BAB V PENUTUP
A. Landasan Teori
3. Sistem Informasi Akuntansi
a. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi
Sistem akuntansi merupakan suatu mekanisme formal untuk mengumpulkan dan mengkomunikasikan data dalam rangka penyeragaman informasi untuk membantu pembuatan dan mengkoordinasikan keputusan-keputusan akhir yang berhubungan dengan setiap sasaran atau tujuan organisasi.26
Menurut Azhar Susanto (2013) sistem informasi akuntansi dapat didefinisikan sebagai kumpulan (integrasi) dari sub sistem/komponen baik fisik maupun non fisik yang saling berhubungan dan bekerja sama satu sama lain secara harmonis untuk mengolah data transaksi yang berkaitan dengan masalah keuangan menjadi informasi keuangan.27
Dari penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa sistem informasi akuntansi adalah sekumpulan sistem yang berfungsi untuk mencatat data transaksi, mengelola data, dan menyajikan informasi akuntansi kepada pihak internal dan pihak eskternal.
25 Reza Ferdiansyah, “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Hasil Pemeriksaan Audit Pemerintah (Studi Empiris Pada BPKP Perwakilan Provinsi DKI Jakarta),” Jurnal Akuntansi Dan Bisnis 16, no. 2 (2016): 111.
26 L.M. Samryn, Akuntansi Manajemen: Informasi Biaya Untuk Mengendalikan Aktivitas Operasi Dan Informasi, (Jakarta: Kencana, 2012), 19.
27 Fauzi Isnaen dan Fauzan Akbar Albastiah, "Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Laporan Keuangan." Jurnal Akuntansi Dan Keuangan Islam 2, no. 1 (2021): 74.
Sistem informasi akuntansi yang dirancang dengan baik dan efektif sangat penting bagi keberlangsungan jangka panjang suatu organisasi. Pemanfaatan sistem informasi akuntansi akan sangat membantu organisasi atau perusahaan dalam mempercepat proses pengolahan data transasksi dan penyajian laporan keuangan, serta dapat menghindari kesalahan dalam menginputan data.28 Sehingga penerapan sistem informasi akuntansi yang tepat waktu dan akurat menjadikan aktivitas organisasi terlaksana dengan efektif dan efisien.
b. Komponen Sistem Informasi Akuntansi
Adapun komponen-komponen sistem informasi akuntansi menurut Azhar Susanto meliputi hal-hal berikut:
1) Perangkat keras (hardware)
Hardware merupakan peralatan fisik yang digunakan untuk mengumpulkan, memasukkan, memproses, menyimpan dan mengeluarkan hasil pengolahan data dalam bentuk informasi. Bagian-bagian hardware terdiri atas:
a) Bagian input (input device)
Peralatan input merupakan alat-alat yang dapat digunakan untuk memasukkan data ke dalam komputer seperti keyboard, mouse, scanner, dll.
b) Bagian pengolahan utama dan memori
Central Prossesing Unit (CPU) yang selama ini dikenal adalah rumah atau (box) dari komponen- komponen lainnya, seperti processor (otak komputer), memory, motherboard, hardisk, floppy disk, CD ROM, dll.
c) Bagian output (output device)
Peralatan output merupakan peralatan-peralatan yang digunakan untuk mengeluarkan informasi
28 Luky Trihandaru Hernanda, “Pengaruh Komitmen Organisasi, Pelaksanaan Anggaran Dan Implementasi Sistem Informasi Akuntansi Terhadap Kualitas Laporan Keuangan,” Jurnal Akuntansi Dan Keuangan Islam 1, no. 2, (2020):
253.
hasil pengolahan data. Beberapa macam peralatan output yang sering digunakan seperti printer, layar monitor, speaker LCD, dll.
2) Perangkat lunak (software)
Software adalah kumpulan dari program-program yang digunakan untuk menjalankan aplikasi tertentu pada komputer, sedangkan program merupakan kumpulan dari perintah komputer yang tersusun secara sistematis. Software dapat dikelompokkan menjadi dua bagian yaitu:
a) Sistem operasi (operating system)
Berfungsi untuk mengendalikan hubungan antara komponen-komponen yang terpasang dalam komputer. Misalnya antara keyboard dengan CPU, layar monitor dan lain-lain. Contohnya microsoft windows, linux, dll.
b) Perangkat lunak aplikasi
Merupakan software jadi yang siap untuk digunakan. Software ini dibuat oleh perusahaan perangkat lunak (software house) baik dalam maupun luar negeri. Quicken merupakan salah satu contoh software sistem informasi akuntansi yang baik.
3) Manusia (brainware)
Sumber daya manusia (SDM) merupakan bagian terpenting dari komponen sistem informasi dalam dunia bisnis yang dikenal sebagai sistem informasi akuntansi. Komponen SDM ini merupakan sumber daya yang terlibat dalam pembuatan sistem informasi, pengumpulan dan pengolahan data, pendistribusian dan pemanfaatan informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi tersebut.
4) Prosedur (procedure)
Prosedur adalah rangkaian aktivitas atau kegiatan yang dilakukan secara berulang-ulang dengan cara yang sama. Prosedur merupakan komponen dari
sistem informasi akuntansi yang sering dilupakan, padahal tanpa prosedur yang benar, sistem informasi dapat menghadapi resiko tidak berjalan sebagaimana yang diharapkan perusahaan. Prosedur penting dimiliki perusahaan atau organisasi agar segala sesuatu dapat dilakukan secara seragam. Jika prosedur telah diterima oleh pemakai sistem informasi maka prosedur akan menjadi pedoman bagaimana fungsi sistem informasi tersebut harus dioperasikan. Oleh karena itu, dengan adanya prosedur memadai maka pengendalian dapat dilakukan dengan baik.
