• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sektor Air Limbah Domestik

Dalam dokumen Laporan SSK BAB I PENDAHULUAN (Halaman 147-160)

MONITORING DAN EVALUASI CAPAIAN SSK

A. Sektor Air Limbah Domestik

Kelompok Kerja Sanitasi dan Air Minum 144

Kelompok Kerja Sanitasi dan Air Minum 145 8.Pembentukan dan

Pengembangan UPT Pengelola Air Limbah Domestik

Rp. 550 jt UPTD menjadi lembaga yg professional dlm menangani limbah domestik

9. Optimalisasi IPLT Talangagung Rp. 1000 jt IPLT bisa berfungsi optimal Total Rp. 115.626 jt

Tujuan:

Meningkatkan akses layanan sanitasi melalui pembangunan sarana dan prasarana pengelolaan air limbah domestik melalui IPAL komunal dan on site

Tahun 2017

Rencana Realisasi

Output Belanja Outcome Output Belanja Outcome

Sasaran:

Meningkatkan cakupan jamban keluarga dari pembangunan IPAL komunal dari 15 unit menjadi 154 unit pada tahun 2021 1. Optimalisasi Idle Capacity IPAL

Skala Kota di Singhasari residence

Rp. 600 jt IPAL bisa berfungsi optimal

2.Pembangunan IPAL Komunal (@40 KK)

Rp. 3800 jt Akses layanan air limbah domestic meningkat 3. Pembangunan Sistem Skala

Terpusat (@100 KK)

Rp. 4840 jt Akses layanan air limbah domestic meningkat 4.Penguatan KSM Rp. 30 jt KSM terampil mengelola

IPAL

5. Sosialisasi Penyambungan SR Rp. 10 jt Masyarakat aware thd program IPAL

Total Rp. 9.280 jt

Kelompok Kerja Sanitasi dan Air Minum 146 Tujuan:

Meningkatkan akses layanan sanitasi melalui pembangunan sarana dan prasarana pengelolaan air limbah domestik melalui IPAL komunal dan on site

Tahun 2018

Rencana Realisasi

Output Belanja Outcome Output Belanja Outcome

Sasaran:

Meningkatkan cakupan rumah sehat dari 1.500 unit menjadi136.000 unit sampai tahun 2021 1. Pemicuan Akses ke Jamban

Sehat

Rp. 3.250 jt Tidak ada BABS 2. Pembangunan Jamban dan

Tangki septik individu (27.274 unit)

Rp. 109.096 jt Tidak ada BABS

3.Internalisasi Layanan Lumpur TInja Terjadwal (LLTT)

Rp. 20 jt Semua stakeholder

mendukung program LLTT 4. Sosialisasi dan Promosi LLTT Rp. 160 jt Seluruh masyarakat

mendukung program LLTT 5.Kampanye di Media Massa Rp 10 jt Masyarakat aware terhadap

program pemerintah

6. Sosialisasi di Sekolah Rp. 20 jt Mendorong sekolah sebagai agen perubahan utk

perubahan perilaku di rumah

7.Pembentukan dan

Pengembangan UPTD Pengelola Air Limbah Domestik

Rp. 150 jt UPTD menjadi lembaga yg professional dlm menangani limbah domestik

8. Optimalisasi IPLT Talangagung Rp. 178 jt IPLT bisa berfungsi optimal

Kelompok Kerja Sanitasi dan Air Minum 147 9.Pembangunan IPLT Baru Rp. 1.200 jt Memperluas cakupan LLTT

Total Rp. 114.084 jt Tujuan:

Meningkatkan akses layanan sanitasi melalui pembangunan sarana dan prasarana pengelolaan air limbah domestik melalui IPAL komunal dan on site

Tahun 2018

Rencana Realisasi

Output Belanja Outcome Output Belanja Outcome

Sasaran:

Meningkatkan cakupan jamban keluarga dari pembangunan IPAL komunal dari 15 unit menjadi 154 unit pada tahun 2021 1. Pembangunan IPAL Komunal

(@40 KK)

Rp. 3800 jt Akses layanan air limbah domestic meningkat 2.Pembangunan Sistem Skala

Terpusat (@100KK)

Rp. 4840 jt Akses layanan air limbah domestic meningkat 3. Pembangunan Sistem Skala

Terpusat (@200KK)

Rp. 900 jt Akses layanan air limbah domestic meningkat 4. Optimalisasi Idle Capacity IPAL

