PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Perilaku kecurangan akademik terjadi hampir di semua jenjang satuan pendidikan, mulai dari sekolah dasar (SD) hingga perguruan tinggi (PT). Berdasarkan data yang diperoleh STIE Eka Prasetya, terdapat perilaku kecurangan akademik yang terjadi dalam 5 tahun terakhir. Dilihat dari grafik di atas, tingkat kecurangan akademik yang dilakukan oleh mahasiswa Akuntansi STIE Eka Prasetya tahun 2013 menunjukkan terdapat 3 orang yang melakukan kecurangan akademik yang berbeda-beda dan pada tahun 2014 terjadi peningkatan pada saat mahasiswa hendak menyelesaikan tugas akhir.
Berdasarkan permasalahan diatas, penulis ingin melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Teknologi Informasi, Integritas dan Kepercayaan Terhadap Perilaku Academic Fraudulent (Studi pada Mahasiswa Akuntansi STIE Eka Prasetya)”.
Identifikasi Masalah
Rumusan Masalah
Tujuan dan Manfaat Penelitian
- Tujuan Penelitian
- Manfaat Penelitian
Keaslian Penelitian
Persamaan penelitian yang dilakukan oleh Ratih Azka Probovury dengan penelitian yang dilakukan peneliti adalah sama-sama menjelaskan teknologi informasi, integritas siswa dan kecurangan akademik, sedangkan perbedaannya terdapat tambahan variabel independen yaitu kepercayaan diri. Berdasarkan uraian di atas, walaupun telah ada penelitian terkait teknologi informasi, integritas dan kecurangan akademik di masa lalu, namun masih berbeda dengan penelitian yang dilakukan peneliti.
LANDASAN TEORI
Uraian Teoritis
- Kecurangan Akademik
- Teori Tindakan Beralasan
- Teori Interaksionisme Simbolik
- Teknologi Informasi
- Integritas
- Kepercayaan Diri
- Penelitian Terdahulu
Teknologi informasi adalah ilmu informasi yang berbasis komputer dan perkembangannya sangat pesat (Latip dan Riyanto, 2010: 4). Pada tahun 1999, Martin mendefinisikan teknologi informasi tidak hanya terbatas pada teknologi komputer yang digunakan untuk memproses teknologi informasi. Sangat jelas di sini bahwa teknologi informasi mencakup segala bentuk teknologi yang digunakan untuk memproses informasi.
Pada tahun 2004, Kenneth C. Loudon mendefinisikan Teknologi Informasi sebagai salah satu alat yang digunakan oleh manajer untuk mengatasi perubahan yang terjadi. Teknologi informasi pendidikan adalah ilmu di bidang informasi berbasis komputer yang digunakan untuk meningkatkan mutu pendidikan (Latip dan Riyanto, 2010:5). Jadi penyalahgunaan teknologi informasi merupakan tindakan penyalahgunaan ilmu komputer yang berkembang pesat dan melanggar kode etik yang ada.
Kerangka Konseptual
- Pengaruh Teknologi Informasi terhadap Perilaku Kecurangan Akademik
- Pengaruh Integritas terhadap Perilaku Kecurangan Akademik
- Pengaruh Kepercayaan Diri terhadap Perilaku Kecurangan
- Pengaruh Teknologi Informasi, Integritas dan Kepercayaan Diri
Hasil penelitian dan pengendalian diri tampaknya tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan perilaku menyontek akademik (r = 0.124, p = 0.079 > p 0.05) 5 Herman. Integritas dapat diartikan sebagai kejujuran, kesetiaan, tanggung jawab atau kebenaran tindakan mahasiswa yang sesuai dengan kode etik yang ada. Siswa yang memiliki rasa percaya diri yang baik tidak akan melakukan kecurangan belajar, karena mereka lebih suka bekerja sendiri untuk mencapai tujuan pribadinya, meskipun tujuan tersebut terkadang sulit untuk dicapai.
Pengaruh teknologi informasi, integritas, dan kepercayaan diri terhadap perilaku curang akademik. Teknologi sangat dibutuhkan di era digitalisasi saat ini karena jika kita tidak memanfaatkan informasi maka kita hanya akan mendapatkan informasi terkini namun penyalahgunaan teknologi informasi dapat menyebabkan banyak penipuan yang dilakukan. Begitu pula dengan integritas, karena dengan integritas yang tinggi maka kecurangan yang dilakukan oleh mahasiswa dapat dikendalikan, namun ketika integritas berada pada titik rendah maka kecurangan yang dilakukan akan sangat besar.
Sama halnya dengan rasa percaya diri, karena dengan rasa percaya diri yang tinggi seseorang dapat mengatasi penipuan yang dilakukan oleh siswa, namun ketika rasa percaya diri tersebut hilang maka penipuan yang dilakukan akan sangat besar. Ketika penyalahgunaan teknologi informasi tinggi dan integritas serta rasa percaya diri siswa juga tinggi, maka tingkat kecurangan yang dilakukan siswa akan semakin rendah.
