• Tidak ada hasil yang ditemukan

SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN SOURCE OF ESTIMATION UNCERTAINTY Penyusunan laporan keuangan konsolidasian

Dalam dokumen IMJS laporan keuangan tahunan (Halaman 55-72)

Grup mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dari pendapatan, beban, aset dan liabilitas, dan pengungkapan atas liabilitas kontijensi, pada akhir tahun pelaporan. Ketidakpastian mengenai asumsi dan estimasi tersebut dapat mengakibatkan penyesuaian material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas dalam tahun pelaporan berikutnya.

The preparation of the Group’s consolidated financial statements requires management to make judgments, estimates and assumptions that affect the reported amounts of revenues, expenses, assets and liabilities, and the disclosure of contingent liabilities, at the end of the reporting year. Uncertainty about these assumptions and estimates could result in outcomes that require a material adjustment to the carrying amount of the asset and liability affected in future years.

Pertimbangan Judgments

Pertimbangan (lanjutan) Judgments (continued)

Klasifikasi aset dan liabilitas keuangan Classification of financial assets and financial liabilities

Grup menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan mempertimbangkan bila definisi yang ditetapkan PSAK No. 55 (Revisi 2011) dipenuhi. Dengan demikian, aset keuangan dan liabilitas keuangan diakui sesuai dengan kebijakan akuntansi Grup seperti diungkapkan pada Catatan 2t.

The Group determines the classifications of certain assets and liabilities as financial assets and financial liabilities by judging if they meet the definition set forth in PSAK No. 55 (Revised 2011). Accordingly, the financial assets and financial liabilities are accounted for in accordance with the Group’s accounting policies disclosed in Note 2t.

Sewa Leases

Sewa Pembiayaan Finance Leases

Entitas Anak mempunyai perjanjian-perjanjian sewa dimana Entitas Anak bertindak sebagai lessor. Entitas Anak telah menentukan bahwa berdasarkan evaluasi syarat dan ketentuan perjanjian sewa, lessor telah memindahkan semua risiko signifikan dan pemilikan aset sewa kepada lessee.

The Subsidiary has several leases whereby the Subsidiary acts as lessor. The Subsidiary has determined that based on an evaluation of the terms and conditions of lease arrangements, that it has transferred all significant risks and rewards of ownership of the leased assets to the lessee.

Entitas Anak mempunyai perjanjian-perjanjian sewa dimana Entitas Anak bertindak sebagai lessor untuk sewa kendaraan. Entitas Anak mengevaluasi apakah terdapat risiko dan manfaat yang signifikan dari aset sewa yang dialihkan berdasarkan PSAK No. 30, ”Sewa”, yang mensyaratkan Entitas Anak untuk membuat pertimbangan dan estimasi dari pengalihan risiko dan manfaat terkait dengan kepemilikan aset.

The Subsidiary has several leases whereby the Subsidiary acts as lessor in respect of rental of vehicles. The Subsidiary evaluates whether significant risks and rewards of ownership of the leased assets are transferred based on PSAK No.

30, “Leases”, which requires the Subsidiary to make judgment and estimates of the transfer of risks and rewards related to the ownership of asset.

Berdasarkan hasil penelaahan yang dilakukan Entitas Anak atas perjanjian sewa kendaraan yang ada saat ini, maka transaksi sewa tersebut diklasifikasikan sebagai sewa operasi.

Based on the review performed by the Subsidiary for the current rental agreement of vehicles, accordingly, the rent transactions were classified as operating lease.

Penentuan mata uang fungsional Determination of functional currency Mata uang fungsional setiap entitas Grup adalah

mata uang dari lingkungan ekonomi primer dimana entitas beroperasi. Mata uang tersebut adalah mata uang yang mempengaruhi pendapatan dan beban dari jasa yang diberikan.

The functional currency of each entity of the Group is the currency of the primary economic environment in which each entity operates. It is the currency that mainly influences the revenue and cost of rendering services.

