5.1 Simpulan
1. Vigor daya simpan benih yang dipanen dari tumpangsari sorgum-singkong dengan waktu tanam sorgum bersamaan lebih tinggi dibandingkan benih hasil tumpangsari dengan waktu tanam sorgum mundur dua minggu.
2. Laju kemunduran vigor daya simpan setiap varietas sorgum selama periode pemyimpanan selama 24 bulan yang dipanen dari tumpangsari singkong- sorgum dengan waktu tanam bersamaan tidak berbeda dengan yang dipanen dengan waktu tanam sorgum mundur dua minggu, tetapi memiliki perbedaan vigor awal.
3. Perbedaan vigor daya simpan benih disebabkan perbedaan vigor awal benih yang dihasilkan bukan karena adanya perbedaan laju kemunduran. Tidak ada pengaruh interaksi antara genotipe sorgum yang digunakan dengan waktu tanam dalam tumpangsari.
5.2 Saran
Pemilihan genotipe sorgum yang relatif tahan terhadap persaingan dilapangan dalam sistem tumpangsari sangat penting untuk memaksimalkan kualitas benih yang dihasilkan. Penanaman sorgum yang mundur hingga dua minggu dalam tumpangsari sebaiknya dihindari agar tidak terjadi penurunan vigor benih akibat persaingan dilapangan.
DAFTAR PUSTAKA
Afriansyah, M., Ermawati., Pramono, E. dan Nurmiaty, Y. 2021. Viabilitas Benih Dan Vigor Kecambah Empat Genotipe Sorgum (Sorgum bicolor [L.]
Moench) Pasca Penyimpanan 16 Bulan. Jurnal Agrotek Tropika. 9(1) : 129 – 136.
Badan Perencanaan Pembangunan Nasional [Bappenas]. 2009. Budidaya Singkong. http://www.smallcrab.com/forex/500-budidaya-singkong. [19 Nov 2009]. Diakses pada tanggal 20 maret 2022.
Beti, Y. A., Ispandi, A. dan Sudaryono. 1990. Sorgum. Monografi balai penelitian tanaman Malang No. 5. Malang.
Carter, P. R. Hicks, D. R. Oplinger, E. S. Doll, J. D. Bundy, L. G. Schuler, R. T. & Holmes, B. J. 1989. Sorghum-Grain (Milo),
http://corn.agronomy.wisc.edu/Crops/SorghumGrain.aspx. Diakses pada tanggal 26 juni 2022.
Copeland L.O. dan McDonald M.B. 2001. Seed Science and Technology 4th edition. Kluwer Academic Publisher. London.
Direktorat Budidaya Serealia. 2013. Kebijakan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan dalam Pengembangan Komoditas Jagung, Sorgum dan Gandum.
Direktorat Jenderal Tanaman Pangan. Kementan RI. Jakarta.
Dogget, H. 1970. Sorghum. Longman, London.
Hakim, F.A. 2017. Pengaruh Genotipe pada Produksi dan Mutu Benih Sorgum (Sorghum bicolor [L.] Moench) Pascasimpan 3 dan 9 Bulan. Skripsi. Universitas Lampung. Lampung. 31 hlm.
Hamim, H., R. Larasati dan Kamal, M. 2012. Analisis komponen hasil sorgum yang ditanam tumpangsari dengan ubi kayu dan waktu tanam berbeda. Prosiding Simposium dan Seminar Bersama PERAGI - PERHORTI - PERIPI - HIGI Mendukung Kedaulatan Pangan dan Energi yang Berkelanjutan. Bogor, 1-2 Mei 2012. Hlm 91-94.
Hasbianto, A. 2012. Pemodelan Penyimpanan Benih Kedelai pada Sistem Penyimpanan Terbuka. Tesis. Institut Pertanian Bogor.
37
House, L. R. 1981. The sorghum plant. Growth stages and morphology’ dalam A guide to sorghum breeding, hal. 16-31. ICRISAT, Patancheru P.O. 502 324. India.
Human S. 2011. Riset & Pengembangan Sorgum dan Gandum Untuk
Ketahanan Pangan. Jakarta : Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN).
International Seed Testing Association [ISTA]. 2008. Seed Science and Technology. International Rules for Seed Testing. Zurich: International Seed Testing Association.
Kadekoh. 2007. Komponen dan hasil kacang tanah berbeda jarak tanam dalam sistem tumpangsari dengan jagung yang didefoliasi pada musim kemarau dan musim hujan. J. Agroland. 14(1): 11-17.
Kamal, M. 2011. Kajian Sinergi Pemanfaatan Cahaya dan Nitrogen Dalam Produksi Tanaman Pangan. Pidato ilmiah dalam rangkapengukuhan guru besar dalam bidang ilmutanaman Fakultas Pertanian Universitas Lampung.
Penerbit Universitas Lampung. Bandar Lampung.
