• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengawasan dan Pelacakan Kegiatan Pemerintah Daerah

N/A
N/A
Mieke Kurniawati

Academic year: 2023

Membagikan "Pengawasan dan Pelacakan Kegiatan Pemerintah Daerah"

Copied!
48
0
0

Teks penuh

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 43 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Dalam Negeri (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 564) diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 8 Tahun 2018 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 43 Tahun 2018 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Dalam Negeri (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 460); Keputusan Auditor Internal Pemerintah Indonesia/Asosiasi Nomor P2UPD KEP-005/AAIPI/DPN/2014 tanggal 24 April 2014 tentang Penerapan Kode Etik Auditor Internal Pemerintah Indonesia/P2UPD, Standar Audit Auditor Pedoman Peer Review Internal Pemerintah Indonesia dan Auditor Internal Pemerintah Indonesia/P2UPD. KESATU: Keputusan Menteri Dalam Negeri tentang Petunjuk Pelaksanaan Audit Kinerja Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) pada Inspektorat Jenderal Kementerian Dalam Negeri sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Keputusan Menteri Dalam Negeri ini. menteri ini.

Berdasarkan PP nomor 60 tahun 2008 pasal 50 par. 2, Pemeriksaan manajemen adalah pemeriksaan terhadap pengelolaan keuangan negara dan pelaksanaan tugas dan fungsi badan pemerintahan, yang terdiri atas pemeriksaan aspek keuangan, efektivitas, dan pemeriksaan efektivitas. aspek, serta kepatuhan terhadap peraturan. Tujuan audit manajemen adalah untuk menilai kinerja suatu organisasi, program atau kegiatan, yang meliputi audit aspek keuangan, efektivitas dan efisiensi (3E). Apakah output yang terbaik dari segi kuantitas dan kualitas dapat diperoleh dari input yang digunakan?

Alokasi audit manajemen terhadap pelaksanaan program/kegiatan, khususnya pengadaan barang/jasa publik, dapat dilakukan secara bertahap, misalnya. Audit manajemen aspek keuangan dilakukan pada proses penyusunan harga penilaian sendiri (HPS). atau paling lambat sebelum pemenang ditemukan. Audit tersebut dilaksanakan berdasarkan Standar Audit Internal Pemerintah Indonesia (SAIPI) yang diterbitkan oleh Ikatan Auditor Internal Pemerintah Indonesia.

Gambar  di  bawah  menjelaskan  hubungan  antara  input,  proses,  output,  dan  outcome
Gambar di bawah menjelaskan hubungan antara input, proses, output, dan outcome

TUJUAN

PEMAHAMAN OBYEK AUDIT DAN IDENTIFIKSI MASALAH

Hasil pemberitaan media massa dan review informasi dari internet terkait program/kegiatan yang diaudit. Kegiatan ini dilakukan untuk mengukur tingkat kepatuhan terhadap penerapan SOP/aturan dan Sistem Pengendalian Intern; Wawancara ini dilakukan untuk memperoleh informasi umum, seperti misi audit yang akan diaudit, target kegiatan tahun berjalan, anggaran yang tersedia, realisasi kegiatan, dan sebagainya;

Kajian peraturan terkait audit/program/kegiatan yang diaudit, laporan status pelaksanaan program serta hambatan pencapaian program; Melakukan inventarisasi benchmark, standar atau KPI yang telah diterapkan auditee dalam melaksanakan program/kegiatan. Permasalahan ini merupakan identifikasi awal untuk mengembangkan arah dan tujuan audit pada tahap perencanaan selanjutnya.

PENILAIAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN

PENENTUAN TUJUAN DAN LINGKUP AUDIT

Jika terdapat perintah/instruksi untuk menentukan cakupan luas audit kinerja, gunakan pertimbangan profesional untuk memerincinya secara lebih spesifik. Seluruh kajian APIP terkait tahap penetapan tujuan dan ruang lingkup pemeriksaan pada tingkat yang diperiksa didokumentasikan dalam KKA, sebagaimana dapat dilihat pada lampiran 4.

PENENTUAN KRITERIA AUDIT

Kriteria yang diperoleh dari audit terkait meliputi pengendalian, standar, ukuran, hasil, target dan kewajiban yang ditetapkan oleh audit. Indikator kinerja dirancang melalui audit atau oleh pemerintah, misalnya indikator yang tercantum dalam RPJMD, Rencana Strategis, RKA, atau Perjanjian Kinerja (Perkin) yang disepakati. Mengidentifikasi apakah yang diaudit mempunyai kriteria yang dapat digunakan untuk mengukur kinerja program/kegiatan yang dilaksanakan;

Uji apakah kriteria auditee sudah sesuai dengan tujuan audit dan memenuhi ciri-ciri kriteria baik sebagai berikut. Dapat Diterima: Kriteria dapat diterima oleh pihak yang diaudit, otoritas pengatur, media, dan masyarakat umum. Mengembangkan kriteria lain dengan persetujuan penilai, apabila penilai tidak memiliki kriteria, atau dari hasil pengujian ditentukan bahwa kriteria yang ada tidak relevan dengan tujuan audit dan tidak memenuhi karakteristik audit. kriteria.