Hipotesis
METODE PENELITIAN
- Pendekatan Penelitian
- Tempat dan Waktu Penelitian
- Populasi dan Sampel
- Populasi Penelitian
- Sampel Penelitian
- Defenisi Operasional Variabel
- Teknik Pengumpulan Data
- Teknik Analisis Data
- Statistik Deskriptif
- Regresi Liner Berganda
- Pengujian Hipotesis
- Pengujian Koefisien Determinasi (R 2 )
Saya telah menggunakan berbagai jenis teknologi informasi untuk melakukan penipuan akademik sejak saya masih di sekolah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Teknologi Informasi, Integritas dan Keyakinan terhadap perilaku kecurangan akademik (studi pada Mahasiswa Akuntansi STIE Eka Prasetya). Dari hasil tabel 4.4 terlihat bahwa rata-rata jawaban responden tertinggi terletak pada pertanyaan “Saya telah menggunakan berbagai jenis teknologi informasi untuk melakukan kecurangan akademik sejak saya masih duduk di bangku sekolah”.
Sedangkan rata-rata jawaban responden yang dominan paling rendah adalah “Teknologi informasi yang saya gunakan berperan dalam penipuan akademik yang saya lakukan.” Tanggapan Responden Terhadap Variabel Kecurangan Akademik Tanggapan responden terhadap Variabel Perencanaan Strategis Mahasiswa Akuntansi STIE Eka Prasetya meliputi 4 (empat) dimensi yaitu: 1. Dampak Teknologi Informasi terhadap Perilaku Kecurangan Akademik. Diketahui nilai signifikansi sebesar 0,019 lebih kecil dari nilai sig.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Herman Purwono (2014) yang menemukan bahwa pemanfaatan teknologi informasi berpengaruh terhadap perilaku menyontek akademik. Pengaruh kepercayaan diri terhadap perilaku menyontek akademik Diketahui nilai signifikansi variabel kepercayaan diri sebesar 0,025 lebih kecil dari nilai sig. Dengan semakin canggihnya teknologi informasi dan semakin mahirnya siswa dalam menggunakan teknologi informasi, maka akan semakin banyak terjadi kecurangan akademik.
Pengaruh teknologi informasi dan integritas mahasiswa terhadap perilaku kecurangan akademik mahasiswa akuntansi sebagai calon akuntan (studi pada mahasiswa akuntansi Universitas Negeri Yogyakarta). 8 Sejak sekolah, saya telah menggunakan berbagai jenis teknologi informasi untuk melakukan penipuan akademik.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil Penelitian
- Deskripsi Objek Penelitian
- Deskriptif Karakteristik Responden
- Demografi Responden
- Deskriptif Variabel Penelitian
- Statistik Deskriptif
- Uji Asumsi Klasik
- Regresi Linear Berganda
- Pengujian Hipotesis
- Uji Koefisien Determinasi (R 2 )
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa indikator umum teknologi informasi menjadi perhatian yang signifikan bagi mahasiswa Akuntansi STIE Eka Prasetya karena semakin tinggi penyalahgunaan teknologi informasi akan berdampak pada tingkat kecurangan akademik. Sedangkan rata-rata jawaban responden yang dominan paling rendah adalah “Saya menyalin tugas karya ilmiah orang lain dan menerimanya sebagai karya saya”. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa secara keseluruhan indikator kecurangan mahasiswa menjadi perhatian yang signifikan bagi mahasiswa Akuntansi STIE Eka Prasetya karena minimnya perilaku menyontek akademik adalah kunci keberhasilannya.
Berdasarkan kuesioner yang dibagikan kepada 73 responden, diperoleh hasil respon kuesioner untuk variabel kecurangan akademik. Diketahui kecurangan akademik berjumlah 73 responden (N) dengan skor minimal 24 dan skor maksimal 85, skor mean 65,34 dengan standar deviasi 12,452. Berdasarkan analisis regresi linier berganda diketahui bahwa teknologi informasi sebaiknya diterapkan untuk mendukung kecurangan akademik di STIE Eka Prasetya karena jika tidak diterapkan maka kecurangan akademik akan menurun sebesar 0,095.
Berdasarkan persamaan analisis regresi linier berganda diketahui bahwa integritas harus diterapkan untuk mendukung kecurangan akademik di STIE Eka Prasetya karena jika tidak diterapkan maka akan terjadi penurunan kecurangan akademik sebesar 0,095. Pemanfaatan teknologi informasi dalam jangka pendek, menengah dan panjang akan meningkatkan efisiensi, efektivitas dan kemampuan beradaptasi yang menjadi kriteria kecurangan akademik. Berdasarkan persamaan analisis regresi linier berganda diketahui bahwa rasa percaya diri sebaiknya digunakan untuk mendukung kecurangan akademik di STIE Eka Prasetya karena jika tidak dilaksanakan maka akan terjadi penurunan kecurangan akademik sebesar 0,095.
