• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sikap Empati Guru Dalam Membentuk Akhlak Siswa Di SMP

BAB IV HASIL PENILITIAN

D. Sikap Empati Guru Dalam Membentuk Akhlak Siswa Di SMP

belajar selalu terdengar alhamdulillah. Tidak kalah seringnya terdengar ucapan astagfirullah, subuhanallah dan masaallah.

D. Sikap Empati GuruDalam Membentuk Akhlak Siswa Di SMP Darul

empati guru kepada siswa. Pada dasarnya di usia anak-anak cenderung terbawa oleh perasaan dan siswa sangat rentan, namun kerentanan itu dimanfaatkan oleh guru untuk menerapkan empati guru sebagai usaha membentuk akhlak siswa di SMPDarul Fallaah Bissoloro Kecamatan Bungaya Kabupaten Gowa.

Siswa merupakan bagian terpenting dalam proses belajar mengajar, dan dengan segenap usaha guru memberikan apa yang dimilikinya. Dalam hal ini ada faktor-faktor yang mendukung upaya guru dalam membentuk akhlak siswa antara lain adalah, kondisi lingkungan sekolah, materi yang disajikan, metode yang digunakan oleh guru, sikap guru yang perhatian dan penuh kasih sayang kepada siswa. Hal yang demikianlah yang dapat mendukung upaya membentuk akhlak siswa di SMP Darul Fallaah Bissoloro Kecamatan Bungaya Kabupaten Gowa.

Setelah menggunakan empati guru berdasarkan penilaian peneliti dan guru masing-masing , siswa mampu mengubah akhlaknya dengan cepat. Untuk itu, peneliti melakukan wawancara kepada Wakasek Bidang kesiswaan yaitu Bapak Samsuddin, S. Pd. pada tanggal 24 Mei 2013, pukul 09.30 WIB sebagai berikut:

Berdasarkan penjelasan dari Bapak Samsuddin, S. Pd.

Wakasek Bidang kesiswaan tentang sikap empati guru adalah:

Sikap Empati Guru adalah kegiatan yang dilakukan guru dalam menuntun kita untuk ikut merasakan apa yang dirasakan orang lain, terkadang orang lain butuh untuk kasih sayang maka kita berikan. sebab sikap empati sama artinya dengan simpati yang mana kita turut serta merasakan apa yang dirasakannya.

Lebih lanjut Bapak Samsuddin, S. Pd. Wakasek Bidang kesiswaan menjelaskan tentang penerapan sikap empati guru sebagai usaha membentuk akhlak siswa di SMP Darul Fallaah Bissoloro Kecamatan Bungaya Kabupaten Gowa bahwa:

Bentuknya yaitu selalu menyapa dengan salam kemudian dilanjutkan dengan perbincangan, menanyakan apa saja kegiatan yang dilakukan siswa setelah pulang atau pada saat berada dilingkungan keluarganya. Mengajak siswa menjenguk temannya apabila ada yang ditimpa musibah misalnya sakit maka guru yang mengetahui hal tersebut mengajak teman yang lain untuk datang membesuk yang sakit.

Untuk wawancara selanjutnya peneliti mengajukan pertanyaan kepada Wakasek Bidang Kurikulum sekaligus guru bidang study Kemuhammadiyahan yaitu Bapak Amiruddin, S.Pd.I. pada tanggal 6 Juni 2013 pukul 8.30 sebagai berikut :

Amiruddin, S.Pd.I. (Wakasek Bidang Kurikulum sekaligus guru bidang study Kemuhammadiyahan) menjelaskan mengenai kurikulum dan penerapan sikap empati guru pada siswa bahwa:

Kurikulum yang digunakan adalah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Selain itu, digunakan pula muatan lokal yang mengacu pada kurikulum Al-Islam Kemuhammadiyahan yang ditetapkan oleh Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah yaitu Al-Islam, Kemuhammadiyahan dan Bahasa Arab.Untuk muatan lokal yang disusun berdasarkan keunggulan lokal yaitu Praktek Pembelajaran Alam Terpadu (PPAT). Secara tertulis untuk sikap empati guru tidak tertuang namun untuk penerapannya sangat berkaitan erat dengan bagaimana membentuk siswa yang berakhlak mulia.

