• Tidak ada hasil yang ditemukan

PDF PERAN PEMERINTAH DAERAH DALAM PEMANFAATAN RUANG KAWASAN ... - Unismuh

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "PDF PERAN PEMERINTAH DAERAH DALAM PEMANFAATAN RUANG KAWASAN ... - Unismuh"

Copied!
90
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Rumusan Masalah

Faktor apa saja yang mendukung dan menghambat peran pemerintah daerah dalam pemanfaatan ruang kawasan pemukiman di Kecamatan Barombong Kabupaten Gowa.

Tujuan Penelitian

Kegunaan Penelitian

Berdasarkan uraian di atas, penulis merumuskan masalah pokok dalam penelitian ini sebagai berikut. Bagi penulis, penelitian ini merupakan bagian untuk menambah pengetahuan teoritis, khususnya untuk menambah pengalaman dalam penelitian lapangan. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran kepada berbagai pihak sehingga dapat mengurangi hambatan atau kendala yang timbul dalam pelaksanaan konversi lahan pertanian untuk pembangunan perumahan di Kecamatan Barombong Kabupaten Gowa.

TINJAUAN PUSTAKA

  • Peran dan Fungsi Rencana Tata Ruang
  • Konsep Kawasan Permukiman…
  • Kerangka Pikir
  • Deskripsi fokus penelitian

Penyelenggaraan penataan ruang adalah upaya mencapai tujuan penataan ruang melalui penyelenggaraan penataan ruang, pemanfaatan ruang, dan pengendalian pemanfaatan ruang. Untuk menjamin tercapainya tujuan penyelenggaraan penataan ruang sebagaimana tersebut di atas, dilakukan pengawasan terhadap pelaksanaan peraturan, pembinaan, dan pelaksanaan penataan ruang. Pemantauan dan evaluasi sebagaimana dimaksud di atas dilakukan dengan mengamati dan memeriksa kesesuaian antara pelaksanaan penataan ruang dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Apabila terjadi penyimpangan dalam penyelenggaraan penataan ruang sebagaimana tersebut di atas, maka pihak yang melakukan penyimpangan dapat dikenakan sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Standar minimal pelayanan di bidang penataan ruang sebagaimana tersebut di atas meliputi aspek pelayanan penataan ruang, pemanfaatan ruang, dan pengendalian pemanfaatan ruang. Pengembangan pemanfaatan ruang meliputi: Koordinasi penataan ruang (kerja sama antar lembaga), sosialisasi (informal dan formal) dan pengembangan kesadaran dan tanggung jawab masyarakat.

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian dan tipe penelitian

Sumber data

Peran Pemerintah Daerah khususnya Departemen Pekerjaan Umum di bidang penataan ruang, dalam hal pengaturan pemanfaatan ruang, setahu saya saat ini telah menerapkan pembatasan-pembatasan pembangunan khususnya alokasi kawasan dan hal ini sudah banyak dilakukan. dilaksanakan karena saat ini lahan di Kecamatan Barombong dibagi menjadi dua peruntukan yaitu peruntukan . Seluruh penduduk Kabupaten Gowa menjadi sasaran sosialisasi peraturan daerah tentang penataan ruang daerah. Dari pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwa sosialisasi sesuai dengan rencana tata ruang wilayah Kabupaten Gowa dapat tercapai, apabila pemerintah dan masyarakat dapat bekerjasama dan saling mendukung sehingga pelaksanaan pemanfaatan ruang kawasan pemukiman dapat berlangsung tanpa melanggar. ketentuan hukum. instrumen dan peraturan daerah tentang rencana tata ruang diperkenalkan di Kecamatan Barombong Kabupaten Gowa.

