BAB III METODE PENELITIAN
C. Subjek dan Informan Penelitian
Dalam penelitian ini guru merupakan tema penelitian yang datanya diawasi, sebaliknya informan merupakan kepala sekolah, guru PAI, guru BK, anak didik dengan metode wawancara langsung, dokumentasi serta observasi langsung oleh informan..
D. Teknik Pengumpulan Data
Buat memperoleh informasi lapangan yang diperlukan, pengarang memakai teknik- teknik selaku selanjutnya:
1. Observasi (Pengamatan)
Observasi merupakan sesuatu metode pengumpulan informasi yang dicoba dengan metode melangsungkan penelitian dengan cara cermat, dan pencatatan dengan cara analitis. Yang dicoba pada durasi observasi merupakan mencermati tanda- tanda sosial dalam jenis yang pas, mencermati berulang kali serta menulis data yang diperoleh.34
Observasi dicoba buat melaksanakan observasi dengan cara langsung mengenai problematika yang dialami guru pembelajaran agama Islam dalam tingkatkan dorongan berlatih anak didik pada mata pelajaran pembelajaran agama Islam di kategori XI SMA 5 Seluma.
2. Wawancara
Wawancara merupakan sesuatu obrolan yang ditunjukan pada sesuatu permasalahan khusus serta ialah cara pertanyaan jawab
34Mardalis, Metode Penelitian Suatu Pendekatan Proposal (Jakarta: Bumi Aksara, 2008).
h. 50
perkataan dimana 2 orang ataupun lebih berdekatan dengan cara raga.
Wawancara dicoba buat mendapatkan informasi ataupun data sebesar bisa jadi ataupun sejelas bisa jadi pada poin penelitian.
Oleh sebab itu wawancara ini dicoba dengan cara langsung dengan beberapa informan hal permasalahan penelitian dengan wawancara ini guru pembelajaran agama Islam, ketua sekolah, buat memperoleh informasi persoalan penelitian yang berhubungan dengan asal usul berdirinya serta permasalahan terpaut SMA Negara 5 Seluma. dialami oleh guru PAI dalam tingkatkan atensi kepada poin PAI serta usaha guru PAI buat menanggulangi tantangan itu.
3. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan memo insiden yang yang telah lalu.
Dokumen dapat berupa catatan, lukisan ataupun karya- karya monumental dari seorang. 35 Tata cara dokumentasi meruapakan mencari informasi hal keadaan ataupun elastis yang berbentuk celaan ataupun transkip, novel, pesan berita, majalah, prasasti, notulen rapat, legger, skedul serta serupanya.
Dokumentasi ini dicoba dengan metode melaksanakan pengumpulan, menulis, dan dipakai buat menaruh informasi yang berhubungan dengan penelitian, seluruh informasi yang digabungkan serta ditaruh yang bisa dipakai cocok dengan penelitian yang dicoba.
Dokumen ini dipakai buat mencari informasi hal keadaan yang
35Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D (Bandung: Alfabeta, 2013), h. 240.
berbentuk gambar sekolah, gambar dikala melaksanakan wawancara, skedul, yang terdapat di SMA Negara 5 Seluma.
E. Teknik Keabsahan Data
Dalam penelitian ini, validitas data menjadi pertimbangan untuk mendapatkan hasil penelitian yang objektif. Validitas data triangulasi digunakan oleh peneliti. Triangulasi adalah metode pemeriksaan validitas yang memanfaatkan sesuatu yang lain. Terlepas dari data untuk verifikasi atau perbandingan dengan data. Tahapan berikut dapat digunakan dalam analisis triangulasi melalui sumber::
1. Menyamakan informasi hasil observasi dengan informasi hasil wawancara.
2. Menyamakan apa yang dibilang orang di depan biasa dengan apa yang dikatakannya dengan cara individu.
3. Menyamakan apa yang dibilang banyak orang mengenai suasana penelitian dengan apa yang dikatakannya sejauh durasi.
4. Menyamakan hasil wawancara dengan isi sesuatu dokumen yang berhubungan.36
F. Teknik Analisis Data
Penulis menggunakan analisis deskriptif kualitatif untuk mengkaji data tentang permasalahan dalam penelitian ini. Pada tahap ini pengumpulan data, klasifikasi data dan pengolahan data dilakukan dengan menggunakan teknik analisis deskriptif yang kemudian ditriangulasi. Untuk
36J. Lexy Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2007), h. 330-332.
