• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Lokasi Penelitian

4. Struktur Organisasi BSM Cabang Bandar Jaya

saldo,mutasi rekening, kurs, menyampaikan keluhan dan informasi lainnya.

5) BSM Notifikasi

Layanan untuk memberikan informasi segera dari setiap mutasi transaksinasabah sesuai dengan jenis transaksi yang didaftarkan oleh nasabah yang dikirimkan melalui media sms atau email.

6) BSM ATM

Layanan perbankan berupa mesin anjungan tunai mandiri yang dimiliki oleh BSM dimana dapat digunakan oleh nasabah untuk melakukan transaksi tunai maupun non tunai, BSM ATM juga dapat digunakan untuk nasabah dari bank anggota bersama, prima dan Bancard.

7) BSM Net Banking

Layanan transaksi perbankan(non tunai) melalui jaringan internet ke alamat http://www.syariahmandiri.co.id/51

Gambar 4.1

Struktur Organisasi BSM Cabang Bandar Jaya52

Struktur organisasi kepegawaian merupakan salah satu dari deskripsi pekerjaan yang mempunyai masing- masingnya mempunyai tugas utama yaitu:

52 Hasil wawancara dengan Bapak Eko Prasetio bagian Branch Operation Service Maanager, tanggal 05 Desember 2018.

Branch Manager Heru Kurniawan Susilo

BBRM 1. Bagus

Prabowo 2. Riki Cahyo

BBRM

Harry Widayanto

BOSM Eko prasetyo

M8M

Angga Saputra

PBO Fidha Mecha Gumilang

BBS

Nanda Herista

Junior CBRM Meri Marlena

Teller 1. Fitri Mutia 2. Suci Natalia 3. Nurul 4. Khodri Isa 5. Indra Y

BO 1. Santi 2. Yogi

CS 1. Fitri Mutia 2. Yusuf

Suhendi 3. CN. Pratiwi

Haryanto

Mikro Analisis

Andriyan Jaka Setiawan

SFE 1. Lintar

Chandar M 2. Metria Sella

OB 1. Subhan 2. Fahrurozi

Security 1. Veri

Firmansyah 2. Happy

Moentas 3. Arief Setyo

Nugroho 4. Yudi

Driver 1. Mahfud

Shidiq 2. Parno 3. Kardiansyah 4. Asep

Mustakim

Adm.

Mikro Kartika Indah

PMM

1. Saiful 2. Nanda 3. Eko Saputra 4. Imam

a. Kepala cabang (Branch Manager)

Tugas pokok kepala cabang yaitu memimpin, mengelola, mengawasi atau mengendalikan, mengembangkan kegiatan dan mendayagunakan sarana organisasi Kantor Cabang untuk mencapai tingkat serta volume aktivitas pemasaran, operasional dan layanan kantor cabang yang efektif dan efisien sesuai dengan target yang telah ditetapkan.

b. Branch Operation and Service Manager (BOSM)

Memastikan terkendalinya biaya operasional Branch Office dengan efisien dan efektif.

c. Teller

Melayani kegiatan penyetoran dan penarikan uang tunai, pengambilan atau penyetoran non tunai dan surat-surat berharga dan kegiatan kas lainnya serta terselenggaranya layanan dibagian kas secara benar, cepat sesuai dengan standar pelayanan bank

d. Bussines Banking Relationship Manager (BBRM)

Bussines Banking Staff (BBS) : Membantu tugas dari CBRM.

e. Consumer Banking Relationship Manager (CBRM)

Memenuhi kebutuhan nasabah pembiayan. Contoh pembiayaan rumah, pensiun, emas, Oto, kendaraan.

f. Mikro Banking Manajer (MBM)

Memastikan tercapainya target bisnis, yaitu pembiayaan, pendanaaan dan fee based.

