BAB 1. PENDAHULUAN
G. Sistematika Pembahasan
26
yang relevan dengan rumusan masalah penelitian ini sebagai jawaban dan temuan dari penelitian ini serta saran terkait penelitian lebih lanjut seputar tema penelitian penulis.
27
condition of possibility yang mempengaruhi produk tafsir mereka sehingga melahirkan interpretasi berbeda. Selain itu, bagian ini juga mendeskripsikan karya Tafsir Muqa>til dan Ibn Kas|i>r sebagai pijakan untuk melihat interpretasi keduanya pada bab selanjutnya.
Bab III menyajikan interpretasi Muqa>til dan Ibn Kas|i>r seputar kisah z|abi>h}
dalam QS. Al-S}affa>t (37): 99-113. Interpretasi Muqa>til dan Ibn Kas|i>r dipaparkan dalam bentuk komparasi sehingga dapat dilihat dengan jelas argumentasi masing- masing mengapa mencatut Ishaq ataupun Isma’il. Bab ini juga akan menyelipkan pandangan-pandangan tafsir lain yang memiliki interpretasi yang sama dengan Muqa>til dan Ibn Kas|i>r sebagai bentuk inetrtektualitas dan pendukung pendapat keduanya. Hal ini bertujuan untuk melihat sejauh mana pandangan keduanya diikuti dan dirujuk oleh ulama lain.
Bab IV menampilkan analisis hermemenutika Gadamer terhadap distingsi pemaknaan kisah z|abi>h} antara Muqa>til dan Ibn Kas|i>r sehinga terlihat jelas condition of possibility yang melatari kedua dalam produksi tafsir kisah z|abi>h. Bagian ini juga menguraikan dan mengkomparasikan perbedaan dan persamaan antara Muqa>til dan Ibn Kas|i>r yang disarikan dari pembahasan sebelumnya dengan disertai analisis- deskriptif.
Bab V merupakan bagian simpulan yang berisi temuan atau jawaban dari masalah penelitian ini serta saran untuk penelitain dan pengembangan lebih lanjut.
153 BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN
Dari paparan pada bab sebelumnya, dapat disimpulkan beberapa hal penting berikut ini,
1. Muqa>til ibn Sulaima>n (w. 150 H), dalam al-Tafsi>r al-Kabi>r, menafsirkan term gula>m h}ali>m pada QS. al-S}affa>t (37): 101 merujuk kepada Ishaq dan peristiwa penyembelihan terjadi di Syam. Menurut Muqa>til, Alqur’an tidak menampilkan nama lian, selain Ishaq, dalam rentetan kisah z|abi>h. Oleh karena itu, Ishaq adalah sosok yang dimaksud Alqur’an sebagai z|abi>h. Muqa>til bahkan telah menyebut Ishaq sebagai z|abi>h jauh sebelum menafsirkan QS. al- S}affa>t (37): 99-113 sebagaimana dapat dijumpai pada penafsirannya atas QS.
Yusuf (12) ayat 6 dan 35 serta QS. Shad (38) ayat 45 dengan mengutip riwayat sahabat. Sementara itu, Ibn Kas|i>r (w. 774 H) menentang identifikasi term gula>m h}ali>m merujuk kepada Ishaq. Ibn Kas|i>r menjelaskan. dalam Tafsi>r al- Qur’a>n al-‘Az}i>m, bahwa term gula>m h}ali>m lebih tetap diatributkan kepada Isma’il karena konfirmasi beberapa ayat Alqur’an yang menerangkan sifat Isma’il seperti QS. QS. Maryam (19) 54-55 yang menerangkan bahwa Isma’il adalah sosok yang benar dalam janjinya. Selain itu, Ibn Kas|i>r juga mejelaskan bahwa konteks (siya>q) ayat juga menunjukkan bahwa gula>m h}ali>m merepresentasikan Isma’il. Sebab ada dua kata basysyarna> dalam QS. al-
154
S}affa>t (37) terkait kisah z|abi>h}. Term Basysyarna> pertama terdapat pada QS.