mengidentifikasi kesulitan yang ditemui pengajar PAI dalam meningkatkan motivasi belajar siswa pada mata kuliah PAI SMA Negeri 5 Seluma.
Ada tiga jenis kegiatan analisis data kualitatif, antara lain::
1. Reduksi data
Pengurangan informasi merujuk pada cara penentuan, pemokusan, penyederhanaan, abstraksi, serta pentransformasian“
informasi anom” yang terjalin dalam catatan- catatan lapangan tercatat.
Pengurangan informasi merupakan sesuatu wujud analisa yang mempertajam, memilah, memokuskan, membuang serta menata informasi dalam sesuatu metode dimana kesimpulan akhir informasi ditafsirkan serta diperivikasikan
2. Model data (data display)
Bentuk informasi merupakan langkah kedua dari aktivitas analisa informasi. Bentuk merupakan berkas data terurut yang melukiskan kesimpulan serta aksi. Tipe bentuk informasi kualitatif yang sangat biasa sampai dikala ini merupakan bacaan naratif, yang menggambarkan sesuatu insiden.
Metode penyajian berjalan lewat klasifikasi, pengelompokan ke dalam jenis khusus, pengelompokan serta pengaturan sistem cocok dengan permasalahan riset. Periset hendak amat gampang mengatur penelitian dalam cara penyajiannya, alhasil bila ditemui kelemahan, informasi terkini pula hendak amat gampang ditemui.
3. Coclusion Drawwing/Verification
Dalam analisis data kualitatif, tahap ketiga terdiri dari merumuskan kesimpulan dan verifikasi. Temuan asli masih bersifat sementara dan akan berubah jika pengumpulan data putaran berikutnya tidak didukung oleh bukti yang kuat. Namun, jika data yang solid dan konsisten mendukung temuan yang dicapai pada tahap awal ketika peneliti kembali ke lapangan, maka kesimpulan tersebut dapat dipercaya..37
37Sugiyono, Metode penelitian kuantitatif, kualitatif R dan D (Bandung: Alfabeta, 2012), h. 247-252.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Wilayah Penelitian
a. Sejarah dan Keadaan Geografis SMA Negeri 5 Seluma 1. Sejarah Singkat Berdirinya SMA Negeri 5 Seluma
SMA Negeri 5 Seluma dibuat pada bertepatan pada 14 Oktober 1994.
Terdapat di Kecamatan Semidang Dasar Maras serta terletak di bagian utara Kabupaten Seluma di area dekat Busut Barisan. Area yang populer selaku wilayah pertanian serta perkebunan, mempunyai besar±
441 kilometer.
Jumlah masyarakat Kecamatan Semidang Dasar Maras merupakan 7.
969 jiwa yang terdiri dari 3. 603 pria serta 4. 364 wanita. Sedangkan itu, terdapat 3. 454 kepala keluarga.
Terdapat sekolah di aspek pembelajaran dari sekolah dasar sampai sekolah menengah. Dengan cara biasa, mutu pembelajaran sedang kurang baik. Rendahnya tingkatan pembelajaran amat akrab kaitannya dengan mata pencaharian warga yang beberapa besar merupakan orang tani( 74, 34%).
2. Visi dan Misi SMA Negeri 5 Seluma a. Visi SMA Negeri 5 Seluma
Menciptakan Manusia Taqwa Terampil dan Beretika b. Misi SMA Negeri 5 Seluma
1.Meningkatkan Ketaqwaan Kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2.Meningkatkan Disiplin Dalam Belajar.
