BAB II KAJIAN TEORI
D. Software Autodesk Inventor
Autodesk Inventor merupakan program yang dirancang khusus untuk keperluan bidang teknik seperti, desain produk, desain mesin, desain mold, desain konstruksi, atau keperluan produk teknik lainnya (Priyo, 2019). Program Autodesk Inventor merupakan rangkaian program penyempurnaan dari Autodesk Autocad dan Autodesk Mechanical Desktop. Lebih lanjut, program Inventor sangat cocok bagi pengguna Autodesk Autocad yang ingin meningkatkan kemampuannya karena memiliki konsep hampir sama dalam menggambar 3D. Autodesk Inventor adalah program pemodelan solid berbasis fitur parametrik, artinya semua objek dan hubungan antar geometri dapat dimodifikasi kembali meski geometrinya sudah jadi tanpa perlu mengulang lagi dari awal. Hal tersebut sangat memudahkan kita ketika sedang dalam proses desain suatu produk atau rancangan (Wayan, 2017). Untuk membuat suatu model 3D yang solid ataupun surface, kita harus membuat sketch- nya terlebih dahulu atau mengimpor gambar 2D dari Autodesk Autocad. Setelah gambar atau model 3D tersebut jadi, kita dapat membuat gambar kerjanya menggunakan fasilitas drawing. Tidak hanya sampai pada menampilkan gambar kerja, Autodesk Inventor juga mampu memberikan simulasi pergerakan dari produk yang kita desain serta mempunyai alat untuk menganalisis kekuatan. Software Autodesk Inventor cukup mudah digunakan dan dapat membantu kita untuk mengurangi kesalahan dalam membuat desain. Dengan demikian, selain biaya yang
harus kita keluarkan akan berkurang, time to market dari benda yang kita desain pun dapat dipercepat karena kita sudah menyimulasikan terlebih dahulu benda yang kita desain di komputer sebelum masuk ke proses produksi (Wayan, 2017). Saat ini Autodesk Inventor bersaing langsung dengan Solid Works dan Solid Edge, dimana Solid Works dan Solid Edge juga dapat mendesain sebuah komponen, menggabungkan, membuat simulasi pada setiap komponen yang akan diproduksi, dan juga dapat menganimasikannya (Munir, 2019).
1. Perancangan
Perancangan adalah perencanaan dan pembuatan desain atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah dalam satu kesatuan yang utuh dan berfungsi.
Perancangan sistem dapat dirancang dalam bentuk bagan alir sistem (system flowchart), yang merupakan alat bentuk grafik yang dapat digunakan untuk menunjukkan urutan-urutan proses dari sistem (Munir, 2019). Perencanaan suatu produk merupakan bagian yang sangat penting dan sangat menentukan kualitas produk tersebut, perencanaan merupakan kegiatan awal dari rangkaian kegiatan sampai ke proses pembuatan produk sehingga dalam tahap perencanaan juga ditentukan apa yang harus dilakukan dan bagaimana cara melakukannya termasuk merencanakan tahapan pembuatan produk agar mendapatkan kualitas yang diinginkan, apabila pada tahap perencanaan sudah ditentukan kemudian dilanjutkan ke tahap desain. Sedangkan untuk proses desain tersebut adalah langkah dalam suatu fase pengembangan bagi setiap produk atau sistem yang sudah ada maupun yang belum ada (Eko, 2019). Desain hasil rancangan produk adalah hasil akhir proses perancangan yang nantinya akan menjadi acuan untuk membuat sebuah produk yang diinginkan, gambar rancangan produk berupa gambar teknik yang dibuat pada kertas dua dimensi yang distandarkan atau dalam bentuk modern yang disimpan dalam memori komputer. Secara umum proses perancangan suatu produk melibatkan beberapa proses yang cukup panjang (Asroni, 2019).
2. Mode Sketch
Sketch memiliki peranan sangat penting karena merupakan cikal bakal dalam membuat gambar 3D Model atau Part. Sketch dapat diumpamakan sebagai rangka (bentuk dasar) sebuah rumah. Perhatikan ilustrasi di bawah ini yang akan membantu menjelaskan arti Sketch (Yatin, 2017).
Sumber: Yatin, 2017
Gambar 2.18 Ilustrasi Sketch dan 3D Model
Setiap kali membuat komponen tunggal (Part), pertama kali aktif adalah mode Sketch. Sehingga urutan pengerjaan rancangan dalam software Autodesk Inventor adalah sebagai berikut:
Sumber: Yatin, 2017
Gambar 2.19 Urutan Pengerjaan dalam Inventor
Untuk membuat bentuk komponen, harus mengawalinya dari sketch. Secara otomatis software Autodesk Inventor akan membuka pada Sketch 1 ketika membuat file Part. Hasil akhir yang diharapkan dari sebuah Sketch adalah bentuk profil (area, luasan) tertutup yang nantinya dapat diberikan Part Feature untuk membentuknya menjadi Part (3 dimensi) (Yatin, 2017).
