KEBIJAKAN PEMBINAAN DAN
PENGAWASAN
PENYELENGGARAAN PEMDA
TAHUN 2017
(PERMENDGRI 76 TAHUN 2016)
SEMARANG, 6 DESEMBER 2016
OLEH:
INSPEKTORAT JENDERAL
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
PRIORITAS PENGAWASAN 2017
SABER PUNGLI
ATRIBUSI APIP UU 23/2014
PENUTUP
O
U
T
L
I
N
E
1
2
3
4
2Presiden
Binwas
Umum
Binwas Teknis
Daerah Provinsi
Daerah Kabupaten/Kota
Mendagri
Menteri Teknis
Bin Umum
Bin Teknis
Perangkat GWPP
1. pembagian Urusan Pemerintahan; 2. kelembagaan Daerah; 3. kepegawaian pada Perangkat Daerah; 4. keuangan Daerah; 5. pembangunan Daerah; 6. pelayanan publik di Daerah;7. kerja sama Daerah; 8. kebijakan Daerah
termasuk penerapan diskresi;
9. kepala Daerah dan DPRD; dan
10. bentuk pembinaan lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
kegiatan pengawasan yang dilakukan oleh Menteri teknis/kepala lembaga pemerintah non kementerian dan Gubernur sebagai wakil Pemerintah Pusat untuk kebijakan yang ditetapkan oleh gubernur dan/atau DPRD dalam rangka pelaksanaan urusan pemerintahan konkuren sesuai dengan Norma, Standar, Prosedur, Kriteria yang didalamnya termasuk Standar Pelayanan Minimal urusan wajib terkait pelayanan dasar
FASILITASI, KONSULTASI, DIKLAT DAN LITBANG
REVIU, MONITORING, EVALUASI DAN PEMERIKSAAN
INSPEKTORAT JENDERAL
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
Acuan,
sasaran dan
prioritas pengawasan
terhadap pemerintah daerah yang
dilakukan oleh Kementerian Dalam Negeri,
Kementerian/Lembaga dan Pemerintahan
Daerah
Kebijakan Pengawasan
Kemendagri K/L Teknis
WAS PEMDA MEN DAGRI MENTRI K/L KDH DPRD GWPP MASYA RAKAT
-
Pengawasan Umum (teknis ttt)
- Penjatuhan sanksi administrasi
-
Pengawasan Teknis
- Pengendalian Pemda
- Pengawasan
Perangkat Daerah
-Pelaksanaan Perda/Perkada
- Peraturan perundang-undangan
- Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan LKPD oleh BPK
- Pengawasan
Umum
dan teknis Kab/ Kota
- Sbg bentuk partisipasi
dalam pemerintahan
- Pengawasan pelayanan
publik
Secara nasional dikoordinasikan MendagriPRIORITAS KEGIATAN PENGAWASAN
INSPEKTORAT JENDERAL
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
PENGAWASAN UMUM
Pembagian Urusan Pemerintahan
Penyerahan (P3D) sebagai tindak lanjut UU 23 / 2014 tentang Pemerintahan Daerah
Keuangan Daerah
1. Kebijakan pengelolaan pajak dan retribusi daerah;
2. Kebijakan manajemen kas daerah; 3. Kebijakan pengelolaan Hibah dan
Bantuan Sosial;
4. Kebijakan penerapan pengadaan barang dan jasa; dan
5. Kepatuhan pemerintah daerah terhadap tindak lanjut hasil evaluasi Rancangan Peraturan Daerah tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) dan pelaksanaannya
Perencanaan
Pembangunan Daerah
1. Konsistensi kebijakan perencanaan dan penganggaran;
2. Pengendalian tata ruang; dan
3. Evaluasi capaian target pembangunan daerah
Pelayanan Publik Daerah
1. Pelayanan dasar di bidang kesehatan dan pendidikan; dan
2. Pelayanan perijinan bidang mineral dan batu bara
Kebijakan Daerah
1. Prosedur Penyusunan produk hukum daerah;
2. Inovasi daerah;
3. Tindak lanjut Peraturan Daerah Provinsi yang telah dibatalkan oleh Pemerintah; dan
4. Penyelesaian produk hukum daerah sebagai tindak lanjut peraturan
