PT Pertamina Gas Operation Area Kalimantan sebagai salah satu perusahaan di Kota Bontang mempunyai komitmen untuk ikut serta dalam perlindungan lingkungan hidup khususnya kawasan konservasi. Sebagai wujud tanggung jawab tersebut, PT Pertamina Gas telah melaksanakan kegiatan penanaman mangrove di kawasan Taman Mangrove Bontang, Taman Nasional Kutai, Kalimantan Timur. Laporan ini merupakan hasil pemantauan dan pengkajian keanekaragaman hayati flora dan fauna di lokasi pabrik PT Pertamina Gas.
Kegiatan pemantauan ini dilakukan untuk mengetahui perkembangan hasil tanaman dan keberadaan fauna dari data baseline tahun 2020 dan data pemantauan tahun 2021. Keberhasilan suatu kegiatan penanaman ditandai dengan pertumbuhan flora yang baik dan bertambahnya jenis fauna di lokasi penanaman. Data pemantauan tersebut diharapkan dapat menjadi dasar pertimbangan pengelolaan kawasan di masa depan.
Tim Pemantauan dan Pengkajian Keanekaragaman Hayati 2022 mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah mendukung terselenggaranya kegiatan ini.
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Salah satu kawasan pelaksana program konservasi keanekaragaman hayati yang dilakukan Pertagas adalah di kawasan mangrove Taman Nasional Kutai. Pengelolaan kawasan mangrove memberikan manfaat bagi kelangsungan hidup biota perairan dan habitat satwa liar, serta memberikan nilai dan manfaat bagi masyarakat sekitar kawasan mangrove. Dalam upaya pelaksanaan konservasi keanekaragaman hayati mangrove di Taman Nasional Kutai, diperlukan kegiatan pemantauan dan evaluasi keanekaragaman hayati untuk mengetahui perkembangan flora dan fauna di lokasi perkebunan Pertagas.
Dasar kegiatan pemantauan keanekaragaman hayati tahun 2022 adalah data baseline keanekaragaman hayati tahun 2020 dan data pemantauan keanekaragaman hayati tahun 2021.
Dasar Hukum
Peraturan Presiden ini mengatur tentang pengelolaan ekosistem mangrove secara berkelanjutan, termasuk upaya perlindungan, pelestarian, dan pemanfaatan secara berkelanjutan melalui proses terpadu untuk mencapai keberlanjutan fungsi ekosistem mangrove bagi kesejahteraan masyarakat. Peraturan Daerah ini bertujuan untuk melindungi dan melestarikan potensi dan fungsi hutan mangrove sebagai sumber daya pembangunan berkelanjutan. Menurut Peraturan Daerah yang dikeluarkan Walikota Bontang, hal ini dilakukan untuk konservasi wilayah pesisir (termasuk kawasan mangrove) dan pulau-pulau kecil untuk melindungi, melestarikan dan memanfaatkan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil beserta ekosistemnya untuk menjamin keberadaan, ketersediaan. . dan keberlanjutan sumber daya, pesisir, dan pulau-pulau kecil dengan menjaga dan meningkatkan kualitas, nilai, dan keanekaragamannya.
Menurut undang-undang ini, perusahaan wajib mencegah kerusakan dan pencemaran lingkungan hidup. UU No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dan Peraturan Pemerintah No. 47 Tahun 2012 tentang tanggung jawab sosial dan lingkungan perseroan terbatas. Peraturan ini menjelaskan bahwa Perseroan Terbatas berkewajiban untuk turut serta dalam pembangunan ekonomi berkelanjutan guna meningkatkan mutu kehidupan dan lingkungan hidup yang bermanfaat bagi perseroan itu sendiri, komunitas setempat, dan masyarakat pada umumnya.
