• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III PROSES KERJA DAN MATERIAL

N/A
N/A
Paskalis Alan

Academic year: 2024

Membagikan "BAB III PROSES KERJA DAN MATERIAL"

Copied!
51
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

PROSES KERJA DAN MATERIAL

3.1 Landasan Teori

Landasan teori merupakan identifikasi dari teori-teori yang dijadikan dasar berpikir untuk melakukan sebuah penelitian atau penulisan atau juga dapat dikatakan sebagai referensi atau acuan yang digunakan untuk mengkaji suatu permasalahan (Mishardi, 2014). Penulisan laporan akhir berikut ini berisikan landasan teori tentang penjelasan proses kerja dan material yang meliputi peta kerja, struktur produk, dan bill of material.

3.1.1 Peta Kerja

Peta kerja (Peta Proses-process chart) merupakan alat komunikasi yang sistematis dan logis guna menganalisa proses kerja dari tahap awal sampai akhir (Wignjoesoebroto, 2008). Menurut Sutalaksana (2006), peta- peta kerja merupakan salah satu alat yang sistematis dan jelas, untuk berkomunikasi secara luas dan sekaligus melalui peta-peta kerja ini bisa mendapatkan informasiinformasi yang diperlukan untuk memperbaiki suatu metode kerja.

Menurut catatan sejarah, peta-peta kerja yang ada sekarang ini dikembangkan oleh Gilberth. American Society of Mechanical Engineer (ASME), membuat standar lambang-lambang yang terdiri dari 5 macam lambang dasar, diantaranya adalah sebagai berikut.

(2)

Tabel 3.1 Lambang-lambang ASME

No. Lambang Keterangan

1.

Operasi Kegiatan operasi terjadi apabila benda kerja mengalami perubahan sifat, baik fisik maupun kimiawi. Mengambil dan memberikan informasi pada suatu keadaan termasuk dalam operasi.

2.

Pemeriksaan Kegiatan pemeriksaan terjadi apabila benda kerja atau peralatan mengalami pemeriksaan baik untuk segi kualitas maupun kuantitas. Suatu pemeriksaan tidak menjuruskan bahan kearah suatu barang jadi.

3.

Transportasi Kegiatan transportasi terjadi apabila benda kerja, pekerja atau perlengkapan mengalami perpindahan tempat yang bukan merupakan bagian dari suatu operasi.

4.

Menunggu/

Delay Proses menunggu terjadi apabila benda kerja, pekerja ataupun perlengkapan tidak mengalami kegiatan apapun selain menunggu (biasanya sebentar). Kejadian ini menunjukkan bahwa suatu objek ditinggalkan untuk sementara waktu tanpa pencatatan sampai diperlukan kembali.

5.

Penyimpanan Proses penyimpanan terjadi apabila benda kerja di simpan untuk jangka waktu yang cukup lama.

Lambang ini digunakan untuk menyatakan suatu objek yang mengalami penyimpanan permanen, yaitu ditahan atau dilindungi terhadap pengeluaran tanpa izin tertentu.

Operation Process Chart (OPC) merupakan peta proses operasi yang menunjukan kumpulan lambang-lambang atau simbol-simbol yang menggambarkan suatu proses operasi yang banyak disebut dengan peta kerja. Lambang pada OPC ini banyak digunakan untuk kegiatan operasi, seperti ketika komponen perubahan atau penggabungan yang disertai dengan waktu operasi, alat dan mesin yang digunakan, serta scrapt dan nomor operasi. Berdasarkan peta proses operasi hanya mencatat kegiatan- kegiatan operasi dan pemeriksaan, terkadang pada akhir operasi

(3)

dicantumkan kegiatan penyimpanan. (Siregar, 2014). Berikut ini merupakan contoh dari peta proses operasi atau OPC.

Nama Objek : RAK POT TANAMAN

Nomor Peta : 01

Dipetakan Oleh : Kelompok 2 Tanggal Dipetakan : 5 April 2023

PETA PROSES OPERASI

O-1 Mengukur (Meja Fabrikasi)

Memotong (Circular Saw) 1,03'

0,00%

O-6 P-1 0,61' 6,56%

Menghaluskan (Mesin Amplas) O-11

P-6 Papan Alas Bawah Rak Pot

(0,26 x 0,28 x 0,02) m (1 unit) (0,25 x 0,27 x 0,02) m

O-2 Mengukur (Meja Fabrikasi)

Memotong (Circular Saw) 0,98'

0,00%

O-7 P-2 1,21' 25,89%

Menghaluskan (Mesin Amplas) O-12

P-7 Papan Penyangga Rak Pot

(0,6 x 0,08 x 0,02) m (2 unit) (0,5 x 0,07 x 0,02) m

O-3MengukuR (Meja Fabrikasi)

Memotong (Circular Saw) 0,58' 0,00%

O-8 P-3 0,51' 8,89%

Menghaluskan (Mesin Amplas) O-13

P-8 Papan Atas Rak Pot (0,26 x 0,16 x 0,02) m

(1 unit) (0,25 x 0,15 x 0,02) m

O-4 Mengukur (Meja Fabrikasi)

Memotong (Circular Saw) 0,55'

0,00%

O-9 P-4 0,53' 6,80%

Menghaluskan (Mesin Amplas) O-14

P-9 Papan Tengah Rak Pot

(0,26 x 0,26 x 0,02) m (1 unit) (0,25 x 0,25 x 0,02) m

O-5Mengukur (Meja Fabrikasi)

Memotong (Circular Saw) 0,51'

0,00%

O-10 P-5 0,57' 27,75%

Menghaluskan (Mesin Amplas) O-15 P-10 Papan Kaki Rak Pot (0,06 x 0,06 x 0,02) m

(1 unit) (0,05 x 0,05 x 0,02) m

O-16 P-11 Paku 0,02 m (4 unit)

Merakit (Electric Nail gun) 1,1'

0,0%

Paku 0,02 m (4 unit) O-17 P-12 1,1' 0,0%

Merakit (Electric Nail gun)

O-18 P-13

Merakit (Electric Nail gun) Paku 0,02 m (4 unit)

Paku 0,02 m (8 unit)

O-20 P-14

Merakit (Electric Nail gun) 0,74'

0,77%

0,55' 1,61%

0,56' 1,06%

0,57' 0,80%

1,1' 3,88%

1,1' 0,0%

0,63' 0,0%

Operasi

Pemeriksaan

Kegiatan Jumlah Waktu

Jumlah Ringkasan

15,64

15,64 22

17

39 Tempat Botol Semprotan

(0,05 x 0,04 x 0,02) m (1 unit)

O-21 P-15

Memernis (Electrick Spray Gun) 0,61'

O-22 P-16

Mengemas (Tape Cutter) 0,8'

O-19 P-13

Merakit (Electric Nail gun) 1,15

0,0%

Paku 0,02 m (4 unit)

Opp Tape 48 Mm (1m) Pernis (0,5 liter)

Kardus (0,265 m x 0,285 m x 0,515 m)

Gambar 3.1 Contoh Operation Process Chart (OPC)

Adapun manfaat yang didapatkan dari penggunaan OPC, diantaranya adalah sebagai berikut (Siregar, 2014).

a. Peta ini digunakan untuk mengetahui kebutuhan mesin dan penganggarannya,

b. Peta ini digunakan untuk memperkirakan kebutuhan bahan baku,

(4)

c. Peta ini digunakan sebagai salah satu alat untuk menentukan tata letak pabrik,

d. Peta ini digunakan sebagai salah satu alat untuk melakukan perbaikan cara kerja yang sedang berlaku dan,

e. Peta ini digunakan sebagai sebagai alat untuk latihan kerja.

Assembly Process Chart (APC) atau peta proses perakitan adalah suatu diagram yang menggambarkan suatu urutan dari proses operasi, pemeriksaan, hingga penyimpanan dari suatu kegiatan kerja secara keseluruhan mulai dari perakitan baku awal hingga menjadi barang jadi.

Peta proses perakitan memberikan peta yang sangat informatif karena bisa mengatasi kelemahan dari peta proses operasi dan peta aliran proses (Tarigan, 2013). Berikut ini merupakan contoh dari peta proses operasi atau APC.