Estimasi dan Asumsi Estimates and Assumptions Asumsi utama masa depan dan sumber utama

estimasi ketidakpastian lain pada tanggal pelaporan yang memiliki risiko signifikan bagi penyesuaian yang material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas untuk periode berikutnya diungkapkan di bawah ini.

The key assumptions concerning the future and other key sources of estimation uncertainty at the reporting date that have a significant risk of causing a material adjustment to the carrying amounts of assets and liabilities within the next financial period are disclosed below.

Grup mendasarkan asumsi dan estimasi pada parameter yang tersedia pada saat laporan keuangan konsolidasian disusun. Situasi saat ini dan asumsi mengenai perkembangan di masa depan dapat berubah akibat perubahan pasar atau situasi di luar kendali Grup. Perubahan tersebut dicerminkan dalam asumsi terkait pada saat terjadinya.

The Group based its assumptions and estimates on parameters available when the consolidated financial statements were prepared. Existing circumstances and assumptions about future developments may change due to market changes or circumstances arising beyond the control of the Group. Such changes are reflected in the assumptions when they occur.

Pensiun dan imbalan kerja karyawan Pension and employee benefits Penentuan liabilitas dan biaya pensiun dan

liabilitas imbalan kerja Grup bergantung pada pemilihan asumsi yang digunakan oleh aktuaria independen dalam menghitung jumlah-jumlah tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain, tingkat diskonto, tingkat kenaikan gaji tahunan, tingkat pengunduran diri karyawan tahunan, tingkat kecacatan, umur pensiun dan tingkat kematian. Hasil aktual yang berbeda dari asumsi yang ditetapkan Grup langsung diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada saat terjadinya. Sementara Grup berkeyakinan bahwa asumsi tersebut adalah wajar dan sesuai, perbedaan signifikan pada hasil aktual atau perubahan signifikan dalam asumsi yang ditetapkan Grup dapat mempengaruhi secara material liabilitas atas pensiun dan imbalan kerja dan beban imbalan kerja neto.

The determination of the Group’s obligations and cost for pension and employee benefits liabilities is dependent on its selection of certain assumptions used by the independent actuaries in calculating such amounts. Those assumptions include among others, discount rates, future annual salary increase, annual employee turn- over rate, disability rate, retirement age and mortality rate. Actual results that differ from the Group’s assumptions are recognized immediately in the consolidated statement of comprehensive income as and when they occurred. While the Group believes that its assumptions are reasonable and appropriate, significant differences in the Group’s actual experiences or significant changes in the Group’s assumptions may materially affect its liabilities for pension and employee benefits and net employee benefits expense.

Nilai tercatat liabilitas imbalan kerja karyawan Grup pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 masing-masing sebesar Rp13.069.562.769 dan Rp10.765.734.784. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 31.

The carrying amount of the Group’s employee benefits liability as of December 31, 2013 and

2012 are Rp13,069,562,769 and

Rp10,765,734,784, respectively. Further details are disclosed in Note 31.

Estimasi dan Asumsi (lanjutan) Estimates and Assumptions (continued)

Penyusutan aset tetap Depreciation of fixed assets

Biaya perolehan aset tetap disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan estimasi masa manfaat ekonomisnya. Manajemen mengestimasi masa manfaat ekonomis aset tetap antara 1 sampai dengan 20 tahun. Ini adalah umur yang secara umum diharapkan dalam industri di mana Grup menjalankan bisnisnya.

Perubahan tingkat pemakaian dan perkembangan teknologi dapat mempengaruhi masa manfaat ekonomis dan nilai sisa aset, dan karenanya biaya penyusutan masa depan dapat direvisi.

The costs of fixed assets are depreciated on a straight-line method over their estimated useful lives. Management estimates the useful lives of these fixed assets to be within 1 to 20 years. These are common life expectancies applied in the industries where the Group conducts its businesses. Changes in the expected level of usage and technological development could impact the economic useful lives and the residual values of these assets, and therefore future depreciation charges could be revised.

