• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III. METODE PENELITIAN

G. Pengabsahan Data

Triangulasi bermakana yakni mengadakan pengecekan akan kebenaran data yang akan dikumpulkan dari berbagai sumber data dengan menggunakan teknik pengumpulan data yang lain, serta pengecekan pada waktu yang berbeda.

1. Triangulasi Sumber

Triangulasi sumber dilakukan dengan cara mengecek pada sumber lain keabsahan data yang telah diperoleh sebelumnya.

2. Triangulasi Metode

Triangulasi metode bermakna data yang diperoleh dari satu sumber dengan menggunakan metode atau teknik tertentu diuji kekuatan atau ketidakakuratannya.

3. Triangulasi Waktu

Triangulasi waktu berkenaan dengan waktu pengumpulan data.

33 BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Obyek Penelitian

1. Kondisi dan Letak Geografis Kecamatan Barombong a. Kondisi geografis

Kecamatan Barombong memiliki luas wilayah sebesar 20.67 km² dengan topografi berupa daratan yang merata disetiap desa/kelurahan. Desa yang memiliki luas wilayah paling luas yaitu desa kanjilo yang berada di wilayah daratan dengan luas 4,21 km² (20,23 persen dari luas wilayah kecamatan barombong). Sedangkan desa yang luas wilayahnya paling kecil yaitu Kelurahan somba opu, dimana luasnya hanya 2,02 km² (9,77 persen dari luas wilayah Kecamatan Barombong). Kecamatan Barombong terletak pada koordinat antara - 5.357’169” – 5.568’696” lintang selatan dan 119º932’011- 119º771’094” bujur timur.

b. Administrasi Kecamatan

Wilayah administrasi Kecamatan Barombong berada di Desa Kanjola dari tujuh Desa atau Kelurahan di Kecamatan Barombong, telah di bentuk tiga sampai dengan enam Dusun dimana untuk setiap Dusun terdiri dari delapan sampai lima belas RW/RK dan enam belas sampai tiga puluh RT.

Desa/Kelurahan di Kecamatan Barombong, lima puluh tujuh persen diklasifikasikan ke dalam Desa/Kelurahan swakarya dan empat puluh tiga persen sisanya diklasifikasikan ke dalam Desa/Kelurahan swasembada.

Tabel 1: Pembagian Daerah Administrasi

Dusun/Lingkungan RW/RK RT Sumber : kecamatan barombong dalam angka 2013

Wilayah administrasi pemerintahan Kecamatan Barombong berada di Desa Kanjilo dengan ibu kota adalah Tangalla. Kecamatan Barombong terdiri dari 5 Desa dan 2 Kelurahan. Dari 7 Desa/Kelurahan di Kecamatan Barombong telah terbentuk antara 3-6 dusun/lingkungan , dimana untuk setiap Dusun/lingkungan terdiri dari 8-15 Rw/Rk dan 16-30 Rt.

Desa/Kelurahan di Kecamatan Barombong, 57 % diklasifikasikan ke dalam Desa/Kelurahan swakarya dan 43 persen sisanya diklasifikasikan Ke dalam Desa/Kelurahan swasembada.

c. Deskripsi Statistik Prasarana dan Sarana 1. Keamanan

Dalam menjaga kenyaman dan keamanan masyarakat di Kecamatan Barombong Kabupaten Gowa Pemerintah setempat memberikan pelayanan keamanan yakni:

0 5 10 15 20 25 30 35

Table 2 : sarana dan prasarana keamanan

Desa/Kelurahan Pos kamling/Hansip Hansip

Biringngala 10 16

Moncobalang 16 18

Tinggimae 11 20

Lembangparang 9 16

Kanjilo 9 30

Tamanyeleng 11 15

Benteng Somba Opu 6 16

Sumber : Kecamatan Barombong dalam Angka 2013

Untuk meningkatkan pelayanan keamanan di Kecamatan Barombong, pemerintah berusaha menyediakan berbagai sarana dan prasarana keamanan dalam upaya menjaga masyarakat di Kecamatan Barombong. Seperti pembangunan pos kamling di setiap Desa/Kelurahan yakni Desa Biringngala di bangun 10 pos kamling dan hansip yang menjaga 16 hansip.