pelaksanaan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
Kepegawaian Daerah
1. Penerapan sistem seleksi terbuka untuk jabatan tertentu;
2. Penempatan pimpinan satuan kerja sesuai kompetensi;
3. Pembinaan jabatan fungsional Pengawas Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah (P2UPD), Polisi Pamong Praja,
PRIORITAS KEGIATAN PENGAWASAN
INSPEKTORAT JENDERAL
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
PENGAWASAN TEKNIS PEMDA (PROVINSI)
Urusan Bidang Pendidikan
“Untuk meyakinkan pelaksanaan urusan pemerintahan telah dilaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan”
1. Program Indonesia Pintar; 2. Kurikulum 2013;
3. Peningkatan mutu guru; dan
4. Pendidikan vokasi menengah berbasis keahlian tertentu
Urusan Bidang Kesehatan
1. Gerakan masyarakat sehat; dan 2. Jaminan kesehatan nasional
Urusan Bidang PU & Tata Ruang
1. Pengembangan dan pengelolaan sistem irigasi primer dan sekunder pada daerah irigasi yang luasnya kurang dari 1000 ha dalam 1 (satu) daerah kabupaten/kota; 2. Penyelenggaraan jalan kab/kota; dan 3. Penyelenggaraan penataan ruang
daerah kab/kota
Urusan Bidang Perumahan & Kawasan Permukiman penataan dan peningkatan kualitas kawasan permukiman kumuh dengan luas 10 (sepuluh) ha
Urusan Bidang Trantibum & Linmas 1. Penanganan gangguan ketenteraman
dan ketertiban umum l dalam 1 (satu) kab/kota;
2. Penanggulangan bencana kab/kota; dan 3. Pencegahan, pengendalian,
pemadaman, penyelamatan, dan penanganan bahan berbahaya dan beracun serta kebakaran dalam daerah kab/kota
Urusan Bidang Sosial
1. Komunitas Adat Terpencil (KAT); 2. Penertiban pengumpulan sumbangan
dan undian;
3. Penanganan Warga Negara migran korban kekerasan;
4. Penanganan korban NAPZA; dan 5. Fungsi panti sosial, anak terlantar, dan
fakir miskin
Urusan Bidang Tenaga Kerja
1. Penempatan dan pemberdayaan tenaga kerja;
2. Pelatihan tenaga kerja;
3. Pembinaan lembaga pelatihan kerja swasta;
4. Pengesahan RPTKA perpanjangan yang tidak mengandung perubahan jabatan, jumlah TKA, dan lokasi kerja dalan 1 (satu) provinsi
PRIORITAS KEGIATAN PENGAWASAN
INSPEKTORAT JENDERAL
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
PENGAWASAN TEKNIS PEMDA (PROVINSI)
Urusan Bidang Pemberdayaan Perempuan & Anak
Pengumpulan, pengolahan, analisis dan penyajian data gender dan anak dalam kelembagaan data di tingkat daerah provinsi
Urusan Bidang Pangan
Penyediaan infrastruktur dan seluruh pendukung kemandirian pangan pada berbagai sektor sesuai kewenangan daerah provinsi
Urusan Bidang Lingkungan Hidup Pencegahan, penanggulangan dan pemulihan pencemaran kerusakan lingkungan hidup lintas daerah
Kabupaten/Kota dalam 1 (satu) provinsi
Urusan Bidang Pertanahan
Penetapan lokasi pengadaan tanah untuk kepentingan provinsi
Urusan Bidang Pemdes
1. Pembinaan dan pengawasan Gubernur terhadap dana desa;
2. Fasilitasi kerja sama antar-Desa dari Daerah kabupaten/kota yang berbeda dalam 1 (satu) Daerah provins
Urusan Bidang Koperasi & UKM
Penerbitan izin usaha simpan pinjam untuk koperasi dengan wilayah keanggotaan lintas Daerah
kabupaten/kota dalam 1 (satu) Daerah provinsi
Urusan Bidang Kepemudaan & Olahraga
