulau Sumatera.

Saat ini jumlah tenaga kerja yang ada di perusahaan ini adalah sekitar 112 orang.

2. Struktur Organisasi Perusahaan dan Pembagian Tugas

Struktur organisasi adalah suatu kerangkan atau bagan yang menggambarkan jaringan hubungan kerja yang bersifat formal, yang menunjukkan kedudukan dan jabatan secara hirarki. Struktur organisasi menggambarkan dengan jelas garis wewenang dan tanggung jawab setiap fungsi dalam suatu organisasi, yang sifatnya relative permanen tanpa menutup kemungkinan adanya reorganisasi, baik yang bersifat pemekaran maupun penyederhanaan organisasi sesuai dengan tuntutan dari perkembangan organisasi tersebut.

Struktur organisasi yang baik dalam perusahaan belum dapat memberi jaminan tentang loyalitas setiap individu unutk melakukan tugas dan tanggung jawab sebagaimana yang telah digariskan. Keberhasilan suatu organisasi dalam mencapai tujuan dengan baik banyak dipengaruhi oleh mengerti tidaknya seseorang atau individu yang tergabung dalam organisasi unutk memahami fungsi dan tugasnya didalam organisasi tersebut. Dengan demikian, struktur organisasi yang baik bukanlah menjadi tujuan utama perusahaan, namun lebih sebagai alat yang dipergunakan dalam mencapai tujuan perusahaan.

Struktur organisasi PT. Gold Coin Indonesia Cabang Medan adalah berbentuk fungsional dan staff. Struktur organisasi tersebut terdiri atas beberapa divisi yang membawahi beberapa departemen. Departemen tersebut juga terbagi atas beberapa seksi. Masing-masing divisi, departermen, dan seksi-seksi memiliki tugas dan tanggung jawab yang berbeda sesuai dengan fungsi masing-masing unit dalam organisasi tersebut.

Adapun tujuan pembagian tugas yang dilakukan di PT. Gold Coin Indonesia adalah :

1. Mempermudah dalam melaksanakan pekerjaan

2. Menghindari adanya tumpang tindih dalam pelaksanaan tugas 3. Menghemat waktu dalam melaksanakan tugas

4. Meningkatkan keahlian dan kreatifitas pegawai

Dalam organisasi, pembagian pekerjaan dilakukan menurut struktur yang telah ditetapkan.Berikut ini adalah gambar struktur organisasi PT. Gold Coin Indonesia.

Adapun tugas dari masing-masing fungsi dalam struktur organisasi adalah sebagai berikut :

1) Branch Manager

Branch Manager merupakan pimpinan yang tertinggi dalam perusahaan yang mempunyai kekuasaan dan tanggung jawab yang tertinggi dalam perusahaan, yang mempunyai tanggung jawab kedalam dan keluar perusahaan, dan memegang wewenang dalam memutuskan setiap kebijaksanaan perusahaan, serta bertanggung jawab atas aktivitas perusahaan. Maju mundurnya perushaan tergantung pada system kepemimpinan yang dijalankannya.

Tugas-tugas Branch Manager antara lain adalah :

a. Bertanggung jawab atas kelancaran kegiatan operasional perusahaan b. Mengawasi jalannya produksi

c. Mengawasi penjualan produksi 2) Secretary

Tugas-tugas secretary diantaranya adalah :

a. Menerima surat-surat maupun fax yang masuk dan membuat laporannya b. Menerima panggilan telepon untuk branch manager sebelum memberikannya

kepada branch manager dan menyusun janji untuk branch manager secara selektif.

c. Menerima data aktifitas dari para perusahaan dan juga dari SBM, MBM, Corn.

d. Menyediakan kilasan laporan kegiatan baik awal bulan maupun tengah bulan

e. Membuat laporan bulanan branch manager f. Membuat laporan OFSM.

