• Tidak ada hasil yang ditemukan

STEVAN OKTAVIANI PANDIANGAN

Dalam dokumen materi-aktmen-gabung.. (Halaman 133-155)

(218320168)

8

ABM Operasional dan ABM

strategis

ABM (Activity based management) merupakan suatu metode pengelolaan aktivitas yang bertujuan untuk meningkatkan nilai (value) produk atau jasa untuk konsumen, meningkatkan daya saing, dan meningkatkan profitibilitas perusahaan. ABM

mengandalkan activity based costing sebagai sumber

informasinya. Sementara fokus perhatiannya adalah efektifitas dan efisiensi aktivitas serta proses kunci bisnis. ABM dapat digunakan untuk memahami dan meningkatkan kinerja di semua tingkatan dalam organisasi. ABM dapat digunakan untuk mengambil keputusan terkait produk, pelanggan, dll (penggunaan strategis). Selain itu, kepala departemen dapat menggunakannya untuk mengelola portofolio produk atau pelanggannya (penggunaan taktis) atau untuk meningkatkan proses tertentu (penggunaan operasi).

15

ABM Operasional dan ABM

strategis

ABM (Activity based management) merupakan suatu metode pengelolaan aktivitas yang bertujuan untuk meningkatkan nilai (value) produk atau jasa untuk konsumen, meningkatkan daya saing, dan meningkatkan profitibilitas perusahaan. ABM

mengandalkan activity based costing sebagai sumber

informasinya. Sementara fokus perhatiannya adalah efektifitas dan efisiensi aktivitas serta proses kunci bisnis. ABM dapat digunakan untuk memahami dan meningkatkan kinerja di semua tingkatan dalam organisasi. ABM dapat digunakan untuk mengambil keputusan terkait produk, pelanggan, dll (penggunaan strategis). Selain itu, kepala departemen dapat menggunakannya untuk mengelola portofolio produk atau pelanggannya (penggunaan taktis) atau untuk meningkatkan proses tertentu (penggunaan operasi).

16

ABM Operasional dan ABM

strategis

Aplikasi ABM terbagi menjadi 2 yaitu ABM Operasional dan ABM Strategis.

ABM Strategis mengarahkan manajemen untuk memperoleh manfaat dari model biaya ABC melalui pengendalian biaya dan pembuatan keputusan untuk produk individual, layana, dan konsumen. ABM Strategis bekerja melalui pengubahan kombinasi aktivias menjauhi aplikasi-aplikasi mahal dan tidak menguntungkan sehingga pendapatan akan lebih besar dariada biaya aktivitas yang dibutuhkan. ABM strategis memberikan petunjuk dalam pengambilan keputusan pada hal-hal berikut.

17

ABM Operasional dan ABM

strategis

Bauran produk dan penentuan harga.

◇ Hubungan dengan konsumen.

◇ Hubungan dengan pemasok dan pemilihan pemasok.

◇ Pendesainan produk dan pengembangan produk.

18

Activity Based Costing dan Activity Based Management

ABC (activity based costing) merupakan suatu teknik untuk memahami biaya dan membatasi biaya dalam produk untuk konsumen. ABC sering disebut sebgai teknik meningkatkan profitabilitas sehingga manajemen akan mendapatkan pemahaman mendalam mengenai proses bisnis dan perilaku biaya serra manajemen akan mengaplikasikan pandangan yang diperoleh selama menjalankan proses

mendapatkan fakta dalam ABC. Hal ini untuk meningkatkan kualitas pengambian keputusannya, yang disebut sebagai activity based management.

1. Bauran produk dan penentuan harga.

2. Hubungan dengan konsumen.

3. Hubungan dengan pemasok dan pemilihan pemasok.

4. Pendesainan produk dan pengembangan produk.

Activity Based Costing dan Activity Based Management

ABC (activity based costing) merupakan suatu teknik untuk memahami biaya dan membatasi biaya dalam produk untuk konsumen. ABC sering disebut sebgai teknik meningkatkan profitabilitas sehingga manajemen akan mendapatkan pemahaman mendalam mengenai proses bisnis dan perilaku biaya serra manajemen akan mengaplikasikan pandangan yang diperoleh selama menjalankan proses mendapatkan fakta dalam ABC. Hal ini untuk meningkatkan kualitas pengambian keputusannya, yang disebut sebagai activity based

management.

ABC merupakan bagian dari ABM yang digunakan untuk.