1. Pemberdayaan terhadap pemuda pelopor provinsi, wirausaha muda dan pemuda kader provinsi; dan
2. Pembinaan terhadap kepramukaan tingkat daerah provinsi
Urusan Bidang Kebudayaan
1. Pelestarian dan diplomasi kebudayaan; dan 2. Memacu gerakan standardisasi bahasa
Indonesia sebagai bahasa pendidikan dan ilmu pengetahuan
Urusan Bidang Kelautan & Perikanan
1. Pengelolaan ruang laut, penangkapan ikan dan pengawasan sumber daya perikanan 0 sampai dengan 12 mil di luar minyak dan gas bumi;
2. Penataan izin usaha perikanan tangkap untuk kapal perikanan berukuran di atas 5 GT sampai dengan 30 GT
Urusan Bidang Dukcapil
1. Penyusunan profile kependudukan provinsi; dan
2. Pengelolaan Kartu Identitas Anak (KIA) di provinsi
PRIORITAS KEGIATAN PENGAWASAN
INSPEKTORAT JENDERAL
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
PENGAWASAN TEKNIS PEMDA (PROVINSI)
Urusan Bidang Pariwisata
pembangunan 10 (sepuluh) destinasi unggulan pariwisata yang berkelanjutan dan penjaringan wisatawan sebanyak 20 juta orang di Provinsi Sumatera Utara, Bangka Belitung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Tenggara, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur dan Maluku Utara
Urusan Bidang ESDM
1. Penetapan dan penerbitan wilayah izin usaha pertambangan mineral bukan logam dan batuan dalam 1 (satu) daerah provinsi dan wilayah laut sampai dengan 12 mil;
2. Izin pemanfaatan langsung panas bumi lintas Daerah Kabupaten/Kota dalam 1 (satu) daerah provinsi;
3. Penerbitan izin usaha penyediaan tenaga listrik non badan usaha milik negara; dan
4. Penjualan tenaga listrik serta
penyewaan jaringan kepada penyedia tenaga listrik dalam Daerah provinsi
Urusan Bidang Perdagangan 1. ketersediaan bahan pokok dan
kestabilan harga di tingkat daerah provinsi;
2. Penertiban surat izin usaha
perdagangan minuman beralkohol toko bebas bea dan rekomendasi penerbitan SIUP-MB bagi distributor; dan
3. Penerbitan surat izin usaha perdagangan bahan berbahaya pengecer terdaftar, pemeriksaan sarana distribusi bahanberbahaya, danpengawasan distribusi, pengemasan dan pelabelan bahan berbahaya di tingkat daerah provinsi
Urusan Pemerintahan Umum 1. Ideologi wawasan kebangsaan;
2. Pemantauan, perkembangan politik di daerah
3. Penanganan konflik sosial; dan 4. Pemberdayaan organisasi
PRIORITAS KEGIATAN PENGAWASAN
INSPEKTORAT JENDERAL
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
PENGAWASAN TEKNIS PEMDA (KABUPATEN/KOTA)
Urusan Bidang Pendidikan
“Untuk meyakinkan pelaksanaan urusan pemerintahan telah dilaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan”
1. Program Indonesia Pintar; 2. Kurikulum 2013; dan 3. Peningkatan mutu guru Urusan Bidang Kesehatan
1. Gerakan masyarakat sehat; dan 2. Jaminan kesehatan nasional
Urusan Bidang PU & Tata Ruang
1. Pengembangan dan pengelolaan sistem irigasi primer dan sekunder pada daerah irigasi yang luasnya 1000 ha-3000ha dan daerah irigasi lintas daerah kabupaten/kota;
2. Penyelenggaraan jalan provinsi; dan 3. Penyelenggaraan penataan ruang
daerah provinsi
Urusan Bidang Perumahan & Kawasan Permukiman penataan dan peningkatan kualitas kawasan permukiman kumuh dengan luas 10 (sepuluh) ha sampai dengan di bawah 15 (lima belas) ha