Tahap pemanfaatan ruang merupakan upaya mewujudkan struktur ruang dan pola pemanfaatan ruang sesuai dengan rencana tata ruang melalui penyusunan dan pelaksanaan program serta pembiayaannya. “Dalam pemanfaatan ruang di Kecamatan Barombong, baik lahan yang digunakan sebagai lahan pertanian maupun non pertanian, kami mengikuti tata ruang yang membagi kawasan Barombong menjadi berbagai sektor, termasuk pengembangan kawasan pemukiman.” Dari hasil wawancara dengan informan disimpulkan bahwa pemanfaatan ruang di Kecamatan Barombong sesuai dengan rencana tata ruang Kabupaten Gowa terlaksana dengan baik tanpa adanya kelonggaran kecil bagi investor jika berada di luar kawasan pengembangan perumahan.

Pada tahap Pengendalian Pemanfaatan Ruang dilakukan upaya pengendalian pemanfaatan ruang sedemikian rupa agar tetap sesuai dengan rencana tata ruang yang telah ditetapkan. Dari pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa pembangunan yang dilakukan di Kecamatan Barombong Kabupaten Gowa selalu mengacu pada peraturan daerah yang ada untuk penataan ruang wilayah Kabupaten Gowa, sehingga diharapkan pembangunan dapat berpedoman dengan memanfaatkan ruang regional secara efisien. Dengan demikian terlihat bahwa peran pemerintah daerah khususnya Dinas Pekerjaan Umum di bidang penataan ruang dalam hal pemanfaatan ruang pemukiman di Kecamatan Barombong Kabupaten Gowa dipengaruhi oleh Peraturan Daerah tentang Rencana Tata Ruang Wilayah. . Perencanaan Nomor 15 Tahun 2012 tentang Penataan Ruang, sehingga peran pemerintah dapat terlaksana sesuai dengan yang diharapkan.

Dari pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwa terdapat beberapa pengawasan terhadap pemanfaatan ruang wilayah di Kecamatan Barombong, misalnya saja pengawasan berupa pengawasan yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah khususnya Dinas Pekerjaan Umum pada Dinas Penataan Ruang. Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa dalam hal pengawasan, pemerintah dalam hal ini Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang tidak hanya melakukan pengawasan saja namun bekerja sama dengan Kabupaten Barombong agar pengawasan yang berlangsung dapat dilaksanakan secara bersama-sama. mempertanggungjawabkan apabila terdapat penyimpangan pemanfaatan ruang yang tidak sesuai dengan peraturan. Instrumen kebijakan penataan ruang Kabupaten Gowa sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang adalah penataan ruang yang terdiri atas Penataan Ruang, Pemanfaatan Ruang, dan Pengendalian Pemanfaatan Ruang.

Hal senada diungkapkan Camat Barombong, aturan pemanfaatan ruang tersebut sesuai dengan Undang-Undang Penataan Ruang Daerah dan PERDA (RTRW) Kabupaten Gowa. Perlu adanya kerjasama antara pemerintah masyarakat dan pihak swasta dalam hal alokasi pembangunan agar dapat selaras dengan rencana tata ruang wilayah Kabupaten Gowa yang dapat memberikan kesejahteraan bersama. Eksekusi peran pemerintah khususnya Dinas Penataan Ruang dalam hal pemanfaatan ruang di kawasan pemukiman perlu lebih ditingkatkan, meskipun kinerjanya saat ini cukup memuaskan.

Tabel 1: Pembagian Daerah Administrasi
Tabel 1: Pembagian Daerah Administrasi

Tehknik Pengumpulan Data

Informan

Seperti pada penelitian kualitatif, penulis menggunakan metode wawancara mendalam dengan informan yang mempunyai pengetahuan terkait penelitian ini. Wawancara dilakukan secara terbuka, dimana informan mengetahui keberadaan penulis sebagai peneliti yang melakukan wawancara di lokasi penelitian, dan pada saat melakukan wawancara dengan informan penulis menggunakan buku catatan sebagai alat bantunya. Petani yang mengolah sawah dimana informan yang dipilih berjumlah 4 orang yang sangat merasakan dampak dari alih fungsi lahan.