5) Basis data (database)
Sistem database merupakan sistem pencatatan dengan menggunakan komputer yang memiliki tujuan untuk memelihara inforamsi agar selalu siap pada saat diperlukan.
a) Media dan sistem penyimpanan data
Media dan sistem penyimpanan data terdiri dari dua bagian sebagai berikut:
(1) Media penyimpanan data berurutan: melalui media ini, record-record data akan dibaca dengan cara yang sama pada saat penyimpanan. Sebagai contoh adalah pita magnetic (magnetic tape).
(2) Media penyimpanan secara langsung:
memungkinkan pemakai (user) membaca data dalam urutan yang dibutuhkan tanpa perlu memperhatikan urutan penyusunan secara fisik dari media penyimpanan data tersebut.
b) Sistem pengolahan
Terdapat dua cara pengolahan data yaitu pengolahan secara batch (mengumpulkan terlebih dahulu), dan pengolahan secara online.
c) Model-model data
Secara umum model data terbagi dalam beberapa model yaitu:
(1) Model hierarki: model data yang menggambarkan hubungan antara data berdasarkan tingkatnya.
(2) Model network: model data yang menggambarkan hubungan antara data beradsarkan kepentingannya.
(3) Model relasi: model data yang disusun berdasarkan pada hubungan antar dua entitas/organisasi.
6) Jaringan komunikasi (communication network) Jaringan komunikasi atau komunikasi data dapat diartikan sebagai penggunaan media elektronik untuk memindahkan data atau informasi dari satu lokasi ke satu atau beberapa lokasi lain yang berbeda. Seperti jaringan Local Area Network (LAN) dan Wide Area Network (WAN).29
c. Fungsi Sistem Informasi Akuntansi
Dalam pelaksanaannya, sistem informasi akuntansi yang baik diharapkan dapat memberikan atau menghasilkan informasi-informasi yang berkualitas bagi pihak manajemen serta pemakai-pemakai informasi lainnya dalam mengambil keputusan. Adapun fungsi utama sistem informasi akuntansi menurut Azhar Susanto sebagai berikut:
1) Mendukung aktivitas perusahaan sehari-hari
Suatu perusahaan agar tetap bisa eksis, perusahaan tersebut harus terus beroperasi dengan melakukan sejumlah aktivitas bisnis yang peristiwanya disebut sebagai transaksi seperti melakukan pembelian, penyimpanan, proses produksi dan penjualan.
Transaksi akuntansi menghasilkan data akuntansi
29 Azhar Susanto, Sistem Informasi Akuntansi, (Bandung: Lingga Jaya, 2017), 207-298.
untuk diolah oleh Sistem Pengolahan Transaksi (SPT) yang merupakan bagian atau sub dari sistem informasi akuntansi, data-data yang bukan merupakan data transaksi akuntansi dan data transaksi lainnya yang tidak ditangani oleh sistem informasi lainnya yang ada di perusahaan. Dengan adanya sistem iforamsi akuntansi diharapkan dapat mempermudah operasi yang dijalankan perusahaan.
2) Mendukung proses pengambilan keputusan
Tujuan yang sama pentingnya dari sistem informasi akuntansi adalah untuk memberikan informasi yang diperlukan dalam proses pengambilan keputusan.
Keputusan harus dibuat dalam kaitannya dengan perencanaan dan pengendalian aktivitas perusahaan.
3) Membantu dalam memenuhi tanggung jawab pengelolaan perusahaan
Setiap perusahaan harus memenuhi tanggung jawab hukum. Salah satu tanggung jawab yang penting adalah keharusan memberi informasi kepada pemakai yang berada di luar perusahaan atau stakeholder yang meliputi pemasok, pelanggan, pemegang saham, kreditor, investor, serikat kerja, analisis keuangan, asosiasi industri, atau bahkan publik secara umum.30
Berdasarkan pernyataan diatas, dapat disimpulkan bahwa informasi akuntansi menjadi pendukung atau dasar bagi manajemen dalam pengambilan keputusan, untuk itu sistem informasi akuntansi harus disusun atau dirancang sedemikian rupa sehingga dapat memenuhi kebutuhan informasi dengan efisien dan efektif. Sistem informasi juga dapat mengurangi kemungkinan ketidakpastian yang dihadapi oleh perusahaan dengan menyediakan beberapa alternatif bagi pemecahan masalah, dari hasil pengolahan data yang akurat.
30 Ibid, 8-10.
d. Tujuan Sistem Informasi Akuntansi
Mulyadi (2008) mengungkapkan bahwa sistem informasi akuntansi memiliki beberapa tujuan, sebagai berikut:
1) Menyediakan informasi bagi pengelola kegiatan usaha baru
2) Memperbaiki informasi yang dihasilkan oleh sistem yang sudah ada, baik mengenai mutu maupun penetapan penyajian struktur informasi
3) Mengurangi biaya dari penyelenggaraan pencatatan akuntansi
4) Memperbaiki pengendalian internal yaitu memperbaiki tingkat keandalan informasi akuntansi dan menyediakan catatan lengkap mengenai pertanggungjawaban dan perlindungan kekayaaan perusahaan.31