Urusan Bidang Trantibum & Linmas 1. Penanganan gangguan ketenteraman
dan ketertiban umum lintas daerah kabupaten/kota dalam 1 (satu) daerah provinsi;
2. Penanggulangan bencana provinsi; dan 3. Penyelenggaraan pemetaan rawan
kebakaran
Urusan Bidang Sosial
1. Komunitas Adat Terpencil (KAT); 2. Penertiban pengumpulan sumbangan
dan undian;
3. Penanganan Warga Negara migran korban kekerasan;
4. Penanganan korban NAPZA; dan 5. Fungsi panti sosial, anak terlantar, dan
fakir miskin
Urusan Bidang Tenaga Kerja
1. Penempatan dan pemberdayaan tenaga kerja;
2. Pelatihan tenaga kerja;
3. Pelaksanaan akreditasi lembaga pelatihan kerja;
4. Pengelolaan informasi pasar kerja dalam 1 (satu) daerah provinsi; dan
5. Penerbitan perpanjangan IMTA yang lokasi kerja lebih dari 1 (satu) daerah kabupaten/kota dalam 1 (satu) daerah provinsi
PRIORITAS KEGIATAN PENGAWASAN
INSPEKTORAT JENDERAL
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
PENGAWASAN TEKNIS PEMDA (KABUPATEN/KOTA)
Urusan Bidang Pemberdayaan Perempuan & Anak
Pengumpulan, pengolahan, analisis dan penyajian data gender dan anak dalam kelembagaan data di tingkat daerah kab/kota
Urusan Bidang Pangan
Penyediaan infrastruktur dan seluruh pendukung kemandirian pangan pada berbagai sektor sesuai kewenangan daerah kab/kota
Urusan Bidang Lingkungan Hidup Pencegahan, penanggulangan dan pemulihan pencemaran kerusakan lingkungan hidup dalam Kabupaten/Kota
Urusan Bidang Pertanahan
Penetapan lokasi pengadaan tanah untuk kepentingan provinsi
Urusan Bidang Pemdes
1. Pembinaan dan pengawasan
Bupati/Walikota terhadap dana desa; 2. Fasilitasi kerja sama antar-Desa dalam
1 (satu) daerah kab/kota Urusan Bidang Koperasi & UKM
Penerbitan izin usaha simpan pinjam untuk koperasi dengan wilayah keanggotaan lintas Daerah
kabupaten/kota dalam daerah kab/kota
Urusan Bidang Kepemudaan & Olahraga
1. Pemberdayaan terhadap pemuda pelopor provinsi, wirausaha muda dan pemuda kader kab/kota; dan
2. Pembinaan terhadap kepramukaan tingkat daerah kab/kota
Urusan Bidang Kebudayaan
1. Pelestarian dan diplomasi kebudayaan; dan 2. Memacu gerakan standardisasi bahasa
Indonesia sebagai bahasa pendidikan dan ilmu pengetahuan
Urusan Bidang Kelautan & Perikanan
1. Pemberdayaan nelayan kecil dalam daerah kab/kota;
2. Pengelolaan dan penyelenggaraan Tempat Pelelangan Ikan (TPI)
Urusan Bidang Dukcapil
1. Penyusunan profile kependudukan kab/kota; dan
2. Pengelolaan Kartu Identitas Anak (KIA) di kab/kota
PRIORITAS KEGIATAN PENGAWASAN
INSPEKTORAT JENDERAL
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
PENGAWASAN TEKNIS PEMDA (KABUPATEN/KOTA)
Urusan Bidang Pariwisata
pembangunan 10 (sepuluh) destinasi unggulan pariwisata yang berkelanjutan dan penjaringan wisatawan sebanyak 20 juta orang di Provinsi Sumatera Utara, Bangka Belitung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Tenggara, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur dan Maluku Utara
Urusan Bidang ESDM
penerbitan izin pemanfaatan langsung panas bumi dalam Daerah kabupaten/kota
1)pengelolaan ruang laut, penangkapan ikan dan pengawasan sumber daya perikanan 0 sampai dengan 12 mil di luar minyak dan gas bumi; 2)penataan izin usaha perikanan tangkap untuk kapal perikanan berukuran di atas 5 GT sampai dengan 30
