30 VII. RENCANA STRATEGIS MARKETING
A. Strategi Marketing Proses Penyusunan Proyek Perubahan
31 2. Jenis Stakeholder
Stakeholder dalam rancangan proyek perubahan ini dibagi berdasarkan pengaruh dan peranannya ke dalam tiga kategori yaitu stakeholder utama, stakeholder primer dan stakeholder sekunder sebagaimana dapat dilihat pada table berikut ini.
Tabel 10. Identifikasi Stakeholder Berdasar Pengaruh dan Peranan
No Stakeholder Pengaruh Keterangan Jumlah
1. Stakeholder Utama
Memiliki
peranan dan pengaruh sangat penting dalam
penetapan kawasan hortikultura
1. Bupati Purworejo 2. Sekretaris Daerah 3. Asisten Ekobang 4. Bappeda
5. Bagian Hukum Setda
5 orang
2. Stakeholder Primer
Memiliki
peranan dan pengaruh yang penting dan langsung dalam penetapan kawasan hortikultura
1. Sekretaris Dinas 2. Kepala Bidang di
Din.PPKP (6 orang) 3. Kepala Seksi di
Din.PPKP (15 orang) 4. Kasubag di Din.PPKP
(4 orang)
5. Kepala UPT di Din.PPKP
6. Pejabat Fungsional di Din.PPKP (80 orang) 7. Pelaku utama
(petani) 8. Pelaku usaha 9. Gapoktan 10. Kelompoktani 11. KWT
12. Kelompok Pemuda Tani
13. KTNA
14. Asosiasi hortikultura 15. Komisi Penyuluhan
115 orang
3. Stakeholder Sekunder
Memiliki
peranan dan pengaruh penting akan tetapi tidak memiliki
langsung
1. DP2KAD 2. Dinpermades 3. Dinparbud 4. Dinkopumdag 5. Diskominfo 6. DPMTSP 7. Disperinaker
13 orang
32 dalam penetapan kawasan hortikultura
8. Din.PUPR
9. Bagian Humas Setda 10. Lembaga
Kemasyarakatan Desa
11. BUMDes
12. Pemerintahan Desa 13. Awak media
Jumlah 133
orang
3. Net Map
Pendekatan Net Map yang diperkenalkan oleh Eva Schiffer merupakan instrumen berbasis Social Network Analysis (SNA). SNA merupakan tipe analisis yang berusaha mengukur keterhubungan antar individu-individu dan membantu menjelaskan bagaimana antar individu tersebut saling terhubung dengan berbagai isu atau program. Dengan analisis ini dapat memetakan secara singkat pola hubungan yang menggambarkan kekuatan dan kelemahan yang ada serta membantu bagaimana melakukan penguatan hubungan untuk dampak yang lebih besar. Net map pada proyek perubahan ini dapat dilihat pada gambar bagan sebagai berikut:
4. Pemetaan Stakeholder
Pelaksanaan analisis terhadap stakeholder sebuah organisasi dapat memetakan dengan jelas tentang posisi stakeholder terhadap program yang akan dirancang/dijalankan oleh organisasi tersebut. Pemetaan stakeholder pada proyek perubahan ini seperti pada tabel berikut:
33
Tabel 11. Pengaruh Stakeholder
No Stakeholder Pengaruh Kepentingan Posisi
1 Bupati Purworejo + + Promoter
2 Sekretaris Daerah + + Promoter
3 Asisten Ekobang + + Promoter
4 Bappeda + + Promoter
5 Bagian Hukum Setda + - Latent
6 DP2KAD + - Latent
7 Dinpermades + - Latent
8 Dinparbud + - Latent
9 Dinkopumdag + - Latent
10 Diskominfo + - Latent
11 DPMTSP + - Latent
12 Disperinaker + - Latent
13 Dinperkimtan + - Latent
14 Sekretaris Dinas - + Defender
15 Kepala Bidang di Din.PPKP - + Defender
16 Kepala Seksi di Din.PPKP - + Defender
17 Kasubag di Din.PPKP - + Defender
18 Kepala UPT di Din.PPKP - + Defender
19 Pejabat Fungsional di Din.PPKP - + Defender
20 Pelaku utama (petani) - + Defender
21 Pelaku usaha - + Defender
22 Gapoktan - + Defender
23 Kelompoktani - + Defender
24 KWT - + Defender
25 Kelompok Pemuda Tani - + Defender
26 KTNA - + Defender
27 Asosiasi hortikultura - + Defender
28 Pemerintah Desa - + Defender