1. Mendesain produk atau jasa melebihi keinginan konsumen dan memperoleh laba yang lebih tinggi.

2. Memberi tanda untuk melanjutkan atau menghentikan perbakan kualitas, kecepatan, dan efisiensi berkelanjutan.

3. Mengarahkan penentuan bauran produk dan keputusan investasi.

4. Memilih pemasok.

5. Negoisasi.

6. Pemanfaatan proses distribusi secara efisien dan efektif.

7. Meningkatkan nilai produk dan jasa perusahaan.

Sehingga manajer haruss sadar bahwa ABC hanya merupakan sebuah metode penghitungan biaya.

Analisis Nilai Proses (Process Value

Analysis)

Buat catatan.

Model ABM memiliki dua dimensi, yaitu dimensi biaya dan dimensi proses. Dimensi biaya memberikan informasi mengenai sumber daya, aktifitas, produk, konsumen, dan objek biaya lain yang menjadi perhatian. Dalam model ini, biaya sumber daya ditelusur Kembali pada aktivitas.

Kemudian, biaya aktivitas tersebut dibebankan pada produk dan konsumen. Dimensi proses memberi informasi tentang aktivitas yang dikerjakan, tujuan dilakukannya aktivitas, dan seberapa baik aktivitas itu dilakukan. Dimensi ini memberi kemampuan untuk

melakukan dan mengukur perbaikan yang berkelanjutan.

Untuk memahami sudut pandang proses yang berkaitan dengan perbaikan berkelanjutan , manajer perlu

memahami analisis nilai proses (process value analysis).

Analisis nilai proses merupakan dasar dalam ABM.

Analisis ini lebih fokus pada pertanggungjawaban

aktivitas dan cara memaksimalkan kinerja system secara luas daripada hal-hal yang berhubungan dengan biaya dan kinerja individu. Analisis nilai proses membantu mewujudkan ABM menjadi basis operasional. Peraga dibawah ini menunjukkan analisis proses.

24

Dimensi Biaya

Mengapa?

Sumber Daya

Aktivitas

Produk dan Konsumen Analisis

Pemicu Analisis Kerja

Apa? Seberapa baik?

Analisis Pemicu : Mencari akar

penyebab

Input aktivitas adalah sumber daya yang dikonsumsi oleh aktivitas dalam peroses menghasilkan output. Sedangkan Output aktivitas adalah hasil atau produk dari sebuah aktivitas. Pengukuran sebuah output aktivitas adalah jumlah waktu yang dibutuhkan untuk melakukan sebuah aktivitas. Itulah pengukuran yang dapat dihitung sebuah output.

Pengukuran sebuah output akan efektif apabila yang diukur adaalah pemicu aktivitas. Pemicu aktivitas adalah penyebab timbulnya permintaan sebuah aktivitas. Tujuan dari analisis pemicu adalah untuk mengetahui akar penyebab munculnya sebuah aktivitas. Analisis pemicu sendiri diartikan sebagai sebuah usaha untuk memperluas identifikasi faktor-faktor yang menjadi akar penyebab biaya aktivitas. Misalnya manajemen dapat

mengetahui penyebab munculnya biaya pemindahan bahan adalah tata letak bangunan pabrik setelah melakukan analisis pemicu. Jika penyebab diketahui maka manajemen dapat mengambil tindakan untuk meningktkan kualitas aktivitas.

Analisis Aktivitas: Identifikasi dan Penentuan Kandungan Nilai

analisis aktivitas (activity analysis) adalah suatu analisis yang digunakan untuk mengidentifikasi dan menentukan kandungan nilai suatu aktivitas.

Umumnya, perusahaan melakukan aktivitas untuk alasan-alasan berikut:

1.Memenuhi spesifikasi produk atau jasa atau untuk memuaskan keiginan konsumen.

2.Menjaga keberlangungan usaha perusahaan.

3.Menjanjikan manfaat bagi organisasi.

Analisis aktivitas harus menghasilkan empat keluaran berikut ini:

1.Aktivitas yang dilakukan.

2.Jumlah orang yang melakukan aktivitas.

3.Jumlah sumber daya dan waktu yang digunakan untuk melakukan aktivitas.

4.Penentuan nilai aktivitas terhadap organisasi,termasuk rekomendasi untuk memilih dan mempertahankan hanya aktivitas yang bernilai tambah.