GT
Urusan Bidang Perdagangan
1. Menjaga ketersediaan bahan pokok dan kestabilan harga di tingkat daerah kabupaten/kota;
2. Penerbitan izin pengelolaan pasar rakyat, pusat perbelanjaan dan izin usaha toko swalayan; dan
3. Penerbitan tanda daftar gudang, dan surat keterangan penyimpanan barang (SKPB)
INSPEKTORAT JENDERAL
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
PENGAWASAN KEPALA DAERAH TERHADAP PERANGKAT DAERAH
Aspek Keuangan:
1. Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah; 2. Pertanggungjawaban belanja perjalanan dinas; 3. Pertanggungjawaban belanja pengadaan barang
dan jasa;
4. Pertanggungjawaban belanja hibah & bansos; dan 5. Pengelolaan manajemen kas di bendahara
Aspek Pengelolaan BMN:
1. Pengelolaan persediaan; 2. Pengamanan/sertifikasi aset
Daerah; dan
3. Pengelolaan aset sebagai dampak P3D
Aspek Pengelolaan SDM:
1. Peningkatan kompetensi Aparatur Sipil Negara;
2. Pelaksanaan uji kompetensi bagi Aparatur Sipil Negara; 3. Pembinaan jabatan fungsional tertentu;
4. Pembinaan jabatan fungsional tertentu; dan
Aspek Tugas Pokok & Fungsi:
1. Pelaksanaan regulasi sebagai tindaklanjut
pelaksana Undang-Undang 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;
2. Pelaksanaan program strategis dan prioritas pembangunan daerah;
3. Evaluasi target capaian kinerja instansi; dan 4. Kepatuhan entitas terhadap hasil reviu dokumen
PRIORITAS KEGIATAN PENGAWASAN
INSPEKTORAT JENDERAL
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
Melakukan investigasi serta
menindaklanjuti keluhan oleh
individu,
masyarakat
dan
lembaga sehubungan dengan
adanya
pelayanan
atau
perlakukan
kebijakan
di
pemerintahan daerah yang tidak
sesuai
dengan
ketentuan
peraturan perundang-undangan
Pengawasan Dalam Rangka Pengaduan Masyarakat
1. Dugaan korupsi, kolusi dan
nepotisme;
2. Penyalahgunaan wewenang;
3. Hambatan
dalam
pelayanan
masyarakat; dan
PRIORITAS KEGIATAN PENGAWASAN
INSPEKTORAT JENDERAL
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
Kegiatan
Reviu
1. Reviu Dokumen Perencanaan dan Anggaran
Daerah;
2. Reviu Laporan Keuangan; dan
3. Reviu Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Kepatuhan entitas terhadap hasil reviu
1. Evaluasi Reformasi Birokrasi (RB);
2. Evaluasi Tindak Lanjut Hasil
Pengawasan; dan
3. Evaluasi pelaksanaan program
strategis nasional
Kegiatan
Evaluasi
1. Pendampingan dan asistensi penyusunan laporan keuangan berbasis akrual;
2. Fasilitasi penyelesaian tindak lanjut hasil pengawasan;
3. Penyusunan Standar Operasional Prosedur di bidang pengawasan; dan
4. Koordinasi program pengawasan
PRIORITAS KEGIATAN PENGAWASAN
INSPEKTORAT JENDERAL
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
Kegiatan
Pengawasan Terpadu
Itjen Kemendagri
Itjen K/L Teknis
Inspektorat Prov
Inspektorat Kab/Kota
Pengelolaan Perizinan Sektor Mineral
dan Batu Bara
PENDAHULUAN
17
LAHIR AKTE KELAHIRAN MASUK SEKOLAH BIAYA DI SEKOLAH MENCARI PEKERJAAN NIKAH SKEP JABATAN SURAT PENSIUN SURAT KEMATIAN URUS KTP & SIM SIKLUS KEHIDUPAN YG MEMBUTUHKAN PELAYANAN PUBLIKRENTAN THD
PUNGLI
LANDASAN HUKUM
NO
KETENTUAN HUKUM
JENIS
ANCAMAN PIDANA
1.
