• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistematika Penulisan

BAB I PENDAHULUAN

G. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan sebagai berikut:

Bab I Pendahuluan berisi tentang latar belakang masalah, identifikasi masalah, batasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, sistematika penelitian.

Bab II Landasan Teori membahas berbagai tentang berbagai teori dan konsep yang berkaitan dengan persepsi masyarakat terhadap IAIN Bengkulu dan Sejarah IAIN Bengkulu.

Bab III Metode Penelitian berisi tentang pendekatan dan jenis penelitian, setting penelitian, Subjek dan Informan Penelitian, teknik pengumpulan data, teknik keabahan data, teknik analisis data.

BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan berisi tentang pembahasan hasil penelitian mengenai persepsi masyarakat terhadap IAIN Bengkulu.

BAB V Kesimpulan berisikan beberapa kesimpulan dari hasil penelitian.

Daftar Pustaka Lampiran

BAB II

LANDASAN TEORI A. Persepsi

1. Konsep Persepsi

Persepsi adalah suatu proses yang ada pada manusia untuk mengetahui atau mengenali dunia dan isinya melalui panca indera10. Persepsi berlangsung saat seseorang menerima stimulus dari dunia luar diterima oleh individu, yang ditangkap oleh organ-organ bantunya yang kemudian masuk ke dalam otak atau melalui indera atau disebut proses sensoris. Di dalamnya terjadi proses berpikir yang pada akhirnya terwujud dalam suatu pemahaman.11

Sarlito W Sarwanto berpendapat secara umum merupakan proses perolehan, penafsiran, pemilihan dan pengaturan informasi indrawi. Persepsi berlangsung pada saat seseorang menerima stimulus dari dunia luar yang ditangkap oleh organ-organ bantunya yang kemudian masuk ke dalam otak. Persepsi merupakan pencarian informasi untuk dipahami yang menggunakan alat pengindraan.12

10Sugeng Sejati, Psikologi Sosial (Yogyakarta: Teras, 2012), h. 74

11Bimo Walgito, Pengantar Psikologi Umum, (Yogyakarta: Andi Offset, 2010), h.99

12Rohmaul Listyana dan Yudi Hartono, Persepsi dan Sikap Masyarakat Terhadap Penanggalan Jawa Dalam Penentuan Waktu Pernikahan (Studi Kasus Desa Jonggrang

Sugihartono mengemukakan bahwa persepsi merupakan kemampuan panca indera dalam menerjemahkan stimulus yang masuk kedalam alat indera manusia. Persepsi manusia terdapat perbedaan sudut pandang dalam penginderaan yang mempersepsikan sesuatu itu baik atau persepsi yang positif maupun persepsi negative yang akan mempengarui tindakan manusia yang tampak atau nyata.13

Di dalam persepsi mengandung suatu proses dalam diri untuk mengetahui dan mengevaluasi sejauh mana kita mengetahui orang lain.

Pada proses ini kepekaan dalam diri seseorang terhadap lingkungan sekitar mulai terlihat. Cara pandang akan menentukan kesan yang dihasilkan dari proses persepsi.

Proses interaksi tidak dapat dilepaskan dari cara pandang atau persepsi satu individu yang lain, sehingga memunculkan apa yang dinamakan persepsi masyarakat.

Dalam menafsirkan suatu objek, akan dipengaruhi juga oleh pengaruh lingkungan berupa stimulus dari lingkungannya dan mengorganisasi serta menafsirkannya melalui konteks yang dihadapi.

Pada kenyataannya setiap orang dihadapkan pada sejumlah besar objek dan peristiwa. Banyaknya stimuulus yang dihadapi dalam waktu yang sama memaksa seseorang untuk melakukan seleksi sebab tidak mungkin baginya menangkap seluruh stimulus itu secara simultan.

Kecamatan Barat Kabupaten Magetan Tahun 2013), dalam Jurnal Agastya Vol. 5 No. 1 Januari 2015, h. 121.

13Hadi Suprapto Arifin dkk, Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Persepsi

Mahasisiwa Untirta Terhadap Keberadaan Perda Syariah di Kota Serang, dalam Jurnal Penelitian Komunikasi dan opini Publik, Vol. 21 No. 1 Juli, 88-101

Perbedaan pilihan tersebut dapat menimbulkan perbedaan persepsi seseorang dengan orang lain dalam menghadapi objek yang sama.14

2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Persepsi

Persepsi ditentukan oleh faktor personal dan faktor situasional.