al-S}affa>t (37): 101, di sisi Ibn Kas|i>r, merupakan kabar gembira akan kelahiran Isma’il. Sedangkan term basysyarna> kedua pada QS. al-S}affa>t (37): 112 berkaitan dengan Ishaq. Hal ini berbeda dengan Muqa>til yang memandang bahwa kedua terma basysyarna> terkait dengan Ishaq. Lebih lanjut Ibn Kas|i>r menjelaskan bahwa bagaimana mungkin Allah menyuruh Ibrahim untuk menyembelih Ishaq sementara Allah telah menjanjikan kepada Ibrahim bahwa Ishaq akan diangkat menjadi nabi dan diberi keturunan Ya’kub. Di samping itu, Ibn Kas|i>r juga menyangsikan otentisitas riwayat yang menyatakan Ishaq sebagai z|abi>h} karena bersumber dari Ahli Kitab. Singkatnya, bagi Ibn Kas|i>r, Isma’il adalah z|abi>h{ dan peristiwa penyembelihan terjadi di Mina, Mekkah.
2. Dari pembacaan hermeneutika Gadamer, ditemukan beberapa condition of possibility yang mempengaruhi Muqa>til dan Ibn Kas|i>r dalam produksi pemahaman kisah z|abi>h}. Dari sisi historical effected, Muqa>til dipengaruhi oleh pandangan ortodoksi pada zamannya di mana Ishaq adalah anak Ibrahim yang hendak disembelih. Dua ulama yang semasa dengan Muqa>til juga berpihak dengan Ishaq, yakni Ibn Juraij (w. 149/150 H) dan al-Suddi (w. 127/
128 H). Sementara Ibn Kas|i>r dipengaruhi oleh guru kesanyangannya Ibn Taimiyah (w. 728 H). Hal ini dapat ditilik dari kesamaan argumentasi yang diajukan keduanya. Selain historical effected, interpetasi Muqa>til dan Ibn Kas|i>r tentang z|abi>h} juga dipengaruhi oleh pra-pemahaman mereka terhadap
155
riwayat isra’iliyyat. Informasi isra’iliyyat terkait kisah z|abi>h} pada zaman Muqa>til tidaklah dipandangan sesat atau kebohongan. Bahkan informasi tersebut tetap bertahan dan dipilih ulama tafsir setelah Muqa>til, seperti al- T}abari> (w. 310 H) dan Al-Samaqandi> (w. 375 H). Hal ini dapat dimaklumi pada era Muqa>til belum terjadi standarisasi yang ketat terhadap riwayat hadis dan isra’iliyyat. Masa Muqa>til masih disibukkan dengan kodifikasi resmi dan pemisahan antara Alqur’an dan hadis. Kodifikasi dan standarisasi riwayat baru mencapai puncaknya dengan lahirnya enam kanon hadis (kutub al- sittah). Sementara Ibn Kas|i>r memposisikan informasi isra’iliyyat secara berbeda, tidak seperti Muqa>til. Ibn Kas|i>r bersikap lebih ketat terhadap isra’iliyyat dan mengklasifikasikannya ke dalam tiga bagian. Dan informasi isra’iliyyat tentang z|abi>h} dikategorikannya ke dalam isra’iliyyat yang dusta dan bertentangan dengan Alqur’an. Kondisi kemungkinan (condition of possibility) lain yang melatari perbedaan keduanya adalah horizon atau keadaan sosial politik Muslim dan Yahudi-Kristen pada era Muqa>til dan Ibn Kas|i>r yang sangat jauh berbeda. Pada masa Muqa>til, hubungan sosial politik Muslim dan Yahudi-Kristen sangat baik. Sedangkan pada era Ibn Kas|i>r, sosial-politik Muslim dan Yahudi-Kristen terjadi gesekan tajam dan mengeras serta memanas sehingga tuduhan akan penyelwengan kitab suci Yahudi dan Kristen semakin tak terbendung yang berakibat pada status informasi- informasi isra’iliyyat dalam menjelaskan Alqur’an. Sehingga tidak heran jika
156
pandangan Ibn Kas|i>r pro-Isma’il menjadi pandangan ortodoksi hingga sekarang karena salah satu faktor yang mengukuhkan hal tersebut adalah massifnya tuduhan penyelewengan dan perubahan kitab suci Yahudi dan Kristen yang semakin ke belakang semakin tidak terbendungi. Teori Aplikasi memperlihatkan bahwa ada benang merah di antara Muqatil dan Ibn Kasir bahwa kedua menangkap pesan bahwa kisah zabih merupakan ujian keimanan bagi Ibrahim. Namun keduanya tenggelam dalam identifikasi apakah Ishaq atau Isma’il sehingga pesan moral dari kisah ini tidak terkuak ke permukaan.
