• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistem Pengajuan Klaim Jaminan Hari Tua Pada BPJS

BAB IV. HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

4.2 Pembahasan

4.2.1 Sistem Pengajuan Klaim Jaminan Hari Tua Pada BPJS

Berikut cakupan tugas yang diberikan serta telah dikerjakan oleh praktikan:

4.2 Pembahasan

4.2.1 Sistem Pengajuan Klaim Jaminan Hari Tua Pada BPJS Ketenagakerjaan Cabang Tegal

Program JHT diperuntukkan bagi pengganti terputusnya penghasilan individu dikarenakan beberapa faktor, yakni kehilangan nyawa, mengalami cacat, ataupun usia pensiun serta penyelenggaraannya melalui sistem tabungan hari tua.

Berkat program tersebut dinyatakan telah memberi kepastian bagi tenaga kerja untuk mendapatkan penghasilan, yang pelaksanaan pembayarannya dilakukan ketika tenaga kerja berusia 55 tahun ataupun sudah sesuai syarat.

Peserta bisa mengajukan klaim offline melalui pendatangan kantor BPJS terdekat, namun apabila tidak memungkinkan diperbolehkan untuk dilaksanakan

18

secara daring lewat website tersedia di BPJS Ketenagakerjaan. Peraturan BPJS No. 7 Tahun 2015 tentang Undang-Undang yang mengatur tentang penerapan sistem klaim JHT di BPJS Ketenagakerjaan Cabang Tegal, termasuk petunjuk pelaksanaan pembayaran JHT.

1. Persyaratan Pembayaran Manfaat JHT

a) Kartu peserta BPJS Ketenagakerjaan asli dan fotocopy.

b) KTP asli serta fotocopy.

c) KK asli serta fotocopy.

d) Surat keterangan pemberhentian bekerja oleh perusahaan ataupun penetapan oleh Pengadilan Hubungan Industrial.

e) Formulir klaim JHT, dapat di download pada website.

f) Buku tabungan atas nama peserta JHT sendiri.

2. Prosedur Pelaksanaan Klaim Jaminan Hari Tua

Pelaksanaan klaim JHT pada BPJS Ketenagakerjaan Cabang Tegal terdapat dua metode pengajuan, yaitu online dan offline. Sistem Informasi klaim JHT tentunya telag tersedia serta dilaksanakan.

Berikut merupakan sistem klaim JHT yang harus dilalui jika mengajukan melalui offline:

19

Gambar 4.2 flowchart Prosedur Pelaksanaan Klaim Jaminan Hari Tua Berdasarkan flowchart di atas, prosedur klaim Jaminan Hari Tua dapat diuraikan sebagai berikut:

a) Cek Kelengkapan Dokumen

Dokumen menjadi syarat terpenting pada tahap pemeriksaan dokumen.

Petugas yang melakukan pengecekan dokumen, yakni satpam melalui map ceklis. Dilakukan pengecekan satu demi satu atas seluruh berkas yang disiapkan. Petugas berwenang tidak memberi kelolosan apabila dijumpai

20

dokumen yang belum lengkap, sehingga peserta tidak bisa lanjut ke tahap selanjutnya. Sehingga dilakukan pengarahan peserta untuk melengkapi dokumen terlebih dahulu oleh petugas.

b) Mengisi Formulir Klaim Jaminan Hari Tua

Sesudah seluruh dokumen dinyatakan lengkap, maka peserta bisa melakukan tahap selanjutnya berupa pengisian formulir. Diharuskan bagi peserta mengisikan data diri pada formulir yang telah diberikan oleh petugas.

Pengisiannya harus tepat.

c) Menandatangani Surat Pernyataan Sedang Tidak Bekerja

Sesudah melakuan pengisian formulir, diharuskan bagi peserta untuk melakukan pengisian atas surat pernyataan. Dengan isi yakni pernyataan bahwasanya peserta sudah tidak lagi bekerja di perusahaan manapun. Surat disertai dengan materai Rp 10.000 serta dibumbui oleh tanda tangan peserta yang dijadikan menjadi penguat pernyataannya.

d) Ambil Nomor Antrian

Setelah mengisi formulir peserta harap melakukan pengambilan nomor antrian yang telah disediakan di bawah dropbox. Selanjutnya, peserta hanya perlu menunggu panggilan nomor antrian.

e) Verifikasi Data Diri

Ketika nama peserta dipanggil sesuai antrian, maka akan dilanjutkan tahap verifikasi data. Akan dilakuakn wawancara kepada peserta oleh petugas mengenai kebenaran data diri yang telah diisikan pada formulir.

f) Foto Diri

Setelah peserta diwawancarai, akan dilakukan foto diri peserta, sebagai bukti tambahan pada proses klaim Jaminan Hari Tua.

g) Menerima Tanda Bukti Transaksi

Terakhir, setelah dana ditransfer ke rekening bank peserta atas JHT tersebut, akan diberikannya tanda bukti transfer oleh BPJS Ketenagakerjaan.