Skala Kota di Singhasari residence

Rp. 600 jt Akses layanan air limbah domestic meningkat 6. Penguatan KSM Rp. 30 jt KSM terampil mengelola

IPAL

7. Sosialisasi Penyambungan SR Rp. 10 jt Masyarakat aware thd program IPAL

Total Rp. 10.180 jt

Kelompok Kerja Sanitasi dan Air Minum 148 Tahun 2019

Rencana Realisasi

Output Belanja Outcome Output Belanja Outcome

Sasaran:

Meningkatkan cakupan rumah sehat dari 1.500 unit menjadi136.000 unit sampai tahun 2021 1. Pemicuan Akses ke Jamban

Sehat

Rp. 3.900 jt Tidak ada BABS

2. Pembangunan Jamban dan Tangki septik individu (27.274 unit)

Rp. 109.096 jt Tidak ada BABS

3.Internalisasi Layanan Lumpur TInja Terjadwal (LLTT)

Rp. 20 jt Semua stakeholder

mendukung program LLTT 4.Kampanye di Media Massa Rp 10 jt Masyarakat aware terhadap

program pemerintah

5. Sosialisasi di Sekolah Rp. 20 jt Mendorong sekolah sebagai agen perubahan utk

perubahan perilaku di rumah 6. Optimalisasi IPLT Talangagung Rp. 178 jt IPLT bisa berfungsi optimal 7. Pembangunan IPLT Baru Rp. 2.500 jt Memperluas cakupan LLTT

Total Rp. 115.724 jt Tujuan:

Meningkatkan akses layanan sanitasi melalui pembangunan sarana dan prasarana pengelolaan air limbah domestik melalui IPAL komunal dan on site

Kelompok Kerja Sanitasi dan Air Minum 149 Tahun 2019

Rencana Realisasi

Output Belanja Outcome Output Belanja Outcome

Sasaran:

Meningkatkan cakupan jamban keluarga dari pembangunan IPAL komunal dari 15 unit menjadi 154 unit pada tahun 2021 1.Pembangunan IPAL Komunal

(@40 KK)

Rp. 3800 jt Akses layanan air limbah domestic meningkat 2.Pembangunan Sistem Skala

Terpusat (@100KK)

Rp. 5280 jt Akses layanan air limbah domestic meningkat 3.Pembangunan Sistem Skala

Kawasan (@200KK)

Rp. 3200 jt Akses layanan air limbah domestic meningkat 4. Pembangunan Sistem Skala

Kota (@500KK)

Rp. 1500 jt Akses layanan air limbah domestic meningkat 5.Optimalisasi Idle Capacity IPAL

Skala Kota di Singhasari residence

Rp. 600 jt Akses layanan air limbah domestic meningkat

8.Penguatan KSM Rp. 30 jt KSM terampil mengelola IPAL 9.Sosialisasi Penyambungan SR Rp. 10 jt Masyarakat aware thd

program IPAL

Total Rp. 14.420 jt

Tahun 2020

Rencana Realisasi

Output Belanja Outcome Output Belanja Outcome

Sasaran:

Meningkatkan cakupan rumah sehat dari 1.500 unit menjadi136.000 unit sampai tahun 2021

Kelompok Kerja Sanitasi dan Air Minum 150 1.Pemicuan Akses ke Jamban

Sehat

Rp. 3.850 jt Tidak ada BABS 2. Pembangunan Jamban dan

Tangki septik individu (27.274 unit)

Rp. 109.096 jt Tidak ada BABS

3. Internalisasi Layanan Lumpur TInja Terjadwal (LLTT)

Rp. 20 jt Semua stakeholder

mendukung program LLTT 4.Kampanye di Media Massa Rp 10 jt Masyarakat aware terhadap

program pemerintah

5. Sosialisasi di Sekolah Rp. 20 jt Mendorong sekolah sebagai agen perubahan utk

perubahan perilaku di rumah 6. Optimalisasi IPLT Talangagung Rp. 178 jt IPLT bisa berfungsi optimal 7. Pembangunan IPLT Baru Rp. 6600 jt Memperluas cakupan LLTT

Total Rp. 119.774 jt Tujuan:

Meningkatkan akses layanan sanitasi melalui pembangunan sarana dan prasarana pengelolaan air limbah domestik melalui IPAL komunal dan on site

Tahun 2020

Rencana Realisasi

Output Belanja Outcome Output Belanja Outcome

Sasaran:

Meningkatkan cakupan jamban keluarga dari pembangunan IPAL komunal dari 15 unit menjadi 154 unit pada tahun 2021 1. Pembangunan IPAL Komunal

