• Tidak ada hasil yang ditemukan

Statistik Deskriptif

BAB III METODE PENELITIAN

F. Teknik Analisis Data

1. Statistik Deskriptif

αt2

= Varians total

Tabel 3.5 Hasil Uji Reliabilitas

Sumber : Output SPSS, 2018

Jika nilai Alpha Cronbach lebih besar dari 0,6, maka kuesioner penelitian bersifat reliabel (Augustine dan Kristaung, 2013:73, Noor, 2011:165).

Diketahui bahwa kuesioner bersifat reliabel, karena nilai Alpha Cronbach lebih besar dari 0,6.

F. Teknik Analisis Data

2. Regresi Linier Berganda

Regresi linier berganda bertujuan untuk memprediksi berapa besar kekuatan pengaruh variabel independen terhadap variabel independen.

Persamaan regresinya adalah sebagai berikut:

Y = a + β1X1 + β2X23X3

Y = Perilaku Kecurangan Akademik

a = Konstanta

1,  2, 3 = Koefisien regresi X1 = Teknologi Informasi

X2 = Integritas

X3 = Kepercayaan Diri

Sebelum dilakukan regresi linier berganda maka terlebih dahulu harus dilakukan uji asumsi klasik.

Uji asumsi klasik merupakan pengujian asumsi-asumsi statistik yang harus dipenuhi pada analisis regresi linear berganda yang berbasis Ordinary Least Square (OLS).

a. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal (Imam, 2013: 105). Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi normal atau mendekati normal. Uji normalitas dilakukan dengan uji Kolmogorov Smirnov satu arah atau analisis garis. Dalam penelitian ini, uji normalitas data yang digunakan adalah dengan metode grafik yang ditunjukkan

dengan residual terdistribusi secara normal dan berbentuk simetris tidak menceng ke kanan atau ke kiri, titik-titik akan menyebar berhimpit di sekitar garis diagonal. Rumus yang digunakan adalah rumus Kolmogorov Smirnov (K-Z) sebagai berikut :

SD X KS Xi

(Sugiyono, 2012: 230) Keterangan :

Xi = Angka pada data

Z = Transformasi dari angka ke notasi pada distribusi normal

Fr = Probabilitas kumulatif normal; kumulatif proporsi luasan kurva normal berdasarkan notasi Zi di hitung dari luasan kurva mulai dari ujung kiri kurva sampai dengan titik Z

Fs = Probabilitas kumulatif empiris (1/data ke n)

b. Uji Multikolinearitas

Uji Multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Jika variabel independen saling berkorelasi, maka variabel- variabel ini tidak orthogonal (Ghozali, 2013:91). Untuk itu diperlukan uji multikolinearitas terhadap setiap data variabell bebas, yaitu :

1. Melihat angka collinearity statistics yang ditunjukkan oleh nilai-nilai Variance Inflation Factor (VIF). Jika angka VIF < 10, maka variabel bebas yang ada memiliki masalah multikolinearitas.

2. Melihat nilai tolerance pada output penilaian multikolinearitas yang tidak menunjukkan nilai > 0,1 yang akan memberikan kenyataan bahwa tidak terjadi masalah multikolinearitas.

c. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas. Pengujian ini dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik Scatterplot antara SRESID dan ZPRED.

Dasar analisisnya adalah sebagai berikut:

1. Jika titik-titik yang membentuk pola yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka mengidentifikasikan telah terjadi heteroskedastisitas.

2. Jika tidak ada pola yang jelas serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka nol pada sumbu y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.

2. Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji simultan dan uji parsial.

a. Uji Parsial (Uji t)

Uji t digunakan untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen. Kriteria pengujian yang digunakan adalah :

1) Jika t hitung < t tabel maka Ho ditolak dan menerima Ha, artinya tidak ada pengaruh antara variabel bebas secara parsial terhadap variabel terikat.

2) Jika t hitung > t tabel maka Ho ditolak dan menerima Ha, artinya ada pengaruh antara variabel bebas secara parsial terhadap variabel terikat.

Adapun rumus untuk menghitung uji t adalah sebagai berikut :

(rxy)2

- (1

2 - n t rxy 

(Sugiyono, 2012: 250) Keterangan :

t = t hitung yang selanjutnya dikonsultasikan dengan t tabel rt = Korelasi varsial yang ditentukan

n = Jumlah sampel

b. Uji Simultan (Uji F)

Pengujian ini adalah untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh dari variabel independen (bebas) terhadap variabel dependen (terikat) secara simultan.