Selanjutnya Amiruddin, S.Pd.I. (Wakasek Bidang Kurikulum sekaligus guru bidang study Kemuhammadiyahan) menjelaskan

tentang metode dan pendekatan yang dugunakan dalam menerapkan sikap empati guru sebagai usaha membentuk akhlak siswa bahwa:

Metode yang digunakan para pendidik/pengajar pada SMP Darul Fallaah yaitu perkataan yang sopan dan santun, rasa persaudaraan selalu memberi bimbingan dan perihatin terhadap teman tanpa membedakan suku dan bahasa yang jelas berada pada SMP ini itu diangganya saudara. Selanjutnya pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kekeluargaan, persahabatan, dan keakraban serta pengajian. Selalu memberi salam, selalu senyum dan menyapa.

Penjelasan Amiruddin, S.Pd.I. (Wakasek Bidang Kurikulum sekaligus guru bidang study Kemuhammadiyahan) tentang kajian–

kajian yang disuguhkan kepada para guru dalam menerapkan sikap empati guru adalah:

Kajian yang sering dilakukan bersama guru dengan guru adalah bagaimana membina siswa agar dapat melaksanakan kewajibannya selaku umat Islam, dan dapat menjadi contoh yang baik di masyarakat terutama soal ibadah dan dapat menghilangkan dari pikiran perkataan dan perbuatan yang tidak sesuai dengan ajaran agama Islam. Selanjunya selalu mengkaji bagaimana pentingnya ukhuwah Islamiyah dan silaturahim.

Lebih rinci Amiruddin, S.Pd.I. mengungkapkan tentang pembetukan akhlak siswa pada SMP Darul Fallaah Bissoloro Kecamatan Bungaya Kabupaten Gowa dalam pembelajaran bahwa:

Berbicara masalah pembentukan akhlak siswa itu tidak mudah sebab karakter dan kaadaan keluarga mereka juga beragam sehingga itu membutuhkan kesabaran di dalam membina siswa.

Beberapa siswa yang memang ditempah dari keluarga yang berpendidikan sehingga siswa yang seperti ini tidak susah untuk pembentukan akhlak tetapi tidak sedikait juga siswa yang memang butuh berkali-kali pembinaan baru ada perubahan sikap dan tingkah laku. Jadi dapat disimpulkan bahwa berbicara tentang mudah atau tidaknya pembentukan akhlak siswa apalagi pada siswa SMP itu bergantung pada orang atau

individual siswa, kalau berasal dari keluarga yang berpendidikan itu mudah tetapi kalau berasal dari keluarga kurang berpendidikan itu memang agak susah.

Imbuhnya lagi Amiruddin, S.Pd.I. (Wakasek Bidang Kurikulum sekaligus guru bidang study Kemuhammadiyahan) mengenai kriteria keberhasilan penerapan sikap empati guru sebagai usaha membentuk akhlak siswa bahwa:

Yang menjadi tolak ukur atau keriteria bahwa akhlak siswa itu bagus adalah dengan tingkah lakunya dan perkataannya.

Artinya bahwa tingkah laku siswa yang akhlanya bagus itu selalu dijaga bila berbuat salah yang tidak disengaja maka segera mengucapkan astagfirullah. Juga siswa yang akhlaknya baik maka tidak mengundang keributan baik di sekolah maupun di luar sekolah. Apalagi bila mengetahui bahwa bapak atau sekolah sedang ada tamu. Dinilai dari perkataannya maka yang sering bertasbih misal selalu istigfar dan tahmid. Artinya siswa itu selalu membesarkan Asmah Allah.