Pemerintahan (Kecamatan Barombong), informannya berjumlah 3 orang yaitu Staf Tata Usaha, Sekretaris Bupati Barombong dan Camat Barombong. Dinas Penataan Ruang Kabupaten Gowa, informan yang dipilih terdiri dari tiga orang yaitu Kepala Dinas Penataan Ruang, Wakil Kepala Dinas Penataan Ruang dan satu orang staf Sekretariat Penataan Ruang.

Teknik Analisis Data

Guna menjawab permasalahan penelitian maka analisis data dalam penelitian ini dilakukan secara kualitatif yaitu analisis yang mencoba menemukan pola, model, tema, hubungan, persamaan dan makna dari data yang diungkapkan dalam bentuk pernyataan, interpretasi setelah eksplorasi menjadi data beberapa informan kunci ditabulasi dan disajikan sesuai dengan hasil temuan (observasi) dan wawancara mendalam penulis dengan para informan, hasil pengumpulan data diolah secara manual, direduksi, kemudian hasil reduksi tersebut dikelompokkan berupa segmen-segmen tertentu (tampilan data) kemudian disajikan dalam bentuk analisis isi disertai penjelasannya, kemudian diberikan suatu kesimpulan, sehingga dapat menjawab rumusan masalah, menjelaskan dan memusatkan perhatian pada representasi fenomena-fenomena yang ada di dalam. riset.

Pengabsahan Data

Dari hasil pernyataan di atas maka peran Dinas Pekerjaan Umum bidang penataan ruang dalam pengaturannya berpedoman pada peraturan perundang-undangan dan peraturan daerah, membagi pembagian permukaan menjadi kawasan pemukiman dan kawasan pertanian. Padahal seperti kita ketahui, sosialisasi sangat penting dilakukan guna memberikan pengetahuan kepada masyarakat akan pentingnya peraturan daerah dalam kaitannya dengan rencana tata ruang Kabupaten Gowa. 26 Tahun 2007 tentang penataan ruang, meliputi penataan ruang, pemanfaatan ruang, dan pengendalian penataan ruang.

Rencana pola pemanfaatan ruang merupakan upaya mewujudkan struktur ruang dan pola ruang sesuai dengan rencana tata ruang melalui penyusunan dan penetapan rencana tata ruang. Dengan disahkannya Undang-Undang 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang dan Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Penataan Ruang Wilayah Nasional, maka perlu dilakukan penjabaran Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Gowa. Dikatakan bahwa sesuai dengan ketentuan daerah RTRW Kabupaten Gowa, pemanfaatan kawasan pemukiman yang terjadi di Kecamatan Barombong belum menjadi permasalahan yang serius karena pembelian lahan sentuh konversi hanya ada di Desa Kanjilo dan belum berdampak pada desa lainnya. dan meskipun telah mengacu pada peraturan “Pemerintah sedang merencanakan perencanaan fisik wilayah Kabupaten Gowa karena Desa Kanjilo sudah menjadi desa yang diprioritaskan sebagai kawasan pemukiman.” (wawancara penulis dengan P pada tanggal 5 April 2014).

Hal ini sama dengan pernyataan Sekretaris Camat bahwa telah terjadi kerjasama antara Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan Kecamatan dalam hal pengawasan pemanfaatan ruang wilayah berupa hasil pemantauan yang telah dilakukan. telah dilakukan. sebelum. Faktor Pendukung Peran Pemerintah Daerah Dalam Pemanfaatan Ruang Kawasan Perumahan Di Kecamatan Barombong Kabupaten Gowa. 26 Tahun 2007 dan Peraturan Daerah tentang Penataan Ruang Daerah Nomor 15 Tahun 2012 agar dapat dijadikan landasan hukum, selain itu kami memberikan pembatasan terhadap pembangunan yang terjadi di Kabupaten Gowa agar diharapkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Gowa”.