3.Meningkatkan Kualitas Akademik.
4.Meningkatkan Kualitas Keterampilan.
5.Meningkatkan Kegiatan Ekstrakurikuler.
6.Meningkatkan Etika Kegiatan.
3. Sarana dan Prasarana di SMA Negeri 5 Seluma
a. Buat menggapai tujuan pembelajaran membutuhkan bermacam perlengkapan serta tata cara. Sebutan lain dari perlengkapan pembelajaran yang diketahui sampai dikala ini merupakan alat pembelajaran, audio visual aids( AVA), perlengkapan peraga serta alat serta infrastruktur. Perlengkapan ataupun alat serta infrastruktur pembelajaran mencakup seluruh suatu yang bisa menolong cara pendapatan tujuan pembelajaran.
Alat serta infrastruktur ialah bagian dari cara penataran badan pembelajaran. Buat memesatkan cara belajar membimbing di SMA Negara 5 Seluma, alat serta infrastruktur wajib dibantu.
Kondisi alat serta infrastruktur di SMA Negara 5 Seluma belum cukup mendukung baik sarana permanen maupun sarana penunjang lainnya dalam kelancaran proses pembelajaran. Lihat tabel untuk informasi tambahan (terlampir).
b. Keadaan Sekolah
1. Keadaan Guru dan Petugas Administrasi
Guna guru amat berarti dalam penajaan pembelajaran di SMA Negara 5 Seluma. Tiap guru dalam melaksanakan tanggung jawabnya wajib sungguh- sungguh serta bertanggung jawab, serta sekolah mempunyai tanggung jawab buat dengan cara aktif, efisien serta berdaya guna dalam melakukan aktivitas belajar membimbing.
Seseorang guru bertugas serta bertanggung jawab atas pengajaran yang mudah serta efisien dikala melakukan kewajiban. Jumlah guru di SMA Negara 5 Seluma sebanyak 48 orang, terdiri dari 35 instruktur, 8 tenaga administrasi, 2 perpustakaan, 2 penjaga, 1 teknisi penyapu dan kebersihan. Anda dapat melihat informasi tambahan dalam tabel.
(Terlampir).
Jumlah siswa pada tahun ajaran 2020/2021 adalah 462. Jumlah siswa merata di seluruh program studi. Di kelas X ada 6 siswa, maksimal 6 kelompok belajar. Ada tiga kelompok belajar untuk kelompok belajar XI IPA dan XI IPS 2. Ada 2 kelompok belajar dalam kurikulum IPS di Kelas XII dan kelas XII IPA 3 kelompok belajar.
Sebagian besar siswa berasal dari Seluma, kabupaten utama. Anda dapat melihat informasi tambahan dalam tabel. (Terlampir)
2. Keadaan Pendidikan Agama Islam
Aktivitas belajar membimbing di SMA Negara 5 Seluma bagus serta penataran pembelajaran agama Islam pula bagus. Guru
pembelajaran agama Islam yang membimbing pembelajaran agama Islam terdapat 2, ialah Kosnita, S. Pd. I serta Yeni Rosmalia, S. Pd. I.
Ismani Nila, S. Pd. Aku telah bersertifikat, serta S. Pd. I sedang honorer Yeni Rosmalia. Nila Ismani, S. Pd. merupakan instruktur yang pengarang pelajari. I. Ismani Nila, S. Pd. Aku seseorang instruktur yang berdedikasi serta kencang. Ia laki- laki yang bagus serta pengasih. Buat tahun anutan 2020 atau 2021 beliau ditugaskan jadi orang tua kelas kelas XI IPS 1. Beliau amat giat membimbing Nila Ismani. Metode yang dipakai dalam penataran merupakan tata cara khotbah serta tata cara dialog. Beliau menggunakan modul semacam novel pelajaran, novel kegiatan serta Al- Quran.