Mengkomunikasikan kriteria yang akan digunakan kepada auditee sebelum audit dilaksanakan untuk mencapai kesepakatan bersama (APIP dan manajemen auditee) atas dasar pengukuran kinerja yang akan digunakan dalam audit auditee. Apabila tidak tercapai kesepakatan antara APIP dan penilai mengenai kriteria yang telah dikembangkan, maka APIP harus melakukan analisis dan pembahasan lebih lanjut hingga kriteria tersebut disepakati bersama.

PENYUSUNAN PROGRAM KERJA AUDIT

Standar yang digunakan adalah Standar Audit Internal Pemerintah Indonesia (SAIPI) yang diterbitkan oleh Persatuan Auditor Internal Pemerintah Indonesia/P2UPD (AAIPI). Berisikan auditee yang akan diaudit, yang dimaksud dengan audit di sini adalah fungsi organisasi/program/pelayanan publik yang kinerjanya akan diaudit. Namun tidak menutup kemungkinan juga dilakukan audit dalam jangka waktu lebih dari satu tahun, apabila audit terhadap keseluruhan pelaksanaan program memakan waktu lebih dari 1 tahun.

Data umum dari fungsi organisasi/program/pelayanan publik yang akan diaudit diperoleh selama proses pemahaman audit. Isikan alasan revisi, yang mungkin berasal dari analisis data dan informasi asli yang akan direvisi. Tujuan audit adalah tujuan umum yang dicapai atau ditentukan selama proses penetapan tujuan dan ruang lingkup audit.

Berisi metodologi audit atau cara dan pendekatan yang akan digunakan dalam melaksanakan tugas audit kinerja. Tujuan dari prosedur audit yang dibuat adalah untuk memberikan panduan kepada APIP mengenai bukti audit yang diperlukan. Langkah-langkah atau prosedur audit harus dilaksanakan sesuai dengan tujuan audit yang telah ditetapkan agar hasil audit secara keseluruhan dapat memenuhi atau mencapai tujuan audit.

Berdasarkan program kerja audit yang lebih rinci yang ditentukan oleh pimpinan APIP, ketua tim APIP membagikan tugas, dan anggota tim menyiapkan program kerja individu dan menyerahkannya kepada ketua tim untuk disetujui.

KEGIATAN AUDIT

PEROLEHAN DAN PENGUJIAN DATA

  • Bukti Fisik
  • Testimoni
  • Dokumen
  • Analisis

Dalam memperoleh bukti audit yang signifikan, auditor/P2UPD dapat menggunakan teknik pengambilan sampel yang mewakili populasi data yang diperiksa. Ada dua pendekatan umum dalam pengambilan sampel audit, yaitu pengambilan sampel statistik, yaitu pengambilan sampel dengan menggunakan aturan matematis, dimana auditor/P2UPD dapat mengkuantifikasi (mengukur) risiko pengambilan sampel pada saat merancang sampel dan mengevaluasi hasilnya. Auditor/P2UPD harus menguji kelengkapan populasi agar sampel yang dipilih mewakili populasi (probabilitas), dan non-statistical sampling merupakan pendekatan yang digunakan ketika auditor/P2UPD menggunakan pengetahuan dan pengalamannya dalam menentukan besar kecilnya populasi. sampel yang dipilih. , dan keputusan yang diambil lebih didasarkan pada pertimbangan.

Dalam menentukan besarnya sampel audit, Auditor/P2UPD harus mempertimbangkan tujuan audit secara spesifik, karakteristik populasi dan pemilihan metode pengambilan sampel. Apabila menggunakan sampling statistik, Auditor/P2UPD harus mempertimbangkan konsep seperti tingkat kesalahan yang dapat diterima. Toleransi kesalahan adalah jumlah maksimum kesalahan yang masih dapat diterima oleh Auditor/P2UPD.