0,05 dan thitung (2,057) > ttabel (1,99) yang berarti variabel integritas berpengaruh signifikan terhadap variabel kecurangan akademik, dan nilai koefisien variabel integritas sebesar 0,196 bertanda positif yang berarti setiap variabel akan integritas sebesar satu unit meningkatkan penipuan akademik sebesar 0,196%. dengan asumsi variabel lain konstan. 0,05 dan thitung (7,906) > ttabel (1,97) yang berarti variabel harga diri mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel kecurangan akademik, dan nilai koefisien variabel harga diri sebesar 1,883 bertanda positif yang berarti setiap variabel harga diri sebesar satu satuan akan meningkatkan kecurangan akademik sebesar satu satuan sebesar 1,883% dengan asumsi variabel lain tetap.
Pembahasan
0,05 dan thitung (2,057) > tabel (1,99) dengan nilai koefisien variabel integritas 0,196 bertanda positif yang berarti setiap satuan variabel integritas akan meningkatkan kecurangan akademik sebesar 0,196% dengan asumsi variabel lain konstan yang berarti hipotesis II diterima.. Integritas Mahasiswa akan berpengaruh terhadap Perilaku Kecurangan Akademik Mahasiswa Akuntansi Sebagai Calon Akuntan, karena dengan integritas mahasiswa yang tinggi diharapkan mampu menurunkan tingkat kecurangan, sehingga faktor integritas mahasiswa berpengaruh langsung terhadap akademik perilaku curang mahasiswa akuntansi. sebagai Calon Akuntan. 0,05 dan thitung (7,906) > tabel (1,97) dengan nilai koefisien variabel kepercayaan diri sebesar 1,883 bertanda positif yang berarti setiap satuan variabel kepercayaan diri akan meningkatkan kecurangan akademik sebesar 1,883% dengan asumsi variabel lain adalah konstan yang berarti hipotesis III diterima.
Sedangkan seluruh variabel bebas teknologi informasi, integritas dan kepercayaan diri secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap kecurangan akademik. Diketahui nilai Fhitung sebesar 111,986 dengan nilai Ftabel 2,73 dengan koefisien determinasi terletak pada kolom R-Square. Selanjutnya, dengan adanya integritas dan kepercayaan diri siswa, maka tingkat perilaku curang akan berkurang. Ketika tingkat penggunaan teknologi disalahgunakan dan tingkat integritas serta rasa percaya diri siswa juga rendah, maka tingkat kecurangan akademik yang dilakukan siswa akan terus dan terus terjadi.
Variabel kepercayaan diri yang dapat dijadikan sebagai pembayaran bagi STIE Eka Prasetya untuk semakin meningkatkan ekspektasi terjadinya kecurangan akademik STIE Eka Prasetya, kami juga berharap kepada pimpinan STIE Eka Prasetya dapat meningkatkan pengetahuan dan sosialisasi teknologi informasi, integritas dan kepercayaan diri. . bagi mahasiswa untuk mengurangi tingkat kecurangan akademik STIE Eka Prasetya. Oleh karena keterbatasan yang ada pada peneliti, kami juga berharap bagi peneliti selanjutnya untuk melakukan penelitian dan memperluasnya ke institusi lain atau dengan menambahkan variabel lain untuk membuktikan konsistensi hasil penelitian yang dapat lebih akurat mempengaruhi kecurangan akademik di STIE Eka Prasetya. . Pengaruh efikasi diri dan lingkungan sekolah terhadap kecurangan akademik pada ulangan akuntansi tertulis di kelas
Mendeteksi kecurangan akademik pada mahasiswa DIII akuntansi Politeknik Harapan Bersama Tegal dengan menggunakan model segitiga penipuan. Pengaruh harga diri dan teman sebaya terhadap kecurangan akademik (studi kasus pada mahasiswa akuntansi.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Saran
Setiap mahasiswa hendaknya berani mendeteksi kecurangan yang dilakukan oleh mahasiswa lain agar kecurangan tersebut tidak terulang kembali dan setiap mahasiswa harus mempunyai kesadaran untuk tidak menyontek terutama pada saat ujian dan hendaknya dosen lebih memperhatikan seluruh mahasiswa pada saat ujian agar siswa tidak menyontek. Anda mempunyai pilihan untuk membalas teman atau tidak saling membalas. Hubungan dukungan sosial orang tua dengan harga diri pada remaja penyandang disabilitas fisik di SLB-D YPAC Semarang. 1 Saya mahir menggunakan teknologi informasi untuk mencari informasi tentang materi perkuliahan dan materi ujian.
2 Saya menggunakan teknologi informasi yang mampu menghasilkan informasi berupa laporan, tabel, grafik dan lain-lain. 4 Teknologi informasi yang saya gunakan mampu mengirimkan data atau informasi dari suatu tempat ke tempat lain.