UU NO. 11 TAHUN 1980 TTG TINDAK PIDANA
SUAP PASAL 3 PENERIMA SUAP
3 TAHUN ATAU DENDA SEBANYAK-BANYAKNYA Rp. 15 JT
2. KUHP PASAL 368 PEMERASAN 9 TAHUN
3. UU NO.20 TAHUN 2001 TTG PERUBAHAN ATAS UU NO.31 TAHUN 1999 TTG PEMBERANTASAN TIPIKOR PASAL 5 AY (1) PEMBERI/ MENJANJIKAN PADA PEGAWAI NEGERI ATAU PENYELENGGARA NEGARA
PIDANA PENJARA PALING
SINGKAT 1 TH, PALING LAMA 5 TH DAN ATAU DENDA PALING SEDIKIT RP. 50JT DAN PALING BANYAK Rp. 250 JT 4. UU NO.20 TAHUN 2001 TTG PERUBAHAN ATAS UU NO.31 TAHUN 1999 TTG PEMBERANTASAN TIPIKOR PASAL 5 AY (2) PEGAWAI NEGERI ATAU PENYELENGGARA NEGARA PENERIMA PEMBERIAN/ JANJI
PIDANA PENJARA PALING
SINGKAT 1 TH, PALING LAMA 5 TH DAN ATAU DENDA PALING SEDIKIT RP. 50JT DAN PALING BANYAK Rp. 250 JT
LANDASAN HUKUM
NO
KETENTUAN HUKUM
JENIS
ANCAMAN PIDANA
5.
UU NO.20 TAHUN 2001
TTG PERUBAHAN ATAS
UU NO.31 TAHUN 1999
TTG PEMBERANTASAN
TINDAK PIDANA
KORUPSI PASAL 11
PEGAWAI NEGERI
ATAU
PENYELENGGARA
NEGARA
MENERIMA
HADIAH/ JANJI
PADAHAL DIKET
KRN KEKUASAAN/
KEWENANGAN
PIDANA PENJARA PALING
SINGKAT 1 TH DAN PALING
LAMA 5 TH DENDA PALING
SEDIKIT RP.50 JT PALING
BANYAK RP. 250 JT
6.
UU NO.20 TAHUN 2001
TTG PERUBAHAN ATAS
UU NO.31 TAHUN 1999
TTG PEMBERANTASAN
TINDAK PIDANA
KORUPSI PASAL 12B
PEGAWAI NEGERI
ATAU
PENYELENGGARA
NEGARA PENERIMA
GRATIFIKASI
PIDANA PENJARA SEUMUR
HIDUP/ PALING SINGKAT 4
TH DAN PALING LAMA 20
TH DENDA PALING SEDIKIT
RP.200 JT PALING BANYAK
RP.1 M
LANDASAN HUKUM
NO
KETENTUAN HUKUM
JENIS
ANCAMAN PIDANA
7.
UU NO.20 TAHUN
2001 TTG
PERUBAHAN ATAS UU
NO.31 TAHUN 1999
TTG
PEMBERANTASAN
TINDAK PIDANA
KORUPSI PASAL 12 e
PEGAWAI NEGERI
ATAU
PENYELENGGARA
NEGARA YANG
DENGAN MAKSUD
MENGUNTUNGKA
N DIRI SENDIRI
PIDANA PENJARA PALING
SINGKAT 4 TH DAN
PALING LAMA 20 TH
DENDA PALING SEDIKIT
Rp. 200 JT PALING
BANYAK Rp. 1 M.
8.