(5)

Nama Objek : RAK POT TANAMAN

Nomor Peta : 01

Dipetakan Oleh : Kelompok 2 Tanggal Dipetakan : 5 April 2023

PETA PROSES OPERASI

Papan Alas Bawah Rak Pot (0,26 x 0,28 x 0,02) m

(1 unit) (0,25 x 0,27 x 0,02) m Papan Penyangga Rak Pot

(0,6 x 0,08 x 0,02) m (2 unit) (0,5 x 0,07 x 0,02) m Papan Atas Rak Pot

(0,26 x 0,21 x 0,02) m (1 unit) (0,25 x 0,2 x 0,02) m Papan Tengah Rak Pot

(0,26 x 0,26 x 0,02) m (1 unit) (0,25 x 0,25 x 0,02) m Papan Kaki Rak Pot

(0,06 x 0,04 x 0,02) m (1 unit) (0,05 x 0,03 x 0,02) m

O-16 P-11 Paku 0,02 m (4 unit)

Merakit (Electric Nail gun) 1,1'

Paku 0,02 m (4 unit) O-17 P-12

1,1' Merakit

(Electric Nail gun)

O-18 P-13

Merakit (Electric Nail gun) Paku 0,02 m (4 unit)

Paku 0,02 m (8 unit)

O-20 P-14

Merakit (Electric Nail gun) 1,1'

0,63'

Operasi

Pemeriksaan

Kegiatan Jumlah Waktu

Jumlah Ringkasan

5,08

5,08 5

5

10 Tempat Botol Semprotan

(0,05 x 0,04 x 0,02) m (1 unit)

O-19 P-13

Merakit (Electric Nail gun) 1,15

Paku 0,02 m (4 unit)

Gambar 3.2 Contoh Assembly Process Chart (APC)

Terdapat beberapa kegunaan dari peta proses perakitan, diantaranya ialah sebagai berikut (Tarigan, 2013).

a. Untuk mengetahui aliran bahan atau aktivitas orang mulai dari awal masuk dalam suatu proses sampai aktivitas terakhir,

b. Untuk mengetahui jumlah kegiatan yang dialami bahan atau dilakukan oleh orang selama proses atau prosedur berlangsung, c. Sebagai alat untuk mempermudah proses analisa untuk mengetahui

tempat-tempat di mana saja yang terjadi ketidakefisien, d. Sebagai alat untuk memperbaiki tata letak dan metode kerja.

(6)

3.1.2 Struktur Produk

Menurut Gaspersz (2004), struktur produk atau Bill Of Material dapat didefinisikan sebagai suatu cara komponen-komponen dapat bergabung ke dalam suatu produk selama proses manufakturing. Struktur produk typical akan menunjukkan bahan baku yang dikonversikan kedalam komponen-komponen yang fabrikasi, kemudian komponen-komponen tersebut digabung secara bersama untuk membuat subassemblies, kemudian subassemblies bergabung bersama membuat assemblies, dan seterusnya sampai produk akhir. Struktur produk banyak ditampilkan dalam bentuk gambar (chart format) (haming, 2007).

Terdapat dua jenis metode dari struktur produk, diantaranya adalah sebagai berikut.

1. Explosion, yaitu suatu metode penguraian komponen strukturproduk yang urutannya dimulai dari induk sampai komponen pada level paling bawah.

Gambar 3.3 Explosion

2. Implosion, yaitu suatu metode penguraian komponen struktur produk yang urutannya dimulai dari komponen sampai induk atau level atas.

(7)

Gambar 3.4 Implosion

Terdapat beberapa manfaat dari penggunaan struktur produk, diantaranya adalah sebagai berikut.

1. Mengetahui berapa jumlah item penyusunan suatu produk akhir.

2. Memberikan rincian mengenai komponen apa saja yang dibutuhkan untuk menghasilkan suatu produk.

3.1.3 Bill Of Material

Menurut Nasution (2003) Bill of material adalah data yang berisi tentang struktur produk yang detail komponen-komponen subasembling (jenis, jumlah, dan spesifikasinya) hubungan suatu barang dan komponen- komponennya ditunjukkan dalam satu struktur produk secara peringkat.

Menurut Gaspersz (2004), struktur produk atau Bill Of Material dapat didefinisikan sebagai suatu cara komponen-komponen dapat bergabung ke dalam suatu produk selama proses manufakturing.

Bill Of Material (BOM) merupakan daftar dari material atau komponen yang dibutuhkan untuk dirakit, dicampur, dan dibuat produk akhir. Terdapat beberapa format dari Bill of Material (BOM), diantaranya adalah sebagai berikut.

(8)

1. Single-Level BOM, merupakan BOM yang menggambarkan hubungan sebuah induk dengan satu level komponen-komponen pembentuknya.

Gambar 3.5 Single Level Bill of Material

2. Multi-Level BOM, merupakan BOM yang menggambarkan struktur produk lengkap dari level 0 sampai level paling bawah.

Gambar 3.6 Multi Level Bill of Material

(9)

Terdapat beberapa manfaat dari Bill Of Material, diantaranya adalah sebagai berikut.

1. Memudahkan dan meningkatkan akurasi peramalan penjualan.

2. Mengurangi jumlah produk akhir.

3. Membuat proses perencanaan dan penjadwalan menjadi lebih akurat.

4. Menciptakan sistem pemeliharaan dan penyimpanan data yang efisien dan fleksibel.

3.2 Hasil dan Pembahasan

Hasil dan pembahasan merupakan bagian yang paling penting didalam suatu laporan penelitian. Bagian ini digunakan untuk mengetahui hasil dari penelitian yang sudah dilakukan. Hasil dan pembahasan dari modul proses kerja dan material adalah terdiri dari deskripsi produk, data komponen dan perhitungan scrap, peta kerja, struktur produk, bill of material. Berikut ini adalah penjelasan hasil dan pembahasan secara rinci dari proses kerja dan material.

3.2.1 Deskripsi Produk

Rak Pot Tanaman memiliki fungsi menjadikan tempat untuk meletakan rak pot tanaman hias. Kapasitas rak pot tanaman memiliki kapasitas besar dengan produk dengan berukuran (25x 27 x 43) cm karena ukuran sesuai dengan ukuran antropometri, memiliki bentuk yang menarik berupa bentuk persegi panjang karena dilihat oleh pelanggan bentuk rak pot tanaman seperti bentuk anak tangga yang memiliki estetika yang membuat pelanggan menarik untuk dijadikan hiasan rumah, memiiki sifat yang kuat karena menggunakan pelapis yang membuat bahan produk

(10)

tidak mudah lapuk dan terkena rayap, memiliki sifat yang tahan lama berupa kayu berupa jati belanda karena jati belanda berkualitas serta tidak mudah lapuk dan kuat menopang berat pot tanaman, dan produk memiliki fitur tambahan berupa tempat semprotan tanaman karena konsumen banyak yang menginginkan menggunakan fitur ini dan memudahkan konsumen untuk semprotan tanaman yang telah digunakan.

Target umum rak pot tanaman terdiri dari kalangan remaja dan dewasa. Hal tersebut dikarenakan pada umumnya kalangan remaja dimana pada remaja dan orang dewasa dinilai cukup tinggi untuk mengoleksi tanaman hias. Sementara itu, rak pot tanaman memiliki target khusus yaitu remaja dengan rentan usia (17 – 23) tahun dan dewasa dengan rentan usia (35 – 60) tahun. Hal tersebut dikarenakan, pada kalangan remaja yang berprofesi sebagai pelajar/mahasiswa dengan usia (17 - 23) dan dewasa dengan usia (35 – 60) tahun, hal tersebut dikarenakan seorang remaja dan orang dewasa yang umumnya memiliki kegemaran memelihara tanaman hias harus memiliki tempat penyimpanan pot, oleh karena itu penyimpanan pot pada rak pot tanaman bertujuan agar tertata rapih dan terlihat indah.

Kelebihan dari produk yang terpilih ini adalah dari segi ketahanan dengan adanya pernis menambah kekokohan rak pot tanaman, menambahkan nilai keindahan pada produk rak pot tanaman, dan dari segi material menggunakan kayu jati belanda bahan yang kokoh, terdapat tempat botol semprotan yang berfungsi meletakkan botol semprotan yang telah digunakan oleh konsumen, cukup kuat dan juga ramah lingkungan.

Kekurangan dari produk rak pot tanaman ini adalah memiliki produk lebih berat karena memiliki dimensi yang lebih besar dan pernis sulit mengering saat digunakan.

(11)

Gambar 3.7 Drafting 2D Rak Pot Tanaman

Berdasarkan gambar konsep alternatif, drafting 2D Konsep Aternatif Produk Rak Pot Tanaman C2 di atas menunjukkan 3 sudut pandang yang menggambarkan konsep terpilih yaitu tampak depan, tampak atas, dan tampak samping. Tampak depan menjelaskan tentang panjang rak pot tanaman sebesar 300 mm dan tinggi 367,7 mm. Tampak atas menjelaskan tentang lebar rak pot tanaman sebesar 270 mm dan Panjang 300 mm.