Anak didik yang diawasi merupakan anak didik Kelas XI IPS 1 dengan jumlah partisipan 31 orang. Patuh anak didik sedang butuh ditingkatkan sebab pada dikala mengawali kelas, banyak anak didik yang sedang telanjur masuk kelas, banyak anak didik yang gaduh di dalam kelas, pergi masuk kelas, tidak ngurus dikala membimbing di kelas, kerap memohon permisi buat sebagian dikala tanpa merambah pelajaran.
Alat serta infrastruktur penataran pembinaan agama Islam belum mencukupi, sebab belum terdapat makmal agama, langgar SMA Negara 5 Seluma telah terdapat, tetapi belum seluruhnya dipakai, tempat wudhu tidak lumayan serta jumlah orang yang fokus terbatas. Berkonsentrasi pada belajar.
Di SMA Negara 5 Seluma pula ada ekstrakurikuler aspek agama, spesialnya kerohanian. Aktivitas kerohanian telah dicoba tetapi tidak sukses sebab anak didik tidak sangat sungguh- sungguh serta beberapa besar anak didik kurang ikut serta, kebanyakan lebih terpikat pada berolahraga.38
B. Penyajian Data Wawancara
Bersumber pada hasil penelitian pengarang lewat observasi serta wawancara yang dicoba periset pada Kepala Sekolah, guru pembelajaran agama Islam serta anak didik kategori XI IPS 1, dan dokumentasi selaku aksesoris penyajian hasil skripsi ini maka bisa diketahui selaku selanjutnya:
1. Problematika yang dihadapi Guru Agama dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Di SMA Negeri 5 Seluma.
1. Faktor Internal
Bersumber pada hasil observasi serta wawancara pengarang menciptakan Aspek dalam yang berawal dari dalam yang bisa pengaruhi anak didik alhasil guru terkendala dalam melakukan cara penataran. Ada pula aspek dalam itu antara lain:
1. Kedisiplinan Siswa
Dari hasil observasi penulis dengan Bunda Nila Ismani berlaku seperti guru pembelajaran Agama Islam serta orang tua
38 Tanya jawab dengan Yeni Rosmalia, SMA Negeri 5 Seluma 15 Januari 2021
kategori XI IPS 1 di dapatkan informasi mengenai kedisplinan siswa yang belum sesuai harapan guru data ini di perkuat dengan hasil wawancara yaitu sebagai berikut:
“ Patuh anak didik sedang lemas sebab instruktur sedang tidak dapat belajar dikala kelas terletak di dalam kelas. Dikala instruktur masuk ke kelas, sedang banyak anak didik di luar kelas, terdapat yang main dengan temannya, terdapat yang sedang makan di kedai., serta beberapa sedang berdialog di luar kelas tanpa mencermati guru yang sudah merambah kelas. Kelas buat mengawali cara pembelajaran serta penataran.
Perihal senada pula di informasikan oleh anak didik kategori XI IPS 1 ialah selaku selanjutnya:
“ Kala guru masuk kategori sedang banyak anak didik belum masuk kategori, terdapat yang sedang di kedai terdapat yang sedang main serta terdapat yang sedang asyik ngobrol dengan sahabatnya”.
Delegasi Kepala Sekolah bagian kesiswaan pula berkata:
“ Ketertiban anak didik sedang butuh ditingkatkan, sebab kala pelajaran lagi berjalan banyak anak didik yang terletak di luar kategori, meski telah di sapa tetapi itu terjalin kesekian kali”39
Hasil wawancara pengarang dengan orang berumur anak didik, ialah selaku selanjutnya:
“ Bila dari rumah anak saya sudah taat masing- masing hari. Bangun pagi kemudian siap- sedia ke sekolah, dan dikala saat sebelum lama masuk jam pelajaran anak saya sudah pergi ke sekolah. Namun, kala anak saya sudah di sekolah saya sudah tidak memantaunya lagi karena sudah tangung jawab guru untuk memantau siswa- siswanya di sekolah”.