UU NO.20 TAHUN
2001 TTG
PERUBAHAN ATAS UU
NO.31 TAHUN 1999
TTG
PEMBERANTASAN
TINDAK PIDANA
KORUPSI PASAL 13
PEMBERI
HADIAH/ JANJI KE
PEGAWAI NEGERI
ATAU
PENYELENGGARA
NEGARA KRN
KEKUASAAN/
KEWENANGAN
PIDANA PENJARA PALING
LAMA 3 TH DENDA
PALING BANYAK RP. 150
JT
STRATEGI PEMBERANTASAN PUNGLI
22
STRATEGI PRE EMPTIF (PEMBINAAN) MEMBANGUN BUDAYA/ANTI PUNGLI BAIK MASY, APARATUR MAUPUN PENGUSAHA
MENIGKATKAN SOSIALISASI KEPADA MASYS DLM GERAKAN NASIONAL PEMBERANTASAN PUNGLI, PEMDA BEBAS DARI PUNGLI
STRATEGI PENCEGAHAN
MELAK PEMETAAN RAWAN PUNGLI DI SETIAP K/L & PEMDA
MENGOPTIMALKAN FUNGSI SAT WAS INTERNAL BAIK WAS MELEKAT WAS FUNGSIONAL INTERN DGN JADWAL & PRIORITAS YG TERARAH
WAS FUNGSIONAL OLEH BPK & BPKP DGN PARA INSPEKTUR LEBIH TERKOOORDINIR & TERSINKRONISASI
MENGOPTIMALKAN SISTEM PELAYANAN PUBLIK YG PRIMA BERBASIS TEKNOLOGI & INFORMASI
STRATEGI REPRESIF (PENEGAKAN HUKUM)
MENINDAK TEGAS THDP OKNUM APARAT PENYELENGGARA NEGARA/PEGAWAI NEGERI, MASY YG TERLIBAT DLM PUNGUTAN LIAR SESUAI KETENTUAN PER UU YG BERLAKU
PERIZINAN • IMB • IZIN GANGGUAN • IZIN TRAYEK • IZIN PERTAMBANGAN • IZIN PERHUBUNGAN • REKOMENDASI TIDAK SENGKETA • IZIN USAHA
HIBAH DAN BANSOS
• PENCAIRAN • PEMOTONGAN KEPEGAWAIAN •Mutasi •Kenpang •Promosi •Pemotongan gaji PENDIDIKAN •Bos •Uang makan DANA DESA •Pemotongan
•Pengambilan bunga bank
Pelayan publik
•Raskin •Adminduk
•Kesehatan dan pendidikan •Samsat
PBJ
•Perencanaan
STRUKTUR ORGANISASI UPP
TKT DAERAH
24
KETUA POKJA UNIT
PENINDAKAN KETUA POKJA UNIT YUSTISI
ANGGOTA
SEKRETARIAT
ANGGOTA
SEKRETARIAT
KETUA PELAKS UNIT PROV
IRWASDA
POK AHLI
WAKIL I : IRWIL PROV
KETUA POKJA UNIT PENCEGAHAN ANGGOTA SEKRETARIAT UNIT PEMBERANTASAN PUNGLI KAB/KOTA
KETUA POKJA UNIT INTELEJEN
ANGGOTA
SEKRETARIAT
PENANGGUNG JWB
GUBERNUR
WAKIL II : AS WAS KEJATI
FORKOMPINDA
SEKRETARIS
BID. DATA INFOR BID. KEU
BID. ADM UM BID. LOG
STRUKTUR ORGANISASI UPP
TKT KAB/KOTA
25
KETUA POKJA UNIT
PENINDAKAN KETUA POKJA UNIT YUSTISI
ANGGOTA
SEKRETARIAT
ANGGOTA
SEKRETARIAT
KETUA PELAKS UNIT KAB/KOTA
WAKAPOLRES
POK AHLI
WAKIL I : IRWILKAB/KOTA
KETUA POKJA UNIT PENCEGAHAN
ANGGOTA
SEKRETARIAT
KETUA POKJA UNIT INTELEJEN
ANGGOTA
SEKRETARIAT
PENANGGUNG JWB
WALIKOTA/BUPATI
WAKIL II : KASI INTEL KEJARI
FORKOMPIN KAB/KOTA
SEKRETARIS
BID. DATA INFOR BID. KEU
BID. ADM UM BID. LOG
LAP PUNGLI PERWILAYAH
26
LAPORAN HARIAN CALL CENTER SABER PUNGLI
Tanggal 28 November 2016PERBEDAAN APIP UU 32/2004 & UU 23/2014
UU 32/2004
UU 23/2014
Pengawasan umum
Tidak diatur secara jelas, dijabarkan
di Permendagri 23/2007 meliputi
kebijakan, kelembagaan, keuangan,
kepegawaian dan aset
