• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISI

B. Penyajian Data dan Analisis data

Penyajian data dan analisis merupakan bagian yang mengungkapkan data dihasilkan dalam penelitian yang disesuaikan dengan focus masalah dan dianalisis dengan data relevan. Sebagai mana telah dijelaskan bahwa dalam penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data melalui observasi,

wawancara dan catatan lapangan sebagai alat untuk mendukung penelitian ini.secara beruntutan akan disajikan data-data hasil penelitian yang mengaju pada fokus masalah.

1. Pelaksanaan take over pembiayaan yang dilakukan oleh Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Jember.

Proses pelaksanaan take over pembiayaan di Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Jember ini sama seperti dibank-bank lain. Semua proses itu pastinya melalui beberapa tahapan terlebih dahulu. Pertama yang dilakaukan oleh bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Jember ini adalah melakukan BI Cheking. Setelah itu dilakukannya tahapan-tahapan berikutnya seperti melakukan pembiayaan awal lagi.

Terkait dengan hal tersebut Bapak Dhani selaku Bagian Umum Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Jember, yang mengatakan bahwa:

Dalam proses pelaksanaan pelaksanaan take over ini melalui beberapa tahapan mbak. Awal itu nasabah yang akan melakukan take over itu akan datang ke bank dengan membawa beberapa berkas, setelah itu nasabah itu bilang ke CS untuk melakukan take over, setelah itu sama CS diantarkan ketemu dengan marketing banknya. Langkah kedua yag dilakukan bank itu adalah Bi Cheking dimana Bi cheking itu digunakan untuk mengecek nasabah itu pernah mengalami kemacetan pembayaran atau tidak. Karena kalau nasabah tersebut pernah melami kemacetan dalam pembiayaannya kita tidak berani ambil resiko mbk. Setelah kita chek di Bi Cheking, dilakukannya kelengkapan dokumen pembiayaan. Setelah dokumen-dokumennya lengkap maka akan di chek terlebih dahulu.

Kalau nanti dikatakan sudah lengkap dan layak maka nasabah harus melakukan tanda tangan akad. Didalam penandatanganan akad tersebut akan dijelaskan juga angsuran tiap bulan yang harus dibayar oleh pihak nasabah.setelah penandatanganan akad maka uang akan dicairkan sebesar hutang dibank lama, dan hari itu juga pihak nasabah harus membayar ke bank yang lama dan mengambil surat jaminannya. Setelah surat jaminannya keluar maka langsung di bawa ke bank yang baru untuk diurusi pindah jaminan. Hal ini harus

dilakukan dalam satu hari dikarenakan agar meminimalisih kerucangan dalam jaminan. Lalu setelah jaminannya sudah ada pada bank yang baru maka akan dicairkan sisa uang lainnya.55

Hal tersebut juga disampaikan oleh Bapak Tri Wahyudi selaku Consumer Banking Manager Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Jember.

Beliau menyampaikan:

Proses pelaksanaan take over pembiayaan ini sebenrnya mudah mbak, seperti kita awal melakukan permohonan pembiayaan tapi disini yang membedakan pembiayaan dari bank yang lama di pindah ke bank yang baru. Tahapan-tahapannya itu ada beberapa mbk, yang pertama nasabah itu datang ke bank yang baru dan bialng ke CS kalau mau melakukan take over pembiayaan. Setelah itu sama pihak CS akan diantarkan ke Marketing. Setelah bertemu marketing nasabah itu akan diajarkan tahap-tahap melakukan take over ini.

Langkah awal yang akan dilakukan oleh BSM adalah melakukan Bi Cheking. Dimana dilakukan Bi cheking ini untuk melihat apakah nasabah ini pernah mengalami kredit macet atau tidak, setelah dinyatakan aman maka marketing itu menyuruh si nasabah melengkapi dokumen-dokumen yang diperlukan dalam pembiayaan.

Setelah dokumen-dokumen dilengkapai maka dokumen tersebut akan di chek terlebih,lalu akan dilakukan survey terlebih dahulu.