g. Mikro analisis

Bertanggung jawab atas segala pembiayaan yang akan diberikan kepada nasabah, menandatangani persetujuan pembiayaan nasabah, apabila ada permasalahan yang dihadapi oleh nasabah analisis mikro,yang bertanggung jawab atas segala permasalahan baik dalam sistem pembiayaannya maupun dalam penarikan jaminan nasabah.

h. Admin mikro

Bertanggung jawab atas terselenggaranya administrasi mulai dari permohonan pembiayaan, pencairan pembiayaan, angsuran hingga pelunasan pembiayaan.

i. Pelaksana Marketing Mikro (PMM)

Merealisasikan target pembiayaan, pendanaan, dan fee based income yang didistribusikan oleh kepala cabang.53

B. Mekanisme Pembiayaan Musyarakah Mutanaqisah Studi Pada Bank Syariah Mandiri Cabang Bandar Jaya.

1. Produk Pembiayaan Akad Musyarakah Mutanaqisah di BSM Cabang Bandar Jaya

Bank Sariah Mandiri (BSM) Cabang Bandar Jaya merupakan salah satu lembaga keuangan bersyariat Islam yang memberikan suatu kemudahan untuk memiliki hunian rumah sesuai dengan syariat islam..

Adapun produk yang diluncurkan oleh Bank Syariah Mandiri Cabang Bandar Jaya yaitu Produk Pembiayan KPR dengan menggunakan akad musyarakah mutanaqisah. Produk KPR merupakan produk yang paling

53 Ibid.,

diminati oleh calon nasabah karena prosesnya cepat dan mudah serta angsuran ringan.

Pembiayaan KPR di Bank Syariah Mandiri Cabang Bandar Jaya merupakan produk pembiayaan yang diberikan oleh bank dalam melayani nasabah untuk memenuhi kebutuhan nasabah dan memberikan pelayanan yang memuaskan kepada nasabah.

Sebagai langkah awal dalam penelitian tentang pembiayaan musyarakah mutanaqisah ini, maka peneliti melihat dari jumlah nasabah yang melakukan produk pembiayaan KPR tersebut.

Tabel 4.2

Jumlah Nasabah Produk Pembiayaan KPR dengan Akad MMQ BSM Cabang Bandar Jaya

Jumlah Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Jumlah nasabah Tidak ada 11 nasabah 13 nasabah

Tabel di atas merupakan jumlah nasabah produk pembiayaan KPR dari tahun 2016, 2017 dan 2018. Dilihat dari data tersebut dari tahun ke tahun nasabah produk pembiayaan KPR mengalami peningkatan.

Jumlah nasabah pembiayaan KPR pada tahun 2016 dinyatakan tidak ada karena nasabah belum mengetahui pembiayaan KPR dengan akad musyarakah mutanaqisah dan nasabah masih banyak yang menggunakan akad murabahah. Kemudian pada tahun 2017 mulai mengalami peningkatan yakni sebanyak 11 nasabah, hal itu disebabkan pihak BSM cabang Bandar Jaya terus mempromosikan pembiayaan KPR dengan akad musyarakah mutanaqisah dan nasabah mulai tertarik menggunakan akad

musyarakah mutanaqisah. Strategi yang digunakan dalam mempromosikan pembiayaan KPR yaitu apabila calon nasabah kurang berminat dengan akad pembiayaan murabahah dan lain-lain maka pihak BSM langsung mempromosikan pembiayaan KPR dengan akad musyarakah mutanaqisah . pihak BSM juga mempromosikannya melalui brosur KPR. Kemudian pada tahun 2018 nasabah pembiayaan KPR meningkat menjadi 13 nasabah, karena dilihat dari biaya angsuran yang ringan dan sesuai dengan syarat-syarat yang sesuai dengan keinginan nasabah Diketahui pula jumlah keseluruhan outstanding saat ini di BSM Cabang Bandara Jaya yaitu mencapai 15.201.671.037, dan jika dipresentasikan yaitu 3%. 54 Jumlah outstanding tersebut merupakan jumlah keseluruhan saldo pembiayaan KPR dengan akad musyarakah mutanaqisah diambil dari tiga tahun terakhir yaitu tahun 2016,2017, dan 2018.