3) Purchasing Executive

Tugas-tugas purchasing executive anatara lain :

a. Merencanakan system pengadaan dan persediaan bahan

b. Mempersiapkan permintaan kebutuhan bahan, menetapkan harga standar bahan

c. Memperbaharui perjanjian 4) Mill Controller

Mill controller bertugas memeriksa dan mengawasi setiap tindakan yang dilakukan oleh branch manager maupun para manager yang ada dalam perusahaan. Mill controller berfungsi sebagai staff ahli yang berwenang untuk memberikan saran-saran bagi perkembangan atau kemajuan perusahaan, selain itu Mill controller juga memiliki tugas menyusun anggaran, dan memeriksa penggunaan biaya.

5) Quality Control / Chemist

Tugas-tugas quality control adalah :

a. Melakukan analisa sample bahan baku yang diambil oleh bagian QAO untuk mengetahui apakah bahan baku tersebut layak unutk digunakan sesuai dengan standar mutu yang ditetapkan.

b. Melakukan analisa produk jadi berdasarkan sample dari tiap-tiap produk yang diproduksi yang diambil oleh bagian QAO unutk diperiksa jenis kandungan produk tersebut.

c. Melaporkan hasil pemerikasaan kepada bagian QAO dan Branch Manager 6) Quality Assurance Officer (QAO)

Tugas-tugas Quality Assurance Officer adalah :

a. Memastikan pemakaian bahan baku dengan baik, baik kualitas fisik maupun nutrisi yang tercantum pada formula.

b. Mencatat umur persediaan bahan baku dan persediaan barang jadi dan jika ada kelainan kualitas fisik atau persediaan lama segera diinformasikan ke bagian laboratorium unutk mengambil sample dan melakukan analisa ulang.

c. Turut mengawasi operasional pabrik yaitu bagian dumping bahan baku, pemakaian feedaditive, memastikan saringan dengan benar, mengawasi bagian sacking yaitu kualitas fisik, kualitas jahitan dan jumlah berat.

d. Memastikan bahan pakan yang akan keluar dalam keadan baik, kualitas sesuai dengan spec masing-masing, baik truk dipastikan kering dan bersih sebelum dimuat pakan dan tertutup tenda jika hujan.

7) Sales Manager

Tugas-tugas Sales Manager adalah :

a. Melakukan penjualan dan memprediksi penjualan b. Membagi daerah pemasaran

c. Merencanakan program promosi yang akan dilakukan

d. Merencanakan program penyuluhan mengenai peternakan unutk meningkatkan produksi ternak petani.

8) Kassa

Tugas-tugas Kassa adalah :

a. Menerima pembayaran penjualan tunai maupun kredit b. Menyetorkan uang /cek/giro ke bank

c. Melakukan pencatatan atas penerimaan dan pengeluaran dalam buku harian kas.

9) Factory Manager

Tugas-tugas factory manager antara lain :

a. Bertanggung jawab terhadap jumlah, jenis, dan mutu produksi b. Bertanggung jawab terhadap pemeliharaan pabrik

c. Berkoordinasi dengan setiap supervisor proses produksi

d. Memberikan jumlah dan jenis pakan yang diproduksi setiap hari kepada branch manager dan sales manager.

e. Mengawasi kebersihan areal pabrik 10) Administration

Tugas-tugas administration antara lain adalah :

a. Menerima laporan dari supervisor stock setiap hari yang dibuat dalam daftar nomor, harga kontrak per akomoditas dan per supplier.

b. Menerima laporan harga dari bagian purchasing executive dan membuat daftar nomor kontrak dalam laporan penerimaan.

c. Pembayaran voucher pada kasir dan membuat nomor control, nomor daftar, nomor kontrak bahan baku, bahan kimia, bahan kemasan.

d. Membuat rencana produksi untuk mengetahui rancangan jam dan hari lembur dan bahan baku.