Kriteria pengujian yang digunakan adalah :

1) Apabila F hitung < F tabel maka Ha diterima dan Ho ditolak artinya tidak ada pengaruh antara variabel bebas secara simultan terhadap variabel terikat.

2) Apabila F hitung > F tabel maka Ha diterima dan Ho ditolak artinya ada pengaruh antara variabel bebas secara simultan terhadap variabel terikat.

Uji F dapat dilakukan hanya dengan melihat nilai signifikansi F yang terdapat pada output hasil analisis regresi yang menggunakan SPSS versi 19.0. Jika angka signifikansi F lebih kecil dari α (0,05) maka dapat dikatakan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara variabel bebas terhadap variabel terikat secara simultan. Adapun rumus untuk menghitung uji F adalah sebagai berikut :

1) k )/(n R (1

/K

fh 2R

2

 

(Sugiyono, 2012: 257) Keterangan :

Fh = Tingkat Signifikan

R² = Koefisien korelasi berganda yang telah ditemukan k = Jumlah variabel independen

n = Jumlah anggota sampel

3. Pengujian Koefisien Determinasi (Uji R2)

Pengujian koefisien determinasi (R2) digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Koefisien determinasi berkisar antara nol sampai satu. Nilai R2 yang semakin kecil mendekati nol menunjukkan bahwa kemampuan variabel- variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen sangat terbatas, bila R2 semakin besar mendekati 1 menunjukkan bahwa variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen. Uji Koefisien Determinasi dirumuskan sebagai berikut :

D = R2 x 100 (Sugiyono, 2012: 264) Keterangan :

D = Koefisien determinasi R = Koefisien Korelasi Berganda

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Deskripsi Objek Penelitian

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Eka Prasetya merupakan salah satu Pendidikan Tinggi Swasta yang ada di Medan yang berada di Jalan Merapi No. 8 Medan. Hadir dalam rangka memenuhi kebutuhan pasar dunia industri dan jasa dibidang ekonomi berfungsi untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan para mahasiswa sebagai manusia yang berguna bagi bangsa dan negara, dengan semakin meningkatnya kebutuhan akan tenaga profesional terampil dibidang ilmu ekonomi serta otonomi daerah dalam menghadapi globalisasi diperlukan persiapan yang memadai dari pemerintah daerah dan masyarakat turut serta membangun bangsa dengan memberikan pendidikan yang berkualitas. STIE Eka Prasetya berdiri pada tahun 1998 dibawah naungan Yayasan Eka Prasetya kemudian pada tanggal 02 Januari 2007 STIE dialih kelola oleh Yayasan Worldstar Education Foundation di Medan, kemudian pada tahun 2015 menjadi Yayasan Graha Eka Education Center tetapi tetap menggunakan nama yang sama, yaitu STIE Eka Prasetya.

Jalinan kasih di STIE Eka Prasetya bermula pada tahun 2007 setelah alih kelola dari Yayasan Eka Prasetya ke Yayasan Worldstar Education Foundation. STIE Eka Prasetya memulai aktivitasnya dibidang pendidikan dan hanya memiliki 2 program studi, yaitu program studi Diploma III Keuangan dan Perbankan dan program studi Strata 1 Manajemen.

Pada tahun 2008 STIE Eka Prasetya mengajukan penambahan program studi Akuntansi ke Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi dan pada September 2009 tepatnya pada tanggal 08 September Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi telah mengeluarkan izin penyelenggaraan program studi Strata 1 Akuntansi pada STIE Eka Prasetya dengan Nomor Surat: 1642/D/T/2009. Sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 19/2005 tentang Standar Nasional Pendidikan dimana seluruh Perguruan Tinggi baik negeri maupun swasta wajib mendaftarkan semua program studinya untuk diakreditasi oleh BAN-PT.

Menurut UU Sisdiknas pasal 61 (2)”Ijazah diberikan kepada peserta didik sebagai Pengakuan terhadap prestasi belajar dan/atau penyelesaian suatu jenjang pendidikan setelah lulus ujian yang diselenggarakan oleh satuan pendidikan dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN PT) maka pada tahun 2010 STIE Eka Prasetya telah mengajukan proses Akreditasi tersebut dan telah terakreditasi pada tahun 2011.