(@40 KK)

Rp. 3800 jt Akses layanan air limbah domestic meningkat

Kelompok Kerja Sanitasi dan Air Minum 151 2.Pembangunan Sistem Skala

Terpusat (@100KK)

Rp. 5280 jt Akses layanan air limbah domestic meningkat 3.Pembangunan Sistem Skala

Kawasan (@200KK)

Rp. 900 jt Akses layanan air limbah domestic meningkat 4. Pembangunan Sistem Skala

Kota (@500KK)

Rp. 3000 jt Akses layanan air limbah domestic meningkat 5. Optimalisasi Idle Capacity IPAL

Skala Kota di Singhasari residence

Rp. 600 jt Akses layanan air limbah domestic meningkat

6.Penguatan KSM Rp. 30 jt KSM terampil mengelola IPAL 7. Sosialisasi Penyambungan SR Rp. 10 jt Masyarakat aware thd

program IPAL

Total Rp. 13.620 jt

Tahun 2021

Rencana Realisasi

Output Belanja Outcome Output Belanja Outcome

Sasaran:

Meningkatkan cakupan rumah sehat dari 1.500 unit menjadi136.000 unit sampai tahun 2021 1. Pemicuan Akses ke Jamban

Sehat

Rp. 4.050 jt Tidak ada BABS 2.Pembangunan Jamban dan

Tangki septik individu (27.274 unit)

Rp. 109.096 jt Tidak ada BABS

3. Internalisasi Layanan Lumpur TInja Terjadwal (LLTT)

Rp. 20 jt Semua stakeholder

mendukung program LLTT

Kelompok Kerja Sanitasi dan Air Minum 152 4.Kampanye di Media Massa Rp 10 jt Masyarakat aware terhadap

program pemerintah 5. Sosialisasi di Sekolah Rp. 20 jt Mendorong sekolah sebagai

agen perubahan utk

perubahan perilaku di rumah 6. Optimalisasi IPLT Talangagung Rp. 118 jt IPLT bisa berfungsi optimal

Total Rp. 113.314 jt

Tujuan:

Meningkatkan akses layanan sanitasi melalui pembangunan sarana dan prasarana pengelolaan air limbah domestik melalui IPAL komunal dan on site

Tahun 2021

Rencana Realisasi

Output Belanja Outcome Output Belanja Outcome

Sasaran:

Meningkatkan cakupan jamban keluarga dari pembangunan IPAL komunal dari 15 unit menjadi 154 unit pada tahun 2021 1. Pembangunan IPAL Komunal

(@40 KK)

Rp. 4000 jt Akses layanan air limbah domestic meningkat 2. Pembangunan Sistem Skala

Terpusat (@100KK)

Rp. 5280 jt Akses layanan air limbah domestic meningkat

Kelompok Kerja Sanitasi dan Air Minum 153 3.Pembangunan Sistem Skala

Kawasan (@200KK)

Rp. 3200 jt Akses layanan air limbah domestic meningkat 4. Pembangunan Sistem Skala

Kota (@500KK)

Rp. 6000 jt Akses layanan air limbah domestic meningkat

5.Penguatan KSM Rp. 30 jt KSM terampil mengelola IPAL 6. Sosialisasi Penyambungan SR Rp. 10 jt Masyarakat aware thd

program IPAL

Total Rp. 18.520 jt

6.2 Capaian Kegiatan Air Limbah

Tahun 2017

Rencana Kegiatan Realisasi

Kegiatan

Realisasi

Output Belanja Outcome 1. Pemicuan Akses ke Jamban Sehat (89 paket)

2. Pembangunan Jamban dan Tangki septik individu (27.274 unit) 3. Internalisasi Layanan Lumpur TInja Terjadwal (LLTT) (1 paket) 4. Sosialisasi dan Promosi LLTT (9 paket)

5. Kampanye di Media Massa (1 paket) 6. Sosialisasi di Sekolah (1 paket)

7. Penyusunan Regulasi Penunjang Program (3 paket)

Kelompok Kerja Sanitasi dan Air Minum 154 8. Pembentukan dan Pengembangan UPTD Pengelola Air Limbah Domestik

(3 paket)

