• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pemanfaatan Barang Matérial Daerah (BMD) dalam Pemerintah Daerah

N/A
N/A
firdaus ilham mahendra

Academic year: 2024

Membagikan "Pemanfaatan Barang Matérial Daerah (BMD) dalam Pemerintah Daerah"

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

PEMANFAATAN BMD

(2)

PRINSIP UMUM

• Pemanfaatan BMD dapat dilakukan sepanjang tidak mengganggu pelaksanaan tugas dan fungsi penyelenggaraan Pemerintahan Daerah.

• Pemanfaatan BMD dilakukan dengan memperhatikan kepentingan negara dan kepentingan umum.

• Pemanfaatan BMD dilakukan dengan tidak mengubah status kepemilikan BMD

• BMD yang menjadi objek Pemanfaatan harus ditetapkan status penggunaannya oleh Pengelola Barang/Pengguna Barang.

• Biaya pemeliharaan dan pengamanan BMD serta biaya pelaksanaan yang berkaitan dengan Pemanfaatan BMD dibebankan pada mitra Pemanfaatan.

• Penerimaan Daerah dari Pemanfaatan BMD merupakan penerimaan negara yang wajib disetorkan seluruhnya ke rekening Kas Daerah.

• BMD yang menjadi objek Pemanfaatan dilarang dijaminkan atau

digadaikan.

(3)

INFRASTRUKTUR NON INFRASTRUKTUR

BENTUK PEMANFAATAN BMD

PINJAM PAKAI

KERJA SAMA PENYEDIAAN INFRASTRUKTUR

(KSPI) SEWA

KERJA SAMA PEMANFAATAN

(KSP) BGS / BSG

(4)

PEMILIHAN DAN PENETAPAN MITRA KSP DAN BGS/BSG

• Dilaksanakan secara terbuka;

• Sekurang-kurangnya diikuti oleh 3 (tiga) peserta;

• Memperoleh manfaat yang optimal bagi Daerah;

• Dilaksanakan oleh panitia pemilihan yang memiliki integritas tinggi, handal dan kompeten;

• Tertib administrasi; dan

• Tertib pelaporan.

PRINSIP PEMILIHAN MITRA KSP DAN BGS/BSG

Pemilihan Mitra KSP dan BGS/BSG dilakukan secara Tender

Tender adalah pemilihan mitra guna pengalokasian hak pemanfaatan BMD melalui penawaran secara tertulis untuk memperoleh penawaran tertinggi.

TENDER

(5)

TENDER

PENGELOLA BARANG/PENGGUNA BARANG PANITIA PEMILIHAN MITRA

Tender dilakukan untuk mengalokasikan hak Pemanfaatan BMD kepada mitra yang tepat dalam rangka mewujudkan Pemanfaatan BMD yang efisien, efektif, dan optimal.

Memasukan dokumen Penawaran Mengambil dokumen pemilihan dari Panitia atau mengunduh via Website

Membuka Dokumen Penawaran secara terbuka Membuat Daftar Peserta Calon Mitra yg mengambil Dokumen

Melaksanakan penelitian kualifikasi peserta calon Mitra Membentuk Panitia Pemilihan Mitra

Mengumumkan rencana pelaksanaan Tender di Media Massa Nasional

CALON MITRA

TENDER ...

pt bunga mawar Jl. Kebun Raja 382 JAKARTA 10112 Tel. 021-721823 Fax. 021-722324

Jakarta, 10-08-94 Kepada:

PT Jaya Plastiik Indah Jl. Kemiri 34 Jakarta Fax. 021-447692 ORDER PEMBELIAN NO. 18/ORD/VIII/94 NO. KODE / DESKRIPSI BARANG JUMLAH HARGA

SATUAN 1. 6900 Spons 1 case 12.750 2. 4509 Kantong Plastik Tebal 200 lembar 475 3. 1640 Lap Katun 25 lembar 940 4. 1507 Pot Bunga Plastik 5 lusin 3.000 Catatan :

• Agar pesanan diantar sebelum tanggal 14-08-94.