Kemudian Desa Moncobalang di bangun 16 pos kamling dan 18 hansip, Desa Tinggimae di bangun 11 pos kamling dan 20 hansip, Desa Lembangparang 9 pos kamling dan 16 hansip, Desa Kanjilo 9 pos kamling dan 30 hansip, Desa Tamanyeleng 11 pos kamling dan 15 hansip, dan Benteng SombaOpu 6 pos kamling dan 16 hansip.

2. Kesehatan

Untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan terhadap masyarakat Kecamatan Barombong Kabupaten Gowa, pemerintah membangun beberapa sarana dan prasarana Untuk meningkatkan pelayanan tersebut, diperlukan adanya

fasilitas kesehatan dan tenaga kesehatan di setiap Desa. Adapun sara prasana kesehatan yakni:

Tabel 3 : Banyaknya Fasilitas dan Tenaga Kesehatan di Kecamatan Barombong

Sarana dan Prasarana Jumlah

RS 1

Puskesmas 2

Pustu 5

Posyandu 43

Kader 171

Dokter 9

Tenaga Kesehatan 28

Bidan Desa 10

Sumber : Kabupaten Gowa dalam angka 2013

Semakin bertambahnya jumlah pendududk menjadi perhatian khusus pemerintahan dalam meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan. Untuk meningkatkan pelayanan tersebut, diperlukan adanya fasilitas kesehatan dan tenaga kesehatan di setiap Desa. Untuk meningkatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat pemerintah berusaha menyediakan berbagai sarana dan prasarana kesehatan serta tenaga medis maupun pramedis.

Dalam upaya menekan tingkat kelahiran, pemerintah menggalakkan gerakan keluarga berencana .pada dasarnya salah satu sasaran utama keluarga berencan adalah mereka yang tergolong pasangan usia subur. Perubahan jumlah pasangan usia subur di Kecamatan Barombong mengalami penurunan dari 7.593 menjadi 6.652.

3. Pendidikan

Dalam pelaksanaan penyelenggaraan pendidikan yang berbasis kompetensi, maka Kecamatan Barombong telah memiliki sarana pendidikan.

Table 4: Fasilitas Pendidikan dan Tenaga Pengajar di Kecamatan Barombong

Sekolah Guru

Laki-laki Perempuan

TK 8 0 18

SD Negeri 5 8 25

SD Inpres 11 12 30

SMP 2 25 33

Sumber : Kabupaten Gowa dalam Angka 2013

Pendidikan merupakan salah satu aspek penting dalam kehidupan masyarakat yang berperan meningkatkan kualitas hidup. Setiap tahunnya, kesadaran akan pentingnya pendidikan bagi masyarakat Kecamatan Barombong mulai meningkat, hal ini dapat dilihat dari jumlah murid dari tahun ke tahun mengalami kenaikan yang cukup signifikan.

Sejak diberlakukannya pendidikan gratis peningkatan jumlah pelajar ditingkat sekolah dasar mengalami peningkatan sekitar 13.45 persen, tetapi sayang tidak ditunjang dengan penambahan fasilitas pendidikan

d. Keadaan Statistik Sosial Budaya

Jika di lihat dari Keadaan statistik sosial budaya yang dimaksud di sini yaitu Penyebaran penduduk yang berada di Kecamatan Barombong Kabupaten Gowa tidak merata. Dari sekian penduduk di Kecamatan Barombong menyebar dan menetap di Desa atau Kelurahan Kanjilo. Sedangkan sisanya tersebar dan menetap ke 6 (enam) Desa atau Kelurahan yakni biringballa’, moncobalang, tinggimae,

lembangparang, tamanyeleng dan benteng somba opu, untuk mengetahui lebih lanjut dapat dilihat dari tabel Jumlah dan Pertumbuhannya dan penyebarannya sebagai berikut:

Tabel 5: Jumlah dan Pertumbuhannya

Indikator 2010 2011 2012

Jumlah Penduduk (Jiwa) 34,527 34,874 35,453

Pertumbuhan Penduduk (%) 2,76 1,92 1,62 Kepadatan Penduduk (jiwa/km²)

1,670 1,687 1,715

Sex Ratio (%) 97 97 88

Jumlah Rumah Tangga (RUTA)

7,387 7,682 7,968

Rata-rata ART (Jiwa/Ruta) 4 5 4

Sumber : Kecamatan Barombong dalam angka 2013

Penyebaran penduduk di Kecamatan Barombong tidak merata dari 35,453 jiwa penduduk, 20,79 %berada di Desa/Kelurahan Kanjilo. Sedangkan 79,21 sisanya tersebar ke enam Desa/Kelurahan atau rata-rata berada di antara 8,12%

sampai 15,91%.

Kepadatan penduduk di Kecamatan Barombong bila dibandingkan dengan luas wilayahnya maka Desa/Kelurahan Benteng Sombaopu sangat padat yaitu di huni oleh 2.730 jiwa per km². sedangkan Kanjilo sebagai ibu kota Kecamatan hanya di huni oleh 1.751 jiwa per km². atau berada di urutan 4 terbanyak.

Secara keseluruhan penduduk laki-laki dikecamatan barombong jumlahnya lebih sedikit dari jumlah penduduk wanita seperti yang tampak pada rasio jenis

kelamin penduduk yang mencapai 98 persen artinya ada 98 penduduk laki-laki di antara 100 penduduk perempuan.

e. Pertanian

Pertanian merupakan sektor yang strategis dan berperan penting dalam perekonomian nasional dan kelangsungan hidup masyarakat, penyediaan lapangan kerja dan penyediaan pangan dalam negeri.

Table 6 : Statistik tanaman pangan Kecamatan Barombong tahun 2011-2012

Uraian 2011 2012

Padi

- Luas panen (ha) 2.883 3.155

- Produksi (ton) 25.039 17.248

Jagung

- Luas panen (ha) 129 71

- Produksi (ton) 646 399

Kedelai

- Luas panen (ha) 44 71

- Produksi (ton) 67 399

Kacang tanah

- Luas panen (ha) 5 2

- Produksi (ton) 9 4

Kacang hijau

- Luas panen (ha) 758 712

- Produksi (ton) 597 595

Ubi kayu

- Luas panen (ha) 15 7

- Produksi (ton) 275 129

Ubi jalar

- Luas panen (ha) 11 24

- Produksi (ton) 138 301

Sumber : Kabupaten Gowa Dalam Angka 2012

Pada tahun 2012 produksi padi mengalami penurunan sekitar 45 persen dibandingkan dengan tahun 2011, yaitu dari 25.039 ton menjadi 17.248 ton, dan luas panen kenaikan 8,6 %.

Tanaman palawija yang mengalami pertumbuhan produksi yang bagus yaitu kedelai 83% . luas panennya yang meningkat sekitar 38%, sebaliknya produksi jagung justru menurun drastic yaitu 62%, sedangkan luas panen yang bertambah 82%.

Dilihat dari pemanfaatan lahan 80% lahan yang digunakan sebagai sawah.

Lahan yang digunakan untuk rumah, bangunan dan halaman hanya 16.03 %. 3.97

% sisanya digunakan untuk lahan bukan sawah.

2. Profil Dinas Pekerjaan Umum

Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Gowa dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Gowa Nomor 7 Tahun 2008 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Gowa yang merupakan gabungan dari tiga SKPD yaitu SKPD Dinas Prasarana Wilayah Kabupaten Gowa, SKPD Kantor Kebersihan Kabupaten Gowa dan SKPD Dinas Cipta Karya Kabupaten Gowa.