3. Part Feature
Setelah bentuk Sketch digambar, selanjutnya diberikan fitur-fitur untuk membangunnya menjadi sebuah Part. Secara umum, perintah-perintah pada Part Feature akan memuat parameter sebagai berikut:
a. Profile
Sebelum menambahkan suatu fitur, perlu ditentukan terlebih dahulu
daerah mana yang dipilih. Anda hanya dapat memilih suatu loop yang tertutup untuk dapat dijadikan profil dengan menekan Shift untuk memilih beberapa profile, dan tanda panah untuk menentukan pilihan di antara beberapa opsi profil yang ada.
b. Output
Hasil akhir dari penambahan Part fitur dapat berupa komponen pejal (solid) atau hanya selubung (surface). Output berupa selubung dapat digunakan untuk permukaan konstruksi dimana fitur lain akan dibuat dan berhenti pada permukaan tersebut, atau digunakan bersama fitur Split sebagai pemisah suatu komponen.
c. Operation
Terdapat perintah Join yang berfungsi untuk membuat bagian yang baru atau menambahkan fitur yang dibuat ke bagian komponen yang sudah ada.
Terdapat perintah Cut untuk mengurangkan fitur yang dibuat dari bagian komponen yang sudah ada dan perintah Interserct untuk menghasilkan fitur baru yang merupakan irisan dari fitur yang dibuat dengan bagian komponen yang sudah ada.
4. Pemodelan Komponen 3 Dimensi dari Profil 2 Dimensi a. Extrude
Terdapatnya fitur Extrude dari sebuah profil digunakan untuk memberikan tinggi, tebal atau kedalaman dari sebuah profil dengan ukuran tertentu. Untuk memberikan fitur Extrude terlebih dahulu harus menentukan Profile, Output, dan Operation. Terdapat fitur penting juga pada fitur Extrude yaitu Distance, To Next, To, From-To, dan All. Akan tetapi, pada tingkat dasar fitur pada extrude yang paling sering digunakan yaitu fitur Distance dan fitur All.
b. Revolve
Revolve (putaran) digunakan untuk membuat bentuk‐bentuk silindris dengan cara memutar suatu bentuk profil terhadap sumbu yang ditentukan.
Fitur Revolve dalam membentuk part maka perlu ditentukan dahulu Profile, Axis, Output dan Operation. Axis atau sumbu dapat berupa garis pada profil, garis bantu, atau garis sumbu Origin. Adapun yang perlu diperhatikan adalah sumbu dan profil harus terdapat dalam satu bidang yang sama. Sudut
perputaran untuk fitur Revolve menyesuaikan dengan metode ekstensinya.
Ekstensi (Extents) pada fitur Revolve terdiri dari dua metode yaitu metode Angle akan dihasilkan perputaran profil terhadap sumbu dengan sesuai sudut yang ditentukan. Ketika opsi Angle dan sudut dimasukkan maka harus menentukan direction. Arah perputaran ditentukan dengan memilih satu diantara opsi direction yang sesuai. Metode Full digunakan memutar profil satu putaran penuh atau 360°.
c. Hole
Fitur Hole didapat dari Sketch Panel Bar yang berupa Point Hole Center.
Fitur Hole digunakan untuk membuat fitur lubang yang parametrik berbentuk lubang bor, counterbore, countersink atau lubang ulir. Sebuah fitur Hole dapat memuat beberapa lubang sekaligus dengan konfigurasi yang identik (diameter dan metode pemberhentian).
d. Pattern
Pattern digunakan untuk menggandakan geometri menurut parameter yang ditentukan. Hasil penggandaan geometri akan otomatis ikut berubah apabila geometri asalnya diubah. Sehingga user tidak mengalami kesulitan dalam mengubah desain. Fitur yang dapat di pattern sebagian besar merupakan sketched dan placed features, solid dan work feature.
5. Gambar Kerja
Gambar kerja merupakan membuat suatu gambar kerja yang pada awalnya gambar tersebut hanya berupa part file (komponen tunggal), yang kemudian diubah menjadi drawing file. Drawing file tersebut komponen tunggal akan menjadi gambar teknik lengkap, dengan memiliki beberapa kriteria seperti memiliki pengaturan dimensi, annotation, dan pandangan-pandangan, serta pengaturan jenis kertas. Drawing digunakan untuk membuat gambar 2D dari desain 3D yang telah dibuat dengan menggunakan drawing user dapat membuat gambar teknik yang sesuai dengan standar yang ada. Autodesk Inventor telah mendukung standar ANSI, BSI, DIN, GB, JIS, dan ISO, sehingga user tidak perlu mengkhawatirkan bilamana desain 2Dnya tidak sesuai standar yang berlaku. Terdapatnya fitur drawing, desain 2D dapat diberi kelengkapan gambar seperti kepala gambar, dimensi, notasi, dan part list. Drawing pada Autodesk Inventor dapat pula dikomunikasikan dengan
Autocad, sehingga memiliki kompabilitas yang sangat baik dan universal (Yatin, 2017)
Sumber: Yatin, 2017
Gambar 2.20 Hasil Akhir Gambar Kerja Keterangan:
a. Base View (Pandangan Utama) b. Projected View (Pandangan Proyeksi) c. Section View (Gambar Potongan) d. Detail View (Gambar Detail)
24