Visi dan Misi STIE Eka Prasetya Visi

“STIE Eka Prasetya Menjadi Perguruan Tinggi Yang Unggul dan Teruji di Bidang Kajian Ekonomi Berstandar Nasional Tahun 2026”

Misi

1. Melaksanakan pendidikan dan pengajaran dengan menghasilkan lulusan yang memiliki kompetensi dibidang ilmu manajemen dan akuntansi

2. Melaksanakan penelitian yang bersifat pengembangan, evaluasi kritis dan aplikasi pengetahuan dan teknologi yang bermanfaat untuk masyarakat 3. Melaksanakan pengabdian kepada masyarakat sebagai wujud kepedulian

lembaga pada masyarakat dan aplikasi penelitian serta pengetahuan di bidangnya

4. Menjalin kerjasama dengan berbagai pihak yang terkait baik dalam dan luar negeri

5. Mengembangkan keahlian berwirausaha untuk semua mahasiswa 6. Membina iklim organisasi dan suasana belajar yang sehat

Struktur Organisasi STIE Eka Prasetya

Gambar 4.1 Struktur Organisasi STIE Eka Prasetya

2. Deskriptif Karakteristik Responden

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh Teknologi Informasi, Integritas, dan Kepercayaan Diri terhadap Perilaku Kecurangan Akademik (studi pada Mahasiswa Akuntansi STIE Eka Prasetya). Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan kuesioner yang disampaikan langsung kepada para responden. Kuesioner yang telah selesai diisi oleh responden dikumpulkan kembali untuk selanjutnya ditabulasikan

`

Yayasan

Ketua STIE

Wakil Ketua I Bid. Akademik

Wakil Ketua II Bid. Administrasi & Keuangan

Wakil Ketua III Bid. Kemahasiswaan

Koor. Prodi Manajemen

Koor. Prodi Akuntansi

Sek. Prodi Manajemen

Sek. Prodi Akuntansi

Kabag.

Sarana dan Prasarana

Kabag.

Keuangan Lembaga

Senat

Kabag.

Kemahasiswaan

Kasir BAAK

Laboratorium LPPM

PPM

Perpustakaan

Dewan Pertimbangan Satuan Pengawasan

dalam Microsoft Office Excel dan diolah dengan menggunakan program SPSS for windows.

Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan beberapa tahap, yaitu dengan menyebarkan 73 kuesioner kepada responden yang berada pada STIE Eka Prasetya Medan. Sesuai dengan batas waktu yang telah ditentukan.

Dari 73 kuesioner yang dibagikan sebanyak 73 kuesioner yang kembali.

Tabel 4.1 Data Hasil Kuesioner

Keterangan Jumlah

Kuisioner yang dikirim 73

Kuisioner yang kembali 73

Kuisioner yang tidak kembali -

Kuisioner yang ditolak -

Kuisioner yang digunakan dalam penelitian 73

Tingkat pengembalian (respon rate) 100%

Sumber : ouput yang diolah oleh penulis, 2018

3. Demografi Responden

Dalam penelitian ini yang menjadi sampel atau responden adalah Mahasiswa Akuntansi semester delapan (8) sejumlah 73 orang dengan demografi responden berdasarkan jenis kelamin, dan usia sebagai berikut :

Tabel 4.2 Demografi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Jumlah Presentase

Perempuan 45 61,7%

Laki-laki 28 38,3%

Sumber : Data primer yang diolah 2018

Berdasarkan Tabel 4.2 di atas dapat dilihat bahwa jenis kelamin responden yang paling banyak adalah perempuan 45 responden atau 61,7%. Sedangkan

untuk responden yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak 28 responden atau 38,3%.

Tabel 4.3 Demografi Responden Berdasarkan Usia

Usia Jumlah Presentase

≤ 21 Tahun 23 31.5%

≥ 21 Tahun 50 68.5%

Sumber : Data primer yang diolah 2018

Berdasarkan Tabel 4.3 dapat dilihat bahwa responden yang memiliki usia

≤ 21 tahun adalah responden terdikit dengan jumlah responden sebanyak 23 responden atau 31,5% sedangkan untuk yang memiliki usia ≥ 21 tahun memiliki responden sebanyak 50% responden atau 68.5% responden.

