• Tidak ada hasil yang ditemukan

Strategi Marketing Proses Penyusunan Proyek Perubahan

Dalam dokumen rancangan proyek perubahan (Halaman 37-47)

30 VII. RENCANA STRATEGIS MARKETING

A. Strategi Marketing Proses Penyusunan Proyek Perubahan

31 2. Jenis Stakeholder

Stakeholder dalam rancangan proyek perubahan ini dibagi berdasarkan pengaruh dan peranannya ke dalam tiga kategori yaitu stakeholder utama, stakeholder primer dan stakeholder sekunder sebagaimana dapat dilihat pada table berikut ini.

Tabel 10. Identifikasi Stakeholder Berdasar Pengaruh dan Peranan

No Stakeholder Pengaruh Keterangan Jumlah

1. Stakeholder Utama

Memiliki

peranan dan pengaruh sangat penting dalam

penetapan kawasan hortikultura

1. Bupati Purworejo 2. Sekretaris Daerah 3. Asisten Ekobang 4. Bappeda

5. Bagian Hukum Setda

5 orang

2. Stakeholder Primer

Memiliki

peranan dan pengaruh yang penting dan langsung dalam penetapan kawasan hortikultura

1. Sekretaris Dinas 2. Kepala Bidang di

Din.PPKP (6 orang) 3. Kepala Seksi di

Din.PPKP (15 orang) 4. Kasubag di Din.PPKP

(4 orang)

5. Kepala UPT di Din.PPKP

6. Pejabat Fungsional di Din.PPKP (80 orang) 7. Pelaku utama

(petani) 8. Pelaku usaha 9. Gapoktan 10. Kelompoktani 11. KWT

12. Kelompok Pemuda Tani

13. KTNA

14. Asosiasi hortikultura 15. Komisi Penyuluhan

115 orang

3. Stakeholder Sekunder

Memiliki

peranan dan pengaruh penting akan tetapi tidak memiliki

langsung

1. DP2KAD 2. Dinpermades 3. Dinparbud 4. Dinkopumdag 5. Diskominfo 6. DPMTSP 7. Disperinaker

13 orang

32 dalam penetapan kawasan hortikultura

8. Din.PUPR

9. Bagian Humas Setda 10. Lembaga

Kemasyarakatan Desa

11. BUMDes

12. Pemerintahan Desa 13. Awak media

Jumlah 133

orang

3. Net Map

Pendekatan Net Map yang diperkenalkan oleh Eva Schiffer merupakan instrumen berbasis Social Network Analysis (SNA). SNA merupakan tipe analisis yang berusaha mengukur keterhubungan antar individu-individu dan membantu menjelaskan bagaimana antar individu tersebut saling terhubung dengan berbagai isu atau program. Dengan analisis ini dapat memetakan secara singkat pola hubungan yang menggambarkan kekuatan dan kelemahan yang ada serta membantu bagaimana melakukan penguatan hubungan untuk dampak yang lebih besar. Net map pada proyek perubahan ini dapat dilihat pada gambar bagan sebagai berikut:

4. Pemetaan Stakeholder

Pelaksanaan analisis terhadap stakeholder sebuah organisasi dapat memetakan dengan jelas tentang posisi stakeholder terhadap program yang akan dirancang/dijalankan oleh organisasi tersebut. Pemetaan stakeholder pada proyek perubahan ini seperti pada tabel berikut:

33

Tabel 11. Pengaruh Stakeholder

No Stakeholder Pengaruh Kepentingan Posisi

1 Bupati Purworejo + + Promoter

2 Sekretaris Daerah + + Promoter

3 Asisten Ekobang + + Promoter

4 Bappeda + + Promoter

5 Bagian Hukum Setda + - Latent

6 DP2KAD + - Latent

7 Dinpermades + - Latent

8 Dinparbud + - Latent

9 Dinkopumdag + - Latent

10 Diskominfo + - Latent

11 DPMTSP + - Latent

12 Disperinaker + - Latent

13 Dinperkimtan + - Latent

14 Sekretaris Dinas - + Defender

15 Kepala Bidang di Din.PPKP - + Defender

16 Kepala Seksi di Din.PPKP - + Defender

17 Kasubag di Din.PPKP - + Defender

18 Kepala UPT di Din.PPKP - + Defender

19 Pejabat Fungsional di Din.PPKP - + Defender

20 Pelaku utama (petani) - + Defender

21 Pelaku usaha - + Defender

22 Gapoktan - + Defender

23 Kelompoktani - + Defender

24 KWT - + Defender

25 Kelompok Pemuda Tani - + Defender

26 KTNA - + Defender

27 Asosiasi hortikultura - + Defender

28 Pemerintah Desa - + Defender

29 Komisi Penyuluhan - - Apathetic

30 Lembaga Kemasyarakatan - - Apathetic

34 Desa

31 BUMDes - - Apathetic

32 Awak Media - - Apathetic

5. Analisa Kuadran Stakeholder

Setelah dilakukan analisa stakeholders maka dengan mengetahui posisi mereka masing-masing pada quadran, stakeholders perlu dikelola dengan cara masing-masing. Posisi tersebut terdiri dari: a) promoter (high influence/high interest), b) latent (High influence/low interest), c) defender (low influence/high interest), d) apathetics (low influence/low interest)

a. Promoter (high influence/high interest)

Promoter adalah stakeholder yang memiliki kepentingan dan kekuatan besar terhadap keberhasilan proyek perubahan.

b. Latent (high influence/low interest)

Latent adalah stakeholder yang tidak memiliki kepentingan khusus maupun terlibat langsung dalam proyrk perubahan tetapi memiliki kekuatan jika dilibatkan dalam proyek perubahan.

c. Defender (low influence/high interest)

Defender adalah stakeholder yang memiliki kepentingan pribadi dan menyuarakan dukungan tetapi kekuatan yang dimiliki kecil dalam proyek perubahan.

d. Apathetics (low influence/low interest)

Apathetic adalah stakeholder yang tidak peduli atau tidak memiliki ketertarikan dan memiliki pengaruh yang rendah terhadap proyek perubahan.

35

Analisa stakeholder berdasar tingkat kepentingannya dapat dilihat dalam gambar berikut ini:

Gambar 5. Analisa stakeholder

LATENT

1. Bagian Hukum Setda 2. DP2KAD

3. Dinpermades 4. Dinparbud 5. Dinkopumdag 6. Disdikpora 7. Diskominfo 8. Dishub 9. DPMTSP 10. Disdamkar 11. Disperinaker 12. Din.PUPR 13. Dinperkimtan

PROMOTER 1. Bupati Purworejo 2. Sekretaris Daerah 3. Asisten I

4. Asisten II 5. Asisten III 6. Bappeda

APETHETIC

1. Komisi Penyuluhan 2. Lembaga

Kemasyarakatan Desa 3. BUMDes

4. Awak media

DEFENDER

1. Sekretaris Dinas

2. Kepala Bidang di Din.PPKP (6 orang) 3. Kepala Seksi di Din.PPKP (15 orang) 4. Kasubag di Din.PPKP (4 orang) 5. Kepala UPT di Din.PPKP

6. Pejabat Fungsional di Din.PPKP (80 orang) 7. Pelaku utama (petani)

8. Pelaku usaha (pedagang)

9. Gabungan kelompoktani (Gapoktan) 10. Kelompoktani

11. Kelompok Wanita Tani (KWT) 12. Kelompok Pemuda Tani 13. KTNA

14. Asosiasi hortikultura 15. Pemerintah Desa

(+)

(–) (+)

(–)

36 6. Strategi Mobilisasi Stakeholder

Langkah strategi yang dilakukan project leader terhadap stakeholder promoters, latents, defenders dan apathetics berdasar kuadran atas dasar pengaruh (influences) dan kepentingan (interests) seperti pada gambar bagan berikut:

LATENTS

b. Mengadakan rapat koordinasi c. Menyampaikan perannya dalam

proper

d. Meminta pendapatnya e. Menyampaikan peluang

kerjasama

PROMOTERS

a. Menyampaikan maksud dan tujuan proper

b. Meminta masukan dan arahan kebijakan tindak lanjut

c. Melaporkan setiap tahapan pelaksanaan

APATHETICS

a. Melibatkan dalam kegiatan b. Mengkomunikasikan secara

kontinyu

c. Meminta ide gagasan d. Memberi support

e. Mendampingi agar partisipatif

DEFENDERS

a. Meminta masukan dan sarannya

b. Menyampaikan tugasnya c. Mengkomunikasikan tahapan

secara intensif

d. Memberikan kepercayaan dan tanggung jawab

Gambar 6. Strategi Mobilisasi Stakeholders

37 7. Tim Efektif

Perlu dibentuk adanya Tim Efektif dan Kreatif agar pelaksanaan proyek perubahan ini setiap tahapan bisa berjalan lancar dan sesuai dengan waktu yang direncanakan. Susunan struktur Tim Efektf dan Kreatif seperti pada gambar berikut ini.

Gambar 7. Struktur Tim Efektif dan Kreatif

Coach

Drs. SIGIT SUMARHAEN YANTO, SH., MM.

Mentor

Drs. BOEDI HARDJONO

Project Leader

WASIT DIONO, S.Sos.

Pokja I Sekretariat

Pokja III

Kawasan dan Image Branding

Pokja II

SDM

38 Susunan Tim Efektif dan Kreatif

1. Mentor : Asisten Ekonomi dan Pembangunan (Drs. Boedi Hardjono)

2. Coach : Widyaiswara

(Drs. Sigit Sumarhaen Yanto, SH., MM.)

3. Project Leader : Kepala Din.PPKP Kabupaten Purworejo

(Wasit Diono, S.Sos.)

4. Pokja I (Sekretariat)

Ketua : Sekretaris Dinas (Sukusnanto, SP.)

Anggota : Kepala Sub Bagian Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan

(Fitria Kurniawati, S.TP., MM.)

5. Pokja II (Sumber Daya Manusia)

Ketua : Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian (Eny Sulistyowati, SP., MAP)

Anggota : Koordinator Kelompok Jabatan Fungsional (KJF)

(Panuju Bekti, SP., MM.)

6. Pokja III (Kawasan dan Image Branding)

Ketua : Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura

(Ir. Eko Anang SW., MMA)

Anggota : Kepala Seksi Pengembangan Produksi Hortikutura

(Jayadi, SP., MM.)

39

8. Identifikasi Potensi Masalah, Kendala dan Strategi

Proyek perubahan ini akan mewujudkan kawasan hortikultura agar kemampuan manajerial petani meningkat dan tercipta brand image produk hortikultura Kabupaten Purworejo. Selain potensi pendukung yang dimiliki, di lain sisi terdapat kendala dan tantangan untuk mewujudkan hal tersebut, yang pasti akan dihadapi sehingga diperlukan antisipasi dan langkah-langkah untuk mengatasinya. Analisis mengenai potensi, kendala dan solusi seperti tercantum pada table berikut ini.

Tabel 12. Kendala dan Solusi Internal

No Kendala Solusi

1. Tim Efektif dan Kreatif sibuk dengan pekerjaan pokok masing-masing

a. Membangun komunikasi yang efektif dengan tim b. Memberi motivasi

c. Memberi peran dan tanggung jawab agar merasa dilibatkan

2. Perlu waktu untuk

mengidentifikasi potensi guna menyusun bahan kebijakan (Perbup)

Mengumpulkan data internal Din.PPKP dan literasi dari berbagai sumber data seperti BPS dan OPD lainnya.

Eksternal

No Kendala Solusi

1. Kesediaan dan komitmen dari semua stakeholder terhadap proyek perubahan tidak sama.

Memahamkan dan

mengkomunikasikan dengan baik akan urgensi pelaksanaan proyek perubahan ini bagi pembangunan Kabupaten Purworejo.

40

Dalam dokumen rancangan proyek perubahan (Halaman 37-47)

Dokumen terkait