Kementrian Pertanian Republik Indonesia. 2020. 2020 Kita Dorong Sorgum Jadi Pangan Alternatif .https://www.pertanian.go.id/home/. Diakses pada tanggal 1 januari 2022.
Kramer, N. W. dan Ross, M. W. 1970. Cultivation of Grain Sorghum in united states. In Wall, J. S. & Ross, M. W. (Eds). Sorghum Production and Utilization. AVI Publishing Co. Inc. USA.
Lidiasari, E., Merynda, I. S. dan Friska, S. 2006. Pengaruh Perbedaan Suhu Pengeringan Tepung Tapai Ubi Kayu terhadap Mutu Fisik dan Kimia yang Dihasilkan. J. Ilmu-ilmu Pertanian Indonesia. 8(2): 141-146.
https://ejournal.unib.ac.id/index.php/JIPI/article/view/4762. Diakses 27 juni 2020.
Metcalfe, D. S. dan Elkins, D. M. 1980. Crop Production: Principles and Practises. Macmillan Publishing co. Inc. NewYork.
Miller, E. C. 1916. Comparative study of the root systems and leaf area of corn and the sorghum’, J. Agric. 6 : 311-332.
Moyo, R., E., Ndlovu, N., Moyo. dan Maphosa M. 2015. Physiological
parameters of seed vigour in ex situ stored sorghum germplasm.. J. Cereals oilseeds.(6) 6: 31-38.
Patola, E., dan Saiful, B. 2017. Studi Untuk Menetapkan Sistem Tumpangsari Kubis Dan Gandum Yang Paling Sesuai. Riset Fair. 2017.
Poespodarsono, S. 1996. Pola tanam tumpangsari dan pengolahannya. Lembaga penerbitan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya. Malang.
38
Pramono, E., Kamal, M., Susilo, F.X., Timotiwu, P.B. 2019a. Produktivitas dan Vigor Awal Benih Berbagai Genotipe Sorgum dari Pertanaman Monokultur dan Tumpangsari Sorgum-Singkong. Jurnal of Tropical Upland Resources.
20 (20).
Pramono, E. 2020. Kajian Genotipe, Sistem Pertanaman, Produktivitas,
Viabilitas Potensial, Hama Sitofilus (Sitophilus sp.) dan Daya Simpan Benih Sorgum (Sorghum bicolor [L.] Moench). Disertasi. Fakultas Pertaanian.
Universitas Lampung. Bandar Lampung. 354 hlm. Tidak dipublikasikan.
Pramono, E., Kamal, M., Setiawan, K., & Tantia, M.A. 2019b. Pengaruh Lama Simpan dan Suhu Ruang Penyimpanan Pada Kemunduran dan Vigor Benih Sorgum (Sorghum bicolor [L.] Moench.) Varietas Samurai-1. J. Agrotek Tropika, 7(3), 383 – 389.
Pramono. E. Hubungan Dinamik Karakter Fisik dan Kimia Benih Berbagai Genotipe Sorgum (Sorghum bicolor [L.] Moench.). Seminar Nasional Perhorti. 2019
Rahmawati, A., Kamal, M., Sunyoto. 2014. Respon Beberapa Genotipe Sorgum (Sorghumbicolor [L.] Moench.) Terhadap Sistem Tumpangsari dengan Ubi Kayu (Madihot esculenta Crantz.). J. Agrotek Tropika. 2(1)’25-29.
Rismunandar. 1989. Sorgum tanaman serba guna. Sinar baru. Bandung. 62 hal.
Rukmana, H dan Y. Oesman. 2001. Usaha tani sorgum. Kanisius. Jakarta. 40 hal.
Sadjad, S. 1993. Dari Benih Kepada Benih. Jakarta: PT. Gramedia
Sarman, S. 2001. Kajian tentang Kompetisi Tanaman dalam Sistem Tumpangsari Di Lahan Kering. Jurnal Agronomi. 5.
Sirappa, M. P . 2003. Prospek Pengembangan Sorgum di Indonesia Sebagai Komoditas Alternatif Untuk Pangan, Pakan, dan Industri. Jurnal Litbang Pertanian, 22: 133-140.
Subagio, H., Aqil, M. 2013. Pengembangan Produksi Sorgum Di Indonesia.
Seminar Nasional Inovasi Teknologi Pertanian. Jakarta: Balai Penelitian Tanaman Serealia.
Suhartanto, M.R. 2013. Teknologi pengolahan dan penyimpanan benih. Dalam Elviana, (ed.). Dasar Ilmu dan Teknologi Benih. IPB Press. Bogor.
Suwarto, Yahya, S., Handoko, Chozin, M.A., 2005. Kompetisi Tanaman Jagung dan Ubi Kayu dalam Sistem Tumpangsari. Bul. Agron, 33 (2): 1 ± 7.
Warsana. 2009. Introduksi Teknologi Tumpang Sari Jagung dan Kacang Tanah.
Penebar Swadaya. Jakarta.