• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN

G. Metode Penelitian

4. Sumber Data

Sumber data atau subyek penelitian dalam penelitian adalah subyek dari mana data diperoleh, yang dimaksud dengan subyek disini

yaitu bisa berupa informasi, situasi atau kejadian dan waktu.36 Sumber data dalam penelitian ini adalah kepala sekolah, guru, dan siswa.

Adapun jumlah sumber data yang dijadikan responden dibatasi, karena yang dibutuhkan adalah diperolehnya esensi persoalan yang diteliti, bukan pada banyaknya responden. Penentuan informen dilakukan dengan pertimbangan bahwa mampu memberikan infomasi sesuai dengan apa yang dibutuhkan.

Data primer adalah data yang hanya dapat diperoleh dari sumber asli atau pelaku aktivitas. Sedangkan data sekunder adalah sumber data yang diperoleh secara langsung dari objek sik peneliti.37

Jadi yang dalam penelitian ini yang menjadi data primer adalah pihak sekolah seperti kepala sekolah, guru-guru, peserta didik yang harus terlibat secara langsung sebagai sumber data paling utama.

Adapun data yang lainnya seperti data dokumen, RPP, foto, dan yang lainnya sebagai pendukung dalam penelitian ini.

5. Prosedur Pengumpulan Data

Metode Pengumpulan data adalah suatu cara yang digunakan dalam upaya memperoleh dan mengumpulkan data yang diperlukan dalam sebuah penelitian. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Metode observasi

36 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2016), hlm. 102.

37 Susilawati Agustini, Strategi Guru Dalam Meningkatkan Kemampuan Membaca Dan Menulis (Surat-surat Pendek) Pada Siswa Kelas III MI NW Badarussalam Karang Pule, (Skripsi FTK UIN MATARAM, MATARAM,2018), hal.33

Metode observasi adalah suatu kegiatan yang bisa dilakukan dengan cara terjun lansung ke tempat sekolah yang ditelitinya, siswa untuk mengetahuai tentang berbagai informasi yang ada di sekolah tersebut dan pengamatan yang dilakukan dengan sengaja, sistematik mengenai fenomena sosial dan gejala- gejala psikis untuk kemudian dilakukan pencatatan.38 Di sisi lain dikatakan bahwa metode observasi diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian.39

Adapun tujuan peneliti menggunakan metode observasi ini adalah untuk mendapatkan data tentang proses pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan di kelas yaitu seperti: a. Menentukan bacaan yang akan dipelajari. b. Membuat pertanyaan yang akan dijawab oleh peserta atau kisi-kisi dan boleh juga bagan atau skema yang dapat diisi oleh mereka dari bahan bacaan yang telah dipilih tadi. c. Bagikan bahan bacaan dengan pertanyaan atau kisi- kisinya kepada mereka. d. Tugas peserta adalah mempelajari bahan bacaan tersebut dengan menggunakan pertanyaan atau kisi-kisi yang ada. Batasi aktivitas ini, sehingga tidak memakan waktu yang berlebihan. e. Bahas pertanyaan atau kisi-kisi tersebut dengan menanyakan jawaban kepada peserta. f. Pada akhir pembelajaran,

38 Subagyo, Metode Penelitian Dalam Teori Dan Praktik (Bandung: Rineka Cipta.2015), hlm. 63.

39 Yatim Riyanto, Metodologi Penelitian Pendidikan, Surabaya: PT SIC, 2012, hlm. 99.

berilah ulasan atau penjelasan secukupnya. g. Guru melakukan kesimpulan, klarifikasi dan tindak lanjut40

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode observasi non-partisipan (keterlibatan pasif) yaitu peneliti tidak terlibat langsung dan hanya sebagai pengamat independen.