• Pembayaran paling lambat 2 (dua) hari setelah delivery.

• Bila ada yang kurang jelas harap hubungi sdr. Mamat (bag. Pembelian).

Hormat Kami,

(Ny. Setiawati Lubis) Kabag. Pembelian pt bunga mawar Jl. Kebun Raja 382 JAKARTA 10112 Tel. 021-721823 Fax. 021-722324

Jakarta, 10-08-94 Kepada:

PT Jaya Plastiik Indah Jl. Kemiri 34 Jakarta Fax. 021-447692 ORDER PEMBELIAN NO. 18/ORD/VIII/94 NO. KODE / DESKRIPSI BARANG JUMLAH HARGA

SATUAN 1. 6900 Spons 1 case 12.750 2. 4509 Kantong Plastik Tebal 200 lembar 475 3. 1640 Lap Katun 25 lembar 940 4. 1507 Pot Bunga Plastik 5 lusin 3.000

(6)

TENDER

PENGELOLA BARANG/PENGGUNA BARANG PANITIA PEMILIHAN MITRA

Pelaksanaan Tender melalui Surat Tertulis/Elektronis

Peserta Tender Minimal 3 ?

Membuat BA Hasil Tender dan Mengusulkan Pemenang Tender

Melakukan Pemanggilan Peserta yg Lulus Kualifikasi

CALON MITRA

Lulus Kualifikasi ?

Mengumumkan Tender Ulang di Media Massa Nasional

Menetapkan Pemenang Tender sebagai Mitra

TENDER ULANG ....

(7)

TENDER ULANG

PENGELOLA BARANG/PENGGUNA BARANG PANITIA PEMILIHAN MITRA

Pelaksanaan Tender melalui Surat Tertulis/Elektronis

Peserta Tender Minimal 3 ?

Membuat BA Hasil Tender dan Mengusulkan Pemenang Tender

CALON MITRA

Mengumumkan Tender Ulang di Media Massa Nasional

Menetapkan Pemenang Tender sebagai Mitra

TENDER ULANG ....

Peserta Tender 2 : SELEKSI LANGSUNG

Peserta Tender 1 : Menyatakan Tender Ulang Gagal,

selanjutnya melakukan PENUNJUKAN LANGSUNG

NEGOSIASI, dilakukan seperti halnya proses Tender

(8)

INFRASTRUKTUR NON INFRASTRUKTUR

BENTUK PEMANFAATAN BMD

PINJAM PAKAI

KERJA SAMA PENYEDIAAN INFRASTRUKTUR SEWA

KERJA SAMA PEMANFAATAN BGS / BSG

(9)

SEWA BMD

KETENTUAN UMUM

pemanfaatan BMD oleh pihak lain dalam jangka waktu tertentu dan menerima imbalan uang tunai.

PIHAK YANG DAPAT MENYEWAKAN

PIHAK YANG DAPAT MENYEWA

• Dalam hal memanfaatkan BMD tidak untuk penyelenggaraan tugas & fungsi

Pemda

• Badan Usaha Milik Negara

• Badan Usaha Milik Daerah

BUMN/D

• Perorangan

• Persekutuan

Perdata/Firma/Komanditer

• Perseroan Terbatas

• Lembaga/organisasi internasional/

• Yayasan

• Koperasi

Swasta

• Persatuan/perhimpunan PNS/TNI/POLRI

• Persatuan/perhimpunan istri PNS/TNI/POLRI

• Unit penunjang kegiatan lainnya Unit penunjang

kegiatan penyelenggaraan

pemerintahan/

negara

• Bank Indonesia

• Lembaga Penjamin Simpanan

• Badan hukum yang dimiliki negara

• Badan hukum internasional/asing Badan Hukum

Lainnya Optimalisasi BMD yg belum/ tidak

dipergunakan dalam pelaksanaan tupoksi

Menunjang pelaksanaan tupoksi OPD

Penunjang Optimalisasi

Pengamanan

Mencegah penggunaan oleh pihak lain secara tidak sah.