2. Prosedur Pengajuan Pembiayaan Akad Musyarakah Mutanaqisah di BSM Cabang Bandar Jaya

Bank Syariah Mandiri Cabang Bandar Jaya merupakan salah satu lembaga keuangan syariah yang memberikan kesempatan kepada nasabah memiliki hunian rumah yang diinginkan. Kemudian dalam memberikan pembiayaan, Bank Syariah Mandiri Cabang Bandar Jaya memberikan syarat dan ketentuan kepada nasabah untuk dipenuhi. Terdapat beberapa persyaratan yang ditentukan oleh bank syariah mandiri bagi calon nasabah

54 Hasil wawancara dengan Ibu Meri Marlena bagian junior CBRM di Bank Syariah Mandiri Cabang Bandar Jaya, tanggal 05, Desember 2018.

pembiyaan hunian syariah antara lain calon nasabah harus dalam usia produktif, usia produktif disni yang dimaksud adalah berusia minimum 21 tahun dan pada saat pembiayaan jatuh tempo berusia maksimum 55 tahun untuk karyawan (K) dan untuk wiraswasta (W) dan profesional (P) dimulai dari usia 21 tahun dan maksimal 60 tahun. Calon nasabah harus Warga Negara Indonesia (WNI) dan cakap hukum. Untuk pegawai instansi atau perusahaan, umur calon nasabah pada saat pembiayaan jatuh tempodapat melebihi umur maksimum yang ditetapkan di atas apabila yang bersangkutan menyerahkan bukti bahwa akan tetap bekerja di instansi atau perusahaan yang sama atau dikaryakan ditempat lain dan bukti tersebut harus dapat diverivikasi kebenarannya dan disahkan oleh pejabat pemegang wewenang tersebut. Kemudian calon nasabah harus mengisi formulir permohonan Griya BSM dan ditandatangi sebagai bukti bahwa calon nasabah bersedia untuk melakukan pembiayaan tersebut.

Selain persyaratan diatas, terdapat pula persyaratan administrasi yang ditentukan oleh bank syariah mandiri antara lain calon nasabah harus bersedia membuka rekening tabungan di Bank Syariah Mandiri atas nama yang bersangkutan serta calon nasabah juga harus menyerahkan dokumen antara lain sebagai berikut :

Tabel 4.3

Persyaratan Pengajuan Pembiayaan KPR Griya BSM55

Persyaratan Nasabah K P W

Copy KTP nasabah dan pasangan √ √ √

Copy kartu keluarga √ √ √

Copy akta nikah/akta cerai/akta pisah harta √ √ √ Asli slip gaji/surat keterangan penghasilan

terakhir

√ - -

Copy SK (karyawan tetap) √ - -

Copy tabungan/rekening koran (3 bulan terakhir) √ √ √ Copy NPWP dan SPT PPh 21 tahun terakhir √ √ √

Copy izin usaha/izin praktek - - √

Copy laporan keuangan 2 tahun terakhir - - √ Copy KT Direksi dan Komisaris atau pengurus - - √

Lainnya jika dibutuhkan Bank √ √ √

3. Ketentuan Pembiayaan Akad Musyarakah Mutanaqisah di BSM Cabang Bandar Jaya.

Adapun ketentuan pembiayaan KPR di Bank Syariah Mandiri Cabang Bandar Jaya yaitu Bank wajib menjual porsinya secara bertahap dan nasabah wajib membelinya. Setelah selesai pelunasan penjualan, seluruh hishshah (porsi) bank beralih seluruhnya kepada nasabah.

Kemudian aset musyarakah mutanaqisah dapat di ijarahkan kepada nasabah. Apabila aset musyarakah menjadi objek ijarah, maka nasabah dapat menyewa aset tersebut dengan nilai ujrah yang disepakati.