Kisah zabih ditulih dari tafsir mqasid setidaknya menegaskan dua pesan berharga, yakni pertama, Alqur’an melalu kisah zabih ingin mengemukakan akan pentingnya menjunjung tinggi nilai humanisme. Manusia sama sekali tidak layak dikorbankan. Kedua, kedekatan kepada Tuhan dapat diperoleh melalu penyembelihan terhadap nafsu-nasu kebinaangan yang membelenggu jiwa.
B. SARAN
Penulis menyadari bahwa penelitian ini jauh dari kata sempurna, karena penelitian ini hanya mengambil dua sampel tafsir yang dapat dikatakan menjadi pelopor pro-Ishaq dan pro-Isma’il. Ada banyak-banyak tafsir lain yang juga membela Ishaq dan Isma’il. Penelitian ini belum melihat detail bagaimana perkembangan argumentasi dalam kitab tafsir dari masa ke masa dalam menyajikan kisah ini. Selain itu, sebatas pembacaan penulis, literatur kitab tafsir
157
kontemporer cenderung menghindari perdebatan dan perbedaan pendapat kisah ini. Mengapa litearatur tafsir kontemporer cenderung menghindari diskusi perbedaan pendapat antara pro-Ishaq dan pro-Isma’il merupakan hal yang perlu ditelusuri.
158
Daftar Pustaka
‘A>syu>r, Ibn. al-Tah}ri>r wa al-Tanwi>r. Tu>nis: Da>r Tu>nisiyah. 1984.
Abdul Haris dan Muhammad Mansur. “Studi Kitab Tafsi>r al-Qur’a>n al-‘Adzi>m karya Ibnu Ktasir” dalam Jurnal Ushuluddin Adab dan Dakwah Vol. 2.
Kolaka: IAIN al-Mawaddah Warrahmah. 2018.
Abduh, Muhammad dan Rasyi>d Rid}a>. Tafsi>r al-Mana>r. Mesir: Hay’ah al-Mis}riyyah al-‘A<mmah li al-Kita>b. 1990.
Afsar, Ayaz. “A Comparative Study of the Intended Sacrifice of Isaac and Ismael in the Bible and the Qur’an” dalam Journal of Qur’anic Studies. Pakistan:
International Islamic University of Islamabad. Vol. 46, no. 4 tahun 2007 al-Bagawi>, Abu> Muhammad al-Hussain ibn Mas’u>d. Ma’a>lim al-Tanzi>l. Muhaqqiq
Muhammad Abdulla>h al-Namr. tt: Da>r T}ayyibah. 1417 H/ 1997.
al-Baihaqi>, Sunan al-Baihaqi> al-Kubra>. Mekkah: Maktabah Da>r al-Ba>z, 1414 H/
1994 M.
al-Bukha>ri>, al-Ja>mi’ al-S}ah}i>h}. Kairo: Dar al-Syu’b. 1407 H/1987 M.
al-Farmawi, Abd Hay Metode Tafsir Maudhu’i. terj. Suryan A. Jamrah. Jakarta:
Raja Grafindo Prasada. 1994.
Al-Ghazali. Ih}ya>’ Ulu>m al-Di>n. Beirut: Dar Ibn Hazm. 2005.
Al-Ha>kim. al-Mustadrak ‘ala S}ah}i>h}ain. Beiru>t: Da>r al-Kutub al-Ilmiyyah. 1411 H/
1990.
al-Jazairi>, Abu> Bakar. Aysar al-Tafa>si>r. Maktabah Syamilah.
al-Kabi>r. Abu> Muhammad Isma>’i>l ibn Abdurrahma>n al-Suddi>. Tafsi>r al-Suddi> al- Kabi>r. al-Mansu>rah: Da>r al-Wafa>’. 1993.
al-Khatib, ‘Aja>j. Usu>l al-Hadi>s|. Beirut: Da>r al-Fikr. 1409 H.
al-Ni>sa>bu>ri>, Abu> al-Hasan ibn ‘Ali> ibn Ahmad ibn Muhammad ibn al-Wa>h}idi> al- Waji>z. tt: Maktabah Syameela. tth.