Peneliti dapat melihat kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh pelaku yang sedang diamatinya. Dalam penelitian ini peneliti dapat mengamati bagaimana strategi guru, kendala-kendala yang dihadapi, dan upaya guru dalam mengatasi kendala yang dihadapi duru.

b. Metode wawancara

Metode wawancara merupakan cara peneliti untuk mendapat kan informasi dengan melalui komunikasi dengan respondennya.41 Sedangkan menurut Arikunto adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh informasi dari yang terwawancara.42 Wawancara adalah proses tanya jawab dalam penelitian yang berlangsung secara lisan dimana dua orang atau lebih bertatap muka mendengarkan secara langsung informasi-informasi atau keterangan-keterangan. Dalam hal ini peneliti menggunakan pedoman yang hanya merupakan garis besar tentang hal-hal yang berkaitan dengan masalah yang akan diteliti. Adapun tujuan peneliti menggunakan metode ini

40 Hizyam Zaini, Strategi …., hlm. 9

41 Ibid, hlm. 82.

42 Ibid., hlm.145.

adalah untuk mengetahui siswa melalui strategi panduan membaca pada muatan bahasa indonesia kelas III MI NW Dasan Agung.

Namun disini wawancara itu dibagi menjadi beberapa macam, yaitu tak terencana, terencana tetapi tak terstruktur, dan terstruktur.

Adapun pihak-pihak yang di wawancara dan data yang akan diambil pada metode wawancara sebagai berikut :

a) Wawancara dengan siswa kelas III terkait : Bagaimana pelaksanaan strategi panduan membaca pada muatan Bahasa Indonesia siswa kelas III

b) Wawancara dengan guru kelas III dalam pelaksanaan menggunakan startegi pamduan membaca pada muatan Bahasa Indonesia kelas III, kendala-kendala dan juga cara mengatasi kendala tersebut.

c. Metode dokumentasi

Metode dokumentasi adalah salah satu metode yang digunakan untuk menulusuri data historis.43 Jadi, dokumentasi merupakan laporan tertulis dari suatu peristiwa yang isinya terdiri atas penjelasan atau fikiran terhadap peristiwa dan ditulis dengan sengaja untuk menyimpan dan meneruskan keterangan mengenai peristiwa tersebut. Adapun maksud peneliti menggunakan metode dokumentasi ini untuk mendapatkan data atau informasi tentang

43 Burhan Bungin, Penelitian Kualitatif (Jakarta: Surya Kencana, 2015), hlm. 121.

1) Letak geografis 2) Keadaan guru

3) Keadaan sarana dan prasarana 4) Struktur Organisasi

5) Foto proses pembelajaran menggunakan starategi panduan membaca

6) RPP yang digunakan guru kelas III MI NW Dasan Agung 6. Teknik Analisis Data

Setelah data terkumpul selama penelitian, maka perlu dianalisis dan diinterpretasikan dengan teliti, ulet dan kecakapan sehingga diperoleh suatu kesimpulan yang objektif dari suatu penelitian. Analisis data adalah kegiatan untuk memaparkan data, sehingga diperoleh suatu kebenaran atau ketidakbenaran dari suatu hipotesa44

Menganalisis data merupakan suatu langkah yang sangat kritis dalam penelitian, data yang terkumpul tersebut dibahasakan, ditafsirkan, dan dibahas secara metode induksi sehingga dapat diberikan gambaran yang tepat mengenai hal-hal yang sebenarnya terjadi.

Mengingat penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, maka penulis menggunakan analisis data kualitatif model Miles dan Huberman yaitu:

44 Ibid, hlm. 106.

a. Reduksi Data

Data yang diperoleh peneliti dari jumlahnya cukup banyak untuk itu maka perlu dicatat secara teliti dan rinci. Seperti yang telah dikemukakan semakin lama peneliti ke lapangan, maka jumlah data akan semakin banyak, komplek dan rumit. Untuk itu perlu segera dilakukan analisis data melalui reduksi data.

Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok dan memfokuskan hal-hal yang penting mengenai pokok permasalahan yang diteliti.

Dengan demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya, dan mencari bila diperlukan.

Dalam penelitian ini peneliti melakukan observasi, wawancara dan dokumentasi terkait strategi panduan membaca pada muatan Bahasa Indonesia kelas III MI NW Dasan Agung.