Keuntungan yang diperoleh dari ujrah tersebut dibagi sesuai dengan nisbah yang telah disepakati dalam akad, sedangkan kerugian karus berdasarkan proporsi kepemilikan.

55 Ibid.,

Dan untuk nisbah keuntungan yang diperoleh dapat mengikuti perubahan proporsi kepemilikan sesuai kesepakatan antara bank dan nasabah. Kemudian untuk porsi kepemilikan bank beralih seluruhnya kepada nasabah pada saat nasabah melunasi seluruh sisa kewajiban sesuai dengan kesepakatan akad. Kemudian masa jatuh tempo disesuaikan dengan permintaan nasabah, seperti nasabah memninta masa jatuh tempo sampai 10 tahun atau 15 tahun. Pihak bank memperoleh keuntungan melalui tarif ujrah dan biaya administrasi. Sedangkan kendala-kendala yang dihadapi pihak bank yaitu calon nasabah belum memahami produk pembiayaan KPR menggunakan sistem akad musyarakah mutanaqisah, hal tersebut dikarenakan akad musyarakah mutanaqisah merupakan jenis akad baru untuk pembiayaan di BSM karena selama ini akad yang sering digunakan yaitu murabahah dan istishna56

C. Analisis Pembiayaan Musyarakah Mutanaqisah di BSM Cabang Bandar Jaya

1. Gambaran Umum Pembiayaan Akad Musyarakah Mutanaqisah di BSM Cabang Bandar Jaya

Musyarakah mutanaqisah merupakan akad hasil kreasi ulama dan pengusaha yang memadukan nilai musyarakah yang terdapat dalam syariah dan kebutuhan instrumen bisnis yang berkembang demikian cepat Musyarakah mutanaqisah adalah musyarakah dengan ketentuan bagian dana salah satu mitra akan dialihkan secara bertahap kepada mitra lainnya

56 Hasil wawancara dengan Ibu Nanda Herista bagian BBS di Bank Syariah Mandiri Cabang Bandar Jaya, tanggal 05 Desember 2018.

sehingga bagian dananya akan menurun dan pada akhir masa akad mitra lain tersebut akan menjadi pemilik penuh usaha musyarakah tersebut.

Bank Syariah Mandiri Cabang Bandar Jaya adalah Bank yang melakukan inovasi dan development menyangkut fitur produk maupun akad pembiayaan untuk pembiayaan pemilikan rumah. Guna memberikan pilihan dan opsi lain, Bank Syariah Mandiri mengembangkan pembiayaan pemilikan rumah dengan konsep Co- Ownership Asset atau syirkah Al- milk dengan menggunakan akad musyarakah mutanaqisah.

Pihak Bank dan nasabah sepakat dan menyatakan bahwa nama nasabah tercantum dalam dokumen kepemilikan rumah merupakan bukti kepemilikan bersama Bank dan nasabah (co-ownership atau syirkah al milk) hingga nasabah dinyatakan melunasi seluruh opsi Bank. Syirkah al milk mengandung arti kepemilikan bersama (co-ownership) yang keberadaannya muncul apabila dua orang atau lebih memperoleh kepemilikan bersama atau suatu kekayaan (asset).57

Menurut Ibu Meri Marlena selaku karyawan bagian Junior CBRM produk pembiayaan KPR menggunakan akad musyarakah mutanaqisah.