Al-Mara>gi>. Tafsi>r al-Mara>ghi. terj. Bahrun Abubakar dkk. Semarang: Toha Pustaka, 1989.
159
al-Qat}t}an, Manna>’. Maba>his| fi> ‘Ulu>m al-Qur’a>n. Beiru>t: Muassasah Risa>lah. 1993 M.
Al-Qurt}ubi>. al-Ja>mi’ li Ah}ka>m al-Qur’a>n. Kairo: Da>r al-Kutub, 1384 H/ 1964 M.
al-Rifa’i, Muhammad Nasib. Kemudahan Dari Allah; Ringkasan Tafsir Ibn Katsir, terj. Syihabuddin. Jakarta: Gema Insani. 2000.
al-Sa’di>, Abdurrahma>n ibn Na>s}ir ibn Abdulla>h. Tafsi>r al-Kari>m al-Rahma>n fi> Tafsi>r Kala>m al-Mana>n. Pentahqiq Abdurrahman ibn Ma’la al-Lawihaq. tt:
Muassasah al-Risalah. 1420 H/ 2000 M.
Al-Samarqandi>. Bahr al-‘Ulu>m. Pentahqiq Muhammad Mufawwad. Beiru>t: Da>r al- Kutub al-‘Ilmiyah. 1413 H/ 1993 M.
al-S}a>bu>ni>, ‘Ali>. S}afwah al-Tafa>sir. Maktabah Syamela.
al-Suyu>t}i> (w. 911 H). al-Dar al-Mans|u>r fi> al-Tafsi>r bi al-Ma’s|u>r. Kairo: Da>r al-Hijr.
1424 H/ 2004 M.
al-Syanqatani>, Muh}ammad al-Ami>n Ibn Muh}ammad al-Mukhta>r Ibn Abd al-Qadi>r al-Jukni. Tafsir Ad}wa>’ al-Baya>n fi> I><d}a>h al-Qur’a>n bi al-Qur’a>n. Lebanon:
Da>r al-Fikr. 1415 H/ 1995 M.
al-Syauka>ni>, Muh}ammad ibn ‘Ali> ibn Muh}ammad. Fath al-Qadi>r al-Ja>mi’ Baina Fannai al-Riwa>yah wa al-Dira>yah min ‘Ilm al-Tafsi>r. Maktabah Syamela.
al-Syi>’i, Abu> Al-Fajr Muh}ammad ibn Isha>q ibn Muh}ammad al-Wara>q al-Bagda>di>
al-Mu’tazili> >/ Ibn Na>dim. al-Fahrasat. Libanon. Da>r al-Ma’rifah. 1997.
al-T}a>bari>. Ta>rikh al-Tha>bari. Beiru>t: Da>r al-Fikr al-Ilmiyyah. 2005.
______________. Ja>mi’ al-Baya>n fi> Ta’wi>l al-Qur’a>n. Beiru>t: Muassasah al- Risa>lah, 1420 H/ 2000 M
Al-Tirmiz|i>. Sunan al-Timiz|i>. Beiru>t: Da> Ihya>’ al-Tura>s| al-‘Arabi>. Tth.
al-Z|ahabi>, Muhammad Hussein. al-Tafsi>r wa al-Mufassiru>n. Kairo: Da>r al-Kutub al-Hadi>s|ah. 1381 H/ 1961 M.
_________________. Isra’iliyyat dalam Tafsir dan Hadis. terj. Dididn Hafidhuddin. Bogor: Pustaka Litera Antarnusa. 1989.
160
Al-Zamakhsyari, al-Kasysya>f ‘an Haqa>’iq al-Tanzi>l wa ‘Uyu>n al-Aqa>wil fi> Wuju>h al-Ta’wi>l. Maktabah Syamela.
Amin, Ahmad. Fajar Islam. Jakarta: Bbulan Bintang. 1968.
Anwar, Rosihan. Melacak Unsur-Unsur Isra’iliyyat dalam Tafsir al-Thabari dan Tafsir Ibn Katsir. Bandung: Pustaka Setia. 1420 H/ 1999 M.
