• Tidak ada hasil yang ditemukan

STRUKTUR MEKANISME OUTCOME

Dalam dokumen Risk Management in Islamic Banking (Halaman 45-60)

6 Rapat Dewan Komisaris membahas permasalahan sesuai

dengan agenda rapat dan diselenggarakan secara berkala, paling kurang 4 kali dalam setahun

7 Membentuk komite audit, pemantau risiko, serta remunerasi - nominasi.

8 Pengambilan keputusan rapat Dekom telah dilakukan

berdasarkan musyawarah mufakat atau suara terbanyak dalam hal tidak terjadi musyawarah mufakat.

9 Tidak memanfaatkan bank untuk kepentingan pribadi, keluarga, dantidak mengambil dan/atau menerima keuntungan pribadi kecuali yg ditetapkan dalam RUPS

10 Memastikan tidak ada intervensi dari siapapun

Penggantian pengangkatan Komisaris telah memperhatikan rekomendasi Komite Nominasi atau Komite

Remunerasi dan Nominasi & persetujuan RUPS

1.DEWAN KOMISARIS

05/24/2024 46

STRUKTUR MEKANISME OUTCOME

1 Memiliki integritas, kompetensi dan reputasi keuangan yang memadai

Pelaksanaan kepengurusan bank dan tidak memberikan kuasa umum kepada pihak lain yang mengakibatkan pengalihan tugas dan fungsi direksi.

Mengungkapkan kebijakan-kebijakan bank yang bersifat strategis di bidang kepegawaian kepada pegawai dengan media yang mudah diakses

2 Minimal 3 orang orang ,berdomisili di Indonesia serta mayoritas tidak saling memiliki hubungan keluarga

Melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya secara independen terhadap pemegang saham. Dan melaksanakan prinsip-prinsip GCG dalam

Mengkomunikasikan kepada pegawai mengenai arah bisnis bank dalam rangka pencapaian misi dan visi bank

3 Direktur Utama, berasal dari pihak yang independen terhadap

Pemegang Saham Pengendali

Menindaklanjuti temuan audit dan rekomendasi dari auditor ( SKAI, KAP, pengawas OJK)

Melakukan Rapat Direksi telah

dituangkan dalam risalah rapat dan didokumentasikan dengan baik,

termasuk pengungkapan secara jelas dissenting opinions yang terjadi dalam rapat Direksi

4 Mayoritas Direksi berpengalaman

>5thn , sbg Pejabat Eksekutif Bank, kecuali Bank Syariah >2 thn

Menyediakan data dan informasi yang lengkap, akurat, terkini dan tepat waktu kepada komisaris.

Mengungkapkan: 1) Kepemilikan saham s/d 5% atau lebih pada Bank 2) Hubungan keuangan dan hubungan keluarga dengan Dekom, Direksi lainnya PSP ,3) Remunerasi dan fasilitas lain; 4) Shares option yang dimiliki Direksi.

2. DIREKSI

STRUKTUR MEKANISME OUTCOME

5 Tidak rangkap jabatan pada Bank, atau lembaga lain kecuali menjadi Dewan Komisaris dalam rangka melaksanakan tugas

pengawasan atas penyertaan pada perusahaan anak bukan Bank yang dikendalikan oleh Bank.

Kebijakan dan keputusan strategis melalui mekanisme rapat direksi dan setiap keputusan rapat dapat diimplementasikan dan sesuai dengan kebijakan, pedoman serta tata tertib kerja yang berlaku ,

6 Tidak menggunakan penasehat perorangan dan/atau jasa

profesional sebagai konsultan kecuali untuk proyek yang bersifat khusus

Tidak memanfaatkan Bank untuk kepentingan pribadi, keluarga, yang merugikan bank dan tidak menerima keuntungan pribadi dari bank selain remunerasi dan fasilitas lainnya yang ditetapkan RUPS