Nilai tercatat neto aset tetap Grup pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 masing-masing sebesar Rp1.283.037.463.558 dan Rp941.873.178.483. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 12.

The net carrying amount of the Group’s fixed assets as of December 31, 2013 and 2012 are Rp1,283,037,463,558 and Rp941,873,178,483, respectively. Further details are disclosed in Note 12.

Pajak penghasilan Income tax

Pertimbangan signifikan dilakukan dalam menentukan provisi atas pajak penghasilan badan. Terdapat transaksi dan perhitungan tertentu yang penentuan pajak akhirnya tidak pasti dalam kegiatan usaha normal. Grup mengakui liabilitas atas pajak penghasilan badan berdasarkan estimasi apakah akan terdapat tambahan pajak penghasilan badan. Penjelasan lebih lanjut diungkapkan dalam Catatan 19.

Significant judgment is involved in determining provision for corporate income tax. There are certain transactions and computation for which the final tax determination is uncertain during the ordinary course of business. The Group recognizes liabilities for expected corporate income tax based on estimates of whether additional corporate income tax will be due. Further details are disclosed in Note 19.

Aset pajak tangguhan Deferred tax assets

Aset pajak tangguhan diakui atas seluruh rugi fiskal yang belum digunakan sepanjang besar kemungkinannya bahwa penghasilan kena pajak akan tersedia sehingga rugi fiskal tersebut dapat digunakan. Estimasi signifikan oleh manajemen disyaratkan dalam menentukan jumlah aset pajak tangguhan yang dapat diakui, berdasarkan saat penggunaan dan tingkat penghasilan kena pajak dan strategi perencanaan pajak masa depan.

Penjelasan lebih lanjut diungkapkan dalam Catatan 19.

Deferred tax assets are recognized for all unused tax losses to the extent that it is probable that taxable profit will be available against which the losses can be utilized. Significant management estimates are required to determine the amount of deferred tax assets that can be recognized, based upon the likely timing and the level of future taxable profits together with future tax planning strategies.

Further details are disclosed in Note 19.

Estimasi dan Asumsi (lanjutan) Estimates and Assumptions (continued) Cadangan atas penurunan nilai piutang usaha

dan piutang pembiayaan

Allowance for impairment losses on trade receivables and financing receivables

Grup mengevaluasi akun-akun tertentu yang diketahui bahwa beberapa pelanggannya tidak dapat memenuhi liabilitas keuangannya. Dalam hal tersebut, Grup mempertimbangkan, berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas pada, jangka waktu hubungan dengan pelanggan dan status kredit pelanggan berdasarkan catatan kredit dari faktor pasar yang telah diketahui, untuk mencatat provisi spesifik atas pelanggan terhadap jumlah terutang guna mengurangi jumlah piutang yang diharapkan dapat diterima oleh Grup. Provisi spesifik ini dievaluasi kembali dan disesuaikan jika tambahan informasi yang diterima mempengaruhi jumlah penyisihan kerugian penurunan nilai atas piutang usaha dan piutang pembiayaan. Selain membentuk penyisihan kerugian penurunan nilai secara individual, Grup juga membentuk penyisihan kerugian penurunan nilai kolektif atas eksposur piutang berdasarkan data kerugian historis.

The Group evaluates specific accounts where it has information that certain customers are unable to meet their financial obligations. In these cases, the Group uses judgment, based on the best available facts and circumstances, including but not limited to, the length of its relationship with the customer and the customer’s current credit status based on known market factors, to record specific provisions for customers against amounts due to reduce its receivable amounts that the Group expects to collect. These specific provisions are re-evaluated and adjusted as additional information received affects the amounts of allowance for impairment losses on trade receivables and financing receivables. In addition to individual impairment assessment, the Group estimates the collective impairment allowance for its receivables portfolio based on historical loss experience.

Nilai tercatat piutang usaha dan piutang pembiayaan Grup sebelum penyisihan kerugian penurunan nilai pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 masing-masing sebesar Rp6.599.690.335.330 dan Rp4.345.297.893.350.