BAB V PENUTUP A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian di atas tentang sikap empati guru sebagai usaha dalam membentuk akhlak siswa SMP Darul Fallaah Bissoloro kecamatan Bungaya kabupaten Gowa, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

1. Bentuk - bentuk sikap empati guru dalam mengungkapkan sikap terhadap siswa SMP Darul Fallaah Bissoloro kecamatan Bungaya kabupaten Gowa ialah memahami dan turut merasakan perasaan siswa, menjalin tali kasih danmenjalin hubungan keakraban.

memahami dan turut merasakan perasaan siswa artinya ikut merasakan apa yang dirasakan dan menempatkan diri seolah-olah menjadi dirinya, karena di sanalah terletak nilai kemanusiaan seseorang. Menjalin tali kasih artinya menciptakan hubungan yang baik guru dengan siswa menciptakan saling menghargai dan menghormati menurut pribadi dan kemampuan siswa. ialah jangan meremehkan siswa atau yang lainnya, guru memberikan senyuman yang penuh dengan kasih. Menyelesaikan problematika yang terjadi antar siswa.

Menjalin hubungan keakraban artinya menjaga hubungan yang baik dan kedekatan mereka untuk saling tegur sapa yang sopan dan santun tanpa membedakan suku atau ras mereka, jelasnya siswa lain merupakan bagian dari dirinya.

2. Gambaran akhlak siswa SMP Darul Fallaah Bissoloro kecamatan Bungaya kabupaten Gowa yaitu akhlakul karimah dimana peneliti mengamti dan mengikuti bahwa di luar jam belajar siswa selalu melaksanakan salat Duha dan Dhuhur kemudian melanjutkan pengajian bersama. Ketika hendak memasuki ruang kelas selalu memberi salam dan langsung duduk di tempat duduk masing-masing.

Dan sebelum belajar seluruh siswa berdo’a, memulai belajar dengan melafaskan basmalah dan selesai belajar selalu terdengar alhamdulillah. Tidak kalah seringnya terdengar ucapan astagfirullah, subuhanallah dan masaallah.

3. Sikap empati guru dalam membentuk akhlak siswa di SMP Darul Fallaah Bissoloro kecamatan Bungaya kabupaten Gowa adalah pola seorang guru yang peduli dan mengerti emosional seluruh siswa agar dapat membentuk akhlak siswa meskipun tidak mudah untuk dilaksanakan kerena bergam karakter siswa. Siswa merupakan bagian terpenting dalam proses belajar mengajar,dan dengan segenap usaha guru memberikan apa yang dimilikinya. Sikap guru yang perhatian dan penuh kasih sayang dapat mendukung upaya pembentukan akhlak siswa. yaitu dengan cara memberikan pengarahan agama dan menguraikan setiap perbuatan yang baik dan yang tidak baik. Dalam hal ini pembentukan akhlak siswa identik dengan sikap yang pada umumnya dilakukan oleh siswa, namun secara lambat laun siswa- siswa memiliki akhlak karimah dengan memberikan perhatian secara moral dan psikologi.

B.Saran

Dengan tidak bermaksud menggurui, peneliti mencoba akan memberikan sedikit saran yang mudah-mudahan bisa bersifat membangun yang di dasarkan pada hasil dari penelitian ini yakni :

1. Hendaknya semua guru SMP Darul Fallaah Bissoloro Kecamatan Bungaya kabupaten Gowa lebih mengedepankan pola pembinaan terhadap siswa dengan sikap yang berempati, agar seluruh siswa merasa dihormati karena kekerasan tidak lagi menyelesaikan masalah tetapi justeru menambah masalah baru.

2. Hendaknya bagi seorang guru haruslah dapat menjadi suritauladan yang baik bagi para siswanya. Sebab sikap dan tingkahlaku guru menjadi perhatian khusus bagi para siswanya di sekolah. Ada pepatah mengatakan apabila guru buang air kecil berdiri maka murid buang air kecil berlari sebab seorang guru haruslah dapat digugu dan ditiru.

3. Pendidikan Agama Islam yang guru berikan kepada siswa hendaknya selalu dapat menggunakan metode mengajar yang bervariasi agara dapat menarik minat belajar siswa untuk lebih memperdalam lagi keilmuan tentang Pendidikan Agama Islam.