Analisis Bernilai

Tambah dan Tidak Bernilai Tambah

27

Aktivitas bernilai tambah (value-added activities) adalah aktivitas yang dapat meningkatkan nilai produk atau jasa untuk konsumen. Penghilangan aktivitas ini secara otomatis akan menurunkan nilai produk atau jasa untuk konsumen.

Aktivitas bernilai tambah merupakan aktivitas yang memenuhi hal-hal berikut ini.

1.Ada perubahan bentuk.

2.Bentuk yang dihasilkan tidak diperoleh dari aktivitas sebelumnya.

3.Aktivitas lain menjadi dapat dilakukan.

4.Untuk memenuhi permintaan atau harapan konsumen.

5.Mendorong pembelian material atau komponen produk.

6.Mengkontribusi terhadap kepuasan konsumen.

7.Salah satu langkah penting dalam proses bisnis.

8.Untuk memecahkan atau menghilangkan masalah kualitas.

9.Dilakukan atas permintaan konsumen atau memuaskan mereka.

28

Aktivitas tidak bernilai tambah (nonvalue-added activity) adalah suatu aktivitas yang mengomsumsi waktu, sumber daya,atau tempat tetapi hanya memberikan sedikit nilai tambah bagi kepuasan konsumen atau bahkan sama sekali tidak memberi nilai tambah. Jika aktivitas ini dihilangkan,nilai atau kepuasan konsumen tidak akan berkurang, tetaoi konsumen tidak akan menyadarinya.

Aktivitas tidak bernilai tambah adalah aktivitas yang memiliki ciri-ciri sebagai berikut ini.

1.Dapat dihilangkan tanpa memengaruhi bentuk, kenyaman atau fungsi produk atau jasa.

2.Menimbulkan pemborosan dan hanya memberikan sedikit nilai tambah bagi produk atau jasa atau bahkan tidak memberi nilai tambah sama sekali.

3.Dilakukan karena adanya inefisiensi atau kesalahan dalam aliran proses.

4.Pekerjaan ulang atas suatu pekerjaan yang telah dilakukan pada bagian atau departemen lain.

5.Dilakukan untuk mengawasi masalah kualitas.

6.Menghasilkan output yang tidak perlu atau tidak

diinginkan Sebuah aktivitas dikategorikan sebagai aktivitas tidak bernilai tambah apabila tidak dapat memenuhi

sebagian atau semua kriteria dari tiga kriteria aktivitas bernilai tambah.

29

Tujuan analisis aktivitas adalah untuk

menghilangkan pemborosan (waste). seiring hilang nya pemborosan, biaya menjadi

berkurang .pengurangan biaya mengikuti penghapusan pemborosan. hal yang penting adalah cara mengelola penyebab biaya

bukan cara mengelola biaya itu

sendiri.walaupun pengelolaan biaya akan meningkatkan efisiensi aktivitas tetapi tidak menjadi tidak penting jika aktivitas tersebut tidak dibutuhkan dalam proses memuaskan konsumen. aktivitas yang tidak dibutuhkan merupakan pemborasan dan seharusnya dihapus.

30

Strategi

Pengurangan Biaya .

Kondisi kompetitif menghendaki agar suatu bisnis dapat menghasilkan produk tepat waktu, sesuai keinginan konsumen, dan dengan harga terendah yang masuk akal.

Berdsarkan hal tersebut, perusahaan harus terus berupaya melakukan perbaikan biaya.

Salah satu metode yang digunakan adalah kaizen (kaizen costing) yaitu artinya

perbaikan berkelanjutan. Kaizen adalah istilah Jepang yang artinya perbaikan berkelanjutan. Karakteriwstik umum kaizen adalah sebagai berikut.

Strategi

Pengurangan Biaya .

1.Fokus utama kaizen adalah menginformasikan dan memotivasi manajer untuk melakukan pengurangan terhadap biaya dan bukan pada akurasi perhitungan biaya produk.

2.Upaya dalam melakukan pengurangan biaya merupakan tanggung jawab dan keja tim bukan individu.

3.Frekuensi, bahkan secara batch per batch, biaya produksi

sesungguhnya dihitung, dibagikan, dan dianalisis oleh para pegawai lini depan. Dalam beberapa hal, bukan bagian akuntansi perusahaan yang bertugas mengumpulkan informasi tersebut tetapi tim sudah dibentuk.

4.Informaso biaya yang dipergunakan oleh tim bersifat khusus sesuai dengan kebutuhan dan lingkungan produksinya. Biasanya difokuskan pada bidang-bidang yang memiliki peluang pengurangan biaya paling tinggi.