Penjelasan lebih lanjut diungkapkan dalam Catatan 5 dan 6.

The carrying amount of the Group’s trade receivables and financing receivables before allowance for impairment losses as of December 31, 2013 and 2012 are Rp6,599,690,335,330 and Rp4,345,297,893,350, respectively. Further details are disclosed in Notes 5 and 6.

Penyisihan penurunan nilai pasar dan keusangan persediaan

Allowance for decline in market values and obsolescence of inventories

Penyisihan penurunan nilai pasar dan keusangan persediaan diestimasi berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas kepada, kondisi fisik persediaan yang dimiliki, harga jual pasar, estimasi biaya penyelesaian dan estimasi biaya yang timbul untuk penjualan. Penyisihan dievaluasi kembali dan disesuaikan jika terdapat tambahan informasi

Allowance for decline in market values and obsolescence of inventories is estimated based on the best available facts and circumstances, including but not limited to, the inventories’ own physical conditions, their market selling prices, estimated costs of completion and estimated costs to be incurred for their sales. The provisions are re- evaluated and adjusted as additional information

Estimasi dan Asumsi (lanjutan) Estimates and Assumptions (continued)

Penurunan nilai aset non-keuangan Impairment of non-financial assets Penurunan nilai timbul saat nilai tercatat aset atau

UPK melebihi jumlah terpulihkannya, yaitu yang lebih tinggi antara nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual dan nilai pakainya. Nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual didasarkan pada data yang tersedia dari transaksi penjualan yang mengikat yang dibuat dalam transaksi normal atas aset serupa atau harga pasar yang dapat diamati dikurangi dengan biaya tambahan yang dapat diatribusikan dengan pelepasan aset. Dalam menghitung nilai pakai, estimasi arus kas masa depan neto didiskontokan ke nilai kini dengan menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang menggambarkan penilaian pasar kini dari nilai waktu uang dan risiko spesifik atas aset.

An impairment exists when the carrying value of an asset or CGU exceeds its recoverable amount, which is the higher of its fair value less costs to sell and its value in use. The fair value less costs to sell calculation is based on available data from binding sales transactions in an arm’s length transaction of similar assets or observable market prices less incremental costs for disposing the asset. In assessing the value in use, the estimated net future cash flows are discounted to their present value using a pre-tax discount rate that reflects current market assessments of the time value of money and the specific risks to the asset.

Dalam menentukan nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual, digunakan harga penawaran pasar terakhir, jika tersedia. Jika tidak terdapat transaksi tersebut, Grup menggunakan model penilaian yang sesuai untuk menentukan nilai wajar aset.

Perhitungan-perhitungan ini dipadukan dengan penilaian berganda atau indikator nilai wajar yang tersedia. Perhitungan nilai pakai didasarkan pada model arus kas yang didiskontokan.

In determining fair value less costs to sell, recent market transactions are taken into account, if available. If no such transactions can be identified, an appropriate valuation model is used to determine the fair value of the assets. These calculations are corroborated by valuation multiples or other available fair value indicators. The value in use calculation is based on a discounted cash flow model.

Manajemen berkeyakinan bahwa tidak terdapat indikasi atas kemungkinan penurunan nilai potensial atas aset tetap dan kendaraan sewa pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012.

Management believes that there is no indication of potential impairment in values of fixed assets and leased vehicles as of December 31, 2013 and 2012.

2013 2012

Kas Cash on hand

Rupiah 11.380.580.491 12.193.110.507 Rupiah

Bank - pihak ketiga Cash in banks - third parties

Rupiah Rupiah

PT Bank Central Asia Tbk 18.680.540.497 18.202.192.957 PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 7.766.804.949 6.655.981.067 PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Jabar Banten Tbk 2.957.471.134 - PT Bank Jabar Banten Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 2.864.656.300 17.746.099.614 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk

Deutsche Bank AG 1.731.910.016 - Deutsche Bank AG

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 1.084.996.708 1.026.541.012 PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Development Bank of Singapore, Ltd., Development Bank of Singapore, Ltd.,