21

3. Prosedur Pencairan Klaim Jaminan Hari Tua

Adapun sistem sesuai BPJS Ketenagakerjaan Cabang Tegal dalam memperoses data diri peserta klaim JHT. Sistem proses pencairan dana klaim biasanya dilaksanakan pada divisi keuangan pada BPJS Kteneagakerjaan. Berikut sistem pencairan dana klaim JHT.

Gambar 4.3 flowchart Prosedur Pencairan Klaim Jaminan Hari Tua

Merujuk atas flowchart prosedur pencairan klaim JHT di atas dapat diuraikan sebagai berikut:

a) Menerima Dokumen dar Divisi Pelayanan

Akan dilakukan verifikasi kebenaran atas berkas klaim JHT dari divisi pelayanan. Apabila seluruh data sudah benar dan valid maka akan lanjut pada

22

tahap selanjutnya, namun jika terdapat data invalid maka peserta akan diminta untuk memperbaharui data ke Dukcapil setempat. Berikut tahapannya:

1) Melakukan pemeriksaan KK fotocopy dan asli.

Dalam pemeriksaan kebenaran KK peserta yakni melalui pengelihatan kesamaan atas nama peserta, lokasi tempat tinggal pada KK bersama data pada KTP. Apabila sama serta valid pada keduanya, dikategorisasikan jika telah benar serta bisa dilakukan penerimaan oleh pihak BPJS.

2) Melakukan pemeriksaan KTP fotocopy dan asli.

Dilakukan pengecekan masa berlaku KTP peserta pengajuan klaim JHT, serta validasi NIK KTP tersebut. Jika NIK valid serta masih berlaku, akan dilakukan penerimaan serta pemerosesan KTP oleh pihak BPJS.

3) Melakukan pemeriksaan surat keterangan berhenti bekerja fotocopy dan asli.

Pihak BPJS akan mengecek apakah nama perusahaan di surat serta pada formulir pengajuan klaim ialah sama. Kemudian pemeriksaan nama peserta, waktu diberhentikannya dia dari pekerjaan serta cap perusahaan yang tercantum.

4) Melakukan pemeriksaan formulir BPJS Ketenagakerjaan.

Formulir menyediakan berbagai data diri peserta kaliam, alasan yang diberikan ketika pelaksanan pengajuan klaim JHT, tenpat pembayaran sesuai kehendak peserta, serta tanda tangannya.

5) Melakukan pemeriksaan Kartu Peserta BPJS Ketenagakerjaan.

Melakukan pemeriksaan dengan benar kartu peserta BPJS Ketenagakerjaan, kesesuaian nama dengan yang ada pada KTP.

6) Melakukan pemeriksaan nomor rekening pembayaran transfer

Saat pelaksanaan transfer oleh pihak BPJS kepada peserta, nomor rekening tentunya menjadi hal yang sangat dibutuhkan, menjadi keharusan bahwasanya rekening yang dipergunakan harus atas nama pihak yang terkait pengajuan klaim JHT tersebut tidak diperkenankan atas nama orang lain.

b) Merekam data atas klaim JHT pada sistem.

23

Sesudah dokumen dinyatakan lolos, selanjutnya dilakukan perekaman data pada sistem yang telah disediakan BPJS Ketenagakerjaan. Data tersebut akan direkam pada divisi kepesertaan yang dibagi menjadi dua prosedur, pertama melalui computer dan kedua ditulis ulang pada formulir yang berfungsi menduplikat data untuk disimpan pada bank data.

c) Membuat voucher garansi dan memiliki kwitansi jaminan berbayar klaim JHT.

Merupakan surat berisikan dokumen data, besarnya nominal dana klaim peserta, dan kode transaksi. Pembuatan voucher klaim akan dilaksanakan oleh pegawai bagian AR (Account Respresntative).

d) Pembuatan memo pembayaran klaim JHT melalui BNI.

Sesudah dicetaknya voucer kuitansi jaminan, menduplikat data oleh sistem online pada Ms. Excel. Biasanya berisikan nama peserta serta perusahaan, no.

rekening, kode transaksi juga jenis klaim yang diajukan.

e) Penyusunan voucher serta kuitansi jaminan atas klaim JHT sesuai kode transaksi.

Sesudah pembuatan voucher serta kuitansi jaminan, kemudian diberikannya cap

“TRANSFER”, selanjutnya dilakukan penyaruan berkas oleh divisi pelayanan.

Kemudian dilakukan penyimpanan berkas pada ruang arsi, guna dimudahkannya pencarian apabila terjadi retur atas klaim.

f) Pelaksanan rekapitulasi data atas pembayaran klaim JHT.

Proses rekapitulasi data bisa memberi kemudahan bagi proses pencairan data pada sistem jika suatu saat diperlukannya data.

g) Memproses pembayaran klaim jaminan.

Proses pembayaran dapat dilaksankan transfer dari bank BNI, namun bisa terjadi retur karena suatu alasan. Apabila terjadi retur mengena klaim JHT, maka dilakukan pencarian dokuen/berkas sesuai nama peserta pada ruang arsip menyesuaikan kode transaksi yang tersimpan.

Dokumen terkait