5.Standar biaya selalu disesuaikan. Hal tersebut bertujuan untuk

merefleksikan pengurangan biaya di masa lalu dan target perbaikan di masa yang akan dating. Selain itu juga membuktikan bahwa inovasi perbaikan selalu membawa dampak baik dan dapat digunakan untuk perbaikan di tahap berikutnya.

6.Tim kerja bertanggung jawab untuk menghasilkan ide-ide pengurangan biay. Mereka memiliki otoritas untuk menentukan investasi skala kecil dengan syarat dapat mendemostrasikan pengembalian dari hasil pengurangan biaya.

Strategi

Pengurangan Biaya .

Analisis aktivitas dapat mengurangi biaya dengan empat cara berikut : 1.Penghapusan aktivitas (activity elimination). Cara ini dilakukan melalaui penghapusan aktivitas yang tidak menghasilkan nilai tambah atau hanya sedikit memberi nilai tambah pada produk, jasa, atau konsumen, dan tidak berdampak pada kelangsungan usaha perusahaan. Misalnya, aktivitas inspeksi.

2.Pemilihan aktivitas (activity selection), dilakukan dengan memilih aktivitas- aktivitas tertentu yang akan dijadikan satu set aktivitas sesuai dengan strategi kompetisi yang digunakan perusahaan.

3.Pengurangan aktivitas (activity reduction), dilakukan dengan mengurangi konsumsi waktu dan/ sumber daya aktivitas.

4.Pembagian aktivitas (activity sharing), dilakukan dengan melaksanakan aktivitas pada skala keekonomian.

Tujuan kaizen sebenarnya adalah perbaikan proses-proses penting secara konstan sehingga baiaya dapat dikurangi secara bertahap termasuk lini produksi yang sudah matang, sensitifitas harganya tinggi, dan tidak

memerlukan inovasi produk. Kaizen tidak ditujukan untuk mencapai stabilitas proses produksi yang didasarkan pada standar kerja yang ditentukan

sebelumnya.

Pengukuran

Kinerja Aktivitas

34

Pengukuran kinerja aktivitas berpusat pada tiga dimensi utama yaitu efisiensi, kualitas dan waktu. Efisiensi berfokus pada hubungan antara input aktivitas dan output aktivitas. Sebagai contoh, salah satu cara untuk meningkatkan efisiensi aktivitas adalah dengan memproduksi output aktivitas dengan menggunakan biaya input yang lebih murah. Perlu diperhatikan kualitas konsentrasi dalam melakukan aktivitas (yang dilakukan pertama) dengan benar Jika output aktivitas cacat maka aktivitas perlu diulang. Pengulangan tersebut akan mengakibatkan biaya yang tidak perlu sekaligus mengurangi efisiens.

Semakin lama waktu yang digunakan, semakin banyak konsumsi sumber dayanya dan semakin rendah kemampuan untuk merespons permintaan konsumen, ukuran waktu menggunakan ukuran nonkeuangan sedangkan ukuran efisiensi dan kualitas menggunakan ukuran keuangan dan

nonkeuangan.

Berikut contoh ukuran keuangan efisiensi aktivitas.

35

Pengurangan biaya tidak bernilai tambah merupakan salah satu cara untuk meningkatkan efisiensi aktivitas. Sistem akutansi perusahaan harus dapat

membedakan antara biaya bernilai tambah dan tidak bernilai tambah. Untuk itu, diperlikan sistem yang dapat diginakan untuk mengidentifikasi, mengukur, dan melaporkan biaya bernilai tambah dan tidak bernilai tambah.

Manajemen dapat membandingkan antara biaya aktivitas

sesungguhnya dengan biaya aktivitas bernilai tambah untuk menentukan level aktivitas nonproduktif (aktivitas yang inefisien) dan tindakan perbaikannya.

Dasar untuk mengidentifikasi dan menghitung biaya bernilai tambah dan tidak bernilai tambah adalah hasil identifikasi ukuran output untuk setiap aktivitas.

Hasil identifikasi ukuran output digunakan untuk menentukan jumlah standar setiap aktivitas. Biaya bernilai tambah dapat dihitung dengan formula berikut ini

LAPORAN BIAYA BERNILAI TAMBAH DAN

Dalam dokumen materi-aktmen-gabung.. (Halaman 133-155)

Dokumen terkait