7 Memiliki pedoman dan tata tertib kerja yang telah mencantumkan pengaturan etika kerja, waktu kerja, dan rapat

8 Anggota Direksi baik secara sendiri-

2. DIREKSI

05/24/2024 48

STRUKTUR MEKANISME OUTCOME

1 Komite Audit terdiri dari seorang Komisaris Independen, seorang Pihak Independen yang ahli di bidang keuangan atau akuntansi dan seorang Pihak Independen yang ahli di bidang hukum atau

perbankan dan diketuai oleh Komisaris Independen

Komite Audit memantau dan mengevaluasi perencanaan dan pelaksanaan audit , memantau tindak lanjut hasil audit ,menilai kecukupan pengendalian intern , kecukupan proses pelaporan keuangan.

rekomendasi penunjukan Akuntan Publik kepada RUPS melalui Dewan Komisaris

Risalah hasil rapat wajib dibuat, termasuk pengungkapan perbedaaan pendapat (dissenting opinions) secara jelas dan didokumentasikan dengan baik.

2 Komite Pemantau Risiko terdiri dari seorang Komisaris Independen, seorang Pihak Independen yang ahli di bidang keuangan dan seorang Pihak Independen yang ahli di bidang manajemen risiko, dan diketuai oleh Komisaris Independen.

Komite Pemantau Risiko mengevaluasi kebijakan dan pelaksanaan manajemen risiko dan mengevaluasi pelaksanaan tugas Komite Manajemen Risiko dan Satuan Kerja Manajemen Risiko (SKMR).

Masing-masing Komite telah melaksanakan fungsinya sesuai ketentuan yang berlaku seperti

misalnya pemberian rekomendasi sesuai tugasnya kepada Dewan

Komisaris 3 Komite Remunerasi dan

Nominasi terdiri dari seorang Komisaris Independen, seorang Komisaris dan seorang Pejabat

Eksekutif yang membawahi sumber daya manusia atau seorang

perwakilan pegawai, dan diketuai oleh Komisaris Independen

Komite Remunerasi mengevaluasi kebijakan remunerasi bagi:

• Dewan Komisaris dan Direksi dan disampaikan kepada RUPS;

• Pejabat Eksekutif dan pegawai dan disampaikan kepada Direksi

3. KOMITE

STRUKTUR MEKANISME OUTCOME

4 Rapat Komite, paling kurang dihadiri 51% dari jumlah anggota termasuk seorang Komisaris Independen dan khusus Komite Remunerasi dan Nominasi dihadiri oleh Pejabat Eksekutif atau perwakilan pegawai

Dalam hal terjadi benturan kepentingan, anggota Dewan Komisaris, anggota Direksi, dan Pejabat Eksekutif tidak mengambil tindakan yang dapat merugikan atau mengurangi keuntungan Bank.

5 Memiliki integritas, akhlak dan moral yang baik , dan bukan merupakan anggota Direksi Bank yang sama maupun Bank lain

Komite Nominasi, memberikan

rekomendasi calon anggota Dewan Komisaris dan/atau Direksi untuk disampaikan kepada RUPS. dan calon Pihak Independen yang dapat menjadi anggota Komite kepada Dewan Komisaris.

6 Tidak memiliki hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham dan/atau

hubungan keluarga dengan Dekom, Direksi,PSP

8 Pejabat Eksekutif /perwakilan pegawai

3. KOMITE

05/24/2024 50

STRUKTUR MEKANISME OUTCOME

1

Bank memiliki kebijakan, sistem dan prosedur

penyelesaian mengenai:

• benturan kepentingan yang mengikat setiap pengurus dan pegawai Bank;

• administrasi, dokumentasi dan pengungkapan

benturan kepentingan dimaksud dalam Risalah Rapat

Dalam hal terjadi benturan kepentingan, anggota Dewan Komisaris, anggota Direksi, dan Pejabat Eksekutif tidak mengambil tindakan yang dapat merugikan atau mengurangi keuntungan Bank