11) Sales Administration

Tugas-tugas sales administration antara lain adalah : a. Memeriksa pembayaran atas produk dari tim penjualan b. Membuat laporan aktivitas dari pelanggan

c. Memasukkan data faktur penerimaan terakhir pada program computer setelah memeriksa jumlah penerimaan terakhir

d. Memasukkan data penerimaan faktur dari penjualan lain 12) Do Clerk

Tugas-tugas dari Do Clerk adalah :

a. Menerima pesanan dari pelanggan dan meneruskan ke bagian produksi

b. Melakukan koordinasi dengan bagian produksi khususnya bagian delivery unutk mengetahui posisi persediaan barang jadi

c. Mencatat jumlah barang yang keluar, termasuk jenis, harga, dan pelanggan yang membeli

13) Production Supervisor

Tugas-tugas dari Production Supervisor : a. Mengkoordinir pembagian tugas bawahannya

b. Merencanakan pembagian bahan baku dan bahan additive

c. Melakukan perencanaan pekerjaan dan waktu d. Bertanggung jawab kepada factory manager

e. Mengadakan pemeriksaan, penelitian, analisa, serta evaluasi pekerjaan bawahannya

14) Dumping Operator

Tugas-tugas Dumping Operator antara lain adalah :

a. Bertanggung jawab terhadap pemenuhan kebutuhan bahan baku yang digunakan pada proses produksi melalui koordinasi dengan control room b. Mencatat jumlah bahan baku yang telah dumping

c. Bertanggung jawab terhadap kebersihan areal kerja

d. Bertanggung jawab terhadap penggulungan hand gonny bag e. Bertanggung jawab terhadap factory manager

15) Maintenance Supervisor

Tugas-tugas Maintenance Supervisor antara lain adalah :

a. Mengadakan pemeriksaan, penelitian, analisa, serta evaluasi pekerjaan bawahannya

b. Mengkoordinir pembagian tugas bawahannya melakukan perencanaan pekerjaan dan waktu

c. Bertanggung jawab terhadap factory manager 16) Stock Supervisor

Tugas-tugas dari Stock Supervisor adalah :

a. Bertanggung jawab terhadap pengambilan sampel bahan baku dari truk

b. Menyusun dan membuat laporan penerimaan dan pemakaian bahan baku c. Menyusun dan membuat laporan pengeluaran dari hasil produksi

d. Mengadakan pemeriksaan bahan baku dan hasil produksi di laboratorium e. Bertanggung jawab kepada factory manager

17) Store Keeper

Tugas-tugas dari Store Keeper adalah :

a. Bertanggung jawab atas perawatan dan pengawasan bagian yag termasuk dalam golongan umum

b. Mengatur waktu untuk jadwal pemeriksaan, servis, baik yang dilakukan maintenance maupun penjual jasa

c. Penyediaan spare part

d. Memberikan arahan/cara kerja yang baik dalam mengoperasikan forklift kepada operator froklif

e. Membuat laporan kepada atasan, pemakaian solar, air, spare part

f. Menyampaikan saran / usulan kepada atasan guna mencapai hasil yang lebih baik.

g. Menjaga kebersihan bagian yang menjadi tanggung jawabnya 18) Sacking of Supervisor

Tugas-tugas dari Sacking of Supervisor antara lain :

a. Bertanggung jawab terhadap Sacking of Section yang meliputi :

 Produk jadi yang diproduksi sesuai dengan plastic bag nya serta feed ticketnya

 Berat produk jadi disetiap bag

 Percepatan produksi sesuai dengan kapasitas mesin

 Kebersihan areal kerja

 Sampel produk jadi

b. Koordinasi dengan bagian control room tentang :

 Ration yang diproduksi dan yang akan di sacking

 Ration yang di sacking dari line berapa

 Masalah partical size

c. Koordinasi dengan bagian maintenance tentang :

 Gangguan pada system di sacking off seperti bag lamp dan limit switch

 Gangguan pada escalator, conveyor, dan sewing machine 19) Operator Forklift

Tugas-tugas dari Operator Forklift antara lain adalah :

a. Bertanggung jawab akan pengoperasian forklift yang digunakan

b. Merawat forklift memeriksa sebelum dan sesudah dioperasikan, kebersihan dan pelumasan

c. Memberikan laporan kepada atasan, akan kondisi dan kelainan forklift serta pemakaian solar

d. Melaksanakan serah terima kepada operator sebelum dan sesudahnya

Proses produksi merupakan cara, metode, teknik bagaimana penambahan atau penciptaan faedah baru suatu barang dengan menggunakan sumber seperti bahan baku, tenaga mesin, dan sebagainya. PT. Gold Coin Indonesia Cabang Medan termasuk industry padat modal karena menggunakan alat-alat berteknologi canggih.