Penyewaan BMD dilakukan sepanjang tidak merugikan negara dan tidak mengganggu pelaksanaan tugas dan fungsi penyelenggaraan pemerintahan negara.

Tanah/bangunan

Sebagian T/B

Selain T/B dengan persetujuan

Pengelola Barang

Tanah/bangunan

Sebagian T/B

Selain T/B

PENGELOLA PENGGUNA

(10)

JANGKA WAKTU SEWA

JANGKA WAKTU SEWA:

 Paling lama 5 (lima) tahun sejak ditandatanganinya perjanjian

Jangka waktu Sewa BMD dapat lebih dari 5 (lima) tahun dan dapat diperpanjang untuk:

PERIODESITAS SEWA:

Per Tahun Per Bulan

Per Hari Per Jam o kerja sama infrastruktur;

o kegiatan dengan karakteristik usaha yang memerlukan waktu sewa lebih dari 5 (lima) tahun;

atau

o ditentukan lain dalam Undang-Undang.

PENETAPAN JK WAKTU SEWA

Tanah/bangunan

Sebagian T/B

Selain T/B dengan persetujuan

Pengelola Barang

Tanah/bangunan

Sebagian T/B

Selain T/B

PENGELOLA PENGGUNA

(11)

Penyerahan penggunaan BMD antar Pemerintah Daerah atau kepada Pemerintah Pusat dalam jangka waktu tertentu tanpa menerima imbalan dan setelah jangka waktu berakhir, BMD diserahkan kembali kepada Pemerintah Daerah.

PINJAM PAKAI BMD

 Jangka waktu pinjam pakai paling lama 5 (tahun) dan dapat diperpanjang 1 kali.

 Dalam hal akan diperpanjang, permintaan perpanjangan diajukan paling lambat 2 (dua) bulan sebelum jangka waktu berakhir.

 Peminjam Pakai : Pemerintah Daerah Lain atau Pemerintah Pusat

Peminjampakai dilarang untuk melakukan Pemanfaatan atas objek Pinjam Pakai

 Peminjampakai dapat mengubah BMD sepanjang tidak melakukan perubahan yang mengakibatkan perubahan fungsi dan/atau penurunan nilai BMD dan sepanjang telah mendapat persetujuan dari Pengguna/Pengelola Barang.

 Pemeliharaan dan biaya yang timbul selama masa pinjam pakai,menjadi tanggung jawab peminjampakai.

 Setelah masa pinjam pakai berakhir, peminjampakai harus mengembalikan Barang Milik Negara yang dipinjam dalam kondisi sesuai dengan perjanjian.

Optimalisasi BMD yg belum/

tidak dipergunakan dalam pelaksanaan tupoksi

Menunjang penyelenggaran pemerintah daerah

Optimalisasi

Penunjang

Tanah/bangunan

Sebagian T/B

Selain T/B dengan persetujuan

Pengelola Barang

Tanah/bangunan

Sebagian T/B

Selain T/B

PENGELOLA PENGGUNA

PIHAK YANG DAPAT MEMINJAMPAKAIKAN

(12)

KERJASAMA PEMANFAATAN BMD

Pendayagunaan BMD oleh pihak lain dalam jangka waktu tertentu dalam rangka peningkatan Penerimaan Daerah dan sumber pembiayaan lainnya.

KSP tidak mengubah status BMD.

Tanah, gedung, bangunan, sarana dan fasilitas yang dibangun oleh Mitra KSP menjadi BMD sejak diserahkan kepada Pemerintah Daerah sesuai perjanjian atau pada saat berakhirnya perjanjian

Biaya persiapan KSP yang dikeluarkan oleh Pengelola Barang atau Pengguna Barang s.d.

Penunjukan Mitra KSP dibebankan pada APBN

Biaya persiapan KSP yang terjadi setelah ditetapkannya Mitra KSP dibebankan pada Mitra KSP

Cicilan pokok dan biaya yang timbul atas pinjaman Mitra KSP, dibebankan pada Mitra KSP dan tidak diperhitungkan dalam pembagian keuntungan

Mitra KSP ditentukan melalui tender, kecuali BMD yang bersifat khusus.