Barlas, Asma “Abraham’s Sacrifice in the Qur’an; Beyond the Body;
Chirzin, Muhammad. Al-qur’an dan Ulumul Qur’an. Yogyakarta: Dana Bhakti Prima Yasa. 1998.
Da>ud, Abu> Sunan Abi> Da>ud. Beiru>t: al-Maktabah al-Mis}riyyah, tt.
Dimyat}i, Muh}ammad ‘Afi>f al-Di>n. Ulu>m Alqur’a>n; Ushulu>h wa Mana>hijuh.
Sidoarjo: Lisa>n ‘Arab, 1437 H/ 2016 M.
Fakhruddin, “Tasawuf Upaya Tazkiyatun Nafs Sebagai Jalan Mendekatkan Diri Kepada Tuhan” dalam Jurnal Pendidikan Agama Islam- Ta’lim. Vol. 12.
No. 2 tahun 2014.
Fatah, Abdul. dkk. Ensiklopedia Islam. Jakarta: Departeman Agama. 1993.
Fireston, Reuven. “Abraham’s Son as The Intended Sacrifice (al-Dzabih, Q. 37/99- 113); Issue in Quranic Exegesis” dalam Journal of Semitic Studies Vol. 34, No. 1, 1998.
______________. “Merit, Mimesis, Martyrdom; Aspect of Shi’ite of Meta- Historical Exegesis on Abraham’s Sacrifice in Light of Jews, Christian and Sunni Muslim Tradition” dalam Journal of American Academy.
Gadamer, Hans-Georg. Philosophical Hermeneutics. Terj. David E. Linge. London:
University of California Press, 2008.
__________________. Truth and Method, Terj. Joel Weinsheimer dan Donald G.
Marshall. London: Continuum. 2004.
Goldziher, Ignaz. Mazhab Tafsir Dari Klasik Hingga Modern, terj. M. Alaika Salamullah. dkk. Yogyakarta: Elsaq Press. cet. III 2006.
Gutmann, Joseph “The Sacrifice of Abraham in Timurid Art” dalam Journal of the Walter Art Museum, vol. 59.
Hamka. Tafsir al-Azhar. Jakarta: Panjimas. 1986.
161
Hasan, Mufti. “Tafsir Maqasid: Penafsiran Alqur’an Berbasis Maqasid Syari’ah”
dalam Jurnal Maghza, Vol. 2. No. 2 Juli-Desember 2017.
Hisyam, Lee Ummu. “Hasadnya Kaum Yahudi atas Penyembelihan Isma’il; Kritik atas Tulisan Mun’im Sirry” dalam http://alumni.darussunnah.id/kolom- alumni/55-hasadnya-kaum-yahudi-atas-kisah-penyembelihan-ismail- kritik-atas-tulisan-mun-im-sirry diaskes pada 01 April 2019
Jalil, Abdul “Kisah Dzabih dalam Tafsir Klasik; Telaah Kitab al-Tafsir al-Kabir Karya Muqatil b. Sulaiman” dalam Menelisik Keunikan Tafsir Klasik dan Modern. Wonosobo: Pascasarjana UNSIQ. 2012.
Juraij, Ibn. Tafsi>r Ibn Juraij. Kairo: Maktabah al-Tura>ts al-Isla>mi>. 1992.
Kas|i>r, Ibn. al-Bida>yah wa al-Niha>yah, juz I (Beiru>t: Da>r al-Ma’rifah, 1428 H/ 2007 M.
________________. Tafsi>r al-Qur’a>n al-‘Adzi>m. Qasim: Dar al-Thayyibah. Cet. II 1420 H/ 1999 M.
________________. Fadha’il Alqur’an; Keajaiban dan Keistimewaan Alqur’an.
terj. Ahmad Hapid. Jakarta Selatan: Pustaka Azzam. 2012.
________________. Terjemah Singkat Ttafsir Ibn Katsir Jilid I. terj. Salim Bahreisy dan Said Bahreisy. ()
_________________. Ikhtisha>r ‘Ulu>m al-Hadi>ts. Muhaqqiq Ahmad Sya>kir. Beirut:
Muassasah Risalah. 1973 M.