Indonesia 953.043.800 35.192.332 Indonesia

The Hongkong and Shanghai The Hongkong and Shanghai

Banking Corporation Ltd, Jakarta 908.024.033 355.673.152 Banking Corporation Ltd, Jakarta PT Bank Internasional Indonesia Tbk 762.102.842 3.682.673.048 PT Bank Internasional Indonesia Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk 707.350.343 1.787.831.784 PT Bank Danamon Indonesia Tbk

PT CIMB Niaga Tbk 661.827.395 381.863.222 PT CIMB Niaga Tbk

Lain-lain (masing-masing di bawah

Rp500 juta) 1.807.975.524 103.765.544.581 Others (each below Rp500 million)

Dolar A.S. U.S. Dollar

PT Bank Capital Indonesia Tbk 3.720.313.050 8.817.519.586 PT Bank Capital Indonesia Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk 3.233.998.766 1.531.667.949 PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank Resona Perdania 2.331.426.719 698.728.091 PT Bank Resona Perdania PT Bank OCBC NISP Tbk 1.998.055.131 1.650.861.820 PT Bank OCBC NISP Tbk PT Bank Permata Tbk 1.605.964.255 1.264.987.432 PT Bank Permata Tbk PT Bank Internasional Indonesia Tbk 1.429.101.377 2.808.048.382 PT Bank Internasional Indonesia Tbk PT Bank Central Asia Tbk 812.963.882 668.743.645 PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Pan Indonesia Tbk 563.039.529 578.855.193 PT Bank Pan Indonesia Tbk Lain-lain (masing-masing di bawah

Rp500 juta) 719.557.747 672.025.837 Others (each below Rp500 million)

Mata uang lainnya Other currencies

Lain-lain (masing-masing di bawah

Rp500 juta) 309.332.339 289.706.266 Others (each below Rp500 million)

Sub-total 57.610.456.336 172.620.736.970 Sub-total

Setara kas -deposito berjangka - pihak ketiga Cash equivalents- time deposits - third parties

Rupiah Rupiah

PT Bank Capital Indonesia Tbk 74.000.000.000 16.000.000.000 PT Bank Capital Indonesia Tbk PT Bank Victoria International Tbk 31.000.000.000 50.000.000.000 PT Bank Victoria International Tbk

PT Bank Bukopin Tbk 31.000.000.000 - PT Bank Bukopin Tbk

Sub-total 136.000.000.000 66.000.000.000 Sub-total

Total Kas dan Setara Kas 204.991.036.827 250.813.847.477 Total Cash and Cash Equivalents

Suku bunga per tahun untuk kas di bank dan Interest rates per annum on cash in banks and time

2013 2012

Pihak berelasi (Catatan 33a) Related parties (Note 33a)

PT Indofood Sukses Makmur Tbk 1.424.176.150 - PT Indofood Sukses Makmur Tbk

PT Indotruck Utama 1.292.165.952 314.208.115 PT Indotruck Utama

PT Indomarco Adi Prima 1.216.328.078 245.261.730 PT Indomarco Adi Prima PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk 833.914.868 800.395.716 PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk

Lain-lain (masing-masing

di bawah Rp500 juta) 2.304.232.016 743.571.948 Others (each below Rp500 million)

Total pihak berelasi 7.070.817.064 2.103.437.509 Total related parties

Pihak ketiga Third parties

PT Ericsson Indonesia 6.049.093.519 5.694.688.084 PT Ericsson Indonesia PT Pamapersada Nusantara 5.619.591.647 1.558.406.633 PT Pamapersada Nusantara