Tampak samping menjelaskan tentang tinggi papan vertikal sebesar mm, lebar papan 520 mm dengan radius sebesar 70 mm. Drafting desain konsep terpilih menggunakan proyeksi amerika yang artinya arah proyeksi searah dengan sudut pandang pembaca gambar. Skala yang digunakan pada gambar konsep terpilih 1 adalah 1:10 yang berarti tiap 1 satuan ukur pada gambar mewakili 10 satuan ukur pada ukuran sebenarnya. Satuan yang digunakan adalah milimeter. Ukuran kertas yang digunakan pada gambar diatas yaitu kertas A4.

(12)

Gambar 3.8 Gambar 3D Rak Pot Tanaman

Berdasarkan Gambar diatas, Desain 3D Alterntif Produk Rak Pot Tanaman, konsep alternatif adalah dari skor tertinggi kedua Matriks Pugh yaitu C2 terdiri dari konsep A, B, I, dan J. Alasan memilih konsep tersebut karena konsep alternatif merupakan konsep yang memiliki nilai akhir tertinggi kedua setelah konsep terpilih sebesar 15 dan memiliki peringkat 2, yaitu konsep A, B, I, dan J yang memiliki keterangan C2. Konsep alternatif yang digunakan adalah konsep B. Konsep B pada produk bermaterial kayu yaitu kayu multipleks, kelebihannya adalah karena kayu multipleks memiliki sifat yang ringan dan tidak mudah rusak., kemudian kekurangannya adalah kayu lebih tipis dan tidak lebih kokoh daripada kayu jati belanda. Produk bersifat tahan lama yaitu pernis, kelebihannya adalah dapat membuat kayu lebih awet dan tahan lama, kemudian kekurangannya adalah lama kering jika diaplikasikan. Produk memiliki fitur tambahan yaitu tempat botol semprotan tanaman, kelebihannya adalah produk dapat membuat pelanggan dengan mudah untuk meletakkan botol semprotan yang telah digunakan dan meminimalisir kehilangan botol semprotan tanaman yang telah digunakan.

(13)

3.2.2 Data Komponen dan Perhitungan Scrap

Data komponen merupakan salah satu informasi yang berisi material apa saja yang dilakukan pada saat proses produksi berlangsung meliputi komponen utama dan komponen tambahan dalam penyusunan sebuah produk. Data waktu proses merupakan informasi yang berisi lamanya proses produksi untuk setiap komponen pada setiap stasiun kerja.

Perhitungan scrap merupakan informasi yang berisi nilai hasil perhitungan scrap atau sisa buangan dari komponen - komponen yang telah melalui proses perubahan.

Tabel 3.2 Data Komponen Utama Produk Rak Pot Tanaman

P L T P L T

001 Papan Alas Bawah 1 Jati Belanda 0,26 0,28 0,02 0,001456 0,25 0,27 0,02 0,00135 1,0125 Rp 10.192,00

002 Papan Penyangga 2 Jati Belanda 0,6 0,08 0,02 0,00096 0,5 0,07 0,02 0,0007 0,525 Rp 6.720,00

003 Papan Alas Atas 1 Jati Belanda 0,26 0,16 0,02 0,000832 0,25 0,15 0,02 0,00075 0,5625 Rp 5.824,00

004 Papan Tengah 1 Jati Belanda 0,26 0,26 0,02 0,001352 0,25 0,25 0,02 0,00125 0,9375 Rp 9.464,00

005 Papan Kaki 4 Jati Belanda 0,06 0,06 0,02 0,000072 0,5 0,5 0,02 0,005 3,75 Rp 504,00

No.

Komponen

Ukuran Terima (m) Ukuran Pakai (m) Volume

Ukuran Pakai Berat/Unit (Kg)

Nama Komponen Unit/ Assy Tipe Bahan Harga/Unit (Rp)

Volume Ukuran Terima

Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui beberapa informasi terkait data komponen tambahan produk rak pot tanaman, berikut contoh perhitungan komponen papan alas bawah dan papan penyangga:

Berat /unit (kg):

Berat/unit = (Volume Ukuran Pakai x Massa Jenis Bahan) Papan Alas Bawah = ((0,25 x 0,27 x 0,02) x 750)

= 1,0125 kg

Papan Penyangga = ((0,5 x 0,07 x 0,02) x 750) = 0,525 kg

Harga/unit (Rp):

Harga/Unit = Harga bahan awal

bahan awal Ukuran

ima Ukuran ter

x

Papan Alas Bawah = 1.120.000

0,02 x 2 x 4

0,02 x 0,27 x

0,25 x

= Rp 10.192,00

(14)

Papan Samping = 1.120.000 0,02

x 2 x 4

0,02 x 0,08 x

0,6 x

= Rp 6.720,00

Berdasarkan tabel 3.1 komponen utama produk rak pot tanaman memberikan informasi mengenai nomor komponen, nama komponen, unit, tipe bahan, ukuran diterima, ukuran pakai, berat/unit, dan harga/unit.

Nomor komponen menjelaskan kode pada masing-masing komponen, misalnya pada nomor komponen 001 menunjukkan papan alas bawah.

Nama komponen menjelaskan tentang nama dari suatu komponen. Unit merupakan banyaknya komponen yang digunakan, misalnya papan alas bawah banyaknya papan yang digunakan adalah 1 unit. Tipe bahan menjelaskan tentang jenis bahan yang digunakan pada produk rak pot tanaman menggunakan tipe bahan kayu jati belanda. Ukuran terima merupakan ukuran yang belum mengalami proses misal pada komponen papan alas bawah dengan ukuran (0,26 x 0,28 x 0,02) m, ukuran ini belum mengalami proses seperti mengukur, memotong, menghalus dan lain-lain.

Volume ukuran terima yaitu total atau volume dari ukuran terima dengan rumus (p x l x t). Ukuran pakai merupakan ukuran yang telah diproses, misal pada komponen papan alas bawah dengan ukuran (0,25 x 0,27 x 0,02) m, ukuran ini telah mengalami proses mulai dari pengukuran pemotongan dan penghalusan. Volume ukuran pakai yaitu total atau volume dari ukuran pakai dengan rumus (p x l x t). Berat perunit didapat dari hasil timbangan perunit suatu komponen, misal komponen papan alas bawah didapat hasil timbangan sebesar 1,0125 kg/unit. Harga perunit diperoleh dengan cara harga komponen produk dibagi dengan ukuran komponen yang diterima sehingga diperoleh harga/unit papan alas bawah sebesar Rp. 10.192,00.

(15)

Nomor komponen 002 menunjukkan papan penyangga. Nama komponen menjelaskan tentang nama dari suatu komponen. Unit merupakan banyaknya komponen yang digunakan, misalnya papan penyangga banyaknya papan yang digunakan adalah 2 unit. Tipe bahan menjelaskan tentang jenis bahan yang digunakan pada produk rak pot tanaman menggunakan tipe bahan kayu jati belanda. Ukuran terima merupakan ukuran yang belum mengalami proses misal pada komponen papan penyangga dengan ukuran (0,6 x 0,08 x 0,02) m, ukuran ini belum mengalami proses seperti mengukur, memotong, menghalus dan lain-lain.

Volume ukuran terima yaitu total atau volume dari ukuran terima dengan rumus (p x l x t). Ukuran pakai merupakan ukuran yang telah diproses, misal pada komponen papan penyangga dengan ukuran (0,5 x 0,07 x 0,02) m, ukuran ini telah mengalami proses mulai dari pengukuran pemotongan dan penghalusan. Volume ukuran pakai yaitu total atau volume dari ukuran pakai dengan rumus (p x l x t). Berat perunit didapat dari hasil timbangan perunit suatu komponen, misal komponen papan penyangga didapat hasil timbangan sebesar 0,525 kg/unit. Harga perunit diperoleh dengan cara harga komponen produk dibagi dengan ukuran komponen yang diterima sehingga diperoleh harga/unit papan penyangga sebesar Rp. 6.720,00.

Nomor komponen 003 menunjukkan papan alas atas. Nama komponen menjelaskan tentang nama dari suatu komponen. Unit merupakan banyaknya komponen yang digunakan, misalnya papan alas atas banyaknya papan yang digunakan adalah 1 unit. Tipe bahan menjelaskan tentang jenis bahan yang digunakan pada produk rak pot tanaman menggunakan tipe bahan kayu jati belanda. Ukuran terima merupakan ukuran yang belum mengalami proses misal pada komponen

(16)

papan alas atas dengan ukuran (0,26 x 0,21 x 0,02) m, ukuran ini belum mengalami proses seperti mengukur, memotong, menghalus dan lain-lain.

Volume ukuran terima yaitu total atau volume dari ukuran terima dengan rumus (p x l x t). Ukuran pakai merupakan ukuran yang telah diproses, misal pada komponen papan alas atas dengan ukuran (0,25 x 0,15 x 0,02) m, ukuran ini telah mengalami proses mulai dari pengukuran pemotongan dan penghalusan. Volume ukuran pakai yaitu total atau volume dari ukuran pakai dengan rumus (p x l x t). Berat perunit didapat dari hasil timbangan perunit suatu komponen, misal komponen papan alas atas didapat hasil timbangan sebesar 0,5625 kg/unit. Harga perunit diperoleh dengan cara harga komponen produk dibagi dengan ukuran komponen yang diterima sehingga diperoleh harga/unit papan alas atas sebesar Rp.