9. Optimalisasi IPLT Talangagung (3 paket)

10. Optimalisasi Idle Capacity IPAL Skala Kota di Singhasari Residence (150 SR)

11. Pembangunan IPAL Komunal (@40 KK) (19 paket)

12. Pembangunan Sistem Skala Terpusat (@100 KK) (11 paket) 13. Penguatan KSM (1 paket)

14. Sosialisasi Penyambungan SR (1 paket)

Tahun 2018

Rencana Kegiatan Realisasi

Kegiatan

Realisasi

Output Belanja Outcome 1. Pemicuan Akses ke Jamban Sehat (65 paket)

2. Pembangunan Jamban dan Tangki septik individu (27.274 unit) 3. Internalisasi Layanan Lumpur TInja Terjadwal (LLTT) (1 paket) 4. Sosialisasi dan Promosi LLTT (8 paket)

5. Kampanye di Media Massa (1 paket) 6. Sosialisasi di Sekolah (1 paket)

7. Pembentukan dan Pengembangan UPTD Pengelola Air Limbah Domestik (1 paket)

8. Optimalisasi IPLT Talangagung (3 paket)

Kelompok Kerja Sanitasi dan Air Minum 155 9. Optimalisasi Idle Capacity IPAL Skala Kota di Singhasari residence (150

SR)

10. Pembangunan IPAL Komunal (@40 KK) (19 paket)

11. Pembangunan Sistem Skala Terpusat (@100 KK) (11 paket) 12. Pembangunan Sistem Skala Terpusat (@200 KK) (4 paket) 13. Penguatan KSM (1 paket)

14. Sosialisasi Penyambungan SR (1 paket)

Tabel. 6.3 Tabel Evaluasi Air Limbah Tahun 2017

Sasaran Rencana Realisasi Deviasi Penyebab Rekomendasi

Meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan air limbah domestik Meningkatkan keterlibatan warga dalam pengelolaan air limbah

domestik dalam bentuk KSM di 154 lokasi Desa/Kelurahan ODF sampai tahun 2021

30 juta

Meningkatkan akses layanan sanitasi melalui pembangunan sarana dan prasarana pengelolaan air limbah domestik melalui IPAL komunal dan on site

Meningkatkan cakupan rumah sehat dari 1.500 unit menjadi136.000 unit sampai tahun 2021

109.096 juta

Meningkatkan cakupan jamban keluarga dari pembangunan IPAL 8.640 juta

Kelompok Kerja Sanitasi dan Air Minum 156

Sasaran Rencana Realisasi Deviasi Penyebab Rekomendasi

komunal dari 15 unit menjadi 154 unit pada tahun 2021

Tahun 2018

Sasaran Rencana Realisasi Deviasi Penyebab Rekomendasi

Meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan air limbah domestik Meningkatkan keterlibatan warga dalam pengelolaan air limbah

domestik dalam bentuk KSM di 154 lokasi Desa/Kelurahan ODF sampai tahun 2021

30 juta

Meningkatkan akses layanan sanitasi melalui pembangunan sarana dan prasarana pengelolaan air limbah domestik melalui IPAL komunal dan on site

Meningkatkan cakupan rumah sehat dari 1.500 unit menjadi136.000 unit sampai tahun 2021

109.096 juta

Meningkatkan cakupan jamban keluarga dari pembangunan IPAL komunal dari 15 unit menjadi 154 unit pada tahun 2021

8.640 juta

Monitoring evaluasi implementasi SSK sektor Air Limbah Domestik dilakukan oleh BAPPEDA. Sedangkan pengumpul data, dokumentasi, serta pengolah data adalah OPD Pelaksana kegiatan. Laporan hasil Monitoring dan evaluasi diberikan kepada Bupati Malang. Format pelaporan monitoring dan evaluasi implementasi SSK sektor Air Limbah Domestik sebagaimana disajikan pada Tabel berikut

Kelompok Kerja Sanitasi dan Air Minum 157

Tabel 6.4 Pelaporan Monev Implementasi SSK

Obyek Pemantauan

PenanggungJawab

Waktu Pelaksanaan

Pelaporan Penanggung Jawab

Utama

Pengumpul Data dan Dokumentasi

Pengolah Data/

Pemantau PenerimaLaporan

Tabel Capaian

Strategis Bappeda PKPCK PKPCK

Okt-Des tahun berjalan

Bupati & Kepala OPD

Tabel capaian

Kegiatan Bappeda PKPCK PKPCK

Okt-Des tahun berjalan

Bupati & Kepala OPD

Tabel Evaluasi Bappeda PKPCK PKPCK

Okt-Des tahun berjalan

Bupati & Kepala OPD

Dalam dokumen Laporan SSK BAB I PENDAHULUAN (Halaman 147-160)

Dokumen terkait