David Krech dan Ricard Cruthfield menyebutkan faktor fungsional dan faktor struktural. Faktor fungsional berasal dari kebutuhan, pengalaman masa laludan hal-hal lain termasuk dalam faktor-faktor personal.

Persepsi tidak ditentukan oleh jenis atau bentuk stimuli, tetapi karakteristik orang yang memberikan respon pada stimuli tersebut.

Faktor struktural berasal dari sifat stimuli fisik dan efek-efek saraf yang ditimbulkannya pada sistem saraf individu.15

Selain faktor kebutuhan di atas, Leavit juga menyatakan bahwa cara individu melihat dunia adalah berasal dari kelompoknya serta keanggotaannya dalam masyarakat. Artinya, terhadap pengaruh lingkungan terhadap cara individu melihat dunia yang dapat dikatakan sebagai tekanan-tekanan sosial.

Restiyanti Prasejito mengungkapkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi, dapat dikelompokkan dalam dua faktor yaitu:

a. Faktor internal, meliputi pengalaman, kebutuhan, penilaian dan espektasi/pengharapan.

14Maropen Simbolon, Persepsi dan Kepribadian, dalam Jurnal Ekonomi dan Bisnis, Vol. 2 No. 1, Maret 2008.

15Hadi Suprapto Arifin dkk, Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Persepsi Mahasiswa Untirta Terhadap Keberadaan Perda Syariah di Kota Serang, dalam Jurnal Penelitian Komunikasi dan Opini Publik, Vol. 21 No. 1 Juli 2017, h. 91.

b. Faktor eksternal, meliputi tampakan luar, sifat-sifat stimulus dan situasi lingkungan.16

Menurut Toha, faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi seseorang adalah sebagai berikut:

a. Faktor internal, perasaan, sikap dan karakteristik individu, prasangka, keinginan atau harapan, perhatian (fokus), proses belajar, keadaan fisik, gangguan kejiwaan, nilai dan kebutuhan juga minat, dan motivasi.

b. Faktor eksternal, latar belakang keluarga, informasi yang di peroleh, pengetahuan dan kebutuhan sekitar, itensitas, ukuran, keberlawanan, pengulangan gerak, hal-hal baru dan familiar atau ketidak asingan suatu objek.17

3. Ciri-ciri umum dalam persepsi

Penginderaan terjadi dalam suatu konteks tertentu, konsep ini biasa disebut dunia persepsi. Agar dapat dihasilkan suatu penginderan yang bermakna, ada ciri-ciri umum tertentu dalam dunia persepsi : a. Modalitas: rangsangan yang diterima harus sesuai dengan modalitas

tiap-tiap indera, yaitu sifat sensori dasar masing-masing indera (cahaya untuk penglihatan; bau untuk penciuman; suhu bagi perasa;

bunyi bagi pendengar, sifat permukaan bagi peraba dan sebagainya).

16Hadi Suprapto Arifin dkk,...2015, dalam Jurnal Penelitian Komunikasi dan Opini Publik, Vol. 21 No. 1 Juli 2017, h. 92.

17Hadi Suprapto Arifin dkk,...2015, dalam Jurnal Penelitian Komunikasi dan Opini Publik, Vol. 21No. 1 Juli 2017, h. 92.

b. Dimensi ruang: dunia persepsi mempunyai sifat ruang (dimensi ruang); kita dapat mengatakan atas bawah, tinggi rendah, luas sempit, latar depan latar belakang, dan lain-lain.

c. Dimensi waktu: dunia persepsi mempunyai dimensi waktu, seperti cepat lambat, tua muda, dan lain-lain.18

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa persepsi adalah sebagai diterimanya rangsangan melalui panca indera yang didahului oleh perhatian sehingga individu mampu mengetahui, mengartikan, dan menghayati tentang hal yang diamati, baik yang ada diluar maupun didalam diri individu. Proses terjadinya persepsi pada diri individu ditentukan oleh objek-objek disekitar kita, onjek tersebut ditangkap melalui panca indera dan diproyeksikan pada bagian tertentu di otak sehingga objek tersebut dapat diamati.

Dokumen terkait