Mengoptimalkan daya guna dan hasil guna BMD

Meningkatkan penerimaan daerah

Tidak tersedia atau tidak cukup tersedia dana dlm APBD utk memenuhi biaya terkait BMD Optimalisasi

PAD

Pemeliharaan

Kontribusi tetap.

Pembagian keuntungan hasil

pendapatan KSP.

(13)

KSP BMD

PIHAK YANG DAPAT MELAKSANAKAN KSP

Tanah/bangunan

Sebagian T/B

Selain T/B dengan persetujuan

Pengelola Barang

Tanah/bangunan

Sebagian T/B

Selain T/B

PENGELOLA PENGGUNA

PIHAK YANG DAPAT MENJADI MITRA KSP

• Badan Usaha Milik Negara

• Badan Usaha Milik Daerah

BUMN/D

Swasta Kecuali, Perorangan

JANGKA WAKTU KSP:

 Paling lama 30 (tiga puluh) tahun sejak ditandatanganinya perjanjian KSP dan dapat diperpanjang

 Jangka

waktu KSP BMD untuk penyediaan infrastruktur paling lama 50 (lima puluh) tahun sejak perjanjian KSP ditandatangani dan dapat diperpanjang

PERPANJANGAN KSP

Permohonan persetujuan perpanjangan jangka waktu KSP paling lambat 2 (dua) tahun sebelum jangka waktu berakhir, dengan pertimbangan :

sepanjang tidak mengganggu pelaksanaan tugas dan fungsi penyelenggaraan pemerintahan negara; dan

selama pelaksanaan KSP terdahulu, mitra KSP mematuhi peraturan dan perjanjian KSP.

(14)

KSP BMD (Baru)

PENUNJUKAN MITRA KSP

BMD yang mempunyai spesifikasi tertentu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-

undangan;

Pemilihan Mitra KSP dilakukan melalui tender, kecuali objek Pemanfaatan dalam bentuk KSP merupakan BMD yang bersifat khusus

barang yang memiliki kompleksitas khusus seperti bandar udara, pelabuhan laut, kilang, instalasi tenaga listrik, dan bendungan/waduk;

barang yang dikerjasamakan dalam investasi yang berdasarkan perjanjian, hubungan bilateral antar

Negara; atau

BMD lain yang ditetapkan oleh Pengelola Barang

BMN BERSIFAT KHUSUS: PENUNJUKAN LANGSUNG MITRA KSP

Tanah/bangunan

Sebagian T/B

Selain T/B

terhadap Badan Usaha Milik Negara/Daerah yang memiliki bidang dan/atau wilayah kerja tertentu sesuai ketentuan

peraturan perundang-undangan.

Tanah/bangunan

Sebagian T/B

Selain T/B

PENGELOLA PENGGUNA

Penunjukan langsung Mitra KSP atas BMD yang bersifat khusus dilakukan oleh :

(15)

KONTRIBUSI TETAP DAN PEMBAGIAN KEUNTUNGAN

( BARU )

Penerimaan negara yang wajib disetorkan Mitra KSP selama jangka waktu KSP, terdiri atas:

kontribusi tetap; dan

pembagian keuntungan KSP.

Perhitungan Kontribusi Tetap :

KONTRIBUSI TETAP

* Dalam hal terdapat nilai BMD yang berbeda dengan nilai wajar hasil Penilaian, dalam rangka Pemanfaatan BMD digunakan nilai wajar hasil Penilaian

Besaran persentase kontribusi tetap didasarkan pada hasil perhitungan tim berdasarkan hasil Penilaian

Besaran persentase kontribusi tetap X nilai wajar BMD

objek KSP

Keterangan :

Nilai wajarBMD didasarkan pada :

a. hasil Penilaian oleh Penilai pemerintah, untuk BMD berupa tanah dan/atau bangunan*;

b. hasil Penilaian oleh tim yang dibentuk Pengguna Barang, untuk BMD selain tanah dan/atau bangunan

(16)

KONTRIBUSI TETAP DAN PEMBAGIAN KEUNTUNGAN

( BARU )

Perhitungan Pembagian Keuntungan dilakukan dengan mempertimbangkan :

PEMBAGIAN KEUNTUNGAN

Besaran nilai investasi pemerintah didasarkan pada nilai wajar BMD yang menjadi objek KSP.