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa peran Departemen Pekerjaan Umum pada bidang Penataan Ruang tidak pernah lepas dari peraturan Undang-Undang No. Bahwa penggunaan lahan sesuai dengan tujuan penataan ruang. 15 Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) sehingga dalam definisinya mudah untuk menetapkan batas antara lahan pertanian dan kawasan pemukiman. Dalam melakukan perencanaan kebijakan, pemerintah melakukan sosialisasi terlebih dahulu, sehingga pemerintah dalam hal ini tidak dapat disalahkan karena pemerintahlah yang melakukan perencanaan dan dalam pelaksanaannya memperhatikan keinginan masyarakat, namun mungkin karena banyak kebijakan dari pemerintah. pemerintahan yang dapat disalahgunakan oleh partai. “Beberapa pihak, jadi masih ada beberapa desa di Kecamatan Barombong yang pembangunannya tidak sejalan dengan rencana tata ruang Kabupaten Gowa.” (wawancara penulis dengan A.M pada tanggal 5 April 2014).

Saya memahami bahwa Dinas Pekerjaan Umum bidang tata ruang telah mengadakan arisan di kantor Kecamatan Barombong bersama masyarakat dan akan mengadakan arisan kembali, namun sampai saat ini belum ada arisan lanjutan seperti yang disebutkan. Dapat kita simpulkan bahwa pemerintah daerah khususnya dinas pekerjaan umum di bidang penataan ruang telah melaksanakan tugasnya sesuai dengan ketentuan yang berlaku, karena sosialisasi merupakan implementasi peran pemerintah dalam mengarahkan dan menjelaskan pemanfaatan ruang. Sosialisasi harus lebih mendapat perhatian agar masyarakat memahami dan memahami pentingnya manfaat penataan ruang. Faktor fasilitasi dan penghambat peran pemerintah daerah dalam pemanfaatan ruang pemukiman di Kecamatan Barombong Kabupaten Gowa.

Gambar

Tabel 1: Pembagian Daerah Administrasi
Table 2 : sarana dan prasarana keamanan
Tabel 3 : Banyaknya Fasilitas dan Tenaga Kesehatan di Kecamatan Barombong
Table 4: Fasilitas Pendidikan dan Tenaga Pengajar di Kecamatan Barombong
+6

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil penelitian mengenai pengaturan sumber-sumber keuangan daerah khususnya pendapatan asli daerah telah dibentuk dengan memberikan kewenangan luas kepada

Berdasarkan teori yang disampaikan oleh Pitana dan Gayatri (2005 : 95), pemerintah daerah memiliki peran untuk mengembangkan potensi pariwisata di daerahnya

bahwa fungsi pengawasan DPRD terhadap pemerintah daerah memiliki peran yang sangat penting dalam mewujudkan Good Governance di Indonesia khususnya di daerah,

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis adanya pengaruh pemahaman standar akuntansi pemerintah, pemanfaatan sistem informasi akuntansi keuangan daerah, peran

Berdasarkan uraian di atas, dapat di- kemukakan bahwa pengaturan pengenda- lian pemanfaatan ruang dan kearifan lokal dalam UUPR, bahwa pengendalian peman- faatan ruang adalah

Berdasarkan hasil penelitian mengenai pengaturan sumber-sumber keuangan daerah khususnya pendapatan asli daerah telah dibentuk dengan memberikan kewenangan luas kepada

Mengacu pada latar belakang tersebut di atas, maka dirumuskan sebuah permasalahan “Peran Pemerintah Daerah Provinsi DKI Jakarta Dalam Penanganan Konflik Antara Ormas Pemuda Pancasila

Penelitian ini menyampaikan bahwa peran Peran Pemerintah di tiap-tiap Daerah dalam dalam menjaga ketentraman dan ketertiban masyarakat dalam hal kerukunan umat beragama di wilayahnya