Proses produksi pada PT. Gold Coin Indonesia Cabang Medan adalah sebagai berikut:

a. Penuangan (Intake section)

Penuangan merupakan proses pengolahan pakan ternak. Bahan baku yang akan dimasukkan, dituang melalui intake yang selanjutnya dibawa melalui chain convenyor dan bucket elevator ke bin bahan baku. Sebelum bahan baku masuk kedalam bin penyimpanan, bahan baku melalui magnet yang akan memisahkan logam-logam yang terbawa bahan baku.

b. Penggilingan (Grinding)

Sebelum bahan baku masuk ke proses penggilingan, bahan baku akan melalui bin hoper yaitu bin antrian yang akan memisahkan bahan baku yang diinginkan untuk pertama kali diproduksi. Setelah itu bahan baku akan masuk kedalam vibrator untuk memisahkan bahan baku kasar dan bahan baku halus.

Bahan baku kasar akan melalui proses penggilingan terlebih dahulu sebelum masuk kedalam mesin mixer, sedangkan bahan baku halus tidak melalui penggilingan dan langsung menuju kedalam mesin mixer. Bahan yang masuk akan melalui proses pemukulan dengan kecepatan tinggi sehingga bahan baku akan terpukul dan terlempar ke arah saringan / pengayakan yang dipasang sepanjang sisi mesin penggilingan.

c. Pencampuran (Mixer)

Bahan baku hasil dari penggilingan ini masuk kedalam proses pencampuran untuk dicampu hingga rata. Hasil campuran mesin mixer berupa mess (tepung) yang kemudian dibawa ke bin finish product, jika produk yang dinginkan dalam bentuk mess. Untuk produk berbentuk pellet (crumble) bahan campuran tadi akan melalui proses pelletizing sedangkan untuk produk crumble akan melalui proses pelletizing dan crumble.

d. Pembutiran (Peletizing)

Campuran dari mesin mixer akan dibawa ke mesin pellet miil dan dilakukan pemanasan dengan tujuan untuk memudahkan pembentukan pellet, pada proses pemanasan ini akan terjadi proses gelatinisasi. Setelah pemanasan dilakukan proses penekanan / press (pemelletan). Proses pemelletan dilakukan dengan

mesin press yang terdiri dari ring die press yang mempunyai lubang-lubang dengan ukuran tertentu.

Hasil dari mesin pellet ini akan dibawa ke bin finish product, jika produk yang diinginkan dalam bentuk pellet. Namun jika produk yang diinginkan dalam bentuk crumble, maka hasil dari mesin pellet ini akan dibawa ke mesin crumble.

e. Proses Crumble

Proses ini terjadi suatu pemotongan pellet menjadi lebih kecil/pendek ukurannya sesuai dengan yang diinginkan. Sesudah proses crumble selesai, bahan diayak. Hasil pengayakan dibawa ke bin produk jadi untuk proses packing.

f. Pengepakan (Packing)

Produk jadi berupa mess, pellet, crumble dari bin produk jadi untuk masing- masing produk akan dibawa ke proses pengarungan. Produk jadi tersebut akan dimasukkan ke dalam karung plastic ataupun kertas dengan chain convenyor dan proses tersebut berlangsung secara otomatis dan dilanjutkan dengan penimbangan berat netto produk yang diinginkan. Setelah pengarungan, produk jadi dibawa ke bagian penjahitan untuk dijahit pinggirnya dengan mesin jahit bersamaan dengan cap / sticker. Setelah itu dibawa ke gudang produk jadi dan siap unutk dijual.