4. Hendaknya guru tidak hanya menekankan aspek kognitifnya saja akan tetapi lebih menekankan juga aspek psikomotorik dan aspek afektif. Ini dilakukan agar pengetahuan keagamaan siswa dapat tercermin dan tertuang didalam keseharian dan kehidupan mereka

ABSTRAK

Yuniarti, 2013 ; Sikap Empati Guru Sebagai Usaha Membentuk Akhlak Siswa SMP Darul Fallaah Bissoloro Kecamatan Bungaya Kabupaten Gowa.

(dibimbing oleh Drs. H. Mawardi Pewangi, M. Pd.I. danAmirah Mawardi, S.

Ag., M. Si.)

Penelitian ini bertujuan Untuk mengetahui bentuk–bentuk sikap empati guru dalam membentuk akhlak siswa SMP Darul Fallaah Bissoloro Kecamatan Bungaya Kabupaten Gowa. Mengetahui gambaran akhlak siswa SMP Darul Fallaah Bissoloro Kecamatan Bungaya Kabupaten Gowa.

Mengetahui sikap empati guru dalam membentuk akhlak siswa di SMP Darul Fallaah Bissoloro Kecamatan Bungaya Kabupaten Gowa.

Variabel yang diteliti adalah Sikap Empati Guru: sebagai variabel penyebab atau bebas (independent variabel). yakni variabel yang akan memengaruhi petensial dari variabel terikat, dan Akhlak Siswa SMP Darul Fallaah Bissoloro Kecamatan Bungaya Kabupaten Gowa: Sebagai variabel akibat atau terikat (dependent variabel). yakni variabel yang dipengaruhi oleh kompetensi variabel bebas.

Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data yang diperlukan dalampenelitian ini adalah teknik observasi, interview (wawancara) dan dokumentasi. Setelah seluruh data terkumpul, maka data tersebut dianalisis dengan analisa deskriptif. Analisa deskriptif adalah analisa yang dimaksudkan untuk mengeksplorasi dan mengklasifikasi suatu fenomena atau kenyataan.

Peneliti menggunakan jenis penelitian kualitatif, dimana dalam mengumpulkan data tidak menggunakan angka namun melakukan penafsiran terhadap hasilnya.Penelitian kualiatatif adalah sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa sikap empati guru dapat membentuk akhlak siswa SMP Darul Fallaah Bissoloro berupa turut merasakan perasaan siswa, menjalin tali kasih, menjalin keakraban, selalu termotivasi dalam bertindak dan berkomunikasi yang sopan dan santun dan tekun dalam menjalankan ajaran agama Islam serta menjauhi segala larangannya.

SIKAP EMPATI GURU SEBAGAI USAHA MEMBENTUK AKHLAK SISWA SMPDARULFALLAAHBISSOLORO KECAMATAN BUNGAYA

KABUPATEN GOWA

SKRIPSI

Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I) pada Jurusan Pendidikan Agama Islam

Fakultas Agama IslamUniversitas Muhammadiyah Makassar

YUNIARTI K.105191418 11

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 2013

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii DAFTAR ISI ... iii BAB I PENDAHULUAN ... 1 A. Latar Belakang ... 1 B. Rumusan Masalah ... 6 C. Tujuan Penelitian ... 6 D. Manfaat Penelitian ... 7 BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 8 A. Tinjauan Teoritis Sikap Empati Guru ... 8 1. Pengertian Sikap Empati Guru ... 8 2. Tugas dan Fungsi Guru ... 10 3. Kompetensi Guru Sesuai Undang-undang Guru dan Dosen

Nomor 14 Tahun 2005. ... 13 4. Sikap Empati Guru dalam Membentuk Akhlak Siswa ... 14 B. Tinjauan Teoritis Akhlak Siswa ... 15 1. Pengertian Akhlak Siswa ... 15 2. Macam-macam Akhlak ... 17 3. Dalil Tentang Pentingnya Akhlak ... 19 C. Tinjauan Bentuk-bentuk Sikap Empati Guru ... 21 1. Sikap Empati Guru Dalam Mengajar ... 21 2. Menjalin Tali Kasih dengan Siswa ... 23

iii

DAFTAR PUSTAKA

Anas Ibrahim. 1972. Al-Mu’jamulWasith. Mesir: Daaru; Ma’arif.