2. Keaktifan Siswa
Dari hasil observasi serta wawancara pengarang hal aktivitas anak didik sedang kurang, sebab anak didik sedang
39 Tanya jawab dengan Adi Markasoan SMA Negeri 5 Seluma, 17 Januari 2021
banyak bungkam kala interaksi didalam kelas dicoba, informasi ini di bawa oleh hasil wawancara dengan Bunda Nila Ismani berlaku seperti guru pembelajaran Agama Islam serta orang tua kelas XI IPS 1, ialah selaku selanjutnya:
“ Aktivitas anak didik sedang kurang, sebab yang aktif cuma itu- itu saja serta yang yang lain cuma bungkam mencermati yang kita tidak ketahui apakah bungkam paham ataupun malah bungkam tidak paham, walaupun kala ditanya anak didik menanggapi paham”.
Hal senada juga dikatakan oleh informan lainnya:
“ Aktivitas anak didik sedang butuh ditingkatkan lagi, sebab anak didik lebih banyak yang adem ayem. Guru wajib cerdas dalam memancing serta memningkatkan aktivitas anak didik”
3. Keingintahuan Siswa
Dari hasil observasi pengarang mencermati mengenai keingintahuan anak didik, anak didik belum hirau mengenai modul yang di sampaikan oleh guru perihal ini bisa jadi diakibatkan oleh berlatih pada situasi covid, informasi lain diperjelas oleh hasil wawancara pengarang dengan Bunda Nila Ismani berlaku seperti guru pembelajaran Agama Islam ialah selaku selanjutnya:
“ Keingintahuan anak didik sedang kurang sebab mayoritas anak didik tidak hirau dengan apa yang dipaparkan ataupun di informasikan oleh guru di depan kelas. Terdapat sebagian yang mencermati terdapat yang asyik ngobrol dengan sahabat sebangkunya, terdapat yang pergi masuk kelas, terdapat pula yang padat jadwal sendiri serta kala ditegur oleh guru mereka mencermati serta bungkam sejenak serta setelah itu diulang lagi.”
Hal senada juga dikatakan oleh informan lainnya:
Pemahaman mereka mengenai berartinya berlatih sedang kurang perihal ini bisa jadi disebakan oleh situasi berlatih yang belum normal kadangkala berlatih daring serta kadangkala mereka masuk kelas dengan determinasi yang telah diresmikan untuk menjagaa kesehatan.
b. Faktor Eksternal
Dari hasil observasi disamping aspek dalam yang bisa memepengaruhi minimnya atensi berlatih anak, aspek eksternal pula amat besar pengaruhnya. Ada pula aspek eksternal antara lain;
1. Sarana dan Prasarana
Dari hasil observasi penulis sarana dan prasarana yang tersedia di SMA nNegeri 5 masih ada yang kurang, seperti kurangnya media pembelajaran, hal ini juga didukung oleh data wawancara yang dicoba penulis dengan Bunda Kosnita berlaku seperti guru agama:
“ Alat serta infrastruktur yang terdapat belum mensupport dalam cara penataran, sebab sedang banyak kekurangan semacam sedang sedikitnya novel paket, LKS serta belum terdapatnya media- media penataran yang lain.” 40
“ Perihal ini serupa pula dengan dibilang oleh responden yang lain, kalau alat serta infrastruktur di SMA Negara 5 Seluma telah terdapat, tetapi sedang kurang buat mensupport dalam cara penataran. Semacam logistik novel paket Agama, IPS, IPA serta yang lain itu telah terdapat tetapi sedang sedikit. Alat serta infrastruktur yang kurang komplit hendak jadi hambatan dalam cara berlatih membimbing, sebab aku memandang kalau alat serta infrastruktur ialah perihal yang bertabiat integral dalam penataran.