Dinas Pekerjaan Umum dipimpin oleh seorang Kepala Dinas mempunyai Tugas Pokok dan fungsi berdasarkan Peraturan Bupati Gowa Nomor : 32 Tahun 2008 Tanggal 22 Desember 2008 adalah melaksanakan sebagian kewenangan atau urusan Pemerintahan Daerah berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan di bidang Pekerjaan Umum yang menjadi tanggung jawab dan kewenangannya berdasarkan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku.

a. Visi misi Dinas Pekerjaan Umum

Visi Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Gowa adalah “Tersedianya infrastruktur pu yang handal dan berkelanjutan untuk mendukung terwujudnya gowa yang handal dalam peningkatan kualitas hidup masyarakat”. Sedangkan misi Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Gowa adalah:

1. Memenuhi kebutuhan Infrastruktur Wilayah di bidang jalan dan jembatan dalam mendukung pengembangan wilayah.

2. Mengembangkan Infrastruktur Permukiman untuk mewujudkan perumahan dan permukiman yang layak huni.

3. Mengoptimalkan Sarana dan Prasarana Pelayanan Kebersihan.

4. Menata Ruang yang nyaman dan berkualitas.

5. Mengembangkan kemampuan profesionalisme SDM serta penerapan tatalaksana organisasi yang efektif dan efisien.

b. Struktur Organisasi, Tugas Pokok dan Fungsi Dinas pekerjaan umum 1. Struktur Organisasi Dinas pekerjaan umum meliputi :

1. Kepala Dinas 2. Sekretariat

1) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian 2) Sub Bagian Perencanaan dan Pelaporan 3) Sub Bagian Keuangan

3. Bidang Bina Marga

1) Seksi Pembangunan Jalan 2) Seksi Pembangunan Jembatan

3) Seksi Pemeliharaan Jalan Jembatan 4. Bidang Cipta Karya

1. Seksi Bangunan

2. Seksi Sarana Perkotaan 3. Seksi Sarana Perdesaan 5. Bidang Tata Ruang

1. Seksi Penataan Ruang 2. Seksi Penataan Bangunan

3. Seksi Pengembangan Permukiman dan Perumahan 6. Bidang Kebersihan

1. Seksi Pengelolaan Sampah

2. Seksi Kebersihan Jalan dan Lingkungan 3. Seksi Penataan Taman dan Pemakaman 7. Bidang Teknik dan Perencanaan

1. Seksi Perencanaan Teknik Jalan dan Jembatan 2. Seksi Pengujian dan Pengendalian Mutu 3. Seksi Perencanaan Bangunan

8. Kelompok Jabatan Fungsional 2. Tugas Pokok Dinas pekerjaan umum

Untuk penyelenggaraan tugas pokok tersebut , Kepala Dinas Pekerjaan Umum, mempunyai fungsi sebagai berikut :

a. Perumusan kebijakan teknis di bidang urusan Pekerjaan Umum yang meliputi urusan Bina Marga, Cipta Karya dan Tata Ruang berdasarkan

Peraturan Perundang-undangan yang berlaku;

b. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum yang meliputi Bina Marga, Cipta Karya dan Tata Ruang;

c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas sesuai dengan lingkup tugas dan kewenangannya;

d. Pengelolaan administrasi umum meliputi ke Tatalaksanaan, Keuangan, Kepegawaian, Perlengkapan dan Peralatan.

e. Pengelolaan Unit Pelaksana Teknis Dinas

f. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya

3. Tujuan / kebijakan

Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Gowa menetapkan tujuan stratejik berdasarkan visi, misi dan faktor-faktor kunci keberhasilan. Sasaran-kebijakan stratejik Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Gowa yang merupakan bagian integral dalam proses perencanaan stratejik organisasi dirumuskan untuk masing- masing tujuan yang telah ditetapkan. Adapun tujuan dan kebijakan yang di maksud yaitu :

a. Strategi merupakan strategi pencapaian tujuan menjelaskan pemikiran- pemikiran secara konseptual dan komprehensif tentang langkah-langkah yang diperlukan untuk memperlancar pencapaian tujuan dan kebijakan yang telah ditetapkan dalam rangka pencapaian hasil yang konsisten dengan Visi,Misi,Tujuan dan Kebijakan yang telah ditetapkan.Cara mencapai tujuan

dan kebijakan merupakan rencana menyeluruh dan terpadu mengenai upaya yang meliputi penetapan kebijakan dan program.