Ketika sudah dinyatakan layak maka akan dilakukan penandatangan akad dan tahap yang terakhir itu pencairan dana dan bersamaan pengan pengaihan jaminan dari bank yang sebelumnya ke BSM. 56

Hal selaras dengan pemaparan tersebut, Bapak Satria Indra selaku Admin Konsumer Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Jember juga mengatakan bahwa:

Adapun tahapan-tahapan dalam melakukan pembiayaan take over ini yang pertama BSM harus melakukan pengcekan terhadap si nasabah yang dilakukan pengecekan di Bi Cheking. Setalh itu nasabah haru melengkapi dokumen-dokum yang seperti melakukan pembiayaan awal, dokumen-dokumen itu akan dicek terlebih dahulu kelengkapannya gimana setelah nanti dianggap semua dokumen

55 Dhani, wawancara, Jember 25 Juni 2018

56 Tri Wahyudi , wawancara, Jember 06 Juli 2018

lengkap maka akan diproses selanjutnya yaitu penandatanganan akad yang sesuai dengan pembiayaan tersebut, tidak lupa dalam penandatanganan akad tersebut harus dijelaskan angsuran yang harus dibayar pihak nasabah setiap bulannya. Setelah nasabah setuju dan dilakukan penandatangan tersebut maka pencarian dana yang pertama dilakukan yaitu sebesar hutang di bank yang awal, setelah jaminan ditangan nasabah maka nasabah ke BSM dengan membawa jaminan itu untuk dikasihkan ke BSM dan juga melakukan pencairan dana yang kedua.57

Dari wawancara di atas dapat diambil kesimpulan bahwa pelaksanaan take over pembiayaan ini melalui beberapa langkah atau tahapan-tahapan. Langkah awal yang akan dilakukan nasabah yaitu dengan datang ke bank syariah untuk permohonan pembiayaan take over.

Setelah itu data nasabah terlebih dahulu akan di cek apakah layak atau tidak untuk melakukan pembiayaan ini, pengecekan melalui Bi Cheking.

Ketika dinyatakan layak maka nasabah diminta untuk melengkapi dokumen atau berkas-berkas yang diperlukan dalam pembiayaan. Lalu akan dilakukan survey,setelah dinyatakan layak maka nasabah melakukan penandatanganan akad pembiayaan yang didalamnya sudah dijelaskan tentang angsuran perbulannya berapa. Kalau dalam bank syariah itu semua peraturan itu sudah dijelaskan dalam penandatanganan akad, termasuk juga tentang angsuran tiap bulannya, angsuran tiap bulan dalam bank syariah itu tidak akan pernah mengalami kenaikan dikarenakan bank syariah itu tidak mengikuti suku bunga bank. Setelah penandatanganan akad maka dilakukan penjairan dana pertama sebesar hutng di bank lama, lalu nasabah harus segera melunasi di bank yang lama dan segera

57 Satria Indra, Wawancara, Jember 11 Juli 2018

mengambil jaminan di bank yang lama lalu segera di berikan ke bank yang baru dan dilakukannya pencairan yang kedua sejumlah sisanya yang pertama.

2. Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya take over pembiayaan di Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Jember.

Pemberian pembiayaan yang dilakukan oleh lembaga keuangan itu berbagai macam bentuknya, mulai dari pembiayaan usaha, pembiayaan KPR dan juga salah satunya pembiayaan Take Over. Dimana yang dinamakan pembiayaan take over adalah pembiayaan yang dilakukan pihak bank atau lembaga keuangan lainnya untuk memindahkan hutang nasabah dari lembaga keuangan asal ke lembaga keuagan yang baru. Adapun pembiayaan take over ini tidak semerta-merta terjadi begitu saja, melainkan terjadinya take over ini ada beberapa faktor yang melatar belakangi.

Adapun faktor-faktor itu tidak terjadi dari salah satu pihak saja. Jadi faktor itu terjadi dari dua belah pihak, pihak pertama itu lembaga keuangan atau bank dan yang ke dua itu dari pihak nasabah. Untuk dari pihak lembaga keuangan atau bank itu biasanya itu dari pihak menajemennya tetapi kalau dari pihak nasabah biasanya nasabah memilih bank memiliki angsuran lebih rendah ataupun ingin berpindah ke bank syariah dan ingin melakukan pembiayaan yang sesuai dengan syariah islam.