Benturan kepentingan yang dapat merugikan Bank atau mengurangi keuntungan Bank diungkapkan dalam setiap keputusan dan terdokumentasi dengan baik. dan kegiatan

operasional bank bebas dari intervensi pemilik/pihak

terkait/pihak lainnya yang dapat menimbulkan benturan kepentingan yang dapat

merugikan atau mengurangi keuntungan Bank

4. BENTURAN KEPENTINGAN ( CONFLICT OF INTEREST )

STRUKTUR MEKANISME OUTCOME

1 Bank memiliki satuan kerja kepatuhan yang independen terhadap satuan kerja operasional.

Direktur Kepatuhan bertugas dan bertanggung jawab antara lain:

a) memastikan kepatuhan Bank terhadap ketentuan dan peraturan perundang- undangan yang berlaku

b) laporan pelaksanaan tugas dan tanggung jawab tiap 3 bulanan kepada Direktur Utama dengan tembusan kepada Dewan Komisaris

c) merumuskan strategi guna mendorong terciptanya Budaya Kepatuhan Bank;

dan meminimalkan Risiko Kepatuhan Bank;

d) memastikan bahwa seluruh kebijakan, ketentuan, sistem, dan prosedur, serta kegiatan usaha yang dilakukan Bank telah sesuai dengan ketentuan

Cakupan laporan pelaksanaan tugas Direktur yang membawahkan Fungsi Kepatuhan tersebut telah sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan Bank

berhasil membangun budaya kepatuhan dalam pengambilan keputusan dan dalam kegiatan operasional bank .

2 Pengangkatan, pemberhentian dan/atau pengunduran diri Direktur yang

membawahkan Fungsi Kepatuhan sesuai dengan ketentuan yang berlaku

Direksi menyetujui kebijakan kepatuhan Bank dalam bentuk pedoman kebijakan fungsi kepatuhan dan disosialisasikan keseluruh pegawai

3 SKK bertanggung jawab membuat langkah-

langkah dalam rangka mendukung terciptanya

5. KEPATUHAN ( COMPLIANCE )

05/24/2024 52

STRUKTUR MEKANISME OUTCOME

1 Bank memiliki Standar Pelaksanaan Fungsi Audit Intern Bank (SPFAIB), ;

Memiliki Piagam Audit Intern (Internal Audit Charter);

membentuk SKAI; yg independen terhadap satuan kerja operasional

Memiliki panduan audit intern.

Direksi bertanggung jawab atas terciptanya struktur pengendalian intern, dan

menjamin terselenggaranya fungsi audit intern Bank dalam setiap tingkatan

manajemen dan tindak lanjut temuan audit intern

Direksi bertanggung jawab atas tersedianya laporan kegiatan pelaksanaan fungsi audit intern Bank kepada RUPS. dan temuan- temuan pemeriksaan SKAI telah

ditindaklanjuti dan tidak terjadi temuan yang berulang.

2 Bank memastikan Satuan Kerja Audit Internal (SKAI ), didukung sumber daya yang berkualitas yang mampu

menyelesaikan tugas secara efektif.

Direksi memastikan tidak terdapat penyimpangan dalam realisasi atas rencana pemeriksaan SKAI Bank.

3 SKAI melakukan fungsi pengawasan secara

independen dengan cakupan tugas yang memadai dan sesuai dengan rencana, pelaksanaan maupun pemantauan hasil audit

4 SKAI melaksanakan tugas sekurang-kurangnya

meliputi penilaian: (a) kecukupan Sistem Pengendalian Intern Bank; (b) efektivitas Sistem Pengendalian Intern Bank; (c) kualitas kinerja operasional, kepatuhan dan kewajaran keuangan

5 SKAI memantau, menganalisis dan

melaporkan perkembangan tindak lanjut perbaikan yang dilakukan auditee

6. AUDIT INTERNAL

STRUKTUR MEKANISME OUTCOME

1 Penugasan audit kepada Akuntan Publik dan KAP sekurang-kurangnya memenuhi aspek-aspek:

kapasitas KAP yang ditunjuk

legalitas perjanjian kerja;

ruang lingkup audit;

standar profesional akuntan publik; dan

komunikasi Bank

Indonesia/OJK dengan KAP dimaksud.

Bank menunjuk Akuntan Publik dan KAP yang terdaftar di Bank Indonesia dan sesuai

peraturan perundang-undangan yang berlaku

Hasil audit dan management letter

menggambarkan permasalahan bank yang signifikan dan disampaikan secara tepat waktu kepada Bank Indonesia oleh KAP yang ditunjuk.

.