Dalam mereduksi data peneliti mengumpulkan data yentang strategi panduan membaca. Kemudian peneliti memilih data yang penting digunakan menyusun hasil penelitian selanjtnya, setelah data terkumpul semua selanjutnya dianalisis. Sehingga data yang direduksi akan memberikan gambaran yang jelas.

b. Display Data/penyajian Data

Melalui display data/penyajian data maka data yang diperoleh di lapangan akan lebih terorganisir, tersusun dalam pola hubungan sehingga nantinya akan semakin mudah dipahami.

Didalam penelitian kualitatif penyajian data ini dapat dilakukan dalam bentuk tabel, grafik, pie chart, pictogram dan sejenisnya.

Melalui penyajian data tersebut, maka data akan terorganisasikan, tersusun dalam pola hubungan, sehingga akan semakin mudah dipahami.

c. Verifikasi data/ kesimpulan awal

Verifikasi data yang dikemukakan masih bersifat sementara.

Apabila kesimpulan awal didukung bukti yang valid dan konsisten saat kembali ke lapangan maka kesimpulan tersebut bersifat kredibel45.

Model langkah analisis interaktif 46:

45 Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif, (Bandung: CV Alfabeta, 2010), hlm. 90.

46 Ibid, hlm. 277

Pengumpulan Data

Penyajian Data

Reduksi Data Kesimpulan-kesimpulan

Penarikan/verifikasi

Berdasarkan gambar tersebut, proses analisis data dalam penelitian ini akan dimulai dari pengumpulan data. Data-data yang berasal dari berbagai sumber data seperti wawancara, observasi dan dokumentasi akan dikumpulkan menjadi satu. Setelah data terkumpul, langkah selanjutnya adalah melakukan reduksi data. Data yang diperoleh di lapangan jumlahnya cukup banyak, untuk itu maka perlu dicatat secara teliti dan rinci. Karena semakin lama peneliti ke lapangan, maka jumlah data yang diperoleh akan semakin banyak, kompleks dan rumit. Untuk itu perlu dilakukan analisis data melalui reduksi data.

Setelah data direduksi, langkah selanjutnya adalah melakukan penyajian data atau display data. Penyajian data dilakukan dalam bentuk teks yang bersifat naratif, seperti yang dikemukakan oleh Miles dan Huberman yaitu yang paling sering digunakan untuk penyajian data dalam penelitian kualitatif adalah teks yang bersifat naratif47. Dengan mendisplay data, akan memudahkan peneliti untuk memahami apa yang terjadi dan merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang telah dipahami tersebut.

Langkah terakhir analisis data dalam penelitian ini adalah melakukan penarikan kesimpulan. Berangkat dari langkah-langkah yang telah dilakukan sebelumnya, maka peneliti memberikan kesimpulan terhadap data yang ada. Kesimpulan awal masih bersifat

47 Ibid, hlm. 280

sementara, dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya. Tetapi apabila kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal didukung oleh bukti- bukti yang valid dan konsisten saat peneliti kembali ke lapangan mengumpulkan data, maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel. Dengan demikian, antara data yang diperoleh dan kesimpulan yang diberikan terdapat kesesuaian.

7. Pengecekan Keabsahan Data

Validitas data bertujuan untuk membuktikan bahwa apa yang diamati oleh peneliti sesuai dengan apa yang sesungguhnya ada dalam kenyataan, apakah penjelasan yang diberikan tentang dunia kenyataan sesuai dengan sebenarnya yang terjadi.

Untuk memperoleh keabsahan data atau data yang valid diperlukan teknik pemeriksaan, supaya diperoleh temuan-temuan dari informasi yang absah dapat digunakan teknik-teknik sebagai berikut :

a. Ketekunan pengamatan b. Triangulasi

c. Pemeriksaan sejawat melalui diskusi d. Kecukupan referensial.48

Untuk lebih jelasnya di bawah ini diuraikan secara rinci sebagai berikut.