Terkait dengan hal tersebut Bapak Dhani selaku Bagian Umum Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Jember, yang mengatakan bahwa:

Untuk faktor menyebabkan terjadinya take over ini adalah biasanya nasabah ini memilih angsuran yang lebih murah mbak dan mengikuti ketentuan syariah. Jadi kalo di di BSM ini mbk pokok angsuran setiap bulan itu sudah ditetapkan diawal melakukan perjanjian pembiayaan.karena kita langsung mengitungnya. Dan kalo di BSM ini untuk angsurannya itu tetap saja tidak mengalami kenaikan meskipun suku bunga itu naik.jadi ketika suku bunga bank naik kita tetap tidak menaikkan pokok angsuran itu. Jadi intinya kita itu tidak mengikuti naikan suku bunga bank. Jadi dirasa nasabah itu lebih murah. Ada lagi mbk dari faktor bank yang baru atau bank yang akan dilakukan pembiayaan ini biasanya banknya tidak terlalu rumit dalam persyaratannya, dan juga cicilannya itu murah jadi tidak membebankan nasabah saja.58

Hal tersebut juga disampaikan oleh Bapak Tri Wahyudi selaku Consumer Banking Manager Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Jember.

Beliau menyampaikan:

Jadi gini mbak, pembiayaan take over ini tidak hanya terjadi pada bank konvensional ke bank syariah saja, melainkan juga terjadi dari bank syariah ke bank konvensional. Terjadinya take over ini memiliki beberapa faktor mbak, Faktor-faktor itu terjadi bukan hanya dari salah satu pihak saja, tetapi faktor itu terjadi dari dua belah pihak yang pertama terjadi dari pihak bank yang lama dan salah satunya terjadi dari faktor nasabahnya. Biasanya kalau pembiayaan take over yang terjadi dari bank konvensional ke bank syariah itu karena faktor nasabh ingin melakukan pembiayaan yang bersyariah. Karena dalam pembiayaan di bank syariah semuanya itu menggunakan akad dan juga angsuran tiap bulannya itu sudah ditetapkan diawal perjanjian, jadi angsuran tiap bulan di BSM ini tidak pernah berubah-ubah tetap sesuai kesepakatan awal dalam artian angsuran BSM itu tidak mengikuti suku bunga bank. Kalau pembiayaan take over dari bank syariah ke bank konvensional itu juga sering terjadi mbk, salah satu faktornya itu karena nasabah itu tidak mau jika prosesnya itu rumit. Sedangkan di BSM atau bank syariah lain itu melalui beberapa tahapan dan juga dianggap rumit karena masih menggunakan akad-akad. Dan di bank syariah itu jika niat awal melakukan pembiayaan itu untuk membeli rumah maka uang itu harus benar-benar dibelikan rumah dengan bukti sertifikat rumahnya. Tetapi kalau dibank konvensional itu tidak seperti itu.

58 Dhani, wawancara, Jember 05 Juli 2018

Jadi uang yang diberikan pihak bank ke nasabah, ya terserah nasabah mau dibuat apa.59

Hal selaras dengan pemaparan tersebut, Bapak Satria Indra selaku Admin Konsumer Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Jember juga mengatakan bahwa:

Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya take over ini karena nasabah ingin lebih syariah dan juga nasabah itu pastinya ingin angsuran yang lebih murah. Soalnya kalau di BSM ini mbk angsuran tiap bulannya itu sudah ditentukan diawal melakukan perjanjian itu, dan tidak akan pernah mengalami kenaikan atau penurunan meskipun nantinya suku bunga bank itu akan naik atau akan turun. Yang dimaksud disini itu bank konvensional itu angsuran murah itu cuma 1-5 tahun angsuran, setelah itu bank konvensioanal itu akan mengikuti suku bunga bank. Jadi dalam hal ini bank syariah pasti dikatakan lebih murah. Karena kita tidak mengikuti suku bunga bank. Terus untuk faktor terjadinya take over di BSM ini karena persyaratannya tidak rumit.60

Jadi, berdasarkan hasil wawancara yang dipaparkan diatas dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya pembiayaan take over ini tidak hanya karena faktor pihak bank saja Maupun faktor dari pihak nasabah saja, tetapi faktor ini terjadi dari pihak nasabh dan juga pihak bank. Pihak yang pertama itu adalah nasabah dan pihak yang kedua itu adalah Bank. Faktor yang terjadi dari pihak nasabah itu ada beberapa yang pertama itu karena nasabah akan mempertimbangkan keuntungan dan manfaatnya, karena di bank syariah itu menggunakan sistem bagi hasil dan dapat diketahui bagi hasil itu akan lebih murah dibandingkan dengan bunga. Yang kedua nasabah lebih ingin

59 Tri Wahyudi, Wawancara, Jember 06 Juli 2018

60 Satria Indra, Wawancara, Jember 12 Juli 2018

melakukan pembiayaan yang syariah. Ataupun Bank sebelumnya sudah mengalami kenaikan suku bunga.