2 Penunjukkan terlebih dahulu memperoleh

persetujuan RUPS berdasarkan rekomendasi dari Komite Audit melalui Dewan Komisaris

Cakupan hasil audit paling kurang sesuai dengan ruang lingkup audit sebagaimana diatur dalam ketentuan yang berlaku

3 Akuntan Publik yg ditunjuk melakukan

komunikasi dengan otoritas yg berwenang mengenai kondisi Bank yang diaudit dalam rangka persiapan dan pelaksanaan audit

Auditor bertindak obyektif dalam melakukan audit.

4 Akuntan Publik dalam melaksanakan audit

7. AUDIT EKSTERNAL

05/24/2024 54

STRUKTUR MEKANISME OUTCOME

1 Struktur organisasi Bank mendukung penerapan manajemen risiko dan

pengendalian intern yang baik antara lain adanya SKAI, Internal Control ( Quality assurance) , SKMR dan Komite Manajemen Risiko serta Satuan Kerja Kepatuhan.

Dewan Komisaris bertugas dan bertangung jawab menyetujui kebijakan Manajemen Risiko termasuk strategi dan kerangka Manajemen Risiko yang ditetapkan sesuai dengan tingkat risiko yang diambil (risk appetite) dan toleransi risiko (risk tolerance);

Bank menerapkan manajemen risiko secara efektif, yang disesuaikan dengan tujuan, kebijakan usaha, ukuran dan kompleksitas usaha serta kemampuan Bank.

2 Bank memiliki kebijakan,

prosedur dan penetapan limit risiko yang memadai

Dewan Komisaris mengevaluasi kebijakan Manajemen Risiko dan Strategi Manajemen Risiko paling kurang satu kali dalam satu tahun

Dewan Komisaris dan Direksi (Manajemen) mampu melakukan pengawasan secara aktif terhadap pelaksanaan kebijakan dan strategi manajemen risiko

3 Bank menetapkan Risk Appetite

dan Risk Tolerance secara tegas Dewan Komisaris mengevaluasi pertanggungjawaban Direksi dan memberikan arahan perbaikan atas pelaksanaan kebijakan Manajemen Risiko secara berkala

Bank tidak melakukan aktivitas bisnis yang melampaui kemampuan

permodalan untuk menyerap risiko kerugian

4 Bank mempertimbangkan

kemampuan permodalan terkait dengan risikonya

Direksi menyusun kebijakan Manajemen Risiko termasuk strategi dan kerangka Manajemen Risiko secara tertulis dan komprehensif termasuk limit risiko

8. PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO & PENGENDALIAN INTERNAL

STRUKTUR MEKANISME OUTCOME

5 Direksi menyusun, menetapkan,

dan mengkinikan prosedur dan sarana untuk mengidentifikasi, mengukur, memonitor, dan mengendalikan risiko

6 Direksi menetapkan struktur

organisasi termasuk wewenang dan tanggung jawab yang jelas pada setiap jenjang jabatan yang terkait dengan penerapan Manajemen Risiko

7 Direksi memastikan adanya pemisahan

fungsi antara SKMR yang melakukan identifikasi, pengukuran, pemantauan dan pengendalian risiko dengan satuan kerja yang melakukan dan menyelesaikan transaksi

8 Bank telah menerapkan sistem

8. PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO & PENGENDALIAN INTERNAL

05/24/2024 56

STRUKTUR MEKANISME OUTCOME

1 Bank telah memiliki kebijakan, sistem dan prosedur tertulis yang memadai untuk penyediaan dana kepada pihak terkait dan penyediaan dana besar, berikut model monitoring dan penyelesaian masalahnya.

Bank secara berkala mengevaluasi dan mengkinikan kebijakan, sistem dan prosedur dimaksud agar disesuaikan dengan ketentuan dan perundang- undangan yang berlaku.

Penerapan penyediaan dana (pemberian kredit) oleh Bank kepada pihak terkait dan/atau penyediaan dana besar telah:

 memenuhi ketentuan Bank Indonesia tentang Batas Maksimum

Pemberian Kredit (BMPK)

 memperhatikan kemampuan permodalan dan penyebaran

/diversifikasi portofolio penyediaan dana (kredit yg diberikan)

2 Terdapat proses yang memadai untuk

memastikan penyediaan dana kepada pihak terkait dan penyediaan dana dalam jumlah besar telah sesuai dengan prinsip kehati-hatian.