5.824,00.

Nomor komponen 004 menunjukkan papan alas tengah. Nama komponen menjelaskan tentang nama dari suatu komponen. Unit merupakan banyaknya komponen yang digunakan, misalnya papan tengah banyaknya papan yang digunakan adalah 1 unit. Tipe bahan menjelaskan tentang jenis bahan yang digunakan pada produk rak pot tanaman menggunakan tipe bahan kayu jati belanda. Ukuran terima merupakan ukuran yang belum mengalami proses misal pada komponen papan tengah dengan ukuran (0,26 x 0,26 x 0,02) m, ukuran ini belum mengalami proses seperti mengukur, memotong, menghalus dan lain-lain. Volume ukuran terima yaitu total atau volume dari ukuran terima dengan rumus (p x l x t). Ukuran pakai merupakan ukuran yang telah diproses, misal pada komponen papan tengah dengan ukuran (0,25 x 0,25 x 0,02) m, ukuran ini telah mengalami proses mulai dari pengukuran pemotongan dan penghalusan. Volume ukuran pakai yaitu total atau volume dari ukuran

(17)

pakai dengan rumus (p x l x t). Berat perunit didapat dari hasil timbangan perunit suatu komponen, misal komponen papan tengah didapat hasil timbangan sebesar 0,9375 kg/unit. Harga perunit diperoleh dengan cara harga komponen produk dibagi dengan ukuran komponen yang diterima sehingga diperoleh harga/unit papan tengah sebesar Rp. 9.464,00.

Nomor komponen 005 menunjukkan papan alas kaki. Nama komponen menjelaskan tentang nama dari suatu komponen. Unit merupakan banyaknya komponen yang digunakan, misalnya papan kaki banyaknya papan yang digunakan adalah 4 unit. Tipe bahan menjelaskan tentang jenis bahan yang digunakan pada produk rak pot tanaman menggunakan tipe bahan kayu jati belanda. Ukuran terima merupakan ukuran yang belum mengalami proses misal pada komponen papan kaki dengan ukuran (0,06 x 0,06 x 0,02) m, ukuran ini belum mengalami proses seperti mengukur, memotong, menghalus dan lain-lain. Volume ukuran terima yaitu total atau volume dari ukuran terima dengan rumus (p x l x t).

Ukuran pakai merupakan ukuran yang telah diproses, misal pada komponen papan kaki dengan ukuran (0,05 x 0,05 x 0,02) m, ukuran ini telah mengalami proses mulai dari pengukuran pemotongan dan penghalusan. Volume ukuran pakai yaitu total atau volume dari ukuran pakai dengan rumus (p x l x t). Berat perunit didapat dari hasil timbangan perunit suatu komponen, misal komponen papan kaki didapat hasil timbangan sebesar 3,75 kg/unit. Harga perunit diperoleh dengan cara harga komponen produk dibagi dengan ukuran komponen yang diterima sehingga diperoleh harga/unit papan kaki sebesar Rp. 504,00.

Tabel komponen tambahan merupakan sebuah komponen yang digunakan untuk melengkapi suatu pembuatan produk rak Pot Tanaman.

Komponen tambahan pada rak pot tanaman terdiri dari tempat botol

(18)

semprotan, paku, pernis, kardus dan opp tape 48 mm. Berikut ini adalah tabel data komponen Tambahan Produk Rak Pot Tanaman.

Tabel 3.3 Data Komponen Tambahan Produk Rak Pot Tanaman

P L T

006 Tempat Botol Semprotan 1 Kayu 0,05 0,04 0,02 0,00004 1 0,3 Rp35.000,00

007 Paku 0,02 m 24 Besi 0,05 0,05 0,01 0,000025 100 0,001 Rp10,00

008 Kardus 1 Karton 0,265 0,285 0,215 0,016238 12 0,357 Rp275,00

009 Opp Tape 48mm 1 Plastik 0,29 0,15 0,08 0,00348 12 0,165 Rp7.200,00

010 Pernis 0,5 Liquid 0,22 0,66 0,13 0,018876 12 0,6 Rp68.000,00

Isi Kemasan Berat/Unit (Kg) Harga/Unit (Rp)

Unit/ Assy Ukuran Kemasan (m) Volume

Ukuran Kemasan

No. Komponen Nama Komponen Tipe Bahan

Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui beberapa informasi terkait data komponen tambahan produk rak pot tanaman, berikut contoh perhitungan komponen tambahan pernis, kardus, paku, dan opp tape:

Perhitungan Pernis:

Pernis = Kebutuhan yang dipake x berat total = 0,5 x 1,2

= 0,6

Perhitungan Kardus:

BK = 6 x TK x 0,085 = 6 x 0,7 x 0,085

= 0,357

Perhitungan harga/unit Paku 0,02 m:

Perhitungan Opp Tape:

Berdasarkan tabel diatas terdapat 5 komponen tambahan yaitu Tempat Botol Semprotan dengan nomor komponen 006 sebanyak 1 unit

(19)

dengan tipe bahan dari kayu. Ukuran kemasan pada tempat botol semprotan yaitu (0,05 x 0,04 x 0,02) m dengan volume ukuran kemasan yaitu 0,00004 m2. Volume kemasan didapat dari perkalian ukuran kemasan (p x l x t). Isi kemasan dari tempat botol semprotan yaitu 1 dan berat tempat botol semprotan tersebut yaitu 0,3 kg/unit dengan harga sebesar Rp 35.000,00/unit. Paku berukuran 0,02 m dengan nomor komponen 007 sebanyak 24 unit dengan tipe bahan dari besi. Ukuran kemasan pada paku yaitu (0,05 x 0,05 x 0,01) m dengan volume ukuran kemasan yaitu 0,000025 m2. Volume kemasan didapat dari perkalian ukuran kemasan (p x l x t). Isi kemasan dari paku yaitu 100 dan berat paku 0,02 cm tersebut yaitu 0,001 Kg/unit dengan harga sebesar Rp 10,00/unit. Kardus dengan nomor komponen 008 sebanyak 1 unit dengan tipe bahan dari karton. Ukuran kemasan pada kardus yaitu (0,265 x 0,285 x 0,215) m dengan volume ukuran kemasan yaitu 0,016238 m2. Volume kemasan didapat dari perkalian ukuran kemasan (p x l x t). Isi kemasan dari kardus yaitu 12 dan berat kardus tersebut yaitu 0.357 kg/unit dengan harga sebesar Rp 275,00/unit. Opp tape 48mm dengan nomor komponen 009 sebanyak 1 m unit dengan tipe bahan dari plastik. Ukuran kemasan pada opp tape yaitu (0,29 x 0,15 x 0,08) m dengan volume ukuran kemasan yaitu 0,00348 m2. Volume kemasan didapat dari perkalian ukuran kemasan (p x l x t). Isi kemasan dari opp tape yaitu 12 dan berat opp tape tersebut yaitu 0.165 kg/unit dengan harga sebesar Rp 7.200,00/unit. Pernis dengan nomor komponen 010 sebanyak 0.5L unit dengan tipe bahan dari cairan. Ukuran kemasan pada pernis yaitu (0,22 x 0,66 x 0,13) m dengan volume ukuran kemasan yaitu 0,018876m3. Volume kemasan didapat dari perkalian ukuran kemasan (p x l x t). Isi kemasan dari pernis yaitu 12 dan berat pernis tersebut yaitu 0,6 kg/unit dengan harga sebesar Rp 68.000,00/unit.

(20)

Tujuan scrap adalah untuk mengetahui sisa pemotongan dalam pembuatan suatu produk. Tabel perhitungan scrap adalah suatu perhitungan yang dilakukan pada saat proses operasi dari pengukuran, pemotongan dan penghalusan dari komponen utama pada saat sebelum dan sesudahnya diproses. Perhitungan Scrap terdiri dari produk rak pot tanaman yaitu Papan Alas Bawah, Papan penyangga, Papan alas atas, dan Papan kaki. Berikut ini adalah tabel 3.4 perhitungan Scrap.

