IV. HASIL MONITORING DAN EVALUASI…
4.2. Hasil Monitoring Fauna
4.2.2. Status Konservasi Fauna
Monitoring dan Evaluasi Keanekaragaman Hayati Taman Nasional Kutai 2022 44
Monitoring dan Evaluasi Keanekaragaman Hayati Taman Nasional Kutai 2022 45
No. Famili Nama ilmiah Nama Lokal
Status Perlindungan IUCN CITES P.106/
2018 22 Nectarinidae Leptocoma calcostetha Burung-madu
bakau
LC TT TD
23 Passeridae Passer montanus Burung gereja Erasia
LC TT TD
24 Picidae Dinopium javanense Pelatuk besi LC TT TD
25 Picidae Picoides moluccensis Caladi tilik LC TT TD 26 Pycnonotidae Pycnonotus aurigaster Cucak kutilang LC TT TD 27 Pycnonotidae Pycnonotus goiavier Merbah cerukcuk LC TT TD 28 Rallidae Amaurornis
phoenicurus
Kareo padi LC TT TD
29 Rhipiduridae Rhipidura javanica Kipasan belang LC TT D 30 Sturnidae Acridotheres javanicus Kerak kerbau VU TT TD 31 Sturnidae Aplonis panayensis Perling kumbang LC TT TD 32 Timaliidae Mixornis bornensis Ciung-air coreng LC TT TD Mamalia
1 Cercopithecidae Nasalis larvatus Bekantan EN App I D 2 Cercopithecidae Macaca fascicularis Monyet ekor-
panjang
EN TT TD
3 Muridae Rattus exulans Tikus ladang LC TT TD
4 Muridae Rattus norvegicus Tikus riul LC TT TD
5 Muridae Rattus tanezumi Tikus rumah LC TT TD
6 Muridae Rattus tiomanicus Tikus belukar LC TT TD
7 Pteropodidae Macroglossus minimus Codot-pisang coklat
LC TT TD
Herpetofauna
1 Gekkonidae Hemidactylus platyurus Cecak rumah LC TT TD 2 Scincidae Emoia atrocostata Kadal mangrove LC TT TD 3 Scincidae Autropis multifasciata Kadal kebun LC TT TD 4 Varanidae Varanus salvator Biawak-air Asia LC App
II
TD 5 Columbridae Dendrelaphis pictus Ular tambang LC TT TD 6 Bufonidae Duttaprhynus
melanosticus
Kodok buduk LC TT TD
Serangga
1 Acrididae Acrididae 1 belalang coklat TD
2 Apidae Apis dorsata Lebah madu TD
3 Apidae Apis indica Lebah madu TD
4 Apidae Amegilla sp lebah biru LC TD
5 Apidae Xylocopa violacea Kumbang Kayu TD
6 Apidae Trigona sp. Teweul TD
7 Blatidae Blattella asahinai kecoa daun TD
Monitoring dan Evaluasi Keanekaragaman Hayati Taman Nasional Kutai 2022 46
No. Famili Nama ilmiah Nama Lokal
Status Perlindungan IUCN CITES P.106/
2018
8 Braconidae Braconidae 1 TD
9 Caliphoridae Chrysomya bezziana Lalat TD
10 Calliphoridae Lucilia sericata Lalat Hijau TD
11 Cerambycidae Ceresium sp. Penggerek batang TD
12 Cicadellidae Cicadelidae 1 - TD
13 Cicadellidae Cicadelidae 2 Wereng hijau TD
14 Cicadellidae Homalodisca vitripennis
- TD
15 Cleridae Cleridae 1 TD
16 Crambidae Crambidae 1 TD
17 Crambidae Crambidae 2 TD
18 Cullecidae Culex quenquefasciatus Nyamuk rumah selatan/nyamuk kebun
TD
19 Curculionidae Hypera postica Kumbang alfa alfa TD
20 Dolichodoridae Dolichoderus thoracicus
semut TD
21 Droshoplidae Drosophila melanogaster
Rambeutuk TD
22 Formicidae Oecophylla sp. Semut Rangrang TD
23 Formicidae Odontomachus sp. Semut hitam langsing
TD 24 Formicidae Formicidae 1 Semut fase ant
alates
TD
25 Geometridae Lepidoptera sp. Ngengat kuning TD
26 Hesperiidae Hesperiidae 1 Ngengat TD
27 Libellulidae Sympetrum fonscolombii
Capung TD
28 Libellulidae Neurothemis fluctuans Capung merah TD
29 Melolonthidae Melolonthidae 1 Kumbang TD
30 Miridae Stenodema sp. Kepik TD
31 Muscidae Fannia spp. TD
32 Muscidae Musca domestica Lalat rumah NE TT TD
33 Muscidae Musca nigra Black garbage flies TD
34 Noctuidae Plagiomimicus spumosum
TD
35 Notodontidae Furcula furcula TD
