2. Tahap proses perakitan yang ketiga adalah papan alas tengah dan perakitan 2 yang dirakit menggunakan neilgun electric menggunakan 4 unit paku dengan ukuran 2 cm dan diperiksan, serta memakan waktu selama 1,1 menit dan menjadi perakitan 3. Tahap proses perakitan yang keempat adalah kaki papan sebanyak 4 unit dengan perakitan 3 yang dirakit menggunakan neilgun electric menggunakan 8 unit paku dengan ukuran 2 cm dan diperiksan, serta memakan waktu selama 1,15 menit dan menjadi perakitan 4. Tahap proses prakitan yang lima adalah komponen tambahan yaitu tempat botol semprot dan perakitan 4 yang dirakit menggunakan neilgun electric menggunakan 4 unit paku dengan ukuran 2 cm dan diperiksan, serta memakan waktu selama 0,63 menit dan menjadi perakitan 5. Bagian ringkasan berisikan kegiatan yaitu operasi dan pemerisakaan dengan jumlah operasi adalah 5 dan bgaian pemeriksaan adalah 5 dengan total keseluruhan adalah 10, dan waktu total yang diperoleh adalah 5,08.
Papan Alas Bawah Papan Penyangga Paku 0,02 m
Perakitan 1 Papan Alas Atas Paku 0,02 m
Perakitan 2 Papan Alas tengah Paku 0,02 m
Perakitan 3 Kaki Papan Paku 0,02 m
Perakitan 4 Tempat Botol
Semprot Paku 0,02 m
Perakitan 5 Pernis Kardus Opp Tape
RAK POT TANAMAN 1
2 3 4 5
6 7 8
9 10 11
12 13 14
15 16 17
18 19 20
001 002
003 004 005 006
007 008 009
10.920 13.440
5.824 9.464 2.016
1 m
0,5 L 1
1
4
1
1
2 8
4 4 4 4 1
1
1
1
1
1
Level 0
Level 1
Level 2
Level 3
Level 4
Level 5
Level 6
34.000 275 144
35.000 40,00
40,00
40,00
40,00
80,00 009
009
009
009
009
Gambar 3.12 Struktur Produk
Berdasarkan uraian gambar struktur produk diatas menggunakan struktur produk eksplosion dikarenakan struktur tersebut dapat lebih mudah dipahami untuk membaca urutan proses pembuatan produk rak pot tanaman mulai dari komponen-komponen yang digunakan dalam penyusunan sampai terdapat komponen tambahan, kelebihan struktur eksplosion adalah struktur produk eksplosion memberikan transparansi tentang hubungan antara produk akhir dan komponen-komponennya. Hal ini memungkinkan manajer produksi untuk melihat dengan jelas bagaimana produk akhir dirangkai dan dapat membantu mengidentifikasi masalah dalam produksi. Terdapat 6 level dalam penyusunan struktur diatas dimana pada tahap awal diawali dengan level 6 yang dimulai dari papan alas bawah terlebih dahulu hingga ke level yang paling tinggi yaitu produk jadi rak pot tanaman pada level 6, kekurangan struktur produk eksplosion mengasumsikan bahwa produk akhir akan selalu dibuat dengan
komponen yang sama. Jika terdapat perubahan dalam produk atau komponen, maka struktur produk eksplosion perlu diperbarui, yang memerlukan waktu dan upaya tambahan. Level 1 terdiri dari perakitan 5 dengan menggunakan komponen tambahan yaitu pernis sebanyak 0,5 L dengan nomor komponen 007 dan menggunakan nomor urut 3 dengan harga Rp. 34.000, lalu terdapat kardus dengan nomor urut 4 sebanyak 1 unit dan dengan nomor komponen 008 seharaga Rp. 275,00, Pada bagian opp tape dengan nomor 5 sebanyak 1 unit dengan nomor komponen 009 dan dengan harga Rp. 144,00.
Level 2 terdiri dari perakitan 4 dimana terdapat tempat botol semprot dengan nomor urut 7 dan nomor komponen 006 dengan menggunakan 1 unit seharga Rp. 35.000, lalu terdapat paku dengan ukuran 0,02 m dengan nomor urut 8 dan nomor komponen 009 sebanyak 4 unit dengan harga Rp. 40,00.
Level 3 terdapat perakitan 3 yang berisikan kaki papan dengan nomor urut 10 dan nomor komponen 005 sebanyak 4 unit dengan harga Rp. 2.016, lalu terdapat komponen tambahan yaitu berupa paku dengan ukuran 0,02 m dan nomor urut 14 dan nomor komponen 009 sebanyak 4 unit dengan harga Rp. 40,00.