Keterangan :

Besaran nilai investasi mitra KSP didasarkan pada estimasi investasi dalam proposal KSP.

1. Nilai investasi pemerintah;

2. Nilai investasi mitra KSP; dan 3. Risiko yang ditanggung mitra KSP.

Perhitungan pembagian keuntungan dimaksud ditentukan oleh Pengelola Barang dari hasil perhitungan tim berdasarkan hasil Penilaian

Besaran pembagian keuntungan dapat ditinjau kembali oleh Pengelola Barang dalam hal realisasi investasi yang dikeluarkan oleh mitra KSP (didasarkan dari hasil audit yang dilakukan oleh auditor independen), lebih rendah dari estimasi investasi sebagaimana tertuang dalam perjanjian.

Perhitungan Pembagian Keuntungan

X

besaran keuntungan pelaksanaan KSP

Bentuk kontribusi tetap dan pembagian keuntungan atas pelaksanaan KSP BMD dapat berupa bangunan beserta fasilitasnya yang dibangun dalam satu kesatuan perencanaan tetapi tidak termasuk sebagai objek KSP paling banyak 10% (sepuluh persen) dari total penerimaan kontribusi tetap dan pembagian keuntungan selama masa KSP.

(17)

KSP OPERASIONAL DAN

KSP BMD UNTUK PENYEDIAAN INFRASTRUKTUR

( BARU )

KSP operasional atas BMD bukan merupakan Penggunaan BMD Yang Dioperasikan oleh Pihak Lain.

KSP OPERASIONAL

Dalam hal mitra KSP hanya

mengoperasionalkan BMD, bagian keuntungan yang menjadi bagian mitra KSP ditentukan oleh Pengelola Barang berdasarkan persentase tertentu dari besaran keuntungan yang diperoleh mitra KSP terkait pelaksanaan KSP.

Dalam hal mitra KSP BMD untuk penyediaan infrastruktur berbentuk Badan Usaha Milik Negara/Daerah, kontribusi tetap dan pembagian keuntungan dapat ditetapkan paling tinggi sebesar 70% (tujuh puluh persen) dari hasil perhitungan tim KSP.

Penetapan kontribusi tetap dan pembagian keuntungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) didasarkan pada kondisi keuangan Badan Usaha Milik Negara/Daerah dan hasil analisis kelayakan bisnis KSP oleh Pengelola Barang dengan mempertimbangkan usulan Pengguna Barang

KSP BMD UNTUK PENYEDIAAN INFRASTRUKTUR

(18)

LINGKUP INFRASTRUKTUR

No KSPI

1 infrastruktur transportasi meliputi pelabuhan laut, sungai dan/atau danau, bandar udara, terminal, dan/atau jaringan rel dan/atau stasiun kereta api;

2 infrastruktur jalan meliputi jalan jalur khusus, jalan tol, dan/atau jembatan tol;

3 infrastruktur sumber daya air meliputi saluran pembawa air baku dan/atau waduk/bendungan;

4 infrastruktur air minum meliputi bangunan pengambilan air baku, jaringan transmisi, jaringan distribusi, dan/atau instalasi pengolahan air minum;

5 infrastruktur air limbah meliputi instalasi pengolah air limbah, jaringan pengumpul dan/atau jaringan utama, dan/atau sarana persampahan yang meliputi pengangkut dan/atau tempat pembuangan;

6 infrastruktur telekomunikasi meliputi jaringan telekomunikasi;

7 infrastruktur ketenagalistrikan meliputi pembangkit, transmisi, distribusi dan/atau instalasi tenaga listrik; dan/atau

8 infrastruktur minyak dan/atau gas bumi meliputi instalasi pengolahan, penyimpanan, pengangkutan, transmisi, dan/atau distribusi minyak

dan/atau gas bumi.