Untuk mewujudkan visi,misi dan tujuan yang ingin dicapai Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Gowa, maka penyelenggaraan infrastruktur di Kabupaten Gowa dilakukan melalui strategi pendekatan Pengembangan Wilayah,Pengembangan berkelanjutan, dan berwawasan lingkungan yang dituangkan dalam kebijakan,program dan kegiatan.

b. Kebijakan dan Sasaran merupakan Kebijakan yang ditetapkan untuk memberikan petunjuk, arahan, prinsip dasar, rambu-rambu dan sinyal penting dalam pelaksanaan program dan kegiatan Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Gowa. Wujud infrastruktur bidang pekerjaan umum di kabupaten gowa merupakan bangunan fisik untuk kepentingan umum, dan keselamatan umum seperti jalan, jembatan, air bersih, sanitasi, bangunan gedung,penanganan persampahan,ruang terbuka hijau dan berbagai bangunan pelengkap kegiatan permukiman lainnya yang merupakan prasyarat agar berbagai aktivitas masyarakat dapat berlangsung. Berkaitan dengan hal-hal yang telah dijelaskan diatas, maka kebijakan Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Gowa sebagai berikut :

1. Peningkatan Kompetensi dan profesionalisme aparat pemerintah a. Peningkatan Sarana dan Prasarana Wilayah

b. Peningkatan Kualitas Perumahan,Permukiman,Sanitasi & Air Bersih c. Optimalisasi Penataan Ruang & Pengembangan Kawasan Perkotaan d. Peningkatan Kualitas Perencanaan Pembangunan

e. Peningkatan pengelolaan persampahan

Sasaran adalah penjabaran dari tujuan organisasi, sehingga akan dapat dicapai dalam jangka waktu tertentu serta diharapkan dapat memberikan focus pada penyusunan program dan kegiatan secara spesifik, terinci, terukur dan tercapai.

4. Informan Penelitian

Informan yang dijadikan sumber penelitian setidaknya mengetahui hal-hal yang mengenai atau yang mengetahui Konversi lahan pertanian menjadi lahan permukiman. Ada 8 (Delapan) informan yang dijadikan sumber data. Adapun informan penelitian di cantumkan dalam tabel berikut:

Tabel 7: Informan

No Nama Keteragan

1 Ir.Hj. Nurhaedah Pagassing. M.Si Kepala bidang tata ruang 2 Muh. Syarif syam, S.Ip, M.Si Seksi bidang tata ruang 3 Hasriani, S.Sos Seksi bidang tata bangunan 4 Ari Mahdin Asfari, S.STP, M.Si Camat Barombong

5 H. Paharuddin, S.Sos Sekretaris Kecamatan

6 Syaiful, S.H Developer

7 DG, Rani Petani

8 DG, Naba Petani

Sumber Data : Olahan Data Primer

5. Keadaan Pegawai Dinas Pekerjaan Umum Bidang Tata ruang a. Sumber Daya Manusia

Sumber daya manusia berkaitan denganketerampilan, dedikasi, profesionalitas, dan kompetensi di bidangnya sedangkan kualitas berkaitan dengan jumlah sumber daya manusia apakah sudah cukup untuk melingkupi seluruh kelompok sasaran. Jumlah Sumber Daya Manusia yang dimiliki Dinas PU Per 31 Desember 2013 untuk melaksanakan Tugas pokok dan fungsinya sebanyak 118 (seratus delapan Belas) orang terdiri atas 114 (seratus empat belas) orang PNS dan 4 (empat) orang Non PNS. Gambaran SDM yang dimiliki berdasarkan jabatan adalah sebagai berikut :