Beliau menjelaskan bahwa Akad musyarakah mutanaqisah adalah bentuk kerja sama (syirkah) antara bank dengan nasabah untuk bersama-sama menyertakan dana investasi dalam pembelian sebuah aset (rumah/apartemen/sarusun).Bank akan melepaskan atau menurunkan porsi

57 Hasil wawancara dengan Ibu Meri Marlena bagian junior CBRM di Bank Syariah Mandiri Cabang Bandar Jaya, tanggal 05, Desember 2018.

kepemilikannya kepada nasabah dengan cara menerima bagi hasil dalam bentuk pembayaran ujrah yang menjadi haknya, sehingga kepemilikan aset sepenuhnya berpindah kepada nasabah pada saat jatuh tempo. Porsi kepemilikan bank berkurang atau menurun disebabkan pengambilalihan secara bertahap oleh nasabah.

2. Mekanisme Pembiayaan Akad Musyarakah Mutanaqisah di BSM Cabang Bandar Jaya

Musyarakah mutanaqisah adalah musyarakah dengan ketentuan bagian dana salah satu mitra akan dialihkan secara bertahap kepada mitra lainnya sehingga bagian dananya akan menurun dan pada akhir masa akad mitra lain tersebut akan menjadi pemilik penuh usaha musyarakah tersebut.58

Bank Syariah Mandiri Cabang Bandar Jaya dalam mengembangkan produk KPR berdasarkan co-ownership atau syirkah kAl-milk adalah transaksi kepemilikan rumah berdasarkan syirkah kepemilikan antara Bank dengan nasabah. 59

Produk pembiayaan KPR dengan akad musyarakah mutanaqisah mengacu pada surat edaran sebagai acuan dalam perkembangan akad musyarakah mutanaqisah . Penyusunan surat edaran perjanjian pemilikan rumah co-ownership asset dengan pertimbangan:

a. Perjanjian atau akad musyarakah mutanaqisah merupakan salah satu alternatif pembiayaan untuk menggarap pasar yang selama ini dikuasai perbankan konvensional.

58 Sri Nurhayati , Wasilah, Akuntansi Syariah...,h. 154.

59 Ibid.,

b. Perjanjian atau akad musyarakah mutanaqisah dapat juga menjadi solusi jika terjadi perubahan price, maka Bank dapat meninjau ulang tarif atau price sewa dengan menyesuaikan ketentuan dan kebijakan pricing yang berlaku.

Adapun mekanisme yang diterapkan di Bank Syariah Mandiri dapat dilihat pada Gambar 4.2. sebagai berikut:

Gambar 4.4

Skema Mekanisme Pembiayaan KPR dengan akad Musyarakah Mutanaqisah di Bank Syariah Mandiri Cabang Bandar Jaya.

5

2a 2b

4

3 4

Penjelasan skema di atas sebagai berikut:

a. Nasabah mengajukan permohonan KPR dengan akad musyarakah mutanaqisah ke Bank.60

60 Surat edaran pembiayaan mandiri syariah “Pedoman Pengikatan Akad Musyarakah Mutanaqisah (MMQ) untuk pembiayaan pemilikan rumah”.

nasabah BSM

Cabang Bandar Jaya

nasabah

Pendapatan Bank

Ujrah/fee Based Pokok sewa

rumah

Meningkatkan porsi kepemilikan nasabah

b. Syirkah atas porsi kepemilikan rumah antara porsi Bank dengan porsi nasabah.

c. Rumah (yang menjadi porsi Bank ) disewakan dalam hal ini kepada nasabah.

d. Nasabah membayar kewajiban atau angsuran kepada Bank terdiri dari pembayaran pokok sewa untuk membeli secara bertahap porsi kepemilikan Bank dan pembayaran ujrah.

e. Pembagian pembayaran angsuran nasabah sebagai berikut:

1) Pembagian nisbah Bank digunakan untuk membayar ujrah dan diakui sebagai pendapatan Bank.