Anwar Desy, 2003. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Surabaya: Amelia Surabaya

Arikunto Suharsimi. 2002. Prosedur Penenlitian Suatu Pendekatan Prakte.

Jakarta: PT Rineka cipta

AR Zahrudin . 2004. Pengantar Ilmu Akhlak. Jakarta: PT Grafindo Persada.

Arianto Erwin. 2008. Hubungan Baik Guru dan Siswa (http://www.erwinarianto. blogspot. com )

Arianto Erwin, http://www.erwin-arianto.blogspot.com

Decce De, 1999. Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar. Jakarta: Bumi Aksara

Depag RI. 2005. Alqur’an dan Terjemahnya. Bandung: CV Jumanatul Ali Departemen Agama RI. 2000. Al-Qur'ān dan Terjemahnya Bandung: CV Diponegoro

Djauzi, S. (2004). Komunikasi dan empati dalam hubungan Guru & siswa.

Jakarta: FKUI

Freire, Paulo. 2002. Politik Pendidikan dan Kebudayaan, Kekuasaan dan Pembebasan. Yokyakarta: Pustaka Pelajar.

Faisal, Sanapiah . 1982. Metode Penelitian Pendidikan. Surabaya:

UsahaNasional.

FKUI, 2004. Modul empathy and communication related to patient care.

Jakarta: QUE project

Golemon, Daniel. 2000. Emitional Intelligence terjemahan. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Hajar, Ibnu. 1999. Dasar-dasar Metodologi Penelitian Kualitatif dalam Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Hamdi Yunus Abdul. 2005. As-Sya’ab. Kairo: Daaru Ma’arif.

H. Moh. Ardani. 2005. Akhlak TaSaw.,uf. : PT. Mitra Cahaya Utama.

Kompas.10 Pebruari 2001

Iqbal Muhammad, Hunt William. 2003. Ensiklopedi Ringkas Tentang Islam.

Jakarta: Taramedia

Laxy J Moleong. 2005. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosda Karya.

M. Arifin. 2003. Ilmu Pendidikan Islam: Tinjauan Teoretis dan Praktis Berdasarkan Pendekatan Interdisipliner. Jakarta: Bumi Aksara

Malik Imam.1980. Al-Muwathajuz14:BeirutDarulFikr

Marland Michael,1996. Seni Mengelola Kelas. Jakarta: Gaung Persada

Minarti, 2000. Tingkat Empati Pada Remaja Penyandang Tunanetra, Skripsi.

Malang: Fakultas Psikologi UIN

Narbuko Cholid, Achmadi Abu. 2002. Metodologi Penelitian. Jakarta: PT Ummi Aksara.

Nasution S., 2006. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Bandung:

Remaja Rosda karya

Rahmat Djatnika. (1996). Sistem Etika Islami (Akhlak Mulia). Jakarta: Pustaka Panjimas. Cet. Ke-2.

Shor Ira &Freire Paulo. 2001. Menjadi Guru Merdeka. Yogyakarta: LKis.

Soeparjo, Ngadiyanto, 2007. Mutiara Akhlak Dalam Pendidikan Agama Islam Untuk IX Sekolah Menengan Pertama, Solo: PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri

Sutrisno Hadi, 1983. Metode Penelitian Research I, Yogyakarta: Andi Offset, Zakiah Daradjat, dkk.. 2000. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Bumi Aksara

A. Visi, Misi dan Tujuan

Visi : Menjadi Sekolah Yang Unggul dan Sigap Berkarya

Misi :

1. Menanamkan nilai-nilai Islam dan pembiasaan sejak usia sekolah agar peserta didik memiliki keunggulan dalam bidang aqidah, ibadah, akhlakul karimah, pengetahuan umum, estetika, jasmani dan teknologi.

2. Memberi bekal kemampuan berpikir logis, kritis dan kreatif agar peserta didik tampil menjadi kader bangsa yang senantiasa akalnya berpikir, hatinya berdzikir dan tangannya terampil.

3. Memberi bekal ilmu pengetahuan dan teknologi agar peserta didik memiliki wawasan lingkungan yang sehat, wawasan enterpreneurship (kewirausahaan) dan keterampilan dalam mengelola alam sekitar lingkungannya.