Tabel 3.4 Perhitungan Scrap

P L T P L T

Mengukur 0,26 0,28 0,02 0,001456 0,26 0,28 0,02 0,001456 0,0000%

Memotong 0,26 0,28 0,02 0,001456 0,251 0,271 0,02 0,001361 6,5300%

Menghaluskan 0,251 0,271 0,02 0,001361 0,25 0,27 0,02 0,00135 0,8100%

Mengukur 0,6 0,08 0,02 0,00096 0,6 0,08 0,02 0,00096 0,0000%

Memotong 0,6 0,08 0,02 0,00096 0,501 0,071 0,02 0,000712 25,8400%

Menghaluskan 0,501 0,071 0,02 0,000712 0,5 0,07 0,02 0,0007 1,6900%

Mengukur 0,26 0,16 0,02 0,000832 0,26 0,16 0,02 0,000832 0,0000%

Memotong 0,26 0,16 0,02 0,000832 0,251 0,151 0,02 0,000759 8,7800%

Menghaluskan 0,251 0,151 0,02 0,000759 0,25 0,15 0,02 0,00075 1,1900%

Mengukur 0,26 0,26 0,02 0,001352 0,26 0,26 0,02 0,001352 0,0000%

Memotong 0,26 0,26 0,02 0,001352 0,251 0,251 0,02 0,001261 6,7400%

Menghaluskan 0,251 0,251 0,02 0,001261 0,25 0,25 0,02 0,00125 0,8800%

Mengukur 0,06 0,06 0,02 0,000072 0,06 0,06 0,02 0,000072 0,0000%

Memotong 0,06 0,06 0,02 0,000072 0,051 0,051 0,02 0,000053 26,3900%

Menghaluskan 0,051 0,051 0,02 0,000053 0,05 0,05 0,02 0,00005 5,6700%

Papan Kaki 4

Kuantitas Setelah Proses

(Ukuran Pakai)

Papan Alas Atas

Nama Komponen Operasi Volume Volume

1

Papan Tengah 1

% Scrap

Papan Alas Bawah 1

Papan Penyangga 2

Sebelum Proses (Ukuran Diterima)

Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui beberapa informasi terkait perhitungan scrap produk rak pot tanaman, berikut contoh perhitungan scrap dari komponen papan alas:

% Scrap Mengukur Papan Alas Bawah

= 0,0000%

% Scrap Memotong Papan Alas

=

= 6,5300%

(21)

Persentase scrap yang diperoleh tentunya memiliki manfaat.

Kegunaan scrap adalah untuk mengantisipasi kehilangan material yang tentunya merugikan perusahaan karena kurang efisien dalam pemanfaatan material. Table perhitungan scrap diatas menunjukkan nama komponen yang akan diproses dengan tiap-tiap prosesnya untuk pembuatan produk rak pot tanaman. Berdasarkan tabel perhitungan scrap diatas komponen papan alas adalah komponen paling kanan dari produk rak pot tanaman.

Operasi merupakan suatu Tindakan yang dilakukan pada komponen tersebut seperti mengukur, memotong, dan menghaluskan. Pada perhitungan scrap mengukur dengan ukuran diterima merupakan ukuran murni sebelum komponen dilakukan tindakan menggunakan alat ataupun mesin, ukuran diterima komponen papan alas bawah adalah 0,26 x 0,28 x 0,02 m. Volume diterima merupakan nilai yang didapat dari kolom ukuran diterima, nilai volume diterima untuk komponen papan alas bawah adalah 0,001456 m3. Ukuran pakai merupakan ukuran suatu komponen setelah dilakukannya tindakan seperti pengukuran, ukuran pakai komponen papan alas bawah adalah 0,26 x 0,28 x 0,02 m. Volume pakai merupakan nilai yang berasal kolom ukuran pakai, volume komponen papan alas adalah 0,001456 m3. Scrap merupakan persentase serpihan bahan kayu yang digunakan pada suatu komponen, scrap komponen papan alas bawah besar nilai pada scrap mengukur papan alas bawah adalah 0.0000 %.

Artinya pada proses pengukuran papan alas bawah tidak terdapat sisa bahan atau scrap.

Pada perhitungan scrap memotong dengan ukuran diterima merupakan ukuran murni sebelum komponen dilakukan tindakan menggunakan alat ataupun mesin, ukuran diterima komponen papan alas bawah adalah 0,26 x 0,28 x 0,02 m. Volume diterima merupakan nilai yang

(22)

didapat dari kolom ukuran diterima, nilai volume diterima untuk komponen papan alas bawah adalah 0,001456 m3. Ukuran pakai merupakan ukuran suatu komponen setelah dilakukannya tindakan seperti pemotongan, ukuran pakai komponen papan alas bawah adalah 0,251 x 0,271 x 0,02 m. Volume pakai merupakan nilai yang berasal kolom ukuran pakai, volume komponen papan alas bawah adalah 0,001361 m3. Scrap merupakan persentase serpihan bahan kayu yang digunakan pada suatu komponen, scrap komponen papan alas bawah besar nilai pada scrap memotong papan alas bawah adalah 6,5300 %. Artinya pada proses pemotongan papan alas bawah terdapat scrap atau sisa bahan sebesar 6,5300 %. Pada perhitungan scrap menghaluskan dengan ukuran diterima merupakan ukuran murni sebelum komponen dilakukan tindakan menggunakan alat ataupun mesin, ukuran diterima komponen papan alas bawah adalah 0,251 x 0,271 x 0,02 m. Volume diterima merupakan nilai yang didapat dari kolom ukuran diterima, nilai volume diterima untuk komponen papan alas bawah adalah 0,001361 m3. Ukuran pakai merupakan ukuran suatu komponen setelah dilakukannya tindakan seperti penghalusan, ukuran pakai komponen papan alas bawah adalah 0,25 x 0,27 x 0,02 m. Volume pakai merupakan nilai yang berasal kolom ukuran pakai, volume komponen papan alas bawah adalah 0,00135 m3. Scrap merupakan persentase serpihan bahan kayu yang digunakan pada suatu komponen, scrap komponen papan alas bawah besar nilai pada scrap menghaluskan papan alas bawah adalah 0,8100 %. Artinya pada proses penghalusan papan alas bawah terdapat scrap atau sisa bahan sebesar 0,8100 %.

Pada perhitungan scrap mengukur dengan ukuran diterima merupakan ukuran murni sebelum komponen dilakukan tindakan

(23)

menggunakan alat ataupun mesin, ukuran diterima komponen papan penyangga adalah 0,6 x 0,08 x 0,02 m. Volume diterima merupakan nilai yang didapat dari kolom ukuran diterima, nilai volume diterima untuk komponen papan penyangga adalah 0,00096 m3. Ukuran pakai merupakan ukuran suatu komponen setelah dilakukannya tindakan seperti pengukuran, ukuran pakai komponen papan penyangga adalah 0,6 x 0,08 x 0,02 m. Volume pakai merupakan nilai yang berasal kolom ukuran pakai, volume komponen papan penyangga adalah 0,00096 m3. Scrap merupakan persentase serpihan bahan kayu yang digunakan pada suatu komponen, scrap komponen papan penyangga besar nilai pada scrap mengukur papan penyangga adalah 0.0000 %. Artinya pada proses pengukuran papan penyangga tidak terdapat sisa bahan atau scrap.

Pada perhitungan scrap memotong dengan ukuran diterima merupakan ukuran murni sebelum komponen dilakukan tindakan menggunakan alat ataupun mesin, ukuran diterima komponen papan penyangga adalah 0,6 x 0,08 x 0,02 m. Volume diterima merupakan nilai yang didapat dari kolom ukuran diterima, nilai volume diterima untuk komponen papan penyangga adalah 0,00096 m3. Ukuran pakai merupakan ukuran suatu komponen setelah dilakukannya tindakan seperti pemotongan, ukuran pakai komponen papan penyangga adalah 0,501 x 0,071 x 0,02 m. Volume pakai merupakan nilai yang berasal kolom ukuran pakai, volume komponen papan penyangga adalah 0,000712 m3. Scrap merupakan persentase serpihan bahan kayu yang digunakan pada suatu komponen, scrap komponen papan penyangga besar nilai pada scrap memotong papan penyangga adalah 25,8400 %. Artinya pada proses pemotongan papan penyangga terdapat scrap atau sisa bahan sebesar 25,8400 %. Pada perhitungan scrap menghaluskan dengan ukuran diterima

(24)

merupakan ukuran murni sebelum komponen dilakukan tindakan menggunakan alat ataupun mesin, ukuran diterima komponen papan penyangga adalah 0,501 x 0,071 x 0,002 m. Volume diterima merupakan nilai yang didapat dari kolom ukuran diterima, nilai volume diterima untuk komponen papan penyangga adalah 0,000712 m3. Ukuran pakai merupakan ukuran suatu komponen setelah dilakukannya tindakan seperti penghalusan, ukuran pakai komponen papan penyangga adalah 0,5 x 0,07 x 0,02 m. Volume pakai merupakan nilai yang berasal kolom ukuran pakai, volume komponen papan penyangga adalah 0,0007 m3. Scrap merupakan persentase serpihan bahan kayu yang digunakan pada suatu komponen, scrap komponen papan penyangga besar nilai pada scrap menghaluskan papan penyangga adalah 1,6900 %. Artinya pada proses penghalusan papan penyangga terdapat scrap atau sisa bahan sebesar 1,6900 %.