Ada pula kendalanya seperti minimnya buku- buku pustaka ataupun novel paket dalam cara berlatih membimbing, anak didik tidak memperoleh novel satu persatu, melainkan cuma satu novel buat 2 orang apalagi terdapat yang bertiga buat satu novel, alhasil
40 Tanya jawab dengan Adi Markasoan, SMA N 5 Seluma 25 Januari 2021
dengan sedemikian itu partisipan ajar kurang bisa menguasai ataupun paham modul yang diserahkan”.41
Ibu Dian Annisa juga mengatakan bahwa:
“Sejauh menyangkut alat peraga seperti kaligrafi, foto- foto orang yang sedang shalat, tata cara wudhu, tidak mungkin proses belajar mengajar dilakukan tanpa alat-alat tersebut, praktik belum terlaksana dengan baik, dan guru hanya bisa menjelaskan.
tanpa bantuan atau alat peraga sehingga tujuan pengajaran dan pelatihan tidak tercapai;42
2. Kurangnya Media Pembelajaran
Dari hasil observasi kendala lain yang ditemukan adalah kurangnya media guru ketika memberikan materi sehingga proses pembelajaran cendrung membosankan, data tanya jawab yang dicoba pengarang dengan Ibu Kosnita selaku guru agama:
“ Alat penataran guru sedang terbatas sebab kurang tersedianya novel paket, LKS serta media- media pendukung yang lain semacam laptop serta in- fokus. Guru umumnya memakai novel paket yang tidak seluruh anak didik memilikinya, LKS serta sesekali memakai Al- Quran selaku bonus alat.”43
“Wakil kepala juga menyampaikan hal yang sama, masih kekurangan media pembelajaran untuk pengajar, masih terbatasnya buku ajar dan media lain seperti komputer dan fokus yang tidak dapat diakses.”44
“Siswa XI IPS 1 juga menyatakan bahwa guru agama Islam masih memanfaatkan media yang sangat terbatas, umumnya guru hanya menggunakan buku dan terkadang menggunakan Al-Qur’an sebagai media.”45
2. Upaya-Upaya Mengatasi Problematika Guru PAI Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran PAI di SMA Negeri 5 Seluma
41 Tanya jawab dengan Kosnita , SMA Negeri 5 Seluma, 28 Januari 2021
42 Tanya jawab dengan Dian Annisa, SMA Negeri 5 Seluma, 28 Januari 2021
43 Tanya jawab dengan Kosnita, SMA Negeri 5 Seluma, 29 Januari 2021
44 Tanya jawab dengan Epi Yanti, SMA Negeri 5 Seluma, 29 Januari 2021
45 Tanya jawab dengan Siswa Kelas XI IPS 1, SMA Negeri 5 Seluma, 29 Januari 2021
Dari hasil observasi ditemukan beberapa upaya dalam meningkatkan motivasi belajar siswa, dari data wawancara penulis dengan responden selaku guru pendidikan Agama Islam yaitu sebagai berikut:
1. “Penguatan, penguatan dan penegakan aturan dan sanksi agar siswa lebih disiplin. Dalam rangka meningkatkan kedisiplinan siswa, instruktur berupaya memperketat peraturan dengan memberikan sanksi kepada siswa yang tidak disiplin. Sanksi tersebut berupa membersihkan lingkungan, seperti menyapu dan menyapu ruang kelas, membersihkan kamar mandi untuk instruktur dan siswa, dan ketika anak-anak tetap tidak disiplin dan membuat kesalahan berulang, orang tua mereka dipanggil ke sekolah."46
2. “Mendorong pekerjaan siswa dengan memberikan penghargaan dan nilai tambahan dan dengan memuji siswa untuk meningkatkan kepercayaan diri mereka, bahkan jika pertanyaan atau jawaban salah atau tidak sesuai dengan apa yang diminta instruktur. Dengan memberikan penghargaan dan nilai tambahan, kegembiraan siswa akan meningkat. dan keberanian akan tumbuh saat siswa masih pasif, tetapi setidaknya aktivitas dan keberanian siswa akan meningkat.”47
3. “Banyak dari mereka mengajukan pertanyaan kepada anak-anak dan menawarkan pekerjaan sekolah dan pekerjaan rumah kepada siswa sehingga mereka mengetahui lebih banyak sendiri daripada menunggu instruktur untuk mengambil pelajaran. Meningkatkan rasa ingin tahu siswa dengan cara guru bertanya kepada siswa dengan sangat tiba-tiba, karena menanyakannya secara tiba-tiba akan mengejutkan siswa dengan ketakutan tidak dapat menjawab karena posisinya belum siap sehingga siswa dapat belajar sendiri sehingga guru dapat menjawabnya pada saat janji.Dengan demikian semua siswa harus siap menjawab pertanyaan guru.48
4. “Pengadaan sarana dan prasarana yang memadai. Kebutuhan sarana dan prasarana yang memadai untuk mengatasi kesulitan belajar PAI.