4. Melatih, mendidik dan membimbing peserta didik melalui Program Pembelajaran Alam Terpadu (PPAT) agar dapat berkarya menjadi motivator pembangunan yang berkualitas dan petani yang sigap berkarya.

5. Memberikan nasehat, pujian, penghargaan dan hukuman agar peserta didik memiliki motivasi dalam belajar dan memiliki keinginan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.

Tujuan : Menghasilkan lulusan yang terampil dan memiliki keunggulan dan keterampilan untuk berkarya.

2. Alamat : Kompleks Hutan Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar a. Jalan : Poros Bissoloro – Rannaloe

b. Dusun : Pannyambeang

c. Desa : Bissoloro

d. Kecamatan : Bungaya e. Kabupaten : Gowa

f. No. Telp. : 085242803933 (Kepala Sekolah) 3. Nomor Statistik Sekolah : 202190308004

4. N P S N : 40316112

5. Didirikan Oleh : Badan Pelaksana Harian (BPH) Universitas Muhammadiyah Makassar 6. Tahun Pendirian : 2007

C. Sarana Fisik

1. Status Tanah : Milik Universitas Muhammadiyah Makassar

2. Luas : 3 Ha

3. Konstruksi Bangunan : Permanen 4. Status Gedung : Milik 5. Jumlah Ruangan Kantor : 1 Buah 6. Jumlah Ruangan Belajar : 2 Ruang 7. Jumlah Ruang Perpustakaan

9. Jumlah MCK : 1 Buah

10. Jumlah Asrama : 1 Buah (Semi Permanen) 11. Jenis Pagar : Pagar Hidup

BAB III

STATISTIK SISWA

A. Jumlah Rombongan Belajar : 3 Kelas B. Jumlah Siswa (Data 3 Tahun Terakhir)

KELAS 2010/2011 2011/2012 2012/2013

L P L P L P

VII 11 17 13 17 16 21

VIII 10 14 7 16 12 18

IX 7 12 10 13 6 14

JUMLAH 72 76 87

C. Nilai Rata-Rata UAN

JABATAN PNS/PENDIDIKAN NON P N S

S.2 S.1 D.III D.II < D.1 S.2 S.1 D.III D.II < D.1

KEPALA SEKOLAH 1

GURU MATA

PELAJARAN 17 1

PUSTAKAWAN BUJANG SEKOLAH

TATA USAHA 2

E. Kurikulum

Kurikulum yang digunakan adalah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Selain itu, digunakan pula muatan lokal yang mengacu pada kurikulum Al-Islam Kemuhammadiyahan yang ditetapkan oleh Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah yaitu Al-Islam, Kemuhammadiyahan dan Bahasa Arab. Untuk muatan lokal yang disusun berdasarkan keunggulan lokal yaitu Praktek Pembelajaran Alam Terpadu (PPAT).

F. Kegiatan Ekstrakurikuler

Kegiatan ekstrakurikuler yang dimiliki adalah pengembangan diri keagamaan dan olah raga.

