• Tidak ada hasil yang ditemukan

Statistik Fasilitas Pelayanan Kesehatan

a. Pengertian Statistik

Statistik berasal dari kata “status” yang diambil dari bahasa latin yang berarti “negara”. Statistik kesehatan memberikan informasi tentang kesehatan orang dan penggunaan layanan kesehatan. contoh statistik kesehatan mencakup rata-rata usia harapan hidup, angka kelahiran, tingkat kematian, kejadian penyakit tertentu di suatu wilayah, dan frekuensi penggunaan jenis layanan tertentu di suatu wilayah, dan frekuensi penggunaan jenis layanan tertentu dalam fasilitas pelayanan kesehatan. (Hosizah & Maryati, 2018)

Statistik yang digunakan di bidang pelayanan kesehatan dikenal dengan statistik pelayanan kesehatan. Statistik pelayanan kesehatan didefinisikan sebagai suatu metode yang digunakan untuk mengumpulkan, mengolah, menganalisis, menginterpretasikan dan membuat kesimpulan dari data yang ada di fasilitas pelayanan kesehatan.

Dalam Peraturan Menteri Kesehatan (PMK) No. 55 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Pekerjaan Perekam Medis dijelaskan bahwa seorang PMIK harus mampu melaksanakan pengumpulan, validasi dan verifikasi data sesuai ilmu statistik rumah sakit.

2. Buku Register

World Health Organization (WHO) berpendapat bahwa register adalah buku dimana setiap itemnya diidentifikasi secara individual. Buku register di puskesmas memiliki beberapa jenis, antara lain :

a. Buku Register Rawat Jalan b. Buku Register Rawat Inap

c. Buku Register Kesehatan Ibu dan Anak d. Buku Register Kohort Ibu

e. Buku Register Kohort Balita f. Buku Register Gizi

g. Buku Register Penyakit Menular h. Buku Register Kusta

i. Buku Register Kohort Tuberculosis j. Buku Register Kasus Demam Berdarah

k. Buku Register Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) l. Buku Register Tetanus Neonatal

m. Buku Register Rawat Jalan Gigi n. Buku Register Obat

o. Buku Register Laboratorium p. Buku Register PKM

q. Buku Register Pekerja Sosial Masyarakat (PSM) r. Buku Register Kesehatan Lingkungan

s. Buku Register Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) t. Buku Register Posyandu

3. Sensus Harian

Sensus harian adalah cara untuk mengetahui jumlah pasien yang masuk dirawat, pasien keluar, lahir/meninggal dan perpindahan pasien antar ruangan, kapasitas tempat tidur (TT) dan yang terisi di suatu rumah sakit. (Hosizah &

Maryanti, n.d)

Walaupun dari pernyataan diatas disebutkan hanya rumah sakit, tetapi seiring berjalannya waktu, beberapa puskesmas ada yang sudah menerapkan penggunaan sensus harian. Sensus harian dibedakan menjadi dua, yaitu :

a. Sensus Harian Rawat Jalan

Sensus harian pasien rawat jalan adalah kegiatan pencatatan atau perhitungan pasien yang dilakukan setiap hari pada setiap instalasi rawat jalan.

b. Sensus Harian Rawat Inap

Sensus harian rawat inap adalah jumlah pasien rawat inap di suatu fasilitas pelayanan kesehatan pada waktu tertentu.

4. Jenis-Jenis Data

Data dasar yaitu data yang disajikan berupa data individu per puskesmas.

Publikasi berupa kode, nama, alamat, dan titik koordinat puskesmas, puskesmas PONED, kemampuan penyelenggaraan, wilayah kerja, letak administrasi, karakteristik wilayah kerja, kondisi bangunan puskesmas, jumlah dan kondisi rumah medis, jumlah tempat tidur, tenaga yang ada di puskesmas, sumber air, sumber listrik, kondisi jalan menuju puskesmas, jumlah dan kondisi ambulans, jumlah dan kondisi sepeda motor, jumlah dan kondisi puskesmas keliling, dan jumlah polindes/poskesdes, poskestren, desa siaga, dan posyandu. Data bersumber dari Dinas Kesehatan Provinsi di seluruh Indonesia, khusus untuk data tenaga, pengumpulan data bekerja sama dengan Sekretariat Badan PPSDMK.

a. Data Berdasarkan Cara Perolehannya 1) Data Primer

Data primer adalah data yang dikumpulkan sendiri oleh perorangan/suatu organisasi secara langsung dari objek penelitian yang diteliti oleh perorangan maupun organisasi. Data primer adalah daya asli dan bersifat utama, sehingga keberadaanya wajib untuk memecahkan rumusan masalah. Contoh mewawancarai langsung pasien di Rumah Sakit untuk mengetahui kepuasan terhadap pelayanan yang diberikan.

2) Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan dan disatukan oleh studi-studi sebelumnya atau yang diterbitkan oleh berbagai instansi lain. Data yang didapat tidak secara langsung dari objek penelitian. Data sekunder merupakan data pendukung yang

dapat meningkatkan kualitas suatu penelitian. Contoh peneliti yang menggunakan data statistik hasil riset dari surat kabar.

b. Data Berdasarkan Sumber Data 1) Data Internal

Data internal adalah data dari dalam suatu organisasi yang menggambarkan keadaan serta situasi suatu organisasi secara internal.

Misalnya data rekam medis, data dokter, dan lain-lain.

2) Data Eksternal

Data eksternal adalah data dari luar suatu organisasi yang dapat menggambarkan faktor-faktor yang mungkin mempengaruhi hasil kerja suatu organisasi serta data yang menggambarkan situasi serta kondisi yang ada diluar organisasi. Contohnya adalah data jumlah penggunaan layanan rumah sakit, persebaran penduduk, dan lain-lain.

5. Penyajian Data

Setelah data layanan kesehatan selesai dikumpulkan, maka data tersebut harus diubah menjadi informasi. Data yang telah terkumpul dapat disajikan dengan cara tekstual, tabel, dan grafik. Hal yang perlu diperhatikan adalah informasi harus ditampilkan secara sederhana dan lengkap. Macam-macam penyajian data :

a. Penyajian Tekstual

Penggambaran isi dari data dilakukan dengan penulisan yang ditulis dalam beberapa kalimat, singkat kadang dapat pula dimasukkan simbol dari tanda- tanda statistik. Bentuk penyajian data ini biasanya digunakan untuk data yang jumlahnya kecil atau sedikit dan membutuhkan kesimpulan yang sederhana.

b. Penyajian Tabel

Tabel bermanfaat untuk memperlihatkan pola, kecenderungan, kekhususan, perbedaan dan hubungan lainnya yang ada pada data. Tabel pula merupakan dasar untuk membuat tampilan yang lain, seperti grafik. Tabel harus bersifat menerangkan dirinya sendiri (self explanatory). Metode penyajian data ini dapat memberikan gambaran perbandingan antar situasi/keadaan.

c. Penyajian Grafik

Dalam bidang kesehatan, umumnya digunakan grafik koordinat kotak (rectangular coordinate graph) yang memiliki dua sumbu, yaitu satu sumbu horizontal dan satu sumbu vertikal. Sumbu horizontal menunjukkan nilai

variabel independen, seperti jenis kelamin, umum, dan lain-lain. Sumbu vertikal digunakan untuk menampilkan variabel independen, seperti frekuensi kejadian/penyakit. Jenis grafik diantaranya adalah histogram, polygon frekuensi, balok, lingkaran, dan box plot.

D. Klasifikasi dan Kodefikasi Penyakit Masalah-Masalah yang Berkaitan dengan