Tabel 8: Sumber Daya Manusia

No Keterangan Jumlah

1 Struktural 24 orang

2 Fungsional orang

3 Staff 90 orang

4 Non PNS 4 orang

Jumlah 118 orang

b. Keadaan Pegawai Berdasarkan Golongan

Berdasarkan tingkat Golongan dan Kepangkatan dapat terlihat pada grafik sumber daya manusia ( SDM) Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Gowa

berdasarkan Tingkat Golongan dan Kepangkatan Dinas pekerjaan umum (PU) adalah sebagai berikut :

Tabel 9: Keadaan Pegawai Berdasarkan Golongan

NO GOLONGAN/KEPANGKATAN JUMLAH

1 IV 4 Orang

2 III 83 Orang

3 II 24 Orang

4 I 3 Orang

5 Non PNS 4 Orang

Komposisi SDM yang dimiliki berdasarkan tingkat Golongan dan Kepangkatan dapat terlihat pada grafik di bawah

Tabel 10: tingkat Golongan dan Kepangkatan

Dari grafik diatas terlihat dimana aparat didominasi oleh golongan III sebanyak 70,34%, golongan IV sebanyak 3,4%, golongan II sebanyak 20.34%

dan golongan I sebanyak 2,54%.Kondisi umum sumber daya manusia aparat

2 0 0 0

0

38

0 0

0 0

87

06 7

0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100

GOL I GOL II GOL III GOL IV NON PNS

Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Gowa cukup potensial untuk mengemban tugas dan fungsi organisasi. Hanya saja untuk mengantisipasi perubahan sistim perencanaan pembangunan daerah dengan segala implikasinya masih perlu ditingkatkan kualitasnya, peningkatan kualitas tersebut terutama melalui Diklat Teknis dan Fungsional sesuai dengan kebutuhan pembangunan.

B. Peran pemerintah Daerah dalam pemanfaatan ruang kawasan permukiman di Kecamatan Barombong Kabupaten Gowa

Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang dijelaskan bahwa penataan ruang adalah suatu sistem proses perencanaan tata ruang, pemanfaatan ruang dan pengendalian pemanfaatan ruang, dimana kegiatannya meliputi kegiatan pengaturan, pembinaan, pelaksanaan dan pengawasan penataan ruang sedangkan dalam hal peran dan fungsi rencana tata ruang wilayah Kabupaten Gowa yakni Rencana tata ruang wilayah Kabupaten Gowa berperan sebagai alat untuk mewujudkan keseimbangan pembangunan antar wilayah dan kesinambungan ruang di Kabupaten Gowa.

1. Pengaturan pembagian peruntukan pemanfaatan ruang

Pengaturan penataan ruang adalah upaya pembentukan landasan hukum bagi Pemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat dalam penataan ruang. Fungsi ini dilaksanakan pemerintah dengan membuat peraturan perundang-undangan untuk mengatur hubungan manusia dalam masyarakat.

Hasil wawancara penulis dengan sekretaris Camat Barombong

“Peran pemerintah Daerah khususnya Dinas pekerjaan umum bidang Tata ruang dalam hal pengaturan pemanfaatan ruang yang saya ketahui saat ini telah di lakukan pembatasan pembangunan khususnya pada peruntukan kawasan dan telah terlaksana karena saat ini lahan yang terdapat di kecamatan barombong telah di bagi dalam dua peruntukan, yaiu peruntukan

untuk kawasan pertanian dan peruntukan yang telah di prioritaskan sebagai lahan permukiman”.(Hasil wawancara penulis dengan P tanggal 5 april 2014).

Senada dengan pernyataan di atas, K.A Bidang tata ruang mengatakan bahwa:

“Dalam hal pengaturan yang kami lakaukan, kami berpedoman pada peraturan undang-undang nomor 27 tahun 2006 tentang penataan ruang dan peraturan daerah nomor 15 tahun 2012 tentang rencana tata ruang wilayah kabupaten Gowa, yang dimana pengaturan tersebut mengarah pada peruntukan ruang dalam suatu wilayah yang meliputi peruntukan ruang untuk fungsi lindung dan peruntukan ruang untuk fungsi budidaya”(wawancara penulis dengan N.P. tanggal 5 april 2014).