(19)

KSP BMD PADA PENGGUNA BARANG

PERMOHONAN KSP

PENGGUNA PENGGUNA BARANG Permohonan pelaksanaan KSP

Tim KSP Membentuk Tim KSP

PENGELOLA BARANG melakukan penelitian apakah BMD

dapat dijadikan objek KSP

PENGELOLA BARANG menugaskan Penilai untuk

melakukan penilaian

Laporan Hasil Penilaian PENGELOLA BARANG Menetapkan persetujuan

pelaksanaan KSP Laporan Tim KSP

2

1

Alasan/

pertimbangan tidak dapat

disetujui 1

(20)

KSP BMD PADA PENGGUNA BARANG

KEPUTUSAN PELAKSANAAN KSP

MITRA KSP

Menerima keputusan KSP dan menandatangani Perjanjian KSP PENGELOLA BARANG

Memberikan surat persetujuan KSP

Laporan hasil tender

PANITIA PEMILIHAN MITRA Melakukan Tender dan mengusulkan

pemenang sebagai calon mitra KSP

PENGGUNA BARANG Menetapkan pemenang tender

(Mitra KSP) dg Keputusan

Keputusan Pelaksanaan KSP a. Objek KSP

b. peruntukan KSP

c. penerimaan negara dari KSP

d. Identitas Mitra KSP e. Jangka waktu KSP 3

4 PENGGUNA BARANG

Membentuk Panitia Pemilihan Mitra

Alasan/

pertimbangan tidak dapat

disetujui

Laporan pelaksanaan KSP

2 3

(21)

BGS/BSG BMD

• BGS : pemanfaatan tanah Pemerintah Daerah oleh pihak lain dengan mendirikan bangunan dan/atau sarana berikut fasilitasnya, kemudian didayagunakan oleh pihak lain tersebut dalam jangka tertentu yang telah disepakati dan selanjutnya diserahkan kembali kepada Pengelola Barang setelah jangka waktu berakhir.

• BSG : pemanfaatan tanah milik Pemerintah Daerah oleh pihak lain dengan mendirikan bangunan dan/atau sarana berikut fasilitasnya, kemudian diserahkan kepada Pengelola Barang untuk kemudian didayagunakan oleh pihak lain tersebut dalam jangka yang telah disepakati.

IMB harus atas nama Pemerintah RI.

Biaya persiapan BGS/BSG yang dikeluarkan Pengelola Barang atau Pengguna Barang sampai dengan penunjukan mitra BGS/BSG dibebankan pada APBN

Biaya persiapan BGS/BSG yang terjadi setelah ditetapkannya mitra BGS/BSG dibebankan pada mitra BGS/BSG

Penerimaan BGS/BSG merupakan penerimaan Daerag yang wajib disetorkan seluruhnya ke rekening Kas Daerah.

Penetapan status penggunaan hasil dari pelaksanaan BGS/BSG dilakukan setelah objek dan/atau hasil BGS/BSG diserahkan kepada Pengelola Barang.

Besarnya bagian objek BGS/BSG yang digunakan untuk tugas dan fungsi ditetapkan oleh Pengelola Barang/Pengguna Barang.

Pemilihan mitra BGS/BSG dilakukan melalui tender.

Dilakukan untuk menyediakan bangunan dan fasilitasnya dalam rangka tupoksi K/L, yang dana pembangunannya tidak tersedia atau tidak cukup tersedia dalam APBN

Fungsi Pelayanan

Kewajiban Mitra BGS/BSG:

a. Membayar kontribusi ke Rekening Kas Daerah;

b. Memelihara objek BGS/BSG.

c. Tidak menjaminkan, menggadaikan dan/atau memindahtangankan :

1. objek BGS/BSG;

2. Hasil BGS yang digunakan langsung untuk TUSI 3. Hasil BSG

(22)