NO

1 DAHLAN LAMA BAWA, S. Ag., M. Ag. Kepala Sekolah 2 SAMSUDDIN, S. Pd. Wakasek Bidang

Kesiswaan PPKn

3 MUHAMMAD ABDUH, SS Wakasek Bidang Sarana

dan Keuangan BAHASA ARAB 4 AMIRUDDIN, S. Pd. I. Wakasek Bidang

Kurikulum Kemuhammadiyahan 5 M. KHAIRUN, S. Pd. I. Wakasek Bidang Humas &

PPAT Seni Budaya

6 HERLY, S. Sos. BHS. INDONESIA VII

7 DERMAN, S. Pd. BHS. INDONESIA

8 NURHAYATI, S. Pd. IPS TERPADU

9 M. AMIR, S. Ag. AQIDAH AKHLAQ

10 BASRINUDDIN, S. Pd. BHS. INGGRIS 8 – 9

11 M. ARIF AZWAR BHS. INGGRIS 7

12 SUPRIADI, S. Pd. MATEMATIKA

13 BAHARUDDIN, S. Pd. IPA TERPADU

14 SUKARDI, S.Pd. PENJASKES

17 ARDI RUMALLANG, SP PENGEMBANGAN DIRI QIRAAH ALQUR'AN

18 SUPRIADI, S. Pd.I. AL-QURAN HADITS I

19 FATHIYAH, A. Ma. IPS

1 212P001 ABD. RAHMAN S. L

2 212P002 ABDUL KADIR L

3 212P003 ABDUL RAHMAN M L

4 212P004 ANGGA SAPUTRA L

5 212P005 ANITA P

6 212P006 ASDAR L

7 212P007 ASLAM L

8 212P008 DEWI SARTIKA P

9 212P009 HAMZAH L

10 212P010 HARTATI P

11 212P011 HASDIANTI P

12 212P012 HASNAWATI P

13 212P014 MAHABBATUL UMMI P

14 212P015 MANGKA L

15 212P016 MARDIAN L

16 212P017 MIRNAWATI P

17 212P018 MUH. ASMIN L

18 212P019 MUH. ASWIN L

19 212P020 MUH. ILYAS L

20 212P021 MUH. IRFAN L

21 212P022 MUH. SYAIFUL ISLAM L

22 212P023 MUHTAR L

23 212P024 MUSTAMIN L

24 212P025 NENGSI AULIA P

25 212P026 NUR ASMI MS P

26 212P027 NURAENI P

27 212P029 NURUL ASKIAH P

31 212P033 SOMPA P

32 212P034 SRI NUR HIKMAH P

33 212P035 ST. HASTINI P

34 212P036 SUKARDI ATO L

35 212P037 SURIANTI P

36 212P038 ZULKIFLI L

37 212P039 SUMARNI P

KELAS VIII (DELAPAN)

No No Induk Nama

1 211P001 ABD. WAHID AMIR 2 211P002 ABDUL KADIR 3 211P003 ABDUL MUH. SAID 4 211P004 AHMAD MAHENDRA 5 211P005 DARMAWATI MANSUR 6 211P006 GAZALI

7 211P007 GUNAWAN HATMIN 8 211P008 HARDEWI

9 211P009 HASNIATI 10 211P010 HENDRA 11 211P011 HUDZAIFAH 12 211P012 INDRA ALUDIN 13 211P013 IRMAWATI 14 211P014 KARMILA 15 211P015 KRISDAYANTI

19 211P019 MUH.FAJAR SHADIQ 20 211P020 MUH. NABIR

21 211P021 NURCAHYA 22 211P022 NURDIN ISMAIL 23 211P023 NURHIDAYAH 24 211P024 NURSANTI 25 211P025 RISNAWATI B.

26 211P026 SITTI SALEHA 27 211P027 SUPRIANTO 28 211P028 SURIANI 29 211P029 M. ANSAR 30 211P030 M. SAFAR

KELAS IX (SEMBILAN)

No No Induk Nama

1 210P001 ABD. AZIS 2 210P002 AMINAH 3 210P003 HERNAWATI S.

4 210P004 JUMRA RAHAYU 5 210P005 MASITA

6 210P006 MUHAMMAD DARWIS 7 210P007 MUH. RIZAL

8 210P008 NURANNISA N.

9 210P009 NURANNISA A.

10 210P010 NURHALIMAH

14 210P014 RISKA EKAWATI 15 210P015 JAMALUDDIN AMRUN 16 210P016 ABDUL SALAM

17 210P017 TITIN ROCHAETI 18 210P019 SAHADAT MURSALIN 19 210P020 RAHMIYATI UBAR 20 210P021 RAMLAH

Interview pertama kepada Wakasek Bidang kesiswaan yaitu Bapak Samsuddin, S. Pd. pada tanggal 24 Mei 2013, pukul 09.30 WIB.

dengan pertanyaan sebagai berikut :

1. Bagaimana sejarah berdirinya SMP Darul Fallaah Bissoloro Kecamatan Bungaya Kabupaten Gowa ?

Jawaban: SMP Darul Fallaah Bissoloro berdiri pada tahun 2007.