Faktor selanjutnya terjadi dari pihak Bank, bawasannya faktor ini adalah bank syariah itu prosesnya tidak rumit, tidak adanya biaya adminstrasi dan juga cicilannya itu murah karena bank syariah itu cicilannya sudah di tetapkan diawal melakukan penandatanganan akad.

3. Masalah-masalah yang Dihadapi Dalam Pembiayaan Take Over yang dilakukan oleh Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Jember

dalam sebuah pelaksanaan pembiayaan , pasti ada beberapa masalah yang dihadapi. Adapun masalah yang sering dihadapi oleh Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Jember ini adalah biasanya kurangnya kelengkapan dokumen dari nasabah. Ketika sudah terjadi seperti itu maka pihak bank akan menyuruh si nasabah itu untuk melengkapi terlebih dahulu, karena ketika nasabah tidak mampu melengkapi dokumen tersebut maka pembiayaan itu dianggap tidak dilakukan atau hangus.

Hal selaras dengan pemaparan tersebut, Bapak Satria Indra selaku Admin Konsumer Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Jember juga mengatakan bahwa:

Sebuah pembiayaan take over ini sebenarnya tidak hanya memindahkan hutang saja mbk, tetapi juga memindahkan resiko dari bank lama ke bank yang baru. Untuk mengantisipasi sebuah resiko itu, waktu awal itu benar-benar harus disaring dulu mbk, pertama dari segi datanya, dari segi tempat bekerja, dari karakternya, dari agunannya juga mbk. Untuk masalah-masalah yang terjadi dalam pelaksanaan pembiayan ini biasanya hanya nasabah itu kurang dalam pelengkapan persyaratan saja ataupun tidak layak ketika dilakukan pengecekan. Maksudnya gini mbk, ketika nasabah itu kurang melengkapi dokumen yang dibutukan

maka pihak bank akan mengkonfirmasi ke nasabah untuk melengkapi dokumennya terlebih dahulu, kalau sinasabah tidak dapat melengkapinya maka pembiayaan itu tidak dapat dilakukan mbk. Karena BSM sudah punya aturan dalam sebuah pembiayaan mbk. Lalu juga ketika kita cek dalam Bi cheking, dan ternyata si nasabah itu pernah melakukan penunggakan angsuran meskipun satu kali, maka nasabah itu langsung ditolak oleh BSM untuk melakukan pembiaannya, karena kalau di BSM itu yang di cek itu 2 tahun terakhir pembayaran angsurannya. Ketika sinasabah pernah menunggak 1 kali maka itu sebuah resiko bagi BSM mbk, dan BSM langsung akan menolaknya. 61

Terkait dengan hal tersebut Bapak Dhani selaku Bagian Back Office

& SDM Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Jember, yang mengatakan bahwa:

Masalah yang terjadi dalam sebuah pelaksanaan pembiayaan itu biasanya cuma masalah kelengkapan dokumen ataupun tidak layaknya nasabah dikarenakan pernah mengalami tunggakan angsuran. Dalam melakukan pembiayaan itu pastinya ada beberapa dokumen yang dperlukan mbak, jadi ketika nasabah itu tidak bisa membawanya hari itu maka nasabah disuruh kembali lagi esok hari dan membawa dokumen-dokumen yang diperlukan juga itu. Ketika nasabah mampu melengkapinya maka akan dilakukannya tahap selanjutnya yaitu pengecekan apakah nasabah itu layak atau tidak.

Biasanya nasabah itu juga ada masalah ketika di chek di Bi Cheking nya beliau pernah mengalami tunggakan angsuransi, maka itu menjadi malah bagi BSM sendiri. Jadi ketika adanya masalah itu pembiayaan itu langsung di tolak mbak, karena BSM tidak mau menanggung resiko.62

Hal tersebut juga disampaikan oleh Bapak Tri Wahyudi selaku Consumer Banking Manager Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Jember.