Laporan telah disampaikan secara berkala kepada otoritas yg berwenang secara tepat waktu.

3 Pengambilan keputusan dalam

penyediaan dana diputuskan manajemen secara independen tanpa intervensi dari pihak terkait dan/atau pihak lainnya

4

9. KREDIT KPD PIHAK TERKAIT & BERJUMLAH BESAR

STRUKTUR MEKANISME OUTCOME

1 Bank memiliki kebijakan dan prosedur mengenai tata cara pelaksanaan transparansi kondisi keuangan dan non keuangan.

Bank telah mentransparansikan kondisi keuangan dan non-keuangan kepada stakeholders

Laporan Tahunan telah disampaikan secara lengkap dan tepat waktu kepada pemegang saham dan :

2 Bank wajib menyusun Laporan Pelaksanaan GCG pada setiap akhir tahun buku dengan cakupan sesuai ketentuan yang berlaku.

Bank mentransparansikan informasi produk Bank sesuai ketentuan Bank Indonesia tentang Transparansi Informasi Produk Bank dan Penggunaan Data Pribadi Nasabah

a) Bank Indonesia;

b) Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI);

c) Lembaga Pemeringkat di Indonesia;

d) Asosiasi Bank-Bank di Indonesia;

e) Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI);

3 Tersedianya pelaporan internal yang lengkap, akurat, dan tepat waktu yang didukung oleh SIM

yang memadai.

Bank mentransparansikan tata cara pengaduan nasabah dan penyelesaian sengketa kepada nasabah sesuai ketentuan Bank Indonesia

f) 2 (dua) Lembaga Penelitian di bidang Ekonomi dan Keuangan;

g) 2 (dua) Majalah Ekonomi dan Keuangan

4 Terdapat sistem informasi yang handal yang didukung oleh sumber daya manusia yang kompeten dan

Bank menyusun dan menyajikan laporan dengan tata cara, jenis dan cakupan sebagaimana diatur

10. TRANSPARANSI

05/24/2024 58

STRUKTUR MEKANISME OUTCOME

1 Rencana strategis Bank disusun dalam bentuk Rencana Korporasi (corporate plan) dan Rencana Bisnis (business plan)

mencerminkan visi dan misi Bank.

Bank telah menyusun Rencana Bisnis Bank secara realistis,

komprehensif, terukur (achievable) dengan memperhatikan prinsip kehati- hatian dan responsif terhadap

perubahan internal dan eksternal. , disetujui oleh Dewan Komisaris

Rencana Korporasi (corporate plan) dan Rencana Bisnis (business plan) disusun oleh Direksi dan disetujui oleh Komisaris dan telah dikomunikasikan Direksi

kepada Pemegang Saham Pengendali dan ke seluruh jenjang organisasi yang ada pada Bank.

2 Rencana strategis Bank didukung sepenuhnya oleh pemilik, antara lain tercermin dari komitmen dan upaya pemilik untuk memperkuat permodalan

Direksi telah mengkomunikasikan Rencana Bisnis Bank kepada:

 Pemegang Saham Bank;

 seluruh jenjang organisasi yang ada pada Bank.

Rencana strategis bank harus didukung dengan penyiapan infrastruktur yang memadai antara lain SDM, IT, jaringan kantor, kebijakan dan prosedur

3 Komisaris melakukan pengawasan

terhadap pelaksanaan Rencana Bisnis Bank.

Rencana strategis bank disusun atas dasar kajian yang komprehensif dengan memperhatikan peluang bisnis dan kekuatan yang dimiliki bank serta mengidentifikasikan kelemahan dan ancaman (SWOT Analysis).

4 Pemilik ataupun PSP menunjukkan

keseriusan untuk mengambil langkah- langkah yang diperlukan dalam rangka mendukung rencana strategis Bank

Rencana Bisnis Bank menggambarkan pertumbuhan Bank yang

berkesinambungan

11. RENCANA STRATEGIS

pilar 3

Rentabilitas

60

Dalam dokumen Risk Management in Islamic Banking (Halaman 45-60)

Dokumen terkait