2) Pembagian nisbah nasabah digunakan untuk membayar penurunan pokok pembiayaan Bank sehingga akan meningkatkan porsi kepemilikan nasabah.61

Berikut margin pembiayaan pemilikan rumah di Bank Syariah Mandiri Cabang Bandar Jaya :

Gambar 4.5

Margin Pembiayaan KPR BSM Cabang Bandar Jaya

Tahun Margin (%)

1-5 tahun 12,25 %

6-10 tahun 13,25%

11-15 tahun 14,25%

61 Ibid.,

Dari data di atas, akseptasi pembiayan, pihak bank hanya mengakseptasi pembiayaan sebesar 70% dari nilai total 100% harga rumah atau biaya renovasi yang diajukan oleh nasabah. Nasabah berkewajiban menyediakan dana sendiri sebesar 30% sebagai self financing. Hal ini dimaksudkan untk memastikan bahwa nasabah benar-benar mempunyai modal atau keinginan untuk pembelian rumah. Pembiayaa sebesar 70% dari bank tersebut diberikan secara utuh tanpa adanya potongan apapun.

Jadi perhitungannya adalah harga rumah Rp.100.000.000, kemudian bank berkontribusi Rp.700.000 dan nasabah Rp.300.000.

karena kedua pihak (bank dan nasabah) telah berkongsi, bank memiliki 70% saham rumah, sedangkan nasabah memiliki 30% saham rumah.

Kemudian sewa yag dibayarkan nasabah adalah Rp.1.000.000 per bulan, pada realisasinya Rp 700.000 akan menjadi milik bank dan Rp.300.000 merupakan bagian nasabah. Akan tetapi, karena nasabah ingin memiliki rumah tersebut uang sejumlah Rp.300.000 itu dijadikan sebagai pembelian saham dari porsi bank. Dengan demikian, saham nasabah setiap bulan akan semakin besar dan saham bank semakin mengecil. Pada akhirnya, nasabah memiliki 100% saham dan bank tidak memiliki saham atas rumah tersebut.

Berakhirnya pembiayaan KPR dengan akad musyarakah mutanaqisah pada Bank Syariah Mandiri Cabang Bandar Jaya disebabkanberakhirnya jangka waktu akad , dan ketika berakhirnya

akad, maka nasabah wajib mengembalikan seluruh kewajiban modal pembiayaan yang telah diberikan oleh pihak Bank Syariah Mandiri Cabang Bandar Jaya serta bagi hasil porsi Bank Syariah Mandiri pada periode terakhir saat pelunasan.62

62 Ibid.,

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilaksanakan pada Bank Syariah Mandiri Cabang Bandar Jaya disimpulkan bahwa mekanisme pembiayaan KPR dengan akad musyarakah mutanaqisah menerapkan 4 tahap yaitu Nasabah mengajukan permohonan KPR dengan akad musyarakah mutanaqisah ke Bank, kemudian Syirkah atas porsi kepemilikan rumah antara porsi Bank dengan porsi nasabah, Rumah (yang menjadi porsi Bank ) disewakan dalam hal ini kepada nasabah, selanjutnya nasabah membayar kewajiban atau angsuran kepada Bank terdiri dari pembayaran pokok sewa untuk membeli secara bertahap porsi kepemilikan Bank dan pembayaran ujrah, terakhir Pembagian pembayaran angsuran nasabah sebagai berikut: 1) Pembagian nisbah Bank digunakan untuk membayar ujrah dan diakui sebagai pendapatan Bank. 2) Pembagian nisbah nasabah digunakan untuk membayar penurunan pokok pembiayaan Bank sehingga akan meningkatkan porsi kepemilikan nasabah.

pembiayaan KPR dengan akad musyarakah mutanaqisah terdapat beberapa faktor yang meenjadi kendala dalam pembiayaan akad musyarakah mutanaqisah diantaranya, pertama, nasabah belum mengetahui tentang akad musyarakah mutanaqisah maupun produk pembiayaannya sehingga nasabah kurang mengetahui tentang pembiayaan Musyarakah Mutanaqisah dan

pembiayaan yang lebih sering digunakan di Bank Syariah Mandiri yaitu pembiayaan murabahah. kedua, kurangnya promosi dalam mempromosikan KPR dengan akad musyarakah mutanaqisah sehingga masyarakat belum mengetahui kelebihan-kelebihan yang yang ada di KPR dengan akad musyarakah mutanaqisah, ketiga masih sangat sedikit nasabah yang melakukan pembiayaan musyarakah mutanaqisah dikarenakan pembiayaan KPR dengan akad musyarakah muatanqisah termasuk akad baru di bank syariah mandiri cabang bandar jaya sehingga jumlah nasabah yang melakukan pembiayaan KPR dengan akad musyarakah mutanaqisah mash sedikit