4. Deskriptif Variabel Penelitian

Penelitian ini menggunakan empat variabel yang terdiri dari satu variabel terikat (dependen) yaitu kecurangan akademik dan tiga variabel bebas (independen) yaitu teknologi informasi, integritas dan kepercayaan diri.

Instrumen yang digunakan untuk penelitian ini adalah kuesioner dengan interval tertentu. Penelitian ini dilakukan dengan membagikan kuesioner kepada 73 orang responden, dimana responden yang menjawab kuesioner ini adalah mahasiswa Akuntansi STIE Eka Prasetya. Adapun jumlah keseluruhan kuesioner adalah 44 butir pernyataan, yang terdiri dari 8 butir pernyataan untuk variabel teknologi informasi (X1), 14 butir pernyataan untuk variabel integritas (X2), 6 butir pernyataan untuk variabel kepercayaan diri (X3), dan 16 butir pernyataan untuk variabel kecurangan akademik (Y) dengan interval tertentu.

a. Tanggapan Responden terhadap Variabel Teknologi Informasi

Tanggapan responden mengenai variabel teknologi informasi oleh mahasiswa Akuntansi STIE Eka Prasetya meliputi 3 (tiga) dimensi yaitu : 1. Pengetahuan

2. Tingkat kecanggihan teknologi 3. Lama penggunaan teknologi informasi

Tanggapan responden tentang variabel tersebut dapat dilihat pada tabel 4.4 berikut ini :

Tabel 4.4

Hasil Statistik Deskriptif Variabel Teknologi Informasi

No. PERTANYAAN Tanggapan Responden

SS S KS TS STS

1

Saya terampil menggunakan teknologi informasi untuk mencari informasi yang berkaitan dengan materi kuliah dan bahan ujian

30 % 40 % 18 % 12 % 0 %

2

Saya menggunakan teknologi informasi yang mampu menghasilkan informasi dalam bentuk laporan, tabel, grafik dan yang lainnya.

38 % 34 % 18 % 8 % 1 %

3

Teknologi informasi yang saya gunakan berperan dalam kecurangan akademik yang saya lakukan

32 % 33 % 26 % 10 % 0 %

4

Teknologi informasi yang saya gunakan mampu mengirim data atau informasi dari suatu lokasi ke lokasi lain.

36 % 34 % 21 % 8 % 1 %

5

Saya menggunakan teknologi informasi untuk mencari jawaban pada saat ujian

36 % 36 % 18 % 11 % 0 %

6

Saya menggunakan teknologi informasi untuk memberi atau menerima jawaban kepada teman pada saat ujian

40 % 34 % 14 % 12 % 0 %

7

Saya menggunakan teknologi informasi dalam jangka waktu yang lama sehingga saya mengetahui seluk-beluk teknologi informasi dan kecurangan dapat dilakukan dengan mudah.

40 % 34 % 15 % 10 % 1 %

8

Saya menggunakan berbagai macam teknologi informasi untuk melakukan kecurangan akademik sejak saya masih duduk di bangku sekolah

38 % 37 % 14 % 10 % 1 %

Dapat dilihat hasil dari tabel 4.4 dominan rata-rata jawaban responden tertinggi terletak pada pertanyaan “Saya menggunakan berbagai macam teknologi informasi untuk melakukan kecurangan akademik sejak saya masih duduk di bangku sekolah”. Sedangkan dominan rata-rata jawaban responden terendah terletak pada “Teknologi informasi yang saya gunakan berperan dalam kecurangan akademik yang saya lakukan”.

Mayoritas responden menganggap teknologi informasi menjadi hal yang penting. Interprestasi nilai rata-rata jawaban responden adalah setuju.

Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa secara keseluruhan indikator teknologi informasi menjadi perhatian penting bagi mahasiswa Akuntansi STIE Eka Prasetya disebabkan semakin tinggi penyalahgunaan teknologi informasi akan berdampak pada tingkat kecurangan akademik.

