MEKANISME PENGAWASAN ANTARA PEMERINTAH PUSAT
DAN PEMERINTAH DAERAH
KELOMPOK 2
HUBUNGAN PEMERINTAH PUSAT & PEMERINTAH DAERAH
Syarif Hidayatullah Andi Halid
Anggota Kelompok :
Aulia Nurfaedah Yulis Emilia NASRANI MIUS
Joy ridho ARTHA LOMBANTORUAN RISDA RUSNI hermytha
nurul fitriah yasin Nur hikmah ridwan
muh. taufiq ichsan js
Konsep Mekanisme Pengawasan antara Pemerintah Pusat & Pemerintah Daerah
Realita Mekanisme Pengawasan
Masalah Mekanisme Pengawasan antara Pemerintah Pusat & Pemerintah Daerah
Solusi Terhadap Mekanisme Pengawasan
AGENDA
Pengawasan dapat dijelaskan sebagai proses evaluasi kegiatan-kegiatan yang membandingkan apa yang dilaksanakan, dijalankan, atau diselenggarakan dengan apa yang dikehendaki, direncanakan, atau diperintahkan
Konsep Mekanisme Pengawasan antara
Pemerintah Pusat & Pemerintah Daerah
Dalam menjalankan mekanisme pengawasan infrastruktur pemerintah pusat ke daerah, perlu dilakukan koordinasi antarpelaku pembangunan, terciptanya integrasi, sinkronisasi, dan sinergi baik antar daerah, antar ruang, antar waktu, antar pemangku kepentingan, dan antar jenis infrastruktur yang akan dikerjasamakan. Selain itu, perlu juga dilakukan identifikasi pemangku kepentingan dalam penyusunan kajian agar proyek infrastruktur yang akan dikerjasamakan dapat memastikan, memanfaatkan, da mengintegrasikan pendanaan atau rencana kerja pemerintah sehingga penyediaan
infrastruktur dapat dilakukan secara tepat waktu dengan disertai penyediaan infrastruktur pendukung.
Konsep Mekanisme Pengawasan antara
Pemerintah Pusat & Pemerintah Daerah
Hubungan antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah di Indonesia menganut model hubungan desentralisasi sesuai Undang-Undang Dasar 1945. Hubungan tersebut berarti hubungan antara pemerintah pusat dan daerah adalah hubungan antara dua badan hukum yang diatur dalam undang-undang desentralisasi, dan bukan sekedar hubungan antara pemerintah pusat dan daerah antara bawahan dan atasan.
REALITA Mekanisme Pengawasan antara
Pemerintah Pusat & Pemerintah Daerah
Pengawasan terhadap Pemerintahan Daerah provinsi, dan pemerintah kabupaten/kota dilaksanakan oleh gubernur sebagai wakil Pemerintah Pusat. Dalam melakukan pembinaan dan pengawasan gubernur selaku wakil Pemerintah Pusat melakukan pembinaan dan pengawasan yang bersifat umum dan bersifat teknis. Gubernur sebagai wakil Pemerintah Pusat melakukan pembinaan dan pengawasan yang bersifat umum terhadap: pelayanan publik di Daerah,keuangan Daerah, kepala daerah dan DPRD, pembagian Urusan Pemerintahan, kelembagaan Daerah, kepegawaian pada Perangkat Daerah, pembangunan Daerah, kerja sama Daerah, kebijakan Daerah; dan bentuk pembinaan dan pengawasan lain sesuai peraturan perundang-undangan
REALITA Mekanisme Pengawasan antara
Pemerintah Pusat & Pemerintah Daerah
masalah Mekanisme Pengawasan antara Pemerintah Pusat & Pemerintah Daerah
Pembangunan dan pengembangan infrastruktur menjadi proyek yang
penting dengan pelaksanaannya berlandaskan pada Pasal 158 UU No. 3
Tahun 2020 tentang kebijakan pembangunan infrastruktur di Indonesia,
kemudian ditindaklanjuti melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan yang setiap proses pelaksanaannya berlandaskan pada
Peraturan Menteri No. 6 Tahun 2022 tentang perencanaan dan
pemrograman pembangunan infrastruktur pekerjaan umum dan
perumahan rakyat.