48 Ibid, hlm. 175.

a. Ketekunan Pengamatan

Guna memperoleh hasil penelitian yang valid, maka akan dilakukan pengamatan secara seksama dan melakukan interaksi aktif dengan subyek penelitian. Pengamatan ini dilakukan dengan aktif melihat interaksi siswa dengan guru. Disamping itu juga peneliti akan mengamati perbahan sikap yang dimiliki siswa.

b. Triangulasi

Triangulasi dalam penelitian ini adalah untuk mengecek data tertentu dengan membandingkan data yang diperoleh dengan sumber lain. Triangulasi yang dipergunakan adalah triangulasi sumber, dan triangulasi metode. Triangulasi sumber dilakukan untuk mendapatkan informasi dari informan atau sumber lain yang berbeda. Hal tersebut dapat dilakukan dengan cara :

1) Membandingkan data hasil observasi dengan data hasil wawancara.

2) Membandingkan hasil wawancara dengan hasil dokumentasi.

3) Membandingkan persepsi orang dengan pendapat dan pandangan orang lain.

Sedangkan yang dimaksud dengan triangulasi metode adalah dengan menggunakan berbagai teknik pengumpulan data yang ditujukan untuk memperoleh informasi yang serupa.

Triangulasi metode dapat dilakukan dengan cara :

1) Pengecekan hasil penemuan, melalui beberapa teknik pengumpulan data

2) Pengecekan hasil penemuan, dari beberapa sumber dengan menggunakan metode yang sama.

c. Pemeriksaan sejawat melalui diskusi

Dalam rangka menguji hasil penelitian, dilakukan kegiatan diskusi dengan teman sejawat sebagai bentuk tukar menukar informasi sehingga data yang diperoleh menunjukkan data yang valid

d. Menggunakan Bahan Referensi

Referensi yang dipakai adalah bahan dokumentasi, catatan- catatan sewaktu melakukan penelitian. Dengan referensi, peneliti dapat mengecek kembali data informasi-informasi yang peneliti dapatkan di lapangan.

e. Pengecekan

Pengecekan yang dilakukan oleh peneliti adalah untuk menginterview, mengkorfirmasikan kembali informasi dan interpretasi penelitian dengan pandangan subjek penelitian. Dalam pengecekan ini peneliti melibatkan subjek yang oleh peneliti dianggap representatif. Dalam hal ini adalah kepala sekolah, guru, dan siswa.

H. Sistematika Pembahasan

Dalam rangka memperjelas sistematika laporan hasil proposal skripsi ini, maka peneliti memformulasikan rangkaian pembahasan proposal skripsi ini dengan pola sebagai berikut:

1. Bagian awal terdiri dari halaman sampul, halaman judul, persetujuan pembimbing, kata pengantar dan daftar isi.

2. Daftar isi yang terdiri dari:

a. Bab I, membahas pendahuluan yang meliputi latar belakang penelitian, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, ruang lingkup dan setting penelitian, telaah pustaka, kerangka teori, metode penelitian dan sistematika pembahasan.

b. Bab II, berisi paparan data dan temuan yang mendeskripsikan tentang seluruh data dan temuan peneliti yang meliputi: gambaran umum MI NW Dasan Agung dan penerapan strategi panduan membaca pada muatan bahasa indonesia kelas III MI NW Dasan Agung.

c. Bab III, merupakan pembahasan yang memaparkan penyajian dan analisis data terhadap paparan data dan hasil temuan yang terdapat pada bab II yang meliputi strategi panduan membaca pada muatan bahasa indonesia kelas III MI NW Dasan Agung.

d. Bab IV, merupakan penutup yang berisi tentang kesimpulan dari hasil penelitian yang telah dilakukan dan saran yang diberikan oleh peneliti setelah melakukan penelitian.

BAB II

PAPARAN DATA DAN TEMUAN A. Gambaran Umum MI NW Dasan Agung

Adapun gambaran umum tentang MI NW Dasan Agung adalah sebagai berikut:

1. Letak Geografis

MI NW Dasan Agung kec.Selaparang Kota Mataram adalah dataran rendah. Di dirikan dari tanah wakaf dengan luas tanah 975 m2 keadaan gedung permanen ( 2 lantai ) dan luas bangunan 750 m2.

Adapun batas-batas wilayah MI NW Dasan Agung Kec.