Berdasarkan kuesioner yang telah disebarkan kepada 73 orang responden, maka didapat hasil jawaban atas kuesioner tersebut untuk variabel teknologi informasi. Data hasil dapat dilihat pada lampiran 2.

b. Tanggapan Responden terhadap Variabel Integritas

Tanggapan responden mengenai variabel integritas oleh mahasiswa Akuntansi STIE Eka Prasetya meliputi 4 (empat) dimensi, yaitu :

1. Jujur 2. Berani 3. Bijaksana 4. Tanggungjawab

Tanggapan responden tentang variabel tersebut dapat dilihat pada tabel 4.5 berikut ini :

Tabel 4.5

Hasil Statistik Deskriptif Variabel Integritas

No. PERTANYAAN Tanggapan Responden

SS S KS TS STS 1

Saya bersedia memalsukan absen teman yang tidak masuk kuliah dengan alasan kesetiakawanan

27 % 37 % 26 % 10 % 0 %

2

Saya bersedia mengikuti ajakan teman untuk berbuat curang dalam berbagai hal dalam bidang akademik.

25 % 37 % 26 % 11 % 1 %

3

Saya berani memberi tahu dosen ketika bahan yang diajarkan oleh dosen tersebut kurang tepat

41 % 27 % 26 % 5 % 0 %

4

Saya berani mengungkap kecurangan yang dilakukan oleh teman demi kebaikan teman saya.

38 % 29 % 22 % 8 % 3 %

5

Saya selalu belajar dengan giat agar dapat mengerjakan soal ujian dengan baik

36 % 27 % 26 % 10 % 1 %

6

Sebagai seorang mahasiswa, saya merasa mempunyai tanggung jawab untuk belajar setiap hari walaupun tidak ada ujian

37 % 29 % 26 % 7 % 1 %

7 Saya hanya belajar pada saat akan

diadakan kuis maupun ujian 49 % 23 % 16 % 10 % 1 %

8

Lebih baik saya mendapat nilai cukup dalam ujian tetapi hasil pemikiran sendiri daripada mendapat nilai bagus karena mencontek pekerjaan teman

42 % 33 % 18 % 5 % 1 %

9

Saya selalu percaya pada kemampuan diri saya sendiri daripada teman karena teman belum tentu lebih baik dari saya

37 % 26 % 26 % 10 % 1 %

10

Ketika mengetahui akan diadakan kuis dadakan dan diberi waktu untuk belajar, saya membuat catatan kecil di kertas untuk mencontek

37 % 27 % 26 % 8 % 1 %

11

Saya bersedia mengajari teman yang kesulitan dalam pelajaran asalkan bukan ketika ujian

38 % 30 % 21 % 10 % 1 %

12

Saya mau mengajari teman jika teman belum paham dalam pembelajaran tanpa pandang bulu

37 % 33 % 22 % 5 % 3 %

13

Saya tidak pernah berbuat gaduh di dalam kelas pada saat kegiatan belajar berlangsung

41 % 32 % 16 % 8 % 3 %

14 Saya selalu berpakaian rapi menurut

tata tertib yang berlaku 37 % 30 % 22 % 8 % 3 %

Dapat dilihat hasil dari tabel 4.5 dominan rata-rata jawaban responden tertinggi terletak pada pertanyaan “Lebih baik saya mendapat nilai cukup dalam ujian tetapi hasil pemikiran sendiri daripada mendapat nilai bagus karena mencontek pekerjaan teman”. Sedangkan dominan rata- rata jawaban responden terendah terletak pada “Saya bersedia mengikuti ajakan teman untuk berbuat curang dalam berbagai hal dalam bidang akademik.”. Mayoritas responden menganggap integritas menjadi hal yang penting. Interprestasi nilai rata-rata jawaban responden adalah setuju.

Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa secara keseluruhan indikator integritas menjadi perhatian penting bagi mahasiswa Akuntansi

STIE Eka Prasetya karena semakin rendah integritas mahasiswa akan berdampak pada tingkat kecurangan akademik.