Salah satu contoh dari tidak berjalannya dengan baik pengawasan pengembangan infrasrtruktur yaitu kasus korupsi mantan Gubernur Sulawesi Selatan, Nurdin Abdullah yang didakwa atas kasus suap dan gratifikasi terkait proyek infrastruktur di lingkungan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan
masalah Mekanisme Pengawasan antara
Pemerintah Pusat & Pemerintah Daerah
solusi Mekanisme Pengawasan antara Pemerintah Pusat & Pemerintah Daerah
Strategi represif adalah strategi yang dilakukan sebagai tindak lanjut dari strategi preventif, terutama jika pelanggaran telah terjadi.
Strategi Represif
Penanganan Laporan Pengaduan Masyarakat
Bagi KPK, pengaduan
ma syarakat merupakan salah satu sumber informasi
terpenting
Penyelidikan
Kegiatan yang dilakukan KPK bertujuan untuk menemukan alat bukti yang cukup. Bukti permulaan yang cukup dianggap ada, jika ditemukan sedikitnya alat bukti, penyidik menghentikan penyelidikan. Jika kasus tersebut diusut, KPK akan melakukan sendiri penyidikan atau dapat melimpahkan kasus kepada
penyidik kepolisian atau kejaksaan
Perbaikan Sistem
Tidak dapat disangkal bahwa banyak sistem di Indonesia yang justru
menyisakan celah bagi terjadinya praktik korupsi. Misalnya, prosedur kepegawaian
menjadi lebih rumit, sehingga menimbulkan suap, dll.
Inspektorat sebagai bagian dari apparat pengawas internal pemerintah
(APIP) dalam hal ini dituntut berperan aktif dalam pengawasan dimana inpektorat berperan
penting dalam menutup celah dan potensi terjadinya korupsi dan penyimpangan lainnya.
Pejabat atau orang-orang yang pernah terjerat dalam kasus korupsi ataupun suap
dan telah ditetapkan menjadi tersangka tidak boleh lagi bekerja di Lembaga pemerintahan, sebagai bentuk untuk mengurangi terjadinya hal yang sama.
StrateGI PREVENTIF
Strategi Preventif Upaya preventif adalah usaha pencegahan korupsi yang diarahkan untuk meminimalisasi penyebab dan peluang seseorang melakukan
tindak korupsi. Upaya preventif dapat dilakukan dengan
solusi Mekanisme Pengawasan antara Pemerintah Pusat & Pemerintah Daerah
Memperkuat Dewan Perwakilan Rakyat atau DPR. Memperkuat Mahkamah
Agung dan jajaran peradilan di bawahnya
Membangun kode etik di sektor publik.
Membangun kode etik di sektor partai politik, organisasi profesi, dan
asosiasi bisnis
Meneliti lebih jauh sebab-sebab perbuatan korupsi secara
berkelanjutan.
Penyempurnaan manajemen sumber daya manusia atau sumber daya
manusia (SDM) dan peningkatan kesejahteraan pegawai negeri.
Mewajibkan pembuatan
perencanaan strategis dan laporan akuntabilitas
kinerja bagi instansi pemerintah.
ANY QUESTION ???
jalan-jalan ke kota atlantis tidak lupa membeli buras
kepada teman-temanku yang manis
jangan lupa perhatikan materi dengan serius
SIMPULAN
Mekanisme pengawasan menekankan pentingnya pengawasan terhadap pemerintah daerah untuk memastikan bahwa otonomi yang diberikan dapat berjalan sesuai dengan tujuan nasional dan prinsip-prinsip demokrasi. Selain itu, mekanisme pengawasan yang baik dianggap sebagai langkah preventif terhadap korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan. Namun, realitanya, implementasi mekanisme pengawasan tidak selalu berjalan lancar. Ada tantangan dalam hal koordinasi antara pemerintah pusat dan daerah, kurangnya transparansi, serta potensi korupsi yang dapat merugikan pembangunan dan pelayanan publik. Hal ini menunjukkan perlunya peningkatan mekanisme pengawasan untuk memastikan pemerintahan daerah berjalan dengan baik dan sesuai dengan prinsip-prinsip pemerintahan yang baik.