Toleransi terhadap salah saji ini tidak sepenuhnya ditentukan oleh Auditor/P2UPD, namun mungkin juga dipengaruhi oleh proses bisnis, konsultasi manajemen atau praktik terbaik yang ada. Sumber di atas dapat didukung dengan foto atau dokumen lain seperti catatan pemeriksaan fisik dan uraian tertulis mengenai hasil observasi yang telah dilakukan. Bukti/bukti/informasi lisan adalah pernyataan yang diperoleh secara lisan melalui wawancara, diskusi atau dalam bentuk pernyataan tertulis sebagai jawaban terhadap pertanyaan atau wawancara.

Dokumentasi kesaksian/lisan/informasi didokumentasikan dalam bentuk dokumen wawancara, rekaman wawancara yang disimpan pada alat perekam atau pita magnetik beserta transkripnya. Kualitas bukti analitis yang diperoleh dari audit harus diuji untuk digunakan sebagai bukti audit. Input yang digunakan dalam kegiatan “Pengumpulan dan Pengujian Data” antara lain: Program Kerja Audit, Data Audit dan Kriteria Audit.

Berdasarkan jenis dan sumber bukti yang diidentifikasi serta program kerja audit yang ditetapkan, APIP melakukan pendataan. Ketika menentukan teknik pengujian bukti, APIP harus mempertimbangkan faktor-faktor seperti jenis dan sumber bukti yang diuji, serta waktu dan biaya yang diperlukan untuk menguji bukti tersebut; Kegiatan pada tahap “Pengujian Data Audit” didokumentasikan dalam KKA dan dapat dilihat pada Lampiran 6.

PENYUSUNAN TEMUAN HASIL AUDIT

Dalam hal APIP menemukan kondisi yang tidak memenuhi kriteria yang disebut temuan negatif, APIP harus mengidentifikasi unsur-unsur temuan tersebut untuk menjadi temuan audit. Apabila ditemukan indikasi mengandung unsur kerugian/kecurangan pemerintah yang relevan dengan tujuan pemeriksaan, maka APIP harus memperdalam pemeriksaannya hingga menjadi temuan pemeriksaan. Indikasi yang tidak relevan dengan tujuan audit harus didokumentasikan secara memadai dalam KKA dan akan ditindaklanjuti pada jenis audit lain yang sesuai.

Tujuan mengkomunikasikan konsep temuan audit kepada auditee adalah untuk memvalidasi konsep temuan yang telah dikembangkan APIP.

PENDOKUMENTASIAN

Kegiatan Dalam Komunikasi Hasil Audit Kinerja

Penyusunan Konsep Laporan Hasil Audit

Pernyataan bahwa Audit dilakukan sesuai dengan Standar Audit

Tujuan, lingkup, dan metodologi Audit

Hasil audit berupa temuan audit, simpulan, dan rekomendasi

APIP harus memberikan rekomendasi kepada auditee untuk meningkatkan kinerja pada area yang bermasalah guna meningkatkan kualitas pelaksanaan kegiatan audit yang diaudit. APIP harus memperoleh tanggapan tertulis dan resmi atas temuan audit, kesimpulan dan rekomendasi dari otoritas audit yang diaudit. Laporan hasil audit dapat berbentuk bab atau surat yang merupakan ikhtisar LHA.

PENUTUP

Gambar

Gambar  di  bawah  menjelaskan  hubungan  antara  input,  proses,  output,  dan  outcome

Referensi

Dokumen terkait

Kendala pengawasan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah terhadap pemerintah daerah dalam rangka mewujudkan good governance di kota Salatiga ……….... Model Pengawasan DPRD kedepan

Dari batasan masalah penelitian ini yaitu memfokuskan kebijakan pemerintah daerah dalam mengimplementasikan kebijakan publik pada peraturan daerah nomor 7 tahun 2009 tentang

Pokok-Pokok Kebijakan Pengawasan penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Tahun 2009 mengacu pada Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, Peraturan Pemerintah

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh pengawasan intern dan pengelolaan keuangan daerah terhadap kinerja pemerintah daerah di Pemerintah Kabupaten

{ melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan Perda dan peraturan perundang- undangan lainnya, peraturan kepala daerah, APBD, kebijakan pemerintah daerah dalam melaksanakan

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 78 TAHUN 2014 TENTANG KEBIJAKAN PEMBINAAN DAN PENGAWASAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN DALAM NEGERI DAN PEMERINTAH DAERAH TAHUN

Gubernur sebagai wakil Pemerintah Pusat melakukan pembinaan dan pengawasan yang bersifat umum terhadap: pelayanan publik di Daerah,keuangan Daerah, kepala daerah dan DPRD, pembagian

Laporan Tindak Lanjut Pelaksanaan Kegiatan Pengawasan Dalam Daerah Anggota DPRD Provinsi Jawa