PT Kitadin 5.350.170.852 168.131.377 PT Kitadin

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 4.598.674.827 1.288.375.400 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk 3.123.788.693 1.922.198.737 PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Freeport Indonesia 2.871.107.284 3.377.184.328 PT Freeport Indonesia PT Bank Internasional Indonesia Tbk 2.845.224.550 2.895.034.533 PT Bank Internasional Indonesia Tbk PT Indominco Mandiri 2.733.327.603 2.060.031.427 PT Indominco Mandiri PT Indotirta Suaka 2.535.749.394 1.105.225.448 PT Indotirta Suaka PT Straits Club Med Village 1.211.421.622 694.217.672 PT Straits Club Med Village PT Matahari Putra Prima Tbk 1.012.246.902 219.271.558 PT Matahari Putra Prima Tbk PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional 907.703.337 - PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional PT Frisian Flag Indonesia 750.319.012 3.955.313.364 PT Frisian Flag Indonesia

PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk 747.607.772 202.684.793 PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk

PT Holcim Indonesia Tbk 703.460.000 - PT Holcim Indonesia Tbk

PT Bank Central Asia Tbk 634.383.277 499.345.164 PT Bank Central Asia Tbk PT Charoen Pokphand Jaya Farm 582.743.749 414.126.718 PT Charoen Pokphand Jaya Farm PT Intertel Media Prima 568.618.894 375.139.365 PT Intertel Media Prima PT Akasha Wira International Tbk 531.332.957 - PT Akasha Wira International Tbk PT Central Proteina Prima 521.119.510 157.188.221 PT Central Proteina Prima

Lain-lain (masing-masing

di bawah Rp500 juta) 17.584.340.724 15.272.668.103 Others (each below Rp500 million)

Sub-total 61.482.026.125 41.859.230.925 Sub-total

Dikurangi penyisihan kerugian

penurunan nilai (321.222.271) - Less allowance for impairment losses

Pihak ketiga - neto 61.160.803.854 41.859.230.925 Third parties - net

Piutang Usaha - Neto 68.231.620.918 43.962.668.434 Trade Receivables - Net

sebagai berikut: denomination are as follows:

2013 2012

Rupiah 66.739.956.427 43.048.317.945 Rupiah

Dolar Singapura Singapore Dollar

Pihak berelasi 46.387.848 - Related parties

Pihak ketiga 1.445.276.643 828.177.734 Third parties

Dolar A.S. U.S. Dollar

Pihak ketiga - 86.172.755 Third parties

Total 68.231.620.918 43.962.668.434 Total

Analisis piutang usaha berdasarkan umur piutang pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut:

An aging analysis of the trade receivables as of December 31, 2013 and 2012 is as follows:

2013 2012

Pihak berelasi (Catatan 33a) Related parties (Note 33a)

Lancar 4.951.241.297 176.561.224 Current

Telah jatuh tempo Overdue

1 - 30 hari 1.005.592.954 932.815.343 1 - 30 days

31 - 60 hari 536.822.094 354.232.178 31 - 60 days

61 - 90 hari 96.267.707 268.034.419 61 - 90 days

Lebih dari 90 hari 480.893.012 371.794.345 Over 90 days

Total pihak berelasi 7.070.817.064 2.103.437.509 Total related parties

Pihak ketiga Third parties

Lancar 42.744.225.036 21.423.116.082 Current

Telah jatuh tempo Overdue

1 - 30 hari 9.782.513.224 12.131.137.700 1 - 30 days

31 - 60 hari 2.854.405.471 4.561.286.238 31 - 60 days

61 - 90 hari 1.655.416.139 1.228.554.196 61 - 90 days

Lebih dari 90 hari 4.445.466.255 2.515.136.709 Over 90 days

Sub-total 61.482.026.125 41.859.230.925 Sub-total

Dikurangi penyisihan kerugian

penurunan nilai (321.222.271) - Less allowance for impairment losses

Pihak ketiga - neto 61.160.803.854 41.859.230.925 Third parties - net

Piutang Usaha – Neto 68.231.620.918 43.962.668.434 Trade Receivables - Net

Analisis mutasi saldo penyisihan penurunan nilai piutang usaha adalah sebagai berikut:

An analysis of the movements in the balance of allowance for impairment losses on trade receivables is as follows:

2013 2012

Dalam dokumen IMJS laporan keuangan tahunan (Halaman 55-72)