Tujuan dan Manfaat
METODE
- Waktu dan Lokasi
- Alat dan Bahan
- Metode Pengambilan Data
- Vegetasi
- Mamalia dan Burung
- Herpetofauna
- Serangga
- Analisis Data
- Analisis Vegetasi
- Perhitungan Keanekaragaman Jenis Flora dan Fauna
- Analisis Status Konservasi Flora dan Fauna
3 GPS (Global Positioning System) Penandaan lokasi pengumpulan data 4 Kertas label dan spidol permanen Keterangan contoh (nama) B Pengumpulan data analisis vegetasi. 5 Panduan mamalia Membantu mengidentifikasi spesies mamalia 6 Panduan lapangan untuk burung Membantu mengidentifikasi burung D Mengumpulkan data herpetofauna. Pengumpulan data berlangsung secara langsung, dibagi dalam tiga periode pengamatan yaitu pagi, siang dan malam.
Data hasil analisis vegetasi, selain untuk mengetahui keanekaragaman hayati tumbuhan, juga digunakan untuk menghitung biomassa dan cadangan karbon. Metode yang digunakan untuk mengamati dan mengumpulkan data mamalia dan burung adalah metode transek dan metode indeks titik kelimpahan (Index Point Abundance). Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data herpetofauna (seperti amfibi dan reptil) adalah metode Visual Encounter Survey (VES).
Selain itu pendataan serangga juga dilakukan pada malam hari (tepat waktu menggunakan screen light trap (gambar 4b) dan tepat waktu menggunakan light trap killer (gambar 4c). Selanjutnya dilakukan pengolahan data untuk menghitung Pentingnya. Indeks Nilai (INP), Indeks Dominasi Spesies (D), Indeks Keanekaragaman Spesies (H'), Indeks Kemerataan Spesies (E) dan Indeks Kekayaan Spesies (R).
KEADAAN UMUM WILAYAH…
- Letak dan Luas Kawasan
- Tanah dan Topografi
- Iklim
- Hidrologi…
Pemantauan dan Evaluasi Keanekaragaman Hayati Taman Nasional Kutai 2022 16. antara 21-34oC) dengan kelembaban relatif 67-90% dan kecepatan angin rata-rata tipikal 2-4 knot/jam (Balai Taman Nasional Kutai, 2019).
HASIL MONITORING DAN EVALUASI…
Hasil Monitoring Flora
- Indeks Nilai Penting
- Perhitungan Estimasi Simpanan Biomassa
- Keanekaragaman Flora
- Status Konservasi
Monitoring dan Evaluasi Keanekaragaman Hayati Taman Nasional Kutai 2022 18 Kemudian komunitas Bruguiera, Ceriops dan Xylocarpus di daerah kering mendekati daratan (land mangrove). Berdasarkan indikasi tersebut, perlu dilakukan kajian lebih lanjut mengenai penyebab kematian pohon dan pemeriksaan kesehatan pohon di lokasi pengamatan. Hal ini menunjukkan bahwa budidaya jenis yang ditanam pada lokasi 2 dan 3 belum dapat dilakukan.
Berdasarkan hasil pengolahan data tingkat vegetasi pohon dan tiang (Tabel 7), Rhizophora apiculata merupakan jenis mangrove dengan nilai INP tertinggi yaitu 161,02%. Dari hasil analisis kepadatan dapat diasumsikan bahwa pada lokasi pendataan terdapat kepadatan sebesar 133 individu per hektar, dengan kepadatan tertinggi jenis Rhizophora apiculata sebesar 78 individu per hektar. Data indeks nilai penting tingkat vegetasi pohon dan tiang di lokasi pemantauan keanekaragaman hayati tahun 2022.
Dari hasil analisis kepadatan dapat disimpulkan bahwa kepadatan di lokasi pendataan sebanyak 2.444 individu per hektar, dengan kepadatan tertinggi Ceriops tagal yaitu 488 individu per hektar. Sonneratia ovata merupakan jenis yang paling banyak ditemukan pada 3 lokasi pendataan di lokasi 1, namun prevalensi jenis ini tidak ditemukan pada lokasi 2 dan 3 karena jenis ini tidak ditanam pada lokasi penanaman di lokasi 2 dan 3. Dari hasil yang diperoleh Dari analisis kepadatan dapat disimpulkan bahwa pada lokasi pendataan kepadatannya sebanyak 18.333 individu per hektar, kepadatan maksimum Bruguiera gymnorrhiza adalah 8.611 individu per hektar.