Berdasarkan kuesioner yang telah disebarkan kepada 73 orang responden, maka didapat hasil jawaban atas kuesioner tersebut untuk variabel integritas. Data hasil dapat dilihat pada lampiran 2.

c. Tanggapan Responden terhadap Variabel Kepercayaan Diri

Tanggapan responden mengenai variabel integritas oleh mahasiswa Akuntansi STIE Eka Prasetya meliputi 7 (tujuh) dimensi yaitu

1. Percaya kemampuan sendiri;

2. Tidak terdorong sikap konformis;

3. Berani menerima dan menghadapi penolakan 4. Pengendalian diri

5. Memiliki locus of control 6. Berpikiran positif

7. Memiliki harapan yang realistis

Tanggapan responden tentang variabel tersebut dapat dilihat pada tabel 4.6 berikut ini :

Tabel 4.6

Hasil Statistik Deskriptif Variabel Kepercayaan Diri

No. PERTANYAAN Tanggapan Responden

SS S KS TS STS 1

Saya yakin jawaban saya benar setiap mengerjakan soal ujian, tugas atau artikel

25 % 47 % 19 % 8 % 1 %

2

Saya merasa yakin dan mampu mengerjakan tes, soal, tugas atau artikel dari dosen saya dengan baik

30 % 29 % 29 % 11 % 1 %

3

Saya selalu berusaha mengerjakan soal ujian, tugas atau artikel sendiri meskipun tidak bisa mengerjakannya

32 % 41 % 14 % 11 % 3 %

4

Saya tetap semangat mengerjakan soal ujian, tugas atau artikel yang diberikan dosen meskipun sulit

34 % 26 % 30 % 7 % 3 %

5

Saya tetap semangat dan rajin belajar meskipun saya mendapat nilai jelek

38 % 30 % 21 % 10 % 1 %

6

Saya tidak putus asa jika mendapat nilai jelek meskipun sudah belajar keras

37 % 33 % 22 % 5 % 3 %

Dapat dilihat hasil dari tabel 4.6 dominan rata-rata jawaban responden tertinggi terletak pada pertanyaan “Saya tetap tetap semangat dan rajin belajar meskipun saya mendapat nilai jelek” dan “Saya selalu berusaha mengerjakan soal ujian, tugas atau artikel sendiri meskipun tidak bisa mengerjakannya”. Sedangkan dominan rata-rata jawaban responden terendah terletak pada “Saya merasa yakin dan mampu mengerjakan tes, soal, tugas atau artikel dari dosen saya dengan baik”. Mayoritas responden menganggap Kepercayaan Diri menjadi hal yang penting. Interprestasinilai rata-rata jawaban responden adalah setuju. Dengan demikian dapat ditarik

kesimpulan bahwa secara keseluruhan indikator Kepercayaan Diri menjadi perhatian penting bagi mahasiswa Akuntansi STIE Eka Prasetya karena semakin rendah kepercayaan diri akan berdampak pada tingkat kecurangan akademik.

Berdasarkan kuesioner yang telah disebarkan kepada 73 orang responden, maka didapat hasil jawaban atas kuesioner tersebut untuk variabel kepercayaan diri. Data hasil dapat dilihat pada lampiran 2.

d. Tanggapan Responden terhadap Variabel Kecurangan Akademik Tanggapan responden mengenai variabel perencanaan strategis oleh mahasiswa Akuntansi STIE Eka Prasetya meliputi 4 (empat) dimensi yaitu : 1. Mencontek

2. Pemalsuan 3. Plagiat

4. Memfasilitasi kecurangan akademik

Tanggapan responden tentang variabel tersebut dapat dilihat pada tabel 4.7 berikut ini :

Tabel 4.7

Hasil Statistik Deskriptif Variabel Kecurangan Akademik

No. PERTANYAAN Tanggapan Responden

SS S KS TS STS 1 Saya menggunakan catatan pada

saat ujian 25 % 37 % 26 % 11 % 1 %

2 Saya menyalin jawaban orang lain

ketika ujian 32 % 34 % 23 % 10 % 1 %

3

Saya menggunakan metode-metode yang tidak jujur untuk mengetahui apa yang akan diujikan.

32 % 30 % 27 % 11 % 0 %

4

Saya menyalin jawaban ujian dari orang lain tanpa sepengetahuan orang tersebut.