Pada perhitungan scrap mengukur dengan ukuran diterima merupakan ukuran murni sebelum komponen dilakukan tindakan menggunakan alat ataupun mesin, ukuran diterima komponen papan alas atas adalah 0,26 x 0,16 x 0,02 m. Volume diterima merupakan nilai yang didapat dari kolom ukuran diterima, nilai volume diterima untuk komponen papan alas atas adalah 0,000832 m3. Ukuran pakai merupakan ukuran suatu komponen setelah dilakukannya tindakan seperti pengukuran, ukuran pakai komponen papan alas atas adalah 0,26 x 0,16 x 0,02 m. Volume pakai merupakan nilai yang berasal kolom ukuran pakai, volume komponen papan alas atas adalah 0,00832 m3. Scrap merupakan persentase serpihan bahan kayu yang digunakan pada suatu komponen, scrap komponen papan alas atas besar nilai pada scrap mengukur papan alas atas adalah 0.0000 %. Artinya pada proses pengukuran papan alas atas tidak terdapat sisa bahan atau scrap.

(25)

Pada perhitungan scrap memotong dengan ukuran diterima merupakan ukuran murni sebelum komponen dilakukan tindakan menggunakan alat ataupun mesin, ukuran diterima komponen papan alas atas adalah 0,26 x 0,16 x 0,02 m. Volume diterima merupakan nilai yang didapat dari kolom ukuran diterima, nilai volume diterima untuk komponen papan alas atas adalah 0,000832 m3. Ukuran pakai merupakan ukuran suatu komponen setelah dilakukannya tindakan seperti pemotongan, ukuran pakai komponen papan alas atas adalah 0,251 x 0,151 x 0,02 m. Volume pakai merupakan nilai yang berasal kolom ukuran pakai, volume komponen papan alas atas adalah 0,000759 m3. Scrap merupakan persentase serpihan bahan kayu yang digunakan pada suatu komponen, scrap komponen papan alas atas besar nilai pada scrap memotong papan alas atas adalah 8,7800 %. Artinya pada proses pemotongan papan alas atas terdapat scrap atau sisa bahan sebesar 8,90

%. Pada perhitungan scrap menghaluskan dengan ukuran diterima merupakan ukuran murni sebelum komponen dilakukan tindakan menggunakan alat ataupun mesin, ukuran diterima komponen papan alas atas adalah 0,251 x 0,151 x 0,02 m. Volume diterima merupakan nilai yang didapat dari kolom ukuran diterima, nilai volume diterima untuk komponen papan alas atas adalah 0,000759 m3. Ukuran pakai merupakan ukuran suatu komponen setelah dilakukannya tindakan seperti penghalusan, ukuran pakai komponen papan alas atas adalah 0,25 x 0,15 x 0,02 m. Volume pakai merupakan nilai yang berasal kolom ukuran pakai, volume komponen papan alas atas adalah 0,00075 m3. Scrap merupakan persentase serpihan bahan kayu yang digunakan pada suatu komponen, scrap komponen papan alas atas besar nilai pada scrap menghaluskan

(26)

papan alas atas adalah 1,1900 %. Artinya pada proses penghalusan papan alas atas terdapat scrap atau sisa bahan sebesar 1,1900 %.

Pada perhitungan scrap mengukur dengan ukuran diterima merupakan ukuran murni sebelum komponen dilakukan tindakan menggunakan alat ataupun mesin, ukuran diterima komponen papan tengah adalah 0,26 x 0,26 x 0,02 m. Volume diterima merupakan nilai yang didapat dari kolom ukuran diterima, nilai volume diterima untuk komponen papan tengah adalah 0,001352 m3. Ukuran pakai merupakan ukuran suatu komponen setelah dilakukannya tindakan seperti pengukuran, ukuran pakai komponen papan tengah adalah 0,26 x 0,26 x 0,002 m. Volume pakai merupakan nilai yang berasal kolom ukuran pakai, volume komponen papan tengah adalah 0,001352 m3. Scrap merupakan persentase serpihan bahan kayu yang digunakan pada suatu komponen, scrap komponen papan tengah besar nilai pada scrap mengukur papan tengah adalah 0.0000 %. Artinya pada proses pengukuran papan tengah tidak terdapat sisa bahan atau scrap.

Pada perhitungan scrap memotong dengan ukuran diterima merupakan ukuran murni sebelum komponen dilakukan tindakan menggunakan alat ataupun mesin, ukuran diterima komponen papan tengah adalah 0,26 x 0,26 x 0,02 m. Volume diterima merupakan nilai yang didapat dari kolom ukuran diterima, nilai volume diterima untuk komponen papan tengah adalah 0,001352 m3. Ukuran pakai merupakan ukuran suatu komponen setelah dilakukannya tindakan seperti pemotongan, ukuran pakai komponen papan tengah adalah 0,251 x 0,251 x 0,02 m. Volume pakai merupakan nilai yang berasal kolom ukuran pakai, volume komponen papan tengah adalah 0,001261 m3. Scrap merupakan persentase serpihan bahan kayu yang digunakan pada suatu komponen,

(27)

scrap komponen papan tengah besar nilai pada scrap memotong papan tengah adalah 6,7400 %. Artinya pada proses pemotongan papan tengah terdapat scrap atau sisa bahan sebesar 6,7400 %. Pada perhitungan scrap menghaluskan dengan ukuran diterima merupakan ukuran murni sebelum komponen dilakukan tindakan menggunakan alat ataupun mesin, ukuran diterima komponen papan tengah adalah 0,251 x 0,251 x 0,02 m. Volume diterima merupakan nilai yang didapat dari kolom ukuran diterima, nilai volume diterima untuk komponen papan tengah adalah 0,001261 m3. Ukuran pakai merupakan ukuran suatu komponen setelah dilakukannya tindakan seperti penghalusan, ukuran pakai komponen papan tengah adalah 0,25 x 0,25 x 0,02 m. Volume pakai merupakan nilai yang berasal kolom ukuran pakai, volume komponen papan tengah adalah 0,00125 m3. Scrap merupakan persentase serpihan bahan kayu yang digunakan pada suatu komponen, scrap komponen papan tengah besar nilai pada scrap menghaluskan papan tengah adalah 0,8800 %. Artinya pada proses penghalusan papan tengah terdapat scrap atau sisa bahan sebesar 0,8800

%.

Pada perhitungan scrap mengukur dengan ukuran diterima merupakan ukuran murni sebelum komponen dilakukan tindakan menggunakan alat ataupun mesin, ukuran diterima komponen papan kaki adalah 0,06 x 0,06 x 0,02 m. Volume diterima merupakan nilai yang didapat dari kolom ukuran diterima, nilai volume diterima untuk komponen papan kaki adalah 0,000072 m3. Ukuran pakai merupakan ukuran suatu komponen setelah dilakukannya tindakan seperti pengukuran, ukuran pakai komponen papan kaki adalah 0,6 x 0,6 x 0,02 m. Volume pakai merupakan nilai yang berasal kolom ukuran pakai, volume komponen papan kaki adalah 0,000072 m3. Scrap merupakan persentase serpihan

(28)

bahan kayu yang digunakan pada suatu komponen, scrap komponen papan kaki besar nilai pada scrap mengukur papan kaki adalah 0.0000 %.

Artinya pada proses pengukuran papan kaki tidak terdapat sisa bahan atau scrap.

Pada perhitungan scrap memotong dengan ukuran diterima merupakan ukuran murni sebelum komponen dilakukan tindakan menggunakan alat ataupun mesin, ukuran diterima komponen papan kaki adalah 0,06 x 0,08 x 0,02 m. Volume diterima merupakan nilai yang didapat dari kolom ukuran diterima, nilai volume diterima untuk komponen papan kaki adalah 0,000072 m3. Ukuran pakai merupakan ukuran suatu komponen setelah dilakukannya tindakan seperti pemotongan, ukuran pakai komponen papan kaki adalah 0,051 x 0,051 x 0,02 m. Volume pakai merupakan nilai yang berasal kolom ukuran pakai, volume komponen papan kaki adalah 0,000053 m3. Scrap merupakan persentase serpihan bahan kayu yang digunakan pada suatu komponen, scrap komponen papan kaki besar nilai pada scrap memotong papan kaki adalah 26,3900 %.