Dari hasil pernyataan di atas, bahwa peran dinas pekerjaan umum bidang tata ruang dalam pengaturan berpedoman pada peraturan perundang-undangan dan perda, dengan membagi peruntukan kawasan menjadi kawasan peruntukan permukiman dan untuk kawasan pertanian. Sehingga di harapkan pengaturan yang telah ada dapat memberikan keseimbangan dan keuntungan bagi masing-masing pihak terkait khusunya pada kecamatan barombong.

Hasil wawancara penulis dengan wakil kepala bidang tata ruang

“kalau untuk kecamatan barombong kami telah menerapkn peraturan daerah nomor 15 tahun 2012 tentang rencana tata ruang wilayah kabupaten gowa.yang di mana dalam 7 desa yang terdapat di kecamatan barombong 2 di antaranya, yaitu pada desa kanjilo dan desa tamanyeleng telah kami prioritaskan termasuk dalam rencana pengembangan kawasan permukiman.sedangkan 5 di antaranya telah di peruntukan ke dalam kawasan lindung.”(wawancara penulis dengan S.tanggal 7 april 2014).

Dapat di simpulkan dari hasil wawancara di atas bahwa dalam hal peruntukan kawasan di Kecamatan Barombong terbagi menjadi Dua kawasan yaitu peruntukan permukiman dan peruntukan pertanian yang di mana dalam hal permukiman atau yang telah di prioritaskan menjadi kawasan pembangun juga dapat memberikan keuntungan kepada pemerintah dalam kaitannya dengan pendapatan Daerah mengenai pajak karena jika di Kecamatan Barombong hanya

terdapat lahan pertanian saja maka keuntungan yang di dapatkan hanyalah perorangan atau masyarakat petani sedangkan dengan adanya peraturan Daerah Rencana Tata Ruang Kabupaten Gowa, peruntukan kawasan yang terjadi dapat terlaksana dengan seimbang, baik dalam pendapatan Daerah maupun keuntungan yang di dapatkan dari hasil pertanian mengingat sektor pertanian dalam hal ini mempunyai peran penting dalam perekonomian masyarakat khususnya di Kecamatan Barombong Kabupaten Gowa.

2. Pembinaan melalui Koordinasi, sosialisasi serta pengembangan kesadaran dan tanggung jawab masyarakat.

Pembinaan pemanfaatan ruang merupakan upaya untuk meningkatkan kinerja penataan ruang yang diselenggarakan oleh Pemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat. Pembinaan penataan ruang melalui koordinasi, sosialisasi peraturan perundang-undangan dan sosialisasi pedoman bidang penataan ruang dan pengembangan kesadaran dan tanggung jawab masyarakat.

Hasil wawancara penulis dengan KA. Bidang Tata Ruang

“…pembinaan yang kami lakukan ada beberapa seperti kerjasama antara instansi-instansi maupun masyarakat (koordinasi), bukan hanya itu sosialisasi juga telah kami lakukan yang dimana ada sosialisasi formal yaitu pemberitahuan tentang pemanfaatan ruang kawasan hanya dalam lingkup pemerintah saja namun untuk sosialisasi informal kami memberitahukan kepada 18 Kecamatan Kabupaten Gowa tentang hal pemanfaatan ruang”

(wawancara penulis dengan M.P tanggal 7 April 2014)

Hasil wawancara penulis di atas, dapat disimpulkan bahwa pembinaan di Kecamatan Barombong telah mendapatkan sentuhan pembinaan ditandai dengan adanya sosialisasi di semua Kecamatan Khususnya di Kecamatan Barombong

Senada dengan ungkapan Sekretaris Camat bahwa aturan pembninaan telah kami laksanakan di sekitar Kecamatan Barombong