Beliau menyampaikan:

Masalah yang terjadi dalam pembiayaan ini biasanya Cuma dalam hal kelengkapan dokumen saja. Ketika nasabah akan melakukan pembiayaan di BSM, pasti diperlukan beberapa dokumen sebagai persyaratannya. Tetapi ketika dokumen itu ada yang belum lengkap,

61 Satria Indra, Wawancara, Jember 18 September 2018

62 Dhani, Wawancara, Jember 19 September 2018

maka nasabah diminta untuk emelengkapinya, dan disini bsm tidak pernah memaksa nasabah mbk, jadi semua itu diserahkan lagi kepada nasabah, tetap mau melanjutan dengan meengkapi persyaratan itu, ataupun menyudahi saja atau membatalkan. Ketika semua dokumen sudah lengkap maka akan dilakukan pengecekan karakter si nasabah dalam melakukan pembayaran angsurannya.

Pengecekan itu dilakukan di Bi Cheking, setelah itu jika dalam pegecekan itu nasabah tidak pernah mengalami masalah dalam membayaran angsurannya, maka tahap selanjutnya dapat dilalukan, tetapi jika si nasabah pernah mengalami satu tunggakan angsuran maka pihak BSM langsung menolak mbk, karena kita tidak mau mengambil resiko.63

Dari wawancara di atas dapat diambil kesimpulan bahwa setiap pembiayaan yang dilakukan bank itu diharapkan lancar tanpa adanya sebuah masalah, tetapi masalah-masalah akan muncul ketika melakukan sebuah pembiayaan. Masalah yang ada itu biasanya terkait kelengkaan dokumen, ketika nasabah mampu melengkapi semua persyaratan maka akan dilalukan tahap selanjutnya, tetapi jika dokumen nasabah tidak lengkap maka dokumen akan dikembali ke nasabah untuk dilengkapi terlebih dahulu. Jika nasabah tidak kembali untuk melengkapi dokumen tersebut berati pembiayaan itu dibatalkan atau ditolak.

4. ketika pelaksanaan take over pembiayaan yang dilakukan oleh Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Jember tidak tercapai.

Setiap bank pasti memiliki persyaratan pelaksanaan yang harus ditaai oleh semua nasabah.persyaratan yang sudah ditetapkan setiap bank itu harus dilengkapi ketika si nasabah akan melakukan sebuah pembiayaan.

Ketika suatu persyaratan itu tidak dilengkapi maka pihak bank berhak untuk mengembalikan dokumen tersebut ke nasabah untuk dilengkapi

63Tri Wahyudi, Wawancara, Jember 20 September 2018

semua persyaratannya. Ketika si nasabah tidak dapat meengkapi persyaratan itu maka pembiayaan u aan ditolak. Masalah yang terjadi dalam pembiayaan take over yang ada di BSM itu tidak hanya masalah kelengkapan dokumen saja, melainkan juga ketika karakter si nasabah di cek di Bi Cheking, ketika si nasabah pernah mengalami tunggakan angsuran, meskipun itu Cuma sekali tetap saja sama si pihak Bank akan tetap ditolak. Karena pihak bank tidak ingin menanggung resiko. Setelah pembiayaan itu ditolak maka nasaba akan diberi solusi oleh pihak bank, solusi yang akan diberikan itu biasanya si nasabah disarankan untuk kembali ke bank yang lama, dan untuk menyelesaikan masalah yang terjadi di bank yang awal.

Hal tersebut juga disampaikan oleh Bapak Tri Wahyudi selaku Consumer Banking Manager Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Jember.

Beliau menyampaikan:

Gini mbak kalau sebuah pembiayaan itu gak bisa dilakukan pasti itu penyebabnya mbak. mungkin karena ada kurangnya kelengkapan dokumen ataupun ketika dilakukan pengecekan di Bi Cheking karakter sinasabah itu pernah melakukan penunggakan pembayaran angsuran meskipun cuma satu kali tetapi BSM tidak akan mau mengambil resikonya, jadi calon si nasabah itu tidak dapat dapat melakukan pembiayaan take over di BSM , dikarenakan resiko yang akan dibawa si nasabah di BSM. BSM akan memberikan solusi kepada si nasabah dengan mencari bank syariah lain ataupun kembali kebank asal untuk memverifikasi masalah yang ada antara dibank dan sinasabah. 64