Artinya pada proses pemotongan papan kaki terdapat scrap atau sisa bahan sebesar 26,3900 %. Pada perhitungan scrap menghaluskan dengan ukuran diterima merupakan ukuran murni sebelum komponen dilakukan tindakan menggunakan alat ataupun mesin, ukuran diterima komponen papan kaki adalah 0,051 x 0,051 x 0,02 m. Volume diterima merupakan nilai yang didapat dari kolom ukuran diterima, nilai volume diterima untuk komponen papan kaki adalah 0,000053 m3. Ukuran pakai merupakan ukuran suatu komponen setelah dilakukannya tindakan seperti penghalusan, ukuran pakai komponen papan kaki adalah 0,05 x 0,05 x 0,02 m. Volume pakai merupakan nilai yang berasal kolom ukuran pakai, volume komponen papan kaki adalah 0,00005 m3. Scrap merupakan

(29)

persentase serpihan bahan kayu yang digunakan pada suatu komponen, scrap komponen papan alas atas besar nilai pada scrap menghaluskan papan kaki adalah 5,6700 %. Artinya pada proses penghalusan papan kaki terdapat scrap atau sisa bahan sebesar 5,6700 %.

Tabel 3.5 Data Waktu Proses Mengukur Produk Rak Pot Tanaman

Tabel data waktu proses mengukur merupakan waktu yang dibutuhkan seluruh komponen utama dalam proses mengukur menggunakan alat meja fabrikasi. Ukuran setelah diproses pengukuran sama dengan ukuran diterima dari gudang, karena tidak terjadi perubahan bentuk untuk tiap komponennya. Berdasarkan tabel di atas terdapat kepala tabel yang terdiri dari nomor komponen, nama komponen, unit/assy, alat atau mesin yang digunakan, ukuran setelah diproses (cm), waktu proses (menit) dan total waktu proses. Nomor komponen 001 merupakan komponen utama papan alas bawah dengan jumlah 1 unit, alat yang digunakan untuk mengukur berupa meja fabrikasi, ukuran setelah dilakukan proses pengukuran yaitu (0,26 x 0,28 x 0,02) cm dan waktu yang dibutuhkan 1,03 menit. Nomor komponen 002 merupakan komponen utama papan penyangga dengan jumlah 2 unit, alat yang digunakan untuk mengukur berupa meja fabrikasi, ukuran setelah dilakukan proses pengukuran yaitu (0,6 x 0,08 x 0,02) cm dan waktu yang dibutuhkan untuk mengukur 0,98 menit. Nomor komponen 003 merupakan komponen utama papan alas atas dengan jumlah 1 unit, alat yang digunakan untuk mengukur berupa meja fabrikasi, ukuran setelah dilakukan pengukuran yaitu (0,26 x 0,16 x 0,02) cm dan waktu yang dibutuhkan untuk mengukur

(30)

0,58 menit. Nomor komponen 004 merupakan komponen utama papan tengah dengan jumlah 1 unit, alat yang digunakan untuk mengukur berupa meja fabrikasi, ukuran setelah dilakukan proses pengukuran yaitu (0,26 x 0,26 x 0,02) cm dan waktu yang dibutuhkan untuk mengukur 0,55 menit. Nomor komponen 005 merupakan komponen utama papan kaki dengan jumlah 1 unit, alat yang digunakan untuk mengukur berupa meja fabrikasi, ukuran setelah dilakukan proses pengukuran (0,06 x 0,06 x 0,02) cm dan waktu yang dibutuhkan untuk mengukur 0,51 menit. Untuk total keseluruhan waktu proses pada saat melakukan pengukuran adalah 3,65 menit.

Data waktu proses memotong merupakan informasi yang berisikan lamanya waktu pada saat proses pemotongan untuk setiap komponen yang digunakan pada produk. Berikut merupakan tabel yang berisikan data waktu proses memotong rak pot tanaman.

Tabel 3.6 Data Waktu Proses Memotong Produk Rak Pot Tanaman

Tabel data waktu proses pemotongan merupakan waktu yang dibutuhkan untuk seluruh komponen utama dalam proses pemotongan menggunakan alat circular saw. Ukuran setelah diproses pemotongan berbeda dari ukuran yang diterima dari stasiun pengukuran, karena terjadi perubahan bentuk untuk tiap komponen. Berdasarkan tabel di atas terdapat kepala tabel yang terdiri dari nomor komponen, nama komponen, unit/ assy, alat atau mesin yang digunakan, ukuran setelah diproses (cm), waktu proses (menit) dan total proses waktu. Nomor komponen 001 merupakan komponen utama papan alas bawah dengan

(31)

jumlah 1 unit, alat yang digunakan untuk memotong adalah circular saw, ukuran setelah dilakukan proses pemotongan yaitu (0,251 x 0,271 x 0,02) cm dan waktu yang dibutuhkan untuk memotong 0,61 menit. Nomor komponen 002 merupakan komponen utama papan penyangga dengan jumlah 2 unit, alat yang digunakan untuk memotong adalah circular saw, ukuran setelah dilakukan proses pemotongan yaitu (0,251 x 0,251 x 0,02) cm dan waktu yang dibutuhkan 1,21 menit. Nomor komponen 003 merupakan komponen papan alas atas dengan jumlah 1 unit, alat yang digunakan untuk memotong circular saw, ukuran setelah dilakukan proses pemotongan yaitu (0,251 x 0,151 x 0,02) cm dan waktu yang dibutuhkan 0,51 menit. Nomor komponen 004 merupakan komponen utama papan tengah dengan jumlah 1 unit, alat yang digunakan untuk memotong adalah circular saw, ukuran setelah dilakukan proses pemotongan yaitu (0,51 x 0,071 x 0,02) cm dan waktu yang dibutuhkan untuk memotong 0,53 menit. Nomor komponen 005 merupakan komponen utama papan kaki dengan jumlah 4 unit, alat yang digunakan untuk memotong adalah circular saw, ukuran setelah dilakukan pemotongan adalah (0,51 x 0,51 x 0,02) cm dan waktu yang dibutuhkan untuk memotong 0,57 menit. Untuk total keseluruhan waktu proses yang didaptkan pada saat melakukan pemotongan adalah 3,43 menit.

Data waktu pada saat proses penghalusan merupakan salah satu informasi yang berisikan lamanya proses penghalusan untuk setiap komponen yang digunakan pada salah satu produk. Berikut ini merupakan tabel yang berisi data waktu proses penghalusan pada rak pot tanaman.

(32)

Tabel 3.7 Data Waktu Proses Menghaluskan Produk Rak Pot Tanaman

Tabel data waktu proses penghalusan merupakan waktu yang dibutuhkan seluruh komponen utama dalam proses penghalusan yang menggunakan alat mesin amplas. Ukuran setelah diproses penghalusan berbeda dari ukuran yang diterima dari stasiun pemotongan, karena terjadi perubahan bentuk untuk tiap komponennya. Berdasarkan tabel di atas terdapat kepala tabel yang terdiri dari nomor komponen, nama komponen, unit/assy, alat atau mesin yang digunakan, waktu proses (menit), dan ukuran setelah diproses (cm). Nomor komponen 001 dengan nama komponen papan alas bawah dengan jumlah 1 unit, alat yang digunakan untuk menghaluskan adalah mesin amplas, ukuran setelah dilakukan proses penghalusan yaitu (0,25 x 0,27 x 0,02) cm dan waktu yang digunakan pada saat menghaluskan adalah 0,74 menit. Nomor komponen 002 dengan nama komponen papan penyangga dengan jumlah 2 unit, alat yang digunakan untuk menghaluskan adalah mesin amplas ukuran setelah dilakukan proses penghalusan yaitu (0,5 x 0,07 x 0,02) cm dan waktu yang digunakan pada saat menghaluskan adalah 0,55 menit. Nomor komponen 003 merupakan komponen papan alas atas dengan jumlah 1 unit, alat yang digunakan untuk menghaluskan adalah mesin amplas, ukuran setelah dilakukan proses penghalusan yaitu (0,25 x 0,15 x 0,02) cm dan waktu yang digunakan pada saat menghaluskan adalah 0,56 menit. Nomor komponen 004 dengan nama komponen papan tengah dengan jumlah 1 unit, alat yang digunakan untuk menghaluskan adalah mesin amplas, ukuran setelah dilakukan proses penghalusan yaitu (0,25 x 0,25x 0,02) cm dan, waktu yang

(33)

digunakan pada saat menghaluskan adalah 0,57 menit. Nomor komponen 005 merupakan komponen papan kaki dengan jumlah 4 unit, alat yang digunakan untuk menghaluskan adalah mesin amplas, ukuran setelah dilakukan proses penghalusan yaitu (0,05 x 0,05 x 0,02) cm dan waktu yang digunakan pada saat menghaluskan adalah 1,1 menit. Untuk total keseluruhan waktu proses yang sudah dihitung adalah 3,52 menit.