Diatur menjadi 10 aspek, a.l
pelayanan, keuangan, kebijakan,
kepegawaian,
pembangunan,
KDH dan DPRD, kerjasama dll
Pengawasan teknis
Tidak diatur secara jelas, dijabarkan
di PP 79/2005
Pengawasan
terhadap
teknis
substansi urusan pemerintahan
Peran
Inspektorat
Daerah
Tidak diatur secara jelas, dijabarkan
di PP 79/2005
Murni sebagai binwas perangkat
daerah
Pengawasan umum dan
teknis ke kab/kota
Tidak diatur secara jelas, dijabarkan
di PP 79/2005 oleh APIP Provinsi
Perangkat Gubernur sebagai
wakil pemerintah
Koordinasi APIP dan
APH
Tidak diatur
Sebelum melakukan penanganan
pengaduan masyarakat, APIP dan
APH saling berkoordinasi
Sanksi
Tidak diatur
APIP
melakukan
proses
penjatuhan sanksi administrasi
ATRIBUS APIP DALAM UU 23/2014 DAN
UU 30/2014
28
APIP sebagai pembantu Kepala Daerah dalam
membina dan mengawasi perangkat daerah
APIP berperan strategis dalam penanganan
pengaduan masyarakat
APIP melakukan pengawasan terhadap larangan
penyalahgunaan wewenang yang dilakukan oleh
pejabat pemerintahan
APIP SEBAGAI PEMBANTU KEPALA DAERAH DALAM
MEMBINA DAN MENGAWASI PERANGKAT DAERAH
29
DETEKSI
DINI
MENILAI 3 E
KONSULTASI
TATA
KELOLA,
MGT RISK &
CONTROL
ASURANCE
AGEN
PERUBAHAN
APIP BERPERAN STRATEGIS DALAM PENANGANAN
PENGADUAN MASYARAKAT
30Pemberian
Informasi
Verifikasi
laporan
Pengumpulan
data dan
keterangan
Pemaparan
hasil
pemeriksaan
BENTUK KOORDINASI
Administratif diserahkan ke APIP Pidana ke APHHASIL KOORDINASI
APIP MELAKUKAN PENGAWASAN TERHADAP LARANGAN
PENYALAHGUNAAN WEWENANG YANG DILAKUKAN OLEH
PEJABAT PEMERINTAHAN
•
Sanksi kepada pejabat pemerintahan esensinya agar penggunaan
kekuasaan negara terhadap warga negara atau masyarakat
haruslah sesuai dengan asas-asas umum pemerintahan yang baik
•
Apabila terdapat pejabat pemerintahan yang melanggar sumpah,
janji, larangan dan kewajiban serta bertindak tidak berdasarkan
asas-asas umum pemerintahan yang baik, haruslah dijatuhi sanksi
•
Jenis pelanggran antara lain keterlambatan pengesahan APBD,
pejabat pemerintahan yang pergi keluar negeri tanpa izin, tidak
berada di daerahnya dalam jangka waktu tertentu tanpa izin, tidak
melaksanaan pelayanan secara baik, tidak melaksanakan
rekomendasi Ombudsman dan lain-lain
•
APIP berada dalam posisi untuk meyakinkan dan menguji tindakan
pejabat tersebut, derajat kesalahan yang dilakukan dan jenis sanksi
INSTRUKSI MENDAGRI TERKAIT
PELAKSANAAN ATRIBUSI
Jaga Integritas, profesionalisme dan kapabilitas Wujudkan APIP yang independen Penuhi kebutuhan jumlah personil APIP Penuhi kebutuhan anggaran pengawasan APIP Perkuat orientasi pengawasan APIP 3334