Tabel 4.1

Daftar Biaya Produksi PT. Gold Coin Indonesia Untuk Periode Akuntansi 2006-2008

Tahun/Bulan Biaya Produksi

Tahun/Bulan Biaya Produksi

Tahun/Bulan Biaya Produksi

2006 Jan 605,950 2007 Jan 990,954 2008 Jan 753,196

Feb 874,486 Feb 933,789 Feb 984,832

Mar 1,059,586 Mar 926,497 Mar 820,741

Apr 1,042,355 Apr 765,059 Apr 920,977

Mei 981,000 Mei 1,075,410 Mei 1,020,956

Jun 1,538,813 Jun 1,033,131 Jun 892,949

Jul 1,506,197 Jul 1,209,377 Jul 916,903

Agus 1,473,536 Agus 1,094,816 Agus 1,039,455

Sep 1,358,556 Sep 814,164 Sep 723,801

Okt 2,668,227 Okt 765,410 Okt 761,110

Nov 609,932 Nov 704,308 Nov 726,470

Des 811,092 Des 796,450 Des 829,262

Total

Rp

14,529,730 Total Rp 11,109,365 Total Rp 10,390,652

Sumber : Data yang diolah penulis, 2009

5. Laba Kotor

Laba kotor PT. Gold Coin Indonesia diperoleh dengan mengurangkan penjualan bersih dengan harga pokok penjualan. Adapun penjualan mencakup penjualan bruto dalam total partai (T/P) dan penjualan bruto inter company (I/C), sedangkan harga pokok penjualan mencakup manufacturing cost, packing material cost, dan finished good cost. Berikut disajikan table perolehan laba kotor perusahaan periode akuntansi 2006 sampai 2008.

Tabel 4.2

Daftar Laba Kotor PT. Gold Coin Indonesia

Tahun/Bulan Laba Kotor

Tahun/Bulan Laba Kotor

Tahun/Bulan Laba Kotor

2006 Jan 2,415,283 2007 Jan 1,752,569 2008 Jan 1,279,319

Feb 1,555,598 Feb 1,325,022 Feb 1,476,365

Mar 1,603,288 Mar 1,429,886 Mar 1,599,958

Apr 2,019,750 Apr 1,186,170 Apr 2,004,283

Mei 1,444,229 Mei 1,363,553 Mei 1,479,223

Jun 1,782,560 Jun 1,019,278 Jun 1,261,246

Jul 1,474,014 Jul 1,402,161 Jul 1,296,076

Agus 1,438,806 Agus 1,078,994 Agus 2,531,662

Sep 1,583,182 Sep 1,772,964 Sep 1,614,265

Okt 1,838,819 Okt 1,597,113 Okt -4,687,902

Nov 4,832,828 Nov 1,556,013 Nov -5,493,559

Des 3,848,361 Des 3,302,588 Des 9,037,786

Total

Rp

25,836,718 Total Rp 11,109,365 Total Rp 10,390,652

Sumber : Data yang diolah penulis, 2009

B. Analisis Hasil Penelitian

2. Deskripsi Data Secara Statistik

Berdasarkan hasil pengolahan data, maka data statistic secara umum dari seluruh data yang digunakan dapat dilihat pada table berikut ini :

Tabel 4.3

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

LN_BBBL 34 4.98 14.54 11.8894 1.71254

LN_BTKL 36 6.72 12.44 11.6906 .90151

LN_BOP 36 12.66 13.57 13.1980 .18709

LN_LK 34 13.83 16.02 14.3824 .44260

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

LN_BBBL 34 4.98 14.54 11.8894 1.71254

LN_BTKL 36 6.72 12.44 11.6906 .90151

LN_BOP 36 12.66 13.57 13.1980 .18709

LN_LK 34 13.83 16.02 14.3824 .44260

Valid N (listwise) 32

Sumber : Data yang diolah penulis, 2009 Dari table diatas, dapat dijelaskan bahwa :

a. Rata-rata dari LN_BBBL adalah 11.8894 dengan standar deviasi 1.71254 dan jumlah data yang ada sebanyak 34.

b. Rata-rata dari LN_BTKL adalah 11.6906 dengan standar deviasi 0.90151 dan jumlah data yang ada sebanyak 36.

c. Rata-rata dari LN_BOP adalah 13.1980 dengan standar deviasi 0.18709 dan jumlah data yang ada sebanyak 36.