33 % 32 % 30 % 4 % 1 % 5 Saya membantu orang lain untuk

berbuat curang. 36 % 34 % 25 % 5 % 0 %

6 Saya memperbolehkan mahasiswa

lain meng-copy tugas saya. 41 % 27 % 26 % 5 % 0 % 7 Saya memberi jawaban kepada

teman pada saat ujian 37 % 34 % 23 % 4 % 1 % 8

Saya menyalin tugas karya ilmiah orang lain dan mengakuinya sebagai pekerjaan sendiri

27 % 32 % 30 % 10 % 1 % 9 Saya membeli karya ilmiah dari

orang lain 26 % 36 % 29 % 8 % 1 %

10 Saya menyalin beberapa kalimat

tanpa memasukan daftar pustakanya 25 % 47 % 19 % 8 % 1 % 11

Saya pernah melakukan atau merencanakan untuk menyontek saat ujian

29 % 40 % 21 % 8 % 1 %

12

Saya merancang urutan tempat duduk sebelum ujian agar mudah menyontek saat ujian berlangsung

26 % 34 % 30 % 8 % 1 %

13

Saya datang awal ke ruang ujian untuk menuliskan materi ujian di atas meja tempat duduk ujian saya

30 % 29 % 29 % 11 % 1 %

14

Saya tidak pernah menyontek karena takut dan saya lebih percaya akan kemampuan diri sendiri

23 % 40 % 29 % 7 % 1 %

15

Saya pernah menyontek jawaban teman ketika pengawas ujian sedang meninggalkan ruangan

36 % 25 % 30 % 7 % 3 %

16

Saya memalsukan tanda tangan teman saya di absensi perkuliahan, padahal ia tidak menghadiri perkuliahan

32 % 41 % 14 % 11 % 3 %

17

Saya membantu memberikan jawaban kepada teman saat kuis atau ujian menggunakan pesan singkat dengan handphone

27 % 41 % 21 % 8 % 3 %

Berdasarkan hasil dari tabel 4.7 dominan rata-rata jawaban responden tertinggi terletak pada pertanyaan “Saya memalsukan tanda tangan teman saya di absensi perkuliahan, padahal ia tidak menghadiri perkuliahan”. Sedangkan dominan rata-rata jawaban responden terendah terletak pada “Saya menyalin tugas karya ilmiah orang lain dan mengakuinya sebagai pekerjaan sendiri”. Mayoritas responden menganggap kecurangan mahasiswa menjadi hal yang penting. Interprestasi nilai rata-rata jawaban responden adalah setuju. Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa secara keseluruhan indikator kecurangan mahasiswa menjadi perhatian penting bagi mahasiswa Akuntansi STIE Eka Prasetya karena perilaku kecurangan akademik yang sedikit merupakan kunci menuju kesuksesan.

Berdasarkan kuesioner yang telah disebarkan kepada 73 orang responden, maka didapat hasil jawaban atas kuesioner tersebut untuk variabel kecurangan akademik. Data hasil dapat dilihat pada lampiran 2.

5. Statistik Deskriptif

Analisis statistik deskriptif digunakan untuk mengetahui deskripsi suatu data yang dilihat berdasarkan distribusi frekuensi dan persentase dari variabel

teknologi informasi (X1), Integritas (X2), kepercayaan diri (X3), dan kecurangan akademik (Y).

Tabel 4.8 Statistik Deskriptif

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

Kecurangan akademik 73 24 85 65.34 12.452

Teknologi Informasi 73 14 40 31.68 6.130

Integritas 73 17 70 55.08 11.483

Kepercayaan Diri 73 8 30 23.21 4.223

Valid N (listwise) 73 Sumber : ouput yang diolah SPSS, 2018.

Berdasarkan Tabel 4.8 diketahui partisipasi penyusunan anggaran dengan jumlah responden (N) sebanyak 73 responden.

1. Diketahui Teknologi informasi dengan jumlah responden (N) sebanyak 73 responden dengan skor minimum adalah 14, skor maksimum adalah 40, nilai rata-rata sebesar 31.68 dengan standar deviasi sebesar 6.130. Pada variabel Teknologi informasi, menunjukkan bahwa responden memiliki jawaban paling rendah (minimum) nilai 1 dengan kategori sangat tidak setuju dan jawaban paling tinggi (maximum) 5 dengan kategori sangat setuju. Nilai rata- rata (mean) 4 menunjukkan bahwa responden cenderung memilih jawaban mendekati nilai 4 dengan kategori setuju.

2. Diketahui Integritas dengan jumlah responden (N) sebanyak 73 responden dengan skor minimum adalah 17, dan skor maksimum adalah 70, nilai rata-rata sebesar 55.08 dengan standar deviasi sebesar 11.483. Pada variabel Teknologi informasi, menunjukkan bahwa

Dokumen terkait