Selaparang Kota Mataram sebagai berikut:

a) Sebelah Timur : Rumah warga b) Sebelah Barat : Rumah warga c) Sebelah Utara : Rumah warga d) Sebelah Selatan : Rumah warga 2. Visi dan Misi

VISI : Berprestasi, Beriman dan Bertaqwa MISI :

1. Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara efektif sehingga PBM berkembang secara optimal sesuai dengan potensi yang dimiliki 2. Menambahkan semangat untuk berprestasi secara intensif, kepada

seluruh warga masyarakat.

43

3. Menstimulus dan membantu setiap siswa- siswi untuk mengenal potensi dirinya, sehingga dapat dikembangkan secara baik.

4. Menumbuhkan penghayatan terhadap ajaran agama yang dianut dan juga budaya bangsa sehingga menjadi sumber kearifan dalam bertindak.

5. Menerapkan menejemen partisipatif dengan melibatkan seluruh warga madrasah dan komite madrasah serta stick holder.

3. Keadaan Siswa

Dalam proses belajar mengajar, siswa menduduki peranan yang paling penting, karena siswa yang akan menjadi tolak ukur berhasil tidaknya proses belajar mengajar. Oleh karena itu keberadaan dan peran aktif siswa mutlak diperlukan dalam proses pembelajaran.

Tabel 2.1.

Keadaan Siswa/Siswi MI NW Dasan Agung Kec. Selaparang Kota Mataram Tahun Pelajaran 2019/2020 Berdasarkan Jenis Kelamin49

No Kelas Perempuan Laki-Laki Jumlah

1 Kelas 1 A 11 Orang 8 Orang 19 Orang

2 Kelas 1 B 6 Orang 12 Orang 18 Orang

3 Kelas 2 19 Orang 16 Orang 35 Orang

4 Kelas 3 17 Orang 16 Orang 33 Orang

5 Kelas 4 15 Orang 16 Orang 31 Orang

6 Kelas 5 13 Orang 16 Orang 29 Orang

7 Kelas 6 12 Orang 17 Orang 29 Orang

Total 7 Kelas 90 Orang 101 Orang 191 Orang Sumber: Dokumen MI NW Dasan Agung

49 MI NW Dasan Agung, Dokumentasi, 8 Juni 2020.

Dari data di atas, bahwa kedaan siswa MI NW Dasan Agung tahun pelajaran 2019/2020 berjumlah 191 orang siswa.

4. Keadaan Guru

Guru bertanggung jawab kepada sekolah dan mempunyai tugas melaksanakan proses kegiatan belajar mengajar secara efektif dan efisien.

Berhasil atau tidaknya anak didik dalam belajar maupun perilaku siswa tergantung dari bagaimana guru-guru/pihak sekolah berperan dan bertindak kepada mereka. Saya melihat bahwa guru-guru di MI NW Dasan Agung memiliki tanggung jawab yang besar terhadap anak didiknya, terlebih ketika siswa-siswinya ada masalah, maka guru-guru cepat merespon dan melakukan tindakan untuk menyelesaikan masalah siswanya, baik yang berkaitan dengan belajar maupun masalah pribadi Siswa

Kesadaran akan tanggung jawab sebagai guru yaitu mendidik dan mengajar sangat diperhatikan dan dipegang teguh. Guru-guru, kepala sekolah dan semua lingkungan sekolah mendukung semua kegiatan yang dilakukan oleh siswa-siswi yang bisa meningkatkan kemampuannya, baik itu dalam bentuk dukungan materi, saran, masukan, ide, dan kesempatan.

Tabel 2.2.