BGS/BSG BMD

PIHAK YANG DAPAT

MELAKSANAKAN BGS/BSG

Tanah/bangunan

PENGELOLA

PIHAK YANG DAPAT MENJADI MITRA BGS/BSG

• Badan Usaha Milik Negara

• Badan Usaha Milik Daerah

BUMN/D

Swasta Kecuali, Perorangan

OBJEK BGS/BSG

Dalam hal BMD berupa tanah yang status penggunaannya berada pada Pengguna Barang dan telah direncanakan untuk penyelenggaraan tugas dan fungsi Pengguna Barang yang bersangkutan, dapat dilakukan BGS/BSG setelah terlebih dahulu diserahkan kepada Pengelola Barang.

 BMD berupa tanah yang berada pada Pengelola Barang; atau

 BMD berupa tanah yang berada pada Pengguna Barang.

Badan Hukum Badan Hukum Lainnya

Dalam hal mitra BGS/BSG membentuk konsorsium, mitra BGS/BSG harus membentuk badan hukum Indonesia sebagai pihak yang bertindak untuk dan atas nama Mitra BGS/BSG dalam perjanjian BGS/BSG

JANGKA WAKTU BGS/BSG

Jangka waktu BGS/BSG paling lama 30 (tiga puluh) tahun terhitung sejak perjanjian ditandatangani dan tidak dapat dilakukan perpanjangan

(23)

Tata Cara Pelaksanaan BGS/BSG BMD .

Pasal 119 PMK 78/2014

TAHAPAN POKOK PELAKSANAAN BGS/BSG

1. Inisiatif atau permohonan 2. Penelitian administrasi;

3. Pembentukan tim dan Penilaian;

4. Perhitungan besaran penerimaan negara;

5. Pemilihan mitra;

6. Penerbitan Keputusan;

7. Penandatanganan perjanjian;

8. Pelaksanaan;

(24)

BGS/BSG BMD PADA PENGGUNA BARANG .

PENGGUNA PENGGUNA BARANG Permohonan pelaksanaan BGS/BSG

Tim BGS/BSG Membentuk Tim BGS/BSG Yg dapat mengikutsertakan:

-Pengguna Barang - Instansi teknis yg berkompeten

PENGELOLA BARANG melakukan penelitian apakah BMD

dapat dijadikan objek BGS/BSG

Tim Penilai Menugaskan Penilai untuk

melakukan penilaian

Laporan Penilaian

PENGELOLA BARANG Menetapkan persetujuan

pelaksanaan BGS/BSG Laporan Tim BGS/BSG

4

2

Alasan/

pertimbangan tidak dapat

disetujui 1

PENGGUNA PENGGUNA BARANG Menyerahkan objek BGS/BSG kepada

Pengelola Barang

3 3

PIHAK LAIN menyampaikan dokumen permohonan

PENGGUNA BARANG Inisiatif Pengguna Berdasarkan Kebutuhan

Laporan Penilaian

(25)

BGS/BSG BMD PADA PENGGUNA BARANG .

MITRA BGS/BSG

Menerima keputusan BGS/BSG dan menandatangani Perjanjian BGS/BSG

PENGELOLA BARANG Membentuk Panitia Pemilihan Mitra

Laporan hasil tender

PANITIA PEMILIHAN MITRA Melakukan Tender dan mengusulkan pemenang sebagai calon mitra BGS/BSG

PENGELOLA BARANG Menetapkan pemenang tender

(Mitra BGS/BSG) dg Keputusan Keputusan Pelaksanaan BGS/BSG

a. Objek BGS/BSG b. peruntukan BGS/BSG c. penerimaan negara dari

BGS/BSG

d. Identitas Mitra BGS/BSG e. Jangka waktu BGS/BSG

5 6

Pembentukan Panitia

PENGELOLA BARANG Menandatangani Perjanjian BGS/BSG

Tim BGS/BSG

Menyiapkan Perjanjian BGS/BSG 7

7

Panitia Pemilihan Mitra, dapat beranggotakan : - Unsur Pengelola Barang

- Unsur Pengguna Barang

- Unsur Unit Kerja / Instansi lain yang kompeten

(26)