3. Pengujian Asumsi Klasik a. Uji Normalitas

Pengujian normalitas data pada penelitian ini menggunakan uji statistic non parametric Kolmogorov_Smirnov (K-S). Seperti yang sudag dijelaskan sebelumnya pada bab 3, bahwa uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi variable pengganggu (residual) memiliki distribusi normal (Ghozali 2005:110). Adapun hasil pengujian dapat dilihat pada table berikut.

Tabel 4.4

Uji Normalitas Sebelum Data Ditransformasi

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Laba Kotor

N 36

Normal Parametersa,,b Mean 1611715.31

Std. Deviation 2184248.138

Most Extreme Differences Absolute .338

Positive .259

Negative -.338

Kolmogorov-Smirnov Z 2.025

Asymp. Sig. (2-tailed) .001

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Sumber : Data yang diolah penulis, 2009

Dari hasil pengolahan data tersebut, terlihat besarnya nilai Kolmogorov- Smirnov (K-S) yaitu sebesar 2,025 dan signifikansi pada 0,001. Seperti yang sudah dijabarkan sebelumnya pada bab 3, bahwa suatu model regresi dikatakan mempunyai distribusi data normal apabila nilai probabilitasnya > 0,05, demikian dengan nilai Kolmogorov-Smirnov Z < 1,97. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa data diatas tidak terdistribusi secara normal karena p = 0,002 < 0,05, dan nilai Z > 1,97. Data yang tidak terdistribusi secara normal tersebut juga dapat dilihat melalui grafik normal P-P Plot data.

Gambar 4.2

Grafik Normal P-P Plot (sebelum data ditranformasi) Sumber : Data yang diolah penulis, 2009

Dari grafik normal P-P Plot diatas terlihat bahwa titik-titik menyebar disekitar diagonal penyebarannya agak menjauh dari garis diagonal sehingga dapat disimpulkan bahwa data dalam model regresi terdistribusi secara tidak normal.

Ada beberapa cara mengubah model regresi yang berdistribusi tidak normal menjadi normal menurut Erlina (2007:106), yaitu:

1. Lakukan transformasi data ke bentuk lainnya 2. Lakukan trimming yaitu membuang data outlier

3. Lakukan winsorizing yaitu mengubah nilai data yang outlier ke suatu nilai tertentu.

Setelah dilakukan transformasi kemudian data diuji ulang berdasarkan asumsi normalitas. Berikut ini hasil pengujian K-S setelah transformasi :

Tabel 4.5

Uji Normalitas Setelah Tranformasi Data

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

LN_LK

N 34

Normal Parametersa,,b Mean 14.3824

Std. Deviation .44260

Most Extreme Differences Absolute .227

Positive .227

Negative -.136

Kolmogorov-Smirnov Z 1.322

Asymp. Sig. (2-tailed) .061

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Sumber : Data yang diolah penulis, 2009

Dari table diatas terlihat besarnya nilai Kolmogorov-Smirnov Z adalah 1,322 dan signifikansi pada 0,061 sehingga dapat disimpulkan bahwa data dalam model regresi telah terdistribusi normal dimana nilai p = 0,061 > 0,05, dan nilai Z 1,322 <

1,97. Dengan demikian secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa nilai-nilai observasi data telah terdistribusi normal dan dapat dilanjutkan dengan uji asumsi klasik lainnya. Untuk lebih jelasnya berikut ini turut dilampirkan grafik normal P-P Plot data yang terdistribusi normal.

Dokumen terkait