_________________. Kisah Para Nabi, terj. M. Abdul Ghaffar. Jakarta: Pustaka Azam. cet. VIII 2008.
Koc, Mehmet Akif. “A Comparison to Mmuqatil B. Sulaiman (150 H/767 M) in the Exegesis of al-Tha’labi (427 H/1036 M) with Muqatil’s Own Exegesis”
dalam Journal of Semitic Studies L III/ Spring 2008.
Lakhdar, Syaib Qishshah al-Dzabi>h baina al-Riwa>ya>t al-Kita>biyyah wa al- Isla>miyyah; Dira>sah Di>niyyah Manhajiyyah Muqa>ranah. Beirut;
Muassasah al-Risalah. 2001.
Laman http://www.sabda.org/sabdaweb/bible diakses pada 28 September 2019 Mustaqim, Abdul. Dinamika Sejarah Tafsir Alqur’an. Yogyakarta: Adab Press.
2014.
162
Nahdi, Saleh A. Yang Disembelih Ishaq atau Isma’il? Jakarta: Arista Brahmatyasa.
1993.
Neuwirth, Angelika. “Locating the Qur’an in the Epistemic Space of Late Antiquity” dalam Ankara Universiti Ilahiyat Fakultesi Dergisi. 2013.
Nurdin “Analisis Metode Bil Ma’tsur dalam Tafsir Ibn Katsir terhadap Penafsiran Ayat-ayat Hukum” dalam Jurnall AS-SYIR’AH, vol. 47, no. 1. 2013.
Nurhaedi, Dedi. “Tafsir Alqur’an al-Adzim” dalam Studi Kitab Tafsir. Yogyakarta:
Teras. cet. I 2004.
Palmer, Richard E. Hermeneutika Teori Baru Mengenai Interpretasi. Terj. Musnur Hery dan Damanhuri Muhammed. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. 2005.
Qutub, Sayyid. fi Dhila>l al-Qur’a>n. Maktabah Syamela.
Rahmatullah, “Menakar Hermeneutika Fusion of Horizon Hans Georg Gadamer dalam Pengembangan Tafsir Maqashid Alqur’an” dalam Jurnal Nun Vo. 3 No. 2, 2017
Rohmaniyah, Inayah. dkk. Buku Pedoman Penulisan Tesis dan Karya Ilmiah Program Studi Magister (S2) Aqidah dan Filsafat Islam. Yogyakarta:
Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam UIN Sunan Kalijaga. 2016.
Rynald, Gabriel Said (Ed), The Qur’an and Its Historical Context, (London and New York: Routletge. 2008.
Shihab, M. Quraish. Kaidah Tafsir. Tangerang: Lentera Hati. 2013.
_______________. Tafsir Al-Mishbah; Pesan-Kesan dan Keserasian Alqur’an.
Ciputat: Lentera Hati. cet IV 2011.
Sirry, Mun’im. “Muqatil B. Sulaiman and Antropomorphism” dalam Journal Studia Islamica, Vol 3, 2010
____________. “Politik Arab dalam Kisah Pengorbanan Ismail” dalam https://geotimes.co.id/kolom/agama/politik-arab-dalam-kisah-
pengorbanan-ismail/ dikases pada 01April 2019
____________. Islam Revisionis; Kontestasi Agama Zaman Radikal. Yogyakarta:
Suka Press. 2018.
____________. Polemik Kitab Suci. Jakarta: Kompas Gramedia. 2013.
163
____________. Tradisi Intelektual Islam; Rekonfigurasi Sumber Otoritas Agama.
Malang: Madani. 2015.
Siti Jubaidah, “Qira’at dalam Tafsir Muqatil bin Sulaiman”. Yogyakarta: Tesis Pacasarjana UIN Sunan Kalijaga, tt.
Sulaiman, Muqatil Ibn. al-Tafsi>r al-Kabi>r, Tahqiq Abdullah Mahmud Syahatah.
Beirut: Muassasah al-Tarikh al-‘Arabiy. Cet. I 1423 H/ 2002 M.
__________________. al-Wuju>h wa al-Naza>’ir fi> al-Qur’a>n al-‘Adzi>m, (Muhaqqiq) Hakim Sha>lih al-Dahmi>m. Dubai: Markaz Jam’ah al-Majid.