Dengan memperkuat kerjasama antara pengelola sekolah, dewan guru, orang tua, dan masyarakat setempat, sekolah akan menawarkan atau mengembangkan sarana dan prasarana yang dibutuhkan, dan membuat rekomendasi ke Dinas Pendidikan untuk mengatasi masalah ini.".49
46 Tanya jawab Wenti Rosita, SMA Negeri 5 Seluma, 30 Januari 2021
47 Tanya jawab dengan Dian Annisa, SMA Negeri 5 Seluma, 30 Januari 2021
48 Tanya jawab dengan Epi Puspita Sari SMA Negeri 5 Seluma 1 Januari 2021
49 Tanya jawab dengan Mega Sastria, SMA Negeri 5 Seluma 1 Januari 2021
Hal senada juga dikatakan Ibu Kosnita:
"Kami akan bekerja sama dalam pembelian sarana dan prasarana antara guru, sekolah, orang tua dan pemerintah daerah, untuk membuat pembelajaran yang baik dan mencapai tujuan pendidikan."50
Dari hasil tanya jawab pengarang dengan ibu Epiyanti berlaku seperti Delegasi Kepala Sekolah ialah selaku selanjutnya:
5. “Jika dibidang alat penataran ataupun alat- alat peraga, kita hendak membuat sendiri ala kadarnya ataupun dengan cara konvensional, serta iuran dampingi guru serta pihak sekolah buat logistik alat penataran yang mencukupi”.51
C. Pembahasan Hasil Penelitian
Dalam penelitian yang dicoba pengarang pada informan ialah instruktur pembelajaran agama Islam, ketua sekolah serta Kelas XI IPS 1 didapat penemuan yang diharapkan pengarang peroleh. Pengarang melaksanakan penelitian ini lewat tanya jawab langsung dengan guru SMA Negara 5 Seluma, observasi serta pencatatan, untuk mengakulasi data yang menyeluruh. Sebutan dorongan berawal dari kata dorongan, yang bisa dimengerti selaku daya seorang buat berperan ataupun melakukan. Corak tidak bisa diamati dengan lekas, namun bisa ditafsirkan buat pengembangan sikap khusus dalam perilakunya, dengan dorongan, desakan, ataupun penciptaan daya. Corak merupakan energi pelopor dalam diri seorang buat melaksanakan aksi khusus buat menggapai tujuan khusus. Ada pula kesusahan guru agama dalam tingkatkan dorongan berlatih anak didik di SMA Negara 5 Seluma modul PAI merupakan:
50 Tanya jawab dengan Kosnita, SMA Negeri 5 Seluma, 1 Januari 2021
51 Tanya jawab dengan Epi Yanti, SMA Negeri 5 Seluma,, 2 Januari 2021