64 Tri Wahyudi, Wawancara, Jember 18 September 2018

Terkait dengan hal tersebut Bapak Dhani selaku Bagian Back Office

& SDM Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Jember, yang mengatakan bahwa:

Gini mbak take over ini kan bukan hanya memindah hutang hanya tapi memindahkan resiko dari bank lama ke bank yang baru, jadi maksdnya gini mbk ketika si nasabah itu memutuskan untuk melakukan permbiayaan take over ini pastinya itu ada masalah di bank ytang lama, entah itu masalah dari pihak bank atau dari nasabahnya. Biasanya dari pihak nasabah itu biasanya it merasakan keberatan dalam membayar angsuran perbulannya, karena dalam bank konvensialnya itu bunganya selalu berubah-rubah karena mengikuti suku bunga bank yang ada di BI. Masalah yang dihadapi nasaba sehingga memutuskan untuk melakukan pembiayaan take over ini biasanya juga disebabkan karena sinasabah pernah melakukan tunggukan di bank yang lama. Ketika si nasabah itu ingin melakukan pembiayaan dibank yang baru, maka bank yang baru itu akan melakukan pengecekan terhadap karakter si nasabah tersebut. Ketika di chek dalam Bi Cheking dan si nasabah itu pernah melakukan tunggakan angsuran maka si nasabah tidak bisa melakukan pembiayaan take over di bank ini. Maka solusi yang diberikan oleh BSM yaitu dengan mengarahkan si nasabah untuk mencari bank yang lain kalau tidak gitu ya disuruh kembali ke bank yang lama untuk melanjutkan pembiayaan di bank tersebut. Tapi dengan bahasa yang sangat sopan ya mbk.65

Hal selaras dengan pemaparan tersebut, Bapak Satria Indra selaku Admin Konsumer Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Jember juga mengatakan bahwa:

Pemindahan hutang atau pembiayaan take over itu sama dengan pemindahan resiko mbak, ketika si nasabah itu mau melakukan pembiayaan di BSM, otomatis BSM itu akan melakukan pengecekan terlebih dahulu tentang karakter calon nasabah itu, ketika dilakukan pengecekan trus si nasabah itu pernah adanya penunggakan angsuran meskipun hanya satu bulan BSM tidak mau menanggung resikonya. Ketika si calon nasabah itu pernah melakukan tunggukan maka tidak menutup kemungkinan akan melakukan hal yang sama di BSM ini. Maka BSM tidak bisa menerima calon nasabah yang seperti ini mbk. Pihak kita pasti akan

65 Dhani, Wawancara, Jember 19 September 2018

berbicara dengan baik-baik dengan nasabah itu untuk kita beri solusi mencari bank lain ataupun kembali kebank yang lama untuk melakukan verifikasi masalah yang terjadi dengan bank yang lama.66

Dari wawancara di atas dapat diambil kesimpulan bahwa pemindahan hutang atau yang disebut pembiayaan take over itu tidak hanya melakukan pembindahan hutang saja tetapi juga melakukan pemindahan resiko, resiko yang akan terjadi dalam melakukan pembiayaan ini adalah adanya kredit macet, jadi untuk mengantisipasi akan adanya resiko tersebut maka pihak bank akan menyeleksi calon nasabah, dengan cara melakukan pengecekan karakter si nasabah di Bi Cheking, ketika si nasabah itu pernah melakukan penunggakan dalam pembayaran angsuran maka pihak bank tidak dapat menyetujui jika si nasabah itu melakukan pembiayaan di bank itu. Untuk mengatasi itu pihak bank ada berbicara dengan pihak nasabh dengan baik-baik ataupun dengan cara ngomong yang lemah lembut dengan nasah agar sinasabah itu tidak merasa tersinggung dengan pihak bank, dengan solusi yang diberikan pihak bank yaitu dengan si nasabah mencari bank lain untuk melakukan pembiayaan itu ataupun sinasabah diminta untuk melakukan verifikasi ke bank yang lama terkait dengan masalah yang ada antara pihak bank dengan si nasabah.

C. Pembasan Temuan

Berdasarkan hasil penyajian data penelitian melalui metide wawancara, observasi dan dokumentasi serta analisis yang dilakukan

66 Satria Indra, Wawancara, Jember 20 September 2018

Dokumen terkait