Hal ini menunjukkan bahwa kedua spesies ini lebih banyak ditemukan di plot pengumpulan data dibandingkan dengan spesies lainnya. Potensi simpanan biomassa di lokasi pemantauan keanekaragaman hayati pada tahun 2022. kg) Rata-rata biomassa (ton/ha). Berdasarkan Indeks Keanekaragaman Shannon Wienner, keanekaragaman jenis untuk tingkat vegetasi pohon, tiang, pancang dan pancang tergolong sedang, dengan indeks berada pada kisaran nilai 1 Hal ini dikarenakan terdapat penambahan jenis pada tingkat pancang dan semai pada saat pendataan tahun 2022. Berdasarkan kriteria indeks kekayaan Margalef, setiap tingkat vegetasi memiliki indeks kekayaan jenis yang relatif rendah, yaitu dengan nilai R < 2,5. Berdasarkan indeks yang diperoleh terlihat bahwa setiap tingkat vegetasi mempunyai jenis dominan tertentu, yaitu Rhizophora apiculata pada tingkat pohon dan tiang, Sonneratia ovata dan Rhizophora mucronata pada tingkat pancang, serta Bruguiera gymnorrhiza dan Ceriops tagal pada tingkat pancang. . tingkat. Monitoring dan evaluasi keanekaragaman hayati Taman Nasional Kutai 2022 34 . sinensis), cabai merah (Dicaeum cruentatum), tepekong Rangkang (Hemiprocne comata) dan burung walet sp. Indeks kekayaan spesies merupakan ukuran keanekaragaman hayati yang paling sederhana karena hanya memperhitungkan perbedaan jumlah spesies pada suatu wilayah tertentu. 3 Aegithinidae Aegithina tiphia Cipoh Kacat LC TT TD 4 Alcedinidae Todiramphus chloris kingfisher sungai LC TT TD. 16 Dicaeidae Dicaeum trigonostigma Cabai sadna čebela LC TT TD 17 Estrildidae Lonchura atricapilla Bondol rawa LC TT TD 18 Estrildidae Lonchura fuscans Bondol Kalimantan LC TT TD 19 Hemiprocnidae Hemiprocne comata Tepekong. 25 Picidae Picoides moluccensis Caladi LC TT TD 26 Pycnonotidae Pycnonotus aurigaster Črna kukavica LC TT TD 27 Pycnonotidae Pycnonotus goiavier Rdečerepi jelen LC TT TD 28 Rallidae Amaurornis. Dibandingkan data tahun 2020 dan 2021, pada pemantauan tahun 2022 terdapat penambahan jenis fauna yaitu 3 jenis burung, 3 jenis mamalia, 2 jenis herpetofauna, dan 36 jenis serangga. Keanekaragaman jenis fauna berada pada kategori sedang untuk semua taksa, kemerataan jenis tinggi pada taksa serangga, burung, dan mamalia, kekayaan jenis tinggi pada taksa burung dan serangga, serta sebaran jenis tidak merata (ada jenis yang dominan). Pengembangan Taman Mangrove Bontang sebagai model perlindungan ekosistem mangrove di Taman Nasional Kutai dan dampaknya terhadap perubahan tutupan lahan. Pemantauan dan Pengkajian Keanekaragaman Hayati Taman Nasional Kutai 2022 59 Burung Sunbird Bakau (Leptocoma calcosttheta) Perkutut Jawa (Geopelia striata). Pemantauan dan Pengkajian Keanekaragaman Hayati Taman Nasional Kutai 2022 60 Pelatuk besi (Dinopium javanense) Merbah Tikuscuk (Pycnonotus goiavier).
Hasil Monitoring Fauna
PENUTUP
Kesimpulan
Rekomendasi