KERJA SAMA PENYEDIAAN INFRASTRUKTUR

Kerja sama antara pemerintah dan badan usaha untuk kegiatan penyediaan infrastruktur sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Mitra KSPI yang telah ditetapkan, selama jangka waktu KSPI:

a.

dilarang menjaminkan, menggadaikan, atau memindahtangankan BMD yang menjadi objek KSPI;

b.

wajib memelihara objek KSPI dan barang hasil KSPI; dan

c.

dapat dibebankan pembagian kelebihan keuntungan sepanjang terdapat kelebihan keuntungan yang diperoleh dari yang ditentukan pada saat perjanjian dimulai

(clawback).

Mitra KSPI harus menyerahkan objek KSPI dan barang hasil KSPI kepada pemerintah pada saat berakhirnya jangka waktu KSPI sesuai perjanjian.

Barang hasil KSPI menjadi BMD sejak diserahkan kepada pemerintah sesuai perjanjian.

Mendukung tugas dan fungsi pemerintahan.

Peraturan Presiden Nomor 38 Tahun 2015 tentang Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha dalam Penyediaan Infrastruktur.

Tidak tersedia atau tidak cukup tersedia dana dlm APBD utk penyediaan infrastruktur

Termasuk dalam daftar prioritas proyek program penyediaan infrastruktur yg telah ditetapkan Pendukung

Penyediaan

Prioritas

(27)

KSPI BMD

PIHAK YANG DAPAT MELAKSANAKAN KSPI

Tanah/bangunan

dengan persetujuan Pengelola Barang

Tanah/bangunan

Sebagian T/B

Selain T/B

PENGELOLA PENGGUNA

PIHAK YANG DAPAT MENJADI MITRA KSPI

• Badan Usaha Milik Negara

• Badan Usaha Milik Daerah

BUMN/D Koperasi

JANGKA WAKTU KSP:

Jangka waktu KSPI paling lama 50 (lima puluh) tahun dan dapat diperpanjang PERPANJANGAN KSP

Perpanjangan jangka waktu KSPI hanya dapat dilakukan apabila terjadi government force majeure, seperti dampak kebijakan pemerintah yang disebabkan oleh terjadinya krisis ekonomi, politik, sosial, dan keamanan.

PT Perseroan Terbatas

(28)

TERIMA KASIH

Referensi

Dokumen terkait

 Dalam hal mitra KSP BMD untuk penyediaan infrastruktur berbentuk Badan Usaha Milik Negara/Daerah, kontribusi tetap dan pembagian keuntungan dapat ditetapkan paling tinggi sebesar

Barang Milik Daerah Berupa Aset Tetap, yang selanjutnya disebut Aset Tetap, adalah bagian dari BMD yang dimiliki dan/atau dikuasai pemerintah yang mempunyai masa manfaat

Rumusan permasalahan yang dikemukakan adalah Bagaimanakah pemanfaatan sewa barang milik daerah pada Kabupaten Boyolali yang meliputi tata cara, barang milik daerah

penilaian, penatausahaan, pengawasan dan pengendalian BMD berpengaruh positif dan signifikan terhadap kualitas laporan keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Kepulauan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan penulis di BPK BMD Kabupaten Minahasa, pelaksanaan Pengelolaan Barang Milik Daerah sudah mengacu pada Peraturan Menteri

Peran pemerintah daerah dalam pemanfaatan ruang wilayah permukiman di Kecamatan Barombong Kabupaten Gowa Pengaturan yang di lakukan pemerintah Daerah khususnya Dinas pekerjaan umum

Dokumen ini membahas tentang peraturan dan kebijakan yang diterapkan pemerintah dalam pengawasan dan pelacakan kegiatan pemerintah

Bangun Guna Serah BGS/Bangun Serah Guna BSG Bangun Guna Serah adalah Pemanfaatan Barang Milik Daerah berupa tanah oleh pihak lain dengan cara mendirikan bangunan dan/atau sarana