Hasil wawancara penulis dengan Sekretaris Camat

“…sosialisasi yang telah kami lakukan di 18 Kecamatan di Kabupaten Gowa sebenarnya telah sesuai aturan karena sosialisasi yang kami lakukan bukan hanya di lingkungan formal akan tetapi kami melakukan sosialisasi informal juga,namun jika masih terdapat pelanggaran mengenai pemberian izin, mungkin karena kurangnya pemahaman dari berbagai pihak terhadap kebijakan tersebut”(wawancara penulis dengan H.tanggal 7 april 2014) Dapat di simpulkan bahwa peran pemerintah dalam hal ini bagian Tata ruang di salah artikan, akibat terlalu banyaknya toleransi yang diberikan pemerintah terhadap pihak-pihak tertentu. Padahal seperti kita ketahui bahwa Sosialisasi sangat penting untuk dilakukan dengan tujuan untuk memberikan pengetahuan kepada masyarakat akan pentingnya peraturan Daerah mengenai Rencana tata ruang wilayah Kabupaten Gowa. Dengan adanya pengetahuan diharapkan masyarakat memahami dan kemudian mengubah perilakunya menuju tertib administrasi kependudukan sesuai dengan tujuan peraturan daerah ini Rencana tata ruang wilayah Kabuapten Gowa.

Perubahan perilaku masyarakat diharapkan tidak hanya pada aspek kognitifnya saja tetapi sampai pada perubahan aspek afektif dan psikomotoriknya.

Seluruh penduduk yang ada di Kabupaten Gowa merupakan target khalayak sosialisasi peraturan daerah Rencana tata ruang wilayah. Namun demikian perlu adanya pengelompokan khalayak berdasarkan karakteristik masing-masing untuk mempermudah sosialisasi.

Karakteristik yang dimaksud adalah berdasarkan aspek demografis, geografis, status ekonomi sosial dan gaya hidup. Setelah khalayak dikelompokkan

berdasarkan karakteristiknya masing-masing maka langkah berikutnya adalah menentukan media yang akan digunakan. Agar materi sosialisasi dapat menjangkau lebih banyak khalayak maka semua jenis media akan digunakan.

sehingga timbul salah persepsi, Kurangnya sosialisasi peraturan, Keterbatasan pola pikir masyarakat terisolir, adanya pengaruh negatif dari pihak lain demi keuntungan politik atau ekonomi, aparatur tidak jujur dan tidak terbuka. Kita sadari bersama, bahwa keadaan alam dan seisinya perlu diatur secara seksama, yang didasarkan pada karakteristik dan kemampuan masyarakat, dengan memanfaatkan kemajuan teknologi yang ada.

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa sosialisasi dapat tercapai sesuai Rencana tata ruang wilayah Kabupaten Gowa, jika pemerintah dan masyarakat dapat bekerja sama dan saling mendukung satu sama lain agar terjadi pelaksanaan pemanfaatan ruang kawasan permukiman tanpa melanggar instrumen hukum dan Peraturan daerah Rencana tata ruang yang telah di tetapkan di Kecamatan Barombong Kabupaten Gowa.

3. Pelaksanaan Pelaksanaan melalui perencanaan tata ruang, pemanfaatan ruang, dan pengendalian pemanfaatan ruang

Pelaksanaan penataan ruang adalah upaya pencapaian tujuan penataan ruang melalui pelaksanaan perencanaan tata ruang, pemanfaatan ruang, dan pengendalian pemanfaatan ruang. Untuk lebih mengoptimalkan konsep penataan ruang, maka Peraturan Perundang-Undangan telah banyak ditertibkan oleh pihak Pemerintah dimana salah satu Peraturan Perundangan yang mengatur penataan ruang adalah UU N0. 26 Tahun 2007 Tentang penataan ruang, meliputi perencanaan tata ruang, pemanfaatan tata ruang dan pengendalian tata ruang.

Dokumen terkait