Keadaan Guru MI NW Dasan Agung Kec. Selaparang Kota Mataram Tahun Pelajaran 2019/2020

Berdasarkan Jenis Kelamin50

50 MI NW Dasan Agung, Dokumentasi, 8 Juni 2020.

No. Nama L/P PNS/

Honorer

Mengajar di Kelas

1. Maulidin, S. Pd. I P Honorer Guru BS

2 Timadhar, S. Pd. I P PNS Kemenag V

3 Ramlan, S. Pd. I P PNS Kemenag II

4 Luqman, A. Ma L Honorer GA

5 Muhamad Yamin, SH L Honorer VI

6 Ruminah, S. Ag P Honorer IV

7 Ismail, S. Pd. I L Honorer III B

8 Hj. Rumenah, A. Ma P Honorer Guru BS

9 Hijriah, S. Pd. I P Honorer GA

10 Hizmiani, S.Pd P Honorer I

11 Novianti Hidayah, S.Pd P Honorer Guru BS

12 Sukri, S. Pd L Honorer Guru OR

Sumber: dokumen MI NW Dasan Agung

5. Keadaan Sarana dan Prasarana

Di samping faktor guru, murid, dan karyawan, sarana dan prasarana juga memiliki peranan yang sangat penting dalam melaksanakan proses belajar mengajar, sebab sarana merupakan tempat berlangsungnya proses belajar mengajar.

Tabel 2.3.

Keadaan Sarana dan Prasarana MI NW Dasan Agung Kec. Selaparang Kota Mataram Tahun pelajaran 2019/202051

NO Jenis Sarana Banyak Sarana

1 Ruang Belajar 7

2 Ruang Guru 1

3 Ruang kepala sekolah 1

4 Ruang perpustakaan 1

5 Ruang UKS 1

6 Ruang AULA atau Mushalla 1

7 Kantin 1

8 Kamar mandi 3

9 Tempat wudhu 1

Tabel di atas menunjukkan bahwa secara umum kondisi ruang gedung cukup memenuhi syarat, semua dan prasarana pokok yang dimiliki dalam kualitas yang memadai.

A. Implementasi Stratrgi Panduan Membaca Pada Muatan Bahasa Indonesia Siswa Kelas III MI NW Dasan Agung Mataram Tahun Pelajaran 2019/2020.

Strategi pembelajaran adalah suatu metode dan prosedur yang ditempuh oleh siswa dan guru dalam proses pembelajaran tertentu .dalam proses pemeblajaran seorang guru harus menguasai

51 MI NW Dasan Agung, Dokumentasi, 8 Juni 2020.

semua materi yang diajarkan dan menguasai strategi yang tepat untuk diterapkan berdasarkan materi yang berkaitan.

Kunci keberhasilan suatu pembelajaran adalah bergantung dari guru dalam penyampaian materi pelajaran. Oleh guru kelas III MI NW Dasan Agung menerapkan stategi panduan membaca pada mata pelajaran bahasa Indonesia. Pelajaran bahasa Indonesia merupakan sebuah pelajaran yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan peserta didik untuk berkomunikasi dalam bahasa Indonesia yang baik dan yang benar baik secara lisan maupun tulis.

Ibu Ruminah selaku wali kelas III memaparkan bahwa “iya saya menggunakan strategi panduan membaca apalagi pada materi membaca karena sangat cocok untuk pembelajaran bahasa indonesia. Bisanya saat saya mengajar Bahasa Indonesia saya selalu menggunakan bahan bacaan berupa teks karena siswa akan lebih fokus pada materi pembelajaran dan dapat membantu pemahaman peserta didik sehingga proses pembelajaran akan lebih efektif”.52

Implementasi strategi dalam proses pembelajaran menetukan tingkat keberhasilan peserta didik sehingga guru dituntut agar menguasai semua jenis stretegi dalam proses pembelajaran, berdasarkan penelitian yang peneliti lakukan di MI NW Dasan Agung, implementasi strategi panduan membaca pada muatan Bahasa Indonesia di kelas III Tahun pelajaran 2019/2020 adalah sebagai berikut:

52Ruminah , wawancara, 8 Juni 2020.

1. Guru Merencanakan Pembelajaran.

Sebelum proses pelaksanaan pembelajaran berlangsung guru merencanakan beberapa hal yang harus dipersiapkan seperti menyampaikan tujuan pembelajaran, mengarahkan siswa sebelum memulai untuk membaca , hal ini diketahui dari hasil wawancara dengan guru muatan pelajaran Bahasa Indonesia kelas III beliau memaparkan:

“pada saat saya menerapkan strategi panduan membaca yang biasa saya lakukan dengan menyampaikan tujuan pembelajaran terlebih dahulu, materi pelajaran, dan saya juga mempersiapkan RPP”53

Berdasarkan hasil wawancara saat dijelaskan oleh narasumber, peneliti menyimpulkan proses kegiatan pembelajaran atau penyampaian materi yang tepat itu dasar yang sangat penting sebelum melakukan strategi panduan membaca. Hal ini diperkuat dengan adanya RPP (Rencana Pelaksaan Pembelajaran).