2006.
Supriono. “Isra’iliyyat dalam Tafsir Alqur’an al-‘Adzim Karya Imam Ibnu Katsir”
dalam al-A’raf; Jurnal Pemikiran Islam dan Filsafat, Vol. XII. No. 2.
Suarakarta: IAIN Suarakarta, Juli 2015.
Surakhmad, Winarno. Pengantar Penelitian Ilmiah; Dasar, Metode dan Teknik.
Bandung: Tarsito. 1990.
Sya>kir, Ahmad. ‘Umdah al-Tafsi>r ‘an al-Ha>fiz} Ibn Kas|i>r. Mesir: Da>r al-Wafa>’, 1429 H/ 2008 M.
Syaha>tah, Abdullah Mahmu>d Tafsi>r Muqa>til ibn Sulaima>n, juz. 5 (Beiru>t:
Mu’assasah al-Ta>ri>kh al-‘Araby>. 1423 H/ 2002 M.
Syakur, M. Amin. Tasawwuf Kontekstual. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. 2012.
Syamsuddin, Sahiron. Hermeneutika dan Pengembangan Ulum Alqur’an.
Yogyakarta: Pesantren Nawesa Press, 2009
Taimiyah, Ibn. al-Tafsi>r al-Kabi>r, pentahqiq Abd al-Rahma>n ‘Ami>rah (Beiru>t: Da>r al-Kutub al-‘Ilmiyah. tth.
____________. Majmu>’ah al-Fata>wa>. Al-Mantsu>rah: Da>r al-Wafa>’. cet III 1426 H/
2005 M.
T}aha>n, Mah}mu>d. Taisi>r Must}ala>h} Hadi>s|. Iindonesia: al-Haramain. 1985.
Verstegh, Kees “Tafsir Alqur’an Paling Awal; Tafsir Muqatil” dalam Jurnal INIS Jilid IV edisi Dwibahasa. Jakarta: INIS. 1990.
Yu>suf, Yu>suf ibn Abdurrahma>n ibn. Tahzi>b al-Kama>l. Beirut: Muassasah Risalah.
1980 M.
164
Yusron, Muhammad dkk. Studi Kitab Tafsir. Yogyakarta: Teras. Cet. I. 2004.
Zaid, Nasr Hamid Abu.> al-Ittiha>d al-‘Aqli> fi> Tafsi>r; Dira>sah fi> Qadyat al-Maja>z fi>
al-Qur’a>n ‘Inda al-Mu’tazilah.
Zed, Mestika. Metode Penelitian Kepustakaan. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.
2004.
Zuhri, Arus Tradisi Ttadwin Hadis dan Hhistoriografi Islam. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. 2011.
Zaid, Was|fi> ‘A<syu>ur Abu>. “al-Tafsi>r al-Maqa>s|idi> li Suwar al-Qur’a>n al-Kari>m”
dalam seminar “Fahm al-Qur’a>n baina Al-Nas|s| wa al-Wa>qi’” Universitas al-Amir Abd al-Qadir Aljazair. 2013.
165
Curriculum Vitae
Name : Azhari Andi
Place, Date of Birth : Lesung Batu, September 18, 1995
Home Address : Lesung Batu, Musi Rawas Regency, South Sumatera E-mail : [email protected]
Hand phone : 085274950939 Language
Indonesia (native speaker)
English
Arabic
Communication Skills :
Speaker of Furum Inspirasi Online held by CSSMoRA (Community of Santri Scholars of Mistry of Religious Affairs, 2019.
Moderator of WISH Festival 2019
MC of IKPM Silampari Inaguration 2019
Duta Bahasa DIY (Language Ambassador) 2019
Duta Bahasa Nasional (National Language Ambassador) 2019
Education :
Magister of Qur’an and Hadis Studies, Sunan Kalijaga State Islamic University, 2018-2019
English Course (Progressive Program), Center for International Language and Cultural Studies (CILACS) Indonesia Islamic University (UII)
Bachelor Degree in Department of Quranic Studies, Sunan Kalijaga State Islamic University, 2013-2017
MAS-KUI Thawalib Putra Senior High School, Padang Panjang, 2010- 2013