beralamat di Desa Bissoloro Kecamatan Bungaya Kabupaten Gowa. Status Swasta, yayasan Universitas Muhammadiyah Makassar. Awalnya KH. Djamaluddin Amien berjalan-jalan ke Bissoloro dan melihat banyak anak usia sekolah yang bermain di sepanjang jalan kemudian pak KH. Djamaluddin Amien Bertanya mengapa mereka bisa demikian? Jawaban banyak pada waktu itu termasuk Kepala desa Bissoloro menjawab itu dikarenakan sekolah lanjutan terlalu jauh di kota. Dari itu sehingga pak KH. Djamaluddin Amien berkata akan lebih baik diusahakan sekolah lanjutan, tidak lama kemudian dipromosikanlah bahwa akan dibangun sebuah sekolah yang sejalan dengan amal usaha Muhammadiyah dan tidak mengabaikan budaya dan kerifan lokal yang ada di desa Bissoloro sehingga nama sekolah itu adalah SMP Darul Fallaah yang berbasis pertanian. Pembangunan pertama untuk ruang kelas hanya terdiri dua ruang dan pengajar terdiri 6 orang yaitu 3 orang dari luar Bissoloro dan 3 orang lokal atau asal Bissoloro.

2. Apa visi dan misi SMP Darul Fallaah Bissoloro Kecamatan Bungaya Kabupaten Gowa ?

Jawaban: Visinya adalah Menjadi Sekolah Yang Unggul dan Sigap Berkarya dan Misinya adalah Menanamkan nilai-nilai Islam dan pembiasaan sejak usia sekolah agar peserta didik memiliki keunggulan dalam bidang aqidah, ibadah, akhlakul karimah, pengetahuan umum, estetika, jasmani dan teknologi. Memberi bekal kemampuan berpikir logis, kritis dan kreatif agar peserta didik tampil menjadi kader bangsa yang senantiasa akalnya berpikir, hatinya berdzikir dan tangannya terampil. Memberi bekal ilmu pengetahuan dan teknologi agar peserta didik memiliki wawasan lingkungan yang sehat, wawasan enterpreneurship (kewirausahaan) dan keterampilan dalam mengelola alam sekitar lingkungannya. Melatih, mendidik dan membimbing peserta didik melalui Program Pembelajaran Alam Terpadu (PPAT) agar dapat berkarya menjadi motivator pembangunan yang berkualitas dan petani yang sigap berkarya. Memberikan nasehat, pujian, penghargaan dan hukuman agar peserta didik memiliki motivasi dalam belajar dan memiliki keinginan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.

3. Bagaimana letak geografis SMP Darul Fallaah Bissoloro Kecamatan Bungaya Kabupaten Gowa?

Jawaban: Mengenai letak atau tempat berdirinya SMP Darul Fallaah Bissoloro itu sangat strategis, sebab SMP ini tepat berada pada jalan poros kabupaten yang menghubungkan beberapa kecamatan dan didukung oleh beberapa Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidayah yang nanti lulusan dari SD dan MI terjaring di SMP Darul Fallaah Karena dekatnya.

4. Apa yang dimaksud sikap empati guru ?

Jawaban: Menurut Saya (Samsuddin, S. Pd) Sikap Empati Guru adalah kegiatan yang dilakukan guru dalam menuntun kita untuk ikut merasakan apa yang dirasakan orang lain, terkadang orang lain butuh untuk kasih sayang maka kita berikan. sebab sikap empati sama artinya dengan simpati yang mana kita turut serta merasakan apa yang dirasakannya.

5. Bagaimana bentuk pelaksanaan penerapan sikap empati guru sebagai usaha membentuk akhlak siswa di SMP Darul Fallaah Bissoloro Kecamatan Bungaya Kabupaten Gowa?

Jawaban: Bentuknya yaitu selalu menyapa dengan salam kemudian dilanjutkan dengan perbincangan, menanyakan apa saja kegiatan yang dilakukan siswa setelah pulang atau pada saat berada dilingkungan keluarganya. Mengajak siswa menjenguk temannya apabila ada yang ditimpa musibah misalnya sakit maka guru yang

Dokumen terkait