29 Komisi Penyuluhan - - Apathetic
30 Lembaga Kemasyarakatan - - Apathetic
34 Desa
31 BUMDes - - Apathetic
32 Awak Media - - Apathetic
5. Analisa Kuadran Stakeholder
Setelah dilakukan analisa stakeholders maka dengan mengetahui posisi mereka masing-masing pada quadran, stakeholders perlu dikelola dengan cara masing-masing. Posisi tersebut terdiri dari: a) promoter (high influence/high interest), b) latent (High influence/low interest), c) defender (low influence/high interest), d) apathetics (low influence/low interest)
a. Promoter (high influence/high interest)
Promoter adalah stakeholder yang memiliki kepentingan dan kekuatan besar terhadap keberhasilan proyek perubahan.
b. Latent (high influence/low interest)
Latent adalah stakeholder yang tidak memiliki kepentingan khusus maupun terlibat langsung dalam proyrk perubahan tetapi memiliki kekuatan jika dilibatkan dalam proyek perubahan.
c. Defender (low influence/high interest)
Defender adalah stakeholder yang memiliki kepentingan pribadi dan menyuarakan dukungan tetapi kekuatan yang dimiliki kecil dalam proyek perubahan.
d. Apathetics (low influence/low interest)
Apathetic adalah stakeholder yang tidak peduli atau tidak memiliki ketertarikan dan memiliki pengaruh yang rendah terhadap proyek perubahan.
35
Analisa stakeholder berdasar tingkat kepentingannya dapat dilihat dalam gambar berikut ini:
Gambar 5. Analisa stakeholder
LATENT
1. Bagian Hukum Setda 2. DP2KAD
3. Dinpermades 4. Dinparbud 5. Dinkopumdag 6. Disdikpora 7. Diskominfo 8. Dishub 9. DPMTSP 10. Disdamkar 11. Disperinaker 12. Din.PUPR 13. Dinperkimtan
PROMOTER 1. Bupati Purworejo 2. Sekretaris Daerah 3. Asisten I
4. Asisten II 5. Asisten III 6. Bappeda
APETHETIC
1. Komisi Penyuluhan 2. Lembaga
Kemasyarakatan Desa 3. BUMDes
4. Awak media
DEFENDER
1. Sekretaris Dinas
2. Kepala Bidang di Din.PPKP (6 orang) 3. Kepala Seksi di Din.PPKP (15 orang) 4. Kasubag di Din.PPKP (4 orang) 5. Kepala UPT di Din.PPKP
6. Pejabat Fungsional di Din.PPKP (80 orang) 7. Pelaku utama (petani)
8. Pelaku usaha (pedagang)
9. Gabungan kelompoktani (Gapoktan) 10. Kelompoktani
11. Kelompok Wanita Tani (KWT) 12. Kelompok Pemuda Tani 13. KTNA
14. Asosiasi hortikultura 15. Pemerintah Desa
(+)
(–) (+)
(–)
36 6. Strategi Mobilisasi Stakeholder
Langkah strategi yang dilakukan project leader terhadap stakeholder promoters, latents, defenders dan apathetics berdasar kuadran atas dasar pengaruh (influences) dan kepentingan (interests) seperti pada gambar bagan berikut:
LATENTS
b. Mengadakan rapat koordinasi c. Menyampaikan perannya dalam
proper
d. Meminta pendapatnya e. Menyampaikan peluang
kerjasama
PROMOTERS
a. Menyampaikan maksud dan tujuan proper
b. Meminta masukan dan arahan kebijakan tindak lanjut
c. Melaporkan setiap tahapan pelaksanaan
APATHETICS
a. Melibatkan dalam kegiatan b. Mengkomunikasikan secara
kontinyu
c. Meminta ide gagasan d. Memberi support
e. Mendampingi agar partisipatif
DEFENDERS
a. Meminta masukan dan sarannya
b. Menyampaikan tugasnya c. Mengkomunikasikan tahapan
secara intensif
d. Memberikan kepercayaan dan tanggung jawab
Gambar 6. Strategi Mobilisasi Stakeholders
37 7. Tim Efektif
Perlu dibentuk adanya Tim Efektif dan Kreatif agar pelaksanaan proyek perubahan ini setiap tahapan bisa berjalan lancar dan sesuai dengan waktu yang direncanakan. Susunan struktur Tim Efektf dan Kreatif seperti pada gambar berikut ini.