2. Guru Menentukan Jenis Bacaan

Sebelum pembelajaran dimulai guru terlebih dahulu menentukan jenis membaca apa yang akan digunakan , guru biasanya menggunakan membaca pemahaman karena sangat cocok digunakan pada strategi panduan membaca. Hal tersebut peneliti ketahui melalui wawancara yang dilakukan kepada guru Wali kelas III MI NW DasanAgung beliau mengataka :

53Ruminah, Wawancara, 8 Juni 2020

“pada saat saya menerapkan strategi panduan membaca saya terlebih dahulu memilih jenis membaca apa yang cocok pada materi yang akan saya ajarkan tapi biasanya saya menggunakan jenis membaca pemahaman karena sangat pas jika diterapkan pada saat mengajar membaca dengan membagikan bahan bacaan dan menyuruh mereka membaca dan memahami isi bacaan tersebut sehingga pembelajaraan berlangsung dengan baik.”54

Berdasarkan hasil wawancara saat dijelaskan oleh narasumber, peneliti menyimpulkan bahwa guru kelas III MI NW Dasan Agung memelih jenis bacaan yang sesuai dengan muatan yang akan diajarkan dalam mengimplementasikan strategi panduan membaca pada saat mengajar.

3. Guru Melaksanakan Pembelajaran

Guru menyiapkan bahan yang dapat digunakan dalam kelangsungan pembelajaran yaitu buku paket bahasa Indonesia yang merupakan media yang digunakan oleh peserta didik dan guru ketika proses pembelajaran berlangsung, ada juga LKS bahasa Indonesia yang digunakan dalam pembelajaran bahasa Indonesia, dan juga bahan bacaan yang digunakan dalam pembelajaran bahasa Indonesia yang diterapkan dengan menggunakan strategi panduan membaca.

a. Guru sebelum memulai pelajaran bersama-sama membaca Bassmallah

54 Ruminah, wawancara, 8 Juni 2020

b. Guru membagikan bahan bacaan kepada semua peserta didik dan untuk pegangan guru juga.

c. Guru menjelaskan isi dari inti bahan bacaan tersebut

d. Guru menyuruh peserta didik untuk membaca bersama- sama bahan bacaan yang sudah dibagikan guru kepada peserta didik dan dalam membaca di ulang sampai 2 kali e. Guru membacakan soal atau pertanyaan yang ada di bawah

bahan bacaan

f. Guru menyuruh peserta didik untuk mengerjakan soal atau pertanyaan yang ada pada bahan bacaan.

g. Guru menuntun dan membantu peserta didik yang mengalami kesulitan dalam mengerjakan

h. Guru mengoreksi hasil jawaban peserta didik.

Ungkapan di atas sejalan dengan yang dipaparkan oleh Ruminah bahwa:

“pada saat pembelajaran saya sudah menyiapkan bahan bacaan untuk melakukan proses pembelajaran sebelum itu saya mengelolah ruang kelas terlebih dahulu, cara duduk, sarana yang akan saya gunakan mengorganisir peserta didik agar tertib sehingga terciptanya suasana belajar yang tenang dan nyaman. Setelah itu saya baru memualai pelajaran dengan membaca basmallah, lalu saya membagikan bahan bacaan kepada semua peserta didik dan untuk pegangan guru juga, saya juga menjelaskan isi dari inti bahan bacaan, saya menyuruh mereka untuk membaca bersama-sama bahan bacaan yang sudah dibagikan guru kepada peserta didik dan dalam membaca di ulang sampai 2 jika sudah selsai membaca saya membacakan soal atau pertanyaan yang ada di bawah bahan bacaan dan menyuruh

Dokumen terkait