Data waktu proses perakitan merupakan informasi yang berisikan lamanya suatu proses merakit untuk setiap komponen menjadi sebuah produk jadi atau setengah jadi. Berikut merupakan tabel yang berisikan data waktu proses merakit produk rak pot tanaman.

Tabel 3.8 Data Waktu Proses Perakitan Produk Rak Pot Tanaman

No. Komp Nama Komponen Unit/

Assy

Alat/ Mesin yang digunakan

Ukuran Setelah Proses

Waktu Proses (menit)

001, 002 perakitan 1 1 1,1

Perakitan

1, 003 Perakitan 1 + Papan Alas Atas 1 1,1

Perakitan

2, 004 Perakitan 2 + Papan Tengah 1 1,1

Perakitan

3, 005 Perakitan 3 + Papan Kaki 1 1,15

Perakitan

4, 006 Perakitan 4 + Tempat Botol Semprot 1

0,27 x 0,25 x 0,43 0,63 5,08 Nail Gun Electric

Total Waktu Proses

Tabel data waktu proses perakitan mrupakan waktu yang sangat dibutuhkan untuk seluruh komponen utama dan komponen tambahan dalam suatu proses merakit komponen yang akan menjadi sebuah produk rak pot tanaman, dengan menggunakan alat nail gun electric. Ukuran setelah diproses merakit merupakan ukuran jadi dari produk rak pot tanaman, karena terjadi perubahan bentuk pada tiap kompnennya.

Berdasarkan tabel di atas terdapat kepala tabel yang terdiri dari nomor komponen, nama komponen, unit/assy, alat/mesin yang digunakan, ukuran setelah proses (cm) dan waktu proses (menit)

(34)

No. komponen 001+002 merupakan perakitan 1 dengan nama komponen perakitan 1, total unitnya menjadi 1 unit, alat yang digunakan pada saat proses perakitan berlangsung adalah nail gun electric, waktu yang dibutuhkan pada saat melakukan perakitan 1 adalah 1,1 menit dan Ukuran setelah diproses merupakan ukuran produk jadi rak pot tanaman yaitu (0,25 x 0,27 x 0,02) cm. No. komponen perkaitan 1 + 003 pada perakitan 2 dengan nama komponen perakitan 1 + papan alas atas yang berjumlah 1 unit, alat yang digunakan untuk melakukan perakitan adalah nail gun electric, waktu yang dibutuhkan pada saat merakit adalah 1,1 menit dan Ukuran setelah diproses merupakan ukuran produk jadi rak pot tanaman yaitu (0,25 x 0,27 x 0,02) cm. No. komponen perakitan 2 + 004 merupakan perakitan 3 dengan nama komponen perakitan 2 + papan tengah yang berjumlah 1 unit, alat yang digunakan untuk melakukan perakitan adalah nail gun electric, waktu yang dibutuhkan pada saat merakit adalah 1,1 menit dan Ukuran setelah diproses merupakan ukuran produk jadi rak pot tanaman yaitu (0,25 x 0,27 x 0,02) cm. No. komponen perakitan 4 + 005 pada perakitan 4 dengan nama komponen perakitan 3+

papan kaki yang berjumlah 1 unit, alat yang digunakan untuk melakukan perakitan adalah nail gun electric, waktu yang dibutuhkan pada saat merakit adalah 1,15 menit dan Ukuran setelah diproses merupakan ukuran produk jadi rak pot tanaman yaitu (0,25 x 0,27 x 0,02) cm. No. komponen perakitan 4 + 006 pada perakitan 5 dengan nama komponen tempat botol semprot yang berjumlah 1 unit, alat yang digunakan untuk melakukan perakitan adalah nail gun electric, waktu yang dibutuhkan pada saat merakit adalah 0,63 menit dan Ukuran setelah diproses merupakan ukuran produk jadi rak pot tanaman yaitu (0,25 x 0,27 x 0,02) cm. untuk total keseluruhan waktu proses adalah 5,08 menit.

(35)

Data waktu proses pengecatan merupakan informasi yang berisikan lamanya waktu proses mengecat sebuah produk secara keseluruhan.

Berikut ini merupakan tabel yang berisikan data waktu pengecatan produk rak pot tanaman.

Tabel 3.9 Data Waktu Proses Pengecatan Produk Rak Pot Tanaman

Tabel data waktu proses pengecatan merupakan tabel yang menunjukkan keterangan selama waktu pengecatan untuk produk rak pot tanaman. Berdasarkan tabel di atas terdapat kepala tabel yang berisikan simbol komponen, jumlah/assy, alat/mesin yang digunakan, waktu proses dalam menit dan kuantitas. Simbol komponen dilambangkan dengan PS yang diartikan sebagai komponen tambahan berupa Pernis dengan jumlah 1 unit kaleng, proses pengecatan menggunakan alat spray gun, waktu proses yang dibutuhkan selama 0,61 menit, kuantitas pernis sebanyak 0,5 L jadi total keseuluruhan waktu proses adalah 0,61 menit.

Data waktu proses pengemasan merupakan informasi yang berisikan lamanya proses mengemas sebuah produk agar terbungkus dengan rapih dan aman untuk disimpan dalam gudang dan akan didistribusikan. Berikut merupakan tabel yang berisikan data waktu proses pengemesan produk rak pot tanaman.

Tabel 3.10 Data Waktu Proses Pengemasan Produk Rak Pot Tanaman

Tabel data waktu proses pengemasan merupakan waktu total yang menunjukkan keterangan waktu selama pengemasn untuk produk rak pot tanaman yang siap disimpan dalam gudang penyimpanan. Berdasrakan tabel di atas terdapat kepala tabel yang berisi simbol komponen,

(36)

jumlah/assy, alat/mesin yang digunakan, waktu proses (menit) dan kuantitas. Simbol komponen disimbolkan dengan OPE yang menunjukkan sebuah komponen tambahan berupa Oppt-48 mm dengan banyak jumlahnya 1 unit, alat yang digunakan pada saat mengemas adalah Tape Cutter, kemudian waktu untuk mengemas mengemas membutuhkan waktu 0,08 menit dan kuantitas dari opp tapenya sebanyak 0,5 L, Simbol komponen disimbolkan dengan KDS yang menunjukkan sebuah komponen tambahan yang berupa kardus dengan banyak jumlahnya 1 unit, alat yang digunakan mengemas adalah kardus, kuantitas dari kardus sebanyak 1 kemudian waktu proses yang diperlukan pada saat menggunakan alat Tape Cutter adalah 0,8 menit. jadi jumlah keseluruhan total dari waktu proses adalah 0,8 menit.

3.2.3 Peta Kerja

Operation Process Chart (OPC) merupakan sebuah diagram yang menggambarkan tentang langkah - langkah proses terjadinya bahan baku yang secara berurutan berupa operasi dan pemeriksaan sejak dari awal sampai menjadi produk jadi atau utuh. OPC merupakan langkah - langkah proses produksi yang dialami bahan baku secara keseluruhan yang dilengkapi dengan proses mempernis pada sebuah produk. Berikut merupakan gambar peta proses operasi untuk produk rak pot tanaman.

(37)

Nama Objek : RAK POT TANAMAN

Nomor Peta : 01

Dipetakan Oleh : Kelompok 2 Tanggal Dipetakan : 5 April 2023

PETA PROSES OPERASI

O-1 Mengukur(Meja Fabrikasi)

Memotong (Circular Saw) 1,03'

0,00%

O-6 P-1 0,61' 6,56%

Menghaluskan (Mesin Amplas) O-11

P-6 Papan Alas Bawah Rak Pot

(0,26 x 0,28 x 0,02) m (1 unit) (0,25 x 0,27 x 0,02) m

O-2 Mengukur(Meja Fabrikasi)

Memotong (Circular Saw) 0,98'

0,00%

O-7 P-2 1,21' 25,89%

Menghaluskan (Mesin Amplas) O-12

P-7 Papan Penyangga Rak Pot

(0,6 x 0,08 x 0,02) m (2 unit) (0,5 x 0,07 x 0,02) m

O-3MengukuR (Meja Fabrikasi)

Memotong (Circular Saw) 0,58' 0,00%

O-8 P-3 0,51' 8,89%

Menghaluskan (Mesin Amplas) O-13

P-8 Papan Atas Rak Pot (0,26 x 0,16 x 0,02) m

(1 unit) (0,25 x 0,15 x 0,02) m

O-4 Mengukur(Meja Fabrikasi)

Memotong (Circular Saw) 0,55'

0,00%

O-9 P-4 0,53' 6,80%

Menghaluskan (Mesin Amplas) O-14

Gambar

Tabel 3.1 Lambang-lambang ASME
Gambar 3.1 Contoh Operation Process Chart (OPC)
Gambar 3.2 Contoh Assembly Process Chart (APC)
Gambar 3.3 Explosion
+7

Referensi

Dokumen terkait