36 Nymphalidae Euploea mulciber Striped blue crow TD
37 Pentatomidae Pentatomidae 1 TD
38 Pentatomidae Nezara viridula Kepik hijau NE TT TD
39 Psycodidae Psycodidae 1 - TD
Monitoring dan Evaluasi Keanekaragaman Hayati Taman Nasional Kutai 2022 47
No. Famili Nama ilmiah Nama Lokal
Status Perlindungan IUCN CITES P.106/
2018
40 Rhinophoridae Paykullia sp. TD
41 Sciaridae Sciara sp. Agas TD
42 Staphylinidae Paederus sp. TD
43 Termitidae Macrotermes gilvus Laron TD
44 Tettigonidae Debrona sp. Belalang daun TD
45 Trichoceridae Trichocera annulata Lalat bangau TD
46 Vespidae Eumenes sp. Mud dauber TD
47 Vespidae Vespa affinis Tawon ndas TD
Keterangan:
EN : endangered (terancam) App I : Apendiks I D : dilindungi
VU : vulnerable (rentan) App II : Apendiks II TD : tidak dilindungi
NT : near threatened (hampir terancam) TT : tidak terdaftar LC : least concern (risiko rendah)
NE : not evaluated (tidak dievaluasi)
Berdasarkan hasil pengambilan data jenis fauna, sebagian besar memiliki status perlindungan least concern (LC) berdasarkan kategori IUCN, yang berarti memiliki risiko rendah dalam menghadapi kepunahan. Namun ada beberapa jenis fauna dengan status perlindungan yang mengarah pada risiko kepunahan, yaitu Nasalis larvatus (EN) dan Macaca fascisularis (EN) dari taksa mamalia, serta Acridotheres javanicus (VU) dan Prinia familiaris (NT) dari taksa burung.
Berdasarkan status perlindungan CITES yang mengacu pada perdagangan flora dan fauna, ada dua jenis fauna yang masuk dalam status perlindungan sesuai data terbaru yang dikeluarkan oleh CITES pada tanggal 22 Juni 2021, yaitu Nasalis larvatus (bekantan) yang termasuk kategori Apendiks I yang berarti jenis tersebut dilarang dalam segala bentuk perdagangan internasional dan Varanus salvator (biawak-air Asia) yang termasuk kategori Apendiks II yang berarti jenis tersebut tidak terancam punah, tetapi mungkin akan terancam punah apabila perdagangan terus berlanjut tanpa adanya pengaturan.
Selain status perlindungan berdasarkan IUCN dan CITES, pemerintah Republik Indonesia juga mengeluarkan peraturan perundang-undangan untuk melindung flora dan fauna. Berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor P.106/MENLHK/SETJEN/KUM.1/12/2018 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor P.20/ MENLHK/SETJEN/KUM.1/6/2018 Tentang Jenis Tumbuhan Dan Satwa Yang Dilindungi, terdapat dua jenis burung yang dilindungi, yaitu
Monitoring dan Evaluasi Keanekaragaman Hayati Taman Nasional Kutai 2022 48
Haliaeetus leucogaster (elang-laut perut-putih) dan Rhipidura javanica (kipasan belang), serta satu jenis mamalia yang dilindungi, yaitu Nasalis larvatus (bekantan).
Dari status konservasi tersebut, Nasalis larvatus (bekantan) masuk dalam ketiga kriteria perlindungan, baik berdasarkan IUCN, CITES, maupun Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia. Bekantan merupakan satwa endemik Kalimantan yang menghadapi risiko kepunahan di alam. Kerusakan habitat bekantan, terutama hutan mangrove, mengakibatkan populasi bekantan semakin menurun. Karena kondisi tersebut, bekantan menjadi salah satu satwa prioritas Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang pengelolaannya perlu diintervensi secara intensif.
Gambar 11. Elang-laut perut-putih (Haliaeetus leucogaster).
Monitoring dan Evaluasi Keanekaragaman Hayati Taman Nasional Kutai 2022 49