Gambar 7. Struktur Tim Efektif dan Kreatif
Coach
Drs. SIGIT SUMARHAEN YANTO, SH., MM.
Mentor
Drs. BOEDI HARDJONO
Project Leader
WASIT DIONO, S.Sos.
Pokja I Sekretariat
Pokja III
Kawasan dan Image Branding
Pokja II
SDM
38 Susunan Tim Efektif dan Kreatif
1. Mentor : Asisten Ekonomi dan Pembangunan (Drs. Boedi Hardjono)
2. Coach : Widyaiswara
(Drs. Sigit Sumarhaen Yanto, SH., MM.)
3. Project Leader : Kepala Din.PPKP Kabupaten Purworejo
(Wasit Diono, S.Sos.)
4. Pokja I (Sekretariat)
Ketua : Sekretaris Dinas (Sukusnanto, SP.)
Anggota : Kepala Sub Bagian Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan
(Fitria Kurniawati, S.TP., MM.)
5. Pokja II (Sumber Daya Manusia)
Ketua : Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian (Eny Sulistyowati, SP., MAP)
Anggota : Koordinator Kelompok Jabatan Fungsional (KJF)
(Panuju Bekti, SP., MM.)
6. Pokja III (Kawasan dan Image Branding)
Ketua : Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura
(Ir. Eko Anang SW., MMA)
Anggota : Kepala Seksi Pengembangan Produksi Hortikutura
(Jayadi, SP., MM.)
39
8. Identifikasi Potensi Masalah, Kendala dan Strategi
Proyek perubahan ini akan mewujudkan kawasan hortikultura agar kemampuan manajerial petani meningkat dan tercipta brand image produk hortikultura Kabupaten Purworejo. Selain potensi pendukung yang dimiliki, di lain sisi terdapat kendala dan tantangan untuk mewujudkan hal tersebut, yang pasti akan dihadapi sehingga diperlukan antisipasi dan langkah-langkah untuk mengatasinya. Analisis mengenai potensi, kendala dan solusi seperti tercantum pada table berikut ini.
Tabel 12. Kendala dan Solusi Internal
No Kendala Solusi
1. Tim Efektif dan Kreatif sibuk dengan pekerjaan pokok masing-masing
a. Membangun komunikasi yang efektif dengan tim b. Memberi motivasi
c. Memberi peran dan tanggung jawab agar merasa dilibatkan
2. Perlu waktu untuk
mengidentifikasi potensi guna menyusun bahan kebijakan (Perbup)
Mengumpulkan data internal Din.PPKP dan literasi dari berbagai sumber data seperti BPS dan OPD lainnya.
Eksternal
No Kendala Solusi
1. Kesediaan dan komitmen dari semua stakeholder terhadap proyek perubahan tidak sama.
Memahamkan dan
mengkomunikasikan dengan baik akan urgensi pelaksanaan proyek perubahan ini bagi pembangunan Kabupaten Purworejo.
40