Level 4 terdiri dari perakitan 2 yang berisi papan alas tengah dengan nomor urut 13 dan nomor komponen 004 sebanyak 1 unit dengan harga Rp. 9.464, lalu terdapat paku dengan ukuran 0,02 m dengan nomor urut 14 dan nomor komponen 009 sebanyak 4 unit dan dengan harga Rp.
40,00. level 5 terdiri dari perakitan 1 yang berisikan papan alas atas dengan nomor urut 16 dan nomor komponen 003 yang berjumlah 1 unit dengan harga Rp. 5.824, lalu terdapat paku dengan nomor urut 17 dan nomor komponen 009 dengan jumlah sebanyak 4 unit dan dengan harga Rp.
40,00, Level 6 terdiri dari awal perakitan dimana terdapat papan alas bawah dengan nomor urut 18 dan nomor komponen 001 sebanyak 1 unit dengan harga Rp.10.920. lalu terdapat papan penyangga dengan nomor urut 19 dan nomor komponen 002 sebanyak 2 unit dengan harga Rp.
13.440, dan yang terakhir terdapat paku dengan ukuran 0,02 m dengan nomor urut 20 dan nomor komponen 009 sebanyak 8 unit dengan harga Rp. 80,00.
3.2.5 Bill of Material
Bill of material adalah data yang berisi tentang struktur produk yang detail komponen-komponen subasembling (jenis, jumlah, dan spesifikasinya) hubungan suatu barang dan komponen-komponennya ditunjukkan dalam satu struktur produk secara peringkat.
Tabel 3.11 Bill Of Material
No Level Kode Deskripsi Harga/Unit
(Rp) Kuantitas Total (Rp)
1 0 RPT Rak Pot Tanaman - 1 -
2 1 PS Pernis Rp 68.000,00 0,5 Rp 34.000,00
3 1 KDS Kardus Rp 275,00 1 Rp 275,00
4 1 OPE Opp Tape Rp 7.200,00 1 Rp 144,00
5 2 TBS Tempat Botol Rp 35.000,00 1 Rp 35.000,00
6 3 PKI Papan Kaki Rp 504 4 Rp 2.016,00
7 4 PTH Papan Tengah Rp 9.464 1 Rp 9.464,00
8 5 PAA Papan Alas Atas Rp 5.824 1 Rp 5.824,00 9 6 PPA Papan Penyangga Rp 6.720 2 Rp 13.440,00 10 6 PAB Papan Alas Bawah Rp 10.920 1 Rp 10.920,00 11 2,3,4,5,6 PK Paku 0,02 m Rp 10,00 24 Rp 240,00
Bill of material berbentuk explotion. Explosion adalah Bill Of Material dengan urutan dimulai dari induk sampai komponen pada level paling bawah. Oleh karena itu, dengan menggunakan bentuk explotion menunjukkan komponen-komponen yang membentuk suatu induk dari level paling atas sampai level terbawah.
Kelebihan Bill of Material menggunakan eksplosion memudahkan pengendalian persediaan dengan mengetahui dengan pasti setiap komponen yang dibutuhkan dalam produksi. Perusahaan dapat mengelola persediaan dengan lebih efektif dan menghindari kelebihan atau kekurangan persediaan. Meningkatkan kualitas produk dimana dengan mengetahui setiap komponen dan bahan yang diperlukan dalam pembuatan produk akhir, perusahaan dapat memastikan kualitas produk yang lebih baik dengan mengambil langkah-langkah untuk memastikan bahwa setiap komponen memenuhi standar kualitas yang diperlukan.
Kekurangan bill of material dalam menggunakan bentuk eksplosion yaitu memberikan gambaran yang akurat tentang komponen dan bahan yang diperlukan dalam pembuatan produk akhir, kesalahan atau ketidaktepatan dalam BOM dapat menyebabkan masalah produksi yang serius. Sebagai contoh, jika salah satu komponen tidak disertakan dalam BOM, produksi dapat terganggu atau bahkan terhenti. Bill of Material eksplosion mungkin tidak memberikan informasi tentang alternatif bahan atau komponen yang dapat digunakan dalam produksi, yang dapat membatasi kemampuan perusahaan untuk mencari opsi yang lebih murah atau lebih efisien secara biaya.
Rak Pot Tanaman dengan kode RPT sebagai komponen induk memiliki kuantitas 1 dan level 0, sehingga belum memiliki harga per unit dan total. Level 1 dengan kode PS sebagai komponen Pernis dengan harga per unit RP 68.000,00 dan memiliki kuantitas 0,5 dan harga totalnya Rp.
34.000,00. Level 1 dengan kode KDS sebagai komponen Kardus dengan harga per unit Rp275,00 dan memiliki kuantitas 1 dan harga totalnya Rp.
275,00. Level 1 dengan kode OPE sebagai komponen Opp Tape dengan harga per unit Rp. 144,00 Level 3 dengan kode PKI sebagai komponen