B. SARAN

Berdasarkan kesimpulan di atas peneliti memberikan saran sebagai uraian terakhir dari penelitian ini yaitu:

1. Pihak Bank Syariah Mandiri Cabang Bandar Jaya lebih meningkatkan strategi-strategi dalam produk pembiayaan KPR menggunakan akad musyarakah mutanaqisah dalam menarik minat nasabah sehingga jumlah nasabah dari tahun ke tahun akan lebih meningkat.

2. Pihak marketing pembiayaan harus lebih meningkatkan pemahaman mengenai akad musyarakah mutanaqisah dalam produk pembiayaan KPR sehingga nasabah dapat mudah dalam mendapatkan informasi.

DAFTAR PUSTAKA

Agisa Muttaqien. Pembiayaan Pemilikan Rumah Dengan Akad Musyarakah Mutanaqisah Pada Bank Muamalat Indonesia (Studi Kasus Produk Pembiayaan Hunian Syariah Kongsi.Universitas Indonesia, 2012.

Bayu Prasetyo. analisis penyelesaian musyarakah mutanaqisah bermasalah pada bank muamalat indonesia berdasarkan keputusan DSN NO.01/DSN- MUI/X/2013.UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2014.

Burhan Ashafa. Metode Penelitian Hukum. Jakarta: Rineka Cipta, 2004.

Hendi Suhendi. Fiqih Muamalah. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada, 2010.

Heri Sudarsono. Bank & Lembaga Keuangan Syariah. Yogyakarta: Ekonisia, 2012.

Husein Umar. Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Jakarta : Rajawali Pers, 2009.

Imam Mustofa. Fiqih Muamalah Kontemporer. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2016.

Ismail. Perbankan Syariah. Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2011.

Kartini Kartono. Pengantar Metedologi Riset Sosial. Bandung: Mandar Maju, 1996.

Lexy J. Moleong. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2013.

Mardani. Fiqh Ekonomi Syariah: Fiqh Muamalah. Jakarta: Kencana Prenada Media Grup, 2012

Maulana Hasanudin & Jaih Mubarok. Perkembangan Akad Musyarakah. Jakarta:

Kencana Prenada Media Group, 2012.

Muhammad Syafi’i Antonio. Bank Syariah: dari Teori ke Praktek. Jakarta: Gema Insani, 2001.

Muhammad. Manajemen Bank Syari’ah.Yogyakarta: Unit Penerbit dan Percetakan, 2011.

Muhammad. Metodologi Penelitian Ekonomi Islam. Jakarta: Rajawali Pers, 2008.

Rohmad. Analisis Pembiayaan Hunian Syari’ah Kongsi Dengan Menggunakan Akad Musyarakah Mutanaqishah Perspektif Fatwa DSN MUI No.

73/DSN-MUI/XI/2008 (Studi Kasus Di Bank Muamalat Kantor Cabang Semarang). IUN Walisongo Semarang, 2016.

Sri Nurhayati Wasilah, Akuntansi Syariah di Indonesia. Jakarta: Salemba Empat, 2013.

Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, (Bandung:

Alfabeta, 2012.

---. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung : Alfabeta, 2002.

Suharsimi Arikunto. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta, 2006.

Rachmat Syafe’i. Fiqih Muamalah. Bandung: CV Pustaka Setia, 2001.

Dokumen terkait